Anda di halaman 1dari 42

Quantum Teaching

Menjadikan Kelas Menggairahkan



Oleh : Guruvalah

A. Pendahuluan
Sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan, ditemukan sebuah pendekatan
pengajaran yang disebut dengan Quantum Teaching. Quantum Teaching sendiri
berawal dari sebuah upaya Dr Georgi Lozanov, pendidik asal ulgaria, yang
bereksperimen dengan suggestology. !rinsipnya, sugesti dapat dan pasti
mempengaruhi hasil belajar.

!ada perkembangan selanjutnya, obbi De!orter "penulis buku best seller #uantum
Learning dan #uantum $ea%hing&, murid Lozanov, dan 'ike (erna%ki, mantan guru
dan penulis, mengembangkan konsep Lozanov menjadi Quantum Learning. 'etode
belajar ini diadopsi dari beberapa teori. )ntara lain sugesti, teori otak kanan dan kiri,
teori otak triune, pilihan modalitas "visual, auditorial, dan kinestetik& dan pendidikan
holistik.

*onsep itu sukses diterapkan di Super +amp, lembaga kursus yang dibangun de
!orter. Dilakukan sebuah penelitian untuk disertasi doktroral pada ,--,, yang
melibatkan sekitar ../01 responden. Dari penelitian itu, Super +amp berhasil
mendongkrak potensi psikis siswa. )ntara lain peningkatan motivasi 2/3, nilai
belajar 453 , meningkatkan harga diri 203 dan melanjutkan penggunaan
keterampilan -23.

!ersamaan Quantum Teaching ini diibaratkan mengikuti konsep 6isika #uantum
yaitu:
7 8 m%
1
7 8 7nergi "antusiasme, e9ektivitas belajar:mengajar,semangat&
' 8 massa "semua individu yang terlibat, situasi, materi, 9isik&
% 8 interaksi "hubungan yang ter%ipta di kelas&

erdasarkan persamaan ini dapat dipahami, interaksi serta proses pembelajaran
yang ter%ipta akan berpengaruh besar sekali terhadap e9ektivitas dan antusiasme
belajar pada peserta didik.

B. Arti Quantum Teaching

*ata Quantum sendiri berarti interaksi yang mengubah energi menjadi %ahaya. ;adi
Quantum Teaching men%iptakan lingkungan belajar yang e9ekti9, dengan %ara
menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui
interaksi yang terjadi di dalam kelas.

Dalam Quantum Teaching bersandar pada konsep <Bawalah dunia mereka ke dunia
kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka=. (al ini menunjukkan, betapa
pengajaran dengan Quantum Teaching tidak hanya menawarkan materi yang mesti
dipelajari siswa. $etapi jauh dari itu, siswa juga diajarkan bagaimana men%iptakan
hubungan emosional yang baik dalam dan ketika belajar.

Dengan #uantum tea%hing kita dapat mengajar dengan mem9ungsikan kedua
belahan otak kiri dan otak kanan pada 9ungsinya masing:masing. !enelitian di
>niversitas +ali9ornia mengungkapkan bahwa masing:masing otak tersebut
mengendalikan aktivitas intelektual yang berbeda.

Otak kiri menangani angka, susunan, logika, organisasi, dan hal lain yang
memerlukan pemikiran rasional, beralasan dengan pertimbangan yang dedukti9 dan
analitis. gian otak ini yang digunakan berpikir mengenai hal:hal yang bersi9at
matematis dan ilmiah. *ita dapat mem9okuskan diri pada garis dan rumus, dengan
mengabaikan kepelikan tentang warna dan irama.

Otak kanan mengurusi masalah pemikiran yang abstrak dengan penuh imajinasi.
'isalnya warna, ritme, musik, dan proses pemikiran lain yang memerlukan
kreativitas, orisinalitas, daya %ipta dan bakat artistik. !emikiran otak kanan lebih
santai, kurang terikat oleh parameter ilmiah dan matematis. *ita dapat melibatkan
diri dengan segala rupa dan bentuk, warna:warni dan kelembutan, dan mengabaikan
segala ukuran dan dimensi yang mengikat.

C. Prinsip Quantum Teaching

!rinsip dari Quantum Teaching, yaitu:
,. Segalanya ericara, lingkungan kelas, bahasa tubuh, dan bahan pelajaran
semuanya menyampaikan pesan tentang belajar.
1. Segalanya ertujuan, siswa diberi tahu apa tujuan mereka mempelajari materi
yang kita ajarkan.
5. Pengalaman seelum k!nsep, dari pengalaman guru dan siswa diperoleh
banyak konsep.
0. Akui setiap usaha, menghargai usaha siswa seke%il apa pun.
?. "ika layak dipelajari# layak pula dirayakan, kita harus memberi pujian pada
siswa yang terlibat akti9 pada pelajaran kita. 'isalnya saja dengan memberi tepuk
tangan, berkata: bagus@, baik@, dll.

*erangka ran%angan elajar Quantum Teaching yang dikenal sebagai TA$%&'
,. $>'>(*)A. $umbuh: kan minat dengan memuaskan B)pakah 'an9aat
)gi*> B
")')*&, dan man9aatkan kehidupan pelajar
1. )L)'C. +iptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti
semua pelajar
5. A)')C. Sediakan kata kun%i, konsep, model, rumus, strategi sebuah
BmasukanD
0. D7'OAS$E)SC*)A. Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk <menunjukkan
bahwa mereka tahuD
?. >L)AGC. $unjukkan pelajar %ara:%ara mengulang materi dan menegaskan ,
B)ku tahu dan memang tahu iniD.
.. E)F)*)A. !engakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan
keterampilan dan ilmu pengetahuan

%. Petunjuk Pelaksanaan Quantum Teaching (C!nt!h Kasus di SMA Anu)

