Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TK 4103 EVALUASI EKONOMI

Oleh : Widi Krisna Permadi 13008057 M. Reda Galih Pangestu 13008061 Wisnu Agus Nugroho 13008085 Misbaqul Munir 13008109

Tugas Evaluasi Ekonomi menggunakan PFD (Process Flow Diagram) dari pabrik semen PT Semen Gresik yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur. Ada 5 unit dalam PT Semen Gresik, yaitu 1. Unit penambangan dan persiapan bahan baku 2. Unit pengolahan bahan baku 3. Unit pembakaran 4. Unit penggilingan akhir 5. Unit pengepakan Dalam tugas ini akan dipilih unit pembakaran Unit ini berfungsi untuk membakar umpan kiln menjadi terak. Di dalam unit ini terjadi reaksi pembentukan unsur-unsur kekuatan semen. Unit pembakaran dibagi menjadi tiga subunit ; suspension preheater, kiln, dan clinker cooler. PFD untuk unit suspension preheater dan kiln ditujukkan di gambar 1 sedangkan PFD untuk clinker cooler ditujukkan di gambar 2.

Gambar 1 PFD suspension preheater dan kiln

Gambar 2 PFD clinker cooler

Berdasarkan PFD tersebut, dapat diperoleh informasi sebagai berikut. Deskripsi Proses PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. menggunakan jenis double string preheater dengan 4 stages, yang dilengkapi dengan ILC dan SLC. Preheater terdiri dari 4 stage. Stage I III berfungsi untuk pemanasan awal umpan kiln, sedangkan stage IV berfungsi untuk memisahkan produk yang keluar yang telah terkalsinasi. Disetiap stage terjadi pemanasan dan pemisahan antara gas dan material. Material kasar akan jatuh ke down pipe karena gaya gravitasi, sedangkan material akan terangkat oleh gas panas dan keluar dari cyclone karena gaya angkat. Pada stage 1, umpan yang berupa padatan halus (RF2 dan RF1) masuk kedalam cyclone stage 1 (SP1 IA/B dan SP3 IA/B). Material halus dari cyclone stage 1 (SP1 IA dan SP3 IA) masuk ke cyclobe stage III (SPI III dan SP3 III) sedangkan material dari cyclone stage 1 (SP1 IB dan SP3 IB) masuk ke cyclone stage II (SP1 II dan SP3 II). Material dari cyclone stage II (SP1 II dan SP3 II) kemudian masuk ke down pipe cyclone stage III (SPI III dan SP3 III). Material yang keluar dari cyclone stage III (SP3 III) akan masuk ke SLC, sedangkan Material yang keluar dari cyclone stage III (SP1 III) akan masuk ke ILC. Material dari ILC akan masuk ke cyclone stage IV (SP1 IV) dan masuk ke SLC. Material dari SLC masuk ke cyclone stage IV (SP3 IV) lalu masuk ke kiln. Semua material halus dari setiap stage akan terbawa gas panas dan keluar melalui fan (FN2 dan FN1). Gas panas berasal dari clinker cooler Di dalam rotary kiln material akan mengalami proses pembakaran menjadi klinker. Material keluar dari cyclone stage IV (SP3 IV) akan masuk ke dalam rotary kiln. Karena kalsinasi 90% sudah terjadi pada ILC dan SLC, maka di dalam kiln umpan akan mengalami kalsinasi lebih lanjut dan pelelehan sehingga menghasilkan klinker. Udara pembakar di rotary kiln berasal dari primary air fan (FN4 dan FN5) dan udara sekunder berasal dari gas buang clinker cooler compartment 1,2 dan 3. Setelah material halus dibakar dan menghasilkan klinker, selanjutnya klinker masuk ke clinker cooler.

Clinker cooler berfungsi untuk mendinginkan klinker yang telah terbentuk dan memproduksi udara sekunder yang digunakan untuk pembakaran dalam rotary kiln. Clinker cooler terdiri dari 16 kompartemen dan menggunakan 14 buah fan untuk menghasilkan udara pendingin. Klinker dari rotary kiln diumpan ke clinker cooler dan didinginkan secara mendadak oleh udara dari fan (FN7-9, FNA-K). Klinker lalu dijatuhkan ke grate clinker cooler (CR1 dan CR2). Klinker diumpan ke Pan Conveyor (DB1, DB2, dan DB3) untuk diumpan ke clinker storage silo. Udara panas dari clinker cooler kompartmen 1, 2, dan 3 digunakan sebagai udara pembakar sekunder kiln (TO KILN) sedangkan kebutuhan udara pembakar untuk suspension preheater diambilkan dari cooler compartment 5, 6, 7, dan 8 (TO CN1 dan CN2). Simbolisasi Alat 1. RF untuk Raw Fan 2. SP untuk suspension preheater 3. ILC untuk inline calciner 4. SLC untuk Separate Line Calciner, dll Jumlah dan Jenis Alat 1. Kalsiner yang digunakan ada 2 buah : ILC dan SLC 2. Cyclone yang digunakan ada 8 unit : 4 untuk ILC dan 4 untuk SLC 3. Fan untuk umpan material pada subunit suspension preheater yang digunakan ada 4 buah : RF1, RF2, RF5, RF6 4. Fan gas panas yang digunakan pada subunit suspension preheater ada 4 : FN1, FN2 5. Fan gas panas yang digunakan pada subunit cooler ada 16 6. Kiln yang digunakan ada 1 7. Cooler yang digunakan ada 1 8. Clinker silo yang digunakan ada 1, dll Kondisi Operasi 1. Temperatur operasi, sebagai contoh pada SLC temperatur operasinya adalah 873o C, pada ILC temperatur operasinya 844oC 2. Tekanan operasi, sebagai contoh tekanan pada kiln adalah 20 psi.

3. Laju alir massa, sebagai contoh laju alir massa ke ILC adalah 319 ton/jam dan laju alir massa ke SLC adalah 271 ton/jam 4. Kebutuhan listrik, sebagai contoh voltase yang dibutuhkan untuk kiln adalah 6,20 kV Orientasi alat : 1. Vertikal, seperti cyclone 2. Horisontal, seperti kiln dan clinker cooler

Anda mungkin juga menyukai