Anda di halaman 1dari 7

Vitamin K

Fungsi vitamin K Vitamin K berfungsi di dalam proses sintesa prothrombine yang diperlukan dalam pembekuan darah; bahkan mula-mula disangka bahwa vitamin K merupakan komponen prothrombine itu sendiri. Fungsi lain dari vitamin K ialah kofaktor enzim karboksilase ayng mengubah residu protein berupa asam glutamat (glu) menjadi gamakarboksiglutamat (gla). Protein-protein ini dinamakan protein tergantung vitamin K atau gla protein. Enzim karboksilase yang menggunakan vitamin K sebagai kofaktor didapat di dalam membran hati dan tulang dan sedikit di lain jaringan. Gla protein dengan mudah dapat mengikat ion kalsium. Kemampuan inilah yang merupakan aktivitas biologic vitamin K. kemampuan gla protein untuk mengikat kalsium merupakan langkah esensial dalam pembekuan darah. Gal-protein lain yang mampu mengikat ion kalsium terdapat di dalam jaringan tulang dan gigi sebagai osteokalsin dan gla-protein matriks. Kedua jenis protein ini mengikat hidroksiapatit yang diperlukan dalam pembentukan tulang. Tanpa vitamin K, tulang memproduksi protein yang tidak sempurna, sehingga tidak dapat mengikat mineralmineral yang diperlukan dalam pembentukan tulang. Gla-protein juga ditemukn di dalm jaringan tubuh lain seperti ginjal, pankreas, limpa, paru-paru, dan endapan aterosklerotik namun fungsinya belum diketahui dengan pasti. Gla- protein di dalam otak diduga berperan dalam metabolisme sulfatida yang diperlukan untuk perkembangan otak. Angka Kecukupan Vitamin K yang Dianjurkan Golongan Umur 0-6 bl 7-11 bl 1-3 th 4-6 th 7-9 th Pria: 10-12 th 13-15 th 16-18 th 19-29 th 30-49 th 50-64 th 65 th AKK (g) 5 10 15 20 25 Golongan Umur Wanita: 10-12 th 13-15 th 16-18 th 19-29 th 30-49 th 50-64 th 65 th Hamil: Menyusui: 0-6 bl 7-12 bl AKK (g) 35 55 55 55 55 55 55 +0

35 55 55 65 65 65 65

+0 +0

Sumber Kadar vitamin K bahan makanan belum diketahui dengan pasti. Olson (1973) telah membuat ringkasan kadar vitamin K bahan makanan yang dikumpulkan dari beberapa bioassay. Sumber utama vitamin K adalah hati, sayuran daun berwarna hijau, kacang buncis, kacang polong, kol dan brokoli. Semakin hijau daun-daunan semakin tinggi kandungan vitamin K nya. Bahan makanan lain yang mengandung vitamin K dalam jumlah lebih kecil adalah susu, daging, telur, serealia, buah-buahan, dan sayuran lain. Kekurangan dan kelebihan Vitamin K Kekurangan vitamin K menyebabkan darah tidak menggumpal, sehingga bila ada luka atau pada operasi terjadi pendarahan. Kekurangan vitamin K karena makanan jarang terjadi, sebab vitamin K terdapat secara luas dalam makanan. Kekurangan vitamin K terjadi bila ada gangguan absorpsi lemak (bila produksi empedu kurang atau pada diare). Kekurangan vitamin K bisa juga terjadi bila seseorang mendapat antibiotika sedangkan tubuhnya kurang mendapat vitamain K dari makanan. Antibiotika membunuh kuman-kuman di dalam usus yang membentuk vitamin K. oleh karena itu, sebelum operasi biasanya diperiksa terlebih dahulu kemampuan darah untuk menggumpal dan sebagai pencegahan diberi suntikan vitamin K. vitamin K biasanya diberikan sebelum operasi untuk mencegah pendarahan berlebihan. Aspirin berlebihan dapat mencegah pembekuan darah normal dengan mengganggu pembentukan platelet dan factor-faktor tergantung vitamin K. Kelebihan vitamin K hanya bisa terjadi bila vitamin K diberikan dalam bentuk berlebihan berupa vitamin K sintetik menadion. Gejala kelebihan vitamin K adalah hemolisis sel darah merah, sakit kuning(jaundice), dan kerusakan otak.

Vitamin B1 (Tiamin) Tiamin dalam bentuk koenzim Tiamin Pirofosfat (TPP) atau Trifosfat (TTP) memegang peranan esensial dalm transformasi energi, konduksi membran dan saraf serta dalam sintesis pentose dan bentuk koenzim tereduksi dari niasin. Fungsi Dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau difosfat (TDP), tiamin berfungsi sebagai koenzim berbagai reaksi metabolisme energi. Tiamin dibutuhkan untuk dekarboksilase oksidatif piruvat menjadi asetil KoA dan memungkinkan masuknya substrat yang dapat dioksidasi ke dalam siklus Krebs untuk pembentukan energi. Asetil KoA yang dihasilkan enzim ini disamping itu merupakan prekursor penting lipida asetil kolin yang berarti adanya peranan TPP dalam fungsi normal sistem saraf. Di dalam siklus Krebs, TPP merupakan kofaktor pada dekarboksilasi oksidatif alfa-ketoglutarat menjadi suksinil KoA. TPP juga dibutuhkan untuk dikarboksilasi asam alfa keto seperti asam alfa ketoglutarat dan 2-keto-karboksilat yang diperoleh dari asam-asam amino metionin, treonin, leusin, isoleusin, dan valin. Tiamin juga merupakan koenzim reaksi transketolase yang berfungsi dalam pentose-fosfat shunt, jalur alternative oksidasi glukosa. Walaupun tiamin dibutuhkan dalam metabolisme lemak, protein, dan asam nukleat, peranan utamanya adalah dalam metabolisme karbohidrat. Angka Kecukupan Tiamin yang dianjurkan Golongan Umur 0-6 bl 7-11 bl 1-3 th 4-6 th 7-9 th Pria: 10-12 th 13-15 th 16-18 th 19-29 th 30-49 th 50-64 th 65 th AKT (mg) 0,3 0,4 0,5 0,8 0,9 Golongan Umur Wanita: 10-12 th 13-15 th 16-18 th 19-29 th 30-49 th 50-64 th 65 th Hamil: Menyusui: 0-6 bl 7-12 bl AKT (mg) 1,0 1,1 1,1 1,0 1,0 1,0 1,0 +0,3

1,0 1,2 1,3 1,2 1,2 1,2 1,0

+0,3 +0,3

Sumber Sumber utama tiamin di dalam makanan adalah serealia tumbuk/setengah giling atau fortifikasi dengan tiamin dan hasil lainnya. Di Indonesia serealia yan dimakan adalah beras. Sumber tiamin lainnya adalah kacang-kacangan semua daging oragan, daging tanpa lemak, kuning telur. Unggas dan ikan juga merupakan tiamin yang baik. Tiamin di dalam serealia utuh terdapat di dalam sekam (lapisan aleuron) dan benihnya. Roti dibuatdari gandum utuh (whole wheat) kaya akan tiamin. Kehilangan selama pengolahan Dengan cara memasak biasa, tiamin akan larut di dalam air perebus. Oleh karena itu, masaklah makanan dalam air secukupnya. Sisa air perebus jangan dibuang. Mencuci beras jangan terlalu digosok-gosok dan berulang kali. Tiamin tidak rusak oleh panas. Penambahan soda kue pada sayur (suatu cara untuk mempertahankan warna hijau sayur) akan merusak tiamin. Akibat kekurangan Kekurangan tiamin dapat terjadi karena kurangnya komsumsi (biasanya disertai kurang konsumsi energi), gangguan absorpsi, ketidakmampuan tubuh menggunakan tiamin,ataupun karena meningkatnya kebutuhan misanya karena kebutuhan energi yang meningkat. Kekurangan tiamin terlihat pada masyarakat miskin yang menderita gangguan gizi, pada penyakit kronis dan anoreksia (kurang nafsu makan), kecanduan alcohol kronis, dan gangguan absorpsi. Gejala klinik kekurangan tiamin terutama menyangkut sistem saraf dan jantung, yang dalam keadaan berat dinamakan beri-beri, yaitu beri-beri basah dan beri-beri kering. Beri beri basah ditandai oleh sesak napas dan edema setelah tanda lelah berkepanjangan. Tanda-tanda ini menunjukkan kegagalan jantung. Beri-beri kering ditandai oelh kelemahan otot luar biasa dan degenerasi saraf perifer yang dapat berlanjut dengan kelumpuhan kaki. Tanpa TPP, piruvat tidak dapat memasuki siklus Krebs dan kekurangan energi otot jantung yang akan menyebabkan kegagalan ginjal. Beri-beri dapat disembuhkan denganpemberian tiamin bila kerusakan belum terlalu parah. Gejala awal adalah nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, sukar ke belakang, lelah, rasa semutan, berdebar-debar dan refleks berkurang.

Asam folat Folasin dan folat adalah nama generic sekelompok ikatan yang secara kimiawi dan gizi sama dengan asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan sebagai koenzim dalam transportasi pecahan-pecahan karbon tunggal dalam metabolisme asam amino dan sintesis asam nukleat. Fungsi Fungsi utama koenzim folat (THFA) adalah memindahkan atom karbon tunggal dalam bentuk gugus formil, hidroksimetil, atau metil dalam reaksi-reaksi penting metabolisme beberapa asam amino dan sintesis asam nukleat. THFA berperan dalam sintesis purinpurin guanin dan adenin serta piirmidin tiamin, yaitu senyawa-senyawa yanag digunakan dalam pembentukan asam-asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). THFA berperan dalam saling mengubah antara serin dan glisin, oksidasi glisin, metilasi hemosistein menjadi metionin dengan vitamin B12 sebagai kofaktor, dan metilasi prekursor etanolamin menjadi vitamin kolin. Perubahan nikotinamida menjadi N-metil nikotinamida dengan penambahan satu gugus metil tunggal dan oksidasi fenilalanin menjadi tirosin membutuhkan folasin. Folat juga dibutuhkan dalam perubahan histidin menjadi asam glutamat. Gangguan metabolisme histidin menyebabkan penumpukan produk antara, asam forminoglutamat, yang dikeluarkan melalui urin. Disamping itu folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam sumsum tulang dan untuk pendewasaannya. Folat berperan sebagai pembawa karbon tunggal dalam pembentukan hem. Suplementasi folat dapat menyembuhkan anemia pernisiosa, namun gejala gastroinstestinal dan gangguan saraf tetap bertahan. Angka Kecukupan Folat yang dianjurkan Golongan Umur 0-6 bl 7-11 bl 1-3 th 4-6 th 7-9 th Pria: 10-12 th 13-15 th 16-18 th 19-29 th AKF (g) 65 80 150 200 200 Golongan Umur Wanita: 10-12 th 13-15 th 16-18 th 19-29 th 30-49 th 50-64 th 65 th Hamil: AKF (g) 300 400 400 400 400 400 400 + 200

300 400 400 400

30-49 th 50-64 th 65 th Sumber

400 400 400

Menyusui: 0-6 bl 7-12 bl

+100 +100

Folat terdapat luas di dalam bahan makanan terutama dalam bentuk poliglutamat. Folat teutama terdapat dalam sayuran hijau (istilah folat berasal dari kata latin folium, yang berarti daun hijau), hati daging tanpa lemak, serealia utuh, biji-bijian, kacang-kacangan, dan jeruk. Vitamin C dalam jeruk dapat menghambat kerusakan folat. Bahan makanan yang tidak banyak mengandung folat adalah susu, telur, umbi-umian, dan buah, kecuali jeruk. Sebanyak 75% folat didalam makanan terdapat dalam bentuk poliglutamat dan sisanya sebagai monoglutamat. Karena folat mudah rusak pada pemanasan, dianjurkan tiap hari makan buah dan sayur mentah, atau sayur yang dimasak tidak terlalu matang. Akibat kekurangan Kekurangan folat terutama menyebabkan gangguan metabolisme DNA. Akibatnya terjadi perubahan dalam morfologi iti sel terutama sel-sel yang sangat cepat membelah seperti, sel darah merah, sel darah putih serta sel-sel epitel lambung dan usus vagina, dan serviks rahim. Kekurangan folat menghambat pertumbuhan, menyebabkan anemia megaloblastik dan gangguan darah lain, peradangan lidah (glositis) dan gangguan saluran cerna. Alcohol menganggua absorpsi atau meningkatkan ekskresi folat. Kekurangan folat dapat terjadi karena kurangnya konsumsi, terganggunya absorpsi, kebutuhan metabolisme yang meningkat akan vitamin ini atau pada pembelahan sel yang berjalan sangat cepat, pengaruh obat-obatan dan kecanduan alcohol. Kurangnya konsumsi folat terutama terjadi pada masyarakat berpenghasilan rendah yang tidak dapat memperoleh makanan kaya folat secara teratur. Kurang konsumsi dapat juga terjadi pada manula yang susunan makanannya terbatas. Penggunaan folat dapat terganggu pada kekurangan protein dan pada keadaan dimana kebutuhan meningkat, seperti pada kehamilan, anemia hemolitik, leukemia dan penggunaan obat-obat tertentu. Gangguan absorpsi terjadi pada kerusakan saluran cerna, pada penyakit coelia, atau pada sprue tropis. Kebutuhan folat meningkat pada kehamilan, menyusui, anemia hemolitik, dan leukemia. Beberapa obat mempunyai struktur kimia yang sama dengan folat dn dapat menggantikan vitamin ini pada enzim-enzim, sehingga menutup alur metabolisme folat. Obat-obat semacam ini adalah obat-obat anti kanker, aspirin, dan antacid. Pil antihamil dan rokok juga dapat mengganggu penggunaan folat oleh tubuh. Salisilazosulfapiridin,

obat yang digunakan pada penyakit peradangan usus besar dapat menyebabkan defisiensi folat, karena menghambat hidrolisis dan absorpsi folat. Sebanyak 30-80 % pecandu alcohol kronik menderita defisiensi folat. Penyebabnya berbagai factor. Penyakit hati disebabkan oleh alcohol meningkatkan kemungkinan terjadinya defisiensi folat. Simpanan folat pada penyakit ini sangat rendah. Alkoholisme kronik menyebabkan perubahan sumsum tulang megaloblastik dan anemia. Alcohol secara berlebihan menurunkan ketersediaan biologik folat bagi sumsum tulang. Minuman alcohol kecuali bir, rendah folat, dan peminum berat cenderung tidak memakan sayuran segar atau sumber folat lain. Etanol ternyata menurunkan transport folat melintasi dinding usus, menurunkan pengambilan folat oleh hati dan meningkatkan ekskresi asam folat oleh ginjal. Akibat kelebihan Pada penyakit kronis yang dihubungkan dengan kemungkinan defisiensi folat biasanya diberikan suplemen asam folat sebanyak 1 mg sehari. Gangguan absorpsi, anemia, dan penyakit saluran cerna pa da sprue tropis biasanya diberi asam folat sampai 5 mg sehari di samping obat-obatan lain. Keracunan karena berlebihan jarang terjadi. Dosis folat sebanyak 5-10 mg dianggap aman; dianjurkan untuk menghindari konsumsi melebihi 21/2 kali AKG pada ibu hamil.

Anda mungkin juga menyukai