Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA PEMELIHARAAN DAN SIKLUS HIDUP Dorsophila meanogaster

O L E H

Yulia (F05109031)

Kelompok : Brown

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK 2011

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Drosophila melanogaster adalah jenis serangga bersayap yang masuk ke dalam ordo Diptera, (bangsa lalat). Spesies ini umumnya dikenal sebagai lalat buah dalam pustaka-pustaka biologi eksperimental (walaupun banyak jenis lalat-lalat buah lainnya) dan merupakan organisme

model yang paling banyak digunakan dalam penelitian genetika, fisiologi, dan evolusi sejarah kehidupan. D. melanogasterpopuler karena sangat mudah berbiak (hanya memerlukan waktu dua minggu untuk

menyelesaikan seluruh daur kehidupannya), mudah pemeliharaannya, serta memiliki banyak variasi fenotipe yang relatif mudah diamati (Anonim, 2011). Drosophila melanogaster merupakan jenis lalat buah yang dapat ditemukan di buah-buahan busuk. Drosophila telah digunakan secara bertahun-tahun dalam kajian genetika dan perilaku hewan.

Berikut merupakan klasifikasi dari Drosophila melanogaster (Borror, 1992): Kingdom Phyllum Kelas Ordo Famili Genus Spesies :Animalia :Arthropoda :Insecta :Diptera :Drosophilidae :Drosophila :Drosophila melanogaster

Selain itu, Drosophila juga diklasifikasikan ke dalam sub ordo Cyclophorpha (pengelompokan lalat yang pupanya terdapat kulit instar 3, mempunyai jaw hooks) dan termasuk ke dalam seri Acaliptrata yaitu imago menetas dengan keluar dari bagian anterior pupa (Karta, 2011).

Adapun ciri umum lain dari Drosophila melanogaster diantaranya: 1. Warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang. 2. Berukuran kecil, antara 3-5 mm. 1. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus dekat dengan tubuhnya. 1. Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan. 2. Crossvein posterior umumnya lurus, tidak melengkung. 3. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah. 4. Terdapat mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih kecil dibanding mata majemuk. 5. Thorax berbulu-bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen lima dan bergaris hitam 6. Sayap panjang, berwarna transparan, dan posisi bermula dari thorax. Sedangkan ciri-ciri yang membedakan Drosophila jantan dan betina antara lain; Jantan 1. Ukuran tubuh lebih kecil Betina 1. Ukuran tubuh lebih besar dari jantan 2. Sayap lebih

dari betina 2. Sayap lebih

pendek dari sayap betina 3. Terdapat sisir kelamin (sex comb)

panjang dari sayap jantan 3. Tidak terdapat sisir kelamin (sex comb)

4. Ujung abdomen tumpul dan

4. Ujung abdomen runcing

lebih hitam

Metamorfosis

pada

Drosophila termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur larva instar I larva instar II larva instar III pupa imago (Zarzen, 2008).

Perkawinan dan Perkembangbiakan Dhrosophila melanogaster Dewasa pada Dhrosophila melanogaster pada siklus hidupnya berusia sekitar 8-9 hari. Setelah keluar dari pupa, warna lalat buah masih pucat dan sayapnya belum terbentang. Proses perkawinan diawali oleh atraksi lalat buah jantan untuk menarik lalat buah betina. Lalat buah jantan akan mempertunjukkan 5 bentuk adaptasi tingkah laku secara berurutan. Pertama, lalat buah jantan memainkan lagu yang bertujuan untuk menarik lalat buah betina untuk kawin dengan cara memanjangkan dan menggetarkan sayapnya secara horizontal. Setelah itu, lalat buah jantan akan memposisikan dirinya pada bagian belakang abdomen lalat buah betina dalam posisi yang lebih rendah untuk mengetuk dan memukul-mukul (tap dan lick) pada genitalia lalat buah betina. Terakhir, lalat buah jantan akan menggulungkan abdomennya dan berusaha untuk melakukan kopulasi. Lama waktu kopulasi sekitar 30 menit. Lalat buah betina bisa menolak ajakan perkawinan dengan cara pergi. Perkawinan pertama lalat betina setelah 8-12 jam lalat buah betina muncul (emerge) atau keluar dari pupa. Drosophila melanogaster betina sanggup menghasilkan 50-75 butir telur per hari atau dapat menghasilkan 400-500 butir telur. Telur Drosophila melanogaster berwarna putih susu berbentuk bulat panjang dengan ukuran 0,5 mm. Pada ujung anterior terdapat lubang yang disebut mikropil dan terdapat tonjolan memanjang seperti sendok. Pada ujung anterior terdapat mikrophyle, tempat spermatozoa masuk ke dalam telur. Walaupun banyak sperma yang masuk ke dalam mikrophyle tapi hanya satu yang dapat berfertilisasi dengan pronuleus betina dan yang lainnya segera berabsorpsi dalam

perkembangan jaringan embrio.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada siklus hidup Dhrosophila melanogaster antara lain: 1. Suhu lingkungan Lalat buah mengalami kondisi siklus hidup dan pertumbuhan yang optimal sekitar 8-11 hari apabila berada pada suhu 25o-28oC. Waktu perkembangan yang paling pendek (telur-dewasa), adalah 7 hari, dan dicapai pada suhu 28 C. Perkembangan meningkat pada suhu yang lebih tinggi, yaitu sekitar 30 C, selama 11 hari, hal tersebut berkaitan dengan pemanasan tekanan. Pada suhu 25 C tersebut, lama harinya umumnya adalah sekitar 8.5 hari, sedangkan pada suhu 18 C lama harinya sekitar 19 hari dan pada suhu 12 C lama hari perkembangannya adalah 50 hari. Pada suhu 30o ,lalat buah dewasa yang dihasilkan akan steril. 2. Nutrisi makanan Kekurangan nutrisi atau makanan akan menyebabkan jumlah telur yang dihasilkan menurun dan pertumbuhannya menjadi lambat. Lalat buah yang kekurangan nutrisi juga akan menghasilkan larva-larva yang kecil, pupa yang kecil dan seringkali gagal tumbuh menjadi lalat dewasa atau menghasilkan individu dewasa yang akan menghasilkan sedikit telur. Viabilitas telur-telur ini juga dipengaruhi juga oleh jenis dan jumlah makanan yang dimakan oleh larva betina. 3. Tingkat Kepadatan Pengisian botol medium sebaiknya dengan menggunakan medium buah yang cukup dan tidak terlalu banyak. Jumlah lalat buah dalam botol medium juga mempengaruhi kualitas pertumbuhan lalat buah, yang dikembangkan dalam botol media cukup hanya beberapa pasang saja. Dengan kondisi yang ideal, lalat buah dapat hidup hingga 40 hari. Kondisi botol yang terlalu padat akan menurunkan jumlah telur yang dihasilkan dan menurunkan lama hidup suatu individu (tingkat kematian meningkat). 4. Intensitas cahaya Dhrosophila melanogaster menyukai daerah yang remang-remang. Intensitas cahaya yang tinggi akan menyebabkan fase bertelur yang

terlambat. Intensitas cahaya yang gelap (rendah) akan menyebabkan pertumbuhannya menjadi lambat. 5. Medium Kekentalan dan keenceran dari suatu medium akan mempengaruhi pertumbuhan dari Dhrosophila melanogaster. Pengenceran medium akan mempengaruhi jumlah telur yang dihasilkan namun tidak berpengaruh pada siklus hidupnya. Tingkat survival dan lamanya waktu hidup akan berkurang apabila lalat dewasa berada pada medium yang sangat encer (Widyaningrum, 2009).

Media Drosophila melanogaster Drosophila melanogaster banyak ditemukan di buah lembut (soft fruits) seperti anggur, pisang dan plum, terutama pada buah terlalu matang dan mulai terjadi fermentasi. Lalat ini dapat berkembang di media fermentasi lainnya. Di dalam laboratorium, Drosophila melanogaster dapat dipelihara pada medium pendukung pertumbuhan ragi. Drosophila lebih menyukai makanan yang mengandung karbohidrat dengan variasi ragi. Dalam pertumbuhannya, ragi menyebabkan diperoleh larva yang besarbesar. Shorrocks (1972) menyatakan bahwa lalat ini memiliki ketertarikan terhadap variasi makanan dari campuran senyawa-senyawa organik, seperti dijumpai di alam dalam fermentasi buah. Termasuk diantaranya etil alkohol, asam laktat, asetic, amilum dan etil asetat. Penggunaan makanan buatan memberikan hasil pertumbuhan lalat yang baik sekali (Bnyu, 2011). Ada beberapa keuntungan dari Lalat buah (Drosophila

melanogaster) sehingga banyak dijadikan objek atau bahan percobaan genetik, di antaranya : 1. Lalat buah (Drosophila melanogaster) mudah dipelihara dalam laboratorium karena makanannya sangat sederhana, hanya memerlukan sedikit ruangan dan tubuhnya cukup kuat. Biasanya Lalat buah

(Drosophila melanogaster) dikembangbiakan dalam botol medium, mediumnya dapat terdiri dari : Molase Agar Molase Agar Pisang Campuran antara Pisang dengan tape singkong dengan perbandingan 6:1 Jenis medium yang paling banyak digunakan adalah medium yang terdiri dari campuran antara pisang dengan tape singkong. Jenis medium ini juga biasanya digunakan untuk pemeliharaan. 2. Pada temperatur kamar (suhu ruangan), Lalat buah (Drosophila melanogaster) dapatmenyelesaikan siklus hidupnya kurang lebih dalam 12 hari. 3. Jumlahnya di alam sangat berlimpah dan mudah didapati. 4. Lalat buah (Drosophila melanogaster) dapat menghasilkan keturunan dalam jumlah yang besar. 5. Jumlah kromosom relatif sedikit, yaitu 4 pasang dan memiliki "Giant Chromosme. kromosom ini terdapat dalam sel-sel kelenjar ludah yang besarnya 100 kali lipat dari kromosom biasa, sehingga mudah diamati di bawah mikroskop cahaya. 6. Lalat buah (Drosophila melanogaster) memiliki berbagai macam perbedaan sifat keturunan yang dapat dikenali dengan pembesaran lemah. Lalat buah (Drosophila melanogaster) ini memiliki beberapa jenis mutan (individu yang dihasilkan karena adanya mutasi) yang dapat diamati dengan perbesaran yang lemah pula. 7. Perkembangan dari siklus hidupnya mudah di amati, karena terjadi di luar tubuhnya mulai dari telur, larva, pupa hingg menjadi dewasa (imago)

LALAT BUAH a. Penampilan Panjang 3 mm Berwarna kunig coklat atau berbintik-bintik dengan mata merah terang Perut menggelatung saat terbang , sehingga jadi lambat Cenderung melayang b. Siklus hidup Berkembang menjadi dewasa dalam 7-10 hari Dewasa hidup selama 2-9 minggu c. Pola hidup Melakukan perkembangbiakan pada sisa sisa buah dan sayur (Husna, 2010).

B. Tujuan
Tujuan ndari praktikum ini adalah : 1. Mengetahui siklus hidup Dorsophila melanogaster 2. Membedakan seks pada Dorsophila melanigaster 3. Membuat biakan untuk pemeliharaan Dorsophila melanogaster

BAB II METODELOGI

A. Waktu dan Tempat


Hari/ tanggal Waktu Pelaksanaan Tempat : Rabu 23 Oktober 2011 : 13.00 WIB : Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Untan

B. Alat dan Bahan


Alat : Botol biakan Petri dish Selang plastik Sumbat botol dari busa Kain kassa Karet Pipet tetes Beaker glass Kaca pembesar ATK Pisau Blender Kuas kecil Timbangan Panic Kompor Pengaduk Korek api Kertas pupasi

Bahan : Pisang Tape singkong Gula merah Ragi Air Eter Dorsophila melanogaster

C. Prosedur

1. Pemeliharaan Dorsophila melanogaster Cucilah botol selai menggunakan sabung hingga bersih dan kering anginkan. Selanjutnya buatlah tutup botol dari busa sehingga menghalangi lalat keluar dari dalam botol. Buat medium hidup lalat dengan cara : Timbanglah pisang tape singkong; gula merah dengan

perbandingan 7 : 2 : 2 (dalam gram). Haluskan pisang dan tape menggunakan blender, tambah air secukupnya, lalu tuangkan ke dalam panic. Masak bahan yang telah dihaluskan dan tambahkan dengan potongan gula merah selama 1 jam sambil diaduk. Masukkan medium ke dalam botol. Tutup botol biakan dengan spons. Dinginkan hingga suam-suam kuku, kemudian tambahkan ragi 7 butir dan kertas pupasi, kemudian tutup kembali dengan spons.

Gantilah medium Dorsophila melanogaster setiap 14 hari sekali supaya hasil yang diperoleh maksimum. Jika tidak bisa, maka paling tidak Anda menggantinya setiap 1 bulan sekali. Dorsophila melanogaster pada medium yang selalu Anda ganti ini disebut sebagai stok Dorsophila melanogaster.

2. Menangkar Dorsophila melanogaster Sediakan buah pisang yang telah matang, letakkan selama beberapa saat. Tangkaplah Dorsophila melanogaster yang mendatangi buah tersebut menggunakan bantuan plastic, dan pindahkan segera ke dalam botol yang telah disiapkan untuk penangkaran Dorsophila

melanogaster menggunakan pipa plastic yang dapat dibuat dengan cara : Siapkan pipa plastic dengan diameter 1 cm dan 2 cm. potong dengan ukuran 5 cm. selipkan kain kassa pada salah satu ujung

pipa plastic 1 cm dan kemudian dorong hingga masuk ke potongan pipa 2 cm kira-kira setengah panjang pipa.

3. Mengecek Perbedaan Jantan dan Betina Hisaplah Dorsophila melanogaster menggunakan pipet yang telah dibuat. Masukkan ke dalam cawan petri yang telah diberi kapas mengandung eter. Diamkan beberapa saat hingga tampak Dorsophila melanogaster telah pingsan. Ambillah Dorsophila melanogaster menggunakan kuas, dan letakkan di atas petri dish. Amati cirri-ciri Dorsophila melanogaster dengan menggunakan kaca pembesar. Bedakan jantan dan betina berdasarkan tabel. Lalu gambarlah hasil pengamatan Anda. Lakukan dengan cepat sebelum Dorsophila melanogaster terbang. Sedot kembali Dorsophila melanogaster ke dalam botol pemeliharaan.

4. Mengamati siklus Hidup Dorsophila melanogaster Amati Dorsophila melanogaster yang dibiakkan selama setiap hari setiap hari untuk melihat siklus hidup Dorsophila melanogaster. Catat hasil pengamatan Anda beserta gambar fase-fase hidup Dorsophila melanogaster, pada hari keberapa dan berapa lama siklus tersebut berlangsung.

Tabel 1. Perbedaan Morfologi Dorsophila melanogaster Jantan dan Betina


Perbedaan Ukuran Ujung Abdomen Jantan Lebih kecil dari betina Tumpul 5 segmen (2 segmen di Segmen Abdomen bagian ujung bersatu dan berwarna hitam) Tungkai Depan Terdapat sex comb Tidak ada sex comb 7 segmen yang jelas Betina Lebih besar dari jantan Runcing

10

BAB III ANALISIS DATA

A. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Siklus Hidup Drosophila melanogaster Hari/Tanggal Rabu, 23 Nopember 2011 Kamis, 24 Nopember 2011 Stadium perkembangan Memasukkan 5 lalat betina dan 5 lalat jantan. Pada bagian atas medium dan kaca botol mulai tampak adanya telur. Jumlah telur semakin banyak dan menempel pada bagian kaca botol. Jumlah telur dan larva semakin banyak. Larva banyak menempel di kaca dekat medium, larva berwarna kekuningan. Larva instar, berwarna kecokelatan. Beberapa larva memasuki stadia pupa dan menempel pada bagian kaca botol yang lebih atas (menjauhi medium). Terdapat bintik hitam di bagian ujung pupa. Jumlah pupa meningkat. Beberapa induk mati. Pupa memasuki fase dewasa. Lalat telah menjadi dewasa.

Jumat, 25 Nopember 2011 Sabtu, 26 Nopember 2011

Minggu, 27 Nopember 2011

Senin, 28 Nopember 2011

Selasa, 29 Nopember 2011 Rabu, 30 Nopember 2011 Kamis, 1 Desember 2011 Jumat, 2 Desember 2011

Telur larva instar I larva instar II larva instar III pupa imago.

11

B. Pembahasan
Percobaan siklus dari Dorsophila melanogaster ini dilakukan dengan pengamatan selama 10 hari. Dalam 10 hari tersebut, Dorsophila melanogaster yang di tangkar talah menyelesaikan siklus hidupnya. Sebelum dilakukan penangkaran, terlebih dahulu diamati perbedaan cirri Dorsophila melanogaster betina dan jantan. Terdapat perbedaan pada Dorsophila melanogater jantan dan betina, diantaranya, yaitu ukuran tubuh jantan lebih kecil dari betina, segmen pada tubuh jantan lebih jelas disbanding betina dan ujung abdomen jantan tumpul dan berwarna hitam, sedangkan ujung abdomen betina runcing. Pada penangkaran Dorsophila melanogaster, digunakan beberapa bahan seperti pisang, tape singkong, gula merah dan ragi yang dimasak hingga matang. Drosophila lebih menyukai makanan yang mengandung karbohidrat dengan variasi ragi dan yang hamper mengalami fermentasi. Dorsophila juga menyukai tempat yang lembut. Tape singkong dan gula merah mengandung karbohidrat dengan variasi ragi, shingga Dorsophila akan dapat hidup. Dalam pertumbuhannya, ragi menyebabkan diperoleh larva yang besar-besar. Media tersebut dimasukkan ke dalam botol dan diberi kertas pupasi. Kertas pupasi yang diberikan pada botol saat penangkaran berguna saat Dorsophila akan bertelur. Karena, Dorsophila senang meletakkan telurnya pada tempat yang agak tersembunyi. Dalam siklus hidupnya, Dorsophila melanogaster memiliki beberapa tahap, yaitu : Telur larva instar I larva instar II larva instar III pupa imago. Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhentiberhenti untuk makan.

12

Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan di permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua setelah menjadi lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur perhari dan mungkin maksimum 400-500 buah dalam 10 hari. Kedua adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan imago (fase seksual dengan perkembangan pada sayap). Larva Drosophila berwarna putih, bersegmen, berbentuk seperti cacing, dan menggali dengan mulut berwarna hitam di dekat kepala. Untuk pernafasan pada trakea, terdapat sepasang spirakel yang keduanya berada pada ujung anterior dan posterior. Saat kutikula tidak lunak lagi, larva muda secara periodik berganti kulit untuk mencapai ukuran dewasa. Kutikula lama dibuang dan integumen baru diperluas dengan kecepatan makan yang tinggi. Selama periode pergantian kulit, larva disebut instar. Instar pertama adalah larva sesudah menetas sampai pergantian kulit pertama. Dan indikasi instar adalah ukuran larva dan jumlah gigi pada mulut hitamnya. Sesudah pergantian kulit yang kedua, larva (instar ketiga) makan hingga siap untuk membentuk pupa. Pada tahap terakhir, larva instar ketiga merayap ke atas permukaan medium makanan ke tempat yang kering dan berhenti bergerak. Dan jika dapat diringkas, pada Drosophila, destruksi sel-sel larva terjadi pada prose pergantian kulit (molting) yang berlangsung empat kali dengan tiga stadia instar : dari larva instar 1 ke instar II, dari larva instar II ke instar III, dari instar III ke pupa, dan dari pupa ke imago Saat larva Drosophila membentuk cangkang pupa, tubuhnya memendek, kutikula menjadi keras dan berpigmen, tanpa kepala dan sayap disebut larva instar 4. Formasi pupa ditandai dengan pembentukan kepala, bantalan sayap, dan kaki. Puparium (bentuk terluar pupa) menggunakan kutikula pada instar ketiga. Pada stadium pupa ini, larva dalam keadaan tidak aktif, dan dalam keadaan ini, larva berganti menjadi lalat dewasa .

13

Struktur dewasa tampak jelas selama periode pupa pada bagian kecil jaringan dorman yang sama seperti pada tahap embrio. Pembatasan jaringan preadult (sebelum dewasa) disebut anlagen. Fungsi utama dari pupa adalah untuk perkembangan luar dari anlagen ke bentuk dewasa.

14

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah : 1. Ukuran tubuh jantan lebih kecil dari betina, segmen pada tubuh jantan lebih jelas disbanding betina dan ujung abdomen jantan tumpul dan berwarna hitam, sedangkan ujung abdomen betina runcing. 2. Siklus hidup Dorsophila melanogaster adalah Telur larva instar I larva instar II larva instar III pupa imago.

B. Saran
Adapun saran yang dapat diajukan, yaitu : 1. Pengamatan yang dilakukan dengan teliti.

15

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Drodophila melanogaster.

http://id.wikipedia.org/wiki/Drosophila_melanogaster. Diakses; Jumat, 25 Nopember 2011.

