Anda di halaman 1dari 29

Referat

Oleh :

Parese Nervus Fasialis


Oleh : 1. Rika Effendy 2. Nola fitria 3. Okta Pri!a 4. #ntan $indalia %. . '(esti 'ari 'u)iati 04120036 041200 4 041200"0 0412010& 0412013

*onsulen Pe!+i!+in, : dr. -an Ed(ard. '/.0102*3

456#5N #378 *E'E1505N 0102*3 F5*8305' *E%O*0ER5N 8N#$ER'#05' 5N%535' R'8P %R. 7. %957#3 P5%5N6 200:

*505 PEN65N05R Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan referat yang berjudul Kelumpuhan Saraf Fsialis. Referat ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan kepaniteraan klnik senior di Kedokteran "ni#ersitas Andalas. $enulis menyampaikan terima kasih kepada dr.!. Fa%h&i Fitri ' SpT!T(K) selaku pembimbing referat. $enulisan referat ini jauh dari sempurna' oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga referat ini dapat bermanfaat bagi kita semua. $adang' *ktober +,,agian Telinga !idung Tenggorok Fakultas

$enulis

%5F05R #'# *505 PEN65N05R........................................................................................ i

%5F05R #'#....................................................................................................... ii %5F05R 65745R.......................................................................................... iii 454 1 PEN%518385N............................................................................ ... ..+ ..0 ..1 454 2 +.. +.+ +.0 +.1 +.7 +.4 +.8 +.6 +.454 3 )atar elakang.......................................................................... atasan /asalah....................................................................... /etode $enulisan ..................................................................... Tujuan $enulisan....................................................................... 2efinisi...................................................................................... Anatomi dan Fisiologi Ner#us Fasialis..................................... 3tiologi ..................................................................................... 5ejala dan /anifestasi Klinis................................................... 1 . + + 0 4 1 1 4 6

0#N9585N P8'05*5...................................................................

Klasifikasi $arese Fasialis......................................................... .. "ji 2iagnostik........................................................................... .. $emeriksaan $enunjang............................................................ .6 $enatalaksanaan........................................................................ +, Komplikasi................................................................................ ++

PEN808P......................................................................................... 22 0.. Kesimpulan.................................................................................. ++

%5F05R P8'05*5 ........................................................................................ 2

%5F05R 65745R !alaman 5ambar . agan Saraf Fasialis................................................................................7 5ambar + Nukleus /otorik Saraf Kranial...............................................................7 5ambar 0 $ersarafan *tot Wajah ' $erasat *tot 9ajah disebabkan oleh lesi "/N dan )/N ner#us :;;.........................................................................................5ambar 1 komponen serat saraf fasialis dan intermediet dan tanda(tanda kerusakan segmen indi#idualnya...................................................................... 5ambar 7 3kspresi Wajah $enderita $arese Ner#us Fasialis................................+,

454 # PEN%518385N 1.1. 3atar 4elakan, Kelumpuhan <parese= ner#us fasialis merupakan kelumpuhan yang meliputi otot(otot 9ajah. $arese ner#us fasialis dapat terjadi sentral dan perifer. !al ini berhubungan dengan lokasi lesi jaras ner#us fasialis dan dapat dibedakan dengan melihat gejala kelumpuhan yang timbul..'+'0 Ner#us fasialis memiliki anatomi yang sangat komplek dan terdiri dari 8,,, serat masing(masing berfungsi memba9a impuls listrik ke otot(otot 9ajah. ;nformasi yang disampaikan akan menimbulkan ekspresi fasial seperti terta9a' menangis' tersenyum dan berbagai ekspresi fasial lainnya. Ner#us fasial tidak hanya memba9a impuls ke otot(otot 9ajah tetapi juga ke glandula lakrimal' glandula sali#a' dan ke otot dekat tulang pendengaran <stapes= serta menstransmisikan rasa dari bagian depan lidah. *leh karena itu' bila terjadi kerusakan setengah atau lebih dari serat(serat saraf ini maka akan timbul gejala lumpuh atau paralysis pada 9ajah' kekeringan pada mata atau mulut' gangguan dalam penge%apan.1 $arese ner#us fasialis perifer merupakan kelemahan jenis motor neuron yang terjadi bila nu%leus atau serabut distal ner#us fasialis terganggu' yang menyebabkan kelemahan otot 9ajah. $arese ner#us fasialis biasanya mengarah pada suatu lesi ner#us fasialis ipsilateral atau dapat pula disebabkan lesi nu%leus fasialis ipsilateral pada pons.0 Foester melaporkan bah9a kerusakan ner#us fasialis sebanyak .+, dari 0-,8 kasus <0>= dari seluruh trauma kepala saat $erang 2unia ;. Friedman dan /erit menemukan sekitar 8 dari 10, kasus trauma kepala. Adapun parese ner#us fasialis yang tidak diketahui penyebabnya < ell?s $alsy= sekitar +,(0, kasus per .,,.,,, penduduk pertahun' sekitar 4,(87> dari semua kasus merupakan paralysis ner#us fasialis unilateral.0

;nsiden pada laki(laki dan perempuan sama' namun rata(rata mun%ul pada usia 1, tahun meskipun penyakit ini dapat timbul di semua umur. ;nsiden terendah adalah pada anak di ba9ah ., tahun' meningkat pada umur di atas 8, tahun. Frekuensi parese ner#us fasialis kanan dan kiri sama. Kausa tumor merupakan hal yang jarang' hanya sekitar 7> dari semua kasus parese ner#us fasialis.0 $arese ner#us fasialis memberikan dampak yang besar bagi kehidupan seseorang dimana pasien tidak dapat atau kurang dapat menggerakkan otot 9ajah sehingga tampak 9ajah pasien tidak simetris. 2alam menggerakkan otot ketika menggembungkan pipi dan mengerutkan dahi akan tampak sekali 9ajah pasien tidak simetris. !al ini menimbulkan suatu deformitas kosmetik dan fungsional yang berat.. $arese ner#us fasialis merupakan suatu gejala penyakit' sehingga harus di%ari penyebab dan ditentukan derajat kelumpuhannya dengan pemeriksaan tertentu guna menetukan terapi dan prognosisnya. $enyebabnya dapat berupa kelaian %ongenital' infeksi' trauma' tumor' idiopatik' dan penyakit(penyakit tertentu seperti 2/' hipertensi berat' dan infeksi telinga tengah. $enanganan pasien dengan parese ner#us fasialis se%ara dini' baik operatif maupun se%ara konser#atif akan menentukan keberhasilann dalam pengobatan.. 1.2. 4atasan 7asalah Referat ini membahas tentang etiologi' patogenesis' diagnosis' dan penatalaksanaan parese ner#us fasialis. 1.3. 7etode Penulisan /etode yang dipakai dalam penulisan referat ini berupa tinjauan kepustakaan yang merujuk kepada berbagai literature dan makalh ilmiah.

1.4. 0u;uan Penulisan Referat ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai etiologi' patogenesis' diagnosis' dan penatalaksanan parese ner#us fasialis.

454 ## 0#N9585N P8'05*5 2.1. %efinisi Kelumpuhan ner#us fasialis < N :;; = merupakan kelumpuhan otot(otot 9ajah dimana pasien tidak atau kurang dapat menggerakkan otot 9ajah' sehingga 9ajah pasien tidak simetris. !al ini tampak sekali ketika pasien diminta untuk menggembungkan pipi dan mengerutkan dahi.. 2.2. 5nato!i dan Fisiolo,i Nervus Fasialis Saraf fasialis mempunyai + subdi#isi ' yaitu@7'4 .. Ner#us fasialis yang sebenarnya@ yaitu ner#us fasialis yang murni untuk mempersarafi otot(otot ekspresi 9ajah' otot platisma' stilohioid' digastrikus bagian posterior dan stapedius di telinga tengah. +. Saraf intermediet <pars intermedius 9isberg=' yaitu subdi#isi saraf yang lebih tipis yang memba9a saraf aferen otonom' eferen otonom' aferen somatis. - Aferen otonom@ mengantar impuls dari alat penge%ap di dua pertiga depan lidah. Sensasi /en,e)a/an dari 2<3 +a,ian de/an lidah dihantar melalui saraf lingual ke korda timpani dan kemudian ke ganglion genikulatum dan kemudian ke nukleus traktus solitarius. - 3feren otonom <parasimpatik eferen=@ datang dari nukleus sali#atorius superior. Terletak di kaudal nukleus. Satu kelompok akson dari nukleus ini' berpisah dari saraf fasilalis pada tingkat ganglion genikulatum dan diperjalanannya akan ber%abang dua yaitu ke ,landula lakri!alis dan ,landula !ukosa nasal. Kelompok akson lain akan berjalan terus ke kaudal dan menyertai korda timpani serta saraf lingualis ke ganglion submandibularis. 2ari sana' impuls berjalan ke ,landula su+lin,ualis dan su+!andi+ularis' dimana impuls merangsang sali#asi.

- Aferen somatik@ rasa nyeri <dan mungkin juga rasa suhu dan rasa raba= dari sebagian daerah kulit dan mukosa yang disarafi oleh ner#us trigeminus. 2aerah overlapping <disarafi oleh lebih dari satu saraf atau tumpang tindih= ini terdapat di lidah. /alatu!. !eatus akustikus eksterna. dan +a,ian luar !e!+ran ti!/ani. ;nti motorik ner#us :;; terletak di pons. Serabutnya mengitari ner#us :;' dan keluar di bagian lateral pons. Ner#us intermedius keluar di permukaan lateral pons di antara ner#us :;; dan ner#us :;;;. Ketiga ner#us ini bersama(sama memasuki meatus akustikus internus. <lihat gambar += 2i dalam meatus ini' saraf fasialis dan intermediet berpisah dari saraf :;;; dan terus ke lateral dalam kanalis fasialis' kemudian ke atas ke tingkat ganglion genikulatum. $ada ujung akhir kanalis ' saraf fasialis meninggalkan kranium melalui foramen stilomastoideus. 2ari titik ini' serat motorik menyebar di atas (a;ah. 2alam melakukan penyebaran itu' beberapa melubangi ,landula /arotis.7'4

Se9aktu meninggalkan pons' ner#us fasialis beserta ner#us intermedius dan ner#us :;;; masuk ke dalam tulang temporal melalui porus akustikus internus. 2alam perjalanan di dalam tulang temporal' ner#us :;; dibagi dalam 0 segmen' yaitu segmen labirin' segman timpani dan segmen mastoid.. Segmen labirin terletak antara akhir kanal akustik internus dan ganglion genikulatum . panjang segmen ini +(1 milimeter.. Segmen timpani <segmen #ertikal=' terletak di antara bagian distal ganglion genikulatum dan berjalan ke arah posterior telinga tengah ' kemudian naik ke arah tingkap lonjong <#enestra o#alis= dan stapes' lalu turun kemudian terletak sejajar

dengan kanal semisirkularis hori&ontal. $anjang segmen ini kira(kira .+ milimeter.. Segmen mastoid < segmen #ertikal= mulai dari dinding medial dan superior ka#um timpani . perubahan posisi dari segman timpani menjadi segmen mastoid' disebut segman piramidal atau genu eksterna. agian ini merupakan bagian paling posterior dari ner#us :;;' sehingga mudah terkena trauma pada saat operasi. Selanjutnya segmen ini berjalan ke arah kaudal menuju segmen stilomaoid . panjang segmen ini .7(+, milimeter.. Nukleus fasialis juga menerima impuls dari talamus yang mengarahkan yang mengarahkan gerakan ekspresi emosional pada otot(otot 9ajah. Auga ada hubungan dengan gangglion basalis. Aika bagian ini atau bagian lain dari sistem piramidal menderita penyakit penyakit' mungkin terdapat penurunan atau hilangnya ekspresi 9ajah <hipomimia atau amimi=.4 2.3.Etiolo,i $enyebab kelumpuhan ner#us fasialis bisa disebabkan oleh kelainan %ongenital' infeksi' tumor' trauma' gangguan pembuluh darah' idiopatik' dan penyakit(penyakit tertentu..'0 1. *on,enital Kelumpuhan yang didapat sejak lahir < %ongenital = bersifat irre#ersible dan terdapat bersamaan dengan anomaly pada telinga dan tulang pendengaran.. $ada parese ner#us fasialis bilateral dapat terjadi karena adanya gangguan perkembangan ner#us fasialis dan seringkali bersamaan dengan kelemahan okular <sindrom /oibeus=.0 2. #nfeksi $roses infeksi di intra%ranial atau infeksi telinga tengah dapat menyebabkan kelumpuhan ner#us fasialis. ;nfeksi intra%ranial yang menyebabkan kelumpuhan ini seperti pada Sindrom Ramsay(!unt' !erpes otikus. ;nfeksi Telinga tengah yang dapat menimbulkan parese ner#us

fasialis adalah otitis media supuratif kronik < */SK = yang telah merusak Kanal Fallopi.. 3. 0u!or Tumor yang bermetastasis ke tulang temporal merupakan penyebab yang paling sering ditemukan. iasanya berasal dari tumor payudara' paru(paru' dan prostat. Auga dilaporkan bah9a penyebaran langsung dari tumor regional dan sel s%h9ann' kista dan tumor ganas maupun jinak dari kelenjar parotis bisa mengin#asi %abang akhir dari ner#us fasialis yang berdampak sebagai berma%am(ma%am tingkat kelumpuhan. $ada kasus yang sangat jarang' karena pelebaran aneurisma arteri karotis dapat mengganggu fungsi motorik ner#us fasialis se%ara ipsilateral.+ 4. 0rau!a $arese ner#us fasialis bisa terjadi karena trauma kepala' terutama jika terjadi fraktur basis %ranii' khususnya bila terjadi fraktur longitudinal. Selain itu luka tusuk' luka tembak serta penekanan forsep saat lahir juga bisa menjadi penyebab. Ner#us fasialis pun dapat %edera pada operasi mastoid' operasi neuroma akustikBneuralgia kelenjar parotis.+ trigeminal dan operasi

. 6an,,uan Pe!+uluh %arah 5angguan pembuluh darah yang dapat menyebabkan parese ner#us fasialis diantaranya thrombosis arteri karotis' arteri maksilaris dan arteri serebri media.. 6. #dio/atik = Bells Palsy > $arese ell merupakan lesi ner#us fasialis yang tidak diketahui ell terjadi

penyebabnya atau tidak menyertai penyakit lain.$ada parese

edema ner#us fasialis. Karena terjepit di dalam foramen stilomastoideus

dan menimbulkan kelumpuhan tipe )/N yang disebut sebagai Bells Palsy.0 ". Penyakti2/enyakit tertentu $arese fasialis perifer dapat terjadi pada penyakit(penyakit tertentu' misalnya 2/' hepertensi berat' anestesi lo%al pada pen%abutan gigi' infeksi telinga tengah' sindrom 5uillian arre.0 2.4. 6e;ala dan 7anifestasi *linis *tot(otot bagian atas 9ajah mendapat persarafan dari + sisi. Karena itu' terdapat perbedaan antara gejala kelumpuhan saraf :;; jenis sentral dan perifer. $ada gangguan sentral' sekitar mata dan dahi yang mendapat persarafan dari + sisi' tidak lumpuh C yang lumpuh ialah bagian ba9ah dari 9ajah. $ada gangguan N :;; jenis perifer <gangguan berada di inti atau di serabut saraf= maka semua otot sesisi 9ajah lumpuh dan mungkin juga termasuk %abang saraf yang mengurus penge%apan dan sekresi ludah yang berjalan bersama N. Fasialis.7 agian inti motorik yang mengurus 9ajah bagian ba9ah mendapat persarafan dari korteks motorik kontralateral' sedangkan yang mengurus 9ajah bagian atas mendapat persarafan dari kedua sisi korteks motorik <bilateral= <gambar 0=. Karenanya kerusakan sesisi pada upper motor neuron dari ner#us :;; <lesi pada traktus piramidalis atau korteks motorik= akan mengakibatkan kelumpuhan pada otot(otot 9ajah bagian ba9ah' sedangkan bagian atasnya tidak. $enderitanya masih dapat mengangkat alis' mengerutkan dahi dan menutup mata <persarafan bilateral= C tetapi pasien kurang dapat mengangkat sudut mulut <menyeringai' memperlihatkan gigi geligi= pada sisi yang lumpuh bila disuruh. Kontraksi in#olunter masih dapat terjadi' bila penderita terta9a se%ara spontan' maka sudut mulut dapat terangkat.7 $ada lesi motor neuron' semua gerakan otot 9ajah' baik yang #olunter maupun yang in#olunter' lumpuh. )esi supranuklir <upper motor neuron= ner#us :;; sering merupakan bagian dari hemiplegia. !al ini dapat dijumpai pada strok

dan lesi(butuh(ruang <spa%e o%%upying lesion= yang mengenai korteks motorik' kapsula interna' talamus' mesensefalon dan pons di atas inti ner#us :;;. 2alam hal demikian penge%apan dan sali#asi tidak terganggu. Kelumpuhan ner#us :;; supranuklir pada kedua sisi dapat dijumpai pada paralisis pseudobulber. 7

5ejala dan tanda klinik yang berhubungan dengan lokasi lesi . <)ihat gambar 1= 0'4 1. 3esi di luar fora!en stilo!astoideus /ulut tertarik kearah sisi mulut yang sehat' makan terkumpul di antara pipi dan gusi. )ipatan kulit dahi menghilang. Apabila mata yang terkena tidak ditutup atau tidak dilindungi maka air mata akan keluar terus menerus. 2. 3esi di kanalis fasialis =!eli+atkan korda ti!/ani>

5ejala dan tanda klinik seperti pada <.=' ditambah dengan hilangnya ketajaman penge%apan lidah <+B0 bagian depan= dan sali#asi di sisi yang terkena berkurang. !ilangnya daya penge%apan pada lidah menunjukkan terlibatnya ner#us intermedius' sekaligus menunjukkan lesi di antara pons dan titik dimana korda timpani bergabung dengan ner#us fasialis di kanalis fasialis. 3. 3esi di kanalis fasialis le+ih tin,,i la,i =!eli+atkan !uskulus sta/edius> 5ejala dan tanda klinik seperti <.= dan <+= di tambah dengan hiperakusis. 4. 3esi dite!/at yan, le+ih tin,,i la,i =!eli+atkan ,an,lion ,enikulatu!> 5ejala dan tanda kilinik seperti pada <.='<+='<0= disertai dengan nyeri di belakang dan didalam liang telinga' dan kegagalan lakrimal. Kasus seperti ini dapat terjadi pas%aherpes di membrana timpani dan konka. Sindrom Ramsay(!unt adalah parese fasialis perifer yang berhubungan dengan herpes &oster di ganglion genikulatum. Tanda(tandanya adalah herpes &oster otikus ' dengan nyeri dan pembentukan #esikel dalam kanalis auditorius dan dibelakang aurikel <saraf aurikularis posterior=' terjadi tinitus' kegagalan pendengaran' gangguan penge%apan' pengeluaran air mata dan sali#asi. . 3esi di !eatus akustikus internus 5ejala dan tanda klinik seperti diatas ditambah dengan tuli akibat terlibatnya ner#us akustikus. 6. 3esi dite!/at keluarnya nervus fasialis dari /ons. 5ejala dan tanda klinik sama dengan diatas' disertai gejala dan tanda terlibatnya ner#us trigeminus' ner#us akustikus dan kadang D kadang juga ner#us abdusen' ner#us aksesorius dan ner#us hipoglossus.

