Anda di halaman 1dari 12

EKSPERIMEN PEMBUATAN SUSU ASAM/ SUSU FERMENTASI

Tujuan :
untuk mengetahui pembuatan yakult.

Alat dan bahan:
Susu sapi
1 botol yakult
Gula pasir

Cara kerja:
1. tuangkan 1 botol yakult ke dalam gelas.
2. lalu masukkan gula sendok ke dalam botol yakult.
3. kemudian masukkan botol susu sapi dan yakult pada botol yakult kosong
kemudian dikocok hingga larut.
4. tutup botol tersebut dengan kertas sampai rapat.
5. diamkan hingga 3-7 hari.

Hasil eksperimen
Bau : seperti susu
Rasa : asam
Tekstur : cair
Warna : putih kekuningan
PH : 3,5 (asam)

PEMBAHASAN
Baunya seperti susu karena hasil pengembiakannya telah benar.
Rasanya asam karena PH <7 yaitu 3,5
Teksturnya cair karena pemberian gula dan susu yakultnya telah sesuai.
Warnanya putih kekuningan karena bekas gula dari penguraian bakteri.

Kesimpulan:
bahwa susu sapi juga bisa difermentasikan menjadi minuman sehat dengan dicampuri
susu yakult yang di dalamnya terdapat bakteri lactobacillus casei.
EKSPERIMEN PEMBUATAN KOMPOS

Tujuan :
untuk mengetahui pembuatan kompos.

Alat dan bahan:
Daun kering
Air
Bakteri

Cara kerja:
1. Potong daun kering menjadi kecil-kecil.
2. Masukkan ke dalam plastik bersama larutan gula.
3. Campur dengan bakteri.
4. Tutup plastik dan kocok hingga rata.
5. Simpan selama 1 minggu.

Hasil eksperimen
Suhu : 34
0
C

Kesimpulan:
bahwa bahwa daun kering bisa diubah menjadi kompos dengan dibantu oleh
campuran air gula dan bakteri.












OKSIGEN DALAM UDARA PERNAPASAN
Pendahuluan
Pada udara pernapasan ada udara yang masuk dan ada udara yang dikeluarkan. Susunan atau
komposisi udara yang masuk dan udara yang dikeluarkan dalam pernapasan berbeda-beda.
Perbedaan komposisi kandungan gas dalam udara terdiri atas nitrogen 79,01 %, oksigen
20,95 %, carbondioksida 0,04 % dan sisanya adalah gas-gas lain. Sedangkan komposisi gas
yang keluar dari udara yang dipernapaskan terdiri dari nitrogen 79,6 %, oksigen 18,6 %, dan
karbondioksida 4,0 %.
Kegiatan ini bertujuan untuk membuktikan kandungan gas oksigen dalam udara yang
dikeluarkan pada proses pernapasan
Alat dan bahan
1. Baskom besar
2. Botol plastic
3. Lilin
4. Air
5. Pipa karet
Langkah kerja:
1. Susunlah perangkat eksperimen seperti gambar dibawah ini

2. Upayakan botol terendam penuh dengan air.
3. Tegakkan botol dan dan mulailah meniup pipa karet hingga air yang ada dalam botol
habis


4. Masukkan tangan kedalam air, angkatlah botol dengan telapak tangan menutup mulut
botol

5. Nyalakan lilin, dan sungkup dengan botol, upayakan tidak ada gas yang keluar saat
menyungkup lilin
Pertanyaan!
1. Apa yang terjadi dengan nyala api lilin setelah ditutup dengan botol yang berisi udara
pernapasan?
2. Berapa lama nyala api lilin dalam botol dapat bertahan ?
3. Mengapa lilin dapat menyala dalam botol?
4. Kapan nyala api lilin akan mati?
5. Rumuskan kesimpulanmu tentang percobaan ini













KARBONDIOKSIDA DALAM UDARA PERNAPASAN

Pendahuluan
Pada udara pernapasan ada udara yang masuk dan ada udara yang dikeluarkan. Susunan atau
komposisi udara yang masuk dan udara yang dikeluarkan dalam pernapasan berbeda-beda.
Perbedaan komposisi kandungan gas dalam udara terdiri atas nitrogen 79,01 %, oksigen
20,95 %, carbondioksida 0,04 % dan sisanya adalah gas-
gas lain. Sedangkan komposisi gas yang keluar dari udara yang dipernapaskan terdiri dari
nitrogen 79,6 %, oksigen 18,6 %, dan karbondioksida 4,0 %.
Kegiatan ini bertujuan untuk membuktikan udara
yang dikeluarkan dalam proses pernapasan mengandung karbondioksida
Alat dan bahan
1. 2 buah tabung reaksi
2. 2 buah sumbat plastic berlubang
3. 4 batang pipa pendek
4. 2 buah pipa karet
5. Air kapur
Langkah kerja
1. Susunlah perangkat eksperimen seperti gambar dibawah ini!

2. Isi masing-masing tabung reaksi dengan air kapur sebanyak 5 ml
3. Tiup pipa karet selama 15 detik, bandingkan perubahan yang terjadi peada kedua cairan
tersebut
4. Jika setelah 15 detik belum tampak ada perbedaan yang tampak, ulangi lagi dengan waktu
15 detik berikutnya
5. Buatlah kesimpulanmu tentang percobaan ini!
Pertanyaan
1. Mengapa larutan B tampak lebih keruh dibandingkan larutan A?
2. Apa yang menyebabkan air kapur berubah menjadi keruh?
3. Tuliskan bagaimana reaksi kimia yang terjadi antara air kapur dengan udara pernapasan
4. Tuliskan kesimpulanmu tentang percobaan ini!
















KAPASITAS VITAL PARU-PARU
Pendahuluan
Kapasitas paru-paru adalah volume udara maksimal yang mengisi paru-paru. Kapasitas total
adalah volume maksimal udara yang dapat dihembuskan setelah melakukan inspirasi secara
maksimal.
Kapasitas vital tidak sama pada setiap
manusia, olahragawan cenderung memiliki kapasitas paru-paru yang lebih besar. Dengan
demikian kapasitas vital paru-paru seseorang dapat ditingkatkan melalui latihan secara teratur
dan kontinyu.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur kapasitas paru-paru dengan menggunakan peralatan
yang sederhana.
Alat dan bahan
1. Baskom besar
2. Derigen isi 5 liter
3. Air
4. Pipa karet
Langkah kerja
1. Susunlah perangkat eksperimen seperti gambar dibawah ini

2. Hiruplah napas sekuat-kuatnya, dan hembuskan sekuat-kuatnya (satu kali hembusan)
3. Lakukan kegiatan di atas setelah beraktivitas ( berlari-lari keil)
4. Hitunglah berapa banyak volume air yang keluar, lakukan pada 4 orang yang berbeda
5. Rumuskanlah kesimpulanmu tentang percobaan ini!
Pertanyaan
1. Apakah kapasitas vital paru-paru perempuan dengan laki-laki sama?
2. Bagaimanakah kapasitas paru-paru-paru setelah melakukan aktivitas, mengapa
demikian?
3. Rumuskanlah kesimpulanmu tentang percobaan ini!
EKSPERIMEN UJI SACH

Uji Sach adalah eksperimen untuk membuktikan bahwa fotosintesis itu menghasilkan zat
gula (amilum). Disini akan terlihat hasil uji bahwa fotosintesis pada daun memerlukan cahaya
dan menghasilkan amilum

Alat dan bahan
1. aluminium foil
2. klip kertas
3. beaker glass
4. tabung reaksi
5. gunting
6. bunsen
7. kaki tiga
8. alkohol
9. iodium
10. tanaman berdaun dalam pot

Cara kerja
1. Letakkan tumbuhan berdaun di tempat gelap sekitar 2 3 hari.
2. Setelah itu pilihlah sehelai daun yang lebar, tutuplah sebagian permukaan daun dengan
aluminium foil. Gunakan klip untuk menjepitnya.
3. Letakkan pot tersebut di tempat yang terkena cahaya matahari langsung selama sekitar 5
jam.
4. Petiklah daun yang telah ditutup dengan aluminium foil tersebut dan lakukan pengujian
dengan lugol.
5. Cara melakukan uji amilum / lugol:
6. Rebuslah daun dalam air mendidih selama beberapa menit hingga layu
7. Rebuslah daun dalam alkohol panas untuk melarutkan klorofilnya (lihat gambar)
8. Cucilah daun di bawah air mengalir
9. Tetesilah daun dengan larutan lugol / iodium dan amatilah perubahan warnanya



















UJI ZAT ZAT YANG TERKANDUNG DALAM MAKANAN
A. TUJUAN PENGAMATAN
Mengetahui adanya amilum, glukosa, lemak, dan protein pada beberapa bahan makanan.
B. ALAT DAN BAHAN
1) Alat :
a. 4 tabung reaksi
b. Rak tabung reaksi
c. gelas beker
d. pipet
e. pembakar spiritus (beserta kaki tiga)
f. kertas sampul (warna cokelat)
g. Larutan Iodin
h. larutan biuret (karena larutan biuret tidak ada maka kami menggunakan NaOH [Natrium
hidroksida] ditambah dengan CuSO4 [Kupri Sulfat]).
i. larutan benedict (karena larutan benedict tidak ditemukan maka kami menggu- nakan
Fehling A ditambah dengan Fehling B).
2) Bahan :
a. Tepung kanji sendok teh
b. Kuning telur 1 sendok teh
c. Minyak goreng 1 sendok teh
d. Gula sendok teh

C. LANGKAH DAN CARA KERJA
1.Siapkan alat dan bahan eksperimen yang akan diuji.
2.Beri tanda masing masing tabung reaksi dengan nama A, B, C, D.
3.Pisahkan bahan bahan tadi. Masukkan Larutan Amilum (Tepung kanji) ke tabung A,
Kuning Telur ke tabung B, Gula ke tabung C, Minyak Goreng ke tabung D.
4.UJI AMILUM
Masukkan beberapa tetes larutan iodin kedalam tabung reaksi A yang berisi larutan Amilum
(tepung kanji). Amati perubahan warna yang terjadi. Larutan akan berubah menjadi warna
biru hitam. Warna biru hitam ini menandakan adanya amilum.
5.UJI PROTEIN
Masukkan beberapa tetes larutan Biuret (NaOH + CuSo4) kedalam tabung reaksi B yang
berisi Kuning telur. Amati perubahan warna yang terjadi. Larutan akan berubah menjadi
warna ungu. Warna ungu ini menandakan adanya protein.
6.UJI GLUKOSA
Masukkan beberapa tetes larutan Benedict (Fehling A + B) kedalam tabung reaksi C yang
berisi larutan Gula. Kemudian panaskan diatas pembakar spiritus. Amati perubahan warna
yang terjadi. Larutan akan berubah menjadi warna merah bata. Warna merah bata ini
menandakan adanya Glukosa.
7.UJI AMILUM
Ada dua cara untuk menguji adanya lemak dalam suatu makanan yaitu secara sederhana dan
secara kompleks :
a. Uji lemak sederhana :
Teteskan minyak goreng pada selembar kertas putih atau kertas sampul.
Terawangkan kertas didepan cahaya sehingga cahaya dapat melewatinya.
Jika bagian kertas yang ditetesi minyak goreng tembus cahaya maka minyak goreng tersebut
mengandung lemak.
b. Uji lemak Kompleks :
Tuangkan etanol pekat ke dalam tabung reaksi.
Tambahkan satu atau dua tetes minyak goreng kedalam tabung reaksi D.
Kocok tabung reaksi D.
Tambahkan 1 ml air kedalam tabung reaksi. Kocok lagi.
Jika terbentuk endapan putih keabu-abuan, maka makanan yang diuji mengandung lemak.
D. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
1. Makanan Apa saja yang mengandung glukosa, amilum, protein, lemak ?
Glukosa terkandung dalam Gula, Nasi, Kentang dll.
Amilum terkandung dalam Nasi, jagung, gandum, sagu, kentang dll.
Protein dibagi 2 :
1.Protein nabati terkandung dalam Tempe, Tahu, Kedelai, Kacang Kapri, dll
2.Protein Hewani terkandung dalam Telur, Daging, susu, ikan, udang, cumi dll.
Lemak dibagi 2 :
1.Lemak nabati terkandung dalam Kelapa, kemiri, tanaman kacang kacangan dll
2.Lemak Hewani terkandung dalam Keju, mentega, daging, susu, minyak ikan dll.
2. Apakah semua larutan yang diuji mengandung glukosa, amilum, protein atau lemak ?
Ya. Dari hasil eksperimen yang kami amati, kami telah membuktikan bahwa bahan makanan
yang telah kami uji mengandung glukosa, amilum, protein dan lemak.
E. KESIMPULAN
Setelah menguji zat zat yang ada pada empat bahan makanan (tepung kanji, gula, kuning
telur, dan minyak goreng), kami menyimpulkan bahwa zat makanan tersebut mengandung
amilum (tepung kanji), glukosa (gula), lemak (minyak goreng), dan protein (kuning telur).
Zat zat tersebut juga memiliki peranan yang sama pentingnya dengan zat zat lain didalam
tubuh disamping Vitamin dan Mineral


















Percobaan Ingengousz

Tujuan : Mengamati pengaruh perubahan pH terhadap kecepatan pernapasan ikan
Alat dan Bahan : 1. Stoples 6. Asam cuka
2. Indikator universal 7. Air
3. Gelas ukur
4. Pencatat waktu
5. Ikan


1. CARA KERJA:
1. Buatlah sebuah hipotesis tentang pengaruh perubahan pH terhadap membuka dan menutupnya
tutup insang pada ikan saat bernapas selama satu menit. Uji hipotesis yang telah kalian buat dengan
melakukan langkah berikut.
2. Masukkan seekor ikan kedalam toples yang sebelumnya sudah diisi air, biarkan sekitar dua menit.
Hitung banyak gerakan membuka dan menutupnya tutup insang ikan tersebut saat bernapas selama
satu menit.
3. Secara perlahan-lahan, masukkan 2 ml asam cuka ke dalam stoples yang berisi ikan tadi. Catat pH
air tersebut. Hitung banyak gerakan membuka dan menutupnya tutup insang selama satu menit
(seperti langkah dua).
4. Dengan cara yang sama, tuangkan 4 ml asam cuka ke dalam stoples percobaan. Catat pH air dalam
stoples dan lakukan seperti langkah 2 dan 3.

2. PERTANYAAN
1. Apakah percobaan kalian itu mendukung hipotesis yang telah dibuat?
2. Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil kegiatan tersebut!
3. RUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang kami hadapi dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah perubahan pH pada air yang dapat dilakukan dengan cara penambahan cairan asam cuka
atau pengurangan pH pada air dapat mempengaruhi pernapasan pada ikan?
2. Dapatkah ikan hidup pada air yang pHnya terlalu tinggi atau terlalu rendah?

4. HIPOTESIS
Perbedaan kadar pH pada air akan mempengaruhi kecepatan pernapasan pada ikan.

5. HASIL PENGAMATAN

No Tahap Percobaan Asam Cuka pH Kecepatan Pernapasan
1. Tahap pertama 0 ml 6 139/menit
2. Tahap kedua 2 ml 6 146/menit
3. Tahap ketiga 4 ml 5 120/menit

6. JAWABAN PERTANYAAN

1. Berdasarkan percobaan yang kami lakukan, ternyata jika dibandingkan hasil percobaan dengan
hipotesis kami, hasil percobaannya sangat mendukung karena kami membuat hipotesis bahwa
Perbedaan kadar pH pada air akan mempengaruhi kecepatan pernapasan pada ikan sangat
didukung oleh hasil percobaan yang menunjukkan perbedaan kecepatan pernapasan ikan jika airnya
ditambahi dengan larutan asam cuka dengan bukti saat ikan bernapas pada keadaan air biasa,
kecepatan pernapasannya biasa yaitu 139/menit. Setelah diberi 2 ml larutan asam cuka, kecepannya
jadi bertambah menjadi 146/menit karena ikan menanggapi keadaan lingkungannya yang makin
kekurangan O2 dengan bernapas semakin kencang untuk mendapatkan O2 yang lebih banyak tapi
pada saat diberi larutan asam cuka sebanyak 4 ml, ikan telah menjadi lemah karena ikan tersebut
sedikit mendapatkan O2 sehingga kecepatan pernapasannya menurun menjadi 120/menit..

2. Kesimpulan yang dapat kami ambil dari penjelasan di atas adalah perubahan pH pada air akan
mempengaruhi kecepatan pernapasan ikan. Ikan tidak akan bisa hidup pada pH yang terlalu tinggi
atau rendah.

Anda mungkin juga menyukai