Anda di halaman 1dari 12

Blok Dasar Bioetika, Humaniora, & HAM

PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Alhamdulillah hirobbilalamin, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya, tak lupa pula salawat dan salam kami junjungkan kepada Rasulullah SAW, sebagai suri tauladan yang telah membawa kita semua dari zaman jahiliyah kepada zaman yang terang benderang. Untuk melengkapi tugas tutorial I blok Dasar Bioetik, Humaniora, & HAM kami membuat laporan ini. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kami berikan kepada tutor kami yaitu dr. Asriati, M.Kes, yang telah membimbing selama tutorial, dan teman-teman kelompok 6 yang telah berusaha untuk menyelesaikan laporan ini. Memang bukanlah hal yang mudah dalam menyusun laporan ini, namun kami telah berusaha semaksimal mungkin dan bersungguh-sungguh dalam menyelesaikannya. Kami pun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan laporan ini, baik dari segi penulisan, isi maupun informasi yang terdapat dalam laporan, oleh karena itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, dan meminta saran, kritik dan masukan yang membangun dari para pembaca sehingga dapat meyempurnakan dalam proses pembuatan laporan selanjutnya. Akhir kata, kami berterima kasih pada semua orang, segala pihak yang telah

membantu menyelesaikan laporan ini. Saran dan kritik yang membangun untuk meningkatkan isi laporan ini sangat kami harapkan dan semoga laporan ini bermanfaat untuk kita semua. Amin ya robbalalamin. Wassalamualaikum wr wb Kendari, 22 Mei 2012 Penulis

FK UNHALU Kendari

Blok Dasar Bioetika, Humaniora, & HAM


DAFTAR ISI

PENGANTAR .................................................................................................................... 1 DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 3 1.2. Tujuan.......................................................................................................... 3 BAB 2 PEMBAHASAN 2.1. Skenario ....................................................................................................... 4 2.2. Kata Sulit ..................................................................................................... 4 2.3. Kata Kunci................................................................................................... 4 2.4. Pertanyaan ................................................................................................... 4 2.5. Jawaban Pembahasan .................................................................................. 5 BAB 3 PENUTUP 3.1. Kesimpulan ................................................................................................. 11 3.2. Saran ........................................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 12

FK UNHALU Kendari

Blok Dasar Bioetika, Humaniora, & HAM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Blok Dasar Bioetik, Humaniora, dan HAM merupakan bagian penting dari profesionalisme yang perlu dikuasai oleh dokter. Dalam standar kompetensi yang ditetapkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), etika kedokteran menjadi satu dari tujuh area kompetensi yang wajib dimiliki oleh seorang dokter. Sehingga materi Dasar Bioetik, Humaniora, dan Profesionalisme Kedokteran diharapkan mampu menjawab tantangan untuk meningkatkan profesionalisme lulusan pendidikan dokter di Indonesia. Pembelajaran tentang Dasar Bioetik, Humaniora, dan HAM untuk mahasiswa kedokteran dalam masalah yang prularistik seperti di Indonesia merupakan tugas yang mendesak. Pembelajaran tentang Dasar Bioetik, Humaniora, dan Profesionalisme dapat membantu siswa mencapai kematangan secara individual, meningkatkan kewaspadaan etika, mampu bersikap dalam wilayah normal, yang nantinya akan menghasilkan dokter yang humanis dan profesional dalam pelayanan kesehatan.

1.2 Tujuan. Tujuan Umum : Setelah selesai mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan mampu menganalisis kasus dilemma etik dalam situasi yang conflicting, sesuai dengan tuntutan masyarakat dalam Negara berkembang dan bertanggung jawab sebagai dokter yang profesional.

Tujuan Khusus : Setelah selesai mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menganalisis kasus dilema etik berdasarkan prinsip / Kaidah Dasar Bioetika dalam keputusan etik kedokteran. 2. Menganalisis kasus dilema etik berdasarkan prinsip Etika Klinik menurut Jonsen AR, Siegler, Winslade dalam keputusan etik kedokteran. 3. Menganalisis kasus dilema etik berdasarkan prinsip etika dasar Islam dalam keputusan etik kedokteran. 4. Memahami dan menerapkan Prinsip / Kaidah Dasar Bioetika, Etika Klinik menurut Jonsen AR, Siegler, dan prinsip Etika Dasar Islam terhadap dilemma etik dan dalam mengambil keputusan etik kedokteran.

FK UNHALU Kendari

Blok Dasar Bioetika, Humaniora, & HAM


BAB II PEMBAHASAN

2.1. Skenario Keterbatasan Biaya Kakek tua renta itu tidur beralaskan tikar lusuh di kamarnya. Tubuhnya kurus nafasnya terengah-engah, seperti ada yang menahan di tenggorokannya. Dia tidak mengucapkan kata sedikitpun saat kami berkunjung ke rumahnya, disebuah dusun kecamatan. Kakek tersebut, ia menderita tumor bagian pipi sebelah kiri (bukan leher). Semakin hari tumor itu semakin membesar, sehingga mengganjal bagian tenggookkan. Dia sudah tidak bisa bicara kata anaknya. Anaknya mengatakan, tumor terjadi sejak tujuh bulan yang lalu. Berbagai upaya telah dilakukan keluarga. Termasuk membawanya ke rumah sakit. Saat itu, anaknya mengaku membawa kakeknya tersebut ke RS Pusat Provinsi. Namun karena tidak punya biaya, dokterpun menyarankan kakeknya untuk berobat jalan saja. Semakin hari, tumor kakek ini semakin membesar berbanding terbalik dengan badannya yang semakin mengurus karena sudah tidak bisa makan. Dia hanya mengandalakan asupan air minum dari orang yang ada di sampingnya. Selain itu, sesekali liur bercampur darah keluar dari mulut kakek tersebut. Anaknya tidak memiliki uang membiayai pengobatan kakek, ia hanya penjual sayur di pasar Dusun, sedangkan pasar Dusun tersebut hanya buka 3x dalam seminggu, dengan upah Rp.20.000,-/hari, dengan uang seminim itu untuk makanpun sulit dicukupkan. Melihat kondisi itu, etangganya berinisiatif membawa kakek tersebut ke RS Pusat Kabupaten. Disana, dia sempat di rawat sehari. Setelah itu, dirujuk lagi ke RS Pusat Provinsi. Staf RS Pusat Kabupaten, saat dikonfirmasi mengatakan, kakek ini harus dirujuk ke RS Pusat Provinsi untuk mendapatkan perawatan lanjutan. Menurutnya, tumor itu harus ditangani serius dan diperiksakan keahli bedah dengan peralatan lebih lengkap. Pihak RS Pusat Kabupaten juga akan berusaha membantu pasien tersebut melalui program Jaminan Kesehatan. 2.2. Kata Sulit Tumor adalah pembengkakan, salah satu tanda utama peradangan atau pembesaran abnormal. 2.3. Pertanyaan 1. Rumuskan dilema etik sentral pada kasus diatas 2. Dari kasus diatas, cobalah anda analisis berdasarkan : a) Kaidah Dasar Bioetik dan Prima Facia (gunakan tabel kriteria KDB) b) Etika klinik Jonsen Siegler Winslad (gunakan pertanyaan etik klinik Jonsen Siegler Winslad Four Box 3. Bagaimana jika kasus tersebut diatas, kita melihatnya dalam perspektif agama (etika agama) FK UNHALU Kendari 4

