Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERPEN SENYUM

KARYAMIN KARYA AHMAD TOHARI


(SUATU TINJAUAN STILISTIKA)

Erni, Juanda, Hajrah


FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
ABSTRAK

ERNI. 2018. Analisis Gaya Bahasa dalam Kumpulan Cerpen Senyum Karyamin
Karya Ahmad Tohari (Suatu Tinjauan Stilistika). Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar, (Dibimbing oleh
Juanda dan Hajrah).
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) Gaya Bahasa dalam kumpulan
cerpen Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari (2) Efek penggunaan gaya bahasa dalam
kumpulan cerpen Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari (3) Citraan dalam kumpulan
cerpen Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari. Data dalam penelitian ini adalah kata,
frasa, klausa, kalimat serta paragraf yang terdapat dalam cerpen Senyum Karyamin karya
Ahmad Tohari yang diterbitkan oleh penerbit Gramedia Pustaka pada tahun 2013. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik baca, dan teknik catat. Penelitian ini
dilakukan dengan mengidentifikasi, mendeskripsikan, dan menganalisis gaya bahasa
dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin berdasarkan tinjauan stilitika.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Bahasa figuratif terdiri atas Metafora,
simile, personifikasi, hiperbola, litotes, ironi, sarkasme, pleonasme dan gaya bahasa
repetisi. Pada aspek efek penggunaan gaya bahasa dalam kumpulan cerpen Senyum
Karyamin karya Ahmad Tohari meliputi, (1) efek senang, (2). perasaan iba atau kasihan,
(3). rasa marah atau jengkel,(4). perasaan sedih atau terharu. Pada aspek citraan sebagai
berikut: (1) citra penglihatan, (2). citra Pendengaran, (3). citra perabaan, (4). citra gerak,
(5). citra penciuman, dan (6). citra pencecapan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) penggunaan gaya bahasa mempersingkat
narasi, memunculkan ketaksaan sehingga akan muncul berbagai pemahaman sesuai
dengan interpretasi masing-masing pembaca, melibatkan berbagai pilihan kata yang
disediakan bahasa dan menjadi modus untuk berpikir dengan menyamakan suatu
peristiwa dengan peristiwa lain; 2) efek penggunaan gaya bahasa yaitu penggunaan gaya
bahasa yang menimbulkan rasa iba atau kasihan, perasaan marah atau jengkel, rasa
senang serta efek perasaan sedih atau terharu. 3) citraan dalam cerpen memperkuat
imajinasi gambaran, penginderaan, pikiran, menarik perhatian, serta membangkitkan
intelektual dan emosi pembaca sehingga pembaca seakan berada langsung dalam cerita
tersebut. Berdasarkan hasil penelitian ini, diajukan saran yaitu mahasiswa diharapkan
dapat mengkaji dan meneliti kumpulan cerpen Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari
dengan kajian stilistika, maupun dengan metode kajian yang berbeda sebagai wujud
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang Bahasa dan Sastra Indonesia dan pembaca
diharapkan dapat memahami dan mengambil pelajaran dari hasil penelitian untuk
pengaplikasian dalam kehidupan sosial.
Kata Kunci : Cerpen, Stilistika, Gaya Bahasa.

PENDAHULUAN berpikirnya, tetapi juga terletak pada


Keunikan manusia sebenarnya kemampuan berbahasanya. Manusia
bukan hanya terletak pada kemampuan dapat berpikir baik karena dia

1
2

mempunyai bahasa. Tanpa bahasa, tidak disusun begitu saja tanpa


manusia tidak akan bisa memikirkan pendayagunaan bahasa yang indah, yang
berbagai hal, demikian juga, tanpa mampu memberikan efek tertentu
bahasa maka manusia tidak dapat kepada pembaca. Menurut Kridalaksana
mengkomunikasikan pengetahuan serta (dalam Juanda, 2006: 111) gaya bahasa
apa yang ingin di sampaikan kepada merupakan pemanfaatan kekayaan oleh
orang lain. seseorang dalam bertutur atau menulis,
pemakaian ragam tertentu untuk
Dalam proses komunikasi,
memperoleh efek tertentu; keseluruhan
manusia menggunakan bahasa sebagai
ciri bahasa sekelompok penulis sastra.
medianya. Bahasa adalah kebudayaan
yang di wariskan dari zaman ke Mengingat pentingnya bahasa

zaman melalui media komunikasi sebagai alat komunikasi serta gaya


bahasa sebagai pelengkap, pemberi
(Juanda, 2010:2) Selain itu, bahasa
warna dalam komunikasi, tidak sah
juga merupakan media utama karya
apabila dalam karya sastra para
sastra sebagai hasil kreatif penulis atau
pengarang tidak memberikan kesan
pengarang. Karya sastra itu sendiri
imajinatif bagi pembaca dengan
adalah ciptaan yang disampaikan secara
memperhatikan wujud dari bahasa
komunikatif tentang maksud penulis
tersebut. Selain itu, dengan adanya gaya
untuk tujuan estetika. Karya-karya pada
bahasa yang digunakan oleh pengarang
umumnya menceritakan sebuah kisah
dalam karyanya, maka pengarang dapat
dengan plot dan melalui penggunaan
mengekspresikan pengalaman batin dan
berbagai perangkat sastra berdasakan
memproyeksikan kepribadiannya,
keadaan sosial atau pengalaman pribadi
sehingga karya sastra yang ditulis dan
penulis atau pengarang.
dihasilkan memiliki ciri-ciri yang
Tanpa bahasa, karya sastra tidak personal.
mungkin mewujudkan dirinya baik lisan
Stilistika atau gaya bahasa
maupun tertulis. Dalam hubungannya
pengarang tentu berbeda dengan
dengan sastra yang berwujud lisan dan
pengarang lainnya. Karena gaya bahasa
tulis masalah penggunaan bahasa
merupakan cermin jiwa dan kepribadian
dihadapkan pada usaha sepenuhnya
seseorang. Semakin baik gaya bahasa
untuk mengungkapkan isi batin, daya
seorang pengarang, maka semakin baik
imajinasi dan pengalaman. Karya sastra
3

pula penilaian terhadap pengarang Untuk membuat cerpen menarik


tersebut. Melalui gaya bahasa, tentu saja penulis atau pengarang
pengarang dapat menuangkan nilai mempunyai strategi-strategi dalam
kedalam karyanya sehingga dapat pengungkapannya misalnya dari segi
menggugah rasa keindahan berbahasa penggunaan gaya bahasa ataukah
pada pembaca. penyusunan alur cerita yang membuat
pembaca tertarik bahkan larut dalam
Penggunaan gaya bahasa atau
cerita. Selain hal tersebut, cerpen di
stilistika dalam karya sastra merupakan
susun dari dialog atau bahasa sehari-
suatu ekspresi seorang penulis atau
hari. (Juanda, 2012). Hal inilah yang
pengarang melalui teks sastra dalam
membuat karya sastra berbeda dengan
mengeksploitasi bahasa sebagai bahan
nonsastra serta menjadikan karya sastra
untuk karyanya agar memiliki keindahan
tidak membosankan. Membaca sebuah
dan sarat akan makna yang harmonis
karya sastra dalam hal ini cerpen
sehingga nikmat saat dibaca. Gaya
membuat kita larut seakan-seakan
bahasa tersebut mungkin disengaja dan
menyaksikan langsung atau terlibat
mungkin pula timbul serta merta ketika
dalam cerita tersebut, atau
penulis atau pengarang menuangkan
mengingatkan kita tentang cerita
idenya. Menurut peneliti, apapun isi dari
seseorang bahkan kisah masa lalu yang
karya sastra jika dibungkus dengan gaya
pernah kita lalui, Itu akibat dari efek
bahasa akan semakin indah, sebaliknya
pemilihan ungkapan gaya bahasa penulis
jika penulis atau pengarang tidak
atau pengarang.
mementingkan gaya bahasa bisa saja
karyanya monoton bahkan membuat Secara keseluruhan gambaran isi
bosan pembacanya. dari kumpulan Cerpen Senyum
Karyamin Karya Ahmad Tohari
Pada penelitian ini, peneliti
bercerita tentang masalah orang-orang
memilih cerpen sebagia objek kajian
kecil, lugu, dan sederhana. Kaum
dengan menggunakan teori analisis
marginal dengan problematikanya
stilistika. Cerpen sebagai salah satu
masing-masing. Senyum Karyamin
karya seni sastra tersusun dari
diwarnai dengan ekspektasi-ekspektasi
bermacam-macam unsur, salah satunya
kalangan bawah, sindiran terhadap
bahasa sebagai medium pengungkap
kalangan tertentu, kebiasaan
maksud pengarang dalam karyanya.
menggunjing, dan adegan-adegan
4

kematian. Ekspektasi orang-orang novel Kubah karya Ahmad Tohari.


