Anda di halaman 1dari 21

REFERAT DEMAM TIFOID

Oleh: Ovi Rizky Astuti J500080039

Pe !i !i"#: $%& I '(y(" Me%th() *+& PD

,EPA-ITRAA- ,.I-I, I.M/ PE-0A,IT DA.AM R*/D DR& 1ARJO-O PO-ORO2O FA,/.TA* ,EDO,TERA/-I3ER*ITA* M/1AMMADI0A1 */RA,ARTA 4053
1

REFERAT DEMAM TIFOID

Diajukan Oleh: Ovi Rizky Astuti J500080039

Telah disetujui dan disahkan oleh Bagian Program Pendidikan Profesi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah urakarta! Pada hari a"tu# tanggal 1$ Fe"ruari %&1'! Pem"im"ing: $%& I '(y(" Me%th() *+& PD Di(resentasikan dihada(an: $%& I '(y(" Me%th() *+&PD Disahkan Ka! Program Profesi: $%& 18& 0u"i P%(sety9) M& M& ,es 6 7 6 7 6 7

,EPA-ITRAA- ,.I-I, I.M/ PE-0A,IT DA.AM R*/D DR& 1ARJO-O PO-ORO2O FA,/.TA* ,EDO,TERA/-I3ER*ITA* M/1AMMADI0A1 */RA,ARTA 4053
%

:A: I PE-DA1/./A-

A& .(t(% :el(k("# alah satu (enyakit infeksi sistemik akut yang "anyak dijum(ai di "er"agai "elahan dunia saat ini adalah demam tifoid yang dise"a"kan oleh "akteri gram negatif Salmonella typhi! Di )ndonesia demam tifoid le"ih dikenal oleh masyarakat dengan istilah (enyakit tifus! Dalam * dekade terakhir demam tifoid menjadi masalah kesehatan glo"al "agi masyarakat dunia! Di(erkirakan insidensi (enyakit ini men+a(ai 1',1- juta kasus di seluruh dunia dengan angka mortalitas men+a(ai $&& ri"u ji.a (er tahun! Daerah endemik demam tifoid terse"ar di "er"agai "enua mulai dari /sia# /frika# /merika elatan# Kari"ia# hingga O+eania! e"agian "esar kasus 01&23 ditemukan di negara "erkem"ang se(erti Bangladesh# 4aos# 5e(al# Pakistan# )ndia# 6ietnam# dan )ndonesia! )ndonesia meru(akan .ilayah endemik demam tifoid dengan mayoritas angka insidensi terjadi (ada kelom(ok umur ',17 tahun 0712 kasus3! 1# %# ' Mun+ulnya daerah endemik demam tifoid di(engaruhi oleh "er"agai faktor se(erti laju (ertum"uhan (enduduk yang tinggi# (eningkatan ur"anisasi# rendahnya kualitas (elayanan kesehatan# kurangnya su(lai air# "uruknya sanitasi# dan tingkat resistensi anti"iotik yang sensitif untuk "akteri Salmonella typhi se(erti kloramfenikol# am(isilin# trimeto(rim# dan si(rofloksasin! 1 :& Tu8u(" Tujuan dari (enulisan referat ini adalah untuk mengetahui definisi# e(idemiologi# etiologi# (atogenesis# manifestasi klinis# diagnosis# diagnosis "anding# tatalaksana# kom(likasi# dan (rognosis dari demam tifoid!

'

:A: II TI-JA/A- P/*TA,A

A& De;i"isi Demam tifoid adalah (enyakit sistemik yang dise"a"kan oleh "akteri Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi yang masuk ke dalam tu"uh manusia! Demam tifoid meru(akan (enyakit yang mudah menular dan menyerang "anyak orang sehingga da(at menim"ulkan .a"ah! * Demam tifoid 0tifus a"dominalis# enteric fever3 adalah (enyakit infeksi akut yang "iasanya terda(at (ada saluran +erna dengan gejala demam le"ih dari - hari# gangguan (ada saluran +erna# dan gangguan kesadaran! 8 :& E+i$e i9l9#i Pada "e"era(a dekade terakhir demam tifoid jarang terjadi di negara industri! 5amun# teta( menjadi masalah kesehatan serius di se"agian .ilayah dunia se(erti Uni oviet# )ndia# /sia Tenggara# /merika elatan# dan /frika! Menurut 9:O# di(erkirakan terjadi 1$ juta kasus (er tahun dan $&& ri"u "erakhir kematian! ekitar -&2 dari seluruh kasus kematian itu menim(a (enderita demam tifoid di /sia! $ Pada tahun %&&& insidensi demam tifoid di /merika 4atin se"esar 8' (er 1&& ri"u (enduduk dan di /sia Tenggara se"esar 11& (er 1&& ri"u (enduduk! Di )ndonesia demam tifoid da(at ditemukan se(anjang tahun! ;tiologi utama di )ndonesia adalah Salmonella su"s(esies enterika serovar typhi dan paratyphi A! <D< )ndonesia mela(orkan insidensi demam tifoid men+a(ai '81,11& (er 1&& ri"u (o(ulasi (ada tahun %&&- dengan $*2 ditemukan (ada usia ',17 tahun dan angka mortalitas antara '#1,1&#*2 (ada (asien ra.at ina(! $# Demam tifoid da(at menginfeksi semua orang dan tidak ada (er"edaan nyata antara insidensi (ada laki,laki mau(un (erem(uan! )nsidensi (enderita

demam tifoid dengan usia 1%,'& tahun sekitar -&,1&2# usia '1,*& tahun sekitar 1&,%&2# dan usia = *& tahun sekitar 8,1&2! <& Eti9l9#i Demam tifoid dise"a"kan "akteri Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi dari genus Salmonella. Kuman ini "er"entuk "atang# gram negatif# tidak mem"entuk s(ora# motil# "erka(sul# dan mem(unyai flagela 0ram"ut getar3! Kuman ini tum"uh dalam suasana aero" dan fakultatif anaero" (ada suhu 18,*1o < 0suhu (ertum"uhan o(timal '-o <3 serta (: (ertum"uhan $,1! Kuman ini "ertahan hidu( "e"era(a minggu di alam "e"as se(erti di air# es# sam(ah# dan de"u serta hidu( su"ur (ada medium yang mengandung garam em(edu! Kuman ini mati dengan (emanasan 0suhu $&o <3 selama 18,%& menit# (asteurisasi# (endidihan# dan khlorinisasi! 1 Salmonella typhi mem(unyai ' ma+am antigen yaitu: 1! /ntigen O 0antigen somatik3 terletak (ada la(isan luar kuman! Bagian ini mem(unyai struktur kimia li(o(olisakarida atau endotoksin! /ntigen ini tahan terhada( (anas dan alkohol teta(i tidak tahan terhada( formaldehid! %! /ntigen : 0antigen flagela3 terletak (ada flagela# fim"ria# atau fili dari kuman! /ntigen ini mem(unyai struktur kimia suatu (rotein dan tahan terhada( formaldehid teta(i tidak tahan terhada( (anas dan alkohol! '! /ntigen 6i terletak (ada ka(sul 0envelope3 kuman yang da(at melindungi kuman terhada( fagositosis! /ntigen terse"ut di dalam tu"uh (enderita akan menim"ulkan (em"entukan ' ma+am anti"odi yang la>im dise"ut aglutinin! -# 7 D& P(t9#e"esis Penularan demam tifoid adalah se+ara feko,oral dan "anyak terda(at di masyarakat dengan higien dan sanitasi yang kurang "aik! Bakteri Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi masuk ke tu"uh manusia melalui makanan atau minuman yang ter+emar dan da(at juga melalui kontak langsung dengan jari (enderita yang terkontaminasi feses# urin# sekret saluran na(as# atau (us! 8

elain itu# transmisi juga da(at terjadi se+ara trans(lasental dari i"u hamil ke janin! e"agian kuman dihan+urkan oleh asam lam"ung dan se"agian lagi Di usus di(roduksi )g/ sekretorik se"agai imunitas humoral lokal yang "erfungsi untuk men+egah melekatnya kuman (ada mukosa usus! edangkan untuk imunitas humoral sistemik di(roduksi )gM dan )g? untuk memudahkan fagositosis kuman oleh makrofag! )munitas seluler sendiri "erfungsi untuk mem"unuh kuman intraseluler! 1& @ika res(on imunitas humoral mukosa )g/ usus kurang "aik# kuman akan menem"us sel,sel e(itel terutama sel M dan lamina (ro(ia! Di lamina (ro(ia kuman "erkem"ang "iak dan difagosit oleh makrofag! Kuman da(at hidu( dan "erkem"ang "iak di dalam makrofag! elanjutnya di"a.a ke plaque peyeri ileum distal dan ke kelenjar limfe mesenterika! Melalui duktus torasikus# kuman yang terda(at di dalam makrofag masuk ke sirkulasi darah 0mengaki"atkan "akterimia ke,1 yang asimtomatik3 dan menye"ar ke seluruh organ retikuloendotelial tu"uh terutama he(ar# lien# dan sumsum tulang! Di organ,organ ini kuman meninggalkan sel,sel fagosit dan "erkem"ang "iak di luar sel atau ruang sinusoid kemudian masuk ke sirkulasi darah lagi yang mengaki"atkan "akterimia ke,% dengan disertai tanda dan gejala klinis! *# 5amun# se"agian lagi masuk ke kandung em(edu dan "erkem"ang "iak kemudian disekresikan se+ara intermiten "ersama +airan em(edu ke lumen usus# se"agian keluar "ersama feses# dan se"agian lagi menem"us usus kem"ali dan difagosit oleh makrofag yang sudah teraktivasi dan hi(eraktif sehingga mele(askan sitokin reaksi inflamasi sistemik! Oleh karena itu tim"ul demam# sakit ke(ala# sakit (erut# mialgia# malaise# insta"ilitas vaskuler# gangguan koagulasi# dan gangguan kesadaran! etelah sam(ai di plaque peyeri# makrofag hi(eraktif sehingga tim"ul reaksi hi(er(lasia jaringan dan (erdarahan saluran +erna 0erosi vaskuler di sekitar plaque peyeri3! @ika kuman terus menem"us la(isan usus hingga la(isan otot dan serosa usus# da(at mengaki"atkan (erforasi! * masuk ke usus halus dan "erkem"ang "iak! *# -

Kuman juga mengeluarkan endotoksin yang da(at menem(el di rese(tor sel endotel ka(iler sehingga da(at tim"ul kom(likasi se(erti gangguan neuro(sikiatrik# kardiovaskular# (erna(asan# dan lain,lain! Kuman da(at meneta( atau "ersem"unyi (ada 1 tem(at dalam tu"uh (enderita! :al ini mengaki"atkan terjadinya rela(s atau karier! *
PAT1'A0 "akteri Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi masuk ke saluran +erna

se"agian dimusnahkan asam lam"ung (eningkatan asam lam"ung mual# muntah intake kurang gangguan nutrisi

se"agian masuk usus halus di ileum terminalis mem"entuk limfoid plaque peyeri

se"agian hidu( dan meneta( (erdarahan (erforasi

se"agian menem"us lamina (ro(ria masuk aliran limfe masuk ke kelenjar limfe mesenterikus menem"us aliran darah masuk he(ar dan lien he(atomegali# s(lenomegali infeksi Salmonella typhi# paratypi# dan endotoksin dile(asnya >at (irogen oleh leukosit D;M/M T)FO)D

P;A)TO5)T) nyeri tekan

E& M("i;est(si ,li"is Masa inku"asi demam tifoid sekitar 1&,1* hari# rata,rata % minggu! (ektrum klinis demam tifoid tidak khas dari asimtomatik atau ringan se(erti (anas disertai diare sam(ai dengan klinis yang "erat se(erti (anas tinggi# gejala se(tik# ensefalo(ati# atau tim"ul kom(likasi gastrointestinal "eru(a (erdarahan dan (erforasi usus! :al ini mem(ersulit (enegakkan diagnosis jika hanya "erdasarkan gam"aran klinisnya! 1# ' Demam meru(akan gejala klinis ter(enting yang tim"ul (ada semua (enderita demam tifoid! Demam da(at mun+ul ti"a,ti"a# dalam 1,% hari menjadi (arah dengan gejala yang menyeru(ai se(tikemia karena Streptococcus atau Pneumococcus dari(ada Salmonella typhi! Menggigil tidak "iasa dida(atkan (ada demam tifoid teta(i (ada malaria! 5amun# demam tifoid dan malaria da(at tim"ul "ersamaan (ada 1 (enderita! akit ke(ala he"at yang menyertai demam tinggi da(at menyeru(ai gejala meningitis! 5yeri (erut kadang tidak da(at di"edakan dengan a(endiksitis! Pada taha( lanjut da(at mun+ul gejala (eritonitis aki"at (erforasi usus! * Minggu ke,1 (enderita mengalami demam 0suhu "erkisar '7,*& o<3# nyeri ke(ala# e(istaksis# "atuk# anoreksia# mual# muntah# konsti(asi# diare# nyeri (erut# nyeri otot# dan malaise! Minggu ke,% (asien mengalami demam# lidah khas "er.arna (utih 0lidah kotor3# "radikardia relatif# he(atomegali# s(lenomegali# meteorismus# dan "ahkan gangguan kesadaran 0delirium# stu(or# koma# atau (sikosis3! *# 1& Demam (ada demam tifoid umumnya "erangsur,angsur naik selama minggu ke,1# terutama sore dan malam hari 0fe"ris remiten3! Pada minggu ke,% dan ke,' demam terus,menerus tinggi 0fe"ris kontinyu3 kemudian turun se+ara lisis! Demam tidak hilang dengan anti(iretik# tidak menggigil# tidak "erkeringat# dan kadang disertai e(istaksis! ?angguan gastrointestinal meli(uti "i"ir kering dan (e+ah,(e+ah disertai lidah kotor# "ersela(ut (utih# dan te(i hi(eremis! Perut agak kem"ung dan mungkin nyeri tekan! 4ien mem"esar# lunak# dan nyeri tekan! Pada a.al (enyakit umumnya terjadi diare kemudian menjadi o"sti(asi! *# 1& 1

