Hernia Inguinalis Lateralis
Hernia Inguinalis Lateralis
KASUS
IDENTITAS
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Bejolan di daerah selangkangan paha kanan. Keluhan Tambahan : nyeri perut (+) terasa kemeng, mual (-), muntah (-), BAB (+) normal, BAK (+) normal.
Seorang laki-laki usia 50 tahun kiriman dari poli bedah dengan keluhan benjolan yang hilang timbul dilipat paha kanan dan baru disadari sejak 1 minggu yang lalu. Benjolan timbul pada saat beraktifitas terutama saat pasien batuk dan mengejan, hilang saat pasien tiduran, atau dimasukkan sendiri dengan tangan. Benjolan terasa sakit dan mengganggu bila pasien berdiri atau berjalan lama. Pasien tidak mengeluh adanya mual, muntah maupun demam. BAB dan BAK pasien lancar tidak ada keluhan.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat penyakit serupa disangkal dan riwayat penyakit lainnya juga disangkal Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat penyakit dengan keluhan serupa disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis Kondisi Umum : Baik Kesadaran : Compos Mentis Vital Sign :
Tekanan Darah Respirasi Kepala Mata : 120/80 mmHg Nadi : 82x/menit : 20x/menit Suhu : 36,8oC : mesocephal. : Pupil isokor, Conjungtiva tidak anemis, Sclera tidak ikterik, : JVP tidak meningkat, tidak terdapat pembesaran limfonodi
Leher
Thorax :
Pergerakan dinding dada simetris kiri dan kanan pada saat ekspirasi, gerak tertinggal ()pada saat inspirasi
Abdomen : Inspeksi : terlihat benjolan pada regio hipogastrik , Dinding perut datar,gambaran usus(-) Auskultasi : Peristaltik (+) N. Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), Defans muskuler (-), Hepar, lien dan Ginjal tidak teraba, Tidak teraba masa. Perkusi : Timpani
Genitalia eksterna: . Teraba benjolan lunak dilipat paha kanan dibawah ligamentum inguinale, dan nyeri tekan (-). Ekstremitas : Tidak ada gangguan gerak, kekuatan otot
Status Lokalis Regio : hipogastrica Inspeksi : Tampak benjolan berbentuk bulat, dengan ukuran diameter 4cm di regio hepigastrica , warna seperti kulit sekitarnya. Palpasi :Teraba benjolan kenyal, permukaan rata, batas tegas, konsistensi kenyal, mobil terhadap dasar dan kulit, tidak terdapat nyeri tekan, benjolan dapat masuk kembali ke cavum abdominalis, tdk berdenyut Auskultasi : Terdengar bunyi peristaltik usus pada benjolan.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hasil
Leukosit Eritrosit Hemoglobin Hematokrit MCV 6,6 5,05 13,7 44,6 88,7
Interpretasi
N N N N N
Unit
103/L 103/L 103/L % %
Nilai normal
MCH
MCHC
27,1
30,7
N
N
%
%
27-31
33-37
N N N N N N
DIAGNOSIS DIFERRENTIAL Hernia Inguinalis Medialis Hernia femoralis TERAPI operatif Saran operasi : Hernioraphy PROGNOSIS Dubia ad bonam
HYPOTESIS
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Hernia berasal dari kata yunani yang berarti penonjolan. Hernia didefinisikan sebagai suatu penonjolan abnormal organ atau jaringan, melalui daerah yang lemah (defek) yang diliputi oleh dinding.
ETIOLOGI
Peninggian tekanan intra abdomen yang terus menerus. Kelemahan otot dan jaringan.
Hernia ireponibel
Isi hernia tidak dapat direposisi kembali ke dalam rongga abdomen Tidak ada keluhan rasa nyeri ataupun obstruksi usus
Hernia strangulata
Isi hernia terperangkap pada cincin hernia, disertai gangguan vaskularisasi
Hernia inkarserata
Isi hernia tidak dapat direposisi kembali, dgn disertai tnda obstruksi usus
Hernia inguinalis
HERNIA INGUINALIS DIREK Menonjol ke kulit melalui segitiga Hasselbach Batas-batas segitiga Hasselbach: Inferior : ligamentum inguinale Medial : tepi musculus rectus abdominis Lateral : vasa epigastrika inferior Disebut juga hernia inguinalis medialis (terletak di medial vasa epigastrika inferior)
HASSELBACHS TRIANGLE
Indirect hernia
Rute dari hernia tidak langsung. Perhatikan bahwa kantung hernia melewati di luar batas-batas segitiga Hesselbach dan mengikuti jalannya korda spermatika
HERNIA INGUINALIS INDIREK Penonjolan keluar dari rongga abdomen melalui anulus inguinalis internus
Disebut juga hernia inguinalis lateralis (terletak di lateral vasa epigastrika inferior) Dapat menonjol jauh ke kanalis inguinalis, menonjol keluar melalui anulus inguinalis eksternus, bahkan sampai ke skrotum
Direct hernia
Rute hernia langsung. Kantung hernia melewati langsung melalui segitiga Hesselbach dan dapat mengganggu lantai kanalis inguinalis.
PENEGAKAN DIAGNOSIS
ANAMNESIS Inspeksi,palpasi, perkusi, auskultasi Tanda vital PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
FINGER TEST
Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5. Dimasukkan lewat skrortum melalui anulus eksternus ke kanal inguinal. Penderita disuruh batuk: Bila impuls diujung jari berarti Hernia Inguinalis Lateralis. Bila impuls disamping jari Hernia Inguinnalis Medialis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hernia biasanya didiagnosis berdasarkan pemeriksaan klinis
Pencitraan: USG Laparaskopi Operasi eksplorasi
PENATALAKSANAAN
Konservatif: mengurangi hernia Memberikan sedasi yang adekuat dan analgetik untuk mencegah nyeri Menurunkan tegangan otot abdomen, dengan memposisikan pasien berbaring, dan meletakkan bantal di bawah lutut. Pasien pada posisi tredelenburg dengan sudut sekitar 15-20% terhadap hernia inguinalis Kompres dengan kantung dingin untuk mengurangi pembengkakan
Posisikan kaki ipsi lateral dengan rotasi eksternal dan posisi fleksi unilateral Lakukan penekanan yang tetap pada sisi hernia Teknik reduksi spontan memerlukan sedasi dan analgetik yang adekuat, posisi Tredelenburg, dan kompres dingin selama 20-30 menit.
Operasi:
HERNIOTOMI Operasi dengan cara ini dilakukan dengan pembebasan kantung hernia sampai ke lehernya, kantung dibuka, dan isi hernia dibebaskan. Jika terjadi perlekatan, kemudian direposisi. Kantung hernia di jahit-ikat setinggi mungkin lalu di potong
HERNIOPLASTI Pada hernioplastik dilakukan tindakan memperkecil annulus inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Hernioplastik lebih penting dalam mencegah terjadinya residif dibandingkan dengan herniotomi
KOMPLIKASI
Hernia inkarserasi : Hernia yang membesar mengakibatkan nyeri dan
tegang
Hernia strangulasi : Gejala yang sama disertai adanya infeksi sistemik