kalangan bawah ini dirubuhkan oleh Ristiani (2015) dengan judul Analisis
kenyataan yang dihadapinya. Selain hal- Reduplikasi dalam Kumpulan Cerpen
hal demikian, kumpulan cerpen senyum Mata Yang Enak Dipandang karya
karyamin mengandung pesan-pesan atau Ahmad Tohari. Penelitian ini
nilai moral agama, nilai solidaritas menyimpulkan bahwa terdapat 80 wujud
sosial. Senyum karyamin juga kuat kata ulang. Fitri (2005) dengan judul
dengan gaya bahasa metofora dan ironi Masalah Sosial dalam Kumpulan
yang disampaikan dengan variatif, Cerpen Mata Yang Enak Dipandang
pemilihan diksi, penggambaran suasana karya Ahmad Tohari dan implikasinya
angan-angan atau penggunaan citraan terhadap Bahasa dan Sastra Indonesia.
yang dibangun Ahmad Tohari sangat Penelitian ini menyimpulkan bahwa
menghidupkan kumpulan cerpan senyum terdapat masalah sosial dalam kumpulan
karyamin. Menurut pandangan peneliti, cerpen Mata Yang Enak Dipandang
kumpulan cerpen Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari seperti,
karya Ahmad Tohari yang merupakan kemiskinan, kejahatan, disorganisasi
judul buku sekaligus salah satu judul keluarga.
cerpen mengandung maksud Persamaan penelitian ini dengan
kompleksitas serta mewakili ketigabelas penelitian sebelumnya, yaitu sama-sama
cerpen sebagai entitas kehidupan. mengkaji tentang gaya bahasa dalam
Penelitian tentang stilistika telah karya sastra. Perbedaannya, Rosmiati
dilakukan sebelumnya, salah satunya (2012) mengkaji gaya bahasa pada novel
oleh Rosmiati (2012) dengan fokus karya Ahmad Tohari. Mukti Rahayu
penelitian pada gaya bahasa pengarang (2009) penelitiannya difokuskan pada
yang terdapat dalam novel Ronggeng gaya bahasa metafora saja. Yulianto
Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. (2012) objek kajiannya fokus kepada
Mukti Rahayu (2009) dengan judul novel karya Ahmad Tohari. Ristiani
analisis Gaya Bahasa Metafora pada (2015) dan Fitri (2015) sama-sama
Tetralogi Novel karya Andrea Hirata. mengkaji Kumpulan Cerpen Mata yang
Penelitian ini menyimpulkan bahwa Enak Dipandang tetapi dengan pisau
Andrea menggunakan gaya bahasa bedah yang berbeda, sedangkan
perbandingan berupa metafora dengan penelitian ini mengkaji tentang
sangat menonjol. Yulianto (2012) penggunaan gaya bahasa, pemilihan
dengan judul Gaya Bahasa Kias dalam
5

diksi serta citraan kumpulan cerpen Yaitu, desain yang dapat memberikan
Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari. gambaran atau penjelasan berdasarkan
Berdasarakan hal-hal diatas hasil interpretasi tanpa melibatkan
yang menjadi alasan peneliti memilih angka-angka dalam memaparkan dan
kumpulan cerpen senyum karyamin menarik kesimpulan dalam penelitian.
karya Ahmad Tohari dengan Oleh karena itu, dalam penyusunan
menggunakan teori stilistika Gorys desain dirancang berdasarkan prinsip
Keraf. Dengan judul penelitian : metode desain kualitatif, karena
“Analisis Gaya Bahasa dalam kumpulan sasarannya ialah untuk mengungkapkan
Cerpen Senyum Karyamin karya Ahmad gaya bahasa dalam cerpen.
Tohari (Sebuah telaah Stilistika Gorys Penelitian ini berfokus pada
Keraf)”. Pemilihan teori stilistika analisis gaya bahasa, efek penggunaan
berdasarkan pemahaman peneliti bahwa gaya bahasa dan citraan yang terdapat
Melalui kajian stilistika, bahasa cerpen dalam kumpulan cerpen Senyum
dapat di analisis dengan cara yang lebih Karyamin karya Ahmad Tohari. Data
ilmiah dan objektif. dalam penelitian ini adalah teks yang
terdapat didalam kumpulan cerpen
METODE PENELITIAN Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari.
Metode merupakan cara yang Sumber data dalam penelitian ini adalah
digunakan oleh seorang peneliti untuk kumpulan cerpen Senyum Karyami
melakukan penelitian, dalam hal ini karya Ahmad Tohari yang diterbitkan
peneliti karya sastra. Metode atau cara pada tahun 1989 oleh PT. Gramedia
kerja inilah yang membantu peneliti Pustaka Utama Jakarta yang terdiri dari
mencapai sasaran penelitian dengan tiga belas judul cerpen. Akan tetapi
tujuan pemecahan masalah. Jenis peneliti hanya memilih menganalisis
penelitian ini adalah penelitian yang enam judul cerpen antara lain Senyum
berupa kajian pustaka. Artinya, kajian karyamin, Si Minem Beranak Bayi,
ini terfokus pada kepustakaan yang Surabanglus, Rumah yang terang,
sumber datanya berupa teks ilmiah, Kenthus dan Orang-orang seberang kali.
dalam hal ini yang akan dijadikan kajian
pustaka adalah kumpulan cerpen PEMBAHASAN DAN HASIL
Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari. PENELITAN
Desain Penelitian ini menggunakan Stilistika merupakan ilmu
desain penelitian deskriptif kualitatif. tentang gaya. Pada awalnya stilistika
6

hanya berkaitan dengan gaya bahasa itu adalah sesuatu yang disengaja dipilih
tetapi dalam perkembangannya stilistika untuk menggambarkan gagasan serta
tidak dilihat dari gaya bahasanya saja, untuk menarik hati pembaca agar cerita
akan tetapi juga mengkaji sistem tanda yang disajikan tidak
yang digunakan oleh pengarang dalam membosankan.Stilistika sebagai studi
sebuah karya sastra. Sistem tanda yang tentang gaya atau stile, Gorys Keraf
dimaksudkan berupa bahasa figurativ, merupakan salah satu pakar teori
efek penggunaan gaya bahasa dan stilistika kebahasaan. Gorys keraf
citraan oleh pengarang untuk membagi aspek kajian dalam stilistika
memberikan kesan estetik serta untuk kedalam beberapa aspek yaitu,
beberapa tujuan seperti yang pemilihan diksi, frasa, klausa, bahasa
dikemukakan oleh Aminuddin (1995) figuratif, dan wacana.
yaitu dapat digunakan untuk Penelitian tentang stilistika
menggambarkan identitas, karakteristik sebelumnya telah dilakukan oleh
pelaku, maupun kehidupan sosial- beberapa orang. Antara lain; Penelitian
budayanya. Stilistika oleh Sri Resky (2015) dengan
Stilistika Menurut Gorys keraf judul Analisis Gaya Bahasa dalam
(1991) merunjuk pada pengertian studi Novel Geni Jora Karya Abidah El
tentang stile, kajian terhadap wujud Khalieqy”.Penelitian tersebut
performasi kebahasaan, khususnya yang menemukan bahwa penggunaan bahasa
terdapat di dalam teks-teks figuratif yang terdapat dalam novel Geni
kesastraan.Selain dari aspek kebahasaan, Jora karya Abidah El Khalieqy meliputi
melalui kajian stilistika juga dapat metafora, anafora, simile, personifikasi,
dibedakan tanda linguistik, ciri khas atau dan hiperbola. Dari penggunaan bahasa
tanda khusus dalam bahasa sastra dan kias semacam itu dapat menggambarkan
nonsastra. Selain itu, kajian stilistika bahwa Kejora giat menuntut ilmu dan
juga dapat bertujuan untuk menentukan senang mengembara. Dia juga seorang
seberapa jauh dan dalam hal apa serta perempuan yang selalu mempertahankan
bagaimana mempergunakan tanda-tanda eksistensinya sebagai perempuan
linguistik untuk memperoleh efek muslim yang tidak begitu saja dengan
khusus. Ketika pengarang menggunakan mudahnya jatuh kepelukan laki-laki.
bentuk-bentuk bahasa tertentu, memilih Fitri dengan judul Masalah
berbagai bentuk komponen bahasa Social dalam Kumpulan Cerpen Mata
tertentu, misalnya kata dan ungkapan, yang Enak Dipandang karya Ahmad
7

Tohari.Menyimpulkan bahawa terdapat dan citraan yang terdapat dalam


masalah social dalam kumpulan cerpen kumpulan cerpen senyum
Mata Yang Enak Dipandang karya Karyaminkarya Ahmad Tohari.
Ahmad Tohari seperti, kemiskinan, Persamaan penelitian ini dengan
kejahatan, disorganisasi keluarga. penelitian sebelumnya yakni sama-sama
Penelitian oleh Afri Surya mengkaji tentang penggunaan gaya
Kusuma (2017) dengan judul Analisi bahasa dalam karya sastra berupa cerpen
Gaya Bahasa dalamKumpulan Cerpen dengan penerapan teori stilistika,
Mata yang Enak Dipandang penelitian Afri Surya Kusuma dan Fitri
karyaAhmad Tohari.Pada aspek leksikal mengkaji tentang kumpulan cerpen
dalam kumpulan cerpen Mata yang Mata yang Enak dipandang karya
Enak Dipandang karya Ahmad Tohari Ahmad Tohari. Sedangkan Penelitian
meliputi, (1) Pemilihan kata terdiri atas Sri Resky (2015) menganalisis sebuah
kata kompleks atau sederhana, kata novel Geni Jora karya Abidah El
konotasi dan denotasi, dan penggunaan Khalieqy.
kata menyimpang (2) Jenis kata terdiri 1. Gaya Bahasa
atas kata benda, kata kerja, kata sifat, Gaya bahasa atau yang sering
kata bilangan, dan kata tugas (3) juga disebut bahasa figuratif (figure of
Pemakaian leksikon bahasa asing yaitu, speech) atau istilah lain dari pemajasan
bahasa Jawa dan Pemilihan kata pada adalah suatu bentuk penggunaan bahasa
judul. Aspek gramatikal dalam yang maknanya menyimpang dari
penelitian ini meliputi, (1) kompleksitas pemakaian yang biasa, baku atau urutan
kalimat, (2) Jenis kalimat yang terdiri kata dengan tujuan untuk mencapai efek
atas kalimat deklaratif, kalimat tertentu, yaitu efek keindahan
imperatif, dan introgati (3) jenis frasa (Nurgiyantoro, 2014: 211).
terdiri atas frasa endosentris, dan frasa Kajian aspek bahasa figuratif
eksosentris dan klausa. Bahasa figuratif pada penelitian ini terdiri dari
yang terdapat dalam kumpulan cerpen penggunaan majas, diantaranya majas
Mata yang Enak Dipandang meliputi perbandingan, pertentangan, sindiran
metafora, simile, alegori, personifikasi, dan majas penegasan. Pada kajian ini
hiperbola, litotes, sinisme dan repetisi. penggunaan majas metafora dan ironi
Sedangkan pada penelitian ini, lebih bervariatif. Dari beberapa temuan,
mengkaji tentang penggunaan gaya penggunaan kedua majas tersebut
bahasa, efek penggunaan gaya bahasa mengandung kritikan tentang kehidupan
8

