Anda di halaman 1dari 3

1

PORTOFOLIO

Kasus-1
Topik: Luka Bakar 76.5% grade II
Tanggal (Kasus) : september 2013 Presenter : dr. Paul Alwin Khoman
Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Etha Wilda Panjaitan/ dr.
Yenny
Tempat Presentasi : RS Tk II Bhayangkara
Objektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan
Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi : Pria, 29 tahun, Luka bakar 70% grade II
Tujuan : Tatalaksana kegawatdaruratan luka bakar, Pencegahan kemungkinan komplikasi
luka bakar, Tatalaksana lanjutan luka bakar.
Bahan Bahasan : Tinjauan
Pustaka
Riset Kasus Audit
Cara membahas Diskusi Presentasi dan diskusi
Email
Pos

Data
Pasien :
Nama :Tn. S Umur : 29 tahun
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Belawan Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
No. Reg :
29.36.50
Nama RS: RS Tk II Bhayangkara Telp : Terdaftar sejak :
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis / Gambaran Klinis: Luka bakar 76,5% grade II, Keadaan Umum Sakit Berat.
2. Riwayat Pengobatan : Pasien tidak pernah menggunakan obat-obatan dalam jangka waktu
lama.
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit : -
4. Riwayat Keluarga : -
5. Riwayat Pekerjaan : -


Daftar Pustaka:
a. Bedah Minor Edisi 2 oleh dr. Sumiardi Karakata, tahun 1996
b. Schwartz Principle of Surgery edisi 8 oleh F. Charles Brunicardi
Hasil Pembelajaran
1. Diagnosis luka bakar berdasarkan derajat serta berat-ringannya
2. Penatalaksanaan kegawatdaruratan dan lanjutan pasien luka bakar
3. Pencegahan syok, dehidrasi, infeksi, kontraktur, serta komplikasi lainnya
4. Pemberian cairan pada luka bakar


2

1. Subjektif :
Pasien datang dengan keluhan luka bakar yang dialami sejak 30 menit sebelum masuk rumah
sakit. Luka bakar terjadi pada saat pasien sedang mengisi minyak kapa;l. Saat itu pasien
sedang menghadap tangki minyak kapal dan api menyambar. Menghirup asap (-), sesak nafas
(-), terbentur kepala (-), pingsan (-), pusing (-), mual (-), muntah (-).
2. Objektif :
Luka bakar dijumpai di seluruh tubuh.

Berdasarkan perhitungan dengan rule of nine maka luas permukaan luka bakar adalah 76.5%.
Dengan rincian :
- Kepala (4.5%)
- Dada (18%)
-Tangan kanan (9%)
-Tangan kiri (9%)
- Kaki kanan (18%)
- Kaki kiri (18%)


3. Assessment :

Dari anamnese yang telah dilakukan, luka bakar disebabkan oleh karena api. Berdasarkan
gejala klinis, pasien mengalami luka bakar grade II yaitu adanya bula dan keluhan nyeri.
Karena tidak dijumpai tanda-tanda trauma inhalasi, maka pada fase akut dilakukan resusitasi
cairan untuk menghindari syok.

Formula resusitasi cairan yang digunakan adalah rumus Baxter yaitu:
= 4cc x BB kg x % luka bakar
= 4cc x 50kg x 76.5%
= 15.300 cc (RL hangat)
Jadi resusitasi cairan pada 8 jam pertama adalah 7650cc.
Dan resusitasi cairan pada 16 jam berikutnya adalah 7650cc.
Kemudian dilakukan pemasangan kateter untuk memantau cairan.
Pada saat yang bersamaan diberikan injeksi analgetik, antibiotik, H2-antagonis, dan ATS

Untuk Fase Subakut, dilakukan pencucian luka dengan menggunakan larutan NaCl 0,9%,
pengolesan luka dengan salep Burnazin dan penutupan luka dengan verban steril.

Untuk Fase lanjut dilakukan pemantauan rawat jalan. Masalah yang sering muncul adalah
parut yang hipertrofik, keloid, gangguan pigmentasi, deformitas, dan kontraktur.

3

4. Plan :
Diagnosis : Luka bakar 100% grade II

Pengobatan :
-Primary survery yang dilanjutkan dengan secondary survery.
-Terapi cairan RL hangat 8 jam I : 15 fls
16 jam II : 15 fls
-Pemasangan kateter urine

Direncanakan Pemeriksaan penunjang lain seperti albumin serum dan fungsi ginjal.

Pendidikan keluarga :
1. Tetap tenang dan tidak panik.
2. Menjelaskan mengenai pemasangan selang kencing dan infus pada penderita.
3. Menjelaskan mengenai penyakit pasien dan rencana tatalakasana selanjutnya untuk
dirujuk ke bagian bedah.


Konsultasi : Setelah penanganan awal di IGD, maka pasien dikonsulkan kepada bagian bedah
untuk tindakan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai