Anda di halaman 1dari 4

3.1 Prosedur penelitian Langkah-langkah kegiatan penelitan sebagai berikut: 1.

Tahap Pendahuluan Pada tahap awal penelitian, dilakukan studi awal untuk menemukan potensi masalah dan pengumpulan data berupa studi literatur, yang meliputi: analisis kurikulum, telaah materi, serta studi literatur tentang pembuatan LKS dan berpikir pola inferensi logika. Selain itu dilakukan pula studi lapangan, yang meliputi: analisis proses pembelajaran, model pembelajaran, sarana prasarana, kondisi guru dan siswa, serta analisis keadaan sekolah. 2. Tahap Pengembangan Produk dan pengujian Produk yang dikembangkan adalah sebuah LKS fisika model inferensi logika Hypothetical-deductive. Pengembangan produk ini meliputi tiga tahapan, yaitu: tahap desain produk, tahap validasi desain, dan tahap revisi desain. a. Desain LKS fisika model inferensi logika Hypothetical-deductive. Pembuatan LKS fisika model inferensi logika Hypothetical-deductive. di dasarkan pada kurangnya motivasi dan aktivitas belajar siswa dan rendahnya mutu bahan ajar siswa yang berupa LKS biasa. Pada tahapan desain ini, LKS fisika model inferensi logika

Studi pendahuluan
1. Studi literatur: analisis kurikulum, telaah materi, studi literatut tentang perkembangan kemampuan berpikir inferensi logika dan pembuatan LKS. 2. Studi lapangan: analisis proses pembelajaran, model pembelajaran, sarana prasarana, kondisi guru, siswa, sekolah.

Pembuatan Rencana Pembelajaran Tes, angket dan lembar observasi Revisi

Pembuatan Instrumen Penelitian Pengembangan LKS fisika model inferensi logika HD Revisi Validasi ahli

Pengembangan dan pengujian produk

Uji coba instrumen

Pelaksanaan tes hasil belajar

Observasi saat pembelajaran

Penyebaran angket

Pengolahan dan analisis data

Pengolahan dan analisis data

Hasil produk dan temuan penelitian Penarikan kesimpulan Hasil final produk berupa LKS Fisika model inferensi logika Gambar 2. Skema Alur Penelitian

Revisi

Hypothetical-deductive memiliki empat unsur pokok yaitu: (1) langkah-langkah kegiatan sains yang mudah dan gampang dilakukan siswa untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir Hypothetical-deductive, (2) materi esensial yang ada dalam LKS ini disajikan secara menarik menggunakan kartun fisika, (3) permainan dalam bentuk soalsoal asyik yang didesain menggunakan permainan TTS untuk meningkatkan minat belajar siswa, (4) Soal evaluasi, fungsinya untuk melatih siswa mengembangkan kemampuan berpikir inferensi logika dan mengukur sejauh mana tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang sudah dipelajari.

b. Validasi ahli.

Dalam proses penyusunan, peneliti melakukan validasi LKS fisika model inferensi logika Hypothetical-deductive dan buku panduan LKS oleh para ahli. Validasi dilakukan meliputi empat unsru pokok yang ada dalam LKS fisika model inferensi logika Hypothetical-deductive, validasi dilakukan beberapa kali sampai dihasilkan produk yang layak diajarkan dan digunakan siswa.

c. Penyusunan Instrumen Penelitian Instrumen yang dibuat mencakup: angket respon guru dan siswa, lembar observasi aktivitas siswa, instrumen tes berpikir inferensi logika Hypothetical-deductive, dan instrumen obsevasi keaktifan siswa, instrumen observasi motivasi siswa. Angket respon dibuat untuk siswa dan guru, dimana angket tersebut digunakan

untuk mengetahui respon siswa mengenai tingkat kepraktisan dan motivasi siswa dalam pembelajaran menggunakan LKS fisika model inferensi logika Hypothetical-deductive di kelas. Adapun angket guru bertujuan untuk mengetahui pendapat guru menyangkut keseluruhan aspek dalam LKS fisika model inferensi logika Hypothetical-deductive (aspek kegiatan dalam LKS, materi esensial dalam LKS, dan sebagainya). Selain itu, angket guru juga bertujuan mengetahui respon guru terhadap pelaksanaan pembelajaran modul di kelas. Instrumen tes berpikir Hypothetical-deductive untuk mengetahui peningkatan

berpikir Hypothetical-deductive sehingga diperlukan uji berupa validitas, dan reliabilitas tes. Lembar observasi motivasi dan aktivitas belajar siswa untuk mengukur motivasi

dan aktivitas belajar siswa.

d. Uji coba kelompok kecil Uji coba LKS Fisika model inferensi logika dalam kelompok kecil untuk mendapatkan hasil berupa LKS untuk menyempurnakan hasil validasi ahli dengan kondisi lapangan.

e. Uji coba produk dalam kelompok besar Setelah melakukan revisi dari hasil uji kelompok kecil, LKS fisika model inferensi logika ini dapat di ujicobakan dalam kelompok besar. Dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan di

kelas, dapat di lakukan observasi terhadap aktivitas pembelajaran yang terjadi di kelas. Hasil observasi ini dapat menjadi data pendukung penelitian.

f. Pengambilan data Setelah kegiatan pembelajaran menggunakan LKS fisika model inferensi logika telah selesai di laksanakan, maka kegiatan terakhir adalah memberi tes kepada siswa untuk melihat hasil pembelajaran menggunakan LKS fisika model inferensi logika. Tes ini berupa tes tertulis untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir Hypothetical-deductive dan

peningkatan hasil belajar. Setelah kegiatan pembelajaran ini berakhir siswa dapat memberikan penilaian terhadap pembelajaran menggunakan LKS fisika model inferensi logika ini pada angket respon siswa. Selain angket respon siswa diberikan angket respon guru untuk mengetahui tanggapan guru terhadap LKS fisika model inferensi logika.

3. Pengolahan data Data penelitian berupa data, hasil belajar, kemampuan berpikir Hypothetical-deductive, obsevasi, dan angket.

4. Hasil produk dan temuan penelitian Pada bagian ini hasil penelitian telah diolah sehingga peneliti dapat melakukan revisi terhadap produk berdasarkan data-data dari penelitian, berupa data respon siswa dan guru. Setelah dilakukan revisi, dihasilkan produk berupa LKS fisika model inferensi logika.

Anda mungkin juga menyukai