Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Senyawa kompleks telah dikenal manusia sejak awal kemunculan ilmu kimia, misalnya adanya warna biru prusia (Prussian blue). Terobosan utama terjadi ketika Alfred Werner mengusulkan sebuah teori pada tahun 1893 bahwa Co(III) dapat mengikat enam ligan dalam geometri oktahedral. Teorinya memungkinkan peneliti untuk memahami perbedaan antara ikatan ion dan ikatan koordinasi dalam suatu senyawa, misalnya klorida dalam kobalt amina klorida dan dapat menjelaskan banyaknya isomer yang belum pernah dijelaskan sebelumnya. Pada tahun 1914, Werner mengusulkan kompleks koordinasi pertama yang disebut heksol. Heksol mengandung isomer optik, dan mematahkan teori bahwa senyawa karbon saja yang bisa memiliki kiralitas. Sifat Elektronik Senyawa Kompleks Sifat-sifat kompleks logam ditentukan oleh struktur elektroniknya. Struktur elektronik dapat dijelaskan dengan model ionik yang mengandung muatan formal terhadap logam dan ligan. Pendekatan ini sering disebut sebagai Teori Medan Kristal (Crystal Field Theory, CFT). CFT diperkenalkan oleh Hans Bethe pada tahun 1929, yang menggunakan mekanika kuantum untuk menjelaskan senyawa kompleks. Ada sebuah model yang lebih canggih yang menyangkut kovalensi, dan pendekatan ini disebut sebagai Teori Medan Ligan (Ligands Field Theory, LFT) dan teori orbital molekul (MO). Teori medan ligan, diperkenalkan pada tahun 1935 dan dibangun dari teori orbital molekul, dapat menjelaskan lebih luas tentang senyawa kompleks pada interaksi kovalen. Banyak sintesis senyawa kompleks yang telah dilakukan menghasilkan senyawa antara sebagai katalis yang dapat membantu dalam reaksi-reaksi kimia. Salah satu senyawa yang dapat digunakan dalam sintesis kompleks adalah ligan yang berasal dari basa Schiff, dimana senyawa kompleks yang terbebtuk merupakan salah satu senyawa antara yang dapat digunakan untuk bermacam penerapan ilmu, seperti dalam ilmu biologi, klinik dan analitik. Kerja dan aktivitas obat menunjukkan kenaikan setelah dijadikan logam-logam transisi terkhelat yang ternyata lebih baik daripada hanya menggunakan senyawa organik. Dalam beberapa hal kompleks tidak memberikan reaksi dalam larutan karakteristik ion logam atau ligan tidak kompleks tetapi stabilitas termodinamik dan kinetik bervariasi sehingga hal ini bukan merupakan kriteria pembentukan senyawa koordinasi.

PEMBAHASAN

Senyawa Kompleks
Senyawa kompleks adalah senyawa yang terbentuk melalui ikatan koordinasi, yakni ikatan kovalen koordinasi antara ion/atom pusat dengan ligan. Disebut sebagai senyawa kompleks karena sulit dipahami pada awal penemuannya. Senyawa kompleks terdiri dari Atom Pusat, Ligan, Bilangan Koordinasi, dan Atom atau gugus lain. A. Atom pusat Atom pusat merupakan atom bagian dari senyawa koordinasi yang berada di pusat (bagian tengah) sebagai penerima pasangan electron sehingga dapat di sebut sebagai asam Lewis, Umumnya berupa logam (terutama logam-logam transisi). Atom pusat merupakan atom unsur transisi yang dapat menerima pasangan elektron bebas dari ligan karena ion-ion dari unsur logam transisi memiliki orbital-orbital kosong yang dapat menerima pasangan elektron pada pembentukan ikatan dengan molekul atau anion tertentu membentuk ion kompleks. Pasangan elektron bebas dari ligan menempati orbital-orbital kosong dalam subkulit 3d, 4s, 4p dan 4d atom pusat. B. Ligan Ligan adalah molekul netral atau anion yang mempunyai pasangan electron bebas (dapat dilihat dari struktur Lewisnya). Contoh : NH3, CNLigan atau gugus pelindung merupakan atom/ion bagian dari senyawa koordinasi yang berada di bagian luar sebagai pemberi pasangan elektron sehingga dapat disebut sebagai basa Lewis yang memiliki pasangan electron bebas. Di dalam ligan terdapat atom donor yaitu atom yang memiliki pasangan elektron bebas atau atom yang terikat melalui ikatan . Melalui atom donor tersebut suatu ligan melakukan ikatan kovalen koordinasi dengan atom pusat yang ada. Ligan dapat dengan baik diklasifikasikan atas dasar banyaknya titik-lekat kepada ion logam, yaitu : Monodentat adalah ligan yang menyumbangkan 1 PEB ke atom pusat. Seperti ionion halida atau molekul-molekul H2O atau NH3 Bidentat adalah bila molekul atau ion ligan mempunyai dua atom, yang masingmasing mempunyai satu pasangan elektron menyendiri, maka molekul itu mempunyai dua atom-penyumbang, dan adalah mungkin untuk membentuk dua ikatan-koordinasi dengan ion logam yang sama. Contoh : C2O42Multidentat adalah ligan yang menyumbangkan lebih dari dua PEB ke atom pusat. misalnya asam 1,2-diaminoetanatetraasetat (asam etilenadiaminatetraasetat, EDTA) yang mempunyai dua atom nitrogen-penyumbang dan empat atom oksigenpenyumbang dalam molekul, dapat merupakan heksadentat.