Blok Dasar Bioetika, Humaniora, & HAM

2.4. Jawaban Pertanyaan 1. Beberapa dilema etik pada kasus a) Manajemen Rumah Sakit Pusat Provinsi dan Dokter yang menyarankan pasien berobat jalan karena tidak ada biaya. b) Adanya keterbatasan biaya dari pasien sehingga dia tidak dapat berobat secara optimal. c) Rumah Sakit Pusat Kabupaten yang sudah merawat selama satu hari dan merujuk pasien ke Rumah Sakit Pusat Provinsi untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. d) Pihak Rumah Sakit Pusat Kabupaten akan berusaha membantu pasien tersebut melalui program Jaminan Kesehatan. 2. Analisis berdasarkan : a) Kaidah Dasar Bioetik: BENEFICENCE (Alturisme dalam berpraktek) Berdasarkan skenario di RS Pusat Provinsi dan dokter sudah menangani pasien dengan cara rawat jalan. Setelah itu, pasien sempat dirawat sehari di RS Pusat Kabupaten dan karena faktor alat-alat rumah sakit yang kurang lengkap, maka di rujuklah pasien kembali ke RS Pusat Provinsi untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut karena tumor itu harus di tangani dan diperiksakan ke ahli bedah. NON-MALEFICENCE (Do No Harm dalam situasi emergensi dan praktek klinik) Dalam kasus diatas RS Pusat Kabupaten sudah merawat sehari dan dengan cepat merujuk pasien ke RS Pusat Provinsi dengan alasan penyakit kakek harus ditangani serius dan diperiksakan oleh dokter ahli bedah dengan peralatan yang lebih lengkap. AUTONOMI (Otonomi pasien dalam berbagai situasi) Berdasarkan kasus sebagian hak-hak dari pasien tidak terpenuhi karena adanya keterbatasan biaya sehingga pasien tidak langsung memperoleh perawatan yang optimal saat berobat ke RS Pusat Provinsi (hanya rawat jalan). Tetapi ketika di RS Pusat Kabupaten pasien sempat dirawat selama sehari dan dirujuk ke RS Pusat Provinsi dengan bantuan Program JAMKESMAS, itu menandakan terpenuhinya hak-hak pasien. JUSTICE (Prinsip keadilan dalam konteks hubungan Dokter-Pasien) Dalam hal biayanya tidak adanya keadilan, karena ketika kakek di bawa ke RS Pusat Provinsi kakektidak memiliki biayanya sehingga dokter pun menyarankan kakek untuk berobat jalan saja.

FK UNHALU Kendari

Blok Dasar Bioetika, Humaniora, & HAM

b) Etika klinik Jonsen Siegler Winslad (gunakan pertanyaan etik klinik Jonsen Siegler Winslad Four Box BENEFICENCE Kriteria 1. Mengutamakan altruism yaitu menolong orang tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan orang lain 2. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia. 3. Memandang pasien / keluarga / sesuatu tak hanya sejauh menguntungkan dokter 4. Mengusahakan agar kebaikan / manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan keburukannya. 5. Paternalime bertanggung jawab/berkasih sayang. 6. Menjamin kehidupan baik minimal manusia 7. Pembatasan goal-based 8. Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien. 9. Minimalisasi akibat buruk. 10. Kewajiban menolong pasien gawat-darurat 11. Menghargai hak pasien secara keseluruhan 12. Tidak menarik honorarium diluar kepantasan 13. Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan 14. Mengembangkan profesi secara terus-menerus. 15. Member obat berkhasiat namun murah. 16. Menerapkan Golden Rule Principle NON-MALEFICENCE Kriteria 1. Menolong pasien emergensi. 2. Kondisi untuk menggambarkan criteria ini adalah : pasien dalam keadaan amat berbahaya atau beresiko hilangnya sesuatu yang penting (gawat), dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut, tindakan kedokteran tersebut terbukti efektif, manfaat bagi pasien > kerugian dokter atau hanya mengalami resiko minimal. 3. Mengobati pasien yang luka. 4. Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia). 5. Tidak menghina/mencaci maki/memanfaatkan pasien. 6. Tidak memandang pasien hanya sebagai objek. 7. Mengobati secara tidak proporsional. 8. Tidak mencegah pasien dari bahaya. 9. Menghindari mispresentasi dari pasien. 10. Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian. 11. Tidak memberikan semangat hidup. 12. Tidak melindungi pasien dari serangan. FK UNHALU Kendari Ada Tidak Ada Tidak

Blok Dasar Bioetika, Humaniora, & HAM


13. Tidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan/kerumah sakitan yang merugikan pihak pasien. AUTONOMI Kriteria 1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien. 2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (pada kondisi elektif). 3. Berterus terang 4. Menghargai privasi 5. Menjaga rahasia pasien. 6. Menghargai rasionalitas pasien. 7. Melaksanakan informed consent. 8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri. 9. Tidak mengintervensi atau menghalangi autonomi pasien. 10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat keputusan, termasuk keluarga pasien sendiri. 11. Sabar menunggu yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi. 12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien. 13. Menjaga hubungan (kontrak). JUSTICE Kriteria 1. Memberlakukan segala sesuatu secara universal. 2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah dia lakukan. 3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama. 4. Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality, accessibility, availability, and quality). 5. Menghargai hak hokum pasien 6. Menghargai hak orang lain. 7. Menjaga kelompok yang rentan (yang paling dirugikan). 8. Tidak melakukan penyalahgunaan. 9. Bijak dalam makro alokasi. 10. Memberikan kontribusi yang relative sama dengan kebutuhan pasien. 11. Meminta partisipasi pasien sesuai dengan kemampuannya. 12. Kewajiban mendistribusikan keuntungan dan kerugian (biaya, beban, dan sanksi) secara adil. 13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang FK UNHALU Kendari Ada 7 Tidak Ada Tidak

