Anda di halaman 1dari 4

TUGAS SOSIOLOGI

Economic Institutions
(Chapter 19)

Dosen: Dr. Th. Martina Marwanti, Dra., M.Si.

Oleh: Deviana Watie Wijaya 2012330078/Kelas G

Universitas Katolik Parahyangan Bandung 2012

Sosiologi dan Ekonomi


Ekonomi adalah studi tentang bagaimana individu dan masyarakat memilih untuk menggunakan sumber daya yang langka untuk memproduksi berbagai komoditas dan mendistribusikannya di antara berbagai kelompok di masyarakat. Para ahli sosiologi juga memikirkan bagaimana individu dan masyarakat membuat pilihan seperti itu, tetapi banyak penelitian mereka berfokus pada bagaimana normanorma budaya mempengaruhi pilihan tersebut. Subyek utama penelitian sosiologis di bidang ini adalah pasar dan pembagian kerja, interaksi antara pemerintah dan lembaga-lembaga ekonomi, dan sifat alami dari pekerjaan dan profesi.

Pasar Global dan Pembagian Kerja


Sebuah ciri dari masyarakat industri adalah produksi barang dan jasa yang akan dipertukarkan di pasar. Pasar adalah lembaga ekonomi yang mengatur perilaku pertukaran. Dalam pasar, nilai yang berbeda ditetapkan untuk barang dan layanan tertentu, nilainilai yang biasanya dinyatakan dalam mata uang. Penyebaran pasar di seluruh dunia dimulai pada akhir abad kelima belas sebagai hasil dari perkembangan teknologi baru yang difasilitasi perdagangan. Perusahaan multinasional adalah usaha ekonomi yang memiliki kantor pusat di satu negara dan melakukan bisnis dalam satu atau lebih negara-negara lain.

Ekonomi dan Negara


Nasib masyarakat di seluruh dunia telah sangat dipengaruhi oleh ideologi ekonomi merkantilisme, kapitalisme, dan sosialisme. Merkantilisme menyatakan bahwa kekayaan suatu bangsa bisa diukur dengan jumlah emas, sehingga sistem ekonomi terbaik adalah salah satu dari yang meningkatkan ekspor nasional dan dengan demikian meningkatkan kepemilikan emas. Kapitalisme Laissez-faire (persaingan bebas) menyatakan bahwa kekayaan suatu masyarakat dapat diukur hanya dengan kapasitasnya untuk memproduksi barang dan

jasa, tergantung pada sumber daya lahan, tenaga kerja, dan mesin. Lembaga-lembaga utama kapitalisme adalah milik pribadi dan pasar bebas. Sosialisme muncul dari keyakinan bahwa hak milik pribadi dan keuntungan pribadi harus diganti dengan kepemilikan publik atas properti dan pembagian keuntungan. Menurut Karl Marx, negara sosialis harus dikontrol oleh kelas pekerja, yang akan menentukan apa yang harus diproduksi dan bagaimana harus didistribusikan. Sosialisme demokratis menyatakan bahwa lembaga milik pribadi harus terus ada tetapi perusahaan besar harus dimiliki oleh negara atau, jika mereka berada di tangan swasta, wajib dijalankan untuk kepentingan seluruh warga. Kapitalisme kesejahteraan memungkinkan pasar bebas tetapi juga memerlukan pemerintah yang mengatur persaingan ekonomi, meningkatkan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.

Pekerja, Manajer, dan Perusahaan


Banyak sosiolog menggunakan konsep keterasingan untuk menjelaskan kesenjangan antara pekerja dan manajer. Istilah ini mengacu pada perasaan tidak berdaya untuk mengendalikan nasib sendiri. Program mentoring telah ditemukan untuk meningkatkan semangat kerja karyawan dan mencegah terjadinya kejenuhan. Serikat pekerja meningkatkan dan membela kepentingan pekerja di sektor swasta dan publik dari ekonomi. Pekerja yang diwakili oleh serikat pekerja memperoleh pendapatan lebih dan menerima asuransi dan tunjangan pensiun yang lebih baik daripada pekerja dalam pekerjaan nonserikat.

Perspektif Sosiologis tentang Tempat Kerja


Pendekatan manajemen ilmiah untuk hubungan manajemen-tenaga kerja berusaha untuk meningkatkan produktivitas dengan menentukan bagaimana masing-masing pekerjaan dapat dilakukan secara efisien dan dengan menggunakan sistem pembayaran borongan untuk mendorong pekerja untuk menghasilkan lebih banyak.

Berbagai upaya untuk menentukan kondisi apa yang akan menghasilkan angka tertinggi produktivitas pekerja menyebabkan adanya pengakuan bahwa kerjasama antara pekerja dan manajer adalah unsur penting dalam hal kepuasan pekerja dan hasil produksi.

Teori

konflik

percaya

bahwa

pendekatan

hubungan

manusia

gagal

untuk

mempertimbangkan penyebab dasar pekerja-manajemen bertentangan. Mereka mempelajari bagaimana kelas sosial dan status, baik di tempat kerja maupun di luar hubungan kerja mempengaruhi antara pekerja dan manajer. Teori interaksionis telah mengkhususkan studi yang cukup besar untuk profesionalisasi, atau cara di mana pekerjaan berusaha untuk mendapatkan status profesi, dan proses sosialisasi profesional.

Anda mungkin juga menyukai