C. Bilangan Koordinasi

Senyawa Koordinasi adalah senyawa yang terbentuk dari ion sederhana (kation maupun anion) serta ion kompleks. Unsur transisi periode keempat dapat membentuk berbagai jenis ion kompleks. Ion kompleks terdiri dari kation logam transisi dan ligan. Ligan adalah molekul atau ion yang terikat pada kation logam transisi. Interaksi antara kation logam transisi dengan ligan merupakan reaksi asam-basa Lewis. Menurut Lewis, ligan merupakan basa Lewis yang berperan sebagai spesi pendonor (donator) elektron. Sementara itu,kation logam transisi merupakan asam Lewis yang berperan sebagai spesi penerima (akseptor) elektron. Dengan demikian, terjadi ikatankovalen koordinasi (datif) antara ligan dengan kation logam transisipada proses pembentukan ion kompleks. Kation logam transisikekurangan elektron, sedangkan ligan memiliki sekurangnya sepasang elektron bebas (PEB). Beberapa contoh molekul yang dapat berperan sebagai ligan adalah H2O, NH3, CO, dan ion Cl-. Bilangan koordinasi adalah jumlah ligan yang terikat pada kation logam transisi. Sebagai contoh, bilangan koordinasi Ag+ pada ion [Ag(NH3)2]+ adalah dua, bilangan koordinasi Cu2+ pada ion [Cu(NH3)4]2+ adalah empat, dan bilangan koordinasi Fe3+ pada ion [Fe(CN)6]3- adalah enam. Bilangan koordinasi yang sering dijumpai adalah 4 dan 6.

D. Teori Ikatan Valensi Ikatan antara ion pusat dengan ligan merupakan ikatan koordinasi Struktur kompleks ditentukan oleh hibridisasi yang terjadi pada ion pusatnya Sp Sp2 Sp3 sp3d sp3d2 dsp2 Contoh : a. [CoF6]3-
27Co 27Co

linier trigonal planar tetrahedral bipiramida segitiga oktahedral bujur sangkar

eksperimen : oktahedral, paramagnetik

: [18Ar] 3d7 4s2 4p0


3+

: [18Ar] 3d6 4s0 4p0 4d0

Karena [CoF6]3- paramagnetik, maka harus ada elektron tak berpasangan dalam hal ini pada sub kulit 3d.

