Anda di halaman 1dari 11

ELECTROCARDIOGRAPHY (ECG)

Tes 1 (Menggunakan Lead II) 1. Detak Jantung [heart rate (HR)/beat per minute (bpm)]
1 R1 2 R2 3 R3 4 R4 5 R5 6 R6 7 R7

R P Q S T Q S R

Pengukuran detang jatung didasarkan pada banyaknya gelombang PQRST, namun untuk menghitung detak jantung dapat dilihat banyaknya gelombang R yang terbaca pada EKG lalu dikalikan dengan 10 didapatkan angka dengan satuan bpm. heart rate (bpm) : Gelombang R X 10 Jawaban Test 1 adalah 7 Gelombang R X 10 adalah 70 bpm pada Lead II Detak jatung yang didapatkan pada pengukuran di Test 1 dinyatakan untuk detak jatung anjing normal namun untuk detak jantung kucing tidak normal (bradikardia). Pengukuran detang jantung normal anjing adalah 70160 bpm (Standart) dan 60140 bpm (Giant breeds), sedangkan detak jantung kucing adalah 120240 bpm (Standart) (Tilley and Burtnick, 1999).

2. Ritme (rhythm)

1 R1 1 s R2

2
1,4 s

5 R5 1 s R6

6 R7

R3 1,2 s R4 1,2 s

1,4s

Ritme (rhythm) normal ada 3 macam adalah ritme sinus, ritme sinus respiratorius, pacemaker berpindah-pindah. Pengukuran didasarkan banyaknya kotak kecil (0,04s) dan kotak besar (0,2s). Perhitungan dari setiap gelombang R ke R selanjutnya atau gelombang P ke P selanjutnya dapat dihitung sebagai berikut R1-R2 sebanyak 5 kotak besar x 0,2s adalah 1s, R2-R3 sebanyak 7 kotak besar x 0,2s adalah 1,4s, R3-R4 sebanyak 6 kotak besar x 0,2s adalah 1,2s, R4-R5 sebanyak 6 kotak besar x 0,2s adalah 1,2s, R5-R6 sebanyak 5 kotak besar x 0,2s adalah 1s, R6-R7 sebanyak 7 kotak besar x 0,2s adalah 1,4s. Gambaran yang terdapat pada ritme EKG diatas adalah sinus arrhythmia (tidak teratur) karena jarak antar gelombang R tidak sama atau tidak seirama. Pada anjing, sinus arrhythmia termasuk normal. Akan tetapi pada kucing dapat dikatakan tidak biasa (tidak normal), kondisi ini dapat dihubungkan dengan dyspnoea (Birchard dan Sherding, 2006).

3. Measurements of the parts

QRS P T

QRS P T

QRS P T

QRS T P

(Tidak ada P)

(Tidak ada P)

(Tidak ada P)

QRS

QRS

QRS

R P Q T S
(Tidak ada P)

T Q S
Defleksi Negatif 0,04 s

0,10 mv

A. Gelombang P (Panjang dan lebar) Gambaran hasil EKG menunjukan panjang gelombang P adalah 2 kotak kecil x 0,02 s adalah 0,04 s. Selain itu lebar selombang P yang terukur adalah 0, 1 milivolts dengan perbandingan (1 kotak kecil : 0,1 milivolts). Ukuran Normal Gelombang P anjing adalah panjang maksimal P 0,06 detik dan lebar P maksimal : 0.4 milivolts sedangkan pada kucing adalah panjang maksimal P 0,04 detik dan lebar P maksimal : 0.2 milivolt (Tilley and Burtnick, 1999). B. Interval gelombang PR

R1 P1

R3 P2
0,06 s

R3 P3
0,06 s

R3 P4
0,06 s

0,06 s

R2

R3

R3

Gambaran hasil EKG menunjukan interval panjang gelombang PR adalah 1 kotak kecil yaitu 0,06 s, sedangkan ukuran normal interval PR adalah 0,06 s - 0,10 s. Berdasarkan pengamatan panjang interval gelombang PR, normal.

C. Interval Kompleks QRS (Panjang dan lebar)

0,04 s 0,5 mV 0,6 mV

0,06 s 0,5 mV

0,04 s

0,06 s

0,04 s

0,06 s 0,5 mV

0,04 s

0,5 mV 0,6 mV 0,6 mV

Gambaran hasil EKG menunjukan interval kompleks QRS dapat diukur berdasarkan panjang QRS (1 kotak kecil : 0,02 s) dan lebar QRS (1 kotak kecil : 0,1 millivolts. Hasilnya adalah panjang gelombang QRS adalah 0,02 s dan 0,04 s dan lebar gelombang QRS adalah 0,5 millivolts dan 0,6 millivolts. Ukuran Normal Panjang Interval QRS anjing adalah panjang maksimal 2,5 mV pada breed kecil dan 3,0 mV pada breed besar sedangkan lebar maksimal 0.05 s pada breed kecil dan 0,06 s pada breed besar. Ukuran Normal Panjang Interval QRS kucing adalah panjang maksimal 0,9 mV sedangkan lebar maksimal 0.04 s. Berdasarkan pengamatan panjang interval Kompleks QRS, Normal. Tetapi antara kompleks QRS panjang (Tilley and Burtnick, 1999). D. Panjang Interval gelombang QT

0,20 s

0,20 s

0,20 s

0,20 s

0,20 s

0,20 s

0,20 s

Q1

T1 Q2

T2

Q3

T3

Q4

T4

Q5

T5 Q6

T6

Q7

T7

Gambaran hasil EKG menunjukan interval kompleks QRS dapat diukur berdasarkan panjang QRS (1 kotak kecil : 0,02 s). Hasilyang didaptkan dari pengukuran adalah 10 kotak kecil x 0,02 s : 0,2 s. Panjang Interval QT : lebarnya 0,20 0,24 detik sedangkan ukuran Normal Panjang Interval QT anjing adalah 0,15-0,25 detik pada 70-160 bpm dan pada kucing adalah 0,12-0,18 detik 120-

240 bpm. Berdasarkan pengamatan panjang interval Kompleks QT, normal (Tilley and Burtnick, 1999). E. Gelombang T

T2 T1 T3

T4 T5

T6 T7

Gambaran hasil EKG menunjukan gelombang T adalah normal yang terdapat pada setiap interval setelah terjadi gelombang PQRS. 4. Mean Electrical Axis Gambaran yang dihasilkan oleh EKG adalah terdapat gejala aritmia yang dikuatkan adanya gangguan pada ritme jatung di daerah asal terjadi di atrioventriculer junction dan terjadi negatif deplesi pada gelombang setelah normal. Pada analisis yang dikemukakan oleh Birchard dan Sherding (2006) dicikan dengan : 1) Denyut jantung bervariasi dengan mekanisme antara lain adalah pasif escape rhythm (60 bpm) yang berlawanan dengan peningkatan irama AV junctional (60 - 100 bpm) juga berlawanan pada gejala takikardia junctional (> 100 bpm pada anjing); 2) Irama biasanya teratur; 3) Gelombang P negatif (Deplesi negatif) dapat terjadi sebelum, selama, atau setelah kompleks QRS normal; 4) Interval P-R atau R-P adalah konstan; 5) Impuls yang dihasilkan dalam jaringan AV junctional menyebar mundur (retrograde) melalui atrium dan maju (antegrade) ke ventrikel; 6) Lokasi gelombang P tergantung pada daerah impuls dan kecepatan relatif pada konduksi retrograde melalui atrium dibandingkan dengan konduksi antegrade melalui AV node, bundleHIS, dan sistem konduksi ventrikel.

Tes 2 (Menggunakan Lead II) 1. Detak Jantung [heart rate (HR)/beat per minute (bpm)]

R1

R2

R3

R4

R5

R6

R7

R8

R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17

Pengukuran detang jatung didasarkan pada banyaknya gelombang PQRST, namun untuk menghitung detak jantung dapat dilihat banyaknya gelombang R yang terbaca pada EKG lalu dikalikan dengan 10 didapatkan angka dengan satuan bpm. heart rate (bpm) : Gelombang R X 10 Jawaban Test 1 adalah 17 Gelombang R X 10 adalah 170 bpm pada Lead II Detak jatung yang didapatkan pada pengukuran di Test 1 dinyatakan untuk detak jatung anjing tidak normal (Takikardia) namun untuk detak jantung kucing normal. Pengukuran detang jantung normal anjing adalah 70160 bpm (Standart) dan 60140 bpm (Giant breeds), sedangkan detak jantung kucing adalah 120240 bpm (Standart) (Tilley and Burtnick, 1999). 2. Ritme (rhythm)
1 R1 R2 2 R3 3 R4 4 R5 5 R6 6 R7 7 R8 8 9 10 16

11

12

13

14

15

0,3 s 0,3 s 0,3 s 0,3 s 0,3 s 0,3 s 0,3 s 0,3 s 0,3 s 0,3 s 0,3 s 0,3 s 0,3 s 0,3 s 0,3 s 0,3 s

R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17

Ritme (rhythm) normal ada 3 macam adalah ritme sinus, ritme sinus respiratorius, pacemaker berpindah-pindah. Pengukuran didasarkan banyaknya kotak kecil (0,04s) dan kotak besar (0,2s). Gambaran yang terdapat pada ritme EKG diatas adalah sinus arrhythmia karena jarak antar gelombang R sama.