Blok Dasar Bioetika, Humaniora, & HAM


tepat dan kompeten. 14. Tidak member beban berat secara tidak merata tanpa alasan sah/tepat. 15. Menghormati hak populasi yang sama - sama rentan penyakit/gangguan kesehatan. 16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status sosial, dll.

DAFTAR TILIK PERTANYAAN ETIKA KLINIK JONSEN, SIEGLER DAN WINSLADE MEDICAL INDICATION NO PERTANYAAN ETIK 1. Apakah masalah medis Riwayat? Diagnosis? Prognosis? ANALISA pasien? Masalah medis pasien adalah tubuhnya kurus, nafasnya terengahengah, dan tidak bisa berbicara. Riwayat penyakit, tumor terjadi sejak 7 bulan yang lalu. Diagnosis adanya tumor bagian pipi sebelah kiri (bukan leher) Prognosis dari penyakit tersebut akan membaik setelah dilakukan operasi. Apakah masalah tersebut akut? Penyakit yang diderita pasien kronik, namun Kronik? Kritis? Gawat darurat? akan membaik apabila dilakukan operasi. Masih dapat disembuhkan? Apakah tujuan akhir pengobatan? Tujuan akhir pengobatan adalah untuk mencegah agar keadaan pasien tidak memburuk dan apabila dilakukan tindakan operasi akan menyembuhkan penyakit pasien. Berapa 4 besar kemungkinan Kemungkinan keberhasilannya besar jika keberhasilannya? . dilakukan operasi dengan cepat. Adakah rencana lain bila terapi Dalam kasus ini tidak dilakukan terapi karena gagal? satu-satunya pengobatan yang dapat dilakukan adalah operasi. Sebagai tambahan, bagaimana pasien Pasien dapat diuntungkan dengan perawatan ini diuntungkan dengan perawatan medis jika dilakukan operasi sehingga dapat medis, dan bagaimana kerugian dari mengurangi penderitaan pasien. pengobatan dapat dihindari?

2.

3.

4. 5

FK UNHALU Kendari

Blok Dasar Bioetika, Humaniora, & HAM


QUALITY OF LIFE NO 1. PERTANYAAN ETIK Bagaimana prospek, dengan atau tanpa pengobatan untuk kembali ke kehidupan normal? ANALISIS Jika tanpa pengobatan maka penyakitnya akan bertambah parah dan bisa menimbulkan kematian. Tetapi, jika dilakukan pengobatan pasien bisa kembali ke kehidupan yang normal karena penyakitnya sudah disembuhkan. Apakah gangguan fisik, mental, dan Tidak mengalami gangguan fisik, mental, dan sosial yang pasien alami bila sosial karena penyakitnya telah disembuhkan pengobatannya berhasil? sehingga tidak terjadi keterbelakangan di sekitar lingkungan.

2.

PATIENT PREFERRENCES NO 1. PERTANYAAN ETIK ANALISIS Apakah pasien secara mental mampu Mampu, karena pasien sudah cukup dan kompeten secara legal? umur untuk menentukan pilihan Apakah ada keadaan yang sendiri dan tidak adanya gangguan menimbulkan ketidakmampuan? mental dari pasien. Ada, pasien tidak mampu membayar biaya rumah sakit karena kondisi ekonomi yang tidak cukup. Bila berkompeten, apa yang pasien Pasien akan memilih pengobatan maksimal katakan mengenai pilihan yang ditawarkan oleh dokter, yaitu dengan pengobatannya? jalan operasi. Apakah pasien telah diinformasikan Pasien diberikan informasi mengenai mengenai keuntungan dan resikonya, tindakan yang akan dilakukan tetapi tidak mengerti atau tidak terhadap informasi ada surat persetujuan untuk pasien yang diberikan dan memberikan mengenai tindakan medis selanjutnya. persetujuan?

