0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
198 tayangan8 halaman
Penelitian mendeskripsikan 7 spesies vertebrata yang ditemukan di Taman Mundu Surabaya dari 3 kelas, yakni ikan dari kelas Osteichthyes, 4 spesies burung dari kelas Aves, dan 2 reptil dari kelas Reptilia. Spesies burung paling banyak ditemui. Aktivitas hewan berbeda antara pagi, siang, dan sore hari. Vegetasi dan lingkungan yang ramai berpengaruh terhadap jumlah vertebrata di taman.
Penelitian mendeskripsikan 7 spesies vertebrata yang ditemukan di Taman Mundu Surabaya dari 3 kelas, yakni ikan dari kelas Osteichthyes, 4 spesies burung dari kelas Aves, dan 2 reptil dari kelas Reptilia. Spesies burung paling banyak ditemui. Aktivitas hewan berbeda antara pagi, siang, dan sore hari. Vegetasi dan lingkungan yang ramai berpengaruh terhadap jumlah vertebrata di taman.
Penelitian mendeskripsikan 7 spesies vertebrata yang ditemukan di Taman Mundu Surabaya dari 3 kelas, yakni ikan dari kelas Osteichthyes, 4 spesies burung dari kelas Aves, dan 2 reptil dari kelas Reptilia. Spesies burung paling banyak ditemui. Aktivitas hewan berbeda antara pagi, siang, dan sore hari. Vegetasi dan lingkungan yang ramai berpengaruh terhadap jumlah vertebrata di taman.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keanekaragaman vertebarata yang terdapat di Taman Mundu Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi-deskripsi dengan mencatat dan mendokumentasikan beberapa gambar vertebarata yang ada di Taman Mundu, Surabaya. Setelah itu melakukan identifikasi, lalu mendeskripsikan ciri, serta mengklasifikasikan anggota-anggota filum vertebarata sampai dengan tingkat spesies berdasarkan foto Biodiversitas Indonesia (www.fobi.web.id). Penelitian ini dilaksanakan tiga kali pada tanggal 28 Februari, 1 Maret, dan 3 April 2014. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, telah didapatkan beberapa kelas vertebarata yaitu Actinopterygii, Reptilia, Aves, Mamalia. Kata kunci : vertebarata, Taman Mundu, keanekaragaman
PENGANTAR Keanekaragaman hayati di Indonesia sangat tinggi karena letak geografis yang strategis dan berada di garis khatulistiwa. Ini ditunjukkan oleh banyaknya spesies dengan berbagai variasi yang meliputi bentuk, penampilan, jumlah, dan ciri lainnya. Keanekaragaman hayati di Indonesia tampak sangat jelas di hutan hujan tropis nusantara, namun tak jarang pula keanekaragaman sudah dapat ditemui di habitat buatan termasuk taman-taman kota. Menurut Diah Sajekti Widowati Sigit, selaku Kepala UPT Infornasi dan Pendidikan Lingkungan Hidup, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Probolinggo, TWSL memiliki kurang lebih 27 jenis kayu, dan ada sekitar 240 ekor hewan, dengan 70-an jenis. Taman Mundu merupakan salah satu taman kota Surabaya, terletak di Jalan Mundu atau tepatnya di depan Gedung Gelora 10 Nopember Tambaksari. Konsep yang dihadirkan pada taman ini bernuansa natural modern yang mampu berinteraksi dengan pengguna, karena fungsi taman ini sebagai tempat berkumpulnya orang (pusat kegiatan), menggunakan pola sirkulasi yang memusat dan menyebar ke segala arah. Pola ini akan sangat memudahkan pejalan kaki untuk dapat mengakses ke segala arah. Kondisi vegetasi Taman Mundu dapat dikatakan tidak terlalu rapat, meski pola penyebaran tanaman cukup teratur yaitu tanaman mendominasi daerah keliling taman. Kondisi vegetasi seperti ini menyebabkan taman terlihat sangat panas di siang hari. Mengingat vertebrata dapat ditemukan di taman kota, maka kami melakukan penelitian di Taman Mundu Surabaya guna mengetahui spesies vertebrata apa saja yang mendiami daerah tersebut. Selain itu, dapat pula dijadikan referensi bagi penduduk setempat dalam memanfaatkan dan melestarikan kawasan taman sebagai habitat vertebrata serta sebagai referensi bagi masyarakat umum mengenai vertebrata di Taman Mundu Surabaya. Gambar 1. Denah Taman Mundu Surabaya METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan dengan metode observasi pengamatan. Penelitian dilakukan di Taman Mundu, Surabaya dengan 3 kali pengambilan data, yaitu Jumat (28/02) pada pagi hari, Kamis (01/03) pada siang hari, dan Selasa (03/04) pada sore hari. Dibawah ini adalah denah dan lokasi pengamatan di Taman Mundu, Surabaya.
Alat yang digunakan adalah kamera untuk mendokumentasi gambar spesimen dan alat tulis untuk mencatat jumlah spesies yang ditemukan. Sasaran dan objek penelitian adalah semua vertebrata yang ada di Taman Mundu, Surabaya. Pengamatan dilakukan dengan berjalan mengelilingi dan melihat di sekitar taman. Identifikasi dilakukan berdasarkan Foto Biodiversitas Indonesia (www.fobi.web.id) dan buku Burung-Burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan.
HASIL Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Taman Mundu Surabaya, didapatkan 7 jenis vertebrata yang termasuk dalam kelas Osteichthyes, Aves, dan Reptilia.
Grafik 1. Perbandingan jumlah spesies vertebrata pada setiap kelas Keterangan: Plot 1= Daerah Kolam ikan Plot 2= Daerah bagian pojok belakang taman Plot 3= Daerah bagian depan taman Plot 4= Area bermain anak 1 2 4 3 0 1 2 3 4 5 Aves Osteichthyes Reptilia Perbandingan Jumlah Spesies Vertebrata Pada Setiap Kelas Jumlah Spesies Tabel 1. Vertebrata yang Ditemukan di Taman Mundu Surabaya No. Kelas Ordo Famili Nama Spesies Nama Lokal Frekuensi Kehadiran 1 Osteichthyes Cyprinodontiformes Aplocheilidae Aplocheilus panchax Ikan Kepala Timah 71,4% 2 Reptilia Squamata Scincidae Eutropis multifasciata Kadal 1,3% Squamata Gekkonidae Hemidactylus sp. Cicak 1,3% 3 Aves Apodiformes Apodidae Collacalia esculenta Burung Walet Sapi 10,4%
Passeriformes Pycnonotidae Pycnonotus aurigaster Burung Kutilang 6,5%
Passeriformes Ploceidae Passer montanus Burung Gereja 6,5% Sumber identifikasi : www.fobi.web.id
PEMBAHASAN Dari hasil observasi Taman Mundu Surabaya dapat ditemukan 7 spesies hewan vertebrata dari 3 kelas yang berbeda. Jenis vertebrata di Taman Mundu yang ditemukan adalah dari kelas Aves seperti Pycnonotus aurigaster (kutilang), Passer montanus (gereja), Streptopelia chinensis (tekukur), Collacalia esculenta (walet sapi); dari kelas Osteichthyes seperti Aplocheilus panchax (ikan kepala timah); dan dari kelas Reptil seperti Eutropis multifasciata ( kadal), Hemidactylus sp. (cicak). Aktivitas hewan vertebrata pada pagi hari, siang hari, dan sore hari di taman mundu berbeda, seperti pada kelas aves atau burung. Aktifitas burung di pagi dan sore hari lebih aktif dibandingkan saat siang hari. Terlihat pada spesies Pycnonotus aurigaster atau burung kutilang lebih aktif bergerak dipepohonan tinggi secara berkelompok dan lebih sering berkicau pada pagi hari, sedangkan pada siang hari burung kutilang lebih terlihat diam bertengger di pohon-pohon tinggi dan jarang berkicau. Pada spesies Passer montanus atau burung gereja juga lebih aktif bergerak pada sore hari dan berkelompok, serta lebih cenderung mencari makan di tanah, berbeda dengan burung kutilang yang lebih suka di pohon-pohon tinggi. Pada siang hari burung gereja cenderung diam dan bertengger pada bangunan-bangunan dan jarang turun ke tanah seperti saat sore hari. Pada sore hari sekelompok burung walet sapi terlihat mengitari daerah kolam taman terus-menerus dengan terbang cepat. Pada burung tekukur belum dapat diidentifikasi kerena hanya ditemukan sekali saat siang hari di pohon dan kemudian terbang. Selain jenis-jenis burung diatas hewan vertebrata lainnya juga menunjukan perilaku yang berbeda antara pagi hari dan siang hari seperti kadal kebun, cicak, dan ikan kepala timah. Kadal kebun dan cicak lebih aktif bergerak di pagi dan sore hari namun cenderung bersembuyi dan berteduh di balik rumput maupun di bawah pohon pada siang hari. Jenis vertebrata yang paling banyak ditemui di Taman Mundu Surabaya adalah jenis burung. Burung masuk dalam kelas Aves memiliki ciri khas yaitu lengan depan termodifikasi menjadi sepasang sayap yang berbulu. Bulu sayap burung memiliki bentuk dan warna yang berbeda-beda, hal ini dapat di gunakan sebagai dasar pengklasifikasian burung. Spesies dari kelas Osteichthyes juga ditemukan dalam kolam yang berada di Taman Mundu, yaitu ikan kepala timah yang memiliki ciri terdapat mulut bertipe superior, tidak memiliki sisik pada kepala dan terdapat bercak putih dikepala bagian atas. Kelas vertebrata terakhir yang kami temukan adalah kelas reptil. Dari kelas reptil ditemukan dua spesies yang berbeda yaitu kadal kebun dan cicak. Spesies kadal kebun ditemukan berjemur saat pagi hari, hal ini dikarenakan kadal juga termasuk dalam hewan yang berdarah dingin sehingga membutuhkan panas yang cukup untuk metabolisme tubuh. Selain kadal kebun juga menemukan cicak yang menempel pada tembok yang terdapat pada dinding bangunan di taman. Sedikitnya jumlah vertebrata yang ada di taman mundu dikarenakan kurangnya vegetasi yang terdapat di taman. Terlihat hanya ada beberapa pohon besar yang ditanam di taman mundu, padahal umumya pohon besar dan tinggi merupakan habitat yang sesuai untuk vertebrata kelas aves (Welty, 1982). Selain kurangnya vegetasi, taman mundu juga memiliki banyak pengunjung yang datang untuk bermain dan rekreasi, sehingga lingkungan menjadi ramai dan berisik. Hal ini membuat beberapa jenis vertebrata liar yang peka terhadap lingkungan ramai seperti kadal dan cicak berkurang jumlahnya.
