Pendahuluan
Stroke merupakan masalah kesehatan yang penting. Di Amerika terdapat 700.000 orang terkena serangan stroke setiap tahunnya dengan angka kematian 160.000 orang pertahun, pada tahun 2003 terdapat 4,8 juta orang yang menderita stroke. Stroke menempati peringkat ketiga sebagai penyebab kematian (Goldstein et al 2006 cit American Heart Association, 2003).
!!!
Gejala hemisferal iskemik 46 78 % kasus didiagnosis benar, lebih sering direfer ke neurologis, Pasien dengan serangan pertama memiliki ketepatan diagnosis lebih tinggi dibanding serangan ulang,
Stroke = Emergency
Stroke dan transient ischemic attack perlu mendapatkan penanganan segera. Peranan dokter penerima pasien pertama kali sangat menentukan terhadap manajemen pasien selanjutnya. Sabine et al 4 (2007) dokter umum di Jerman sebagian besar setuju stroke dan TIA = kasus emergensi, dan segera dirujuk ke rumah sakit
Penderita stroke akut Dengan atau tanpa Penurunan kesadaran, nyeri kepala, refleks babinski
tidak
Ketiganya/dua dari ketiganya ada
ya
tidak
Penurunan kesadaran (+), nyeri kepala (-), refleks babinski (-)
ya
tidak
Penurunan kesadaran (-), nyeri kepala (+), refleks babinski (-)
ya
tidak
Penurunan kesadaran (-), nyeri kepala (-), refleks babinski (+)
ya
tidak
Penurunan kesadaran (-), nyeri kepala (-), refleks babinski (-)
ya
DIAGNOSIS STROKE
Stroke didiagnosis berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisisneurologis. Ada beberapa macam diagnosis stroke yaitu : Algoritma Gadjah Mada : Di RSUP Dr. Sardjito untuk menegakkan diagnosis dan tingkat keparahan stroke menggunakan Algoritma Stroke Gadjah Mada (ASGM) (Lamsudin, 1997). CT Scan : pemeriksaan baku emas untuk membedakan infark dengan perdarahan. Resonansi magnetik (MRI) : lebih sensitif dari CT Scan dalam mendeteksi infark cerebri dini dan infark batang otak
Deteksi dini pelacakan etiologi dan faktor risiko stroke iskhaemik dengan melakukan tindakan berikut ini :
Melacak sumber emboli a. Jantung - EKG - Echocardiografi - Kultur darah b. Pembuluh darah intrakranial dan leher - Dopler Karotis - Angiografi atau MRA
Deteksi dini pelacakan etiologi dan faktor risiko stroke iskhaemik dengan melakukan tindakan berikut ini :
Mencari Penyebab trombosis Tes Darah : Pemeriksaan darah lengkap Screening trombofilia Screening untuk sickle cell Mencari kausa inflamatory vacular disease Tes darah : viskositas darah, antinuclear factor, anticardiolipin antibodies Serologi sifilis Biopsi arteri temporal
Fase patogenesa sedang menderita serangan stroke dan membutuhkan terapi/ tindakan klinis di rumah sakit, Pada fase pasca patogenesa, setelah melampaui fase akut mengutamakan prosedur neurorestorasi.
Memberikan life support secara umum Meminimalkan lesi stroke Mencegah komplikasi akibat stroke Melakukan rehabilitasi Mencegah timbulnya serangan ulang stroke
Komplikasi Stroke
Komplikasi Lanjut : Depresi Epilepsi Demensia Gangguan fungsi luhur lainnya Nyeri talamik Problem sosial
Target Kompetensi Minimal Masalah Penyakit Stroke Untuk Dokter Umum : Mampu mendiagnosis serta melakukan deteksi dini tanda dan gejala stroke secara Mandiri Mampu menjelaskan kepada keluarga pasien tentang indikasi, prosedur dan kemungkinan hasil pada pemeriksaan penunjang yang sering dilakukan pada penyakit stroke Mampu mengidentifikasi tanda-tanda kegawatan stroke Mampu melakukan pertolongan pertama pada penderita stroke sebelum dirujuk ke rumah sakit Mampu melakukan komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarganya
Kompetensi Clinical skills untuk melakukan anamnesis dan pemeriksaan klinis pada pasien Stroke :
Mampu melakukan anamnesis dan pemeriksaan neurologis untuk menegakkan gejala stroke Mampu menilai tanda-tanda kenaikan tekanan intrakranial pada penderita stroke Mampu menilai tanda-tanda penurunan fungsi batang otak
Edukasi
Pengendalian faktor risiko Terapi diet untuk mengendalikan faktor risiko Life style yang menaikkan risiko stroke Olah raga Meningkatkan Quality of life agar Sembuh secara sosial