masyarakat pedesaan dengan berbagai untuk memberi gambaran tentang


masalah ekonomi.Pada majas realitas kehidupan para tokoh pedesaan
perbandingan terdiri dari metafora, yang sederhana serta kritikan terhadap
simile, dan personifikasi.Majas metafora kalangan tertentu. Selanjutnya
menggambarkan tentang tokoh penggunaan majas simile yang terdapat
Karyamin bersama para pengumpul batu dalam kumpulan cerpen Senyum
yang tegar dalam menghadapi Karyamin yakni lidahnya sekan terkena
kehidupan mereka yang penuh dengan air tuba, matanya sepeleh seperti mata
tantangan.Penggunaan majas metafora laron, komat-kamit mulutnya jelek sekali
dapat di temukan dalam cerpen yang seperti dubur ayam, seperti
berjudul senyum Karyamin sebagai bebek menunggu gabah, ya? Hi-
berikut ;Sudah, Min. pulanglah. Kukira hi.Kutipan tersebut menggunakan majas
hatimu tertinggal di rumah sehingga simile membandingkan manusia
kamu loyo terus. Pengarang pada denganhewan.Selain majas simile, juga
kutipan tersebut menggambarkan terdapat majas personifikasi yakni daun-
tentang Keadaan tokoh Karyamin yang daun itu selalu saja bergerak
sangat tersiksa dan menderita.Metafora menantang arus, menggapai-gapai
juga di gunakan pengrang dalam kutipan seperti cakar-cakar mati, punggung
senyum sebagai perlindungan bukit, menggeliat penuh gairah, angin
terakhir.Kutipan tersebut bermaksud bersenandung.
ingin menyampaikan tentang keadaan Majas hiperbola juga di gunakan
para tokoh yang selalu tersenyum pengarang dalam kumpulan cerpan
meskipun himpitan ekonomi semakin Senyum Karyamin, antara lain Karyamin
kuat, para pengumpul batu selalu mendengar suara napas sendiri.Samar-
mereka merdeka dengan tersenyum sama.Karyamin juga mendengar detak
setiap saat meski mereka memiliki jantung sendiri.Kutipan tersebut sangat
hutang. di buat berlebih-lebihan oleh
Beberapa kutipan lain yang pengarang.Selain kutipan diatas,
menggunakan majas metafora yakni pengranga juga menggunakan majas
menyapu kerongkongan, lorong liar, hiperbola dalam kutipan berikut, Kali ini
melempar senyum, anak muda penjual Karyamin tak hanya tersenyum,
duit, menarik mata, punggung tanjakan, melainkan tertawa keras-
beton langsing. Masing-masing keras.Demikian keras sehingga
penggunaan majas metafora tersebut mengundang seribu lebah masuk
9

ketelinganya, seribu kunang masuk ke Citraan adalah salah


matanya.Lambungnya yang kempong satu sarana kepuitisan yang digunakan
berguncang-guncang dan merapuhkan oleh penyair untuk memperkuat
keseimbangan seluruh tubuhnya.” gambaran pikiran dan perasaan
2. EfekPenggunaan gaya bahasa pembaca.Sarana ini berkaitan erat
dalam kumpulan Cerpen dengan pengalaman inderawi penyair
SenyumKaryamin Karya Ahmad atas objek-objek yang disebutkan atau
Tohari diterangkan dalam karya sastra. Ada pun
Gaya bahasa dapat dikatakan citraan yang terdapat dalam kumpulan
berkaitan dengan situasi dan suasana cerpen Senyum Karyamin karya Ahmad
karangan. Maksudnya ialah bahwa gaya Tohari yakni citra penglihatan,
bahasa dapat menciptakan keadaan pendengarn, perabaan, gerak, penciuman
perasaan hati tertentu, misalnya kesan dan pengecapan.
baik maupun buruk, senang, tidak enak, Citra penglihatan ditemukan
dan sebagainya yang diterima pikiran dalam cerpen yang berjudul Senyum
dan perasaan karena pelukisan tempat, Karyamin yakni punggungnya biru
benda-benda, suatu keadaan atau kondisi mengkilap, dadanya putih bersih, dan
tertentu. Selain itu, gaya bahasa paruhnya merah saga. Dalam kutipan
berfungsi sebagai alat untuk tersebut pengarang melibatkan indra
memperkuat efek terhadap gagasan yang penglihatan untuk mengajak para
disampaikan, maksudnya gaya bahasa pembaca seolah-olah melihat seekor
dapat membuat pembaca atau pendengar burung paruh udang yang memiliki
terkesan terhadap gagasan yang paruh berwarna merah, dada putih bersih
disampaikan penulis atau pengarang. serta punggung yang biru mengkilap.
Berdasarkan hasil analisis, di Citra penglihatan juga ditemukan dalam
dalam kumpulan cerpen yang berjudul cerpen yang berjudul Si Minem Beranak
Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari Bayi yakni kiri-kanan jalan adalah
ditemukan efek penggunaan gaya bahasa tebing dengan cadasnya yang kering-
antara lain ; efek senang, perasaan iba renyah berbongkah-bongkah.Kutipan
atau kasihan, rasa marah atau jengkel, tersebut jelas melibatkan indra
perasaan sedih atau terharu dan perasaan penglihatan, dimana pengarang
senang. melukiskan sebuah jalanan yang kiri-
3. Citraan. kanannya terdapat tebing cadas yang
kering berbongkah. Pengarang dalam
10