SIMPULAN Terdapat 7 spesies vertebrata yang ditemukan di Taman Mundu Surabaya yang berasal dari 3 kelas yang berbeda, yaitu kelas Osteichthyes, Aves, dan Reptilia. Spesies terbanyak yang ditemukan di Taman Mundu adalah dari kelas Aves yaitu ditemukan 4 spesies, yaitu Pycnonotus aurigaster (kutilang), Passer montanus (gereja), Streptopelia chinensis (tekukur), Collacalia esculenta (walet sapi), dan yang paling sedikit adalah dari kelas pisces yang hanya ditemukan satu spesies, yaitu Aplocheilus panchax (ikan kepala timah)
LAMPIRAN
IDENTIFIKASI VERTEBRATA YANG DIPEROLEH DI TAMAN MUNDU SURABAYA
1. Kutilang Klasifikasi : Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Kelas : Aves Ordo : Passeriformes Famili : Pycnonotidae Genus : Pycnonotus Spesies : Pycnonotus aurigaster Deskripsi: Panjang tubuh sedang (20cm). Dagu dan kepala atas hitam sedangkan kerah, dada, perut berwarna putih. Warna sayap cokelat kehitaman dan ekor coklat. Paruh dan kaki hitam.
2. Gereja
Klasifikasi: Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Kelas : Aves Ordo : Passeriformes Famili : Ploceidae Genus : Passer Spesies : Passer montanus Deskripsi: Panjang tubuh sedang 15cm, berwarna coklat. Tubuh bagian bawah kuning tua keabu-abuan, tubuh bagian atas berbintik-bintik coklat dengan tanda hitam dan putih, paruh abu-abu, kaki coklat dan iris coklat.
3. Walet Sapi Klasifikasi: Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Kelas : Aves Ordo : Apodiformes Famili : Apodidae Genus : Collacalia Spesies : Collacalia esculenta
Deskripsi: Tubuh berukuran kecil (9 cm), tubuh bagian atas berwarna hitam kebiruan, perut putih. Ekor sedikit bertakik.
4. Tekukur Klasifikasi: Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Kelas : Aves Ordo : Columbiformes Famili : Columbidae Genus : Streptopelia Spesies : Streptopelia chinensis
Deskripsi: Panjang tubuh sedang 30cm, berwarna coklat. Ekor tampak panjang, bulu ekor terluar memiliki tepi putih tebal, bulu sayap lebih gelap daripada bulu tubuh, terdapat bintik-bintik hitam khas pada sisi-sisi leher.
5. Ikan Kepala Timah Klasifikasi: Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Kelas : Osteichthyes Ordo : Cyprinodontiformes Famili : Aplocheilidae Genus : Aplocheilus Spesies : Aplocheilus panchax Deskripsi: ikan kepala timah berukuran 2,5-3cm, kepala tanpa sisik, mulutnya bertipe superior (mulut berada pada bagian atas) hal ini berguna untuk mempermudah ikan dalam berenang sambil mencari makan, sirip ekor tipe diphicercal pendek. Dinamakan ikan kepala timah karena terdapat bintik putih di bagian kepalanya
6. Kadal Klasifikasi: Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Classis : Reptilia Ordo : Squamata Familia : Scincidae Genus : Eutropis Species : Eutropis multifasciata
Deskripsi: Panjang 15-22cm, kepala solah-olah menyatu dengan leher yang lebar, mulut membuka terbatas, terdapat lubang telinga di samping kepala, kelopak mata dapat digerakan, tubuh berwarna coklat.
7. Cicak Klasifikasi: Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Kelas : Reptilia Ordo : Squamata Famili : Gekkonidae Genus : Hemidactylus Spesies : Hemidactylus sp.
Deskripsi: Panjang 10 cm, terdapat lubang telinga pada samping kepala, ada jumbai kulit pada sepanjang sisi tubuh, jari-jari terdapat pelebaran kulit serupa selaput yang nampak jelas, ekor memipih lebar dan runcing pada ujungnya, warna tubuh putih kecoklatan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Foto Biodiversitas Indonesia. (online). http://www.fobi.web.id. Diakses pada tanggal 1 Mei 2014. MacKinnonn, J., dkk. Burung-Burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Bogor: Burung Indonesia. Welty, J.C. 1982. The Life Of Birds. CBS. Colege publishing. USA.