Anda di halaman 1dari 8

KEANEKARAGAMAN VERTEBARATA DI TAMAN MUNDU SURABAYA

Nuril Trisnawati, Maulidha Kurnia Dini, Fuad Hidayatullah, Rizky Aprilianti


Jurusan Biologi-FMIPA Universitas Negeri Surabaya

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keanekaragaman vertebarata yang terdapat di Taman
Mundu Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi-deskripsi dengan
mencatat dan mendokumentasikan beberapa gambar vertebarata yang ada di Taman Mundu, Surabaya.
Setelah itu melakukan identifikasi, lalu mendeskripsikan ciri, serta mengklasifikasikan anggota-anggota
filum vertebarata sampai dengan tingkat spesies berdasarkan foto Biodiversitas Indonesia
(www.fobi.web.id). Penelitian ini dilaksanakan tiga kali pada tanggal 28 Februari, 1 Maret, dan 3 April
2014. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, telah didapatkan beberapa kelas vertebarata
yaitu Actinopterygii, Reptilia, Aves, Mamalia.
Kata kunci : vertebarata, Taman Mundu, keanekaragaman

PENGANTAR
Keanekaragaman hayati di Indonesia sangat tinggi karena letak geografis yang strategis
dan berada di garis khatulistiwa. Ini ditunjukkan oleh banyaknya spesies dengan berbagai variasi
yang meliputi bentuk, penampilan, jumlah, dan ciri lainnya. Keanekaragaman hayati di Indonesia
tampak sangat jelas di hutan hujan tropis nusantara, namun tak jarang pula keanekaragaman
sudah dapat ditemui di habitat buatan termasuk taman-taman kota. Menurut Diah Sajekti
Widowati Sigit, selaku Kepala UPT Infornasi dan Pendidikan Lingkungan Hidup, Badan
Lingkungan Hidup (BLH) Kota Probolinggo, TWSL memiliki kurang lebih 27 jenis kayu, dan
ada sekitar 240 ekor hewan, dengan 70-an jenis.
Taman Mundu merupakan salah satu taman kota Surabaya, terletak di Jalan Mundu atau
tepatnya di depan Gedung Gelora 10 Nopember Tambaksari. Konsep yang dihadirkan pada
taman ini bernuansa natural modern yang mampu berinteraksi dengan pengguna, karena fungsi
taman ini sebagai tempat berkumpulnya orang (pusat kegiatan), menggunakan pola sirkulasi
yang memusat dan menyebar ke segala arah. Pola ini akan sangat memudahkan pejalan kaki
untuk dapat mengakses ke segala arah. Kondisi vegetasi Taman Mundu dapat dikatakan tidak
terlalu rapat, meski pola penyebaran tanaman cukup teratur yaitu tanaman mendominasi daerah
keliling taman. Kondisi vegetasi seperti ini menyebabkan taman terlihat sangat panas di siang
hari.
Mengingat vertebrata dapat ditemukan di taman kota, maka kami melakukan penelitian di
Taman Mundu Surabaya guna mengetahui spesies vertebrata apa saja yang mendiami daerah
tersebut. Selain itu, dapat pula dijadikan referensi bagi penduduk setempat dalam memanfaatkan
dan melestarikan kawasan taman sebagai habitat vertebrata serta sebagai referensi bagi
masyarakat umum mengenai vertebrata di Taman Mundu Surabaya.
Gambar 1. Denah Taman Mundu Surabaya
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan dengan metode observasi
pengamatan. Penelitian dilakukan di Taman Mundu, Surabaya dengan 3 kali pengambilan data,
yaitu Jumat (28/02) pada pagi hari, Kamis (01/03) pada siang hari, dan Selasa (03/04) pada sore
hari. Dibawah ini adalah denah dan lokasi pengamatan di Taman Mundu, Surabaya.






Alat yang digunakan adalah kamera untuk mendokumentasi gambar spesimen dan alat
tulis untuk mencatat jumlah spesies yang ditemukan. Sasaran dan objek penelitian adalah semua
vertebrata yang ada di Taman Mundu, Surabaya.
Pengamatan dilakukan dengan berjalan mengelilingi dan melihat di sekitar taman.
Identifikasi dilakukan berdasarkan Foto Biodiversitas Indonesia (www.fobi.web.id) dan buku
Burung-Burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan.

HASIL
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Taman Mundu Surabaya, didapatkan 7
jenis vertebrata yang termasuk dalam kelas Osteichthyes, Aves, dan Reptilia.









Grafik 1. Perbandingan jumlah spesies vertebrata pada setiap kelas
Keterangan:
Plot 1= Daerah Kolam ikan
Plot 2= Daerah bagian pojok belakang
taman
Plot 3= Daerah bagian depan taman
Plot 4= Area bermain anak
1
2
4
3
0
1
2
3
4
5
Aves Osteichthyes Reptilia
Perbandingan Jumlah Spesies Vertebrata Pada
Setiap Kelas
Jumlah Spesies
Tabel 1. Vertebrata yang Ditemukan di Taman Mundu Surabaya
No. Kelas Ordo Famili Nama Spesies
Nama
Lokal
Frekuensi
Kehadiran
1 Osteichthyes Cyprinodontiformes Aplocheilidae
Aplocheilus
panchax
Ikan
Kepala
Timah
71,4%
2 Reptilia Squamata Scincidae
Eutropis
multifasciata
Kadal 1,3%
Squamata Gekkonidae
Hemidactylus
sp.
Cicak 1,3%
3 Aves Apodiformes Apodidae
Collacalia
esculenta
Burung
Walet
Sapi
10,4%


Columbiformes Columbidae
Streptopelia
chinensis
Tekukur 2,6%


Passeriformes Pycnonotidae
Pycnonotus
aurigaster
Burung
Kutilang
6,5%


Passeriformes Ploceidae
Passer
montanus
Burung
Gereja
6,5%
Sumber identifikasi : www.fobi.web.id

PEMBAHASAN
Dari hasil observasi Taman Mundu Surabaya dapat ditemukan 7 spesies hewan vertebrata
dari 3 kelas yang berbeda. Jenis vertebrata di Taman Mundu yang ditemukan adalah dari kelas
Aves seperti Pycnonotus aurigaster (kutilang), Passer montanus (gereja), Streptopelia chinensis
(tekukur), Collacalia esculenta (walet sapi); dari kelas Osteichthyes seperti Aplocheilus panchax
(ikan kepala timah); dan dari kelas Reptil seperti Eutropis multifasciata ( kadal), Hemidactylus
sp. (cicak).
Aktivitas hewan vertebrata pada pagi hari, siang hari, dan sore hari di taman mundu
berbeda, seperti pada kelas aves atau burung. Aktifitas burung di pagi dan sore hari lebih aktif
dibandingkan saat siang hari. Terlihat pada spesies Pycnonotus aurigaster atau burung kutilang
lebih aktif bergerak dipepohonan tinggi secara berkelompok dan lebih sering berkicau pada pagi
hari, sedangkan pada siang hari burung kutilang lebih terlihat diam bertengger di pohon-pohon
tinggi dan jarang berkicau. Pada spesies Passer montanus atau burung gereja juga lebih aktif
bergerak pada sore hari dan berkelompok, serta lebih cenderung mencari makan di tanah,
berbeda dengan burung kutilang yang lebih suka di pohon-pohon tinggi. Pada siang hari burung
gereja cenderung diam dan bertengger pada bangunan-bangunan dan jarang turun ke tanah
seperti saat sore hari. Pada sore hari sekelompok burung walet sapi terlihat mengitari daerah
kolam taman terus-menerus dengan terbang cepat. Pada burung tekukur belum dapat
diidentifikasi kerena hanya ditemukan sekali saat siang hari di pohon dan kemudian terbang.
Selain jenis-jenis burung diatas hewan vertebrata lainnya juga menunjukan perilaku yang
berbeda antara pagi hari dan siang hari seperti kadal kebun, cicak, dan ikan kepala timah. Kadal
kebun dan cicak lebih aktif bergerak di pagi dan sore hari namun cenderung bersembuyi dan
berteduh di balik rumput maupun di bawah pohon pada siang hari.
Jenis vertebrata yang paling banyak ditemui di Taman Mundu Surabaya adalah jenis
burung. Burung masuk dalam kelas Aves memiliki ciri khas yaitu lengan depan termodifikasi
menjadi sepasang sayap yang berbulu. Bulu sayap burung memiliki bentuk dan warna yang
berbeda-beda, hal ini dapat di gunakan sebagai dasar pengklasifikasian burung. Spesies dari
kelas Osteichthyes juga ditemukan dalam kolam yang berada di Taman Mundu, yaitu ikan
kepala timah yang memiliki ciri terdapat mulut bertipe superior, tidak memiliki sisik pada kepala
dan terdapat bercak putih dikepala bagian atas. Kelas vertebrata terakhir yang kami temukan
adalah kelas reptil. Dari kelas reptil ditemukan dua spesies yang berbeda yaitu kadal kebun dan
cicak. Spesies kadal kebun ditemukan berjemur saat pagi hari, hal ini dikarenakan kadal juga
termasuk dalam hewan yang berdarah dingin sehingga membutuhkan panas yang cukup untuk
metabolisme tubuh. Selain kadal kebun juga menemukan cicak yang menempel pada tembok
yang terdapat pada dinding bangunan di taman.
Sedikitnya jumlah vertebrata yang ada di taman mundu dikarenakan kurangnya vegetasi
yang terdapat di taman. Terlihat hanya ada beberapa pohon besar yang ditanam di taman mundu,
padahal umumya pohon besar dan tinggi merupakan habitat yang sesuai untuk vertebrata kelas
aves (Welty, 1982). Selain kurangnya vegetasi, taman mundu juga memiliki banyak pengunjung
yang datang untuk bermain dan rekreasi, sehingga lingkungan menjadi ramai dan berisik. Hal ini
membuat beberapa jenis vertebrata liar yang peka terhadap lingkungan ramai seperti kadal dan
cicak berkurang jumlahnya.

SIMPULAN
Terdapat 7 spesies vertebrata yang ditemukan di Taman Mundu Surabaya yang berasal
dari 3 kelas yang berbeda, yaitu kelas Osteichthyes, Aves, dan Reptilia. Spesies terbanyak yang
ditemukan di Taman Mundu adalah dari kelas Aves yaitu ditemukan 4 spesies, yaitu Pycnonotus
aurigaster (kutilang), Passer montanus (gereja), Streptopelia chinensis (tekukur), Collacalia
esculenta (walet sapi), dan yang paling sedikit adalah dari kelas pisces yang hanya ditemukan
satu spesies, yaitu Aplocheilus panchax (ikan kepala timah)





LAMPIRAN

IDENTIFIKASI VERTEBRATA YANG DIPEROLEH DI TAMAN MUNDU SURABAYA

1. Kutilang
Klasifikasi :
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Passeriformes
Famili : Pycnonotidae
Genus : Pycnonotus
Spesies : Pycnonotus aurigaster
Deskripsi:
Panjang tubuh sedang (20cm). Dagu dan kepala atas hitam sedangkan kerah, dada, perut
berwarna putih. Warna sayap cokelat kehitaman dan ekor coklat. Paruh dan kaki hitam.

2. Gereja

Klasifikasi:
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Passeriformes
Famili : Ploceidae
Genus : Passer
Spesies : Passer montanus
Deskripsi:
Panjang tubuh sedang 15cm, berwarna coklat. Tubuh bagian bawah kuning tua keabu-abuan,
tubuh bagian atas berbintik-bintik coklat dengan tanda hitam dan putih, paruh abu-abu, kaki coklat dan iris
coklat.

3. Walet Sapi
Klasifikasi:
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Apodiformes
Famili : Apodidae
Genus : Collacalia
Spesies : Collacalia esculenta

Deskripsi:
Tubuh berukuran kecil (9 cm), tubuh bagian atas berwarna hitam kebiruan, perut putih. Ekor sedikit
bertakik.

4. Tekukur
Klasifikasi:
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Columbiformes
Famili : Columbidae
Genus : Streptopelia
Spesies : Streptopelia chinensis

Deskripsi:
Panjang tubuh sedang 30cm, berwarna coklat. Ekor tampak panjang, bulu ekor terluar memiliki
tepi putih tebal, bulu sayap lebih gelap daripada bulu tubuh, terdapat bintik-bintik hitam khas pada sisi-sisi
leher.

5. Ikan Kepala Timah
Klasifikasi:
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Osteichthyes
Ordo : Cyprinodontiformes
Famili : Aplocheilidae
Genus : Aplocheilus
Spesies : Aplocheilus panchax
Deskripsi:
ikan kepala timah berukuran 2,5-3cm, kepala tanpa sisik, mulutnya bertipe superior (mulut berada
pada bagian atas) hal ini berguna untuk mempermudah ikan dalam berenang sambil mencari makan, sirip
ekor tipe diphicercal pendek. Dinamakan ikan kepala timah karena terdapat bintik putih di bagian
kepalanya

6. Kadal
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Classis : Reptilia
Ordo : Squamata
Familia : Scincidae
Genus : Eutropis
Species : Eutropis multifasciata

Deskripsi:
Panjang 15-22cm, kepala solah-olah menyatu dengan leher yang lebar, mulut membuka terbatas,
terdapat lubang telinga di samping kepala, kelopak mata dapat digerakan, tubuh berwarna coklat.


7. Cicak
Klasifikasi:
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Famili : Gekkonidae
Genus : Hemidactylus
Spesies : Hemidactylus sp.

Deskripsi:
Panjang 10 cm, terdapat lubang telinga pada samping kepala, ada jumbai kulit pada sepanjang
sisi tubuh, jari-jari terdapat pelebaran kulit serupa selaput yang nampak jelas, ekor memipih lebar dan
runcing pada ujungnya, warna tubuh putih kecoklatan.














DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Foto Biodiversitas Indonesia. (online). http://www.fobi.web.id. Diakses pada tanggal 1
Mei 2014.
MacKinnonn, J., dkk. Burung-Burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Bogor: Burung
Indonesia.
Welty, J.C. 1982. The Life Of Birds. CBS. Colege publishing. USA.

Anda mungkin juga menyukai