PENDAHULUAN
ditentukan oleh fakor-faktor diagnosis yang dini dan penatalaksanaan pengobatan berupa
oleh invasi mokroorganisme (bakteri dan jamur). Diagnosis perlu ditegakkan sedini
mungkin, terutama pada anak-anak sehingga pengobatan dapat segera dimulai dan
perawatan pembedahan yang sesuai dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi
KLASIFIKASI
Merupakan suatu infeksi pada tulang yang sedang tumbuh. Tulang yang sering
terkena adalah tulang panjang seperti femur, tibia, humerus, radius, ulna dan
1
b. Osteomielitis hematogen kronik
karena terapi yang tidak adekuat, adanya strain kuman yang resisten terhadap ,
PATOGENESIS
Terjadinya suatu oeteomielitis selalu dimulai dari daerah metafisis karena pada
jaringan sekitarnya.
menembus kulit melalui suatu sinus dan menimbulkan fistel. Abses dapat menyumbat
dan menekan aliran darah ke tulang dan mengakibatkan kematian jaringan tulang.
Pada awalnya terdapat fokus infeksi di daerah metafisis, lalu terjadi hyperemia
dan oedem. Karena tulang bukan jaringan yang dapat berekspansi maka tekanan dalam
tulang ini menyebabka nyeri local yang hebat. Infeksi dapat pecah ke ruang
2
menjalar ke rongga subperiosteum ke diafisis. Penjalaran subperiosteal kea rah diafisis
akan merusak pembuluh darah yang ke diafisis sehingga menyebabkan nekrosis tulang
Pada tahap lanjut, periosteum akan membentuk tulang baru yang disebut
involukrum yang akan membungkus tulang yang mati dan menutup tempat peradangan.
Bila pembentukan tulang baru berlanjut, tempat tersebut menjasi sklerotik, disebut
GEJALA KLINIK
dapat berkembang secara progresif atau cepat. Pada keadaan ini mungkin ditemukan
adanya nyeri yang konstan pada daerah infeksi dan terdapat gangguan fungsi anggota
PENATALAKSANAAN
Pada osteomielitis akut, ekstrimitas yang terkena diistirahatkan dan segera diberi
antibiotik yang efektif terhadap bakteri gram negatif dan positif tanpa menunggu hasil
biakan darah.
pemberian antibiotic yang sesuai dengan hasil kultur dantes resistensi. Osteomielitis tidak
3
ILUSTRASI KASUS
Identitas pasien
Pasien AB, umur 13 th, jenis kelamin laki-laki, agama Islam, alamat Jl. Imam bonjol
Bagan Batu, suku Mandailing, masuk RSUD AA tanggal 11 Maret 2008.
Keluhan Utama
Luka di kaki kanan yang tidak sembuh-sembuh
Pemeriksaan Fisik
PF umum
• Kesadaran : komposmentis
• Kesan umum : tampak sakit sedang
• Tanda-tanda vital
HR : 102 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36,6oC
• BB 21 kg
• TB 140 cm
4
• Status gizi menurut NCHS persentil 50
BB/TB = 21/36 x 100 % = 75,7 % (gizi kurang)
BB/U = 27/46 x 100 % = 58 % (gizi buruk)
TB/U = 140/155 x 100 % = 90 % (gizi normal)
PF Khusus
Kepala dan leher : dalam batas normal
Torak : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Ekstrimitas : status lokalis
Diagnosa kerja
Osteomielitis kronik + Gizi buruk
Pemeriksaan anjuran
Cek Hb, Leukosit, dan LED
Kultur pus
Rontgen cruris dextra AP/L
5
Hasil pemeriksaan
Darah (26 maret 2008)
Hb : 11,7 gr%
Leukosit : 6400/m3
Hasil kultur
Penyebab : proteus
Sensitive : Ciprofloxacime
Ceftazidin
Maropenem
Sulbactam sefoterazen
Diagnosa : Osteomielitis kronik + Gizi buruk
Terapi anjuran
Debrideman
Inj ciprofloxacime 2x500 mg
Inj ketorolac 2x3 mg
Diet TKTP