kutipan tersebut bermaksud melibatkan indra perabaan dengan


menyuguhkan sebuah pemandangan maksud agar pembaca turut merasakan
kampong. Pengarang juga melibatkan apa yang di alami tokoh Karyamin
indra penglihatan dalam cerpen yang dalam cerita. Dalam kumpulan cerpen
berjudul orang-orang seberang kali Senyum Karyamin juga terdapat citra
yakni aku melihat ada kampret masuk gerak yakni pada cerpen yang berjudul
kelubang dalam pokok kelapa. Ada Surabanglus.Pengarang dalam cerpen
ayam betina ngukruk membimbing anak- tersebut melibatkan citra gerak agar
anaknya keluar dari kandang.Di pembaca seolah merasakan gerakan
belakangku, bunga mulai dirubung tersebut.Untuk citraan penciuman dan
lebah.Dan mimik kang Samin jadi citraan pengecapan masing-masing
kelihatan jelas.Kutipan tersebut sebagai berikut citraan penciuman
menjelaskan kepada pembaca tentang terdapat dalam cerpen
suasana pagi hari yang masih remang di Surabanglus.Sedangkan citraan
sebuah kampung tepatnya di halaman pengecapan terdapat dalam cerpen yang
rumah, ketika tokoh Samin berbicara berjudul Senyum Karyamin.
dengan tokoh Mas soal tokoh Secara umum, berdasarkan hasil
Madrakum yang sedang sakit parah. analisis serta pembahasan yang telah
Citra pendengaran ditemukan dilakukan, ditemukan bahwa
dalam cerpen yang berjudul Senyum penggunaan bahasa figuratif dalam
Karyamin yakni Suara gelak tawa kumpulan cerpen Senyum Karyamin
terdengar riuh di anatar bunyi benturan karya Ahmad Tohari variatif.Majas
batu-batu yang mereka lempar ke tepi metafora, simile, perumpamaan,
sungai.Air sungai mendesau-desau oleh personifikasi, hiperbola, ironi, sarkasme,
langkah-langkah mereka. Dalam kutipan pleonasme dan repetisi masing-masing
tersebut, pengarang bermaksud memiliki fungsi yang membuat cerita
mengajak pembaca melalui indra terasa hidup dan menarik. Sedangkan
pendengaran seolah-olah mendengarkan analisis pada aspek efek penggunaan
peristiwa-peristiwa yang dialami para gaya bahasa dalam kumpulan cerpen
tokoh dalam cerita. Selain citraan Senyum Karyamin di temukan efek
pendengran, kumpulan cerpen Senyum senang, perasaan iba atau kasihan, rasa
Karyamin juga terdapat citraan marah atau jengkel, perasaan sedih atau
perabaan, misalnya dalam cerpen yang terharu dan perasaan senang. Hasil
berjudul Senyum Karyamin, pengarang analisis pada aspek citraan dalam
11

kumpulan cerpen Senyum Karyamin penciuman, dan (6). Citra


yakni terdapat penggunaan citraan pencecapan.
penglihatan, pendengaran, perabaan, DAFTAR PUSTAKA
citra gerak, penciuman serta citra
Aminuddin. 2002. Pengantar Apresiasi
pengecapan.Masing-masing citraan Karya Sastra. Bandung : Sinar Baru
Algesindo
tersebut digunakan pengarang dalam
karyanya untuk menciptakan kesan serta _________. 1995. Stilistika Pengantar
Memahami Bahasa Dalam Karya
gambaran angan-angan di benak
Sastra.
pembaca. Semarang : IKIP semarang Press
KESIMPULAN
Atmazaki, 1993, Analisis Sajak.
Berdasarkan hasil analisis dan Bandung : Angkasa.
pembahasan dapat disimpulkan sebagai
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa
berikut. Indonesa Pusat Bahasa. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka
1. Bahasa figuratif yang terdapat
dalam kumpulan cerpen Senyum Gorys Keraf. 2009. Diksi dan Gaya
Bahasa (cetakan XIX). Jakarta: PT
Karyamin karya Ahmad Tohari
Gramedia
antara lain; Metafora, simile, Pustaka Utama.
perumpamaan atau asosiasi,
Harimurti Kridalaksana. 2001. Kamus
personifikasi, hiperbola, litotes, Linguistik (edisi IV). Jakarta: PT
Gramedia
ironi, sarkasme, pleonasme dan gaya
Pustaka Utama.
bahasa repetisi. Herman J, Waluyo. 2006. Pengkajian
dan Apresiasi Prosa Fiksi. Surakarta:
2. Efek penggunaan gaya bahasa
Universitas Sebelas Maret
dalam kumpulan cerpen Senyum
Juanda, Juanda. 2010. “Peranan
Karyamin karya Ahmad Tohari
pendidikan formal dalam proses
yakni efek kepada pembaca pembudayaan”.lentera pendidikan.
Jurnal ilmu tarbiyah dan keguruan.13
meliputi, (1) Perasaan iba atau
(1),1-15.
kasihan. (2) Rasa marah atau
Juanda, Juanda. 2012. “Bahasa prokem
jengkel. (3) Perasaan sedih atau
dan pembelajaran Bahasa Indonesia”.
terharu, (4). Perasaan senang. Retorika (Jurnal Bahasa, sastra dan
pengajarannya). 8 (1)
3. Aspek citraan dalam penelitian ini
meliputi, (1) Citra penglihatan, (2). Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi
3). 2005. Jakarta: Balai Pustaka.
Citra Pendengaran, (3). Citra
perabaan, (4). Citra gerak, (5). Citra Khoiriani, Fitri. 2005. Masalah Sosial
dalam Kumpulan Cerpen Mata yang
12