Banyu. 2011. Drosophila melanogaster. http://banyublogz.blogspot.com/2011/04/drosophila-melanogaster.html. Diakses; Jumat , 26 Nopember 2011. Husna, Asmaul. 2010. Dorsophila melanogaster (Lalat Buah). http://ayosinauonline.blogspot.com/2010/05/drosophila-melanogaster-lalatbuah.html. Diakses; Jumat, 26 Nopember 2011. Karta, Samuel Pola. 2011. Siklus Hidup Drosophila melanogaster. http://luqmanmaniabgt.blogspot.com/2011/11/siklus-hidup-drosophilamelanogaster.html. Diakses; Jumat, 26 Nopember 2011. Dwiyantari. 2009. Laporan Genetika SIKLUS HIDUP

Widyaningrum,

Dhrosophila

melanogaster.

http://dwiyantariwidyaningrum.blogspot.com/2009/09/laporan-genetikasiklus-hidup.html. Diakses, Jumat 26 Nopember 2011. Zarzen. 2008. Laporan Genetika; Siklus Hidup Dorsophila melanogaster. http://zarzen.wordpress.com/2008/09/27/siklus-hidup-drosophila/. Diakses; 26 Nopember 2011.

16

LAMPIRAN
Pertanyaan 1. Apa fungsi tape singkong dan gula merah pada medium Dorsophila melanogaster ? Jawab : Drosophila lebih menyukai makanan yang mengandung karbohidrat dengan variasi ragi dan yang hamper mengalami fermentasi. Dorsophila juga menyukai tempat yang lembut. Tape singkong dan gula merah mengandung karbohidrat dengan variasi ragi, shingga Dorsophila akan dapat hidup.

2. Apa guna ragi pada medium Dorsophila melanogaster ? Jawab : Dalam pertumbuhannya, ragi menyebabkan diperoleh larva yang besarbesar.

3. Mengapa pada botol penangkaran harus diberikan kertas pupasi ? Jawab : Kertas pupasi yang diberikan pada botol saat penangkaran berguna saat Dorsophila akan bertelur. Karena, Dorsophila senang meletakkan telurnya pada tempat yang agak tersembunyi.

4. Apakah fase-fase dalam siklus Dorsophila melanogaster ? jelaskan cirriciri masing-masing fase ! Jawab : Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti untuk makan. Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan di permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari

17

kedua setelah menjadi lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur perhari dan mungkin maksimum 400-500 buah dalam 10 hari. Kedua adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut

perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan imago (fase seksual dengan perkembangan pada sayap). Larva Drosophila berwarna putih, bersegmen, berbentuk seperti cacing, dan menggali dengan mulut berwarna hitam di dekat kepala. Untuk pernafasan pada trakea, terdapat sepasang spirakel yang keduanya berada pada ujung anterior dan posterior. Saat kutikula tidak lunak lagi, larva muda secara periodik berganti kulit untuk mencapai ukuran dewasa. Kutikula lama dibuang dan integumen baru diperluas dengan kecepatan makan yang tinggi. Selama periode pergantian kulit, larva disebut instar. Instar pertama adalah larva sesudah menetas sampai pergantian kulit pertama. Dan indikasi instar adalah ukuran larva dan jumlah gigi pada mulut hitamnya. Sesudah pergantian kulit yang kedua, larva (instar ketiga) makan hingga siap untuk membentuk pupa. Pada tahap terakhir, larva instar ketiga merayap ke atas permukaan medium makanan ke tempat yang kering dan berhenti bergerak. Dan jika dapat diringkas, pada Drosophila, destruksi sel-sel larva terjadi pada prose pergantian kulit (molting) yang berlangsung empat kali dengan tiga stadia instar : dari larva instar 1 ke instar II, dari larva instar II ke instar III, dari instar III ke pupa, dan dari pupa ke imago Saat larva Drosophila membentuk cangkang pupa, tubuhnya memendek, kutikula menjadi keras dan berpigmen, tanpa kepala dan sayap disebut larva instar 4. Formasi pupa ditandai dengan pembentukan kepala, bantalan sayap, dan kaki. Puparium (bentuk terluar pupa) menggunakan kutikula pada instar ketiga. Pada stadium pupa ini, larva dalam keadaan tidak aktif, dan dalam keadaan ini, larva berganti menjadi lalat dewasa . Struktur dewasa tampak jelas selama periode pupa pada bagian kecil jaringan dorman yang sama seperti pada tahap embrio. Pembatasan

18

jaringan preadult (sebelum dewasa) disebut anlagen. Fungsi utama dari pupa adalah untuk perkembangan luar dari anlagen ke bentuk dewasa.

5. Berikan cirri khas pembeda jantan dan betina secara praktis tanpa perlu Anda amati di bawah mikroskop ! Jawab : Ukuran tubuh jantan lebih kecil dari betina, segmen pada tubuh jantan lebih jelas disbanding betina dan ujung abdomen jantan tumpul dan berwarna hitam, sedangkan ujung abdomen betina runcing.

19

Anda mungkin juga menyukai