2. . *lasifikasi Parese Fasialis 5ambaran dari disfungsi motorik fasial ini sangat luas dan karakteristik dari parese ini sangat sulit. eberapa sistem telah usulkan tetapi semenjak pertengahan .-6,. Sistem house( ra%kmann yang selalu atau sangat dianjurkan . pada klasifikasi ini grade . merupakan fungsi yang normal dan grade 4 merupakan parese yang komplit. $ertengahan grade ini sistem berbeda penyesuaian dari fungsi ini pada istirahat dan dengan kegiatan. ;ni diringkas dalam tabel@8 5rade ; ;; $enjelasan Normal 2isfungsi ringan Karakteristik Fungsi fasial normal Kelemahan yang sedikit yang terlihat pada inspeksi dekat' bisa ada sedikit sinkinesis. $ada istirahat simetri dan selaras. $ergerakan dahi sedang sampai baik /enutup mata dengan usaha yang minimal Terdapat sedikit asimetris pada mulut jika

melakukan pergerakan ;;; 2isfungsi sedang Terlihat tapi tidak tampak adanya perbedaan antara kedua sisi Adanya sinkinesis ringan 2apat ditemukam spasme atau kontraktur hemifasial $ada istirahat simetris dan selaras $ergerakan dahi ringan sampai sedang /enutup mata dengan usaha /ulut sedikit lemah dengan pergerakan yang ;: 2isfungsi sedang berat maksimum Tampak kelemahan bagian 9ajah yang jelas dan asimetri Kemampuan menggerakkan dahi tidak ada Tidak dapat menutup mata dengan sempurna : 2isfungsi berat /ulut tampak asimetris dan sulit digerakkan. Wajah tampak asimetris $ergerakan 9ajah tidak ada dan sulit dinilai 2ahi tidak dapat digerakkan Tidak dapat menutup mata :; Total parese /ulut tidak simetris dan sulit digerakkan Tidak ada pergerakkan

2. . 8;i %ia,nostik 2iagnosis ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan fungsi ner#us fasialis. Tujuan pemeriksaan fungsi ner#us fasialis adalah untuk menentukan letak lesi dan menentukan derajat kelumpuhannya.. 1. Pe!eriksaan fun,si saraf !otorik

Terdapat ., otot(otot utama 9ajah yang bertanggung ja9ab untuk ter%iptanya mimi% dan ekspresi 9ajah seseorang. Adapun urutan ke(., otot(otot tersebut dari sisi superior adalah sebagai berikut @ a. /. Frontalis b. /. Sour%ilier @ @ diperiksa dengan %ara mengangkat alis ke atas. diperiksa dengan %ara mengerutkan alis %. /. $iramidalis @ diperiksa dengan %ara mengangkat dan mengerutkan hidung ke atas d. /. *rbikularis *kuli @ diperiksa dengan %ara memejamkan kedua mata kuat(kuat e. /. Eigomatikus @ diperiksa dengan %ara terta9a lebar sambil memperlihatkan gigi f. /. Rele#er Komunis @ diperiksa memon%ongkan dengan mulut %ara kedepan

sambil memperlihatkan gigi g. /. usinator @ diperiksa dengan %ara

menggembungkan kedua pipi h. /. *rbikularis *ris @ diperiksa dengan %ara menyuruh

penderita bersiul i. /. Triangularis @ diperiksa dengan %ara menarik kedua sudut bibir ke ba9ah j. /. /entalis @ diperiksa rapat ke depan dengan %ara

memon%ongkan mulut yang tertutup

$ada tiap gerakan dari ke ., otot tersebut' kita bandingkan antara kanan dan kiri @ a. <0= b. %. d. Sedikit ada gerakan dinilai dengan angka satu < . = 2iantaranya dinilai dengan angka dua < + = Tidak ada gerakan sama sekali dinilai dengan angka nol < , = "ntuk gerakan yang normal dan simetris dinilai dengan angka tiga

Seluruh otot ekspresi tiap sisi muka dalam keadaan normal akan mempunyai nilai tiga puluh < 0, =.. 2. 0onus

$ada keadaan istirahat tanpa kontraksi maka tonus otot menentukan terhadap kesempurnaan mimi% B ekspresi muka. Freyss menganggap penting akan fungsi tonus sehingga mengadakan penilaian pada setiap tingkatan kelompok otot muka' bukan pada setiap otot. Fa9thorne mengemukakan bah9a tonus yang jelek memberikan gambaran prognosis yang jelek. $enilaian tonus seluruhnya berjumlah lima belas <.7= yaitu seluruhnya terdapat lima tingkatan dikalikan tiga untuk setiap tingkatan. Apabila terdapat hipotonus maka nilai tersebut dikurangi satu <(.= sampai minus dua <(+= pada setiap tingkatan tergantung dari gradasinya..

3. 6usto!etri

Sistem penge%apan pada +B0 anterior lidah dipersarafi oleh n. Korda timpani' salah satu %abang ner#us fasialis.. Kerusakan pada N :;; sebelum per%abangan korda timpani dapat menyebabkan ageusi <hilangnya penge%apan=.+ $emeriksaan dilakukan dengan %ara penderita disuruh

menjulurkan lidah' kemudian pemeriksa menaruh bubuk gula' kina' asam sitrat atau garam pada lidah penderita. !ali ini dilakukan se%ara bergiliran dan diselingi istirahat. ila bubuk ditaruh' penderita tidak boleh menarik lidahnya ke dalam mulut' sebab bubuk akan tersebar melalui ludah ke sisis lidah lainnya atau ke bagian belakang lidah yang persarafannya diurus oleh saraf lain. $enderita disuruh untuk menyatakan penge%apan yang dirasakannya dengan isyarat' misalnya . untuk rasa manis' + untuk rasa pahit' 0 untuk rasa asin' dan 1 untuk rasa asam.+ $ada pemeriksaan fungsi korda timpani adalah perbedaan ambang rangsang antara kanan dan kiri. Freyss menetapkan bah9a beda 7,> antara kedua sisi adalah patologis..

4. 'alivasi

$emeriksaan uji sali#asi dapat dilakukan dengan melakukan kanulasi kelenjar submandibularis. Faranya dengan menyelipkan tabung polietilen no 7, kedalam duktus Wharton. Sepotong kapas yang

telah di%elupkan kedalam jus lemon ditempatkan dalam mulut dan pemeriksa harus melihat aliran ludah pada kedua tabung. :olume dapat dibandingkan dalam . menit. erkurangnya aliran ludah sebesar +7 > dianggap abnormal. 5angguan yang sama dapat terjadi pada jalur ini dan juga penge%apan' karena keduanya ditransmisi oleh saraf korda timpani.+

. ')hi!er 0est atau Naso23a)ry!al Refle?

2ianggap sebagai pemeriksaan terbaik untuk pemeriksaan fungsi serabut(serabut pada simpatis dari ner#us fasialis yang disalurkan melalui ner#us petrosus superfisialis mayor setinggi ganglion genikulatum. Kerusakan pada atau di atas ner#us petrosus mayor dapat menyebabkan berkurangnya produksi air mata..'+ Tes S%himer dilakukan untuk menilai fungsi lakrimasi dari mata. Fara pemeriksaan dengan meletakkan kertas hisap atau lakmus lebar ,'7 %m panjang 7(., %m pada dasar konjungti#a. Setelah tiga menit' panjang dari bagian strip yang menjadi basah dibandingkan dengan sisi satunya. Freys menyatakan bah9a kalau ada beda kanan dan kiri lebih atau sama dengan 7,> dianggap patologis..'+

6. Refleks 'ta/edius

"ntuk menilai refleG stapedius digunakan elektoakustik impedans meter' yaitu dengan %ara memberikan ransangan pada

muskulus stapedius yang bertujuan untuk mengetahui fungsi N. stapedius %abang N.:;;.

". 8;i audiolo,ik Setiap pasien yang menderita paralisis ner#us fasialis perlu menjalani pemeriksaan audiogram lengkap. $engujian termasuk hantaran udara dan hantaran tulang' timpanometri dan refleG stapes. Fungsi saraf %ranial kedelapan dapat dinilai dengan menggunakan uji respon auditorik yang dibangkitkan dari batang otak. "ji ini bermanfaat dalam mendeteksi patologi kanalis akustikus internus. Suatu tuli konduktif dapat memberikan kesan suatu kelainan dalam telinga tengah' dan dengan memandang syaraf fasialis yang terpapar pada daerah ini' perlu dipertimbangkan suatu sumber infeksi. Aika terjadi parese saraf ketujuh pada 9aktu otitis media akut' maka mungkin gangguan saraf pada telinga tengah. $engujian reflek dapat dilakukan pada telinga ipsilateral atau kontralateral dengan menggunakan suatu nada yang keras' yang akan membangkitkan respon suatu gerakan reflek dari otot stapedius. 5erakan ini mengubah tegangan membrane timpani dan menyebabkan perubahan impedansi rantai osikular. Aika nada tersebut diperdengarkan pada belahan telinga yang normal' dan reflek ini pada perangsangan kedua telinga mengesankan suatu kelainan pada bagian aferen saraf kranialis.+ :. 'inkinesis

Sinkinesis menetukan suatu komplikasi dari parese ner#us fasialis yang sering kita jumpai. Fara mengetahui ada tidaknya sinkinesis adalah sebagai berikut @.

a. $enderita diminta untuk memenjamkan mata kuat(kuat kemudian kita melihat pergerakan otot(otot pada daerah sudut bibir atas. Kalau pergerakan normal pada kedua sisi dinilai dengan angka dua <+=. Kalau pergerakan pada sisi paresis lebih <hiper= dibandingkan dengan sisi normal nilainya dikurangi satu <(.= atau dua <(+=' tergantung dari gradasinya. b. $enderita diminta untuk terta9a lebar sambil memperlihatkan gigi' kemudian kita melihat pergerakan otot(otot pada sudut mata ba9ah. $enilaian seperti pada <a=. %. Sinkinesis juga dapat dilihat pada 9aktu penderita berbi%ara <gerakan emosi= dengan memperhatikan pergerakan otot(otot sekitar mulut. Nilai satu <.= kalau pergerakan normal. Nilai nol <,= kalau pergerakan tidak simetris.

