Anda di halaman 1dari 13

I.

DEFINISI ISTILAH
DEFINISI ISTILAH

CORE COMPETENCY (Kompetensi Inti)


Sekumpulan ketrampilan dan teknologi yang memungkikan organisasi
memberikan manfaat lebih besar kepada pelanggan. Kompetensi ini, ada di
keseluruhan perusahaan dan berlaku bagi semua karyawan.

PROFICIENCY LEVEL
kemampuan seseorang dalam mendemonstrasikan kompetensi yang dibutuhkan
di pekerjaannya. Skala ini bergerak dalam 5 level mulai dari fundamental
awareness sampai expert. Bila dikombinasikan dengan Proficiency Map untuk
pekerjaan yang spesifik, individu dapat membandingkan level proficiency saat ini
hingga top performer dalam pekerjaan yang sama. Skala ini diberikan sebagai
panduan untuk memahami level proficiency yang diahrapkan dari top performer
pada tiap grade.
a. Fundamental Awareness (pengetahuan dasar)
Memiliki pengetahuan secara umum atau pemahamam dari teknik dan
konsep dasar.
Fokus : Belajar.

b. Novice (pengalaman terbatas)


Memiliki tingkat pengalaman yang bertambah di dalam ruang kelas dan
atau sebagai trainee dalam on-the-job. Membutuhkan bantuan ketika
menunjukkan ketrampilan ini.
Fokus : pengembangan melalui pengalaman on-the job
Memahami dan mampu mendiskusikan terminologi, konsep, prinsip dan
isu yang terkait dengan kompetensi

c. Intermediate (practical application)


Mampu menyelesaikan tugas-tugas dalam kompetensi ini secara sukses
sebagaimana diminta. Bantuan dari ahli dapat dibutuhkan dari waktu ke
waktu tapi biasanya dapat menunjukkan ketrampilan secara mandiri.
Fokus : Menerapkan dan meningkatkan pengetahuan atau ketrampilan
Sudah menerapkan kompetensi pada situasi sehari-hari dan hanya
membutuhkan sedikit arahan untuk menunjukkan kinerja dengan baik.
Memahami dan mampu mendiskusikan aplikasi dan implikasi dari
perubahan pada proses, kebijakan dan prosedur di area ini.

d. Advanced (applied theory)

1
Mampu mendemonstrasikan aktivitas yang berhubungan dengan
ketrampilan tanpa bimbingan, disadari dengan pasti oleh organisasi
tempat bekerja sebagai tempat bertanya ketika pertanyaan yang sulit
muncul berkaitan dengan ketrampilan ini.
Fokus : isu-isu organisasi/profesional dalam lingkup yang luas
Memiliki ide praktis/relevan secara konsisten dan perspektif pada proses
atau peningkatan praktek yang secara mudah dapat diimplementasikan.
Mampu memberikan coaching pada orang lain dalam mengaplikasikan
kompetensi ini dengan menerjamahkan situasi yang kompleks berkaitan
dengan kompetensi ini menjadi tema yang mudah dipahami.
Berpartisipasi dalam diskusi di tingkat senior sehubungan dengan
kompetensi ini.
Membantu pengembangan refernsi dan sumber material untuk kompetensi
ini.

e. Expert (recognized authority)


Mampu memberikan arahan, penyelesaian masalah dan jawaban atas
pertanyaan yang berhubungan dengan area keahlian ketika ketrampilan
ini digunakan.
Fokus : stratejik
Mendemonstrasikan kinerja yang luar biasa secara konsisten dalam
menerapkan kompetensi ini lintas berbagai proyek dan organisasi.
Menjadi orang yang dituju dalam area ini baik dari dalam maupun luar
organisasi.
Menciptakan aplikasi baru untuk memimpin pengembangan dari referensi
dan sumber material untuk kompetensi ini.
Mampu menggambarkan dalam diagram atau menjelaskan elemen proses
yang relevan dan isu-isu yang berkaitan dengan isu organisasi dan tren
dalam detil-detil penting selama diskusi dan presentasi untuk
menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam bagi kolega internal dan
eksternal.

SOFT KOMPETENCY
Adalah tipe kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan mengelola
pekerjaan dan mengembangkan interaksi dengan orang lain.

HARD COMPETENCY GENERIC


Pengetahuan dan ketrampilan yang dikaitkan dengan posisi manajerial dan
supervisi.

HARD COMPETENCY FUNGSIONAL


Pengetahuan dan ketrampilan yang berhubungan dengan pekerjaan.
Pengetahuan dan ketrampilan ini harus dimiliki oleh SDM agar mampu
menjalankan tugasnya sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan.

UNIT COMPETENCY
Menjabarkan detail dari definisi yang berkaitan langsung dengan pekerjaan.

2
ELEMEN COMPETENCY
Merupakan bagian dari unit kompetensi yang digambarkan secara rinci berupa
tugas-tugas yang mampu dilakukan oleh pemegang jabatan apabila telah
memiliki kompetensi tersebut. Tugas-tugas tersebut mendukung fungsi dari posisi
(job title) tersebut.

II. CORE COMPETENCY


Achievement Orientation
(Orientasi pada pencapaian)
Definisi: kemauan untuk bekerja dengan baik atau bekerja sesuai standard terbaik. Standar
yang dimaksud di sini adalah memperbaiki kinerjanya yang lalu, berdasar ukuran objektif,
mencapai apa yang sudah dicapai orang lain (kompetisi), menentukan tujuan individu yang
menantang, atau memperbaiki apapun yang telah dilakukan orang lain (inovasi).

Score Proficiency Level Deskripsi


Fundamental
Awareness Memiliki pengetahuan tentang standar kerja yang baik dan
1
(pengetahuan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan perusahaan.
dasar)
Novice
Adanya keinginannya untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan
2 (pengalaman
standar yang ditetapkan (prestasi tidak di bawah rata-rata).
terbatas)
Intermediate
Mampu Menyelesaikan tugas dengan baik sesuai dengan
3 (practical
standar yang telah ditetapkan dan menunjukkan prestasinya.
application)
Advanced
4 Secara konsisten mampu memperbaiki performance-nya.
(applied theory)
Expert
Dapat menjadi tempat bertanya (Coach) bagi anggota organisasi
5 (recognized
yang lain.
authority)

3
Customer Service Orientation
(Orientasi Pelayanan Pelanggan)
Definisi: kemampuan untuk mengidentifikasi dan menanggapi kebutuhan customer saat ini
dan yang akan datang, melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan
memberikan pelayanan yang memuaskan baik untuk customer internal maupun eksternal.

Proficiency
Score Deskripsi
Level
Fundamental
Awareness Mampu memberikan informasi terbaru dan memastikan customer
1
(pengetahuan memahami informasi tersebut.
dasar)
Novice Mampu bertindak dengan cepat untuk menyelesaikan permasalahan
2 (pengalaman yang dihadapi customer dengan memberikan pelayanan yang
terbatas) bersahabat, ramah, dan efisien.
Bertanggungjawab dan memperbaiki atau menyelesaikan masalah
Intermediate yang dihadapi dan meyakinkan bahwa ia siap dihubungi setiap saat.
3 (practical Mampu menjalin dan memelihara komunikasi yang baik dengan
application) pelanggan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan kedua
belah pihak.
Mencari informasi tentang apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh
Advanced
4 costomer dan berhasil memberikan nilai tambah kepada customer
(applied theory)
dan melakukan sesuatu yang lebih baik bagi customer.
Menjalin hubungan jangka panjang dengan para customer. Menjadi
Expert penasehat dan memberi alternatif solusi secara obyektif kepada
5 (recognized customer. Mengembangkan hubungan dengan customer secara
authority) mendalam, saling percaya dengan membentuk pandangan customer
tentang isu-isu jangka panjang dalam profesionalisme dan bisnis.

4
III. SOFT COMPETENCY
A. Direksi/ Senior Manajer
Business Orientation
(Kepemimpinan dalam Kelompok)

Definisi: Kepekaan terhadap adanya peluang pengembangan bisnis dan berusaha


menciptakan peluang bisnis. Memiliki pemahaman yang baik terhadap masalah perhitungan
financial (forecasting,untung rugi, dsb). Berani mengambil resiko yang moderat terhadap
keputusan bisnis.

Level Proficiency Deskripsi


Fundamental Mampu memperhitungkan biaya (calculates Costs) termasuk
1 Awareness waktu (manhour) yang dipakai oleh anggotanya. Melakukan
(pengetahuan dasar) tindakan untuk menghindari pemborosan.
Mampu mempertimbangkan dampak, mengidentifikasi
Novice
2 tindakan-tindakan yg diambil, serta menghindari terjadinya
(pengalaman terbatas)
pemborosan.
Intermediate Mampu menggunakan sistem untuk memonitor dan
3
(practical application) mengontrol sumber daya yang ada.
Advanced Mampu mengidentifikasi dan mengambil peluang-peluang
4
(applied theory) bisnis (identifies and takes commercial opportunities).
Expert Mampu menciptakan peluang bisnis (creates commercial
5
(recognized authority) opportunities)

Effective Communication
(Komunikasi efektif)
Definisi: kemampuan untuk berkomunikasi secara terbuka terhadap keputusan-keputusan
yang menguntungkan perusahaan.

Score Proficiency Level Deskripsi


Fundamental
Awareness Mampu menerima dan menyampaikan informasi yang diterima
1
(pengetahuan dengan jelas.
dasar)
Novice Mampu menelaah, merangkum dan mengambil inti suatu
2 (pengalaman informasi secara tepat .
terbatas)
Intermediate Mampu mengubah dari satu bentuk ke dalam bentuk lain dan
3 (practical mampu mempresentasikan informasi tersebut.
application)
4 Advanced Mampu menggunakan beberapa teknik penyampaian informasi

5
(applied theory) yang efektif kepada lawan komunikasi.
Expert
5 (recognized
authority)

Leadership
(Kepemimpinan dalam Kelompok)
Definisi: Kemampuan untuk memimpin dan mendorong sebuah kelompok untuk mencapai
hasil yang diinginkan.

Level Proficiency Deskripsi


Fundamental Mampu mengajak orang lain untuk berkumpul.
1 Awareness
(pengetahuan dasar)
Novice Mampu mengajak orang lain untuk berkumpul dan
2
(pengalaman terbatas) menyamakan visi dan persepsinya.
Mampu mengajak orang lain untuk berkumpul dan
Intermediate
3 menyamakan visi dan persepsinya, serta mampu membagi
(practical application)
peran secara sinergi.
Mampu mengajak orang lain untuk berkumpul dan
Advanced menyamakan visi dan persepsinya, mampu membagi peran
4
(applied theory) secara sinergi, serta mampu memonitor anggota sesuai
dengan perannya.
Mampu mengajak orang lain untuk berkumpul dan
menyamakan visi dan persepsinya, mampu membagi peran
secara sinergi, mampu memonitor anggota sesuai dengan
Expert perannya, serta memastikan bahwa orang lain mengikuti
5
(recognized authority) misi, tujuan, agenda, iklim, dan cara kerja kelompok serta
memiliki kharisma untuk mengkomunikasikan visi yang
membangkitkan rasa bangga, bersemangat, dan komitmen
terhadap kelompok.

6
C. Supervisor
Directiveness
(Memberikan Arahan)
Definisi: kemampuan untuk membuat orang lain bersedia mematuhi arahan yang diberikan.

Proficiency
Score Deskripsi
Level
Fundamental
Awareness Mampu menjelaskan perintah standar dan memberikan
1
(pengetahuan pengarahan rutin dengan jelas.
dasar)
Novice
2 (pengalaman Mampu memberikan pengarahan tugas secara detail dan spesifik.
terbatas)
Intermediate
Mampu memberikan pengarahan tugas secara detail dan spesifik,
3 (practical
serta menuntut performansi yang tinggi.
application)
Mampu memberikan pengarahan tugas secara detail dan spesifik,
Advanced
4 menuntut performansi yang tinggi, serta mampu mengevaluasi
(applied theory)
performansi penerima arahan.
Mampu memberikan pengarahan tugas secara detail dan spesifik,
Expert
menuntut performansi yang tinggi, serta mampu menjelaskan
5 (recognized
konsekuensi dari performansi dengan memberikan
authority)
reward/punishment yang tepat.

7
Teamwork and Cooperation
(Kerjasama dalam Kelompok)
Definisi: Kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain, menjadi bagian dalam
kelompok, dan bekerjasama untuk mencapai sasaran dan hasil yang positif.

Proficiency
Score Deskripsi
Level
Fundamental
Awareness Mampu berpartisipasi dalam kelompok, mendukung keputusan tim,
1
(pengetahuan dan menyelesaikan tugasnya.
dasar)
Novice Mampu membagi informasi dan menjadikan orang lain tahu
2 (pengalaman mengenai proses didalam tim untuk mencapai sasaran didalam
terbatas) organisasi.
Intermediate Mau belajar dari orang lain, meminta pendapat dan ide untuk
3 (practical menentukan keputusan, mengundang seluruh anggota tim untuk
application) saling berkontribusi.
Advanced Mampu membangun tim dengan menciptakan suasana bersahabat,
4
(applied theory) moral yang baik, dan menjaga kelangsungan hidup kelompok.
Mendorong terciptanya situasi yang kondusif dengan tujuan
Expert
meningkatkan meningkatkan kompetisi, keberanian, dan kerjasama
5 (recognized
anggota termasuk memberi penjelasan secara terbuka dan tidak
authority)
menyembunyikan isu.

8
D. Pelaksana
Initiative
(Inisiatif)
Defisi: kemampuan untuk mengidentifikasi dan berurusan dengan isu-isu dalam dan luar
organisasi secara proaktif dan terus-menerus, serta menangkap peluang yang ada.

Score Proficiency Level Deskripsi


Fundamental
Awareness Mampu menyelesaikan pekerjaannya sendiri tanpa mendapat
1
(pengetahuan arahan
dasar)
Novice
Menunjukkan kemauan untuk melakukan pekerjaan melebihi
2 (pengalaman
waktu kerja demi tercapainya tujuan organisasi.
terbatas)
Intermediate
Mampu menyelesaikan pekerjaan jauh melebihi yang diharapkan
3 (practical
dan menerima pekerjaan tambahan di luar pekerjaannya.
application)
Advanced Mampu melakukan pekerjaan yang tidak tertulis secara formal
4
(applied theory) dalam aturan meskipun bukan kewajibannya.
Expert
Mampu melibatkan oranglain untuk turut berpartisipasi dalam
5 (recognized
pencapaian tujuan oranglain.
authority)

Self Confidence
(Kepercayaan Diri)
Definisi: keyakinan individu atas kemampuannya dalam menyelesaikan tugas.

Score Proficiency Level Deskripsi


Fundamental
Awareness
1 Mampu menunjukkan rasa optimis pada bidang pekerjaannya.
(pengetahuan
dasar)
Novice
Mampu menunjukkan rasa optimis baik pada bidangnya maupun
2 (pengalaman
pada bidang lain dalam lingkup internal departemen.
terbatas)
3 Intermediate Mampu menunjukkan rasa optimis baik pada bidangnya maupun

9
(practical
pada bidang lain dalam lingkup perusahaan.
application)
Advanced Menunjukkan rasa optimis di segala lingkungan dan berbagai
4
(applied theory) situasi.
Expert
Mau menawarkan diri untuk menghadapi berbagai tantangan
5 (recognized
kerja.
authority)

IV. HARD COMPETENCY GENERIC


A. Manajer

Planning and organizing


Definisi: Kemampuan untuk membuat prioritas, perencanaan dan mengkoordinir aktivitas
kerja untuk penyelesaian tugas secara efisien, serta pengumpulan dan mengatur
penggunaan sumber daya agar sasaran kerja tercapai dalam target waktu dan anggaran.

Problem analysis
Definisi: Kemampuan mengidentifikasi masalah, mengenali penyebabnya dalam tenggat
waktu tertentu dan menemukan kemungkinan-kemungkinan solusi.

B. Supervisor
Language Skill
Definisi: Kemampuan membaca, menulis dan berbicara secara efektif. Di dalamnya
termasuk memahami materi tertulis dan berbicara dengan cara yang singkat dan
jelas, menyesuaikan pesan yang disampaikan dengan tingkat pendengar atau
pembaca, serta menggunakan tata bahasa. Ejaan dan pemilihan kata yang tepat.

C. Pelaksana

Computer Literacy
Definisi: Kemampuan untuk menggunakan sistem komputer, untuk mengakses dan
dan mengubah informasi atau untuk menjalankan program dan menganalisa; juga
mencakup pengetahuan umum tentang komputer dan program/software yang
memungkinkan seseorang dapat menggunakan secara efektif beragam jenis
program, dengan sedikit latihan

Documentation and Record Administration


Definisi: Kemampuan untuk memahamisistem dan prosedur pengumpulan data,
sistem pengarsipan, sistem manajemen data, mengkompilasi, mengatur dan

10
menyimpan dokumen cetak maupun elektronik sehingga memudahkan pencarian
saat dibutuhkan.

V. HARD COMPETENCY
FUNGSIONAL
KAMUS KOMPETENSI FUNGSIONAL
( HARD COMPETENCY )

DIREKTORAT
MEDIK
KAMUS KOMPETENSI FUNGSIONAL
( HARD COMPETENCY )

DEPARTEMEN
PELAYANAN MEDIK

ETIKA, MORAL, MEDIKOLEGAL, DAN PROFESIONALISME SERTA


KESELAMATAN PASIEN

Definisi: Melakukan prosedur klinis sesuai masalah, kebutuhan pasien dan sesuai
kewenangannya.

NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI


1. Sikap professional - Menunjukkan sikap yang sesuai dengan
Kode Etik Dokter Indonesia
- Menjaga kerahasiaan dan kepercayaan
pasien
- Menunjukkan kepercayaan dan saling
menghormati dalam hubungan dokter
pasien
- Menunjukkan rasa empati dengan
pendekatan yang menyeluruh
- Mempertimbangkan masalah pembiayaan
dan hambatan lain dalam memberikan
pelayanan kesehatan serta dampaknya
- Mempertimbangkan aspek etis dalam
penanganan pasien sesuai standar profesi
- Mengenal alternatif dalam menghadapi

11
pilihan etik yang sulit
- Menganalisa secara sistematik dan
mempertahankan pilihan etik dalam
pengobatan setiap individu pasien
2. Perilaku professional dalam - Menghormati setiap orang tanpa
bekerja sama membedakan status sosial
- Menunjukkan pengakuan bahwa tiap
individu mempunyai kontribusi dan peran
yang berharga, tanpa memandang status
social
- Berperan serta dalam kegiatan yang
memerlukan kerja sama dengan para
petugas kesehatan lainnya
- Mengenali dan berusaha menjdai
penengah ketika terjadi konflik
- Memberikan tanggapan secara konstruktif
terhadap masukan dari orang lain
- Mempertimbangkan aspek etis dan moral
dalam hubungan dengan petugas
kesehatan lain, serta bertindak secara
professional
- Mengenali dan bertindak sewajarnya saat
kolega melakukan suatu tindakan yang tidak
professional
3. Sebagai anggota Tim Pelayanan - Berperan dalam pengelolaan masalah
Kesehatan yang professional pasien dan menerapkan nilai-nilai
profesionalisme
- Bekerja dalam berbagai tim pelayanan
kesehatan secara efektif
- Menghargai peran dan pendapat berbagai
profesi kesehatan
- Berperan sebagai manajer baik dalam
praktik pribadi maupun dalam sistem
pelayanan kesehatan
- Menyadari profesi medis yang mempunyai
peran di masyarakat dan dapat melakukan
suatu perubahan
- Mampu mengatasi perilaku yang tidak
professional dari anggota tim pelayanan
kesehatan lain
4. Praktik kedokteran dalam - Menghargai perbedaan individu, gaya
masyarakat multicultural di hidup, dan budaya dari pasien sejawat
Indonesia - Memahami heterogenitas persepsi yang
berkaitan dengan usia, gender, orientasi
seksual, etnis, kecacatan, dan status sosial
ekonomi
5. Pemenuhan aspek medikolegal - Memahami dan menerima tanggung jawab
dalam praktik kedokteran hukum berkaitan dengan:
Hak Asasi Manusia
Resep Obat

12
Penyalahgunaan tindakan fisik dan
seksual
Kode Etik Kedokteran Indonesia
Pembuatan surat keterangan sehat,
sakit atau surat kematian
Proses di pengadilan
Memahami UU RI No. 29 tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran
Memahami peran Konsil Kedokteran
Indonesia sebagai badan yang
mengatur praktik kedokteran
Menentukan, menyatakan dan
menganalisis segi etika dalam kebijakan
kesehatan
6. Penerapan keselamatan pasien - Menerapkan standar keselamatan pasien:
dalam praktik kedokteran Hak pasien
Mendidik pasien dan keluarga
Keselamatan pasien dan
kesinambungan pelayanan
Penggunaan metoda peningkatan
kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan
pasien
Peran kepemimpinan dalam
meningkatkan keselamatan pasien
Mendidik staf tentang keselamatan
pasien
Komunikasi yang merupakan kunci bagi
staf untuk mencapai keselamatan pasien
- Menerapkan tujuh langkah keselamatan
pasien:
Bangun kesadaran akan nilai
keselamatan pasien
Memimpin dan mendukung staf
Integrasikan aktifitas pengelolaan risiko
Kembangkan sistem pelaporan
Libatkan dan berkomunikasi dengan
pasien
Belajar dan berbagi pengalaman tentang
keselamatan pasien
Cegah cidera melalui implementasi
sistem keselamatan pasien

13

Anda mungkin juga menyukai