enak
Dipandang Karya Ahmad Tohari Rosmiati. 2012. Analisis Gaya Bahasa
dan Implikasinya Terhadap dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk
Pembelajaran karya Ahmad Tohari (Suatu
Bahasa dan Sastra Indonesia. Tinjauan Stilistika). Skripsi. Universitas
Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Negeri
Hidayatullah. Makassar.

Kokasih, Engkos. 2004. Kompetensi


Ketatabahasaan dan Kesusastraan; Sobur, Alex. 2004. Analisis Teks Media.
Cermat, Bandung: Remaja Rosdakarya
Berbahasa Indo
nesia. Bandung: Yrama Widya Sumardjo, Jakob. 1999. Konteks Sosial
Novel Indonesia 1920-1977. Bandung:
Luxemburg, Jan Van dkk. 1992. Dalam Alumni
Dick Hartolo. Pengantar Ilmu Sastra.
Jakarta: Gramedia. Sumardjo, Jakob dan Sauni K.M. 1998.
Luxemburg, Jan Van. Bal, Mieke. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta:
Weststeijn, dan Willem G. 1984. Gramedia
Pengantar
Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia. Sudjiman, Panuti. 1993. Bunga Rampai
Nurgiyantoro. 2005. Teori Pengkajian Stiliska. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti
Fiksi. Yogyakarta: Gajahmada
University Suyanto, Edi. 2012. Perilaku Tokoh
Press dalam Cerpen Indonesia. Bandar
Lampung:
Pranawa, Erry. 2005. Analisis Stilistika Universitas Lampung
Novel Burung-burung Manyar Karya
Y.B. Tarigan, H.G. 1993. Strategi dan
Mangunwijaya (Tesis). Program Pembelajaran Bahasa. Bandung:
Studi Linguistik Pascasarjana Angkasa
Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Tarigan, H.G. 1985. Pengajaran Gaya
Bahasa. Bandung: Angkasa
Purba, Antilan. 2010. Sastra Indonesia
Kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu Teeuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra
Pengantar Teori Sastra. Jakarta:
Rahayu, Mukti. 2009. Analisis Gaya Pustaka
Bahasa Metafora pada Tetralogi novel Jaya.
karya Andrea Hirata. Skripsi.
Universitas Muhammadiyah Surakarta Tjahjono, Libertus Tongsoe. 1988.
Sastra Indonesia; Pengantar, Teori dan
Jaya. Apresiasi. Ende-Flores: Nusa Indah
Ristiani. 2015. Analisis Reduplikasi
Dalam Kumpulan Cerpen Mata Yang Tohari, Ahmad. 1989. Senyum
Enak karyamin. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Dipandang Karya Ahmad Utama
Tohari.Skripsi thesis. Universitas
Muhammadiyah
Surakarta. Wellek, Rene dan Austin Warren.1988.
teori kesusastraan. Jakarta. Gramedia
13

Yulianto. 2012. Gaya Bahasa Kias


dalam novel Kubah karya
Ahmad Tohari (online,)
http://jurnal-online.um.ac.id. diakses 24
Mei 2016

Zaidan, Abdul Razak. 2004. Kamus


Istilah Sastra. Jakarta: Balai Pustaka

Anda mungkin juga menyukai