3. Measurements of the parts A. Gelombang P (Panjang dan lebar)

QRS P T

Gambaran hasil EKG menunjukan panjang gelombang P rata-rata adalah 2 kotak kecil x 0,02 s adalah 0,04 s. Selain itu lebar selombang P yang terukur ratarata adalah 0,1 0,3 milivolts dengan perbandingan (1 kotak kecil : 0,1 milivolts). Ukuran Normal Gelombang P anjing adalah panjang maksimal P 0,06 detik dan lebar P maksimal : 0.4 milivolts sedangkan pada kucing adalah panjang maksimal P 0,04 detik dan lebar P maksimal : 0.2 milivolt (Tilley and Burtnick, 1999). B. Interval gelombang PR

R1

R2

R3

R4

R5

R6

R7

R8

R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17

R1

R2

R3

P1
0,08 s

P2
0,10 s

P3
0,10 s

Gambaran hasil EKG menunjukan interval panjang gelombang PR ratarata adalah 4-5 kotak kecil yaitu 0,08 0,10 s, sedangkan ukuran normal interval PR

adalah 0,06 s - 0,10 s. Berdasarkan pengamatan panjang interval gelombang PR, normal. C. Interval Kompleks QRS (Panjang dan lebar)

QRS P T

QRS P T
(Tidak ada P)

T
(Tidak ada P)

T QRS

QRS

Gambaran hasil EKG menunjukan interval kompleks QRS dapat diukur berdasarkan panjang QRS (1 kotak kecil : 0,02 s) dan lebar QRS (1 kotak kecil : 0,1 millivolts. Hasilnya adalah panjang gelombang QRS rata-rata adalah pada Lead II dan aVL terjadi defleksi positif dengan 0,02 s dan 0,04 s dan pada V2 dan v3 terjadi defleksi negatif dengan 0,02 s dan 0,04 s. Lebar gelombang QRS rata-rata adalah 0,6 millivolts dan 1,4 millivolts. Ukuran Normal Panjang Interval QRS anjing adalah panjang maksimal 2,5 mV pada breed kecil dan 3,0 mV pada breed besar sedangkan lebar maksimal 0.05 s pada breed kecil dan 0,06 s pada breed besar. Ukuran Normal Panjang Interval QRS kucing adalah panjang maksimal 0,9 mV sedangkan lebar maksimal 0.04 s. Berdasarkan pengamatan panjang interval Kompleks QRS, Normal. Tetapi antara pada V2 dan V3 tidak ada gelombang P dan akan tetapi pada Lead II dan aVF, gelombang S terlihat dalam (Tilley and Burtnick, 1999). D. Panjang Interval gelombang QT

0,20 s 0,20 s 0,20 s 0,16 s 0,16 s 0,16 s 0,14 s 0,20 s 0,16 s 0,16 s 0,16 s 0,16 s 0,16 s

0,20 s 0,20 s 0,20 s

Gambaran hasil EKG menunjukan interval kompleks QRS dapat diukur berdasarkan panjang QRS (1 kotak kecil : 0,02 s). Hasilyang didaptkan dari pengukuran rata-rata adalah 7-10 kotak kecil x 0,02 s : 0,14 s 0,20 s. Panjang Interval QT : lebarnya 0,20 0,24 detik sedangkan ukuran Normal Panjang Interval QT anjing adalah 0,15-0,25 detik pada 70-160 bpm dan pada kucing adalah 0,12-0,18 8

detik 120-240 bpm. Berdasarkan pengamatan panjang interval Kompleks QT, normal (Tilley and Burtnick, 1999). E. Gelombang T

0,3 mV

0,2 mV

0,2 mV

0,5 mV 1,0 mV 1,0 mV 1,0 mV 0,3 mV 0,4 mV 0,3 mV 0,5 mV

0,9 mV

0,7 mV 0,6 mV 0,6 mV 0,5 mV 0,12 s 0,12 s 0,12 s

0,10 s 0,10 s 0,01 s 0,10 s 0,12 s 0,12 s 0,10 s 0,12 s 0,12 s 0,10 s 0,12 s 0,10 s 0,12 s

Gambaran hasil EKG menunjukan gelombang T adalah normal yang terdapat pada setiap interval setelah terjadi gelombang PQRS. Panjang Gelombang T dengan lebar : 0,10 0,12 s dan tingginya : 0,2 1,0 mV. Ukuran Normal Panjang Gelombang T anjing dapat positif, negatif, atau bifasik, range amplitudo 0.051.0 mV pada setiap lead sedangkan kucing biasanya positif dan amplitudo <0.3 mV. Berdasarkan pengamatan panjang gelombang T, Normal (Tilley and Burtnick, 1999).

