Anda di halaman 1dari 2

Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdapat dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea keempat yaitu Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial . Dari rumusan tersebut, tersirat adanya tujuan nasional/Negara yang ingin dicapai sekaligus merupakan tugas yang harus dilaksanakan oleh Negara, yaitu: a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; b. Memajukan kesejahteraan umum; c. Mencerdaskan kehidupan bangsa;

d. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social. Fungsi Negara Sampai saat ini, para ahli hukum kenegaraan masih belum mempunyai pandangan yang sama tentang fungsi Negara. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai pendapat berikut. a. John Locke membagi fungsi Negara menjadi tiga, yaitu sebagai berikut. 1) Fungsi legislative, yaitu membuat peraturan. 2) Fungsi eksekutif, yaitu melaksanakan peraturan. 3) Fungsi federative, yaitu mengatur urusan luar negeri, urusan perang, dan damai. Menurut John Locke, fungsi mengadili termasuk salah satu tugas eksekutif. b. Montesquie menyatakan bahwa fungsi Negara mencakup tiga tugas pokok, yaitu sebagai berikut. 1) Fungsi legislative, yaitu membuat undang-undang. 2) Fungsi eksekutif, yaitu melaksanakan undang-undang. 3) Fungsi yudikatif, yaitu mengawasi agar semua peraturan ditaati. Dengan kata lain, fungsi yudikatif merupakan fungsi mengadili.

Teori ini dikenal dengan teori trias politica. Setiap fungsi ini terpisah satu sama lainnya.

c.

Van Vollenhoven menyatakan bahwa fungsi Negara mencakup empat tugas pokok, yaitu sebagai berikut.

1) Regeeling, yaitu membuat peraturan. 2) Bestuur, yaitu menyelenggarakan pemerintahan. 3) Rechtspraak, yaitu fungsi mengadili. 4) Politie, yaitu fungsi ketertiban dan keamanan. Teori ini kemudian dikenal sebagai catur praja. d. Goodnow membagi fungsi Negara menjadi dua tugas pokok, yaitu sebagai berikut. 1) Policy making (kebijaksanaan Negara pada waktu tertentu untuk seluruh masyarakat). 2) Policy executing (kebijaksanaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai policy making). Teori ini kemudian dikenal dengan dwi praja (dichotomy). e. Moh. Kusnardi, S.H. membagi fungsi Negara menjadi dua begian, yaitu sebagai berikut. 1) Melaksanakan penertiban (law and order). 2) Menghendaki kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.

Ahmad Alif Wicaksono IX E / 2

Anda mungkin juga menyukai