,. Guru wajib memberi keteladanan sehingga layak menjadi panutan bagi
peserta didik, berbi%aralah yang jujur , jadi pendengar yang baik dan selalu
gembira "tersenyum&.
1. Guru harus membuat suasana belajar yang menyenangkanGkegembiraan.
Blearning is most effective when its fun. <*egembiraan= disini berarti
angkitnya minat, adanya keterliatan penuh, serta terciptanya makna,
pemahaman "penguasaan atas materi yang dipelajari& , dan nilai yang
membahagiakan pada diri peserta didik.
5. Lingkungan elajar yang aman, nyaman dan bisa membawa kegembiraan:
a. !engaturan meja dan kursi diubah dengan berbagai bentuk seperti
bentuk >, lingkaran
b. eri tanaman, hiasan lain di luar maupun di dalam kelas
%. !enge%atan warna ruangan, meja, dan kursi yang yang menjadi
keinginan dan kebanggaan kelas
d. Euangan kelas dihiasi dengan poster yang isinya slogan, kata mutiara
pema%u semangat, misalnya kata: BApapun yang dapat Anda lakukan,
atau ingin Anda lakukan, mulalilah. eberanian memiliki kecerdasan,
kekuatan, dan kea!aiban di dalamnyaD "Goethe&.
0. Guru harus memahami bahwa perasaan dan sikap siswa akan terlibat dan
berpengaruh yang kuat pada proses belajarnya. Guru dapat mempengaruhi
suasana emosi siswa dengan %ara :
a. kegiatan:kegiatan pelepas stres seperti menyanyi bersama,
mengadakan permainan, outbond dan sebagainya.
b. aktivitas:aktivitas yang menambah kekompakan seperti melakukan
tour, makan bersama dan sebagainya.
%. menyediakan 9orum bagi emosi untuk dikenali dan diungkapkan yaitu
melalui bimbingan konseling baik oleh petugas !G* maupun guru itu
sendiri.
?. 'emutar musik klasik ketika proses belajar mengajar berlangsung. Aamun
sekali:kali akan diputarkan instrumental dan bisa diselingi jenis musik lain
untuk bersenang:senang dan jeda dalam pembelajaran.
.. Sikap guru kepada peserta didik :
a. !engarahan B)pa man9aat materi pelajaran ini bagi peserta didikD dan
tujuan
b. !erlakukan peserta didik sebagai manusia sederajat
%. Selalu menghargai setiap usaha dan merayakan hasil kerja peserta
didik
d. 'emberikan stimulus yang mendorong peserta didik
e. 'endukung peserta ,//3 dan ajak semua anggota kelas untuk saling
mendukung
9. 'emberi peluang peserta didik untuk mengamati dan merekam data
hasil pengamatan, menjawab pertanyaan dan mempertanyakan
jawaban, menjelaskan sambil memberikan argumentasi, dan sejumlah
penalaran.
4. $erapkan 2 kun%i keunggulan ini kedalam ren%ana pelajaran setiap hari.
*aitkan kun%i:kun%i ini dengan kurikulum.
a. *ntegritas+ ersikaplah jujur, tulus, dan menyeluruh. Selaraskan nilai:
nilai dengan perilaku )nda
b. Kegagalan A,al Kesuksesan: !ahamilah bahwa kegagalan hanyalah
memberikan in9ormasi yang )nda butuhkan untuk sukses
%. Bicaralah dengan $iat Baik: erbi%aralah dengan pengertian positi9,
dan bertanggung jawablah untuk berkomunikasi yang jujur dan lurus.
(indari gosip.
d. -idup di Saat *ni: !usatkan perhatian pada saat ini dan kerjakan
dengan sebaik:baiknya
e. K!mitmen: !enuhi janji dan kewajiban, laksanakan visi dan lakukan
apa yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
9. Tanggung "a,a: ertanggungjawablah atas tindakan )nda.
g. Sikap .u,es dan /leksiel: ersikaplah terbuka terhadap perubahan
atau pendekatan baru yang dapat membantu )nda memperoleh hasil
yang diinginkan.
h. Keseimangan: ;aga keselarasan pikiran, tubuh, dan jiwa )nda.
Sisihkan waktu untuk membangun dan memelihara tiga bidang ini.
2. Guru yang seorang Quantum Teacher mempunyai %iri:%iri dalam
berkomunikasi yaitu :
a. )ntusias : menampilkan semangat untuk hidup
b. erwibawa : menggerakkan orang
%. !ositi9 : melihat peluang dalam setiap saat
d. Supel : mudah menjalin hubungan dengan beragam peserta didik
e. (umoris : berhati lapang untuk menerima kesalahan
9. Luwes : menemukan lebih dari satu untuk men%apai hasil
g. 'enerima : men%ari di balik tindakan dan penampilan luar untuk
menemukan nilai:nilai inti
h. 6asih : berkomunikasi dengan jelas, ringkas, dan jujur
i. $ulus : memiliki niat dan motivasi positi9
j. Spontan : dapat mengikuti irama dan tetap menjaga hasil
k. 'enarik dan tertarik : mengaitkan setiap in9ormasi dengan pengalaman
hidup peserta didik dan peduli akan diri peserta didik
l. 'enganggap peserta didik BmampuD : per%aya akan keberhasilan
peserta didik
m. 'enetapkan dan memelihara harapan tinggi : membuat pedoman
kualitas hubungan dan kualitas kerja yang mema%u setiap peserta didik
untuk berusaha sebaik mungkin
-. Semua peserta didik diusahakan untuk memiliki modulGbuku sumber belajar
lainnya, dan buku yang bisa dipinjam dari !erpustakaan. $idak diperkenankan
guru men%atatGmenyuruh peserta didik untuk men%atat pelajaran di papan tulis
,/. Dalam melakukan penilaian guru harus berorientasi pada :
a. )%uanGpatokan. Semua kompetensi perlu dinilai sesuai dengan a%uan
kriteria berdasarkan indikator hasil belajar.
b. *etuntasan elajar. *etuntasan belajar ditetapkan dengan ukuran atau
tingkat pen%apaian kompetensi yang memadai dan dapat
dipertanggungjawakan sebagai prasyarat penguasaan kompetensi
berikutnya.
%. 'etoda penilaian dengan menggunakan variasi, antara lain
$es $ertulis : pertanyaan:pertanyaan tertulis
Observasi : pengamatan kegiatan praktik
Hawan%ara : pertanyaan:pertanyaan langsung tatap muka
"ortfolio : !engamatan melalui bukti:bukti hasil belajar
Demonstrasi : !engamatan langsung kegiatan praktikGpekerjaan
yang sebenarnya
,,. *ebijakan sekolah dalam *' yang patut diperhatikan oleh guru :
a. Guru wajib mengabsensi peserta didik setiap masuk kelas
b. 'asuk kelas dan keluar kelas tepat waktu. ;am pertama misalnya
/4.5/ dan jam terakhir harus pulang sama:sama setelah bel berbunyi.
!ada jam istirahat tidak diperkenankan ada kegiatan belajar mengajar.
%. Guru wajib membawa uku asen 0 da1tar nilai# Silaus# 'PP#
pr!gram semester# m!dul2ahan ajar sejenisnya ketika sedang
mengajar
d. Selama *' tidak boleh ada gangguan yang dapat mengganggu
konsentrasi peserta didik. 'isalnya guruGpeserta berkomitmen bersama
untuk tidak mengakti9kan (! ketika !' berlangsung
e. Guru harus mendukung kebijakan sekolah baik yang berlaku baik untuk
dirinya sendiri maupun untuk peserta didik dan berlaku proakti9.
9. >ntuk pelanggaran oleh peserta didik maka hukuman dapat ditentukan
se%ara musyawarah bersama peserta didik, namun untuk pelanggaran
kategori berat sekolah berat menentukan kebijakan sendiri.
,1. !engalaman belajar hendaknya menggunakan sebanyak mungkin indera
untuk berinteraksi dengan isi pembelajaran.
a. $erdapat kegiatan memba%a, menjelaskan, demonstrasi, praktek,
diskusi, kerja kelompok, pengulangan kembali dalam menjelaskan dan
%ara lain yang bisa ditemukan oleh guru.
b. Gunakan spidol warna:warni dalam membantu menjelaskan di papan
tulis.
%. Disarankan menggunakan media pendidikan seperti pro!ector, bagan,
dan sebagainya.
d. Diperbolehkan belajar di luar kelas seperti di bawah pohon, dipinggir
jalan
Siswa belajar : ,/3 dari apa yang diba%a, 1/3 dari apa yang didengar, 5/3
dari apa yang dilihat, ?/3 dari apa yang di lihat dan dengar, 4/3 dari apa
yang dikatakan, dan -/3 dari apa yang dikatakan dan lakukan "#ernon A.
$agnessen, ,-25&. Cni menunjukkan guru mengajar dengan %eramah, maka
siswa akan mengingat dan menguasai hanya 1/3 karena siswa hanya
mendengarkan. Sebaliknya jika guru meminta siswa untuk melakukan sesuatu
dan melaporkanknya maka akan mengingat dan menguasai sebanyak -/3.
,5. Guru harus selalu menghargai setiap usaha dan hasil kerja siswa serta
memberikan stimulus yang mendorong siswa untuk bernuat dan berpikir
sambil menghasilkan kara dan pikiran kreati9. Cni memungkinkan siswa
menjadi pembelajar seumur hidup. >ntuk itu guru bisa menggunakan berbagai
metoda dan pengalaman belajar melalui %ontoh yang konstekstual. Setiap
kesuksesan dalam belajar siswa layak untuk dirayakan.
,0. Suasana belajar siswa, guru dapat mengarahkan kearah ke ranah kognitif,
afektif dan psikomotorik. Suasana belajar juga melibatkan mental:9isik:emosi I
sosial siswa se%ara akti9 supaya memberi peluang siswa untuk mengamati
dan merekam data hasil pengamatan, menjawab pertanyaan dan
mempertanyakan jawaban, menjelaskan sambil memberikan argumentasi,
dan sejumlah penalaran.


3. Penutup

Sekolah yang didirikan De!orter itu, menjadi pusat per%ontohan tempat metode
Quantum dipraktikkan. Eemaja, karyawan, eksekuti9 perusahaan, menjadi murid di
sekolah ini. $ujuannya satu: menjadi manusia baru. Ctulah sebabnya ;a%k +an9iel9,
penulis buku %hicken &oup of the &oul mengatakan, metode ini akan mengobarkan
kembali api yang ada di dalam diri )nda.

!enulis telah melakukan uji %oba di S'* F untuk melaksanakan pengajaran model
'uantum ini, namun ternyata tidak semudah harapan dan teori yang ditulis oleh
De!orter, penulis mengalami hambatan antara lain :
,. *etika ada musik dalam pembelajaran, para guru merasa keberatan dan merasa
aneh. 'ereka menganggap musik justru mengganggu konsentrasi
1. Guru dan Siswa S'* F tidak terbiasa mendengar musik klasik, instrument yang
lembut. Sehingga ketika musik dipaksakan di dengarkan di kelas, siswa malah
mengantuk dan guru merasa terganggu
5. $idak bisa selamanya guru berlaku manis, baik dan perhatian kepada siswa.
;ustru sikap ini bisa diremehkan siswa. ;adi guru dalam hal ini harus lengkap
perangainya bisa marah namun juga bisa ramah.

Aamun untuk penerapan di S') 6avorite di sebuah kota )nu dan di sebuah
Lembaga imbingan elajar, sungguh Quantum Teaching merupakan keberhasilan
yang luar biasa antara guru, siswa dan sekolahGLembaga imbel dalam bersama:
sama meraih pun%ak prestasi. ;ika )nda menjadi guru apa dan di sekolah mana saja
silahkan men%oba menerapkan Quantum Teaching, dan penulis u%apkan : Selamat
menjadi Guru Quantum yang <kan menjadikan kelas BBergairah dan
MenyenangkanD

Sumer +

uzan, $ony, The $in $ap Book, Aew Fork: Dutton, ,--5
De!orter, obbi and 'ike (erna%ki, Quantum Learning, Aew Fork: Dell !ublishing,
1//,
JJJJJJJJ. et. )l., Quantum Teaching, Aew Fork : dell !ublishing, 1//,.
Lozanov, George, &uggestology and &uggestopedia, !aris : makalah yang disajikan
kepada >nited Aations 7du%ational S%ienti9i% and +ultural Organization, ,/24
'egensen, Kernon, (nnovative Abstracks ), 1? Aational Cnstitute 9or Sta99 and
Organizational Development, >niversity o9 $eLas, )ustin, $eLas, ,--5

Quantum Learning, Melejitkan Prestasi Belajar
Oleh : Guruvalah
'etode pengajaran di sekolah atau Lembaga imbingan elajar "L& masih banyak
yang kurang menekankan pada kegiatan belajar sebagai proses. 'etode pengajaran
masih sering disajikan dalam bentuk pemerian in1!rmasi# kurang didukung
dengan penggunaan media dan sumer lainnya.

*ondisi ini yang mendorong )rni )rie9 Lamaka dan +haerrun Aisa untuk melakukan
penelitian terhadap metode Quantum Learning dalam pengajaran. *edua siswi
S'>A ? 'akassar ini meneliti kee9ekti9an metode Quantum Learning terhadap
peningkatan prestasi belajar siswa di L Gama +ollege, 'akassar. $idak sia:sia
)rni dan Aisa melakukan penelitian itu. *arya mereka dinyatakan sebagai pemenang
pertama Lomba *arya Clmiah Eemaja "L*CE& 1//1 bidang Clmu !engetahuan Sosial
dan *emanusiaan yang diselenggarakan oleh Lembaga Clmu !engetahuan Cndonesia
"LC!C& "Eepublika, 4G,/G1//1&

Quantum Learning, dalam pandangan kedua siswi ini, adalah seperangkat metode
dan 9alsa9ah belajar untuk semua umur. Cni men%akup aspek:aspek penting dalam
program *euralinguistik "AL!&, yaitu suatu penelitian tentang bagaimana otak
mengatur in9ormasi. !rogram ini meneliti hubungan antara bahasa dan perilaku dan
dapat digunakan untuk men%iptakan jalinan pengertian antara siswa dan guru.
Quantum Learning, dapat pula dide9inisikan sebagai interaksi yang mengubah energi
menjadi %ahaya. Semua kehidupan adalah energi. Quantum Learning adalah
gabungan yang sangat seimbang antara bekerja dan bermain, antara rangsangan
internal dan eksternal,M urainya.

!enelitian dilakukan terhadap siswa dari berbagai sekolah di 'akassar yang belajar
di lembaga ini. !engambilan sampel dilakukan se%ara a%ak " random sampling&.
;umlah populasi sebanyak ,0/ orang, sampel diambil 5/ persen atau 5/
orang.$eknik analisis yang digunakan adalah perbandingan mean "rata:rata&.
Dengan teknik ini, kata kedua siswi itu, memungkinkan penelitian untuk
membandingkan mean siswa yang meningkat prestasinya atau menurun prestasinya
dengan metode Quantum Learning. (asil penelitian dibagi dalam dua bagian:
kuantitati9 dan kualitati9. (asil kuantitati9 adalah gambaran tentang kee9ekti9an
penggunaan metode Quantum Learning terhadap peningkatan prestasi siswa di L
Gama +ollege 'akassar yang dinyatakan dalam angka. (asil kualitati9 adalah
rumusan hasil penelitian dalam bentuk pernyataan sebagai penguji hipotesis, yaitu
apakah metode Quantum Learning e9ekti9 digunakan sebagai metode dalan
meningkatkan prestasi siswa di L Gama +ollege 'akassar.

erdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa sebagian besar siswa yang
menjadi objek penelitian dapat meraih keberhasilan atau meningkat prestasinya. Ctu
karena lembaga ini melibatkan banyak unsur dalam proses belajar mengajar seperti
penataan ruangan yang nyaman# penyajian musik pada saat pr!ses Belajar
mengajar berlangsung. )da k!munikasi yang aik dan penggunaan audi!
visual. Fang paling utama, menurut kedua siswi ini, ialah elajar dengan durasi
,aktu yang relati1 singkat karena menerapkan metode pengajaran serta penyajian
materi yang variatik dan inovatik. MCnilah yang disebut seperangkat metode, yaitu
Quantum Learning,+ jelasnya.
Dari serangkaian penelitian tersebut, )rni dan Aisa menyimpulkan bahwa penerapan
metode Quantum Learning e9ekti9 terhadap peningkatan prestasi belajar siswa bila
dibandingkan dengan metode %eramah. *edua siswi ini juga menyimpulkan,
sebagian besar siswa di L Gama +ollege menanggapi metode Quantum Learning
sebagai salah satu bentuk pen%apaian kualitas belajar yang potensial, karena
mampu men%iptakan belajar menjadi nyaman dan menyenangkan

K!nsep Quantum .earning
Quantum Learning merupakan metoda pengajaran maupun pelatihan yang
menggunakan metodologi berdasarkan teori:teori pendidikan seperti Accelerated
Learning ,Lo-anov., $ultiple (ntelligences ,/ardner., *euro Linguistic "rogramming
atau *L" ,/rinder 0 Bandler., 12perential Learning ,3ahn., &ocratic (n'uiry,
%ooperative Learning ,4ohnson 0 4ohnson. dan 1lements of 1ffective (nstruction
,3unter. menjadi sebuah paket multisensori, multi ke%erdasan dan kompatibel
dengan %ara bekerja otak yang mampu meningkatkan kemampuan dan ke%epatan
belajar. !er%epatan belajar ,accelerated learning. dikembangkan untuk
menyingkirkan hambatan yang menghalangi proses belajar alamiah dengan se%ara
sengaja menggunakan musik, mewarnai lingkungan sekeliling, menyusun bahan
pengajaran yang sesuai, %ara e9ekti9 penyajian, modalitas belajar serta keterlibatan
akti9 dari peserta.

*onsep kun%i dalarn #uantum Learning dari berbagai teori dan strategi belajar yang
digunakan antara lain:
a. $eori otak kanan kiri
b. $eori otak triune ,5 in ,&
%. !ilihan modalitas "visual, auditorial dan kinestetik&
d. $eori ke%erdasan ganda
e. !endidikan holistic "menyeluruh&
9. elajar berdasarkan pengalaman
g. elajar dengan simbol "metaphoric learning&
h. Simulasi G permainan
i. !eta !ikiran ,mind mapping.

Paradigma Belajar M!del Quantum .earning
Dalam belajar model Quantum Learning agar dapat berjalan dengan benar ini
paradigma yang harus dianut oleh siswa dan guru adalah sebagai berikut :

a. Setiap orang adalah guru dan sekaligus murid sehingga bisa saling ber9ungsi
sebagai 9asilitator

b. agi kebanyakan orang belajar akan sangat e9ekti9 jika dilakukan dalam suasana
yang menyenangkan, lingkungan dan suasana yang tidak terlalu 9ormal,
penataan duduk setengah melingkar tanpa meja, penataan sinar atau %ahaya
yang baik sehingga peserta merasa santai dan relak.

%. Setiap orang mempunyai gaya belajar, bekerja dan berpikir yang unik dan
berbeda yang merupakan pembawaan alamiah sehingga kita tidak perlu
merubahnya dengan demikian perasaan nyaman dan positi9 akan terbentuk
dalam menerima in9ormasi atau materi yang diberikan oleh 9asilitator.

d. 'odul pelajaran tidak harus rumit tapi harus dapat disajikan dalam bentuk
sederhana dan lebih banyak kesuatu kasus nyata atau aplikasi langsung.

e. Dalam menyerap dan mengolah in9ormasi otak menguraikan dalam bentuk simbol
atau asosiatip sehingga materi akan lebih mudah di%erna bila lebih banyak
disajikan dalarn bentuk gambar, diagram, 9low atau simbol.

9. *un%i menuju kesuksesan model 'uantum learning adalah latar belakang
,background. musik klasik atau instrumental yang telah terbukti memberikan
pengaruh positip dalarn proses pembelajaran. 'usik klasik dari 'ozart, ba%h,
ethoven, dan Kivaldi dapat meningkatkan kemampuan mengingat, mengurangi
stress, meredakan ketegangan, meingkatkan energi dan membesarkan daya
ingat. 'usik menjadikan orang lebih %erdas "4eannete #os&

g. !enggunaan Harna dalam model Nuantum learning dapat meningkatkan daya
tangkap dan ingat sebanyak 423

g. 'etoda peran dimana peserta berperan lebih akti9 dalam membahas materi
sesuai dengan pengalamannya melalui pendekatan terbalik yaitu membuat
belajar serupa bekerja "pembelajaran orang dewasa&

h. Sistim penilaian yang disarankan untuk abad 1, dalam pembelajaran adalah
?/3 penilaian diri sendiri, 5/3 penilaian teman, 1/3 penilaian trainer atau
atasan ,4eannette #os.

i. >mpan balik yang positi9 akan mampu memotivasi anak untuk berprestasi
namun umpan balik negative akan membuat anak menjadi 9rustasi. Cni berdasar
hasil riset pakar masalah keper%ayaan diri, 4ack %arfiled pada tahun ,-21. ,//
anak ditunjuk oleh periset selam sehari. (asilnya, bahwa setiap anak rata:rata
menerima 0./ komentar negative dan hanya 4? komentar positi9.

>ntuk meningkatkan per%epatan belajar dan e9isiensi waktu dan melejitkan prestasi
belajar tidak ada salahnya di lembaga:lembaga pendidikan perlu mengembangkan
metode belajar dengan konsep Quantum Learning. )pakah )nda para guruGinstruktur
tertarik untuk men%obanyaO.
M3$G3MBA$GKA$ SMP $3G3'* 45 S3BAGA* SMP K3T3'AMP*.A$ %3$GA$
M3$*$GKATKA$ M&T& P3$%*%*KA$ &$T&K
M3$GA$T*S*PAS* 3'A G.6BA.

6leh +
-j. 3ndang Sri Suntari# M. Pd 7)

P& (j. 7ndang Sri Suntari, '. !d adalah *epala S'* Aegeri 1, Samarinda


A. Pendahuluan

Dunia pendidikan di Cndonesia hingga saat ini masih menghadapi tiga
tantangan. $antangan pertama, sebagai dampak dari krisis ekonomi yang
sekarang masih dirasakan dunia pendidikan dituntut untuk dapat
mempertahankan hasil:hasil pembangunan pendidikan yang telah di%apai.
$antangan kedua adalah mengantisipasi era global dunia pendidikan dituntut
untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten agar mampu
bersaing dalam pasar kerja global. $antangan ketiga, sejalan dengan
diberlakukannya otonomi daerah, perlu dilakukan perubahan dan penyesuaian
sistem pendidikan nasional sehingga dapat mewujudkan proses pendidikan yang
lebih demokratis, memperhatikan keberagaman kebutuhanGkeadaan daerah dan
peserta didik, serta mendorong peningkatan partisipasi masyarakat.

(ingga saat ini pula pendidikan nasional masih dihadapkan pada beberapa
permasalahan yang menonjol ",& masih rendahnya pemerataan memperoleh
pendidikanQ "1& masih rendahnya kualitas dan relevansi pendidikanQ dan "5&
masih lemahnya manajemen pendidikan, di samping belum terwujudnya
kemandirian dan keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi di kalangan
akademisi. *etimpangan pemerataan pendidikan juga terjadi antarwilayah
geogra9is yaitu antara perkotaan dan perdesaan, serta antara kawasan timur
Cndonesia "*$C& dan kawasan barat Cndonesia "*C&, dan antartingkat pendapatan
penduduk ataupun antargender.

*ualitas pendidikan di Cndonesia masih sangat memprihatinkan. (al tersebut
ter%ermin, antara lain, dari hasil studi kemampuan memba%a untuk tingkat
Sekolah Dasar "SD& yang dilaksanakan oleh organisasi (nternational 1ducational
Achievement "C7)& yang menunjukkan bahwa siswa SD di Cndonesia berada
pada urutan ke:52 dari 5- negara peserta studi. Sementara untuk tingkat
Sekolah Lanjutan $ingkat !ertama "SL$!&, studi untuk kemampuan matematika
siswa SL$! di Cndonesia hanya berada pada urutan ke:5- dari 01 negara, dan
untuk kemampuan Clmu !engetahuan )lam "C!)& hanya berada pada urutan ke:
0/ dari 01 negara peserta
MA$A"3M3$ P3$*$GKATA$ M&T& P3$%*%*KA$
Oleh : 6alah Funus P&