&. 1e!is/as!e

!emispasme merupakan suatu komplikasi yang sering dijumpai pada penyembuhan parese fasialis yang berat. 2iperiksa dengan %ara penderita diminta untuk melakukan gerakan(gerakan bersahaya seperti mengedip(ngedipkan mata berulang(ulang maka bibir akan jelas tampak gerakan otot(otot pada sudut bibir ba9ah atau sudut mata ba9ah. $ada penderita yang berat kadang(kadang otot(otot platisma di daerah leher juga ikut bergerak. "ntuk setiap gerakan hemispasme dinilai dengan angka <(.=.. Fungsi motorik otot(otot tiap sisi 9ajah orang normal seluruhnya berjumlah lima puluh <7,= atau .,,>. 5radasi paresis

fasialis dibandingkan dengan nilai tersebut dikalikan dua untuk persentasenya.. 2.6. Pe!eriksaan Penun;an, Salah satu pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mengetahui parese ner#us fasialis adalah dengan uji fungsi saraf. Terdapat beberapa uji fungsi saraf yang tersedia antara lain 3lektromigrafi <3/5=' 3lektroneuronografi <3N*5=' dan uji stimulasi maksimal.+

..

3lektromiografi <3/5=

3/5 sering kali dilakukan oleh bagian neurologi. $emeriksaan ini bermanfaat untuk menentukan perjalanan respons reiner#asi pasien. $ola 3/5 dapat diklasifikasikan sebagai respon normal' pola dener#asi' pola fibrilasi' atau suatu pola yang ka%au yang mengesankan suatu miopati atau neuropati. Namun' nilai suatu 3/5 sangat terbatas kurang dari +. hari setelah paralisis akut. Sebelum +. hari' jika 9ajah tidak bergerak' 3/5 akan memperlihatkan potensial dener#asi. $otensial fibrilasi merupakan suatu tanda positif yang menunjukkan kepulihan sebagian serabut. $otensial ini terlihat sebelum +. hari.+

+.

3lektroneuronografi <3N*5= 3N*5 memberi informasi lebih a9al dibandingkan dengan 3/5. 3N*5 melakukan stimulasi pada satu titik dan pengukuran 3/5 pada satu titik yang lebih distal dari saraf. Ke%epatan hantaran saraf

dapat diperhitungkan.

ila terdapat reduksi -,> pada 3N*5 bila

dibandingkan dengan sisi lainnya dalam sepuluh hari' maka kemungkinan sembuh juga berkurang se%ara bermakna. Fis%h 3selin melaporkan bah9a suatu penurunan sebesar +7 persen berakibat penyembuhan tidak lengkap pada 66 persen pasien mereka' sementara 88 persen pasien yang mampu mempertahankan respons di atas angka tersebut mengalami penyembuhan normal saraf fasialis.+ 0. "ji Stimulasi /aksimal

"ji stimulasi merupakan suatu uji dengan meletakkan sonde ditekankan pada 9ajah di daerah saraf fasialis. Arus kemudian dinaikkan perlahan(lahan hingga 7 ma' atau sampai pasien merasa tidak nyaman. 2ahi' alis' daerah periorbital' pipi' ala nasi' dan bibir ba9ah diuji dengan menyapukan elektroda se%ara perlahan. Tiap gerakan di daerah(daerah ini menunjukkan suatu respons normal. $erbedaan respons yang ke%il antara sisi yang normal dengan sisi yang lumpuh dianggap sebagai suatu tanda kesembuhan. $enurunan yang nyata adalah apabila terjadi kedutan pada sisi yang lumpuh dengan besar arus hanya +7 persen dari arus yang digunakan pada sisi yang normal. ila dibandingkan setelah ., hari' -+ persen penderita ell?s $alsy kembali dapat melakukan beberapa fungsi. ila respon elektris hilang' maka .,, persen akan mengalami pemulihan fungsi yang tidak lengkap. Statistik menganjurkan bah9a bentuk pengujian yang paling dapat diandalkan adalah uji fungsi saraf se%ara langsung.+

5ambar 7. 2ikutip dari 3ur Ar%h *torhinolaryngol <+,,6= +47@810D87+ 2.". Penatalaksanaan $engobatan terhadap parese ner#us :;; dapat dikelompokkan dalam 0 bagian @ .'+'6 1. Pen,o+atan terhada/ /arese nervus fasialis A. Fisioterapi 1. Heat Theraphy, Face Massage, Facial Excercise asahkan handuk dengan air panas' setelah itu handuk diperas dan diletakkan dimuka hingga handuk mendingin. Kemudian pasien diminta untuk memasase otot(otot 9ajah yang lumpuh terutama daerah sekitar mata' mulut dan daerah tengah 9ajah./asase dilakukan dengan menggunakan krim 9ajah dan idealnya juga dengan menggunakan alat penggetar listrik. Setelah itu pasien diminta untuk berdiri didepan %ermin dan melakukan beberapa latihan 9ajah seperti mengangkat alis mata' memejamkan kedua mata kuat(kuat' mengangkat dan mengerutkan hidung' bersiul' menggembungkan pipi dan menyeringai.0'6Kegiatan ini dilakukan selama 7 menit + kali sehari.0 2. Electrical ti!"lation

Stimulasi energi listrik dengan aliran gal#ani% berenergi lemah. + Tindakan ini bertujuan untuk memi%u kontraksi buatan pada otot( otot yang lumpuh dan juga berfungsi untuk mempertahankan aliran darah serta tonus otot.6

. Farmakologi *bat(obatan yang dapat diberikan dalam penatalaksanaan parese ner#us fasialis antara lain6@ .. Asam Nikotinik $ada parese ner#us fasialis yang dikarenakan iskemiaAsam nikotinik dan obat(obatan yang bekerja menghambat ganglion simpatik ser#ikal digunakan untuk memi%u #asodilatasi sehingga dapat meningkatkan suplai darah ke ner#us fasialis. +. :asokonstriktor' Antimikroba *bat ini diberikan pada kelumpuhan ner#us fasialis yang disebabkan oleh kompresi ner#us fasialis pada kanal falopi. *bat ini bekerja mengurangi bendungan ' pembengkakkan' dan inflamasi pada keadaan diatas. 0. Steroid *bat ini diberikan untuk mengurangi proses inflamasi yang menyebabkan Bells Palsy. 1. Sodium Kromoglikat 2iberikan pada parese ner#us fasialis jika dipikirkan adanya reaksi alergi. 7. Anti#irus

aru(baru ini anti#irus diberikan dengan atau tanpa penggunaan prednisone se%ara simultan.

F. $engobatan $sikofisikal

Akupuntur' #io$ee%#ac&' dan

electro!yographic $ee%#ac&

dilaporkan dapat membantu pentembuhan Bells Palsy.6

2.

Pen,o+atan 'ekuele = 6e;ala 'isa > $engobatan terhadap gejala sisa yang dapat dilakukan antara lain 6@ A. 2epresi $asien dengan parese ner#us fasialis memiliki ketakutan bah9a mereka memiliki penyakit yang mengan%am ji9a ataupun penyakit yang melibatkan pembuluh darah otak. Konseling dan terapi kelompok yang melibatkan penderita dengan usia yang sama terbukti efektif untuk mengatasi depresi tersebut. . Nyeri Sebagian pasien dengan Bells Palsy dan hampir seluruh pasien dengan !erpes Eooster Fephali% merasakan nyeri. Nyeri ini dapat diatasi dengan analgesi% non(narkotik. 2apat diberikan steroid dengan dosis a9al . mgB kg penggunaan. F. $era9atan /ata Se%ara umum' $era9atan mata ditujukan untuk menjaga kelembaban mata agar tidak terjadi keratitis dan kerusakan kornea. $asien diminta B hari dan tapering off setelah ., hari

untuk meengedipkan mata + sampai 1 kali permenit disamping penggunaan obat tetes mata. 3. #ndikasi 8ntuk O/erasi $ada kasus dengan gangguan hantaran berat atau sudah terjadi dener#asi total' tindakan operatif segera harus dilakukan dengan teknik dekompresi ner#us fasialis transmastoid..

2.:. *o!/likasi Setelah kelumpuhan fasial perifer' regenerasi saraf yang rusak' terutama serat otonom dapat sebagian atau pada arah yang salah. Serat yang terlindung mungkin memberikan akson baru yang tumbuh ke dalam bagian yang rusak. $ersarafan baru yang abnormal ini' dapat menjelaskan kontraktur atau sinkinesis <gerakan yang berhubungan= dalam otot(otot mimik 9ajah4. Sindrom air mata buaya <refleks gastrolakrimalis paradoksikal= tampaknya didasarkan oleh persarafan baru yang salah. 2i perkirakan bah9a serat sekretoris untuk kelenjar air liur tumbuh ke dalam selubung S%h9ann dari serat yang %edera yang berdegenerasi dan pada asalnya serat tersebut bertanggung ja9ab untuk glandula lakrimalis4.

%5F05R P8'05*5 .. Sjarifuddin' ashiruddin A' ramantyo . 'el"!p"han (erv"s Fasialis Peri$er. ;n @ Soepardi 3A' ;skandar N editors. uku Ajar ;lmu Kesehatan Telinga !idung Tenggorok Kepala )eher. 4th ed. Aakarta @ alai $enerbit FK(";' +,,8. +. /aisel R' )e#ine S' .--8. )angg"an ara$ Fasialis. 2alam Ajar $enyakit T!T edisi 4. Aakarta @ 35F. 0. K.A.)ee. Essential Otolaryngology an% Hea% an% (ec& 3dition' Fhapter ., @ Fa%ial Ner#e $aralysis.+,,4.
4. Fa%ial

oies

uku

"rgery. ;;;rd dari

Ner#e Anatomy @ httpBfa%ialparalysisinstitute.%om.*ktober +,,6

2iakses

7. S/. )umbotobing. (e"rologi 'lini&, Pe!eri&saan Fisi& %an Mental . Aakarta @ alai $enerbit FK(";'+,,4. 4. $eter 2uus. 2iagnosis Topi& (e"rologi *nato!i, Fisiologi, Tan%a, )e+ala. Aakarta @ alai $ustaka..--4. 8. Aohn HS Kim. Fa%ial Ner#e $aralysis. 2iakses 999.emedi%ine.%omBplasti%Btopi%7++.htm.+, No#ember +,,6 6. /ay' /ark and Thieme. +,,,. dari

arry /. S%hai&kin. The Facial (erve. Ne9 Hork @

Anda mungkin juga menyukai