Enam orbital kosong yaitu 4s, 4px, 4py, 4pz, 4dx2-y2, dan 4dz2 mengalami hibridisasi sp d menghasilkan struktur oktahedral, kemudian masing-masing menerima pasangan elektron bebas dari F3 2

Karena orbital d yang terhibridisasi berasal dari luar (4d), maka disebut komplek orbital luar. hibridisasi sp3d2 b. [Co(NH3)6]3+
27Co 27Co

Eksperimen : oktahedral, diamagnetik

: [18Ar] 3d7 4s2 4p0


3+

: [18Ar] 3d6 4s0 4p0 4d0

Karena [Co(NH3)6]3+ diamagnetik, maka semua elektron (pada sub kulit 3d) berpasangan, sehingga terdapat orbital koson pada sub kulit 3d yaitu orbital 3dx2-y2 dan 3dz2. Enam orbital kosong yaitu 3dx2-y2, 3dz2, 4s, 4px, 4py, 4pz, mengalami hibridisasi d2sp3 menghasilkan struktur oktahedral, kemudian masing-masing menerima pasangan elektron bebas dari NH3. Karena orbital d yang terhibridisasi berasal dari dalam (3d), maka disebut komplek orbital dalam. hibridisasi d2sp3

E. Atom atau Gugus lain Atom atau gugus lain dapat berupa kation dan anion Contoh senyawa kompleks :

[Cu(H2O)4]SO4
1 2 3 4

Keterangan : 1 = Atom pusat 2 = Ligan 3 = Bilangan Koordinasi 4 = Atom lain/gugus lain Ikatan antar ion pusat adalah ikatan koordinasi, dimana ligan bertindak sebagai basa lewis (donor) pasangan electron dan ion pusat bertindak sebagai asam lewis (akseptor) pasangan electron.

Nama Ligan a. Ligan netral Ligan netral diberi nama seperti nama senyawanya kecuali beberapa ligan seperti NH3, H2S, H2Te dan CO. Nama Senyawa Nama Ligan Singkatan atau Rumus Kimia MeCN En Py Bpy Phen PPh3 AsPh3 SbPh3 Pcy3 NH3 H2S H2Te CO

Asetonitril Etilendiamina Piridina 2,2-bipiridina 1,10-fenantrolina Trifenilfosfina Trifenilarsina Trifenilstibina Trisikloheksilfosfina Ammonia Hidrogen sulfide Hidrogen telurida Karbon monoksida

Asetonitril Etilendiamin Piridin 2,2-bipiridin 1,10-fenantrolin Trifenilfosfin Trifenilarsin Trifenilstibin Trisikloheksilfosfin Amina Sulfan Telan Karbonil

b. Ligan bermuatan negatif Anion yang namanya berakhiran dengan da, sebagai ligan akhiran da diganti dengan do seperti dibawah : Rumus Kimia Nama ion Nama Ligan NH2Amida Amido 2NH Imida Imido N3Azida Azido Kecuali untuk ligan-ligan berikut: Rumus kimia Nama ion F flourida ClKlorida Br bromida IIodida O2Oksida H Hidrida Nama ligan Flouro Kloro Bromo Iodo Okso Hidro (hidrido)

Anion yang namanya berakhiran dengan it atau at sebagai ligan pada akhiran tersebut ditambah dengan akhiran o, dan atom donor yang berikatan dengan atom atau ion pusat dituliskan dibagian depan seperti contoh-contoh berikut :

Rumus kimia ONONO2ONO2OSO2OSO32SCNNCS-

Nama ion Nitrit Nitrit Nitrat Sulfit Sulfat Tiosianat Isotiosianat

Nama ligan Nitrito Nitro Nitrato Sulfito Sulfato Tiosianato Isotiosianato

1. Tuliskan nama ion atau atom pusatnya. Jika ion kompleks tersebut merupakan sebuah anion, nama atom pusat diakhiri dengan -at, dan menggunakan nama Latinnya. Jika tidak, maka atom pusat dituliskan dengan nama umumnya dalam bahasa Indonesia. Jika diperlukan, tulis bilangan oksidasinya dalam angka romawi (atau 0), dalam tanda kurung. 2. Jika kompleks tersebut merupakan senyawa ion, tuliskan nama kation sebelum nama anion dipisahkan dengan spasi. Jika kompleks tersebut merupakan ion bermuatan, tuliskan kata "ion" sebelum nama kompleks tersebut. Contoh: [NiCl4]2 ion tetrakloronikelat(II) [CuNH3Cl5]3 ion aminpentaklorokuprat(II) [Cd(en)2(CN)2] disianobis(etilendiamin)kadmium(II) [Co(NH3)5Cl]SO4 pentaaminklorokobalt(III) sulfat

Tata Nama Senyawa Kompleks


Tata Nama Senyawa Kompleks Netral

1. Nama senyawa kompeks netral ditulis dalam satu kata 2. Menulis atau menyebut nama dan jumlah ligan 3. Menyebut atau menyebut nama atom pusat serta biloks dari atom pusat yang ditulis dengan angka Romawi. Contoh : [Cu(NH3)4]2+ : Ion tetraaminatembaga(II) + [Co(NH3)4Cl2] : Ion tetraaminadiklorokobalt(II) 2+ [Pt(NH3)4] : Ion tetraaminaplatina(II) [PtCl4]2 : Ion tetrakloroplatinat(I) 3[Co(CN)6] : Ion heksasianokobaltat(III) 2[MgBr4] : Ion tetrabromomagnesat(II) Tata Nama Senyawa Kompleks Ionik

1. Diawali dengan menulis atau menyebut ion ligan 2. Menulis atau menyebut nama dan jumlah ligan yang dimiliki

3. Menulis atau menyebut nama atom pusat diikuti biloks yang ditulis dalam angka Romawi. Untuk senyawa kompleks ionik anion,nama atom pusat dalam bahasa latin dengan akhiran um atau diganti at kemudian diikuti biloks atom pusat yang ditulis dalam angka Romawi. Contoh : [Cu(NH3)4]2+ : Ion tetraaminatembaga(II) + [Co(NH3)4Cl2] : Ion tetraaminadiklorokobalt(II) [Pt(NH3)4]2+ : Ion tetraaminaplatina(II) [PtCl4]2 : Ion tetrakloroplatinat(I) 3[Co(CN)6] : Ion heksasianokobaltat(III) 2[MgBr4] : Ion tetrabromomagnesat(II) Ionisasi Senyawa Kompleks

Jika senyawa kompleks dilarutkan dalam air, maka air akan terionisasi menjadi ion kompleks dan ion lain. Contoh :

[Cu(H2O)4]SO4(aq)

[Cu(H2O)4]2+(aq)
disebut Kation kompleks

SO42-(aq)

disebut ion lain

Pada ion kompleks, [Cu(H2O)4]2+ , angka (2+) adalah jumlah bilangan oksidasi (biloks) Cu dan 4H2O. Cu + 4 H2O = +2 Cu + (4 x O) = +2 Cu = +2 berarti biloks Cu = +2 2+ Cu disebut ion pusat

PENUTUP

Kesimpulan:
Senyawa kompleks terdiri dari ion kompleks dan counter ion pembuat netral. Ion kompleks mempunyai atom pusat yang mengikat ligan berupa molekul netral atau anion dimana memiliki satu atau lebih atom penyumbang untuk berpasangan. Senyawa Koordinasi adalah senyawa yang terbentuk dari ion sederhana (kation maupun anion) serta ion kompleks. Rumus kimia dan penamaan dari senyawa kompleks mengikuti aturan yang ditetapkan. Alfred Werner adalah orang yang pertama kali menemukan struktur dari senyawa kompleks. Senyawa kompleks dapat memperlihatkan fenomena isomerisasi, bisa berupa stereoisomer ataupun constitutional isomers.

Saran: Makalah kami ini masih banyak kekurangannya, baik segi penulisan dan isi makalah. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

http : // www. Just%20Chemistry%20ITS%20%20Senyawa%20Kompleks.htm (diakses tanggal 1-12-13 pukul 16.00) http : // www.Ligan%20dan%20tata nama%20senyawa%20koordinasi.htm (diakses tanggal 1-12-13 pukul 15.16) http://bloggermuhammadfadli.blogspot.com/2012/11/senyawa-kompleks_9613.html (diakses tanggal 2-12-13 pukul 14.30) http://www.ilmukimia.org/search/label/Senyawa%20Kompleks (diakses tanggal 2-12-13 pukul 15.12) http://chemistry35.blogspot.com/2011/11/senyawa-kompleks-koordinasi.html (diakses tanggal 2-12-13 pukul 21.04)

Anda mungkin juga menyukai