Anda di halaman 1dari 4

Saya adalah mahasiswa kedokteran yang ingin berkarya demi Agama, Negara, bangsa, dan keluarga.

Semoga ringkasan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Amin Biografi sang penulis :
Nama Tempat tanggal lahir Warga Negara Riwayat pendidikan : Ferdi Stefiyan : Palembang, 23 september 1990. Indonesia : Indonesia :

SDN 01 Balimester (kelas 1), Jakarta SDN Mekarsari 1 (kelas 2-5), Tambun, Bekasi SDN Kaliabang Tengah VII (kelas 6), Kota Bekasi SLTPN 19 Bekasi SMAN 4 Bekasi Universitas Sriwijaya, Fakultas Kedokteran, Pendidikan Dokter Umum 2009. Palembang Kutipan : no pain no gain, if I fight I win

Sindrom Cushing
Etiologi
Penyebab sindrom cushing dapat disebabkan oleh pemberian glukokortikoid jangka panjang dalam dosis farmakologik atau ( iatrogen) yang berakibat pembentukan kortisol berlebihan(sindrom cushing iatrogenic), sindrom cushing juga bias disebabkan oleh sekresi kortisol yang berlebihan akibat gangguan aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal, adenoma(jinak) ataupun karsinoma(ganas) pada kelenjar korteks adrenal yang dapat menyebabkan produksi kortisol berlebih(sindrom cushing spontan). Sindrom cushing iatrogenic terjadi pada penderita arthritis rheumatoid, asma, limfoma, dan gangguan kulit umum yang memakai glukokortikoid sebagai anti inflamasi. Sindrom cushing juga dibagi menjadi ; dependent ACTH dan independent ACTH, dependent ACTH ini bias disebabkan adanya tumor pada hipofisis, karsinoma bronkus yg menyebakan ACTH ektopik (jarang), sedangkan yang tipe independent ACTH dapat disebabkan adanya tumor pada bagian korteks adrenal.

Epidemiologi
Sindrom cushing iatrogenic terjadi pada penderita arthritis rheumatoid, asma, limfoma, dan gangguan kulit umum yang memakai glukokortikoid sebagai anti inflamasi. Sindrom cushing spontan dialami oleh hiperfungsi korteks adrenal terjadi sebagai akibat rangsangan ACTH berlebih, maupun sebagai akibat patologi adrenal yang mengakibatkan produksi kortisol abnormal.

Gambaran Klinis
Pletorik moon Face Obesitas sentral Gangguan toleransi glukosa atau diabetes Hipertensi Ketidakteraturaan menstruasi (wanita), disfungsi ereksi pada pria Osteoporosis Striae ungu ( pemecahan jaringan ikat subkutan) ,terutama pada abdomen, dan mudah memar Miopati proksimal Hirsutisme dan alopesia frontal ( menandakan kelebihan androgen) Edema pada pergelangan kaki Bantalan lemak interskapula Akne Nyeri musculoskeletal Depresi Penyambuhan luka tidak baik Kifosis sekunder akibat osteoporosis Polisitemia

Patofisiologi Sindrom cushing di akibatkan sekresi kelebihan hormone adrenokortikoid, adrenokortikoid mensekresikan hormone glukokortikoid, mineralokortikoid, dan adrenoandrogen. Contoh glukokortikoid adalah kortisol, kortisol yang disekresikan oleh bagian korteks adrenal ini mempunyai fungsi : 1. pada jaringan hati : merangsang glukoneogenesis dan menghambat pengambilan glukosa dalam perifer ( sehingga bila kelebihan kortisol maka tubuh akan melakukan glukoneogenesis berlebih dan menghambat pengambilan glukosa ke dalam sel perifer yang mengakibatkan hiperglikemia yang dapat berlanjut ke Diabetes melitus ) 2. di dalam hati hormone glukokortikoid ini juga merangsang pembentukan plasma 3. kortisol berfungsi meningkatkan pembentukan eritrosit, trombosit, dan granulosit neutrofil, (sehingga jika kelebihan kortisol maka akan terjadi polisitemia akibat terbentuknya eritrosit yang berlebihan dan juga akan mengalami trombositosis akibat pembentukan berlebihan dari trombosit) 4. kortisol berfungsi menurunkan jumlah granulosit eusinofil, granulosit basofil, limfosit, dan monosit, hormone ini juga, melalui pembentukan protein lipokortin dan vasokortinm menekan pelepasan histamine, interleukin, dan limfokin, menghambat pembentukan antibody ( sehingga bila kelebihan kortisol maka system imun kita akan turun)

5. kortisol menekan inflamasi dengan menghambat proliferasi jaringan, dan juga menghambta sintesis perbaikan jaringan (sehingga gambaran penyakit cushing syndrome bila terjadi luka, maka lukanya susah untuk sembuh) 6. kortisol menyababkan penurunan kadar kalsium dan fosfat di dalam plasma dengan menghambat kalsitriol ( sehingga pada penderita cushing syndrome bias terjadi osteoporosis) 7. kortisol merangsang sensitisasi katekolaminpada pembuluh darah dan jantung yg dapat menyebabkan tekanan darah meningkat, dan juga dalam kadar tinggi kortisol dapat berperan sebagai mineralokortikoid yang dapat menyebabkan tekanan darah meningkat kelebihan mineralokortikoid pada cushing syndrome terutama aldosteron meningkatkan retensi Na+ dan air di ginjal, dan memfasilitasi peningkatan tekanan darah merangsang pengeluaran K+, mg2+, dan H+ kelebihan androgen dapat menyebabkan maskulinisasi dan amenore pada wanita, serta percepatan onset karakteristik seks pada anak laki2

Pengobatan
Pengobatan sindrom cushing berdasarkan dari penyebabnya itu sendiri,. Pengobatan sindrom cusing dependent ACTH bergantung pada sumber ACTH apakah hipofisis atau ektopik, 1. jika dijumpai tumor pada hipofisis, sebaiknya diusahakan reseksi tumor transfenoidal 2. jika tidak dijumpai tumor namun terdapat hiperfungsi hipofisis dapat digunakan terapi kobalt pada kelenjar hipofisis obat2an kimia yang mampu menyekat terbentuknya kortisol : ketokonazole, aminoglutetimid obat2an yang mampu merusak sel2 korteks adrenal : mitotane 3. jika dijumpai tumor pada adrenal, dapat dilakukan adrenalektomi total yang selanjutnya pasien diberikan pemberian kortisol dalam dosis fisiologik. Remisi manifestasi klinis jika pengobatan berjalan efektif akan timbul setelah 6 bulan sampai 12 bulan setelah dimulainya terapi. Referensi : Price, Sylvia A.,& Wilson, Lorraine M.(2006). Patofisiologi, Jakarta : EGC Silbernagl, Stefan, & Lang, Florian. (2007). Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi, Jakarta : EGC Greenstein, Ben,& Wood, Diana. (2010). At a glance Sistem Endokrin, Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai