Anda di halaman 1dari 8

BAB I PENDAHULUAN

Stroberi atau strawberry merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang terpenting di dunia, terutama untuk negara-negara beriklim subtropis.permintaan dunia akan buah stroberi cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Daya serap pasar ( konsumen ) yang semakin tinggi membuat agribisnis stroberi mempunyai prospek cerah. Di negara-negara yang beriklim subtropis, pengembangan budidaya stroberi dijadikan sebagai salah satu sumber devisa. Pola dan sistem pengembangan budidaya stroberi telah dipadukan dengan sektor pariwisata, yaitu menciptakan kebun agrowisata. Dalam jangka waktu satu tahun dapat dilakukan tiga musim penanaman, yaitu pada musim semi, panas dan dingin. Budidaya stroberi pada mulanya didomisili daerah atau Negara beriklim subtropics, akan tetapi seiring perkembangan ilmu dan teknologi pertanian yang semakin maju, kini stroberi mendapat perhatian pengembangannya di daerah beriklim tropis. Penanaman stroberi di Indonesia sudah lama dirintis sejak zaman kolonialisasi Belanda, akan tetapi pengembangannya masih dalam skala kecil. Walau stroberi bukan merupakan tanaman asli Indonesia, namun pengembangan komoditas ini yang berpola agribisnis dan agroindustri dapat dikategorikan sebagai salah satu sumber pendapatan baru dalam sector pertanian. Fakta ini didasari dengan banyaknya penggemar buah stroberi, baik dikonsumsi dalam keadaan segar maupun buah yang telah diolah menjadi berbagai macam makanan maupun minuman.

BAB II PEMBAHASAN A. Klasifikasi Strawberry


Klasifikasi botani tanaman stroberi adalah sebagai berikut: Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) : Rosidae : Rosales : Rosaceae (suku mawar-mawaran) : Fragaria : Fragaria x ananassa

Strawberry yang kita temukan di pasar swalayan adalah hibida yang dihasilkan dari persilangan F. Virginia L. Var Duchesne asal Amerika Utara dengan F. Chiloensis L. Van Duchesne asal Chili. Persilangan itu menghasilkan hibrid yang merupakan strawberry medern (kormesil) Fragaria x annanassa var Duchesne. Varitas strawberry introduksi yang dapat ditanam di indonesia

adalahOsogrande,Pajero, Selva, Ostara, Tenira, Robunda, Bogota, Elvira, Grella dan Red Gantlet. Di Cianjur ditanam varitas Hokowaze asal Jepang yang cepat berbuah.Petani Lembang (Bandung) yang sejak lama menanam strawberry, menggunakan varitas lokal Benggala dan Nenas yang cocok untuk membuat makanan olahan dari strawberry seperti jam.

B. Botani Tanaman Strawberry


1. Akar (Radix) Strawberry mempunyai akar yang berbentuk serabut, karena akarnya berbentuk seperti serabut.Tanaman strawberry dewasa mempunyai 20-35 akar primer dengan panjang 40 cm. Secara morfologi (struktur luar) akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar. Sedangkan secara anatomi (struktur dalam) akar tersusun atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat. Ujung akar dilindungi oleh tudung akar. Tudung akar berfungsi untuk melindungi akar terhadap kerusakan mekanis pada waktu menembus akar. Adanya rambut-rambut akar akan memperluas daerah penyerapan air dan mineral. Cara penyerapan air dan mineral dari dalam tanah oleh rambut-rambut akar berlangsung secara osmosis. Osmosis adalah pergerakan zat dari larutan yang lebih pekat (berkonsentrasi tinggi) melalui selaput semipermeabel. 2. Batang (Cortex) Batang strawberry sangat pendek dan terdapat banyak daun disetiap buku. Batang utama dan daun tersusun rapat disebut Crown. Batang berfungsi sebagai organ lintasan air dan mineral dari akar ke daun dan lintasan zat makan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan serta pada fase pertumbuhan , batang menghasilkan daun dan tunas. Sedang pada fase reproduksi, batang menghasilkan bunga. 3. Daun (Folium) a. Morfologi Daun Masa pertumbuhan vegetative membentuk daun-daun barusetiap 8-12 hari dan bertahan 1-3 bulan kemudian kering. Daun strawberry dengan tepi bergigi merupakan daun trifoliate. b. Anatomi Daun Bagian-bagian daun terdiri dari atas kebawah, yaitu epidermis, jaringan palisade, jaringan spons, dan berkas pembuluh angkut daun.

c. Fungsi daun Daun berfungsi sebagai tempat fotosintesis, transpirasi, dan sebagai alat pernafasan. 4. Bunga (Flos) Bunga merupakan alat perkembangbiakan karena didalam bunga terdapat alat-alat reproduksi seperti benag sari, putik, dan kandung lembaga. Susunan bunga tanaman strawberry terdiri dari : a. Sepal (kelopak bunga) b. Petal (daun mahkota)

c. Stamen (benang sari) d. Pistil (putik)

e. Receptacle (dasar bunga) f. Anther (alat kelamin jantan)

g. Stigma (kepala putik) h. i. Ovul (bakal biji) Inflorensens (malai)

a. Struktur Bunga Bunga tanaman strawberry mempunyai 5 sepal, 5 petal dan 20-35 stamen dan ratusan pistik yang menempel pada receptacle dengan pola melingkar. Bunga tersusun dalam inflorensens terletak di ujung tanaman. Inflorensens terdiri dari batang utama dan batang cabang. Infloresens mempunyai 1 bunga primer, 2 skunder, 4 tersier, 8 kuarterner dan 16 kuiner. b. Fungsi Bunga Fungsi bunga adalah sebagai alat perkembangbiakan generative pada tumbuhan. Bunga yang pertama mekar adalah bunga primer. Penyerbukan terjadi diakibatkan bantuan angin, gaya gravitasi dan serangga.

C. Syarat Tumbuh Tanaman Strawberry


1. Iklim a. Tanaman strawberry dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan 600-700 mm/tahun. b. Lamanya penyinaran cahaya matahari yang di butuhkan dalam pertumbuhan adalah 8-10 jam setiap harinya. c. Strawberry adalah tanaman subtropis yang dapat beradaptasi dengan baik di dataran tinggi tropis yang memiliki temperatur 17-20 derajat C. d. Kelembaban udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman strawberry antara 80-90%. 2. Media Tanam a. Jika di tanam di kebun, tanah yang di butuhkan adalah tanah liat berpasir, subur, gembur, mengandung banyak bahan organik, tata air dan udara baik. b. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang ideal untuk budidaya strawberry di kebun adalah5.4-7.0, sedangkan untuk budidaya di pot adalah 6.5-7,0. c. Jika ditanam dikebun maka kedalaman air tanah yang di syaratkan adalah 50-100 cm dari permukaan tanah, ditanam di dalam pot, media harus memiliki sifat poros, mudah membereskan air dan unsur hara selalu tersedia. 3. Ketinggian Tempat a. Ketinggian tempat yang memenuhi syarat iklim tersebut adalah 1.0001.500 meter dpl. 4. Sentra Penanaman a. Dapat di katakan bahwa budidaya strawberry lebih banyak di kenal dan di nikmati. Karena memerlukan temperatur rendah, budidaya di indonesia harus dilakukan

5. Tanah Jika ditanam di kebun, tanah yang dibutuhkan adalah tanah liat berpasir, subur, gembur, mengandung banyak bahan organik, tata air dan udara baik. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang ideal untuk budidaya strawberry di kebun adalah 5,4-7,0 , sedangkan untuk budidaya di pot adalah 6,5-7,0. Jika ditanam dikebun maka kedalaman air tanah yang disyaratkan adalah 50-100 cm dari permukaan tanah. Jika ditanam di dalam pot, media harus memiliki sifat poros, mudah merembeskan air dan unsur hara selalu tersedia

BAB III PENUTUP


Strawberry yang kita temukan di pasar swalayan adalah hibida yang dihasilkan dari persilangan F. Virginia L. Var Duchesne asal Amerika Utara dengan F. Chiloensis L. Van Duchesne asal Chili. Persilangan itu menghasilkan hibrid yang merupakan strawberry medern (kormesil) Fragaria x annanassa var Duchesne. Varitas strawberry introduksi yang dapat ditanam di indonesia

adalahOsogrande,Pajero, Selva, Ostara, Tenira, Robunda, Bogota, Elvira, Grella dan Red Gantlet. Di Cianjur ditanam varitas Hokowaze asal Jepang yang cepat berbuah.Petani Lembang (Bandung) yang sejak lama menanam strawberry, menggunakan varitas lokal Benggala dan Nenas yang cocok untuk membuat makanan olahan dari strawberry seperti jam.

DAFTAR PUSTAKA
http://novi-biologi.blogspot.com/2011/08/strawberry-fragaria-x-ananassa.html http://ariefmurtiandapoltekh.blogspot.com/2011/01/makalah-strowberry.html http://hasansyawalan.blogspot.com/2011/08/strawberry.html

Anda mungkin juga menyukai