4. Mean Electrical Axis Segment ST Gambaran yang dihasilkan oleh EKG adalah ditandai dengan gelombang S terlihat dalam pada Lead II, Lead III dan, aVF. Segmen S-T menunjukkan elevasi pada Lead I, aVL, V2, V3 dan V5, sedangkan yang lain menunjukkan gejala normal. Hal ini dikaitkan dengan gangguan pada bundle HIS mengarah ke sebelah kiri (lihat Gambar 1)

RCA

LDA

Gambar 1. Gambaran terjadinya gangguan pada bundle HIS di (left Arterior Descending Artery (LDA)) 9

Analisis diagnosis pada hasil EKG pada Test 2 adalah Myocardial Ischemia yang akan ditingkat levelnya sesuai waktu yang ada menjadi Myocardial Infraction. Hal tersebut didasarkan atas perubahan iskemik yang dapat dikaitkan dengan arteri koroner yang berbeda untuk daerah tertentu. Hasilnya dapat dilihat pada gambar dan analisis pada tabel dibawah ini. Tabel 1. Gambaran terjadinya MI (Myocardial Infraction) sesuai tempat asal gelombang yang tergambar pada EKG

Location of MI Lead with ST changes Affected coronary artery Anterior V1, V2, V3, V4 LAD Septum V1, V2 LAD left lateral I, aVL, V5, V6 Left circumflex inferior II, III, aVF RCA Right atrium aVR, V1 RCA *Posterior Posterior chest leads RCA *Right ventricle Right sided leads RCA *) Untuk membantu mengidentifikasi MI, kanan sisi dan posterior lead dapat diterapkan

Segment ST Segmen S-T menunjukkan elevasi pada Lead I, aVL, V2, V3 dan V5. Diagnosis untuk Myocardial Infraction mempunyai kriteria 1) ST elevasi di > 2 dada mengarah> elevasi 2mm; 2) ST elevasi di> 2 ekstremitas lead> elevasi 1mm; 3) Q gelombang> 0.04s (1 kecil persegi). Berdasarkan hasil pengamatan dinterpretasikan ke arah gejala left bundle branch block (LBBB) dengan karakteristik EKGnya meliputi: 1) QRS lebar lebih besar dari 0,07 detik (anjing) atau 0,06 kedua (kucing); 2) QRS positif di lead I, II, III, aVF, CVLL, dan CV LU; 3) QRS negatif di lead aVR, aVL, dan CV6RL; 4) Tidak ada atau kecil Q gelombang di lead I, CV6LL, dan CV6LU (anjing); 5) Gelombang Q absen di lead I dan CV6LU (kucing). LBBB menunjukkan kerusakan jantung lebih besar daripada right bundle branch block RBBB (sering Kardiomiopati). Diagnosis Acute Myocardial Infraction harus dibuat circumspectively pada LBBB yang sudah ada sebelumnya. Di sisi lain, penampilan LBBB baru harus dianggap sebagai tanda MI akut sampai terbukti sebaliknya. Dilihat pada gejala patologis gelombang Q, setiap gelombang Q di lead V2V3 0,02 s atau QS kompleks dalam lead V2 dan V3 gelombang Q 0,03 dan> 0,1 mV dalam atau QS kompleks dalam lead I, II, aVL, aVF, atau V4-V6 dalam dua lead memimpin pengelompokan bersebelahan (I, aVL, V6, V4-V6, II, III, dan aVF) gelombang 10

R 0,04 s di V1-V2 dan R / S 1 dengan positif gelombang T sesuai dengan tidak adanya konduksi yang jelek. DAFTAR PUSTAKA Birchard, Stephen J., and Sherding, Robert G. (2006) Saunders Manual of Small Animal 3rd Ed. : Cardiopulmonary System. Saunders Elseviers. USA. 1421-1472. Martin, Mike. (2007) Small Animal ECGs An introductory guide Second Edition. Blackwell Publishing Ltd. Silalahi, F.R.P. (2014). Dasar Interprestasi EKG. Presentasi Elektrokardiografi Rumah Sakit Agung. Jakarta. Tilley, Larry P., and Burtnik, Naomi L. (1999) ECG : Electrocardiography for the Small Aniamal Practitioner. Teton New Media, USA.

11

Anda mungkin juga menyukai