Anda di halaman 1dari 4

MATERI ULANGAN SEMESTER GANJIL KELAS XII BAHASA INDONESIA

A. Hakikat Apresiasi Apresiasi dapat diartikan suatu langkah untuk mengenal, memahami, dan menghayati suatu karya sastra yang berakhir dengan timbulnya pencelupan atau rasa menikmati karya tersebut dan berakibat subjek apresiator bisa menghargai karya sastra yang dinikmatinya secara sadar.

B. Proses Apresiasi Untuk mengapresiasi sebuah karya sastra atau teks seni bahasa, perlu dilakukan aktivitas berupa (1) mendengarkan/menyimak,(2)membaca, (3) menonton, (4) mempelajari bagianbagiannya, (5)menceritakan kembali, (6) mengomentari, (7) meresensi, (8) membuat parafrasa, (9) menjawab pertanyaan, (10) merasakan atau melakonkan, (11) membuat sinopsis cerita. Selain aktivitas merespons, juga melakukan langkah-langkah (1) menginterprestasi, (2) menganalisis, (3) menikmati, (4) mengevaluasi, dan (5) memberikan penghargaan

C. Jenis Apresiasi Setelah melakukan pilihan kepada sebuah bentuk karya sastra yang menarik pikiran dan perasaan atau jiwa seninya, seseorang akan merespons karya tersebut dengan dua bentuk sikap atau jenis apresiatif, yaitu: 1. apresiasi yang bersifat kinetik atau sikap tindakan, dan 2. apresiasi yang bersifat verbalitas

D. Pengertian Prosa Prosa ialah karya sastra yang berbentuk cerita yang bebas, tidak terikat oleh rima, irama, dan kemerduan bunyi seperti puisi. Bahasa prosa seperti bahasa sehari-hari. Menurut isinya prosa terdiri atas prosa fiksi dan nonfiksi. 1. Prosa fiksi ialah prosa yang berupa cerita rekaan atau khayalan pengarangnya. Isi cerita tidak sepenuhnya berdasarkan pada fakta. Prosa fiksi disebut juga karangan narasi sugestif/ imajinatif. Prosa fiksi berbentuk cerita pendek (cerpen), novel, dan dongeng.

Di dalam prosa fiksi, terdapat unsur-unsur pembangun yang disebut unsur intrinsik, yaitu: tema, alur/plot, penokohan, latar, amanat, sudut pandang pengarang, dan gaya bahasa.

2. Prosa nonfiksi Prosa nonfiksi ialah karangan yang tidak berdasarkan rekaan atau khayalan pengarang tetapi berisi hal-hal yang berupa informasi faktual (kenyataan) atau berdasarkan pengamatan pengarang. Prosa nonfiksi disebut juga karangan semi ilmiah, yang termasuk karangan semi ilmiah ialah: artikel, tajuk rencana, opini, feature, biografi, tips, reportase, jurnalisme baru, iklan, dan pidato.

E. Memahami Puisi 1. Pengertian Puisi Puisi adalah wujud ekspresi pikiran dan batin seseorang melalui kata-kata yang terpilih dan dapat mewakili berbagai ungkapan makna sehingga menimbulkan tanggapan khusus, keindahan, dan penafsiran beragam. Dalam pengertian bebas yang lain, puisi disebut juga ucapan atau ekspresi tidak langsung atau ucapan ke inti pati masalah, peristiwa, ataupun narasi (Pradopo, 2005, 314).

2. Hakikat Puisi Sebagai karya sastra, puisi tetap harus memiliki kemampuan menampung segala unsur yang berkaitan dengan kesastraan. Setidaknya ada tiga aspek yang perlu diperhatikan untuk memahami hakikat puisi, yaitu: sifat seni, kepadatan, dan ekspresi tidak langsung.

3. Unsur-unsur di dalam puisi Selain memiliki unsur-unsur yang tampak seperti diksi, misalnya (penggunaan ungkapan, majas, peribahasa), tipografi (pola susunan puisi seperti larik, bait), serta rima/ritme (persamaan bunyi), puisi juga memiliki unsur batin. Unsur batin di dalam puisi meliputi: tema, rasa (nada, dan amanat).

F. Diksi , Makna Idiomatik, Ungkapan, Majas, Peribahasa Diksi ialah pilihan kata. Artinya seseorang memilih dan menggunakan kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Kata dapat diartikan secara leksikal dan kontekstual dalam mengungkapkan maksud, yaitu sebuah kata dapat bermakna konotatif maupun denotatif. Di

alam bahasa Indonesia selain makna konotatif dan denotatif, terdapat makna idiomatik seperti ungkapan, majas, serta peribahasa. - Ungkapan adalah satuan bahasa (kata, frasa, atau kalimat) yang tidak dapat diramalkan berdasarkan unsur-unsur pembentuknya. - Majas adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menimbulkan kesan imajinatif atau menciptakan efek-efek tertentuk bagi pembaca atau pendengarnya. Majas terdiri atas majas Perbandingan, majas sindiran, majas penegasan, dan majas pertentangan.

G. Menangkap Pesan yang Tersirat dalam Karya Sastra Salah satu unsur intrisik adalah amanat. Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang lewat cerita atau karya sastra. Pesan ada yang diungkapkan secara tersurat dan juga tersirat. Pesan tersurat pada prosa dapat diketahui setelah membaca seluruh isi cerita, sedangkan dalam puisi dengan melakukan pengamatan terhadap penggunaan kata-katanya.

H. Memberi Tanggapan terhadap Prosa Seseorang dapat memberikan tanggapan terhadap sebuah karya sastra baik prosa maupun puisi dalam bentuk resensi. Tujuan penulisan resensi adalah memberikan informasi kepada pembaca mengenai keunggulan dan kelemahan fiksi atau non fiksi tersebut.

I. Memberi Tanggapan terhadap Puisi Memberi tanggapan terhadap puisi tak jauh berbeda dengan tanggapan terhadap prosa atau karya sastra yang lainnya.

J. Pengertian Proposal Proposal adalah suatu usulan kegiatan atau rencana yang diterangkan dalam bentuk rancangan kerja secara terperinci dan sistematis yang akan dilaksanakan atau dikerjakan. Berdasarkan bentuknya, proposal dapat digolongkan menjadi dua, yaitu proposal formal dan proposal semiformal atau proposal sederhana

K. Sistematika Proposal Proposal formal disusun secara lengkap meliputi tiga bagian utama, yaitu bagian pelengkap pendahuluan, isi proposal, dan bagian penutup.

Proposal semiformal terbagi menjadi dua jenis, yaitu proposal kegiatan umum dan proposal kegiatan ilmiah sederhana. Sistematika proposal kegiatan ilmiah sederhana juga berbentuk sederhana meliputi: a. Nama kegiatan ilmiah (judul) b. Latar belakang/dasar penelitian c. Ruang lingkup masalah d. Pembatasan masalah e. Teknik/metode yang digunakan f. Tujuan dan manfaat kegiatan

L. Bahasa Proposal Proposal merupakan jenis tulisan yang formal dan ilmiah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis proposal adalah sebagai berikut : 1. Hendaknya menggunakan bahasa yang jelas dan tepat dengan gaya bahasa yang formal dan lugas. 2. Kejelasan dan ketepatan isi diwujudkan dengan menggunakan kata atau istilah yang jelas dan tepat. 3. Paragraf yang kohesif dan koheren . 4. Kalimat efektif dan tidak berbelit-belit serta ambigu. 5. Mengungkapkan alasan dan tujuan yang logis.

Anda mungkin juga menyukai