Anda di halaman 1dari 10

Arief, Asimetri Informasi dan Manajemen Laba: Suatu Tinjauan Dalam Hubungan Keagenan

ASIMETRI INFORMASI DAN MANAJEMEN LABA: SUATU TINJAUAN DALAM HUBUNGAN KEAGENAN Muh. Arief Uji antho

Abstraksi Makalah ini mencoba memberikan paparan deskriptif tentang hubungan asimetri informasi dengan tindakan manajemen laba sebagai implikasi dari hubungan keagenan. Selain itu pula makalah ini juga mencoba membahas kemungkinan meminimalisasi masalah keagenan tersebut melalui corporate governance. Dalam teori keagenan (agency theory), hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih (principal) memperkerjakan orang lain (agent) untuk memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada agent tersebut. ubungan antara principal dan agent dapat mengarah pada kondisi ketidakseimbangan informasi (asymmetrical information) karena agent berada pada posisi yang memiliki informasi yang lebih banyak tentang perusahaan dibandingkan dengan principal. Dengan asumsi bahwa individu!individu bertindak untuk memaksimalkan kepentingan diri sendiri, maka dengan informasi asimetri yang dimilikinya akan mendorong agent untuk menyembunyikan beberapa informasi yang tidak diketahui principal. Dalam kondisi yang asimetri tersebut, agent dapat mempengaruhi angka!angka akuntansi yang disajikan dalam laporan keuangan dengan cara melakukan manajemen laba. Salah satu cara yang di gunakan untuk memonitor masalah kontrak dan membatasi perilaku opportunistic manajemen adalah corporate governance. "rinsip!prinsip pokok corporate governance yang perlu diperhatikan untuk terselenggaranya praktik good corporate governance adalah# transparansi (transparency), akuntabilitas (accountability), keadilan (fairness), dan responsibilitas (responsibility). $orporate governance diarahkan untuk mengurangi asimetri informasi antara principal dan agent yang pada akhirnya diharapkan dapat meminimalkan tindakan manajemen laba. Kata kunci % hubungan agensi, asimetri informasi, manajemen laba, corporate governance

Arief, Asimetri Informasi dan Manajemen Laba: Suatu Tinjauan Dalam Hubungan Keagenan

Pendahuluan Masalah agensi telah menarik perhatian yang sangat besar dari para peneliti di bidang akuntansi keuangan (Fuad, 2005). Masalah agensi timbul karena adanya kon lik kepentingan antara shareholder dan mana!er, karena tidak bertemunya utilitas yang maksimal antara mereka. "ebagai agent, mana!er secara moral bertanggung !a#ab untuk mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal), namun disisi yang lain mana!er !uga mempunyai kepentingan memaksimumkan kese!ahteraan mereka. Meckling, 1%&'). Mana!er sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui in ormasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemilik (pemegang saham). (leh karena itu sebagai pengelola, mana!er berke#a!iban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. "inyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan in ormasi akuntansi seperti laporan keuangan. )kan tetapi in ormasi yang disampaikan terkadang diterima tidak sesuai dengan kondisi perusahaan sebenarnya. Kondisi ini dikenal sebagai in ormasi yang tidak simetris atau asimetri in ormasi (information asymetric). )simetri in ormasi ter!adi karena mana!er lebih superior dalam menguasai in ormasi dibanding pihak lain (pemilik atau pemegang saham). )simetri antara mana!emen (agent) dengan pemilik (principal) memberikan kesempatan kepada mana!er untuk bertindak oportunis, yaitu memperoleh keuntungan pribadi. *alam hal pelaporan keuangan, mana!er dapat melakukan mana!emen laba (earnings management) untuk menyesatkan pemilik (pemegang saham) mengenai kiner!a ekonomi perusahaan. +indakan earnings management telah memunculkan dalam beberapa kasus skandal pelaporan akuntansi yang secara luas diketahui, antara lain ,nron, Merck, -orld.om dan mayoritas perusahaan lain di )merika "erikat (.ornett et al, 200'). *alam kasus ,nron misalnya, "atu dampak yang sangat !elas yaitu kerugian yang ditanggung para in/estor dari ambruknya nilai saham yang sangat dramatis dari harga per saham 0"1 20 men!adi hanya 0"1 10 dalam #aktu dua minggu. 3ertanyaan yang kemudian muncul adalah mengapa suatu perusahaan kelas dunia dapat mengalami hal yang sangat tragis dengan mendeklarasikan bangkrut !ustru setelah hasil audit keuangan perusahaannya "ehingga ada kemungkinan besar agent tidak selalu bertindak demi kepentingan terbaik principal ($ensen dan

Arief, Asimetri Informasi dan Manajemen Laba: Suatu Tinjauan Dalam Hubungan Keagenan

dinyatakan 4#a!ar tanpa syarat5 ()li!oyo, 2002). 6eberapa kasus yang ter!adi di 7ndonesia, seperti 3+. 8ippo +bk dan 3+. Kimia Farma +bk !uga melibatkan pelaporan keuangan (financial reporting) yang bera#al dari terdeteksi adanya manipulasi (9ideon, 2005). Makalah ini berupaya memberikan paparan tentang topik tersebut dengan menga#alinya melalui pembahasan tentang teori agensi. 3embahasan selan!utnya mengenai hubungan asimetri in ormasi terhadap mana!emen laba dan diakhiri dengan corporate governance sebagai upaya untuk meminimalkan masalah keagenan. Teori Keagenan +eori keagenan dapat dipandang sebagai suatu /ersi dari game theory (Mursalim, 2005), yang membuat suatu model kontraktual antara dua atau lebih orang (pihak), dimana salah satu pihak disebut agent dan pihak yang lain disebut principal. "rincipal mendelegasikan pertanggung!a#aban atas decision making kepada agent, hal ini dapat pula dikatakan bah#a principal memberikan suatu amanah kepada agent untuk melaksanakan tugas tertentu sesuai dengan kontrak ker!a yang telah disepakati. -e#enang dan tanggung!a#ab agent maupun principal diatur dalam kontrak ker!a atas persetu!uan bersama. "cott (2000) menyatakan bah#a perusahaan mempunyai banyak kontrak, misalnya kontrak ker!a antara perusahaan dengan para mana!ernya dan kontrak pin!aman antara perusahaan dengan krediturnya. Kontrak ker!a yang dimaksud dalam penulisan makalah ini adalah kontrak ker!a antara pemilik modal dengan mana!er perusahaan. *imana antara agent dan principal ingin memaksimumkan utility masing:masing dengan in ormasi yang dimiliki. +etapi di satu sisi, agent memiliki in ormasi yang lebih banyak (full information) dibanding dengan principal di sisi lain, sehingga menimbulkan adanya asimetry information. 7n ormasi yang lebih banyak dimiliki oleh mana!er dapat memicu untuk melakukan tindakan:tindakan sesuai dengan keinginan dan kepentingan untuk memaksimumkan utilitynya. "edangkan bagi pemilik modal dalam hal ini in/estor, akan sulit untuk mengontrol secara e ekti tindakan yang dilakukan oleh mana!emen karena hanya memiliki sedikit in ormasi yang ada. (leh karena itu, terkadang kebi!akan:kebi!akan tertentu yang dilakukan oleh mana!emen perusahaan tanpa sepengetahuan pihak pemilik modal atau in/estor.

Arief, Asimetri Informasi dan Manajemen Laba: Suatu Tinjauan Dalam Hubungan Keagenan

Asimetri Informasi Mana!er sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui in ormasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemilik (pemegang saham). (leh karena itu sebagai pengelola, mana!er berke#a!iban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. "inyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan in ormasi akuntansi seperti laporan keuangan. 8aporan keuangan dimaksudkan untuk digunakan oleh berbagai pihak, termasuk mana!emen perusahaan itu sendiri. ;amun yang paling berkepentingan dengan laporan keuangan sebenarnya adalah para pengguna eksternal (diluar mana!emen). 8aporan keuangan tersebut penting bagi para pengguna eksternal terutama sekali karena kelompok ini berada dalam kondisi yang paling besar ketidakpastiannya ()li, 2002). 3ara pengguna internal (para mana!emen) memiliki kontak langsung dengan entitas atau perusahannya dan mengetahui eksternal. "ituasi ini akan memicu munculnya suatu kondisi yang disebut sebagai asimetri in ormasi (information asymmetry). <aitu suatu kondisi di mana ada ketidakseimbangan perolehan in ormasi antara pihak mana!emen sebagai penyedia in ormasi (prepaper) dengan pihak pemegang saham dan stakeholder pada umumnya sebagai pengguna in ormasi (user). Menurut "cott (2000), terdapat dua macam asimetri in ormasi yaitu= 1. &dverse selection, yaitu bah#a para mana!er serta orang:orang dalam lainnya biasanya mengetahui lebih banyak tentang keadaan dan prospek perusahaan dibandingkan in/estor pihak luar. *an akta yang mungkin dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh pemegang saham tersebut tidak disampaikan in ormasinya kepada pemegang saham. 2. Moral ha'ard, yaitu bah#a kegiatan yang dilakukan oleh seorang mana!er tidak seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun pemberi pin!aman. "ehingga mana!er dapat melakukan tindakan diluar pengetahuan pemegang saham yang melanggar kontrak dan sebenarnya secara etika atau norma mungkin tidak layak dilakukan. )danya asimetri in ormasi memungkinkan adanya kon lik yang ter!adi antara principal dan agent untuk saling mencoba meman atkan pihak lain untuk peristi#a:peristi#a signi ikan yang ter!adi, sehingga tingkat ketergantungannya terhadap in ormasi akuntansi tidak sebesar para pengguna

