Anda di halaman 1dari 11

Tehknik Pengambilan Sampel

Makanan

Setyo Budi S
Malang , 21 Juli 2018
Tujuan:
Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
mengelola makanan dan minuman agar terhindar dari
segala penyakit akibat makanan dan keracunan.
Sasaran: Tempat Pengolahan Makanan (TPM): Dapur,
Restoran, Cavetaria, Jasaboga, Industri Makanan
Lainnya Kegiatan: Pemeriksaan sanitasi, pemeriksaan
sampel dan spesimen makanan dan minuman,
Peningkatan pengetahuan pengelola/ penanggung
jawab TPM, Penjamah Makanan, Petugas penyehatan
makanan/minuman.
Dasar Hukum
Peraturan Menteri Kesehatan RI
No.986/Menkes/Per/XI/1992 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
Keputusan Dirjend. PPM & PLP No. HK tentang
Persyaratan dan Petunjuk Teknis Tata Cara Penyehatan
Lingkungan Rumah Sakit, juga mengatur tentang
penyehatan makanan dan minuman di Rumah Sakit.
PENGAMBILAN SAMPEL DAN SPESIMEN MAKANAN
Sampel makanan termasuk bahan makanan, minuman
atau air yang sudah dimasak. Pemeriksaan: kualitas
bakteriologis dengan sampelyang dibawa ke
Laboratorium Spesimen Alat Masak dan alat
makan/minum (piring, gelas, sendok, panci, baki)
Spesimen Usap Dubur: Usap dubur dari semua
Penjamah Makanan, Petugas di Dapur.
 Titik Sampling: Tempat penyimpanan
makanan/minuman sebelum didistribusikan ke pasien.
Tempat penyimpanan makanan di gudang, Tempat
pelayanan makanan untuk pegawai, kantin
Prioritas sampel makanan
Yang mempunyai kandungan protein tinggi, Yang
mengandung kadar air bebas tinggi, Makanan dengan suhu
antara 10o C ~ 60o C, Makanan dengan kadar asam rendah.
Prioritas untuk alat makan/minum: Tempat penyimpanan
alat makan/minuman Alat yang baru dicuci dan yang akan
digunakan.
Penjamah Makanan: Penjamah yang dicurigai mempunyai
penyakit kulit, Petugas yang berperilaku tidak sehat.
Frekwensi pengambilan sampel dan spesimen: Dua kali
setahun ( per semester), lebih baik lagi kalau setiap bulan.
Untuk Kasus Keracunan : Makanan / minuman / alat yg
dicurigai penyebab / sumber keracunan
Alat pengambilan sampel makanan
Ambil sampel makanan dengan pisau atau sendok
steril) Alat pengambilan sampel makanan: Wadah alat
(botol atau kantong plastik steril), Sterilized & cleaned
glove, Sterilized spoon, Pisau potong steril, Sabun
desinfektan / alkohol 70%. Formulir isian, Label
Catatan Harian pengambilan sampel, Termos es Spidol
tahan air, Tas sampel Lampu Spiritus
ALAT PENGAMBILAN SAMPEL ALAT MASAK
Dengan cara usapkan pada alat masak/makan yang
akan diperiksa (bagian yang bersentuhan dengan
makanan), atau yang akan kontak dengan bibir
Media transport cairan Buffer berisi ½ ~ ¾ botol
keadaan steril, Lidi dililit kapas pada ujungnya.
Sarung tangan bersih dan steril. Spidol tahan air,
Formulir isian (pengambilan sampel) Kertas label,
Lampu spiritus, Sabun desinfektan / alkohol 70%,
Buku Harian pengambilan sampel, Termos es Tas
sampel
ALAT PENGAMBILAN SAMPEL USAP DUBUR
Dengan cara memasukkan lidi kapas steril kedalam
anus
Media transport Cary and Blair dalam botol
Mc.Cartney berisi ½ ~ ¾ botol keadaan steril, Lidi
dililit kapas pada ujungnya. Sarung tangan bersih dan
steril. Spidol tahan air, Formulir isian (pengambilan
sampel) Kertas label, Lampu spiritus, Sabun
desinfektan / alkohol 70%, Buku Harian pengambilan
sampel, Termos es Tas sampel
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL DAN SPESIMEN
MAKANAN
Sampel Makanan. Sterilkan semua alat untuk pengambilan
sampel dengan air mendidih 100oC atau alkohol 70%, atau
formalin 0,1%. Kenakan sarungtangan steril dan usapkan
telapak tangan dengan alkohol 70% Ambil sampel makanan
(100~250 gram), dengan pisau atau sendok steril (sterilisasi
sendok/pisau dengan dipanaskan di atas lampu spiritus. Jika
cair sekitar 100~250 ml. Masukkan sampel ke dalam botol
sampel atau plastik steril. Botol ditutup (tutup botol juga
disterilkan), atau dengan plstik steril yang ditutup rapat dan
ditempel stiker. Sampel diberi label: nomer kode, tanggal
dan jam pengambilan sampel. Masukkan ke dalam tas atau
kotak pembawa atau termos es. Isi Formulir pengambilan
sampel dan Buku Harian.
PENGIRIMAN SAMPEL DAN SPESIMEN MAKANAN
Kirim sampel < 24 jam atau bungkus denga alumunium foil
dengan suhu <4oC. Jika tempatnya jauh dari Lab. (gunakan
termos es dengan dry ice Lampirkan Formulir pengiriman
sampel / spesimen makanan. Parameter kontaminan biologis
= E.coli. INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN Untuk
makanan jadi/bahan makanan harus 0 E.coli. Untuk sampel
usap dubur HARUS “0” dari pencemaran Bakteri pathogen
seperti Salmonella typhosa, salmonela paratyphi A,B,C,
Vibrio Cholerae, Shygella, Enterobacteriace pathogen.
Angka bakteri untuk setiap cm2 permukaan alat makan Max.
10 coloni. Jika hasil pemeriksaan terukur diatas ketentuan
tsb, maka menunjukkan adanya pencemaran kotoran
manusia pada makanan dan alat masak, dan penjamah
makanan mengidap penyakit perut
 DOKUMEN PENYERTA SAMPEL DAN SPESIMEN MAKANAN
Memuat data,a antara lain:
 Nama Instansi Pelaksana :…………………..
 Nama petugas pengambil sampel : ………………….
 Tanggal / bulan pengambilan sampel: ………………….
 Jenis sampel dan spesimen makanan: Makanan:….
 Unit , kode: …………..
 Usap alat makan / masak: ………..
 Unit , kode: ………….
 Usap dubur penjamah makanan: …….
 Unit, Kode:………….
 Jumlah sampel / spesimen yang diambil:……….unit.
 Jenis Usahaha:………………………………………………………… Alamat:
……………………………………………………………….. Alamat
Pembawa/penyimpan sampel: …………………….
 Tanggal Pengiriman ke Laboratorium: …………………….
 Tandatangan Petugas, …………..
 (NIP)……………………….

Anda mungkin juga menyukai