Anda di halaman 1dari 16

Oleh: Ginta Aldamar (I1A009042)

Pembimbing: dr. Enita Rakhmawati K., M.Sc, Sp.PD

Toksoplasmosis merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit Toxoplasma gondii. Infeksi ini mengacu pada keberadaan parasit tersebut dalam tubuh seseorang yang terinfeksi. Infeksi toksoplasma dapat terjadi secara akut maupun kronik.

Parasit intra selular obligat Filum: Apicomplexa

Bentuk: Ookista Takizoit Bradizoit Kista jaringan

Pada

orang dengan sistem kekebalan yang masih baik, toksoplasmosis akut biasanya bersifat asimtomatik. dan sembuh sendiri. Keadaan ini dapat berlangsung tanpa disadari pada 80 hingga 90 persen orang dewasa dan anak dengan infeksi toksoplasma yang didapat.

Limfadenopati

servikal, suboksipital, supraklavikular, inguinal, dan mediastinal Cefalgia Malaise Kelelahan Demam (biasanya > 40 derajat Celsius) Manifestasi okuler

Mialgia Cervical

pain Abdominal pain Ruam makulopapular Meningoensefalitis Konfusi

Manifestasi klinis pada penderita AIDS dan pasien imunocompromise: a. Perubahan status mental (75%) b. Demam (10-72%) c. Kejang (33%) d. Cefalgia (56%) e. Gejala neurologis fokal (60%)

Isolasi

parasit dari darah atau cairan tubuh

lain
Pemeriksaan

serologi

Kombinasi

pirimetamin dan sulfadiazin.

Pirimetamin 1mg/kgBB Sulfadiazin 85-100mg/kgBB, dosis dibagi 4 (maksimum dosis harian 8g). Diberikan 3-6 minggu.

Suplemen asam folat dapat diberikan 510mg tiap 3 hari untuk mengurangi efek toksik hematologis.

Pasien toksoplasmosis okuler harus diobati selama 1 bulan dengan sulfadiazine dan pirimetamin dimana pasien korioretinitis dengan persentase yang besar memperlihatkan perbaikan klinis.

Evaluasi setiap 2 minggu hingga pasien stabil, dilanjutkan setiap bulan. Terdiri atas: a. Pemeriksaan darah lengkap b. Pemeriksaan fungsi ginjal c. Pemeriksaan fungsi hepar

Bayi dengan toksoplasmosis kongenital dilakukan follow up untuk mencari bukti adanya keterlambatan perkembengan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai