Anda di halaman 1dari 15

KOMPLEKSOMETRI

DWI YUNI ERNAWATI


1007113611
TEKNIK KIMIA S1/A
Kompleksometri
Merupakan salah satu metode kuantitatif
dengan mereaksikan ligan dengan ion
logam utamanya sehingga menghasilkan
senyawa kompleks.


M + L ML

Ket:
M = Kation Logam Pusat
L = Ligan
ML = Senyawa Kompleks

Tetapan Kestabilan Kompleks :
K = [ML]
[M][L]


Kelon (Chelon) adalah nama generik untuk
seluruh kelas reagensia, diantaranya trien dan
EDTA. Kelon seperti EDTA sangat cocok sebagai
titran untuk berbagai ion logam.
EDTA

.. ..
HOOCCH
2
CH
2
COOH
.. ..
N-CH
2
-CH
2
-N
.. ..
HOOCH
2
CH
2
COOH

Kurva titrasi kompleksometri dapat dibuat
analog dengan kurva titrasi asam-basa. Kurva
dapat membantu mempertimbangkan
kelayakan suatu titrasi dan memilih indikator
yang tepat.
Contoh Soal:
Larutan sebanyak 50 ml yang berkadar Ca
2+

0,01M dan dibuferkan pada pH 10, dititrasi
dengan larutan EDTA 0,01M. Hitunglah nilai
pCa pada berbagai tahap titrasi dan alurkan
kurva titrasi itu, jika
4
pada pH 10 adalah
0,35 K
abs
untuk CaY
2-
adalah 5,0 X 10
10


Ca
2+
+
4-

CaY
2-


Ket:

4-
= fraksi EDTA

Titik Ekuivalen
V
R
M
R
= V
T
M
T
50 . 0,01 = V
T
0,01
V
T
= 50 ml
Jawaban:
K
ef
=K
abs
x
4
K
ef
= 5 x 10
10
x 0,35 = 1,8x10
10

K
ef
= Tetapan Kestabilan Efektif
K
abs
= Tetapan Kestabilan Absolut

Pada awal titrasi
[Ca
2+
] = 0,01 M
pCa = - Log [Ca
2+
] = 2
Setelah penambahan 10 ml titran
Terdapat kelebihan Ca
2+
yang cukup banyak pada titik ini,
dengan nilai K yang berorde 10
10
, dapat dikatakan reaksi
berjalan lengkap.
[Ca
2+
] = V
R
M
R
V
T
M
T
V
R
+V
T
[Ca
2+
] = (50x0,01 10x0,01) = 0,0067 M
60
pCa = 2,17

Titik Ekuivalen
[CaY
2-
] = V
T
. M
T
= 50x0,01 = 5,0 x 10
-3
M
V
R
+V
T
100
Pada titik Ekuivalen, konsentrasi zat yang dititrasi [Ca
2+
] sama dengan
konsentrasi yang pentitran [Cy].
[Ca
2+
] = [Cy]
K
ef
= [CaY
2-
] = K
abs
x
4

[Ca
2+
][Cy]
1,8x10
10
= 5,0 x 10
-3

[Ca
2+
]
2
[Ca
2+
] = 5,2x10
-7


pCa = 6,28
Setelah penambahan 60 ml titran, yang berlebih adalah
EDTA (Cy).

[Cy] = V
T
M
T
V
R
M
R
= 60x0,01 50x0,01 = 9,1 x 10
-4
M
V
R
+V
T
110
[CaY
2-
] = 5,0 x 10
-3
M
K
ef
= [CaY
2-
] = K
abs
x
4

[Ca
2+
][Cy]
1,8x10
10
= 5,0 x 10
-3

[Ca
2+
] . 9,1 x 10
-4

[Ca
2+
] = 2,8 x 10
-10

pCa = 9,55

Pengaruh Kompleks
Zat-zat selain titran kelon yang mungkin
terdapat dalam larutan ion logam dapat
membentuk kompleks dengan logam itu dan
karenanya menyaingi reaksi titrasi yang
diinginkan. Untuk mengatasi gangguan oleh
zat lain yang akan mengompleks juga dengan
EDTA, dilakukan penopengan (masking) yaitu
menggomplekskan pengganggu dengan zat
lain, tapi tidak bereaksi dengan logam yang
akan dititrasi.


Contoh Pengaruh Kompleks:
Nikel membentuk suatu ion kompleks yang
sangat stabil dengan Sianida, Ni(CN)
4
2-
,
sedangkan Timbal tidak. Jadi, dengan hadirnya
Sianida, Timbal dapat dititrasi dengan EDTA
tanpa gangguan Nikel.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai