Anda di halaman 1dari 17

KAJIAN AMANAT DONGENG ALADIN DAN LAMPU AJAIB DAN PENERAPANNYA PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI,

Karya Tulis Ilmiah Ini Untuk Memenuhi Syarat Untuk Mengikuti Ujian Nasional 2012-2013

Guru Pembimbing : Bpk. Nuron Rhamdani S.Pd

Disusun Oleh : Agung Widana Ahmad Suryadi Akbar Suhada Fauzi

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SEKOLAH MENENGAH ATAS SMA AL-QONAAH BALEENDAH BALEENDAH-BANDUNG 2013

Daftar Isi

Kata Pengantar .......................................................................................... Daftar Isi ..................................................................................................... Bab I Pendahuluan ..................................................................................... 1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... Bab II Teori ................................................................................................. 2.1 Definisi Dongeng............................................................................ 2.2 Ciri-Ciri Dongeng ........................................................................... 2.3 Jenis-Jenis Dongeng ...................................................................... Bab III Kajian Teori ..................................................................................... 3.1 Contoh Dongeng ............................................................................ 3.2 Unsur Intrinsik dan Amanat yang Terkandung Dalam Dongeng ..... 3.3 Cara Penerapan Amanat Dari Dongeng Pada Kehidupan Sehari-hari. ......................................................... Bab IV Penutup .......................................................................................... 4.1 Kesimpulan .................................................................................... 4.2 Saran ............................................................................................. Daftar Pustaka

i ii 1 1 1 2 2 4 4 5 5 6 6 11

12 13 13 13

Kata Pengantar

Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji dan syukur yang tidak terhingga kepada Allah Taala. Karena berkat rahmatNya jua kami berhasil menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada orang tua kami, sahabat-sahabat kami dan bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data pada pembuatan karya tulis ilmiah ini. Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai

keterbatasan dalam berbagai hal. kami juga menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini tidak luput dari kelemahan dan kekurangan. Untuk itu segala kritik dan saran akan kami terima dengan lapang dada, demi perbaikan di masa-masa mendatang. Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, 7 Januari 2013

Penyusun

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Di zaman yang serba canggih ini, banyak masyarakat yang kurang pengetahuannya akan pengertian dongeng, karena masyarakat, remaja, anakanak lebih mengenal film kartun dengan animasi seperti naruto, spongebob, doraemon dan lain-lain yang ada di televisi. Banyak masyarakat atau siswa yang kurang mampu mengidentifikasi ciriciri dari dongeng itu sendiri. Karena pengaruh modernisasi dan globalisasi yang mendunia, yang membawa pengaruh besar terhadap seluruh aspek kehidupan, sehingga masyarakat terlupakan akan ciri-ciri dongeng yang terkandung didalamnya. Dan tidak hanya hal itu yang terlupakan oleh masyarakat, tetapi masyarakat juga terlupakan mengenai jenis-jenis dongeng yang ada di Indonesia maupun di dunia. Kurangnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat terhadap

dongeng, dan mengurangi juga perhatian masyarakat pada dongeng itu sendiri, masyarakat yang acuh tak acuh terhadap cerita rakyat baik yang berasal dari daerahnya maupun dunia. sehingga masyarakat tidak mengetahui dan memahami unsur intrinsik yang terkandung dalam dongeng. Hal ini akan menyebabkan beberapa jenis cerita rakyat menjadi terasingkan. Dengan berbagai kekurangan masyarakat, baik itu kurang pengetahuan, dan kurang pemahaman akan pentingnya amanat yang terkandung dalam dongeng, sehingga masyarakat kurang menerapkan amanat dan nilai-nilai positif yang terkandung dalam dongeng pada kehidupan sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah kami kemukakan diatas, kami menyimpulkan beberapa rumusan masalah, yaitu 1. Apa yang dimaksud dengan dongeng ? 2. Ada berapa ciri dongeng ? 3. Apa saja jenis-jenis dongeng ? 4. Berikan contoh dongeng ! 5. unsur intrinsik apa saja yang terkandung dalam dongeng ?

6. Bagaimana cara penerapan amanat dari dongeng pada kehidupan seharihari ?

1.3 Tujuan Penelitian Dengan dibuatnya karya tulis ilmiah ini, kami berharap siswa dapat mengetahui definisi dari dongeng. Karena dengan seiring perkembangan zaman, siswa hampir tidak mengetahui pengertian dari dongeng. Dan dongeng-dongeng daerah terlupakan, baik dongeng yang berasal dari Indonesia maupun dunia. Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri dongeng, agar siswa lebih mengetahui dan menambah wawasannya mengenai dongeng. Agar siswa mampu memahami dan mengetahui jenis-jenis dongeng, baik dongeng-dongeng yang ada di Indonesia maupun yang ada di dunia. Dengan diberikannya contoh dongeng ini, kami bermaksud agar siswa dapat mengetahui salah satu dari dongeng, dan siswa dapat mengambil nilai positifnya dari dongeng itu sendiri. Dengan dijelaskannya teori ini, kami bermaksud agar siswa mampu memahami amanat-amanat yang terkandung dalam dongeng. Dan kami juga berharap dengan dibuatnya karya tulis ilmiah ini siswa dapat menerapkan amanat-amanat dan nilai-nilai positif yang terkandung dalam dongeng pada kehidupan sehari-hari.

1.4. Manfaat Penelitian Dengan dibuatnya karya tulis ilmiah ini, kami berharap karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita semua. Terutama bagi kita sebagai siswa untuk meningkatkan kreativitas, menambah wawasan, meningkatkan pembelajaran dan juga sebagai motivator bagi siswa. Agar siswa mampu mendefinisikan sebuah dongeng dan untuk mengetahui ciriciri, jenis-jenis dongeng,dan mempelajarinya, serta untuk bekal siswa dalam pembuatan dongeng. Selain itu, karya tulis ilmiah ini bukan hanya sebagai hiburan semata, melainkan sebagai ilmu pengetahuan yang harus kita ketahui, agar dapat menerapkan amanat dan nilai-nilai positif yang terkandung dalam dongeng pada kehidupan sehari-hari, agar dapat menjalani kehidupan yang lebih baik.

Semoga dengan dibuatnya karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi guru-guru dan sekolah untuk lebih meningkatkan kualitas dalam

pembelajaran.

Bab II Teori

2.1 Definisi Dongeng Menurut Woolfson ( dalam Puspita: 2009) menyatakan hasil riset menunjukkan bahwa dongeng merupakan aktivitas tradisional yang jitu bagi proses belajar dan melatih aspek emosional dalam kehidupan anak-anak. Sebab ketika seseorang masih kanak-kanak, keadaan psikologisnya masih mudah dibentuk dan dipengaruhi. Oleh sebab itu ketika faktor yang memengaruhi adalah hal yang positif maka emosi anak akan positif juga. Menurut Poerwadarminto (dalam Handajani, 2008: 13) menyatakan bahwa dongeng merupakan cerita tentang kejadian zaman dahulu yang aneh-aneh atau cerita yang tidak terjadi. Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan walaupun banyak juga melukiskan tentang kebenaran, berisikan pelajaran (moral), bahkan sindiran. Pengisahan dongeng

mengandung harapan-harapan, keinginan-keinginan, dan nasihat baik yang tersirat maupun tersurat. Menurut Handajani (2008: 14) mengemukakan bahwa dongeng dikemas dengan perpaduan antara unsur hiburan dengan unsur pendidikan. Unsur hiburan dalam dongeng dapat ditemukan pada penggunaan kosa kata yang bersifat lucu, sifat tokoh yang jenaka, dan penggambaran pengalaman tokoh yang jenaka, sedangkan dongeng memiliki unsur pendidikan ketika dongeng tersebut mengenalkan dan mengajarkan kepada anak mengenai berbagai nilai luhur, pengalaman spiritual, petualangan intelektual, dan masalahmasalah sosial di masyarakat. Dari beberapa pendapat para ahli diatas, kami menyimpulkan bahwa dongeng merupakan cerita tentang kejadian zaman dahulu yang

menceritakan aktivitas tradisional yang dikemas dengan perpaduan antara unsur hiburan dengan unsur pendidikan.

2.2 Ciri-Ciri Dongeng Adapun ciri-ciri dongeng adalah sebagai berikut : 1. Dipengaruhi oleh agama hindu atau Islam 2. Banyak terdapat pepatah dan petitih 3. Menggunakan bahasa klise 4. Bersifat kurang dinamis 5. Nama pengarang tidak tertulis 6. isi banyak khayalan

2.3 Jenis-Jenis Dongeng Adapun jenis-jenis dongeng adalah sebagai berikut : 1).Dongeng Binatang/Fabel Dongeng Binatang atau Fabel merupakan dongeng yang

mengandung pendidikan tentang perbuatan baik dan buruk binatang. Dalam fabel, tokoh binatang berperilaku seperti manusia. Hal tersebut menggambarkan watak dan budi pekerti manusia. Dongeng Kancil dan Buaya, dan Kucing Bersepatu Bot merupakan contoh dongeng binatang. Biasanya, mereka digambarkan sebagai hewan cerdik dan, licik, dan jenaka. 2).Dongeng Biasa Dongeng biasa merupakan cerita tentang tokoh suka dan duka. Contohnya adalah cerita Bawang Merah dan Bawang Putih dan Jaka Tarub. 3).Dongeng Lelucon Dongeng lelucon berisi cerita lucu tentang tokoh tertentu. Contoh dongeng lelucon yaitu Si Kabayan dari Jawa Barat, Lebai Malang, Pak Pandir, Pak Belalang, Lucai dari Melayu, dan Pan Balangtamak dari Bali.

Bab III Kajian Teori 3.1 Contoh Dongeng

Aladin dan Lampu Ajaib Aladin adalah seorang laki-laki yang berasal dari Negara Persia. Dia tinggal berdua dengan ibunya. Mereka hidup dalam kesederhanaan. Hingga pada suatu hari ada seorang laki-laki yang datang kerumah Aladin. Laki-laki itu berkata kalau dia adalah saudara laki-laki almarhum bapaknya yang sudah lama merantau ke Negara tetangga. Aladin dan ibunya sangat senang sekali, karena ternyata mereka masih memiliki saudara. Malang sekali nasibmu saudaraku, kata laki-laki itu kepada aladin dan ibunya. Yang penting kita masih bisa makan,paman, jawab Aladin. Karena merasa prihatin dengan keadaan saudaranya tersebut, maka laki-laki itu bermaksud untuk mengajak Aladin ke luar kota. Dengan seijin ibunya,lalu Aladin mengikuti pamannya pergi ke luar kota. Perjalanan yang mereka tempuh sangat jauh sekali, dan pamannya tidak mengijinkan Aladin untuk beristirahat. Saat Aladin meminta pamannya untuk berhenti sejenak, pamannya langsung memarahinya. Hingga akhirnya mereka sampai di suatu tempat di tengah hutan. Aladin lalu diperintahkan pamannya untuk mencari kayu bakar. Nanti ya paman, Aladin mau istirahat dulu, kata Aladin. Pamannya sangat marah setelah mendengar jawaban Aladin tersebut. Berangkatlah sekarang, atau kusihir engkau menjadi katak, teriak pamannya. Melihat pamannya sangat marah,lalu Aladin bergegas berangkat mencari kayu.

Setelah mendapatkan kayu, pamannya lalu membuat api dan mengucapkan mantera. Aladin sangat terkejut sekali, karena setelah pamannya membacakan mantera, tiba-tiba tanah menjadi retak dan membentuk lubang. Aladin mulai bertanya pada dirinya sendiri, Apakah dia benar pamanku? Atau dia hanya seorang penyihir yang ingin memanfaatkan aku saja? Aladin, turunlah kamu kelubang itu. Ambilkan aku lampu antic di dasar gua itu, suruh pamannya. AKu takut paman, kata Aladin. Pamannya lalu memberikan cincin kepada Aladin. Pakailah ini, cincin ini akan melindungimu, kata pamannya. Kemudian Aladin mulai turun kebawah. Setelah sampai di bawah, Aladin sangat takjub dengan apa yang dia lihat. Di dasar gua tersebut Aladin menemukan pohon yang berbuahkan permata dan banyak sekali perhiasan. Cepat kau bawa lampu antiknya padaku, Aladin. Jangan perdulikan yang lain, teriak pamannya dari atas. Aladin lalu mengambil lampu antik itu, dan mulaimemanjat ke atas. Tetapi setelah hamper sampai di atas, Aladin melihat pintu gua sudah tertutup dan hanya terbuka sedikit. Aladin mulai berpikir kalau pamannya akan menjebaknya. Cepat Aladin, lemparkan saja lampunya, teriak pamannya. Tidak, aku tidak akan memberikanlampu ini, sebelum aku sampai di atas,jawab Aladin. Setelah berdebat, paman Aladin menjadi tidak sabar dan akhirnya Brak! pintu lubang ditutup, dan pamannya meninggalkan Aladin terkurung di dalam lubang bawah tanah. Aladin menjadi sedih, dan duduk termenung. Kini dia tau kalau sebenarnya lakilaki tersebut bukanlah pamannya, dan dia hanya diperalat oleh laki-laki itu. Aladin lalubmencari segala cara supaya dapat keluar dari gua, tetapi usahanya selalu sia-sia.

Aku sangat lapar, dan ingin bertemu ibuku, ya Tuhan, tolonglah hambamu ini !, ucap Aladin. Sambil berdoa, Aladin mengusap-usap lampu antik dan berpikir kenapa laki-laki penyihir itu ingin sekali memiliki lampu itu. Setelah digosok-gosok, tiba-tiba di sekelilingnya menjadi merah dan asap membumbung. Bersamaan dengan itu muncul seorang raksasa. Aladin sangat ketakutan. Maafkan saya, karena telah mengagetkan Tuan, saya adalah Jin penunggu lampu. Apa perintah tuan padaku?, kata raksasa Oh, kalau begitu bawalah aku pulang kerumah. Baik Tuan, naiklah kepunggungku, kita akan segera pergi dari sini, kata Jin lampu. Dalam waktu singkat, Aladin sudah sampai di depan rumahnya. Kalau tuan memerlukan saya, panggillah saya dengan menggosok lampu itu. Aladin menceritakan semua hal yang di alaminya kepada ibunya. Mengapa penyihir itu menginginkan lampu kotor ini ya ?, kata Ibu Aladin. Ini adalah lampu ajaib Bu!, jawab Aladin. Karena ibunya tidak percaya, maka Aladin lalu menggosok lampu itu. Dan setelah Jin lampu keluar, Aladin meminta untuk disiapkan makanan yang enak-enak. Taklama kemudian ibunya terkejur,karena hidangan yang sangat lezat sudah tersedia di depan mata. Demikian hari, bulan, tahunpun berganti, Aladin hidup bahagia dengan ibunya. Aladin sekarang sudah menjadi seorang pemuda. Suatu hari lewat seorang Putri Raja di depan rumahnya. Ia sangat terpesona dan merasa jatuh cinta kepada Putri Cantik itu. Aladin lalu menceritakan keinginannya kepada ibunya untuk memperistri putri raja. Tenang Aladin, Ibu akan mengusahakannya. Ibu pergi ke istana raja dengan

membawa permata-permata kepunyaan Aladin. Baginda, ini adalah hadiah untuk Baginda dari anak laki-lakiku. Raja amat senang. Wah, anakmu pasti seorang pangeran yang tampan, besok aku akan datang ke Istana kalian dengan membawa serta putriku. Setelah tiba di rumah Ibu segera menggosok lampu dan meminta Jin lampu untuk membawakan sebuah istana. Aladin dan ibunya menunggu di atas bukit. Tak lama kemudian jin lampu datang dengan Istana megah di punggungnya. Tuan, ini Istananya. Esok hari sang Raja dan putrinya datang berkunjung ke Istana Aladin yang sangat megah. Maukah engkau menjadikan anakku sebagai istrimu ?, Tanya sang Raja. Aladin sangat gembira mendengarnya. Lalu mereka berdua melaksanakan pesta pernikahan. Tidak disangka, ternyata si penyihir ternyata melihat semua kejadian itu melalui bola kristalnya. Ia lalu pergi ke tempat Aladin dan pura-pura menjadi seorang penjual lampu di depan Istana Aladin. Ia berteriak-teriak, tukarkan lampu lama anda dengan lampu baru !. Sang permaisuri yang melihat lampu ajaib Aladin yang usang segera keluar dan menukarkannya dengan lampu baru. Segera si penyihir menggosok lampu itu dan memerintahkan jin lampu memboyong istana beserta isinya dan istri Aladin ke rumahnya. Ketika Aladin pulang dari berkeliling, ia sangat terkejut karena istananya hilang. Aladin lalu teringat dengan cincin pemberian laki-laki penyihir. Digosoknya cincin tersebut, dan keluarlah Jin cincin. Aladin bertanya kepada Jin cincin tentang apa yang sudah terjadi dengan istananya. Jin Cincin kemudian menceritakan semuanya kepada Aladin. Kalau begitu tolong bawakan istana dan istriku kembali lagi kepadaku, seru

Aladin. Maaf Tuan, kekuatan saya tidaklah sebesar Jin lampu, kata Jin cincin. Kalau begitu, Tolong Antarkan aku ke tempat penyihir itu. Aku akan ambil sendiri, seru Aladin. Sesampainya di Istana, Aladin menyelinap masuk mencari kamar tempat sang Putri dikurung. Putri lalu bilang kalau penyihir itu sedang tidur karena kebanyakan minum Bir. Setelah mengetahui kalau penyihir itu tidur, maka Aladin menyelinap ke dalam kamar laki-laki penyihir tersebut. Setelah berhasil masuk dalam kamar, Aladin lalu mengambil lampu ajaibnya yang penyihir dan segera menggosoknya. Singkirkan penjahat ini, seru Aladin kepada Jin lampu. Penyihir terbangun, lalu menyerang Aladin. Tetapi Jin lampu langsung membanting penyihir itu dan melemparkan ke luar istana. Terima kasih Jin lampu, bawalah kami dan Istana ini kembali ke tempatnya semula. Sesampainya di Persia Aladin hidup bahagia. Ia mempergunakan sihir dari peri lampu untuk membantu orang-orang miskin dan kesusahan.

3.2 Unsur Intrinsik yang Terkandung Dalam Dongeng Berdasarkan dongeng yang tertera diatas, kami mengemukakan unsur intrinsik yang terkandung dalam dongeng tersebut, yaitu : Tema adalah sesuatu yang menjadi pokok masalah atau pokok pikiran dari pengarang yang ditampilkan dalam karangannya. Tema dalam dongeng aladin dan lampu ajib ini adalah bertemakan sosial. Alur adalah jalan cerita atau rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir. Alur dalam dongeng ini adalah alur maju. Tokoh adalah pelaku dalam cerita. Adapun tokoh-tokohnya adalah sebagai berikut : Aladin, Ibu Aladin, Penyihir, Jin Lampu, Jin Cincin, Raja, dan Putri Raja. Latar merupakan tempat peristiwa berlangsung, tempat yang dimaksud tidak hanya lokasi, tetapi juga waktu dan suasana. Latar tempat : Persia, Rumah, Hutan, dan Istana. Latar waktu : Latar suasana : mengharukan, menegangkan, bahagia.

Gaya bahasa merupakan cara khas seseorang mengarang dalam menyampaikan pemikiran dan persoalannya. Gaya bahasa : -

Sudut Pandang adalah cara pengarang dalam menyampaikan gagasannya. Sudut pandang : Pengarang sebagai pengamat serba tahu, (kata ganti orang ketiga)

Amanat adalah kesan atau harapan pengarang kepada pembaca melalui ceritanya. Amanat : Bahwasanya kita sebagai manusia harus berusaha keras dalam

menggapai sebuah kebahagiaan. Jangan mudah putus asa jika menghadapi kesulitan, sebab setiap kesulitan pasti ada jalan keluarnya dan juga pasti ada akhirnya. Oleh karena itu, tidak pantas orang yang beriman berputus asa. Seperti yang dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya : Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir.(QS. Yusuf : 87)

Jangan bersedih ketika tertimpa kesulitan, karena kesulitan itu sebenarnya akan menguatkan hati, menghapuskan dosa, menghapuskan rasa ujub, menyalakan lentera dzikir kepada Allah swt, merupakan upaya untuk menjaga hati dengan bersabar. Jangan bersedih jika mendapat musibah, hadapilah musibah itu dengan tenang, tidak gusar, tidak panik, tidak meratapi, apalagi sampai menyalahkan takdir Allah. Sebab semua musibah yang kita terima itu sudah menjadi ketentuan Allah swt. Jangan terlalu cepat mempercayai orang yang baru kita kenal, karena hal itu dapat menimbulkan masalah bagi kita. Dan juga jangan merasa angkuh kepada orang lain ketika kita sedang berada diatas, karena semua itu hanya amanat yang diberikan kepada kita untuk kita manfaatkan sebaik mungkin, maka dari itu jangan sombong dengan apa yang telah kita punya sekarang ini, karena semua itu hanya titipan Illahi.

3.3 Cara Penerapan Amanat Dari Dongeng Pada Kehidupan Sehari-hari. Kita sebagai manusia, hendaknya menanamkan ketaqwaan dan keimanan yang kuat pada diri kita, agar dapat bersosialisasi dengan orang banyak, dan dapat menjalani hidup dengan baik. Allah memerintahkan kepada kita selaku manusia untuk senantiasa berusaha dan bekerja keras dalam menjalani kehidupan. Misalnya kita sebagai seorang pelajar, kita seharusnya berusaha dan bekerja keras dalam mencari ilmu, demi menggapai sebuah kesuksesan, dan tidak mudah putus asa ketika kita tidak bisa atau tidak mengerti. Setiap manusia pasti tidak akan terlepas dari yang namanya musibah, baik berupa azab, teguran maupun cobaan berupa kesulitan. Kita sebagai orang yang beriman hanya bisa bertawakal kepada Allah swt, dan berprasangka baik kepada Allah swt, karena Allah telah mengatur ketentuannya. Maka dari itu terapkanlah ketawakalan itu pada kehidupan sehari-hari, dengan cara untuk senantiasa beribadah, bertasbih kepada Allah.

Bab IV Penutup

4.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa dongeng merupakan cerita tentang kejadian zaman dahulu yang menceritakan aktivitas tradisional yang dikemas dengan perpaduan antara unsur hiburan dengan unsur pendidikan. Jadi, dongeng bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ketika kita bersosialisasi dengan orang lain, ketika kita mengalami kesulitan, mendapat musibah, kita dapat menyikapinya dengan tenang, dengan cara menerapkan hal-hal positif dari dongeng itu sendiri. 4.2 Saran Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai

keterbatasan dalam berbagai hal. kami juga menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini tidak luput dari kelemahan dan kekurangan. Untuk itu segala kritik dan saran akan kami terima dengan lapang dada, demi perbaikan di masamasa mendatang.

Daftar Pustaka

http://awanadec.wordpress.com/2011/05/13/dongeng-sebagai-media-belajar/ http://herdianwibisono.blogspot.com/2009/06/tentang-dongeng.html http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/12/jenis-jenis-dongeng.html http://misbahmunir.wordpress.com/tag/aladin-adalah-seorang-laki-laki-yangberasal-dari-negara-persia-dia-tinggal-berdua-dengan-ibunya-merekahidup-dalam-kesederhanaan-hingga-pada-suatu-hari-ada-seorang-lakilaki-yang-datang-kerumah-al/

Anda mungkin juga menyukai