Kuda-kuda ringan, yakni sikap kuda-kuda dengan salah satu badan atau kedua kaki menopang sebagian berat badan dan cenderung bersifat aktif. Kuda-kuda sedang, yakni sikap kuda-kuda dengan kedua kaki menopang sebagian berat badan, bisa bersifat aktif maupun pasif. Kuda-kuda berat, yakni sikap kuda-kuda yang salah satu atau kedua kaki menopang seluruh berat badan dan cenderung bersifat pasif.
KUDA-KUDA BELAKANG Kuda-Kuda Belakang, yakni kuda-kuda dengan sikap salah salah kaki berada di depan, sedangkan kaki lainnya berada di belakang dan berat badan sepenuhnya ditopang oleh kaki belakang. Posisi telapak kaki depan lurus dan telapak kaki belakang membentuk sudut + 60 derajat. tampak sisi kanan tampak sisi kiri tampak sisi depan
KUDA-KUDA TENGAH Kuda-Kuda Tengah, yakni kuda-kuda dengan sikap kedua kaki melebar sejajar dengan bahu dan berat badan ditopang secara merata oleh kedua kaki, dapat juga dilakukan dengan posisi serong. Posisi kedua telapak kaki serong membentuk sudut + 30 derajat. tampak depan tampak samping tampak depan
KUDA-KUDA SAMPING Kuda-Kuda Samping, yakni kuda-kuda dengan posisi kedua kaki melebar sejajar dengan tubuh dan berat badan ditopang oleh salah satu kaki yang menekuk. Posisi ke dua telapak kaki sejajar membentuk sudut + 30 derajat. tampak depan
SIKAP PASANG
Sikap Pasang merupakan kombinasi sikap kaki dan sikap tangan dengan kuda-kuda maupun tanpa kuda-kuda yang selalu disertai dengan kesiagaan mental dan indera secara total Sikap Pasang Terbuka Sikap Pasang Tertutup
Sikap Pasang ditinjau dari taktik penggunaannya Sikap Pasang Terbuka, yakni sikap pasang dengan sikap tangan dan lengan yang tidak melindungi tubuh. Sikap Pasang Tertutup, yakni sikap pasang dengan sikap tangan dan lengan yang melindungi tubuh.
SIKAP PASANG DUA Sikap Pasang Dua, yakni sikap pasang dengan kuda-kuda tengah serong (sikap pasang tertutup, dengan satu tangan mengepal).
tampak depan
SIKAP PASANG TIGA Sikap Pasang Tiga, yakni sikap pasang dengan kuda-kuda samping (sikap pasang tertutup, posisi tangan kanan lurus, tangan kiri bersilang di dada atau sebaliknya. Posisi kedua telapak tangan terbuka menghadap ke atas. tampak depan tampak sisi kiri
SIKAP PASANG EMPAT Sikap Pasang Empat, yakni sikap pasang dengan kuda-kuda depan (posisi telapak tangan depan mengepal, telapak tangan yang lainnya terbuka silang di dada. tampak depan tampak sisi kiri
SIKAP PASANG LIMA Sikap Pasang Lima, yakni sikap pasang dengan kuda-kuda tengah seliwa (posisi telapak tangan mengepal menghadap ke atas dan telapak tangan yang lainnya terbuka silang di dada.
SIKAP PASANG ENAM Sikap Pasang Enam, yakni sikap pasang dengan kuda-kuda tengah disertai ke dua telapak tangan terbuka silang di dada.
Sikap Pasang Tujuh, yakni sikap pasang yang terbuka dimana salah satu kaki disilangkan di belakang kaki lainnya dan pandangan mata searah dengan kaki yang disilang. Posisi ke dua telapak tangan terbuka menghadap ke atas. tampak samping tampak depan
SIKAP PASANG DELAPAN Sikap Pasang Delapan, yakni sikap pasang yang salah satu kaki disilangkan ke depan kaki lainnya, kedua belah tangan di depan dada dengan telapak tangan terbuka. tampak sisi kanan tampak depan
SIKAP PASANG SEMBILAN Sikap Pasang Sembilan, yakni sikap pasang dengan kuda-kuda belakang. Posisi telapak tangan satu terbuka dan telapak tangan lainnya tampak depan tampak sisi kanan tampak sisi kanan
SIKAP PASANG SEPULUH Sikap Pasang Sepuluh, yakni sikap pasang berdiri satu kaki terbuka dengan sikap tangan seliwa, posisi salah satu telapak tangannya mengepal dan telapak tangan lainnya terbuka silang di dada. tampak depan tampak sisi kanan
SIKAP PASANG SEBELAS Sikap Pasang Sebelas, yakni sikap pasang dengan satu lutut bertumpu pada lantai dengan kaki lainnya ditekuk tegak lurus, sedangkan posisi telapak tangannya terbuka menghadap ke depan dan telapak tangan lainnya menghadap ke atas. tampak depan
SIKAP PASANG DUABELAS Sikap Pasang Dua Belas, yakni sikap pasang dengan posisi bersila (sempok) dengan posisi kedua telapak tangan terbuka menghadap ke atas. tampak depan tampak sisi kanan
LANGKAH
DITINJAU DARI ARAHNYA
LANGKAH
1.
b. A2 - D1 : Langkah lurus depan kanan c. A1 - D2 : Langkah lurus mundur kiri d. A2 - D2 : Langkah lurus mundur kanan 2.
a. A1 - B1 : Langkah samping kiri
c. A1 - C3 : Langkah serong belakang kiri d. A1 - C4 : Langkah serong belakang kanan 1. Langkah Lurus a. Langkah lurus depan kiri b. Langkah lurus depan kanan
3. Langkah Serong a. Langkah serong depan kiri b. Langkah serong depan kanan
4. Langkah Silang a. Langkah silang depan kiri b. Langkah silang depan kanan
5. Langkah Pilin a. Langkah silang belakang kiri (pilin) b. Langkah silang belakang kanan (pilin)
LANGKAH GESER
Geser, salah satu teknik gerak langkah untuk mendekati sasaran atau menghindari serangan dengan cara menggeserkan telapak kaki ke segala arah.
LANGKAH SESER Seser, salah satu teknik gerakan langkah mendekati lawan dengan cara menyeret telapak kaki yang dilakukan dengan kaki kanan/kiri di depan atau bergantian.
LANGKAH LOMPAT Lompat, salah satu teknik gerak langkah untuk mendekati sasaran atau menghindari serangan dengan cara melompat (kedua kaki berpindah) ke segala arah.
BELAAN
TANGKISAN
TANGKISAN TEPIS Tangkisan Tepis, yakni tangkisan dengan menggunakan satu atau kedua telapak tangan terbuka dengan kenaannya telapak tangan dalam, arah gerakan dari dalam ke luar dan atas bawah tampak depan menepis tendangan
TANGKISAN GEDIK Tangkisan Gedik yakni tangkisan dengan menggunakan satu lengan dengan tangan mengepal yang kenaannya lengan bawah dalam dengan lintasan dari atas ke bawah. tampak depan menggedik persendian kaki
TANGKISAN KELIT Tangkisan Kelit, yakni tangkisan yang menggunakan satu lengan dengan telapak tangan terbuka yang kenaannya telapak tangan luar dan arah gerakan dari dalam ke luar atau sebaliknya menangkis pukulan dengan kelit tampak sisi kiri
TANGKISAN SIKU Tangkisan Siku, yakni tangkisan yang menggunakan siku, dengan lintasan dari luar ke dalam. tampak depan dengan siku tampak sisi kiri menangkis
TANGKISAN JEPIT ATAS Tangkisan Jepit Atas, yakni tangkisan yang menggunakan kedua lengan yang menyllang dengan kenaannya sudut persilangan lengan, arahnya dari atas ke bawah dan sebaliknya. tampak depan menangkis dengan tangkisan jepit atas
TANGKISAN JEPIT BAWAH Tangkisan Jepit Bawah, uraiannya sama dengan tangkisan jepit atas, hanya saja posisi tangan mengepal.
tampak depan
tampak samping
TANGKISAN POTONG Tangkisan Potong, yakni tangkisan yang menggunakan satu tangan dan lengan digerakkan ke samping bawah seperti gerakan memotong dengan kenaannya lengah bawah luar, dengan posisi tangan terbuka. tampak sisi kiri menangkis dengan tangkisan potong
TANGKISAN SANGGA Tangkisan Sangga yakni tangkisan yang menggunakan satu lengan yang membentuk siku-siku dengan kenaannya lengan bawah luar dan gerakannya dari bawah ke atas, dengan posisi tangan mengepal. tampak depan tampak sisi kiri menangkis dengan tangkisan sangga
TANGKISAN GALANG Tangkisan Galang, yakni tangkisan yang menggunakan lengah bawah dalam yang tegak lurus dengan tangan mengepal yang digerakkan ke samping dari luar ke dalam dan dari dalam ke luar. tampak depan menangkis dengan tangkisan galang
TANGKISAN KEPRUK Tangkisan Kepruk, yakni tangkisan yang menggunakan kedua tangan mengepal dan tengan berbentuk siku-siku yang digerakkan ke bawah dengan kenaannya punggung kepalan tangan. tampak depan menangkis dengan tangkisan kepruk
TANGKISAN KIBAS Tangkisan Kibas, yakni tangkisan yang menggunakan kaki dan tungkai yang dikibaskan ke atau dari samping dengan kenaannya telapak kaki. tampak depan menangkis dengan tangkisan kibas
TANGKISAN LUTUT Tangkisan Lutut, yakni tangkisan yang menggunakan gerakan lutut setinggi pinggang, dengan lintasannya dari dalam ke luar.
tampak depan
HINDARAN
ELAKAN Elakan yakni teknik hindaran yang dilakukan dengan memindahkan salah satu kaki (ke belakang atau ke samping) untuk mengubah posisi tubuh.
proses awal mengelak dengan memindahkan kaki kanan ke belakang
KELITAN
mengelak dengan merubah posisi badan merendah, tanpa memindahkan kedua telapak kaki
EGOSAN Egosan, yakni teknik hindaran yang dilakukan dengan memindahkan kedua belah kaki untuk mengubah posisi tubuh
SERANGAN
SERANGAN TANGAN
PUKULAN DEPAN Pukulan Depan, yakni pukulan yang lintasannya lurus ke depan, dengan titik sasaran atas, tengah dan bawah. proses awal tampak sisi kiri
tampak depan
PUKULAN SAMPING Pukulan Samping, yakni pukulan yang lintasannya ke arah samping badan, posisi tangan mengepal. proses awal tampak depan pukulan samping dengan sasaran muka
PUKULAN SANGKOL
Pukulan Sangkol, yakni pukulan yang lintasannya dari bawah ke atas dengan kenaannya kepalan tangan terbalik ke sasaran kemaluan, ulu hati dan dagu. proses awal tampak samping kiri
tampak depan
PUKULAN LINGKAR Pukulan Lingkar, yakni pukulan yang lintasannya melingkar dari luar ke dalam, titik sasarannya rahang dan rusuk. Posisi salah satu telapak tangan mengepal menghadap ke bawah dengan kenaan seluruh bukubuku jari. tampak depan muka tampak sisi kiri pukulan lingkar dengan sasaran
TEBASAN
Tebasan, yakni serangan dengan menggunakan satu atau dua telapak tangan terbuka dengan kenaannya sisi telapak tangan luar, lintasan dari luar ke dalam atau dari atas ke bawah dengan sasaran muka, leher, bahu dan pinggang proses awal tampak sisi kiri
TEBANGAN Tebangan, yakni serangan yang menggunakan satu atau dua telapak tangan terberbuka dengan kenaannya sisi telapak tangan dalam, lintasannya darl dalam ke luar atau darl tuar ke dalam dengan sasaran leher. proses awal akhir serangan tebangan dengan sasaran leher
SANGGA Sangga, yakni serangan dengan dengan satu atau dua telapak tangan terbuka dengan kenaannya pangkal telapak tangan dalam, lintasannya dari bawah ke atas dengan sasaran dagu dan hidung. proses awal tampak depan
TAMPARAN Tamparan, yakni serangan dengan menggunakan telapak tangan dalam yang ke lima jari tangannya merapat satu dengan lainnya, lintasannya dari luar ke dalam dengan sasaran telinga. proses awal tampak sisi kiri
tampak depan
KEPRET
Kepret, yakni serangan dengan menggunakan telapak tangan luar yang ke lima jari tangannya merapat satu dengan lainnya, lintasannya dari dalam ke luar atau bawah ke atas dengan sasaran muka dan kemaluan. Proses awal tampak sisi kiri kepret dengan sasaran telinga
TUSUKAN Tusukan, yakni serangan dengan menggunakan jari tangan, dengan posisi jari merapat, arahnya lurus ke depan dengan sasaran mata dan tenggorokan. tampak sisi kiri tusukan dengan sasaran tenggorokan
TOTOKAN Totokan, yakni serangan dengan menggunakan tangan setengah menggenggam yang kenaannya ruas ke dua dari buku jari-jari, arahnya lurus ke depan dengan sasaran mata dan tenggorokan. proses awal tampak sisi kiri
tampak depan
PATUKAN Patukan, yakni serangan dengan menggunakan lima jan tangan yang menguncup (teknisnya sedikit ditarik ke belakang) dengan sasaran mata. proses awal tampak sisi kiri tampak depan
CENGKERAMAN Cengkeraman, yakni serangan yang menggunakan kelima jari tangan memcengkeram dengan lintasan luar ke dalam atau ke segala arah, sasarannya muka dan kemaluan. proses awal tampak depan
GENTUSAN
Gentusan, yakni serangan yang menggunakan sisi tengan bagian dalam dengan posisi telapak tangan mengepal, dengan sasaran leher dan pelipis. proses awal tampak depan
SIKUAN Sikuan, yakni serangan yang menggunakan siku tangan dengan lintasannya ke atas, bawah, depan, samping dan belakang. Sikuan Atas tampak depan tampak sisi kiri sikuan atas dengan sasaran dagu
Sikuan Tusuk proses awal tusuk dengan sasaran ulu hati tampak sisi kiri sikuan
Sikuan Samping tampak depan tampak sisi kiri sikuan samping dengan sasaran rahang
tampak depan
DOBRAKAN Dobrakan, yakni serangan yang menggunakan ke dua telapak tangan terbuka dengan sasaran dada
proses awal
tampak depan
SERANGAN KAKI
TENDANGAN LURUS Tendangan Lurus, yakni tendangan yang lintasannya ke depan kenaannya pangkal jari-jari kaki bagian dalam, dengan sasaran kemaluan, ulu hati dan dagu. proses awal tampak depan
TENDANGAN TUSUK Tendangan Tusuk, yakni tendangan yang lintasannya ke depan dengan kenaannya ujung jarijari kaki dengan sasaran kemaluan dan ulu hati. tampak depan perut tampak sisi kiri tendangan tusuk dengan sasaran
TENDANGAN KEPRET Tendangan Kepret, yakni tendangan ke arah depan dan samping dengan kenaan punggung kaki, sasarannya kemaluan. tampak sisi kiri kemaluan bentuk kaki tendangan kepret dengan sasaran
TENDANGAN JEJAG
Tendangan Jejag, yakni tendangan ke depan yang sifatnya mendorong ke sasaran dada dengan kenaannya telapak kaki penuh. proses awal tampak depan
TENDANGAN GAJUL Tendangan Gajul, yakni tendangan dengan kenaannya tumit dari arah bawah ke atas, dengan sasaran ulu hati dan dagu. tampak sisi kiri tendangan gajul dengan sasaran ulu hati
BENTUK-BENTUK TENDANGAN T Tendangan T, yakni serangan yang menggunakan sebelah kaki dan tungkai, lintasannya lurus ke depan dan kenaannya pada tumit, telapak kaki dan sisi luar telapak kaki, posisi lurus, biasanya digunakan untuk serangan samping dengan sasaran seluruh bagian tubuh. TENDANGAN T TUMIT proses awal tampak sisi kiri tendangan T tumit
TENDANGAN T TELAPAK KAKI tampak depan tendangan T telapak kaki dengan sasaran perut
TENDANGAN T SISI LUAR TELAPAK KAKI tampak depan bentuk sisi luar telapak kaki
TENDANGAN CELORONG Tendangan Celorong, yakni tendangan gejig dengan merebahkan badan dengan sasaran lutut dan kemaluan.
TENDANGAN BELAKANG Tendangan Belakang, yakni tendangan dengan menggunakan sebelah kaki dan tungkai, lintasannya lurus ke belakang tubuh (membelakangi lawan), dilaksanakan dengan melihat sasaran atau tanpa melihat, dengan sasaran seluruh bagian tubuh, tampak depan dengan sasaran ulu hati tampak sisi kiri tendangan belakang
TENDANGAN KUDA Tendangan Kuda, yakni tendangan yang menggunakan dua kaki menutup atau membuka, lintasannya lurus ke belakang dengan sasaran seluruh bagian tubuh. tendangan kuda dengan sasaran dada
TENDANGAN TAJI Tendangan Taji, yakni tendangan yang menggunakan sebelah kaki dan tungkai dengan kenaan tumit, lintasannya ke arah belakang dengan sasaran kemaluan.
tampak depan
TENDANGAN SABIT KEPRET Tendangan Sabit Kepret, yakni tendangan yang lintasannya setengah lingkaran, kenaannya punggung telapak kaki dengan sasaran seluruh bagian tubuh. tampak depan sasaran ulu hati tampak sisi kiri tendangan belakang dengan
TENDANGAN SABIT JEJAK Tendangan Sabit Jejak, yakni tendangan yang lintasannya setengah lingkaran, kenaannya pangkal jari telapak kaki dengan sasaran seluruh bagian tubuh. tampak depan tendangan sabit jejak dengan sasaran rusuk/pinggang
TENDANGAN BALING Tendangan Baling, yakni tendangan melingkar ke arah luar dengan kenaannya tumit luar dan posisi tubuh berputar, dengan sasaran seluruh bagian tubuh. proses awal sasaran ulu hati tampak depan tendangan baling dengan
TENDANGAN BALING SETENGAH Tendangan Baling Setengah, yakni tendangan melingkar ke arah luar dengan kenaannya tumit luar dan posisi tubuh tidak berputar dengan sasaran seluruh bagian tubuh. proses awal tampak depan tendangan baling setengah
HENTAK BAWAH Hentak Bawah, yakni serangan yang menggunakan telapak kaki menghadap keluar, yang dilaksanakan dengan posisi badan direbahkan, bertujuan untuk mematahkan persendian kaki. tampak depan hentak bawah dengan sasaran persendian lutut tampak sisi kanan
TENDANGAN GEJIG Tendangan Gejig, yakni serangan yang menggunak sebelah kaki dan tungkai, lintasannya lurus ke samping ke arah persendian kaki/lutut,dengan tujuan mematahkan. tampak sisi kiri tendangan gejig dengan sasaran persendian lutut
SAPUAN TEGAK Sapuan Tegak, yakni serangan menyapu kaki dengan kenaannya telapak kaki ke arah bawah mata kaki, lintasannya dari luar ke dalam bertujuan menjatuhkan lawan. proses awal lanjutan akhir gerakan gerak
SAPUAN REBAH DEPAN Sapuan Rebah Depan, yakni serangan menyapu kaki dengan sasaran betis bawah.
SAPUAN REBAH BELAKANG proses awal sapuan rebah belakang dengan sasaran betis bawah tampak depan
SABETAN Sabetan, yakni serangan menjatuhkan lawan dengan kenaan tulang kering ke sasaran betis dengan lintasan dari luar ke dalam.
BESET Beset, yakni serangan menjatuhka lawan dengan alat penyasar betis. awal gerakan akhir gerakan
DENGKULAN DENGKULAN DEPAN Dengkulan, yakni serangan yang menggunakan lutut/dengkul sebagal alat penyerang, dengan sasaran kemaluan, dada dan pinggang belakang. tampak depan tampak sisi kiri dengkulan depan dengan sasaran kemaluan, dada, pinggang belakang
DENGKULAN SAMPING DALAM Dengkulan Samping Dalam, yaitu dengkulan dengan lintasan seperti busur dari luar ke dalam, dengan sasaran ke arah dada. tampak depan dada tampak sisi kiri dengkulan samping dalam dengan sasaran
DENGKULAN SAMPING LUAR Dengkulan Samping Luar, yakni dengkulan dengan lintasannya dari dalam ke luar dengan sasaran perut. tampak depan dengkulan samping luar dengan sasaran perut/pinggang
GUNTINGAN Guntingan, yakni teknik menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menjepitkan ke dua tungkai kaki pada sasasan leher, pinggang atau tungkal lawan sehingga lawan jatuh. Guntingan terdiri dari: - Guntingan luar - Guntingan dalam guntingan dengan sasaran kaki guntingan dengan sasaran leher guntingan dengan sasaran pinggang
proses awal
tampak depan
TEKNIK KUNCIAN
Definisi Kuncian Adalah suatu teknik untuk menguasai lawan atau membuat lawan tidak berdaya dengan menggunakan kaki, tangan ataupun anggota badan lainnya yang diawali teknik tangkapan.
TEKNIK KUNCIAN 4 Sasaran pinggang/punggung lawan, dengan cara menekankan lutut dan menarik kaki maupun tangan/bahu lawan.
TEKNIK KUNCIAN 6 Teknik mengunci lawan dengan kaki Kegunaan: Teknik ini digunakan untuk menggagalkan usaha lawan menangkap kaki, dengan cara menekukkan kaki/mengunci tangan lawan dan mebawa ke bawah/membanting.
TEKNIK KUNCIAN 8
Kegunaan: Salah satu cara mengunci kaki lawan dengan kaki dengan tujuan agar lawan tidak mampu bergerak/melangkah.
TEKNIK KUNCIAN 10
KUNCIAN LEHER 14 Kegunaan : suatu teknik menguasai lawan dengan cara mengunci/memutar sendi leher lawan dengan kedua belah tangan.
KUNCIAN KAKI 15
Sasaran pangkal paha Kegunaan: untuk memusnahkan serangan kaki dengan cara menangkap, mendorong dan menjatuhkan lawan, yang diakhiri dengan kuncian.
KUNCIAN KAKI 16 Sasaran lutut Pelaksanaannya dengan diawali tangkapan kaki dan dilanjutkan teknik bantingan bahu diakhiri teknik kuncian
TEKNIK KUNCIAN 17 Sasaran badan lawan, dengan cara menekan dada lawan dengan ibu jari yang dibantu tangan kiri.
TEKNIK BANTINGAN
Bantingan, adalah teknik menjatuhkan dengan mengangkat anggota tubuh lawan, yang diawali dengan teknik tangkapan. TEKNIK BANTINGAN 1 Kegunaan : memusnahkan serangan kaki lawan dengan menggunakan teknik bantingan dengan bantuan besetan.
TEKNIK BANTINGAN 2 Kegunaan: salah satu cara untuk mengakhiri serangan lawan dengan teknik bantingan melalui bahu/pundak.
TEKNIK BANTINGAN 3 Kegunaan: salah satu cara untuk mengakhiri serangan lawan dari belakang dengan teknik bantingan melalui bahu/pundak
TEKNIK BANTINGAN 4 Kegunaan: salah satu cara untuk mengakhiri serangan lawan dengan cara mengangkat tubuh lawan pada saat titik berat lawan masih berada di atas (belum stabil).