Anda di halaman 1dari 3

Konjungtivitis Jamur

Konjungtivitis Candida
Konjungtivitis yang disebabkan oleh Candida spp (biasanya Candida
albicans) adalah infeksi yang jarang terjadi; umumnya tampak sebagai bercak
putih. Keadaan ini dapat timbul pada pasien diabetes atau pasien yang terganggu
sistem imunnya, sebagai konjungtivitis ulseratif atau granulomatosa.
Kerokan menunjukkan reaksi radang sel polimorfonuklear. Organisme
mudah tumbuh pada agar darah atau media aboraud dan mudah diidentifikasi
sebagai ragi bertunas (budding yeast) atau sebagai pseudohifa (jarang).
!nfeksi ini berespons terhadap amphotericin " (#$% mg&m') dalam larutan
air (bukan garam) atau terhadap krim kulit nystatin (()).))) *&g) empat sampai
enam kali sehari. Obat ini harus diberikan secara hati$hati agar benar$benar masuk
dalam saccus conjunctivalis dan tidak hanya menumpuk di tepian palpebra.
Konjungtivitis Jamur Lain
Sporothrix schenckii, +alaupun jarang, bisa mengenai konjungtiva atau
palpebral. ,amur ini menimbulkan penyakit granulomatosa yang disertai K-"
preaurikular yang jelas. .emeriksaan mikroskopik dari biopsy granuloma
menampakkan conidia (spora) gram positif berbentuk cerutu.
Rhinosporidium seeberi, meskipun jarang, dapat mengenai konjungtiva,
saccus lacrimalis, palpebral, canaliculi dan sclera. 'esi khas berupa granuloma
polipoid yang mudah berdarah dengan trauma minimal. .emeriksaan histologik
menampakkan granuloma dengan spherula besar terbungkus yang mengandung
endospore myriad. .enyembuhan dicapai dengan eksisi sederhana dan kauterisasi
pada dasarnya.
Coccidioides immitis jarang menimbulkan konjungtivitis granulomatosa
yang disertai K-" preaurikular yang jelas (sindrom okuloglandular .arinaud). !ni
bukanlah suatu penyakit primer, tetapi merupakan manifestasi dari penyebaran
infeksi paru primer (demam San Joaquin Valley). .enyakit yang menyebar
memberi prognosis buruk.
Konjungtivitis Parasit
Infeksi Thelazia californiensis
/abitat alami cacing gilig ini adalah pada mata anjing, tetapi cacing ini juga
bisa menginfeksi mata kucing, domba, beruang hitam, kuda, dan rusa. !nfeksi
aksidental pada saccus conjunctivalis manusia pernah juga terjadi. .enyakit ini
dapat disembuhkan secara efektif dengan menyingkirkan cacing dari saccus
conjungtivalis dengan forceps atau aplikator berujung kain.
Infeksi Loa-loa
L. loa adalah cacing mata di 0frika. Cacing ini hidup di jaringan ikat manusia
dan kera; kera tampakanya merupakan reservoarnya. .arasit ini ditularkan oleh
gigitan lalat kuda atau lalat mangga. Cacing de+asa kemudian bermigrasi ke
palpebral, konjungtiva, atau orbita.
.ada 1)$%)2 infeksi L. loa, terdapat eosinofilia, tetapi diagnosis ditegakkan
dengan menemukan cacing atau dengan menemukan mikrofilaria dalam darah
yang diperiksa siang hari. aat ini, obat pilihan untuk L. loa adalah
diethylcarbama3ine.
Infeksi Ascaris lumbricoides (Konjungtivitis Butcer!"
0scaris dapat menimbulkan sejenis konjungtivitis berat, meskipun jarang.
aat tukang jagal atau orang yang melakukan pemeriksaan post$mortem
memotong jaringan yang mengandung 0scaris, cairan jaringan bagian organisme
itu bisa mengenai matanya. Kejadian ini bisa diikuti oleh konjungtivitis toksik yang
nyeri dan berat, yang ditandai dengan kemosis hebat dan edema palpebral.
.engobatannya berupa irigasi cepat dan menyeluruh pada saccus conjunctivalis.
Infeksi Trichinella spiralis
.arasit ini tidak menimbulkan konjungtivitis sejati, tetapi dalam perjalanan
penyebarannya mungkin terdapat edema palpebral superior dan inferior, dan lebih
dari 4)2 pasien menunjukkan kemosis 5 suatu pembengkakkan kuning$lemon
pucat yang paling jelas pada otot rektus lateral dan medial dan berkurang ke arah
limbus. Kemosis ini dapat bertahan satu minggu atau lebih, dan sering terasa nyeri
saat mata digerakkan.
Infeksi Schistosoma haematobium
kistosomiasis (bilhar3iasis) endemic di 6esir, khususnya di daerah yang
memperoleh air dari sungai 7il. 8imbul lesi konjungtiva granulomatosa berupa
tumor$tumor kecil, lunak, licin, kuning$kemerahan, terutama pada pria. -ejalanya
minimal. 9iagnosis tergantung pada pemeriksaan mikroskopik materi$biopsi, yang
menunjukkan granuloma berisi limfosit, sel plasma, sel raksasa, dan eosinophil
yang mengelilingi ovum bilhar3a pada berbagai tahap disintegrasi. .engobatannya
terdiri atas eksisi granuloma konjungtiva dan terapi sistemik dengan antimonial
seperti nirida3ole.
Infeksi Taenia solium
.arasit ini jarang menimbulkan konjungtivitis, tetapi lebih sering menyerang
retina, koroid, atau vitreus, dan menimbulkan sistiserkosis mata. *mumnya,
konjungtiva yang terkena menampilkan suatu kista subkonjungtiva dalam bentuk
pembengkakkan hemisferik setempat, biasanya di sudut dalam forniks inferior,
yang melekat pada sclera di ba+ahnya dan nyeri tekan. Konjungtiva dan palpebral
mungkin meradang dan terdapat edema.
9iagnosis didasarkan atas uji fiksasi komplemen atau uji presipitasi atau
temuan organisme dalam saluran cerna. :osinofilia adalah ciri yang selalu ada.
.engobatan terbagi adalah eksisi lesi. Keadaan intestinalnya dapat diobati dengan
niclosamide.
Infeksi Pthirus pubis (Infeksi Kutu Pubis"
P. pubis dapat mengenai bulu mata dan tepian palpebral. Karena
ukurannya, kutu pubis agaknya memerlukan rambut yang tersebar berjauhan.
!nilah sebabnya parasit ini menyukai bulu mata yang tersebar berjauhan selain
rambut pubis. .arasit ini melepaskan bahan yang mengiritasi (mungkin feses),
yang menimbulkan konjungtivitis folikular toksik pada anak$anak dan
konjungtivitis papilar yang mengiritasi pada orang de+asa. 8epian palpebral
umumnya merah, dan pasien mungkin mengeluh sangat gatal.
9iagnosis ditegakkan dengan menemukan organisme de+asa atau
sengkenit berbentuk oval yang melekat pada bulu mata. 'indane (K+ell) (2 atau
;!9 (pyrethrin) yang diberikan pada daerah pubis dan bulu mata setelah
mengangkat sengkenit, biasanya dapat menyembuhkan. .emberian lindane atau
;!9 pada tepian palpebral harus sangat hati$hati agar jangan berkontak dengan
mata. etiap salep yang diberikan pada tepian palpebral cenderung menekan
organisme de+asa. Keluarga dan orang$orang di dekat pasien harus diperiksa dan
diobati. emau pakaian dan perlengkapan harus dicuci.
Oftalmomyasis
6yiasis adalah infeksi oleh larva lalat. "anyak spesies lalat dapat
menimbulkan myiasis. ,aringan mata mungkin cedera akibat transmisi mekanik
organisme penyebab penyakit atau oleh aktivitas parasit larva dalam jaringan
sehat. "anyak yang terkena infeksi karena tanpa sengaja menelan telur atau larva
atau karena kontaminasi pada luka luar atau kulit. "ayi dan anak$anak kecil,
pecandu alkohol, dan pasien lemah yang tak terurus adalah sasaran umum lalt
penyebab myiasis.
'arva ini dapat mempengaruhi permukaan mata, jaringan intraocular, atau
jaringan orbita yang lebih dalam. 8erkenanya permukaan mata dapat disebabkan
oleh usca domestica 5 lalat rumah, !annia 5 lalat jamban, dan "estrus o#is$ lalat
domba. 'alat$lalat ini meletakkan telurnya di tepian palpebral inferior atau kantus
internus, dan larva itu menetap di permukaan mata, menimbulkan iritasi, nyeri,
dan hyperemia konjungtiva.
.engobatan myiasis permukaan mata adalah dengan menyingkirkan larva
secara mekanik setelah anestesi topical.
9aftar .ustaka<
(. ;iordan$:va ., =hitcher ,.. >aughan ? 0sbury@s general ophthalmology. :disi
ke$(A. 6c-ra+$/ill, B))A.
B.

Anda mungkin juga menyukai