Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK

DENGAN IMPETIGO
I. DEFINISI
Impetigo adalah salah satu contoh pioderma, yang menyerang lapisan epidermis kulit
(Djuanda, 56:2005). Impetigo iasanya juga mengikuti trauma super!icial dengan roekan
kulit dan paling sering merupakan penyakit penyerta (secondary in!ection) dari "ediculosis,
#kaies, In!eksi jamur, dan pada insect ites ($eheshti, 2:200%).
II. SINONIM
Impetigo krustosa juga dikenal seagai impetigo kontangiosa, impetigo &ulgaris, atau
impetigo 'illury (o). Impetigo ulosa juga dikenal seagai impetigo &esikulo*ulosa atau
cacar monyet (Djuanda, 56*5%:2005).
III. ETIOLOGI
Impetigo diseakan oleh #taphylococcus aureus atau +roup , $eta -emolitik
#treptococcus (#treptococcus pyogenes). #taphylococcus merupakan pathogen primer pada
impetigo ulosa dan ecthyma ($eheshti, 2:200%).
#taphylococcus merupakan akteri sel gram positi! dengan ukuran . /m, erentuk
ulat, iasanya tersusun dalam entuk kluster yang tidak teratur, kokus tunggal,
erpasangan, tetrad, dan erentuk rantai juga isa didapatkan. #taphylococcus dapat
menyeakan penyakit erkat kemampuannya mengadakan pemelahan dan menyear luas
ke dalam jaringan dan melalui produksi eerapa ahan ekstraseluler. $eerapa dari ahan
terseut adalah en0im dan yang lain erupa toksin meskipun !ungsinya adalah seagai
en0im. #taphylococcus dapat menghasilkan katalase, koagulase, hyaluronidase, eksotoksin,
lekosidin, toksin eks!oliati!, toksik sindrom syok toksik, dan enterotoksin. ($rooks,
1.%:2005).
#treptococcus merupakan akteri gram positi! erentuk ulat, yang mempunyai
karakteristik dapat erentuk pasangan atau rantai selama pertumuhannya. 2eih dari 20
produk ekstraseluler yang antigenic termasuk dalam grup ,, (#treptococcus pyogenes)
diantaranya adalah #treptokinase, streptodornase, hyaluronidase, eksotoksin pirogenik,
disphosphopyridine nucleotidase, dan hemolisin ($rooks, 112:2005).
IV. EPIDEMIOLOGI
Impetigo terjadi di seluruh 3egara di dunia dan angka kejadiannya selalu meningkat
dari tahun ke tahun. Di ,merika #erikat Impetigo merupakan .04 dari masalah kulit yang
dijumpai pada klinik anak dan teranyak pada daerah yang jauh leih hangat, yaitu pada
daerah tenggara ,merika ("ro&ider synergies, 2:200%). Di Inggris kejadian impetigo pada
anak sampai usia 5 tahun seanyak 2,64 pertahun dan .,64 pada anak usia 5*.5 tahun.
#ekitar %04 merupakan impetigo krustosa (7ole, .:200%).
"asien dapat leih jauh mengin!eksi dirinya sendiri atau orang lain setelah
menggaruk lesi. In!eksi seringkali menyear dengan cepat pada sekolah atau tempat
penitipan anak atau juga pada tempat dengan hygiene uruk atau tempat tinggal yang padat
penduduk (7ole, .:200%).
V. FAKTOR PREDISPOSISI
o 8ontak langsung dengan pasien impetigo
o 8ontak tidak langsung melalui handuk, selimut, atau pakaian pasien impetigo
o 7uaca panas maupun kondisi lingkungan yang lema
o 8egiatan9olahraga dengan kontak langsung antar kulit seperti gulat
o "asien dengan dermatitis, terutama dermatitis atopik
(#umer $eheshta, 2:200%).
VI. MANIFESTASI KLINIK
1). Impetigo Kr!to!"
'empat predileksi tersering pada impetigo krustosa adalah di :ajah, terutama
sekitar luang hidung dan mulut, karena dianggap sumer in!eksi dari daerah terseut.
'empat lain yang mungkin terkena, yaitu anggota gerak (kecuali telapak tangan dan kaki),
dan adan, tetapi umumnya teratas, :alaupun penyearan luas dapat terjadi ($oediardja,
2005; Djuanda, 2005).
$iasanya mengenai anak yang elum sekolah. +atal dan rasa tidak nyaman dapat
terjadi, tetapi tidak disertai gejala konstitusi. "emesaran kelenjar lim!e regional leih
sering diseakan oleh #treptococcus.
8elainan kulit didahului oleh makula eritematus kecil, sekitar .*2 mm. 8emudian
segera terentuk &esikel atau pustule yang mudah pecah dan meninggalkan erosi. 7airan
serosa dan purulen akan mementuk krusta teal er:arna kekuningan yang memeri
gamaran karakteristik seperti madu (honey colour). 2esi akan melear sampai .*2 cm,
disertai lesi satelit disekitarnya. 2esi terseut akan ergaung mementuk daerah krustasi
yang lear. <ksudat dengan mudah menyear secara autoinokulasi ($oediardja, 2005).
#). Impetigo $%o!"
'empat predileksi tersering pada impetigo ulosa adalah di ketiak, dada, punggung.
#ering ersama*sama dengan miliaria. 'erdapat pada anak dan de:asa. 8elainan kulit
erupa &esikel (gelemung erisi cairan dengan diameter 0,5cm) kurang dari . cm pada
kulit yang utuh, dengan kulit sekitar normal atau kemerahan. "ada a:alnya &esikel erisi
cairan yang jernih yang eruah menjadi er:arna keruh. ,tap dari ulla pecah dan
meninggalkan gamaran =collarette> pada pinggirnya. 8rusta =&arnishlike> terentuk pada
agian tengah yang jika disingkirkan memperlihatkan dasar yang merah dan asah. $ulla
yang utuh jarang ditemukan karena sangat rapuh (?ayasan @rang 'ua "eduli, .:2006).
$ila impetigo menyertai kelainan kulit lainnya maka, kelainan itu dapat menyertai
dermatitis atopi, &arisela, gigitan inatang dan lain*lain. 2esi dapat lokal atau tersear,
seringkali di :ajah atau tempat lain, seperti tempat yang lema, lipatan kulit, ketiak atau
lipatan leher. 'idak ada pemengkakan kelenjar getah ening di dekat lesi. (?ayasan
@rang 'ua "eduli, .:2006).
"ada ayi, lesi yang luas dapat disertai dengan gejala demam, lemah, diare. Aarang
sekali disetai dengan radang paru, in!eksi sendi atau tulang. (?ayasan @rang 'ua "eduli,
.:2006).
VI. PEMERIKSAAN PENUN&ANG
$ila diperlukan dapat memeriksa isi &esikel dengan pengecatan gram untuk
menyingkirkan diagnosis anding dengan gangguan in!eksi gram negati&e. $isa
dilanjutkan dengan tes katalase dan koagulase untuk memedakan antara #taphylococcus
dan #treptococcus ($rooks, 112:2005).
VII. DIAGNOSIS $ANDING
.. Dermatitis atopi: keluhan gatal yang erulang atau erlangsung lama (kronik) dan kulit
kering; penealan pada lipatan kulit terutama pada de:asa (likeni!ikasi); pada anak
seringkali meliatkan daerah :ajah atau tangan agian dalam.
2. 7andidiasis (in!eksi jamur candida): papul merah, asah; umumnya di daerah selaput
lender atau daerah lipatan.
1. Dermatitis kontak: gatal pada daerah sensiti&e yang kontak dengan 0at*0at yang
mengiritasi.
5. Diskoid lupus eritematus: lesi datar(plak), atas tegas yang mengenai sampai !olikel
ramut.
5. <ktima: lesi erkrusta yang menutupi daerah ulkus (luka dengan dasar dan dinding)
dapat menetap selama eerapa minggu dan semuh dengan jaringan parut ila in!eksi
sampai jaringan kulit dalam (dermis).
6. -erpes simpleks: &esikel erkelompok dengan dasar kemerahan yang pecah menjadi
lecet tertutupi oleh krusta, iasanya pada iir dan kulit.
%. +igitan serangga: 'erdapat papul pada daerah gigitan, dapat nyeri.
6. #kaies: "apula yang kecil dan menyear, terdapat tero:ongan pada sela*sela jari, gatal
pada malam hari.
B. Carisela: Cesikel pada dasar kemerahan ermula di adan dan menyear ke tangan,
kaki, dan :ajah; &esikel pecah dan mementuk krusta; lesi terdapat pada eerapa
tahap (&esikel, krusta) pada saat yang sama (7ole, 1:200%).
I'. KOMPLIKASI
Impetigo iasanya semuh tanpa penyulit dalam 2 minggu :alaupun tidak dioati.
8omplikasi erupa radang ginjal pasca in!eksi #treptococcus terjadi pada .*54 pasien
terutama usia 2*6 tahun dan hal ini tidak dipengaruhi oleh pengoatan antiiotic. +ejala
erupa engkak dan kenaikan tekanan darah, pada sepertiga terdapat urine seperti :arna
the. 8eadaan ini umumnya semuh secara spontan :alaupun gejala*gejala tadi muncul
(?ayasan @rang 'ua "eduli, 5:2006).
8omplikasi lainnya yang jarang terjadi adalah in!eksi tulang (osteomielitis), radang
paru*paru (pneumonia), selulitis, psoriasis, #taphylococcal scalded skin syndrome, radang
pemuluh lim!e atau kelenjar getah ening (?ayasan @rang 'ua "eduli, 5:2006).
'.PENATALAKSANAAN
..'erapi nonmedikamentosa
Denghilangkan krusta dengan cara mandikan anak selama 20*10 menit, disertai
mengelupaskan krusta dengan handuk asah
Dencegah anak untuk menggaruk daerah lecet. Dapat dengan menutup daerah yang
lecet dengan peran tahan air dan memotong kuku anak
2anjutkan pengoatan sampai semua luka lecet semuh
2akukan drainase pada ula dan pustule secara aseptic dengan jarum suntik untuk
mencegah penyearan local
Dapat dilakukan kompres dengan menggunakan larutan 3a7l 0,B4 pada impetigo
krustosa.
2akukan pencegahan seperti yang diseutkan pada point EI di a:ah
2.'erapi medikamentosa
a. 'erapi topikal
"engoatan topikal seelum memerikan salep antiiotik seaiknya krusta sedikit
dilepaskan aru kemudian dieri salep antiiotik. "ada pengoatan topikal impetigo
ulosa isa dilakukan dengan pemerian antiseptik atau salap antiiotik (Djuanda,
5%:2005).
.). ,ntiseptik
,ntiseptik yang dapat dijadikan pertimangan dalam pengoatan impetigo terutama
yang telah dilakukan penelitian di Indonesia khususnya Aemer dengan menggunakan
Dethicillin Fesistant #taphylococcus aureus (DF#,) adalah triklosan 24. "ada hasil
penelitian didapatkan jumlah koloni yang dapat tumuh setelah kontak dengan triklosan
24 selama 10>, 60>, B0>, dan .20> adalah seanyak 0 koloni (#us:ati, 6:2001).
#ehingga dapat dikatakan ah:a triklosan 24mampu untuk mengendalikan penyearan
penyakit akiat in!eksi #taphylococcus aureus (#us:ati, 6:2001).
2). ,ntiiotik 'opikal
Dupirocin
Dupirocin topikal merupakan salah satu antiiotik yang sudah mulai digunakan sejak
tahun .B60an. Dupirocin ini ekerja dengan menghamat sintesis F3, dan protein
dari akteri. "ada salah satu penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan
mupirocin topikal yang diandingkan dengan pemerian eritromisin oral pada pasien
impetigo yang dilakukan di @hio didapatkan hasil seagai erikut:
"ada tael di atas dapat dilihat ah:a penggunaan mupirocin topikal jauh leih unggul
dalam mempercepat penyemuhan pasien impetigo, meskipun pada a:al kunjungan
diketahui leih aik penggunaan eritromisin oral, namun pada akhir terapi dan pada
e&aluasi diketahui jauh leih aik mupirocin topikal diandingkan dengan eritromisin
oral dan penggunaan mupirocin topikal memiliki sedikit !ailure (+old!ar, .*1).
Gntuk penggunaan mupirocin topikal dapat dilihat pada tael erikut:
(usidic ,cid
'ahun 2002 telah dilakukan penelitian terhadap !usidic acid yang diandingkan
dengan plaseo pada praktek dokter umum yang dierikan pada pasien impetigo dan
didapatkan hasil seagai erikut:
"ada tael di atas dapat dilihat ah:a penggunaan plaseo jauh leih aik
diandingkan dengan menggunakan !assidic acid.
Fatapamulin
"ada tanggal .% ,pril 200% ratapamulin telah disetujui oleh (ood and Drug
,dministration ((D,) untuk digunakan seagai pengoatan impetigo. 3amun ukan
untuk yang diseakan oleh metisilin resisten ataupun &ankomisin resisten.
Fatapamulin erikatan dengan suunit 50# riosom pada protein 21 dekat dengan
peptidil trans!erase yang pada akhirnya akan menghamat protein sintesis dari akteri
($uck, .:200%).
"ada salah satu penelitian yang telah dilakukan pada 2.0 pasien impetigo yang erusia
diantara B sampai %1 tahun dengan luas lesi tidak leih dari .00 cm2 atau H24 luas
dari total luas adan. 8ultur yang telah dilakukan pada pasien terseut didapatkan
624 dengan in!eksi #taphylococcus aureus. "ada pasien*pasien terseut dieri
ratapamulin seanyak 2 kali sehari selama 5 hari terapi. <&aluasi dilakukan mulai hari
ke dua setelah hari terakhir terapi, dan didapatkan luas lesi erkurang, lesi telah
mengering, dan lesi enar*enar telah memaik tanpa penggunaan terapi tamahan.
"ada 65,64 pasien dengan menggunakan ratapamulin didapatkan peraikan klinis dan
hanya hanya 52,.4 pasien mengalami peraikan klinis yang menggunakan plaseo
($uck, .:200%).
Diclo)acillin
"enggunaan diclo)acillin merupaka (irst line untuk pengoatan impetigo, namun
akhir*akhir ini penggunaan diclo)acillin mulai tergeser oleh penggunaan ratapamulin
topikal karena diketahui ratapamulin memiliki leih sedikit e!ek samping ila
diandingkan dengan diclo)acillin. "enggunaan diclo)acillin seagai terapi topical
pada impetigo seagai erikut:
(#umer: "rimary 7linical 7are Danual 200%)
.'erapi sistemik
.). "enisilin dan semisintetiknya (pilih salah satu)
a."enicillin + procaine injeksi
Dosis: 0,6*.,2 juta IG im .*2 ) sehari
,nak: 25.000*50.000 IG im .*2 ) sehari
.,mpicillin
Dosis: 250*500 mg per dosis 5 ) sehari
,nak: %,5*25 mg98g9dosis5) sehari ac
c.,moksicillin
Dosis: 250*500 mg 9 dosis 1 ) sehari
,nak: %,5*25 mg98g9dosis 1 ) sehari ac
d.7lo)acillin (untuk #taphylococcus yang keal penicillin)
Dosis: 250*500 mg9 dosis, 5 ) sehari ac
,nak: .0*25 mg98g9dosis 5 ) sehari ac
e."heno)ymethyl penicillin (penicillin C)
Dosis: 250*500 mg9dosis, 5 ) sehari ac
,nak: %,5*.2,5 mg98g9dosis, 5 ) sehari ac
2). <ritromisin (ila alergi penisilin)
Dosis: 250*500 mg9dosis, 5 ) sehari pc
,nak: .2,5*50 mg98g9dosis, 5 ) sehari pc
1). 7lindamisin (alergi penisilin dan menderita saluran cerna)
Dosis: .50*100 mg9dosis, 1*5 ) sehari
,nak H . ulan 6*20 mg98g9hari, 1*5 ) sehari
5). "enggunaan terapi antiiotik sistemik lainnya
"ada penggunaan sistemik antiiotik lainnya yang dapat dipertimangkan adalah,
seagai erikut:
'I.PEN(EGAHAN
'indakan yang isa dilakukan guna pencegahan impetigo diantaranya :
.. 7uci tangan segera dengan menggunakan air mengalir ila hais kontak dengan pasien,
terutama apaila terkena luka.
2. Aangan menggunakan pakaian yang sama dengan penderita
1. $ersihkan dan lakukan desin!ektan pada mainan yang mungkin isa menularkan pada
orang lain, setelah digunakan pasien
5. Dandi teratur dengan saun dan air (saun antiseptik dapat digunakan, namun dapat
mengiritasi pada seagian kulit orang yang kulit sensiti!)
5. -igiene yang aik, mencakup cuci tangan teratur, menjaga kuku jari tetap pendek dan
ersih
6. Aauhkan diri dari orang dengan impetigo
%. 7uci pakaian, handuk dan sprei dari anak dengan impetigo terpisah dari yang lainnya.
7uci dengan air panas dan keringkan di a:ah sinar matahari atau pengering yang
panas. Dainan yang dipakai dapat dicuci dengan disin!ektan.
6. +unakan sarung tangan saat mengoleskan antiiotik topikal di tempat yang terin!eksi
dan cuci tangan setelah itu.
B. (#umer: 3orthern 8entucky -ealth Department, .:2005).
'II.PROGNOSIS
"ada umumnya aik.
LAPORAN KASUS
SMF PEN)AKIT KULIT DAN KELAMIN
I.IDENTITAS PENDERITA
3ama : *
Aenis 8elamin : *
Gmur : *
#uku : *
,gama : *
"ekerjaan : *
,lamat : *
II.Ke%*"+ Ut"m"
2uka garukan di regio lumal posterior dekstra
.. Riwayat Penyakit Sekarang
Denurut Dah pasien mulai .0 hari yang lalu pasien mengeluhkan gatal pada regio lumal
posterior dekstra, tanpa adanya keluhan gatal di daerah lain.
,:alnya muncul &esikel, karena gatal, lalu digaruk oleh pasien kemudian &esikel pecah dan
menimulkan kerak. Cesikel*&esikel semakin lama semakin ertamah anyak dan menyear.
"asien sudah dia:a eroat ke dokter, dieri salep dan talet namun keluhan tidak erkurang.
,khirnya pasien eroat ke F#GD dr. #@<$,3DI Aemer.
.. Riwayat Penyakit Dahulu
"asien tidak pernah menderita penyakit seperti ini seelumnya.
.. Riwayat Penyakit Keluarga
8eluarga yang tinggal ersama pasien saat ini tidak ada yang menderita penyakit seperti ini.
.. Riwayat Pengobatan
"ernah eroat ke dokter umum, lalu dieri salep dan talet, namun keluhan tidak erkurang.
.. Riwayat Alergi
"asien tidak punya ri:ayat alergi oat maupun makanan, dan pasien tidak pernah melakukan
pemeriksaan alergi seelumnya.
III.PEMERIKSAAN FISIK
.. Status Generalis
8esadaran: komposmentis
8eadaan Gmum: aik
8epala92eher: dalam atas normal
'horak
7or: #.#2 tunggal, lain*lain dalam atas normal
"ulmo: Cesikuler, Fh*9*, Ih *9*, lain*lain dalam atas normal
,domen: #oepel, ising usus (J), lain*lain dalam atas normal
<kstremitas: dalam atas normal
+enitalia: dalam atas normal
.. Status Lokalis
2okasi : regio lumal dekstra agian posterior
<!loresensi : "ada pemeriksaan didapatkan lesi kulit erupa papula erisi cairan keruh, tidak
dikelilingi daerah eritematus, selain itu juga ditemukan ekas ula yang pecah erupa kulit
yang eritematus dengan krusta tipis kecoklatan pada agian tepi.
IV.RESUME
#eorang anak laki*laki .6 ulan, dating dengan keluhan utama adanya luka garukan di regio
lumal dekstra agian posterior.
,:alnya muncul &esikel, karena gatal, lalu digaruk oleh pasien kemudian &esikel pecah dan
menimulkan kerak. Cesikel*&esikel semakin lama semakin ertamah anyak dan menyear.
"asien sudah dia:a eroat ke dokter, dieri salep dan talet namun keluhan tidak erkurang.
,khirnya pasien eroat ke F#GD dr. #@<$,3DI Aemer.
"ada pemeriksaan !isik status lokalis di region lumal dekstra agian posterior, didapatkan lesi
kulit erupa papula erisi cairan keruh, tidak dikelilingi daerah eritematus, selain itu juga
ditemukan ekas ula yang pecah erupa kulit yang eritematus dengan krusta tipis kecoklatan
pada agian tepi.
V.DIAGNOSIS $ANDING
.. Dermatitis kontak
2. Caricella
1. 8arunkel
5. (urunkel
VI.DIAGNOSIS KER&A
Impetigo $ulosa
VII.USULAN PEMERIKSAAN PENUN&ANG
$ila diperlukan dapat melakukan pemeriksaan isi &esikel dengan pengecatan gram, lalu ias
dilakukan uji katalase.
VIII.PENATALAKSANAAN
1.Nonmedikamentosa
Denjaga keersihan, yaitu dengan :
*. Dandi teratur dengan saun mandi
*. "akaian, handuk, sprei, sering diganti dan dicuci air panas
*. "akaian, handuk, seaiknya hanya digunakan oleh satu orang (tidak untuk digunakan
eramai*ramai)
*. 8ontrol setelah 5*% hari
2. Medikamentosa
#istemik : <ritromisin sirup 250 mg, 1 DD I ct
'opikal : ,sam (usidat
I'.PROGNOSIS
"ada umumnya aik, pada pasien ini 5*% hari kemudian tidak kontrol mungkin saja sudah tejadi
peraikan sehingga menurut keluarga pasien tidak perlu kontrol.
DAFTAR PUSTAKA
$eheshti, 200%, Impetigo, a brief review, (asa*Iran: (asa Dedical #chool.
$uck, 200%, Ratapamulin: A New Option of Impetigo, Cirginia G#,: Gni&ersity o! Cirginia
7hildrenKs -ospital.
7ole, 200%, Diagnosis and Treatment of Impetigo, Cirginia:Gni&ersity o! Cirginia #chool o!
Dedicine.
Djuanda, 2005, Ilmu Penyait !ulit dan !elamin, Aakarta: (akultas 8edokteran Gni&ersitas
Indonesia.
+old!ar,Randomi"ed #lini$al Trial of Topi$al %upiro$in &ersus Oral 'yitromy$in for
Impetigo, @hio: Gni&ersity #chool o! Dedicine.
33, 200%, Primary #lini$al #are %anual ())*,
3orthern 8entucky -ealth Department, 2005, Impetigo, 8entucky: <pidemiology #er&ices,
3orthern 8entucky -ealth Department.
"ro&ider synergies, 200%, Impetigo Agents, Topi$al Review, @hio: Intellectual "roperty
Department "ro&ider #ynergies 227.
#us:ati. <, 2001, 'fe +ambatan Trilosan (, Ter-adap Pertumbu-an %et-i$illin Resistant
.tap-ylo$o$$us Aureus /%R.A0, Aemer: (akultas 8edokteran Gni&ersitas Aemer.
?ayasan "eduli @rang 'ua, 200%, Impetigo, Aakarta #elatan: ?ayasan "eduli @rang 'ua.

Anda mungkin juga menyukai