Anda di halaman 1dari 2

NAMA : HERMIN KUSUMANINGTYAS 5302410209 A. ALIRAN EMPIRISME B. ALIRAN NATIVISME C.

ALIRAN NATURALISME Aliran ini tumbuh pada abad ke XVIII, yaitu tepatnya pada tahun 1712 1778 yang dipelopori oleh J.J Rousseau. Ia mengamati pendidikan yang kemudian ditulis dalam bukunya berjudul Emile. Di dalam bukunya tersebut ia menyatakan bahwa semua anak yang dilahirkan pada dasarnya dalam keadaan baik. Anak menjadi rusak atau tidak baik karena campur tangan manusia (masyarakat). Pendapat yang sama juga dari Herbert Spencer, menyatakan bahwa sekolah merupakan dasar dalam keberadaan naturalisme. Sebab, belajar merupakan sesuatu yang natural, oleh karena itu fakta bahwa hal itu memerlukan pengajaran juga merupakan sesuatu yang natural. Paham naturalisme memandang guru tidak mengajar subjek, melainkan mengajar murid. Pandangan aliran naturalisme sama dengan aliran naturalisme, karena pendidik hanya wajib membiarkan pertumbuhan anak didik dengan sendirinya atau diserahkan kembali kelingkungannya (alam). Dengan kata lain, anak tidak memerlukan pendidikan tetapi yang perlu dilakukan oleh seorang pendidik terhadap anak didiknya adalah menyerahkannya ke alam, agar pembawaan yang baik itu tidak menjadi rusak melalui proses kegiatan pendidikan itu. Aliaran ini berpendapat bahwa pendidikan hanya memiliki kewajiban memberi kesempatan kepada anak untuk tumbuh dengan sendirinya. Pendidikan hendaknya diserahkan kepada alam. Pendidikan hanya dapat berbuat menjaga agar pembawaan yang baik pada anak tidak menjadi rusak akibat campur tangan masyarakat. Oleh karena itu ciri utama aliran ini adalah bahwa dalam mendidik seorang anak hendaknya dikembalikan kepada alam agar pembawaan yang baik tersebut tidak dirusak oleh pendidik. Pada saat anak menjadi remaja hendaknya diajarkan agama moral yang semata mata sebagai alasan alamiah semata. Rousseau berpendapat, bahwa lebih baik menunda suatu pengajaran daripada cepat cepat melaksanakannya hanya karena ingin menanamkan suatu aturan atau otoritas tertentu (Ditjen Dikti, 193/84:37).

Aliran naturalisme memiliki tiga prinsip dalam proses pembelajaran, (M. Arifin dan Aminuddin R., 1992:9), yaitu: a. Anak didik belajar melalui pengalamannya sendiri. Kemudian terjadi interaksi antara pengalaman dengan kemampuan pertumbuhan dan perkembangan didalam dirinya secara alami. b. Pendidik hanya menyediakan lingkungan belajar yang menyenangkan. Pendidik berperan sebagai fasilitator atau narasumber yang menyediakan lingkungan yang mampu mendorong keberanian anak didik ke arah pandangan yang positif dan tanggap terhadap kebutuhan untuk memperoleh bimbingan dan sugesti dari pendidik. Tanggung jawab belajar terletak pada diri anak didik sendiri. c. Program pendidikan di sekolah harus disesuaikan dengan minat dan bakat dengan menyediakan lingkungan belajar yang berorientasi kepada pola belajar anak didik. Anak didik secara bebas diberi kesempatan untuk menciptakan lingkungan belajarnya sendiri sesuai dengan minat dan perhatiannya. Dengan demikian, aliran Naturalisme menitikberatkan pada strategi

pembelajaran yang bersifat paedosentris. artinya faktor kemampuan individu anak didik menjadi pusat kegiatan proses belajar-mengajar.

Anda mungkin juga menyukai