Anda di halaman 1dari 15

Bed Site Teaching

Rhinosinusitis Alergi
Cendy Martanegara Indra Bramanditia

Perseptor Nur Akbar Aroeman, dr., Sp.THT-KL

Identitas pasien
Nama: Tn. IB Usia: 22 tahun Jenis Kelamin: Laki-laki Alamat: Margahayu, Bandung Agama: Islam Pekerjaan : mahasiswa

Keluhan Utama: hidung tersumbat Anamnesis khusus:

Sejak 3 bulan yang lalu pasien mengeluhkan adanya hidung tersumbat. Gejala disertai dengan hidung beringus dan bersin. Gejala dirasakan 1-2 hari dalam seminggu. Pasien juga mengeluhkan terkadang adanya rasa gatal pada mata. Pasien menyangkal adanya rasa nyeri maupun keluar cairan dari telinga. Pasien mengeluhkan adanya gangguan penghidu. Tidak ada gangguan pendengaran dan penglihatan. Tidak ada rasa nyeri pada wajah. Pasien tidak memiliki riwayat asthma. Pasien mengakui adanya alergi debu, dan keluhan yang sama ditemukan pada anggota keluarga lain (ayah).Pasien memiliki riwayat merokok dan mengendarai kendaraan bermotor setiap harinya. Pasien merasakan terkadang keluhan cukup mengganggu kegiatan sehari-hari dan juga gangguan tidur.

Pemeriksaan fisik
Keadaan umum: compos mentis, tenang, afebris Tanda vital:
Tekanan darah: 120/80 mmHg Respirasi: 20x/menit Nadi: 64x/menit Suhu: 370C

Kepala: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik Leher: tidak ada pembesaran KGB Thorax: t.a.k Abdomen: t.a.k Ekstremitas: t.a.k Neurologis: Refleks patologis -/-

Status lokalis
ADS: CAE tenang +/+, sekret -/-, serumen -/-. MT intak +/+, RC

+/+, RA tenang +/+


CN: mukosa livide +/+, sekret +/+. Konka inferior hipertrofi +/+, SD -, pasase udara +/+ NPOP: Tonsil T1-T1, hiperemis (-), kripta melebar (-/-), detritus (-/), Pembesaran adenoid (+) MF: simetris, tidak ada parese nervus kranialis (CN V & VII) Leher: tidak ada pembesaran KGB Tes pendengaran
Tes Rinne: AC>BC (+/+) Tes Weber: tidak ada lateralisasi

Rhinoskopi anterior
mukosa livide (+/+), sekret (+/+), krusta (-/-), konka inferior hipertrofi (+/+), SD (-), Pasase udara (+/+)

Rhinoskopi posterior
Mukosa, koana, sekret, ...

Nasoendoscopy
mukosa livide (+/+), sekret (+/+), krusta (-/-), konka inferior hipertrofi (+/+), SD (-), adenoid hipertofi (+)

Skin Prick Test

Diagnosis banding
1. Rhinitis alergi ringan sewaktu-waktu 2. Rhinosinusitis vasomotor

Diagnosis kerja: Rhinitis alergi ringan sewaktu-waktu

Penatalaksanaan:
Umum:
Edukasi pasien tentang pencegahan alergen, mengurangi faktor risiko (tidak merokok, menggunakan masker ketika berkendaraan)

Medikamentosa
Nasacort Loratadine 1 x 10mg

Pembahasan

Rinitis adalah inflamasi pada membran mukosa hidung. Rinitis ditandai dengan adanya hidung tersumbat, rinorea, bersin, gatal hidung, post nasal drip (PND), ataupun kombinasi dari gejala-gejala tersebut. Rinitis dibagi menjadi dua, rinitis alergi dan non alergi. Yang paling sering terjadi adalah rinitis alergi.

Rinitis Alergi: suatu gangguan fungsi hidung yang


terjadi setelah paparan alergen melalui inflamasi mukosa hidung yang diperantarai IgE. Gejala utamanya adalah hidung tersumbat, beringus, bersin-bersin; yang dapat sembuh spontan dengan atau tanpa pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai