Anda di halaman 1dari 1

DIAM Judul asli : Le Silence Karya : Jean Murriat Saduran : Bakdi Sumanto Para Pelaku : 1. Aleks 2. Irna 3.

Dawud Pentas menggambarkan sebuah ruangan kamar tamu. Ada beberapa meja dan kursi. Ada sebuah pintu di sebelah kiri untuk keluar dan masuk. Di atas meja ada beberapa buku. Saat itu sore hari kirakira pukul 18.00. Lampu belum dinyalakan. 1. Aleks : (masuk, menjatuhkan buku-bukunya di meja, dan duduk dengan kesal). Bing, Bing. (berhenti) Bing, Bing. (berhenti) Bong, Bong. (berehnti) Bong, Boooooong. Huh, Bongkrek. 2. Irna 3. Aleks 4. Irna 5. Aleks 6. Irna : He, sudah lama? : Baru saja, Kau? : Lebih baru dari kau. Mana Bing? : Tahu. Ke luar kali. : Jadi, nggak jadi?

7. Aleks : Sejauh info samar-samar, tafsiran masih bebas, kau boleh bilang jadi, boleh bilang tidak jadi, boleh bilang ditunda, boleh bilang dimulai, tetapi terlambat, dan apa saja. 8. Irna : Kalau tahu begini, aku mestinya . . .

9. Aleks : Nggak kemari, dan ke rahayu bersama Agus, nonton, dan jajan, dan minum-minum, dan rileks, dan putar-putar kota, dan cuci mata, dan . . . 10. Irna : Cukup. Kau tak usah memperolok-olok agus begitu. Memang dia tak sehebat kau, tak sebrilian kau, tak sepopuler kau, tak serajin kau, dan tak sekaya kau . . . Cukup. Tak usah kau mengejek begitu. Berkata menyanjung-nyanjung, menjatuhkan, menghina, meremehkan, memandang rendah, me . . . Cukup, tak u . . . Cukup. Kau . . . Sudah. tetapi

11. Aleks : 12. Irna : 13. Aleks : 14.Irna :

15. Dawud : (tiba-tiba masuk) Sudah. Setiap kali ketemu, begini. Di sekolah, di kantin, di rumah Amroq, di rumah Pak Juweh, di rumah . . . 16. Irna : Sudah. Kau juga sama saja. Marah selalu. Di sini, di sana, dan . . .

17. Aleks : Kau juga mulai lagi. Masalahnya itu apa? Dipecahkan. Tidak asal ngomong, asal . . . 18. Dawud: Diam !

(semuanya diam sejenak dan beberapa jenak) 19. Aleks : 20. Irna : Ini jadi . . . Diam. Dawud bilang apa ? Masak nggak dengar bahwa Da . . . Diam, Irna. Kalau terus-terus begitu, berkeringat tanpa guna. Padahal . . . Kau juga ngomong melulu. Nggak konsekuen itu namanya. Absurd. Buat larangan dilanggar sendiri. Huh. Dasar . . . Kau mulai lagi. Komentar itu secukupnya. Tidak ngelantur ke sana ke sini . . . Diam, Irna, diaaaam ! Kau juga diam dulu, jangan menyuruh melulu, nggak memberi contoh . . . Kau sendiri mesti diam dulu, baru yang lain itu, Wud.

21. Dawud: 22. Aleks : 23. Irna :

24. Aleks : 25. Dawud: 26. Irna :

(Diam semua. Tiba-tiba meledak tawa mereka bersama-sama)

Anda mungkin juga menyukai