F& Pe e%iks((" Pe"u"8("# Pemeriksaan la"oratorium untuk demam tifoid meli(uti (emeriksaan hematologi# urinalisis# kimia klinis# imunoserologi# mikro"iologi# dan "iologi molekuler! Pemeriksaan ini untuk mem"antu menegakkan diagnosis# menentukan (rognosis# serta memantau (erjalanan (enyakit# hasil (engo"atan# dan tim"ulnya kom(likasi! 1! :ematologi a! Kadar hemoglo"in da(at normal atau menurun jika terjadi kom(likasi (erdarahan atau (erforasi usus! "! :itung leukosit rendah 0leuko(enia3 teta(i da(at normal atau tinggi! +! :itung jenis neutrofil rendah 0neutro(enia3 dengan limfositosis relatif! d! 4aju enda( darah 04;D3 meningkat! e! @umlah trom"osit normal atau menurun 0trom"osito(enia3! 1' %! Urinalisis a! Protein "ervariasi dari negatif sam(ai (ositif 0aki"at demam3! "! 4eukosit dan eritrosit normal teta(i meningkat jika terjadi kom(likasi! '! Kimia klinis ;n>im hati 0 ?OT dan ?PT3 sering meningkat dengan gam"aran radang sam(ai he(atitis akut! *! )munoserologi a! 9idal 9idal digunakan untuk mendeteksi anti"odi di dalam darah terhada( antigen "akteri Salmonella typhi atau paratyphi 0reagen3! Pada uji ini hasil (ositif jika terjadi reaksi aglutinasi antara antigen dengan anti"odi yang dise"ut aglutinin! Oleh karena itu# anti"odi jenis ini dikenal se"agai febrile agglutinin! :asil uji ini di(engaruhi oleh "anyak faktor sehingga da(at mem"erikan hasil (ositif (alsu atau negatif (alsu! :asil (ositif (alsu da(at dise"a"kan (ernah vaksinasi# reaksi silang dengan s(esies lain 0Enterobacteriaceae sp3# reaksi anamnestik 0(ernah sakit3# dan adanya faktor reumatoid 0AF3! :asil negatif (alsu da(at dise"a"kan sudah menda(atkan tera(i anti"iotik# 7

.aktu (engam"ilan darah kurang dari 1 minggu sakit# keadaan umum "uruk# dan adanya (enyakit imun lain! '# 1' /glutinin O dan : yang digunakan untuk diagnosis demam tifoid! Makin tinggi titer# makin "esar kemungkinan menderita demam tifoid! Pem"entukan aglutinin mulai terjadi (ada akhir minggu ke,1 demam kemudian meningkat se+ara +e(at dan men+a(ai (un+ak (ada minggu ke,* serta teta( tinggi selama "e"era(a minggu! Pada fase akut mula,mula tim"ul aglutinin O dan diikuti aglutinin :! Orang yang sem"uh# aglutinin O masih dijum(ai setelah *,$ "ulan sedangkan aglutinin : meneta( le"ih lama 7,1% "ulan! '# 1' @ika titer O sekali (eriksa B 1C%&& atau terjadi kenaikan titer * kali# diagnosis demam tifoid da(at ditegakkan! /glutinin : dikaitkan dengan (as+a imunisasi atau infeksi masa lam(au sedangkan 6i untuk deteksi (em"a.a kuman 0karier3! 1' "! ;lisa Salmonella typhi atau paratyphi lg? dan lgM Uji ini le"ih sensitif dan s(esifik di"andingkan uji .idal untuk mendiagnosis demam tifoid! lgM (ositif menandakan infeksi akut sedangkan lg? (ositif menandakan (ernah kontak# terinfeksi# reinfeksi# atau di daerah endemik! 8! Mikro"iologi 0kultur3 Gall culture atau "iakan em(edu meru(akan gold standard untuk demam tifoid! @ika hasil (ositif# diagnosis (asti untuk demam tifoid! @ika hasil negatif# "elum tentu "ukan demam tifoid karena hasil "iakan negatif (alsu da(at dise"a"kan jumlah darah terlalu sedikit 0D dari % ml3# darah tidak segera dimasukkan ke media gall 0darah mem"eku dalam spuit sehingga kuman ter(erangka( dalam "ekuan3# saat (engam"ilan darah masih dalam minggu ke,1 sakit# sudah menda(atkan tera(i anti"iotik# dan sudah vaksinasi! Kekurangan uji ini adalah hasilnya tidak da(at segera diketahui karena (erlu .aktu untuk (ertum"uhan kuman 0(ositif antara %, - hari# jika "elum ada ditunggu - hari lagi3! (esimen yang digunakan

1&

(ada a.al sakit adalah darah kemudian untuk stadium lanjut atau carrier digunakan urin dan feses! 1# '# 1& $! Biologi molekular P<A 0polymerase chain reaction3 mulai "anyak digunakan! <ara ini dilakukan dengan (er"anyakan D5/ kuman kemudian diindentifikasi dengan D5/ (ro"e yang s(esifik! Kele"ihan uji ini da(at mendeteksi kuman yang terda(at dalam jumlah sedikit 0sensitivitas3 dan s(esifisitas tinggi! (esimen yang digunakan da(at "eru(a darah# urin# +airan tu"uh lain# dan jaringan "io(si! $ 2& Di(#"9sis Diagnosis demam tifoid ditegakkan dari anamnesis# (emeriksaan fisik# dan (emeriksaan (enunjang! Diagnosis (asti dilakukan dengan +ara menguji sam(el feses atau darah untuk mendeteksi adanya "akteri Salmonella sp dengan mem"iakkan (ada 1* hari a.al setelah terinfeksi! elain itu# tes .idal 0aglutinin O dan :3 mulai (ositif (ada hari ke,1& dan titer akan meningkat sam(ai "erakhirnya (enyakit! Pengulangan tes .idal selang % hari jika (eningkatan aglutinin (rogresif 0di atas 1C%&&3 menunjukkan diagnosis (ositif dari infeksi aktif demam tifoid! Biakan feses dilakukan (ada minggu ke,% dan ke,' serta "iakan urin (ada minggu ke,' dan ke,* da(at mendukung diagnosis dengan ditemukannya "akteri Salmonella! '# 1' ?am"aran darah juga mem"antu menentukan diagnosis! @ika terda(at leuko(enia (olimorfonuklear 0PM53 dengan limfositosis relatif (ada hari ke, 1& dari demam# arah demam tifoid menjadi jelas! @ika terjadi leukositosis PM5# "erarti terda(at infeksi sekunder kuman di dalam lesi usus! Peningkatan +e(at dari leukositosis PM5 .as(ada akan terjadinya (erforasi usus! Tidak mudah mendiagnosis karena gejala yang tim"ul tidak khas! /da (enderita yang setelah ter(a(ar kuman hanya mengalami demam kemudian sem"uh tan(a di"eri o"at! :al itu da(at terjadi karena tidak semua (enderita yang se+ara tidak sengaja menelan kuman langsung sakit# tergantung dari

11

"anyaknya kuman dan imunitas seseorang! @ika kuman hanya sedikit yang masuk saluran +erna# da(at langsung dimatikan oleh sistem imun! 1& Di(#"9sis :("$i"# Pada stadium dini demam tifoid# "e"era(a (enyakit se+ara klinis da(at menjadi diagnosis "anding se(erti influen>a# "ronkitis# "ronko(neumonia# dan gastroenteritis! Be"era(a (enyakit yang dise"a"kan oleh mikroorganisme intraseluler se(erti tu"erkulosis# infeksi jamur sistemik# "ruselosis# tularemia# shigelosis# dan malaria juga (erlu di(ikirkan! Demam tifoid yang "erat da(at didiagnosis "anding dengan se(sis# leukemia# limfoma# dan (enyakit hodgkin!
%# -# 1'

I& T(t(l(ks("( Tatalaksana umum# asuhan ke(era.atan# dan asu(an gi>i meru(akan as(ek (enting dalam (engo"atan demam tifoid selain (em"erian anti"iotik! Tatalaksana demam tifoid meli(uti: 1! Tirah "aring Tirah "aring dengan (era.atan se(enuhnya di tem(at tidur se(erti makan# minum# mandi# "uang air ke+il# mau(un "uang air "esar da(at mem(er+e(at (enyem"uhan! Ke"ersihan tem(at tidur# (akaian# dan (erlengka(an yang di(akai juga (erlu dijaga! 8 Pasien demam tifoid (erlu dira.at di rumah sakit untuk isolasi# o"servasi# dan (engo"atan! Pasien harus tirah "aring a"solut sam(ai minimal - hari "e"as demam atau E 1* hari! Tirah "aring "ertujuan untuk men+egah terjadinya (asien! 8 Pasien dengan kesadaran menurun# (osisi tu"uh harus diu"ah (ada .aktu tertentu untuk menghindari kom(likasi (neumonia hi(ostatik dan deku"itus! Defekasi dan "uang air ke+il harus di(erhatikan karena kadang terjadi o"sti(asi dan retensi urin! 8 1% kom(likasi (erdarahan atau (erforasi usus! Mo"ilisasi (asien dilakukan "ertaha( sesuai dengan (ulihnya kekuatan

%!

Managemen nutrisi Penderita demam tifoid selama menjalani (era.atan dianjurkan mengikuti (etunjuk diet "erikut: a! Makanan yang +uku( +airan# kalori# vitamin# dan (rotein! "! Tidak mengandung "anyak serat! +! Tidak merangsang dan tidak menim"ulkan "anyak gas! d! Makanan lunak di"erikan selama istirahat! Makanan rendah serat "ertujuan untuk mem"atasi volume feses dan tidak merangsang saluran +erna! Pem"erian "u"ur ditujukan untuk menghindari terjadinya kom(likasi (erdarahan atau (erforasi usus! 11

'! Managemen medis Pengo"atan simtomatik di"erikan untuk menekan gejala se(erti demam# diare# o"sti(asi# mual# muntah# dan meteorismus! @ika o"sti(asi = ' hari# (erlu di"antu dengan (arafin atau lavase dengan glistering! O"at laksansia atau enema tidak dianjurkan karena da(at mengaki"atkan (erdarahan mau(un (erforasi usus! 11 Pengo"atan su(ortif di"erikan untuk mem(er"aiki keadaan (enderita se(erti (em"erian +airan dan elektrolit jika terjadi gangguan keseim"angan +airan! Penggunaan kortikosteroid hanya diindikasikan (ada toksik tifoid 0disertai gangguan kesadaran dengan atau tan(a kelainan neurologis dan hasil (emeriksaan < F dalam "atas normal3 atau demam tifoid yang mengalami syok se(tik! Aegimen yang digunakan adalah deksametason dengan dosis ' F 8 mg! Pada anak digunakan deksametason intravena dengan dosis ' mgCkg BB dalam '& menit se"agai dosis a.al dilanjutkan dengan 1 mgCkg BB tia( $ jam hingga *1 jam! '# 11# 1% /nti"iotik di"erikan untuk men+egah terjadinya (enye"aran kuman! /nti"iotik yang da(at digunakan dalam demam tifoid yaitu: a! Kloramfenikol! Dosis orang de.asa * F 8&& mg (er hari oral atau intravena sam(ai - hari "e"as demam! untik intramuskuler tidak dianjurkan karena da(at terjadi hidrolisis ester dan tem(at suntikan terasa nyeri! 1'

Tingginya angka kekam"uhan 01&,%823# masa (enyakit memanjang# karier kronis# de(resi sumsum tulang 0anemia a(lastik3# dan angka mortalitas yang tinggi meru(akan (erhatian yang (erlu terhada( kloramfenikol! Kekam"uhan da(at dio"ati dengan o"at yang sama! Penurunan demam terjadi (ada hari ke,8! 11# 1% "! Tiamfenikol Dosis dan efektivitas tiamfenikol (ada demam tifoid ham(ir sama dengan kloramfenikol teta(i kom(likasi hematologi se(erti anemia a(lastik le"ih rendah di"andingkan kloramfenikol! Dosis tiamfenikol * F 8&& mg! Demam menurun (ada hari ke,$! 11# 1% +! /m(isilin dan kotrimoksa>ol ;fektivitas o"at ini ham(ir sama dengan kloramfenikol! Dosis orang de.asa % F % ta"let 01 ta"let mengandung sulfametoksa>ol *&& mg dan trimeto(rin 1& mg3 di"erikan selama % minggu! Di"erikan karena meningkatnya angka mortalitas aki"at resistensi kloramfenikol! Mun+ulnya strain Salmonella typhi MD kotrimoksa>ol resisten! 11# 1% d! Kuinolon Kuinolon mem(unyai aktivitas tinggi terhada( Salmonella in vitro serta men+a(ai konsentrasi tinggi di usus dan lumen em(edu! i(rofloksasin mem(unyai efektivitas tinggi terhada( strain Salmonella typhi MD dan tidak menye"a"kan karier! Kuinolon yang da(at digunakan untuk demam tifoid meli(uti: 13 5orfloksasin dosis % F *&& mg (er hari selama 1* hari! %3 i(rofloksasin dosis % F 8&& mg (er hari selama $ hari! '3 Ofloksasin dosis % F *&& mg (er hari selama - hari! *3 Pefloksasin dosis *&& mg (er hari selama - hari! 83 Fleroksasin dosis *&& mg (er hari selama - hari! Demam umumnya lisis (ada hari ke,' atau ke,*! Penurunan demam sedikit lam"at (ada (enggunaan norfloksasin! 11# 1% menjadikan am(isilin dan

1*

e!

efalos(orin generasi ))) efotaksim# seftriakson# dan sefo(era>on digunakan selama ' hari dan mem"eri efek tera(i sama dengan o"at yang di"erikan 1&,1* hari! Aes(on "aik juga dila(orkan dengan (em"erian seftriakson dosis ',* gram dalam dekstrosa 1&& ++ selama '& menit (er infus 1 F di"erikan ',8 hari! 11# 1%

f! /nti"iotik lainnya Be"era(a studi mela(orkan ke"erhasilan (engo"atan demam tifoid dengan a>treonam 0mono"aktam3! /nti"iotik ini le"ih efektif dari(ada kloramfenikol! />itromisin 0makrolid3 di"erikan dengan dosis 1 F 1 gram (er hari selama 8 hari! />treonam dan a>itromisin da(at digunakan anak,anak# i"u hamil# dan menyusui! 11# 1% g! Kom"inasi anti"iotik Kom"inasi % anti"iotik atau le"ih diindikasikan hanya (ada keadaan tertentu se(erti toksik tifoid# (eritonitis# (erforasi# dan syok se(tik di mana (ernah ter"ukti ditemukan % ma+am organisme dalam kultur darah selain "akteri Salmonella typhi! Ke(ekaan kuman terhada( anti"iotik yaitu: 13 /m(isilin# %3 amoksisilin# sulfametoksa>ol# dan trimeto(rin mem(unyai ke(ekaan 78#1%2! isanya se(erti kloramfenikol mem(unyai ke(ekaan 1&&2! 11#1% Ta"el '! O"at dan Dosis /nti"iotik untuk Demam Tifoid

18

Ta"el *! Aekomendasi DO< Pengo"atan /nti"iotik untuk Demam Tifoid demam tifoid tan(a kom(likasi demam tifoid dengan kom(likasi J& ,9 +lik(si Kom(likasi yang da(at tim"ul aki"at demam tifoid yaitu: 1! )ntestinal a! Perdarahan usus Pada plaque peyeri yang terinfeksi 0ileum terminalis3 da(at ter"entuk tukak! @ika tukak menem"us lumen usus dan mengenai (em"uluh darah# terjadi (erdarahan! @ika tukak menem"us dinding usus# terjadi (erforasi! Perdarahan juga da(at terjadi karena gangguan koagulasi darah 0D!"3! ekitar %82 (enderita mengalami (erdarahan minor yang tidak mem"utuhkan transfusi darah! 5amun# (erdarahan he"at da(at terjadi hingga (enderita mengalami syok! @ika transfusi da(at mengim"angi (erdarahan yang terjadi# "iasanya (erdarahan ini meru(akan suatu (roses self limiting yang tidak (erlu "edah! 1# '# 1& "! Perforasi usus 1$ sensitif fluorokuinolon 0ofloksasin# si(rofloksasin3 8,- hari MD fluorokuinolon 8,- hari atau sefiksim -,1* hari resisten kuinolon a>itromisin - hari atau seftriakson 1&,1* hari sensitif fluorokuinolon 0ofloksasin3 1&,1* hari MD fluorokuinolon 0ofloksasin3 1&,1* hari resisten kuinolon a>itromisin - hari atau seftriakson 1&,1* hari

Terjadi (ada sekitar '2 dari (enderita yang dira.at! Biasanya tim"ul (ada minggu ke,' teta(i da(at juga terjadi (ada minggu ke,1! Penderita demam tifoid dengan (erforasi mengeluh nyeri (erut he"at terutama di kuadran kanan "a.ah yang menye"ar ke seluruh (erut dan disertai tanda ileus! Peristaltik melemah (ada 8&2 (enderita dan (ekak he(ar kadang tidak ditemukan karena adanya udara "e"as di a"domen! Tanda (erforasi lain adalah nadi +e(at# tekanan darah turun# dan "ahkan syok! 1# '# 1& 4eukositosis dengan (ergeseran ke kiri da(at menyokong adanya (erforasi! @ika (ada foto (olos a"domen ' (osisi ditemukan udara (ada rongga (eritoneum# hal ini meru(akan nilai yang +uku( menentukan terda(atnya (erforasi usus (ada demam tifoid! 1# '# 1& +! )leus (aralitik d! Pankreatitis %! ;kstraintestinal a! Kardiovaskuler: kegagalan sirkulasi (erifer# miokarditis# trom"osis# dan trom"ofle"itis! "! Darah: anemia hemolitik# trom"osito(enia# dan D!"! +! Paru: (neumonia# em(iema# dan (leuritis! d! :e(ato"ilier: he(atitis dan kolesistitis! e! ?injal: glomerulonefritis dan (ielonefritis! f! 5euro(sikiatrik atau toksik tifoid! 1# '# 1& ,& P%9#"9sis Prognosis demam tifoid tergantung dari usia# keadaan umum# status imunitas# jumlah dan virulensi kuman# serta +e(at dan te(atnya (engo"atan! Prognosis "uruk jika terda(at gejala klinis yang "erat se(erti hi(er(ireksia atau fe"ris kontinyu# kesadaran menurun# malnutrisi# dehidrasi# asidosis# (eritonitis# "ronko(neumonia# dan kom(likasi lain! Di negara maju dengan tera(i anti"iotik yang adekuat angka mortalitas D 12! Di negara "erkem"ang 1-

