Anda di halaman 1dari 3

HUTAN SAVANA Savana di TN Baluran merupakan savana yang terluas di P. Jawa (10.

000 Ha) dan merupakan salah satu ciri khas TN Baluran yang merupakan habitat berbagai jenis satwa liar, terutama banteng (Bos javanicus). Tipe habitat ini dapat dibedakan ke dalam dua sub tipe, yaitu: Flat Savana dan Undulating Savana. Pada observasi ini, kelompok mengamati ekosistem dan mengambil sampling pada daerah savana datar (flat savana). Savana datar tumbuh pada tanah aluvial berbatu-batu. Sub tipe savana ini terdapat di bagian Tenggara kawasan, yaitu daerah sekitar Bekol dengan luasan sekitar 1500 ha sampai dengan 2000 ha. Sebagian besar dari populasi banteng, rusa maupun kerbau liar mempergunakan areal ini untuk merumput. Karakteristik savana yaitu memiliki curah hujan yang rendah, panas sepanjang tahun serta hujan terjadi secara musiman, rumput yang menutupi savana cenderung lebih terbuka, bila musim penghujan digenangi air dan menjadi sangat kering pada musim kemarau. Beberapa faktor abiotik yang kami amati dari savana yaitu suhu 40C (suhu tinggi kering), ketebalan serasah 8- 11 cm, dan kelembaban udara 0%. Sedangkan tekstur tanah di hutan savana merupakan debu berpasir dengan struktur tanah bongkahan. Tekstur tanahnya debu berpasir sehingga merekah bila kering/panas. Keadaan kelembapan yang rendah dan dengan suhu yang tinggi mengakibatkan daerah ini terbentuk savana dengan tingkat curah hujan yang sedikit. Tingkat serasah yang tinggi pada daerah ini dikarenakan pada musim kemarau rumput-rumput mengering menutup permukaan tanah hutan savana. Faktor biotik di savana yang kami amati yaitu tumbuhan homogen, pada area savana banyak didominasi oleh rumput terutama rumput putih dan rumput merah, tetapi didalam savana juga terdapat tanaman C, tanaman D, tanaman E, mimba, tanaman A, tanaman B, tanaman mimba dan akasia berduri. Pada daerah savana terdapat intensitas cahaya yang tinggi yaitu sekitar 7500. Tingkat intensitas cahaya yang tinggi ini karena tidak adanya naungan oleh pohon yang lebih besar akibat pada area ini didominasi oleh rumput-rumputan. Keadaan savana sangat gersang/kering karena perairan tanahnya kurang bagus dan nutrisi di dalam tanah kurang sahingga pada saat musim kemarau tanahnya merekah (retakretak). Pada musim kemarau, tumbuhan banyak yang mengering, tetapi pada musim hujan, tumbuhan semak-semak dan rumput-rumput akan tumbuh dengan cepat. Padang savana merupakan komunitas tumbuhan yang terdiri atas beberapa jenis rerumputan tertentu seperti rumput merah dan rumput putih yang banyak tersebar di daerah tertentu. Meskipun tekstur tanahnya debu berpasir tidak mampu menahan air yang masuk, sehingga hutan savana ini terjadi karena pengaruh iklim, suhu, pH, dan kelembapan yang

tinggi mengakibatkan tanah kering serta tekstur tanah yang tidak terlalu bisa menahan air sehingga tidak terjadi suksesi ke arah hutan sekunder. Deskripsi tumbuhan yang ada di ekosistem savana rumput terutama rumput putih dan rumput merah, tetapi didalam savana juga terdapat tanaman C, tanaman D, tanaman E, tanaman A, tanaman B. Tetapi ada beberpa tanaman yang tidak teridentifikasi seperti rumput merah dan putih serta tanaman A, B,C, D dan E. Pada hutan savana ada dua tanaman yang teridentivikasi yaitu mimba dan akasia berduri. Berikut klasifikasinya:
1. Akasia Berduri (Acacia nilotica)

Kingdom: Phylum : Class : Order : Family : Subfamily: Tribe : Genus : Species :

Plantae Magnoliophyta Magnoliopsida Fabales Fabaceae Mimosoideae Acacieae Acacia A. nilotica

Jenis ini berbentuk pohon dengan tinggi antara 5-8 m. Berakar tunjang dan jalar. Dahan dan ranting berwarna gelap, duri lurus berwarna keputih-putihan, tajam, panjang diatas 3 cm, sehingga tumbuhan ini sering disebut akasia duri. Daunnya bipinate dengan 3-6 pasang pinulla. Bunganya berwarna kuning emas dan terletak aksiler.
2. Mimba (Azadirachta indica A. Juss.)

Sinonim : Melia azadirachta L. Klasifikasi Divisi Sub divisi Kelas Bangsa Suku Marga Jenis : Spermatophyta : Angiospermae : Dicotyledoneae : Meliales : Meliaceae : Azadirachta : Azadirachta indica A. Juss. Pohon, dengan tinggi 10-15 m. Batang tegak, berkayu, bulat, permukaan kasar, percabangan simpodial, coklat. Daun majemuk, berhadapan, lonjong, melengkung, tepi bergerigi, ujung lancip, pangkal meruncing, pertulangan menyirip, panjang 5-7 cm, lebar

3-4 cm, tangkai panjang 8-20cm, hijau. Bunga majemuk, berkelamin dua, di ujung cabang, tangkai silindris, panjang 8-15 cm, kelopak hijau, benang sari silindris, putih kekuningan, putik lonjong, coklat muda, mahkota halus, putih. Buah termasuk buah buni, bulat telur, hijau. Biji bulat, diameter 1 cm, putih, akar tunggang, coklat. Selain itu pada area savana juga terdapat fauna yang mana dalam komponen ekosistem termasuk dalam komponen predasi (konsumen) yaitu yang teramati yaitu belalang kecil. Belalang ini merupakan konsumen tingkat 1. Adanya komponen biotik (flora dan fauna) dan abiotik ini termasuk dalam ekosistem lengkap.

Anda mungkin juga menyukai