2.

3.

CONTEXTUAL FEATURES NO 1 PERTANYAAN ETIK Apakah ada masalah keluarga yang mungkin mempengaruhi pengambilan keputusan pengobatan? ANALISIS Ada, karena pasien tinggal bersama anaknya ditambah dengan kondisi pasien yang sangat buruk sehingga dibutuhkan orang terdekat untuk membantu dalam mengambil keputusan. Apakah ada masalah sumber data Tidak ada, karena satu-satunya orang yang (klinisi dan perawat) yang mungkin mempengaruhi pengambilan keputusan mempengaruhi pengambilan pasien adalah anaknya. keputusan pengobatan? Apakah ada masalah faktor keuangan Ada, karena keuangan & ekonomi pasien & ekonomi? tidak memadai sehingga pasien tidak mandapatkan perawatan dengancepat. 9

2.

3.

FK UNHALU Kendari

Blok Dasar Bioetika, Humaniora, & HAM


4. 5. 6. 7. Apakah ada factor relegius & budaya? Tidak ada Apakah ada batasan kepercayaan? Tidak ada, karena rahasia pasien masih dijaga oleh pihak rumah sakit. Apakah ada masalah alokasi sumber Tidak ada daya? Bagaimana hukum mempengaruhi Hukum berpengaruh besar sebagai dasar pengambilan keputusan pengobatan? untuk melakukan sebuah tindakan pengobatan. Apakah penilitian klinik atau Tidak ada pembelajaran terlibat? 3. Analisis berdasarkan perspektif agama (etika agama) DAFTAR TILIK PRINSIP ETIKA DASAR ISLAM NO 1. PRINSIP ETIKA Prinsip niat/Intention ANALISIS Niat rumah sakit dan dokter sudah baik untuk berusaha mengobati pasien dengan berbagai bantuan termasuk JAMKESMAS. Pasien belum pasti mendapatkan penanganan yang optimal jika belum mendapatkan JAMKESMAS. Tetapi jika pasien telah memperoleh JAMKESMAS penyakit pasien belum pasti sembuh total. Pasien akan menagalami kerugian bahkan meninggal jika tidak segera mendapatkan penanganan yang optimal. RS Pusat Kabupaten tidak bisa melakukan operasi karena keterbatasan peralatan Pasien sulit untuk dirawat di RS Pusat Provinsi karena tidak memiliki JAMKESMAS. Kebiasaan RS jika ada pasien yang emergensi, harus di rujuk ke RS yang memiliki peralatan yang lebih lengkap. Kebiasaan jika ada pasien yang tidak mampu akan diberikan bantuan kesehatan.

8.

2.

Prinsip kepastian/Certainly

3.

Prinsip kerugian/Harm

4.

Prinsip kesukaran/Difficulty

5.

Prinsip kebiasaan/Costum

FK UNHALU Kendari

10

Blok Dasar Bioetika, Humaniora, & HAM

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan Meskipun autonomy pasien terabaikan, dokter dan Rumah Sakit tetap menangani pasien dengan baik. Melakukan tindakan yang dapat memperkecil kerugian dengan berbagai bantuan termasuk JAMKESMAS.

FK UNHALU Kendari

11

Blok Dasar Bioetika, Humaniora, & HAM


DAFTAR PUSTAKA http://bondanmanajemen.blogspot.com/2006/10/pemecahan-dilema-etik dalamkasus.html Suryani.Implementasi Prinsip Dasar Bioetik dan Etika Kedokteran Dalam Hubungan Dokter-Pasien.Fakultas Kedokteran UNHAS. Suryani. Prinsip Dasar Bioetik dan Etika Kedokteran Pada Rumah Sakit dan Praktek Pribadi.Fakultas Kedokteran UNHAS. Syamsu.Kode Etik Kedokteran Indonesia.Fakultas Kedokteran UNHAS. Wahid,Syarifuddin.Aspek Etika Kedokteran/Bioetik Serta Hak dan Kewajiban Dalam Hubungan Dokter-Dokter,Dokter Para Medis, dan Dokter-Rumah-Sakit.Fakultas Kedokteran UNHAS.

FK UNHALU Kendari

12

Anda mungkin juga menyukai