angka mortalitas = 1&2# "iasanya dise"a"kan keterlam"atan diagnosis dan (engo"atan! /ngka mortalitas (ada anak,anak %#$2 dan (ada orang de.asa -#*2 dengan rata,rata 8#-2! $# Aela(s da(at tim"ul "e"era(a kali! )ndividu yang mengeluarkan "akteri Salmonella ty(hi B ' "ulan setelah infeksi umumnya manjadi karier kronis! Aisiko menjadi karier (ada anak,anak rendah dan meningkat sesuai usia! Karier kronis terjadi (ada 1,82 dari seluruh (asien demam tifoid! )nsidensi (enyakit traktus "iliaris le"ih tinggi (ada karier kronis di"andingkan dengan (o(ulasi umum! 9alau(un karier urin kronis juga da(at terjadi# hal ini jarang dan dijum(ai terutama (ada individu dengan skistosomiasis! -# 1'

:A: III ,E*IMP/.A11

Demam tifoid meru(akan (enyakit infeksi sistemik "ersifat akut yang dise"a"kan oleh "akteri Salmonella typhi dan paratyphi! Kuman "ersama makanan atau minuman masuk ke tu"uh melalui saluran +erna! 9alau(un gejala demam tifoid "ervariasi# se+ara garis "esar gejala yang mun+ul adalah demam = hari# gangguan saluran +erna# dan gangguan kesadaran! Pemeriksaan la"oratorium untuk menegakkan diagnosis demam tifoid meli(uti "iakan kuman dari s(esimen (enderita 0darah# sumsum tulang# urin# feses# +airan duodenum# dan rose spot3# uji serologi untuk mendeteksi anti"odi terhada( antigen Salmonella typhi dan menentukan adanya antigen s(esifik dari kuman# serta (emeriksaan dengan mela+ak D5/ kuman! /nti"iotik kloramfenikol yang digunakan se"agai o"at (ilihan (ada kasus demam tifoid sekarang mulai resisten! Pen+egahan da(at dilakukan dengan +ara menjaga higien (ri"adi# imunisasi# dan vaksinasi aktif sehingga da(at menekan angka insidensi demam tifoid!

DAFTAR P/*TA,A

17

1! <ammie# F!4! G amuel# )!M! %&&8! Salmonellosis# Principles of !nternal Medicine# $arrison %&th Ed! 17-,7&&!

%! Brus+h# @!4! %&1&! 'yphoid (ever! ...!emedi+ine!meds+a(e!+om!

'! )katan Dokter /nak )ndonesia! %&&1! Buku A)ar !nfeksi dan Pediatri 'ropis *nd Ed! @akarta: Badan Pener"it )D/)!

*! Djoko 9idodo! %&&$! +uku A)ar !lmu Penyakit Dalam ,ilid !!! Edisi !-. @akarta: De(artemen )lmu Penyakit Dalam FK U)!

8! Mansjoer# /! %&&&! Demam 'ifoid# .apita Selekta .edokteran! @akarta: FK U)!

$! 4entnek# /!4! %&&-! 'yphoid (ever# Division of !nfection Disease! ...!medline!+om!

-! <hin# @! %&&$! Pemberantasan Penyakit Menular Edisi %/! @akarta: )nfomedika!

1! @a.et># Melni+k# G /del"erghHs! %&&8! Mikrobiologi .edokteran! @akarta: alem"a Medika!

7!

oedarmo# P!# dkk! %&1&! +uku A)ar !nfeksi dan Pediatri 'ropis Edisi !!! @akarta: Bagian )lmu Kesehatan /nak FK U)!

1&! <ham"ers# :!F! %&&$! !nfectious Disease# +acterial and "hlamydial. "urrent Medical Diagnosis and 'reatment 01th Ed! 1*%8,$!

%&

11! /lan# A!T! %&&'! Diagnosis dan 'atalaksana Demam 'ifoid# Pediatrics 2pdate. @akarta: )katan Dokter /nak )ndonesia!

1%! Perhim(unan Dokter (esialis Penyakit Dalam )ndonesia! %&&$! Standar Pelayanan Medik! @akarta: PB P/BD)!

1'! Aam(engan# T! :! %&&-! Penyakit !nfeksi 'ropis pada Anak Edisi !!! @akarta: ;?<!

%1

Anda mungkin juga menyukai