>

Arief, Asimetri Informasi dan Manajemen Laba: Suatu Tinjauan Dalam Hubungan Keagenan

kepentingan sendiri. ,isenhardt (1%?%) mengemukakan tiga asumsi si at dasar manusia yaitu= (1) manusia pada umunya mementingkan diri sendiri (self interest), (2) manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded rationality), dan (2) manusia selalu menghindari resiko (risk adverse). 6erdasarkan asumsi si at dasar manusia tersebut menyebabkan bah#a in ormasi yang dihasilkan manusia untuk manusia lain selalu dipertanyakan reliabilitasnya dan dapat dipercaya tidaknya in ormasi yang disampaikan. Manajemen Laba "chipper (1%?%) mende inisikan mana!emen laba sebagai suatu inter/ensi dengan maksud tertentu terhadap proses pelaporan keuangan eksternal dengan senga!a untuk memperoleh beberapa keuntungan pribadi. Fischer dan @osenA#eig (1%%5) mende inisikan mana!emen laba sebagai tindakan seorang mana!er dengan menya!ikan laporan yang menaikan (menurunkan) laba periode ber!alan dari unit usaha yang men!adi tanggung!a#abnya, tanpa menimbulkan kenaikan (penurunan) pro itabilitas ekonomi unit tersebut dalam !angka pan!ang. "edangkan menurut Bealy dan -ahlen (1%%%), mana!emen laba ter!adi ketika mana!er menggunakan pertimbangan (judgment) dalam pelaporan keuangan dan penyusunan transaksi untuk merubah laporan keuangan, dengan tu!uan untuk memanipulasi besaran (magnitude) laba kepada beberapa stakeholders tentang kiner!a ekonomi perusahaan atau untuk mempengaruhi hasil per!an!ian (kontrak) yang tergantung pada angka:angka akuntansi yang dilaporkan. Bealy dan -ahlen (1%%%), menyatakan bah#a de inisi mana!emen laba mengandung beberapa aspek. 3ertama inter/ensi mana!emen laba terhadap pelaporan keuangan dapat dilakukan dengan penggunaan judgment, misalnya judgment yang dibutuhkan dalam mengestimasi se!umlah peristi#a ekonomi di masa depan untuk ditun!ukan dalam laporan keuangan, seperti perkiraan umur ekonomis dan nilai residu akti/a tetap, tanggung!a#ab untuk pensiun, pa!ak yang ditangguhkan, kerugian piutang dan penurunan nilai asset. *isamping itu mana!er memiliki pilihan untuk metode akuntansi, seperti metode penyusutan dan metode biaya. Kedua, tu!uan mana!emen laba untuk menyesatkan stakeholders mengenai kiner!a ekonomi perusahaan. Bal ini muncul ketika mana!emen memiliki akses terhadap in ormasi yang tidak dapat diakses oleh pihak luar.

Arief, Asimetri Informasi dan Manajemen Laba: Suatu Tinjauan Dalam Hubungan Keagenan

)da berbagai moti/asi yang mendorong dilakukannya mana!emen laba. +eori akuntansi positi ("ositif &ccounting (heory) mengusulkan tiga hipotesis moti/asi mana!emen laba, yaitu= (1) hipotesis program bonus ( the bonus plan hypotesis), (2) hipotesis per!an!ian hutang ( the debt covenant hypotesis), dan (2) hipotesis biaya politik (the political cost hypotesis) (-atts dan Cimmerman, 1%?'). Moti/asi kontrak muncul karena per!an!ian antara mana!er dan pemilik perusahaan berbasis pada kompensasi mana!erial dan per!an!ian hutang (debt covenant). "emakin tinggi rasio hutangDekuitas suatu perusahaan, yang ekui/alen dengan semakin dekatnya (yaitu semakin ketat) perusahaan terhadap kendala:kendala dalam per!an!ian hutang dan semakin besar probabilitas pelanggaran per!an!ian, semakin mungkin mana!er untuk menggunakan metode: metode akuntansi yang meningkatkan income (6elkaoui, 2000). Moti/asi bonus merupakan dorongan mana!er perusahaan dalam melaporkan laba yang diperolehnya untuk memperoleh bonus yang dihitung atas dasar laba tersebut. Mana!er perusahaan dengan rencana bonus lebih mungkin menggunakan metode:metode akuntansi yang meningkatkan income yang dilaporkan pada periode ber!alan. )lasanya adalah tindakan seperti itu mungkin akan meningkatkan persentase nilai bonus !ika tidak ada penyesuaian untuk metode yang dipilih (6elkaoui, 2000). 3enelitian Bealy (1%?5) menggunakan pendekatan program bonus mana!emen, yaitu bah#a mana!er akan memperoleh bonus secara positi ketika laba berada di antara batas ba#ah (bogey) dan batas atas (cap). Ketika laba berada di ba#ah bogey mana!er tidak mendapatkan bonus, dan ketika laba berada diatas cap mana!er hanya mendapatkan bonus tetap. Moti/asi regulasi politik merupakan moti/asi mana!emen dalam mensiasati berbagai regulasi pemerintah. 3erusahaan yang terbukti men!alankan praktik pelanggaran terhadap regulasi anti trust dan anti monopoli, mana!ernya melakukan manipulasi laba dengan menurunkan laba yang dilaporkan (.ahan, 1%%2E $ogiyanto dan )inun, 1%%?). 3erusahaan !uga melakukan mana!emen laba untuk menurunkan laba dengan tu!uan untuk mempengaruhi keputusan pengadilan terhadap perusahaan yang mengalami damage award (Ball dan "tammer!ohan, 1%%&). "elain itu )ncome ta*ation !uga merupakan moti/asi dalam mana!emen laba (8ilis, 2001). 3emilihan metode akuntansi dalam pelaporan laba

'

Arief, Asimetri Informasi dan Manajemen Laba: Suatu Tinjauan Dalam Hubungan Keagenan

akan memberikan hasil yang berbeda terhadap laba yang dipakai sebagai dasar perhitungan pa!ak. Asimetri Informasi dan Manajemen Laba "chi t dan 8e#in (1%&0) dalam Bartono dan @iyanto (1%%&), menyatakan bah#a agent berada posisi yang mempunyai lebih banyak in ormasi mengenai kapasitas diri, lingkungan ker!a dan perusahaan secara keseluruhan dibandingkan dengan principal. *engan asumsi bah#a indi/idu:indi/idu bertindak untuk memaksimalkan kepentingan diri sendiri, maka dengan in ormasi asimetri yang dimilikinya akan mendorong agent untuk menyembunyikan beberapa in ormasi yang tidak diketahui principal. "ehingga dalam kondisi semacam ini principal seringkali pada posisi yang tidak diuntungkan. *alam penya!ian in ormasi akuntansi, khususnya penyusunan laporan keuangan, agent !uga memiliki in ormasi yang asimetri sehingga dapat lebih leksibel mempengaruhi pelaporan keuangan untuk memaksimalkan kepentingannya. +u!uan laporan keuangan adalah menyediakan in ormasi yang menyangkut posisi keuangan, kiner!a serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang berman aat bagi se!umlah besar pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi (7)7, 2002). ;amun karena adanya kondisi yang asimetri, maka agent dapat mempengaruhi angka:angka akuntansi yang disa!ikan dalam laporan keuangan dengan cara melakukan mana!emen laba. Corporate Governance *engan melihat beberapa contoh kasus skandal pelaporan akuntansi yang ter!adi, sangat rele/an bila ditarik suatu benang merah dari kacamata corporate governance. $orporate governanace merupakan salah satu elemen kunci dalam meningkatkan e esiensi ekonomis, yang meliputi serangkaian hubungan antara mana!emen perusahaan, de#an direksi, para pemegang saham dan stakeholders lainnya ((,.*,1%%%). $orporate governance !uga memberikan suatu struktur yang mem asilitasi penentuan sasaran:sasaran dari suatu perusahaan, dan sebagai sarana untuk menentukan teknik monitoring kiner!a. -atts (2002), menyatakan bah#a salah satu cara yang di gunakan untuk memonitor masalah kontrak dan membatasi perilaku opportunistic mana!emen adalah corporate governance.

&

Arief, Asimetri Informasi dan Manajemen Laba: Suatu Tinjauan Dalam Hubungan Keagenan

3rinsip:prinsip pokok corporate governance yang perlu diperhatikan untuk terselenggaranya praktik good corporate governance adalahE transparansi (transparency), akuntabilitas (accountability), keadilan (fairness), dan responsibilitas (responsibility). (ransparency, dengan meningkatkan kualitas keterbukaan in ormasi tentang 4performance5 perusahaan tepat #aktu. &ccountability, dengan secara akurat dan mendorong optimalisasi peran de#an

direksi dan de#an komisaris dalam men!alankan tugas dan ungsinya secara pro essional. 3raktik audit yang sehat dan independen mutlak diperlukan untuk menun!ang akuntabilitas perusahaan. Bal ini dapat dilakukan antara lain dengan menge ektikan komite audit. +airness, dengan memaksimalkan upaya perlindungan hak dan perlakuan adil kepada seluruh shareholders tanpa kecuali. *an responsibility, dengan mendorong optimalisasi peran stakeholders dalam mendukung program:program perusahaan ()nis 6arid#an, 2002) . *engan menerapkan corporate governance diharapkan dapat mengurangi dorongan untuk melakukan tindakan manipulasi oleh mana!er. "ehingga kiner!a yang dilaporkan mere leksikan keadaan ekonomi yang sebenarnya dari perusahaan bersangkutan ($ensen, 1%%2). Kesimpulan )simetri in ormasi ter!adi karena mana!er lebih superior dalam menguasai in ormasi dibanding pihak lain (pemilik atau pemegang saham). *engan asumsi bah#a indi/idu:indi/idu bertindak untuk memaksimalkan kepentingan diri sendiri, maka dengan in ormasi asimetri yang dimilikinya akan mendorong agent untuk menyembunyikan beberapa in ormasi yang tidak diketahui principal. "ehingga dengan adanya asimetri antara mana!emen (agent) dengan pemilik (principal) memberikan kesempatan kepada mana!er untuk melakukan mana!emen laba (earnings management) dalam rangka memaksimumkan utilitynya. "alah satu cara yang di gunakan untuk memonitor masalah kontrak dan membatasi perilaku opportunistic mana!emen adalah corporate governance (-atts, 2002). 3rinsip:prinsip pokok corporate governance yang perlu diperhatikan untuk terselenggaranya praktik good corporate governance adalahE transparansi (transparency), akuntabilitas (accountability), keadilan (fairness), dan responsibilitas (responsibility).

Arief, Asimetri Informasi dan Manajemen Laba: Suatu Tinjauan Dalam Hubungan Keagenan

6erkaitan dengan masalah keagenan, corporate governance yang merupakan konsep yang didasarkan pada teori keagenan, diharapkan bisa ber ungsi sebagai alat untuk memberikan keyakinan kepada para in/estor bah#a mereka akan menerima return atas dana yang telah mereka in/estasikan. *engan kata lain corporate governance diarahkan untuk mengurangi asimetri in ormasi antara principal dan agent yang pada akhirnya dapat menurunkan tindakan mana!emen laba.

Daftar Pustaka )li 7r an (2002). 3elaporan Keuangan dan )simetri 7n ormasi dalam Bubungan )gensi. ,intasan -konomi Fol. G7G. ;o.2. $uli 2002 )nis 6arid#an. (2002). 49ood .orporate 9o/ernance= )turan:aturan dalam 9o/erning Mechanism5. Seminar Sehari% )ssues &pplication . /esearch )n $orporate 0overnance Dalam /angka ,aunching "usat Studi $orporate 0overnance +- 1(2. 6elkoui dan )hmed @iahi. (2000). &ccounting theory, >th ,dition, +homson 8earning. .ahan, ".F. (1%%2). +he , ect ) )ntitrust 7n/estigations on *iscretionary )ccruals ) @e ined +est o the 3olitical .ost Bipotesis. (he &ccounting /eview. Fol. '& ;o. 1. $anuary, hal. &&:%5. .ornett M. M, $. Marcuss, "aunders dan +ehranian B. (200'). ,arnings Management, .orporate 9o/ernance, and +rue Financial 3er ormance. http%33papers.ssrn.com3 ,isenhardt, Kathleem. M. (1%?%). )gency +heory= )n )ssesment and @e/ie#. &cademy of management /eview, 1>, hal 5&:&> F. )ntonius )li!oyo. (2002). @asio Keuangan dan 3raktek .orporate 9o/ernance. http%33www.fcgi.or.id.g3rasio3keuangan45!67!8668 Fuad. (2005). "imultanitas *an 4(rade!9ff5 3engambilan Keputusan Finansial *alam Mengurangi Kon lik )gensi= 3eran *ari $orporate 9wnership . Simposium :asional &kuntansi ;))), 7)7, 2005. Fisher, Marilyn, dan Kenneth @osenA#eigh. (1%%5). )ttitudes o "tudents and accounting 3ractitioners .oncerning the ,thical )cceptability o ,arnings Management. <ournal of =usiness -thics, Folume 1>, hal. >>2:>>> 9ideon "6 6oediono. (2005). Kualitas 8aba= "tudi 3engaruh Mekanisme $orporate 0overnace dan *ampak Mana!emen 8aba dengan Menggunakan )nalisis $alur. Simposium :asional &kuntansi ;))), 7)7, 2005.

Arief, Asimetri Informasi dan Manajemen Laba: Suatu Tinjauan Dalam Hubungan Keagenan

Ball, "te/en .. dan -iliam -. "tammer!ohan, (1%%&). *amage a#ards and ,arnings Management in +he (il 7ndustry. (he &ccounting /eview. &2 (1), $anuari. Bartono, $ogiyanto dan @iyanto 8". 6ambang. (1%%&). 4+he , ect o )simetrical 7n ormation and @isk )ttitude on 7nsenti/e "chemes= ) .ontigency )pproach5. <urnal -konomi Dan =isnis )ndonesia, Fol. 12, 1= 1:12 Bealy, 3aul. (1%?5). +he , ect o 6onus "chemes on )ccounting *ecisions, <ournal of &ccounting and -conomics. &, hal. ?5:10& Bealy, 3aul M. and $.M. -ahlen. (1%%%). ) @e/ie# ( +he ,arnings Management 8iterature )nd 7ts 7mplications For "tandard "etting. &ccounting ori'ons 12, 2'5:2?2. 7katan )kuntan 7ndonesia. (2002). Standar &kuntansi >euangan. "alemba ,mpat. $akarta=

$ensen, M... (1%%2). +he Modern 7ndustrial re/olution, ,Hit, and the Failure o 7nternal .ontrol "ystem. <ournal of +inance, Fol. >?. $uly, hal.?21:??0 $ensen, Michael .. dan -.B. Meckling. (1%&'). +heory o +he Firm= Managerial 6eha/ior, )gency .ost and (#nership "tructure. <ournal of +inancial -conomics 2. hal. 205:2'0. $ogiyanto Bartono dan )inun ;aIim. (1%%?). +he , ect o ) legal 3rocess on Management o )ccruals= Further ,/idences on Management o ,arnings. <urnal -konomi dan =isnis )ndonesia, 12 (2) 8ilis "etia#ati (2001). @ekayasa )krual untuk Meminimalkan 3a!ak. Simposium :asional &kuntansi F, 7)7, 2001 Mursalim. (2005). 7ncome "moothing dan Moti/asi 7n/estor= "tudi ,mpiris pada 7n/estor di 6,$. Simposium :asional &kuntansi ;))), 7)7, 2005. (,.*, 1%%%, (,.* "rinciples of $orporate 0overnance "chipper, Katherine. (1%?%). .omentary Katherine on ,arnings Management. &ccounting ori'on. "cott, -illiam @. (2000). Financial &ccounting (heory. "econd edition. .anada= 3rentice Ball. -atts, @oss 8. (2002). .onser/atism in )ccounting 3art 7= ,Hplanations and 7mplications. &ccounting ori'on, Fol. 1&= 20&:221. -atts, @oss 8. dan $erold 8. Cimmerman. (1%?'). "ositive &ccounting (heory. ;e# $ersey= 3rentice Ball 7nternational 7nc.

10

Anda mungkin juga menyukai