Anda di halaman 1dari 7

Gerontik TEORI PENUAAN

Dahulu para ilmuan telah membuat teori tentang penuaan seperti Aristoteles dan Hipocrates yang berisi tentang suatu penurunan suhu tubuh dan cairan secara umum. Sekarang dengan seiring jaman banyak orang yang melakukan penelitian dan penemuan dengan tujuan supaya ilmu itu dapat semakin jelas, komplek dan variatif. Ahli teori telah mendeskripsikan proses biopsikososial penuaan yang kompleks. Tidak ada teori yang menjelaskan teori penuaan secara utuh. Semua teori masih dalam berbagai tahap perkembangan dan mepunyai keterbatasan. Namum pera at dapat menggunakannnya untuk memahami fenomena yang mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan klien lansia. !roses menjadi tua itu pasti akan dialami oleh setiap orang dan menjadi de asa itu pilihan.penuaan bukan progresi yang sederhana, jadi tidak ada teori universal yang diterima yang dapat memprediksi dan menjelaskan kompleksitas lansia. !enuaan dapat dilihat dari " perspektif yaitu # $. %sia biologis &erhubungan dengan kapasitas fungsi system organ '. %sia psikologis &erhubungan dengan kapasitas perilaku adaptasi ". %sia social &erhubungan dengan perubahan peran dan perilaku sesuai usia manusia.

!eran teori dalam memahami penuaan adalah sebagai landasan dan sudut pandang untuk melihat fakta, menja ab pertanyaan filosofi, dan dasar memberikan asuhan kepera atan pada pasien. !enuaan pada seseorang dipengaruhi oleh beberapa bagian seperti biologi, psikologi, social, fungsional dan spiritual. TEORI PSIKOLOGI (PSYCHOLOGIC THEORIES AGING) Teori ini akan menjelaskan bagaimana seseorang berespon pada tugas

perkembangannya. !ada dasarnya perkembangan seseorang akan terus berjalan meskipun orang tersebut telah menua. $. Teori Hierarki Kebutuhan Manusia Maslow (Maslows Hierarchy of H !a" Nee#s) Dari hierarki (aslo kebutuhan dasar menusia dibagi dalam lima

tingkatan dari mulai yang terendah kebutuhan fisiologi, rasa aman, kasih sayang, harga diri sampai pada yang paling tinggi yaitu aktualisasi diri. Seseorang akan memenuhi kebutuhan tersebut dari mulai tingkat yang paling rendah menuju ke tingkat yang paling tinggi. (enurut (aslo semakin tua usia individu maka individu tersebut akan

mulai berusaha mencapai aktualisasi dirinya. )ika individu telah mencapai aktualisasi diri maka individu tersebut telah mencapai kede asaan dan kematangan dengan semua sifat yang ada di dalamnya* otonomi, kreatif, independent dan hubungan interpersonal yang positif. '. Teori Indi idualis! "un# ($ "%s Theory of I"#i&i# alis!) (enurut +arl )ung sifat dasar menusia terbagi menjadi dua yaitu ekstrovert dan introvert. ,ndividu yang telah mencapai lansia dia akan cenderung introvert, dia lebih suka menyendiri seperti bernostalgia tentang masa lalunya. (enua yang sukses adalah jika dia bisa menyeimbangkan antari sisi introvertnya dengan sisi ekstrovertnya namun lebih condong kearah introvert. Dia tidak hanya

senang dengan dunianya sendiri tapi juga terkadang dia ekstrovert juga melihat orang lain dan bergantung pada mereka. ". Teori $ela%an Tin#kat Perke!ban#an Erikson (Eri'so"s Ei%h( S(a%es of Life) (enurut -rikson tugas perkembangan terakhir yang harus dicapai individu adalah ego integrity vs disapear. )ika individu tersebut sukses mencapai tugas ini maka dia akan berkembang menjadi individu yang arif dan bijaksana .menerima dirinya apa adanya, merasa hidup penuh arti, menjadi lansia yang bertanggung ja ab dan kehidupannya berhasil/. Namun jika individu tersebut gagal mencapai tahap ini maka dia akan hidup penuh dengan keputusasaan .lansia takut mati, penyesalan diri, merasakan kegetiran dan merasa terlambat untuk memperbaiki diri/. $. O%ti!alisasi Selekti& den#an Ko!%ensasi (Selec(i&e O)(i!i*a(io" wi(h Co!)e"sa(io") (enurut teori ini, kompensasi terhadap penurunan tubuh ada " elemen yaitu# a. Seleksi. Adanya penurunan dari fungsi tubuh karena proses penuaan maka mau tidak mau harus ada peningkatan pembatasan terhadap aktivitas sehari0hari. b. 1ptimalisasi. 2ansia tetap menoptimalkan kemampuan yang masih dia punya guna meningkatkan kehidupannya. c. 3ompensasi.

Aktivitas0aktivitas yang sudah tidak dapat dijalakan arena proses penuaan diganti dengan aktifitas0aktifitas lain yang mungkin bisa dilakukan dan bermanfaat bagi alnsia. Hurlock .$44$/ menyebutkan bah a !5& atau kebahagiaan pada lanjut usia tergantung dipenuhi atau tidaknya 6tiga A7 kebahagiaan, yaitu acceptance .penerimaan/, affection .kasih sayang/, dan achievement .pencapaian/. Apabila seorang lanjut usia tidak dapat memenuhi 6tiga A7 tersebut maka akan sulit baginya untuk dapat mencapai kebahagiaan. 8yff dalam buku Human Development .'999/ juga memberi definisi ell0 being dalam adulthood dan menunjukkan bagaimana orang de asa memandang diri mereka sendiri yang berbeda pada beberapa hal di masa adulthood mereka Salah satu dimensi dari !sychological 5ell0&eing dalam skala 8yff yang sejalan dengan Hurlock adalah dimensi Self0Acceptance .penerimaan diri/. Nilai tinggi pada dimensi ini menunjukkan bah a lanjut usia memiliki sikap yang positif pada diri sendiri, menerima diri baik aspek yang positif maupun negatif, memandang positif masa lalu. Sedangkan nilai rendahnya menunjukkan bah a lanjut usia merasa tidak puas terhadap diri sendiri, kece a dengan masa lalu, ingin menjadi orang yang berbeda dari dirinya saat ini. Dalam buku 7&unga 8ampai !sikologi !erkembangan !ribadi dari bayi sampai lanjut usia7 .'99$/, aspek emosional yang terganggu, kecemasan, apalagi stres berat secara tidak langsung dapat mengganggu kesehatan fisik yang akan berakibat buruk terhadap stabilitas emosi. !ada lanjut usia permasalahan psikologis terutama muncul bila lanjut usia tidak berhasil menemukan jalan keluar masalah yang timbul sebagai akibat dari proses menua. !roses penuaan yang baik berkaitan dengan menolak penyakit, banyak dari kemampuan yang menurun secara lebih perlahan, cara diet yang sesuai, olah raga, stimulasi mental yang layak, serta relasi dan dukungan sosial yang baik. Dengan mengedepankan suatu kehidupan yang aktif daripada pasif akan diperoleh keuntungan : keuntungan fisik dan psikologis. Perke!ban#an E!osional

(emasuki masa tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi dan menyikapi masa tua tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia kurang dapat menyesuaikan diri dan memecahkan masalah yang dihadapi .5idyastuti, '999/. (unculnya rasa tersisih, tidak dibutuhkan lagi, ketidak ikhlasan menerima kenyataan baru seperti penyakit yang tidak kunjung sembuh, kematian pasangan, merupakan sebagian kecil dari keseluruhan perasaan yang tidak enak yang harus dihadapi lanjut usia. Hal : hal tersebut di atas yang dapat menjadi penyebab lanjut usia kesulitan dalam melakukan penyesuaian diri. &ahkan sering ditemui lanjut usia dengan penyesuaian diri yang buruk. Sejalan dengan bertambahnya usia, terjadinya gangguan fungsional, keadaan depresi dan ketakuatan akan mengakibatkan lanjut usia semakin sulit melakukan penyelesaian suatu masalah. Sehingga lanjut usia yang masa lalunya sulit dalam menyesuaikan diri cenderung menjadi semakin sulit penyesuaian diri pada masa0 masa selanjutnya. ;ang dimaksud dengan penyesuaian diri pada lanjut usia adalah kemampuan orang yang berusia lanjut untuk menghadapi tekanan akibat perubahan perubahan fisik, maupun sosial psikologis yang dialaminya dan kemampuan untuk mencapai keselarasan antara tuntutan dari dalam diri dengan tuntutan dari lingkungan, yang disertai dengan kemampuan mengembangkan mekanisme psikologis yang tepat sehingga dapat memenuhi kebutuhan: kebutuhan dirinya tanpa menimbulkan masalah baru. !ada orang : orang de asa lanjut atau lanjut usia, yang menjalani masa pensiun dikatakan memiliki penyesuaian diri paling baik merupakan lanjut usia yang sehat, memiliki pendapatan yang layak, aktif, berpendidikan baik, memiliki relasi sosial yang luas termasuk diantaranya teman : teman dan keluarga, dan biasanya merasa puas dengan kehidupannya sebelum pensiun .!almore, dkk, $4<=/. 1rang : orang de asa lanjut dengan penghasilan tidak layak dan kesehatan yang buruk, dan harus menyesuaikan diri dengan stres lainnya yang terjadi seiring dengan pensiun, seperti kematian pasangannya, memiliki lebih banyak kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan fase pensiun .Stull > Hatch, $4<?/.

!enyesuaian diri lanjut usia pada kondisi psikologisnya berkaitan dengan dimensi emosionalnya dapat dikatakan bah a lanjut usia dengan keterampilan emosi yang berkembang baik berarti kemungkinan besar ia akan bahagia dan berhasil dalam kehidupan, menguasai kebiasaan pikiran yang mendorong produktivitas mereka. 1rang yang tidak dapat menghimpun kendali tertentu atas kehidupan emosinya akan mengalami pertarungan batin yang merampas kemampuan mereka untuk berkonsentrasi ataupun untuk memiliki pikiran yang jernih. 1hman > Soares .$44</ melakukan penelitian yang menghasilkan kesimpulan bah a sistem emosi mempercepat sistem kognitif untuk mengantisipasi hal buruk yang mungkin akan terjadi. Dorongan yang relevan dengan rasa takut menimbulkan reaksi bah a hal buruk akan terjadi. Terlihat bah a rasa takut mempersiapkan individu untuk antisipasi datangnya hal tidak menyenangkan yang mungkin akan terjadi. Secara otomatis individu akan bersiap menghadapi hal0hal buruk yang mungkin terjadi bila muncul rasa takut. 3etika individu memasuki fase lanjut usia, gejala umum yang nampak yang dialami oleh orang lansia adalah 6perasaan takut menjadi tua7. 3etakutan tersebut bersumber dari penurunan kemampuan yang ada dalam dirinya. 3emunduran mental terkait dengan penurunan fisik sehingga mempengaruhi kemampuan memori, inteligensi, dan sikap kurang senang terhadap diri sendiri. Ditinjau dari aspek yang lain respon0respon emosional mereka lebih spesifik, kurang bervariasi, dan kurang mengena pada suatu peristi a daripada orang0orang muda. &ukan hal yang aneh apabila orang0orang yang berusia lanjut memperlihatkan tanda0 tanda kemunduran dalam berperilaku emosional* seperti sifat0sifat yang negatif, mudah marah, serta sifat0sifat buruk yang biasa terdapat pada anak0anak. 1rang yang berusia lanjut kurang memiliki kemampuan untuk mengekspresikan kehangatan dan persaan secara spontan terhadap orang lain. (ereka menjadi kikir dalam kasih sayang. (ereka takut mengekspresikan perasaan yang positif kepada orang lain karena melalui pengalaman0pengalaman masa lalu membuktikan bah a perasaan positif yang dilontarkan jarang memperoleh respon yang memadai dari orang0orang yang diberi perasaan yang positif itu. Akibatnya mereka sering merasa bah a usaha yang dilakukan

itu akan sia0sia. Semakin orang berusia lanjut menutup diri, semakin pasif pula perilaku emosional mereka.

Anda mungkin juga menyukai