A. Pendahuluan
'emasuki abad ke 1, ini Cndonesia dihadapkan pada masalah yang rumit seperti
masalah re9ormasi dalam kehidupan bernegara dan berbangsa, masalah krisis
yang berkepanjangan dan hingga saat ini belum tuntas, masalah kebijakan
makro pemerintah tentang sistem pemerintahan otonomi daerah yang
memberdayakan masyarakat. *ita juga menghadapi perubahan:perubahan
besar dan amat 9undamental dilingkungan global. !erubahan lingkungan
strategis pada tataran global tersebut ter%ermin pada pembentukan 9orum:9orum
seperti G)$$, H$O, dan )!7+, A)6$) dan )6$), C'G:G$, C'S:G$, C'!:
7)G), dan SOS7*')LCADO yang merupakan usaha untuk menyongsong
perdagangan bebas dimana pasti akan berlangsung tingkat persaingan yang
amat ketat. Suatu perubahan regulasi yang semula monopoli "monopoly&
menjadi persaingan bebas "free competition&. Demikian pula, terjadi pada pasar
yang pada awalnya berorientasi pada produk "product oriented. beralih pada
orientasi pasar "market driven&, serta dari proteksi "prote%tion& berpindah menjadi
pasar bebas "free market &.
>ntuk itu perlu mengantisipasi keadaan ini dengan memperkuat kemampuan
bersaing diberbagai bidang dengan pengembangan Sumber Daya 'anusia.
Sayangnya SD' kita saat ini memprihatinkan, menurut >AD!. Cndonesia
menempati peringkat ,/- dari ,40, peringkat daya saing ke 0. yang paling
bawah di kawasan )sia $enggara, Singapura ke:1, 'alaysia ke:14. !hillipina ke
51, dan $ailand ke 50, dan termasuk negara yang paling korup didunia."Cndra ;ati
Sidi, 1///&. 'enurut Survei 3uman 6evelopment (nde2 sebagaimana
diungkapkan oleh Futata (adi )ndoyo Direktur Direktorat !eguruan $inggi
Swasta Ditjen !endidikan $inggi Depdiknas, kualitas SD' Cndonesia saat ini
menduduki peringkat ke ,/?. >ntuk ilustrasi , perangkat SD' di kawasan )sia
$enggara yaitu Singapura menduduki peringkat 1?, runei 1., 'alaysia ?.,
$hailand ?4 dan !ilipina 44. ";awa !ost, ,, ;uli 1///&.
Dalam upaya peningkatan SD', peranan pendidikan %ukup menonjol. Oleh
karena itu sangat penting bagi pembangunan nasional untuk mem9okuskan
peningkatan mutu pendidikan. !endidikan yang bermutu akan diperoleh pada
sekolah yang bermutu, dan sekolah yang bermutu akan menghasilkan SD' yang
bermutu pula.
Sementara itu rendahnya mutu SD' signi9ikan dengan rendahnya mutu
pendidikan tinggi, sebagaimana data yang dipaparkan oleh Dr Cbrahim 'usa '),
Dosen 6*C! >niversitas $erbuka sesuai survey )sia Heek, mengungkap
rendahnya peringkat universitas terbaik di tanah air diantara universitas:
universitas terbaik di )sia !asi9ik. Dari 44 universitas yang disurvey, empat
universitas terbaik dalam standar Cndonesia menempati urutan bawah, >C
peringkat ke:.,, >G' ke:.2, >ndip ke:45, dan >nair ke:4? "Eepublika, 11G0G/1&.
erkaitan dengan mutu, ;oseph. '. ;uran yang pikiran:pikirannya begitu terkenal
dan berpengaruh di ;epang sehingga pada tahun ,-2, dia dianugerahi 7rder of
the &acred Treasure oleh *aisar ;epang, mengemukakan bahwa 2?3 dari
masalah:masalah mutu terletak pada manajemen "pengelolaan&, oleh sebab itu
sejak dini manajemen haruslah dilaksanakan see9ekti9 dan see9isien mungkin.
"'. ;usu9 (ana9iah dkk, ,--0:,/,&. Salah satu bentuk manajemen yang berhasil
diman9aatkan dalam dunia industri dan bisa diadaptasi dalam dunia pendidikan
adalah TQ$ "total 'uality management& pada sistem pendidikan yang sering
disebut sebagai: Total Quality $anagement in 1ducation ,TQ$1..
B. K!nsep Manajemen Peningkatan Mutu Pada *ndustri M!dern
'anajemen sekolah seyogyanya memahami pula perkembangan manajemen
sistem industri modern, sehingga mampu mendesain, menerapkan,
mengendalikan, dan meningkatkan kinerja sistem pendidikan yang memenuhi
kebutuhan manajemen sistem industri modern. (al ini dimaksudkan agar setiap
lulusan dari sekolah mampu dan %epat beradaptasi dengan kebutuhan sistem
industri modern. Dengan demikian sebelum membahas tentang sistem
pendidikan di sekolah, perlu diketahui tentang konsep dasar sistem industri
modern yang akan dipergunakan sebagai landasan utama untuk membahas
penerapan TQ$1 pada sistem pendidikan modern di Cndonesia.
Total 'uality mana!ement merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan
usaha yang men%oba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui
perbaikan terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan
lingkungannya. "6andi, ,--? dalam '.A Aasution, 1//,:12&. >ntuk men%apai
usaha tersebut digunakan sepuluh unsur utama TQ$, yaitu 9okus pada
pelanggan, obsesi terhadap Nualities, pendekatan ilmiah, komitmen jangka
panjang, kerjasama tim, perbaikan kerkesinambungan, pendidikan dan latihan,
kebebasan terkendali, kesatuan tujuan, dan ketertiban serta pemberdayaan
karyawan. "Goets%h dan Davis, ,--0 dalam '.A. Aasution, 1///:1-:5/&. )da
empat prinsip utama dalam $#', yaitu : kepuasan pelanggan, respek terhadap
setiap orang, manajemen berdasarkan 9akta, dan perbaikan berkesinambungan
"(ensler dan runnel dalam '.A Aasution, 1//,:55:50&.
!ada dasarnya proses industri harus dipandang sebagai suatu peningkatan
terus:menerus "continuous industrial process improvement&, yang dimulai dari
sederet siklus sejak adanya ide:ide untuk menghasilkan suatu produk,
pengembangan produk, proses produksi, sampai distribusi kepada konsumen.
Seterusnya, berdasarkan in9ormasi sebagai umpan:balik yang dikumpulkan dari
pengguna produk "pelanggan& itu dapat dikembangkan ide:ide kreati9 untuk
men%iptakan produk baru atau memperbaiki produk lama beserta proses
produksi yang ada saat ini. "Kin%ent Gaspersz,1///:,&
)gar peningkatan proses industri dapat berjalan se%ara konsisten, maka
dibutuhkan manajemen sistem industri, yang pada umumnya akan dikelola oleh
lulusan perguruan tinggi. *onsep sistem industri dan manajemen sistem industri
ditunjukkan dalam Gambar ,. Dari Gambar , tampak bahwa manajemen sistem
industri terdiri dari dua konsep, yaitu: ",& konsep manajemen dan "1& konsep
sistem industri. Suatu sistem industri mengkonversi input yang berasal dari
pemasok menjadi output untuk digunakan oleh pelanggan, sedangkan
manajemen sistem industri memproses in9ormasi yang berasal dari sistem
industri, pelanggan, dan lingkungan melalui proses manajemen untuk menjadi
keputusan atau tindakan manajemen guna meningkatkan e9ektivitas dan e9isiensi
sistem industri.
erdasarkan konsep manajemen sistem industri modern di atas, maka setiap
lulusan perguruan tinggi yang akan bekerja dalam sistem industri harus memiliki
kemampuan solusi masalah:masalah industri yang berkaitan dengan bidang ilmu
yang dikuasainya berdasarkan in9ormasi yang relevan agar menghasilkan
keputusan dan tindakan untuk meningkatkan kinerja sistem industri tersebut.
"Kin%ent Gaspersz,1///:,&
C. Manajemen Peningkatan Mutu Sek!lah
)da tiga 9aktor penyebab rendahnya mutu pendidikan yaitu : kebijakan dan
penyelenggaraan pendidikan nasional menggunakan pendekatan educational
production function atau input:input analisis yang tidak consistenQ 1&
penyelenggaraan pendidikan dilakukan se%ara sentralistikQ 5& peran serta
masyarakat khususnya orang tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan
sangat minim "(usaini >sman, 1//1&.
erdasarkan penyebab tersebut dan dengan adanya era otonomi daerah yang
sedang berjalan maka kebijakan strategis yang diambil Direktorat ;enderal
!endidikan Dasar dan 'enengah dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk
mengembangkan SD' adalah : ",& 'anajemen peningkatan mutu berbasis
sekolah "school based management& dimana sekolah diberikan kewenangan
untuk meren%anakan sendiri upaya peningkatan mutu se%ara keseluruhanQ "1&
!endidikan yang berbasiskan pada partisipasi komunitas "community based
education& di mana terjadi interaksi yang positi9 antara sekolah dengan
masyarakat, sekolah sebagai community learning centerQ dan "5& Dengan
menggunakan paradigma belajar atau learning paradigm yang akan menjadikan
pelajar:pelajar atau learner menjadi manusia yang diberdayakan. Selain itu pada
tanggal 1 'ei 1//1, bertepatan hari pendidikan nasional, pemerintah telah
mengumumkan suatu gerakan nasional untuk peningkatan mutu pendidikan,
sekaligus menghantar perluasan pendekatan Broad Base 1ducation &ystem
,BB1. yang memberi pembekalan kepada pelajar untuk siap bekerja membangun
keluarga sejahtera. Dengan pendekatan itu setiap siswa diharapkan akan
mendapatkan pembekalan life skills yang berisi pemahaman yang luas dan
mendalam tentang lingkungan dan kemampuannya agar akrab dan saling
memberi man9aat. Lingkungan sekitarnya dapat memperoleh masukan baru dari
insan yang men%intainya, dan lingkungannya dapat memberikan topangan hidup
yang mengantarkan manusia yang men%intainya menikmati kesejahteraan dunia
akhirat
>ntuk merealisasikan kebijakan diatas maka sekolah perlu melakukan
manajemen peningkatan mutu. 'anajemen !eningkatan 'utu "'!'& ini
merupakan suatu model yang dikembangkan di dunia pendidikan, seperti yang
telah berjalan di Sidney, )ustralia yang men%akup : a. &chool 8eview, b. Quality
Assurance, dan c. Quality %ontrol, dipadukan dengan model yang dikembangkan
di !ittsburg, )merika Serikat oleh Donald )dams, dkk. Dan model peningkatan
mutu sekolah dasar yang dikembvangkan oleh Sukamto, dkk. Dari C*C!
Fogyakarta "(and Out, !elatihan %alon *epala Sekolah&.
'anajemen peningkatan mutu sekolah adalah suatu metode peningkatan mutu
yang bertumpu pada sekolah itu sendiri, mengaplikasikan sekumpulan teknik,
mendasarkan pada ketersediaan data kuantitati9 R kualitati9, dan pemberdayaan
semua komponen sekolah untuk se%ara berkesinambungan meningkatkan
kapasitas dan kemampuan organisasi sekolah guna memenuhi kebutuhan
peserta didik dan masyarakat. Dalam !eningkatan 'utu yang selanjutnya
disingtkat '!', terkandung upaya a& mengendalikan proses yang berlangsung
di sekolah baik kurikuler maupun administrasi, b& melibatkan proses diagnose
dan proses tindakan untuk menindak lanjuti diagnose, %& memerlukan partisipasi
semua 9ihak : *epala sekolah, guru, sta9 administrasi, siswa, orang tua dan
pakar.
erdasarkan pengertian di atas dapat di9ahami bahwa 'anajemen !eningkatan
'utu memiliki prinsip :
,. !eningkatan mutu harus dilaksanakan di sekolah
1. !eningkatan mutu hanya dapat dilaksanakan dengan adanya
kepemimpinan yang baik
5. !eningkatan mutu harus didasarkan pada data dan 9akta baik bersi9at
kualitati9 maupun kuantitati9
0. !eningkatan mutu harus memberdayakan dan melibatkan semua
unsur yang ada di sekolah
?. !eningkatan mutu memiliki tujuan bahwa sekolah dapat memberikan
kepuasan kepada siswa, orang tua dan masyarakat. "(and out, pelatihan
%alon kepala sekolah :1///&
)dapun penyusunan program peningkatan mutu dengan mengaplikasikan empat
teknik : a& school review, b& benchmarking, %& 'uality assurance, dan d& 'uality
control. erdasarkan !anduan 'anajemen Sekolah "1///:1//:1/1& dijelaskan
sebagai berikut :
a. &chool review
Suatu proses dimana seluruh komponen sekolah bekerja sama khususnya
dengan orang tua dan tenaga pro9esional "ahli& untuk mengevaluasi dan menilai
e9ektivitas sekolah, serta mutu lulusan.
&chool review dilakukan untuk menjawab pertanyaan berikut :
,. )pakah yang di%apai sekolah sudah sesuai dengan harapan orang tua
siswa dan siswa sendiri O
1. agaimana prestasi siswa O
5. 6aktor apakah yang menghambat upaya untuk meningkatkan mutu O
0. )pakah 9aktor:9aktor pendukung yang dimiliki sekolah O
&chool review akan menghasilkan rumusan tentang kelemahan:kelemahan,
kelebihan:kelebihan dan prestasi siswa, serta rekomendasi untuk
pengembangan program tahun mendatang.
b. Benchmarking :
Suatu kegiatan untuk menetapkan standar dan target yang akan di%apai dalam
suatu periode tertentu. Benchmarking dapat diaplikasikan untuk individu,
kelompok ataupun lembaga.
$iga pertanyaan mendasar yang akan dijawab oleh benchmarking adalah :
,. Seberapa baik kondisi kitaO
1. (arus menjadi seberapa baikO
5. agaimana %ara untuk men%apai yang baik tersebutO
Langkah:langkah yang dilaksanakan adalah :
,. $entukan 9okus
1. $entukan aspekGvariabel atau indikator
5. $entukan standar
0. $entukan gap "kesenjangan& yang terjadi.
?. andingkan standar dengan kita
.. Een%anakan target untuk men%apai standar
4. Eumuskan %ara:%ara program untuk men%apai target
%. Quality assurance
Suatu teknik untuk menentukan bahwa proses pendidikan telah berlangsung
sebagaimana seharusnya. Dengan teknik ini akan dapat dideteksi adanya
penyimpangan yang terjadi pada proses. $eknik menekankan pada monitoring
yang berkesinambungan, dan melembaga, menjadi subsistem sekolah.
Quality assurance akan menghasilkan in9ormasi, yang :
,. 'erupakan umpan balik bagi sekolah
1. 'emberikan jaminan bagi orang tua siswa bahwa sekolah senantiasa
memberikan pelayanan terbaik bagi siswa.
>ntuk melaksanakan 'uality assurance menurut ahrul (ayat dalam hand out
pelatihan +alon kepala sekolah "1///:.&, maka sekolah harus :
,. 'enekankan pada kualitas hasil belajar
1. (asil kerja siswa dimonitor se%ara terus menerus
5. Cn9ormasi dan data dari sekolah dikumpulkan dan dianalisis untuk
memperbaiki proses di sekolah.
0. Semua pihak mulai kepala sekolah, guru, pegawai administrasi, dan
juga orang tua siswa harus memiliki komitmen untuk se%ara bersama
mengevaluasi kondisi sekolah yang kritis dan berupaya untuk
memperbaiki.
d. Quality control
Suatu sistem untuk mendeteksi terjadinya penyimpangan kualitas output yang
tidak sesuai dengan standar. Quality control memerlukan indikator kualitas yang
jelas dan pasti, sehingga dapat ditentukan penyimpangan kualitas yang terjadi.
%. Manajemen Mutu Terpadu %i Sek!lah
'anajemen 'utu $erpadu yang diterjemahkan dari Total Quality $anagement
,TQ$. atau disebut pula !engelolaan 'utu $otal "!'$& adalah suatu pendekatan
mutu pendidikan melalui peningkatan mutu komponen terkait. '. ;usu9 (ana9iah,
dkk ",--0:0& mende9inisikan !engelolaan 'utu $otal "!'$& adalah suatu
pendekatan yang sistematis, praktis, dan strategis dalam menyelenggarakan
suatu organisasi, yang mengutamakan kepentingan pelanggan. pendekatan ini
bertujuan untuk meningkatkan dan mengendalikan mutu. Sedang yang dimaksud
dengan !engeloaan 'utu $otal "!'$& !endidikan tinggi "bisa pula sekolah&
adalah %ara mengelola lembaga pendidikan berdasarkan 9iloso9i bahwa
meningkatkan mutu harus diadakan dan dilakukan oleh semua unsur lembaga
sejak dini se%ara terpadu berkesinambungan sehingga pendidikan sebagai jasa
yang berupa proses pembudayaan sesuai dengan dan bahkan melebihi
kebutuhan para pelanggan baik masa kini maupun yang akan datang.
*omponen yang terkait dengan mutu pendidikan yang termuat dalam buku
!anduan 'anajemen Sekolah "1///: ,-,& adalah ,& siswa : kesiapan dan
motivasi belajarnya, 1& guru : kemampuan pro9esional, moral kerjanya
"kemampuan personal&, dan kerjasamanya "kemampuan so%ial&. 5& kurikulum :
relevansi konten dan operasionalisasi proses pembelajarannya, 0& dan, sarana
dan prasarana : ke%ukupan dan kee9ekti9an dalam mendukung proses
pembelajaran, ?& 'asyarakat "orang tua, pengguna lulusan, dan perguruan
tinggi& : partisipasinya dalam pengembangan program:program pendidikan
sekolah. 'utu komponen:komponen tersebut di atas menjadi 9okus perhatian
kepala sekolah.
)dapun prinsip dari ''$ dalam buku tersebut yaitu selama ini sekolah dianggap
sebagai suatu >nit !roduksi, dimana siswa sebagai bahan mentah dan lulusan
sekolah sebagai hasil produksi. Dalam ''$ sekolah dipahami sebagai >nit
Layanan ;asa, yakni pelayanan pembelajaran.
Sebagai unit layanan jasa, maka yang dilayani sekolah "pelanggan sekolah &
adalah: ,& !elanggan internal : guru, pustakawan, laboran, teknisi dan tenaga
administrasi, 1& !elanggan eksternal terdiri atas : pelanggan primer "siswa&,
pelanggan sekunder "orang tua, pemerintah dan masyarakat&, pelanggan tertier
"pemakaiGpenerima lulusan baik diperguruan tinggi maupun dunia usaha&.
3. Permasalahan
'asalah:masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan manajemen peningkatan
mutu pendidikan sebagaimana dikemukakan oleh (ana9iah, dkk adalah :
pertama sikap mental para pengelola pendidikan, baik yang memimpin maupun
yang dipimpin. Fang dipimpin bergerak karena perintah atasan, bukan karena
rasa tanggung jawab. Fang memimpin sebaliknya, tidak memberi keper%ayaan,
tidak memberi kebebasan berinisiati9, mendelegasikan wewenang.
'asalah kedua adalah tidak adanya tindak lanjut dari evaluasi program. (ampir
semua program dimonitor dan dievaluasi dengan baik, Aamun tindak lanjutnya
tidak dilaksanakan. )kibatnya pelaksanaan pendidikan selanjutnya tidak ditandai
oleh peningkatan mutu.
'asalah ketiga adalah gaya kepemimpinan yang tidak mendukung. !ada
umumnya pimpinan tidak menunjukkan pengakuan dan penghargaan terhadap
keberhasilan kerja sta9nya. (al ini menyebabkan sta9 bekerja tanpa motivasi.
'asalah keempat adalah kurangnya rasa memiliki pada para pelaksana
pendidikan. !eren%anaan strategis yang kurang dipahami para pelaksana, dan
komunikasi dialogis yang kurang terbuka. !rinsip melakukan sesuatu se%ara
benar dari awal belum membudaya. !elaksanaan pada umumnya akan
membantu sustu kegiatan, kalau sudah ada masalah yang timbul. (al inipun
merupakan kendala yang %ukup besar dalam peningkatan dan pengendalian
mutu. "'. ;usu9 (ana9iah dkk, ,--0:2&.
/. Analisis Masalah %an Pemecahan Masalah
Sikap mental bawahan yang bekerja bukan atas tanggung jawab, tetapi hanya
karena diperintah atasan akan membuat pekerjaan yang dilaksanakan hasilnya
tidak optimal. Guru hanya bekerja berdasarkan petunjuk dari atas, sehingga guru
tidak bisa berinisitia9 sendiri. Sementara itu pimpinan sendiri punya sikap mental
yang negati9 dimana ia tidak bisa memberikan kesempatan bagi bawahan untuk
berkarir dengan baik, bawahan harus mengikuti pada petunjuk atasan, bawahan
yang selalu di%urigai, bawahan yang tidak bisa bekerja sesuai dengan %aranya.
*enyatan ini karena pro9il kepala sekolah yang belum menampilkan gaya
entrepeneur dan gaya memimpin situasional.
!enelitian >sman ",--.& menyimpulkan bahwa pelaksanaan !engembangan
Sekolah Seutuhnya "!SS& di S'* mengalami kegagalan karena kepala
sekolahnya masih %enderung manampilkan gaya kepemimpinan otoriter, hal ini
karena lemahnya kemandirian sekolah akibat pembinaan pemerintah yang
sangat sentralistik. irokratik, 9ormalistik, kon9ormistik, uni9ormistik dan
mekanistik. !embinaan yang demikian ini tidak memberdayakan potensi
sekolah. )kibatnya, setiap hierarki yang berada di bawah kekuasaan bersikap
masa bodoh, apatis, diam supaya aman, menunggu perintah, tidak kreati9 dan
tidak inovati9, kurang berpartisipasi dan kurang bertanggung jawab, membuat
laporan asal bapak senang dan takut mengambil resiko.
*elemahan sistem sentralistik dengan komunikasi dari atas ke bawah lebih
menekankan 9ingsinya sebagai line of command dan tidak 9ungsinya sebagai line
of services, hal ini tampaknya merintangi perkembangan:perkembangan potensi
SD' untuk mem%ahkan masalah:masalah khusus on the spot "Sutisna, ,-41
dalam (usaini >sman, 1//,&.(al tersebut merupakan penghalang dalam
pelaksanaan manajemen mutu pendidikan, maka solusinya adalah dengan
diadakannya penerapan pendidikan yang tidak sentralistik, sehingga pola
manajemen pendidikan dapat disesuaikan dari pola lama ke pola baru.
!rogram peningkatan mutu pendidikan tidak akan jalan jika setelah diadakannya
monitoring dan evaluasi tanpa ditindaklanjuti. 6ungsi pengawasan "controlling&
dalam manajemen berguna untuk membuat agar jalannya pelaksanaan
manajemen mutu sesuai dengan ren%ana yang telah ditentukan sebelumnya.
!engawasan bertujuan untuk menilai kelebihan dan kekurangan. )pa:apa yang
salah dintinjau ulang dan segera diperbaiki. $idak adanya tindak lanjut bisa
disebabkan karena rendahnya etos kerja para pengelola pendidikan, iklim
organisasi yang tidak menyenangkan. 'engenai etos kerja !idarta ",--2&,
mengutip hasil penelitian Cnternasional bahwa Cndonesia sebagai bangsa
termalas nomor tiga dari 01 negara termalas di dunia. $emuan !idarta tersebut
mendukung temuan 'u%hoyar ",--?, dan Easyid, ,--? dalam (usaini >sman&
yang menyatakan etos kerja dosen dan karyawan C*C! %enderung rendah.
)gar program dapat dimonitor dan ditindaklanjuti maka perlu melibatkan semua
pihak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. !engambilan
keputusan partisipati9 ialah suatu %ara pengambilan keputusan yang terbuka dan
demokratis yang melibatkan seluruh stakeholders di dewan sekolah. )sumsinya
jika seseorang diundang untuk pengambilan keputusan, maka ia kan merasa
dihargai, dilibatkan, memiliki, bertanggung jawab. !elibatan stakeholders
didasarkan keahlian, batas kewenangan, dan relevansinyan dengan tujuan
pengambilan keputusan.
Gaya kepemimpinan yang tidak mendukung, akan mengakibatkan gagalnya
pelaksanaan manajemen peningkatan mutu. *epala sekolah harus senantiasa
memahami sekolah sebagai suatu sistem organic. >ntuk itu kepala sekolah
harus lebih berperan sebagai pemimpin dibandingkan sebagai manager. Sebagai
leader maka kepala sekolah harus :
a. Lebih banyak mengarahkan daripada mendorong atau memaksa
b. Lebih bersandar pada kerjasama dalam menjalankan tugas dibandingkan
bersandar pada kekuasaan atau S*.
%. Senantiasa menanamkan keper%ayaan pada diri guru dan sta9 administrasi.
ukannya men%iptakan rasa takut.
d. Senantiasa menunjukkan bagaimana %ara melakukan sesuatu daripada
menunjukkan bahwa ia tahu sesuatu.
e. Senantiasa mengembangkan suasana antusias bukannya mengembangkan
suasana yang menjemukan
9. Senantiasa memperbaiki kesalahan yang ada daripada menyalahkan
kesalahan pada seseorang, bekerja dengan penuh ketangguhan bukannya ogah:
ogahan karena serba kekurangan"oediono,,--2&.
'enurut !oernomosidi (adjisarosa ",--4 dalam slamet, !(, 1///&, kepala
sekolah merupakan salah satu sumberdaya sekolah yang disebut sumberdaya
manusia jenis manajer "SD':'& yang memiliki tugas dan 9ungsi
mengkoordinasikan dan menyerasikan sumberdaya manusia jenis pelaksana
"SD':!& melalui sejumlah input manajemen agar SD':! menggunakan jasanya
untuk ber%ampur tangan dengan sumberdaya selebihnya "SD:slbh&, sehingga
proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik untuk menghasilkan
output yang diharapkan.

Se%ara umum, karakteristik kepala sekolah tangguh dapat dituliskan sebagai
berikut "Slamet, !(,1///& :
*epala sekolah: "a& memiliki wawasan jauh kedepan "visi& dan tahu tindakan apa
yang harus dilakukan "misi& serta paham benar tentang %ara yang akan ditempuh
"strategi&Q "b& memiliki kemampuan mengkoordinasikan dan menyerasikan
seluruh sumberdaya terbatas yang ada untuk men%apai tujuan atau untuk
memenuhi kebutuhan sekolah "yang umumnya tak terbatas&Q "%& memiliki
kemampuan mengambil keputusan dengan terampil "%epat, tepat, %ekat, dan
akurat&Q "d& memiliki kemampuan memobilisasi sumberdaya yang ada untuk
men%apai tujuan dan yang mampu menggugah pengikutnya untuk melakukan
hal:hal penting bagi tujuan sekolahnyaQ "e& memiliki toleransi terhadap perbedaan
pada setiap orang dan tidak men%ari orang:orang yang mirip dengannya, akan
tetapi sama sekali tidak toleran terhadap orang:orang yang meremehkan
kualitas, prestasi, standar, dan nilai:nilaiQ "9& memiliki kemampuan memerangi
musuh:musuh kepala sekolah, yaitu ketidakpedulian, ke%urigaan, tidak membuat
keputusan, mediokrasi, imitasi, arogansi, pemborosan, kaku, dan bermuka dua
dalam bersikap dan bertindak.
,. *epala sekolah menggunakan Mpendekatan sistemM sebagai dasar %ara
berpikir, %ara mengelola, dan %ara menganalisis kehidupan sekolah. Oleh karena
itu, kepala sekolah harus berpikir sistem "bukan unsystem&, yaitu berpikir se%ara
benar dan utuh, berpikir se%ara runtut "tidak melon%at:lon%at&, berpikir se%ara
holistik "tidak parsial&, berpikir multi:inter:lintas disiplin "tidak parosial&, berpikir
entropis "apa yang diubah pada komponen tertentu akan berpengaruh terhadap
komponen:komponen lainnya&Q berpikir Msebab:akibatM "ingat %iptaan:Aya selalu
berpasang:pasangan&Q berpikir interdipendensi dan integrasi, berpikir eklekti9
"kuantitati9 S kualitati9&, dan berpikir sinkretisme.
1. *epala sekolah memiliki input manajemen yang lengkap dan jelas,
yangditunjukkan oleh kelengkapan dan kejelasan dalam tugas "apa yang harus
dikerjakan, yang disertai 9ungsi, kewenangan, tanggungjawab, kewajiban, dan
hak&, ren%ana "diskripsi produk yang akan dihasilkan&, program "alokasi
sumberdaya untuk merealisasikan ren%ana&, ketentuan:ketentuanGlimitasi
"peraturan perundang:undangan, kuali9ikasi, spesi9ikasi, metoda kerja, prosedur
kerja, dsb.&, pengendalian "tindakan turun tangan&, dan memberikan kesan yang
baik kepada anak buahnya.
5. *epala sekolah memahami, menghayati, dan melaksanakan perannya
sebagai manajer "mengkoordinasi dan menyerasikan sumberdaya untuk
men%apai tujuan&, pemimpin "memobilisasi dan memberdayakan sumberdaya
manusia&, pendidik "mengajak nikmat untuk berubah&, wirausahawan "membuat
sesuatu bisa terjadi&, penyelia "mengarahkan, membimbing dan memberi
%ontoh&, pen%ipta iklim kerja "membuat situasi kehidupan kerja nikmat&,
pengurusGadministrator "mengadminitrasi&, pembaharu "memberi nilai tambah&,
regulator "membuat aturan:aturan sekolah&, dan pembangkit motivasi
"menyemangatkan&. +atatan: manajer tangguh, menurut hasil:hasil penelitian
kelas kakap dunia, paling tidak memiliki sejumlah kompetensi seperti berikut.
'enurut 1nterprising *ation ",--?&, manajer tangguh memiliki delapan
kompetensi, yaitu: "a& people skills, "b& strategic thinker, "%& visionary, "d& fle2ible
and adaptable to change, "e. self9management, "9& team player, "g& ability to
solve comple2 problem and make decisions, and "h& ethical:high personal
standards. Sedang American $anagement Association ",--2& menuliskan ,2
kompetensi yang harus dimiliki manajer tangguh, yaitu: "a& efficiency orientation,
"b& proactivity, "%& concern with impact, "d& diagnostic use of concepts, "e& use of
unilateral power, "9& developing others, "g& spontaneity, "h& accurate self9
assessment, "i& self9control, "j& stamina and adaptability, "k& perceptual ob!ectivity,
"l& positive regard, "m& managing group process, "n& use of sosiali-ed power, "o&
self9confidence, "p& conceptuali-ation, "N& logical thought, and "r& use of oral
presentation.
0. *epala sekolah memahami, menghayati, dan melaksanakan dimensi:dimensi
tugas "apa&, proses "bagaimana&, lingkungan, dan keterampilan personal, yang
dapat diuraikan sebagai berikut: "a& dimensi tugas terdiri dari: pengembangan
kurikulum, manajemen personalia, manajemen kesiswaan, manajemen 9asilitas,
pengelolaan keuangan, hubungan sekolah:masyarakat, dsbQ "b& dimensi proses,
meliputi pengambilan keputusan, pengelolaan kelembagaan, pengelolaan
program, pengkoordinasian, pemotivasian, pemantauan dan pengevaluasian,
dan pengelolaan proses belajar mengajarQ "%& dimensi lingkungan meliputi
pengelolaan waktu, tempat, sumberdaya, dan kelompok kepentinganQ dan "d&
dimensi keterampilan personal meliputi organisasi diri, hubungan antar manusia,
pembawaan diri, peme%ahan masalah, gaya bi%ara dan gaya menulis "Lipham,
,-40Q Aorton, ,-2?&.
?. *epala sekolah mampu men%iptakan tantangan kinerja sekolah
"kesenjangan antara kinerja yang aktualGnyata dan kinerja yang diharapkan&.
erangkat dari sini, kemudian dirumuskan sasaran yang akan di%apai oleh
sekolah, dilanjutkan dengan memilih 9ungsi:9ungsi yang diperlukan untuk
men%apai sasaran, lalu melakukan analisis SHO$ "&trength, ;eaknes,
7pportunity, Threat& untuk menemukan 9aktor:9aktor yang tidak siap
"mengandung persoalan&, dan mengupayakan langkah:langkah peme%ahan
persoalan. Sepanjang masih ada persoalan, maka sasaran tidak akan pernah
ter%apai.
.. *epala sekolah mengupayakan teamwork yang kompakGkohesi9 dan %erdas,
serta membuat saling terkait dan terikat antar 9ungsi dan antar warganya,
menumbuhkan solidaritasGkerjasamaGkolaborasi dan bukan kompetisi sehingga
terbentuk iklim kolekti9itas yang dapat menjamin kepastian hasilGoutput sekolah.
4. *epala sekolah men%iptakan situasi yang dapat menumbuhkan kreativitas
dan memberikan peluang kepada warganya untuk melakukan eksperimentasi:
eksperimentasi untuk menghasilkan kemungkinan:kemungkinan baru, meskipun
hasilnya tidak selalu benar "salah&. Dengan kata lain, kepala sekolah mendorong
warganya untuk mengambil dan mengelola resiko serta melindunginya sekiranya
hasilnya salah.
2. *epala sekolah memiliki kemampuan dan kesanggupan men%iptakan
sek!lah elajar .
-. *epala sekolah memiliki kemampuan dan kesanggupan melaksanakan
Manajemen Berasis Sek!lah sebagai konsekuensi logis dari pergeseran
kebijakan manajemen, yaitu pergeseran dari 'anajemen erbasis !usat menuju
'anajemen erbasis Sekolah "dalam kerangka otonomi daerah&. >ntuk lebih
jelasnya, lihat Gambar 1 M!ergeseran *ebijakan dari 'anajemen erbasis !usat
menuju 'anajemen erbasis SekolahM "Slamet !(, 1///&.
,/. *epala sekolah memusatkan perhatian pada pengelolaan proses belajar
mengajar sebagai kegiatan utamanya, dan memandang kegiatan:kegiatan lain
sebagai penunjang2pendukung proses belajar mengajar. *arena itu,
pengelolaan proses belajar mengajar dianggap memiliki tingkat kepentingan
tertinggi dan kegiatan:kegiatan lainnya dianggap memiliki tingkat kepentingan
lebih rendah.
,,. *epala sekolah mampu dan sanggup memberdayakan sekolahnya "Slamet
!(, 1///&, terutama sumberdaya manusianya melalui pemberian kewenangan,
keluwesan, dan sumberdaya.
*urangnya rasa memilikipada para pelaksana pendidikan. !eren%anaan strategis
yang kurang dipahami para pelaksana, dan komunikasi dialogis yang kurang
terbuka. !rinsip melakukan sesuatu se%ara benar dari awalT belum membudaya
merupakan penghalang dalam pelaksanaan manajemen peningkatan mutu.
>ntuk itu perlu ditanamkan kepada warga sekolah untuk mempunyai asa
memiliki bangga terhadap sekolahnya. (al ini bisa terlaksana jika para warga
sekolah itu merasa puas terhadap pelayanan sekolah.
Dalam ''$ "'anajemen 'utu $erpadu& keberhasilan sekolah diukur dari tingkat
kepuasan pelanggan, baik internal maupun eksternal. Sekolah dikatakan berhasil
jika mampu memberikan pelayanan sama atau melebihi harapan pelanggan.
Dilihat jenis pelanggannya, maka sekolah dikatakan berhasil jika :
,. Siswa puas dengan layanan sekolah, antara lain puas dengan
pelajaran yang diterima, puas dengan perlakuan oleh guru maupun
pimpinan, puas dengan 9asilitas yang disediakan sekolah. !endek kata,
siswa menikmati situasi sekolah.
1. Orang tua siswa puas dengan layanan terhadap anaknya maupun
layanan kepada orang tua, misalnya puas karena menerima laporan
periodik tentang perkembangan siswa maupun program:program sekolah.
5. !ihak pemakaiGpenerima lulusan "perguruan tinggi, industri,
masyarakat& puas karena menerima lulusan dengan kualitas sesuai
harapan
0. Guru dan karyawan puas dengan pelayanan sekolah, misalnya
pembagian kerja, hubungan antarguruGkaryawanGpimpinan,
gajiGhonorarium, dan sebagainya. "!anduan 'anajemen Sekolah,
1///:,-5&.
G. Kesimpulan %an Saran
erdasarkan uraian diatas maka dapat penulis disimpulkan sebagai berikut :
,. erdasarkan rendahnya mutu SD' pada era otomomi daerah dan
menyongsong era global, maka perlu bagi pemerintah untuk memperbaiki mutu
pendidikan nasional. Dalam perbaikan mutu pendidikan tersebut manajemen
mutu yang diadaptasi dari Total Quality $anagement yang ada Cndustri 'odern,
layak untuk diadaptasai dalam 'anajemen !endidikan. !ada prinsipnya
manajemen mutu ini berbasis sekolah memberdayakan semua komponen
sekolah, dan sekolah sebagai unit produksi yang melayani siswa, orang tua,
pihak pemakaiGpenerima lulusan, dan guruGkaryawan.
1. 'asalah yang dihadapi dalam pelaksanaan manajemen peningkatan mutu
adalah sikap mental para pengelola pendidikan, tidak adanya tindak lanjut dari
evaluasi program, gaya kepemimpinan yang tidak mendukung, kurangnya rasa
memiliki para pelaksana pendidikan. Dan belum membudayanya prinsip
melakukan sesuatu se%ara benar dari awal. *endala:kendala itu disebabkan oleh
adanya kepemimpinan yang tidak berjiwa entrepeneur dan tidak tangguh, adanya
sentralistrik manajemen pendidikan, dan rendahnya etos kerja apara pengelola,
kurangnya melibatkan semua pihak untuk berpartisipasi.
Dari kesimpulan tersebut penulisan ini perlu penulis sarankan sebagai berikut :
,. 'anajemen !eningkatan 'utu yang sering di seminarkan dan dikenalkan
pada dunia pendidikan, ternyata banyak warga sekolah terutama guru yang
belum tahu, kenal, dan memahami. *ebanyakan hanya diketahui oleh kepala
sekolah, dan %alon kepala sekolah. Disarankan agar hal ini disebarluaskan dan
betul:betul bisa dilaksanakan di sekolah:sekolah.
1. !erlu ditingkatkan etos kerja, motivasi, kerjasama tim, moral kerja yang
baik, punya rasa memiliki, mau bekerja keras agar 'anajemen 'utu !endidikan
dapat terlaksana se%ara optimal sehingga mampu menghasilkan 'utu SD'.
Disamping itu diperlukan seorang kepala sekolah yang berjiwa pemimpin dengan
visi yang baik.
Samarinda, ,1 )pril 1//5
%A/TA' P&STAKA :
)nonim, 1///. "anduan $ana!emen &ekolah, Depdiknas, Dikmenum
)nonim, 1///. $ana!emen $utu Terpadu dalam "endidikan:ultur &ekolah,
6epdiknas, hand out pelatihan %alon kepala sekolah, Direktorat Sekolah lanjutan
!ertama, 1///
Gaspersz, Kin%ent. 1///. "enerapan Total $anagement (n 1ducation ,TQ$1.
"ada "erguruan Tinggi di (ndonesia, 4urnal "endidikan "online&, ;ilid ., Ao. 5
"http:GGwww.ut.a%.id diakses 1/ ;anuari 1//,&.
(ana9iah, $. 4usuf, dkk, <==>. "engelolaan $utu Total "endidikan Tinggi,
adan *erjasama !erguruan $inggi Aegeri
Aasution, 'A, 1///. $ana!emen $utu Terpadu, Ghalia Cndonesia, ;akarta
Slamet, !(. 1///. arakteristik epala &ekolah ?ang Tangguh, 4urnal
"endidikan, ;ilid 5, Ao. ? "online& "http:GGwww.ut.a%.id diakses 1/ ;anuari 1//,&.
>sman, (usaini, "eran Baru Administrasi "endidikan dari &istem &entralistik
$enu!u &istem 6esentralistik, dalam ;urnal Clmu !endidikan, 6ebruari 1//,, ;ilid
2, Aomor ,.
C. S!lusi dengan menggunakan (a) analisis S86T# dan () pendekatan p!la kerja
terpadu# seagai erikut +

A$A.*S*S S86T P3$*$GKATA$ M&T& P3$%*%*KA$ T*$GG*






























*nternal







3ksternal
S (Strenghts)


,. Sarana dan prasarana
penunjang
@. Sebagian SD' pengajar
berkualitas
5. *ualitas mahasiswa %ukup
tinggi
0. ;umlah 9akultas banyak
?. ;umlah lulusan yang dihasilkan
8 (8eaknesses)

,. Sarana dan prasarana yang
tidak dioperasikan se%ara otimal
1. Sebagian ke%il SD' pengajar
tidak berkualitas
5. Eendahnya mutu perkuliahan
>. !ertikaian di perguruan tinggi
?. elum ada perguruan tinggi
yang berbnetuk >'A

6 (6pp!rtunities)
,. Otonomi kependidikan
daerah
1. *ebutuhan SD' pada era
globalisasi
5. *ebutuhan akan dunia kerja
0. !eluang untuk wirausaha
?. 7ra otonomi menuntut
pengembangan SD' dari
daerah

Strategi S96


,. !erbanyak bimbingan belajar
agar mahasiswa menjadi lulusan
yang berkualitas
1. 'enggalakkan seminar
pelatihan wirausaha
Strategi 896


,. 'eningkatkan mutu perkuliah
an sehingga menghasilkan lulus
an yang siap pakai
1. 'enggalakkan metode kuantum
pada perkuliahan


T (threats)
,. !emahaman masyarakat
yang
rendah terhadap perguruan
tinggi
@. Subsidi yang tidak tepat
sasaran
5. !endapatan masayarakat
yang rendah
4. !engawasan yang rendah
masyarakat dan pemerintah
kepada perguruan tinggi
?. $erbatasnya peluang kerja
Strategi S9T

,. 'eningkatkan pengawasan baik
dari masyarakat maupun
pemerintah agar mahasiswa tetap
berkualitas
1. 'eningkatkan pemahaman
stakeholder terhadap eksistensi
perguruan tinggi



Strategi 89T
: 9 ;
,. 'engadakan akreditasi baik
sel9 a%%reditation maupun
independent a%reditation
1. 'elaksanakan otonomi
kependidikan


Selanjutnya diadakan pembobotan dari strategi yang telah ditentukan dengan kriteria di bawah ini:

TAB3. K'*T3'*A P3M*.*-A$ A.T3'$AT*/ ('eSBaK )

K'*T3'*A


B6B6T

'3A.*ST*S
(')

S%M
(S)

BA*K
(Ba)

K383$A$GA$
(K)

<

Sangat Eealistis


Sangat $ersedia SD'

Sangat aik

Sangat erkewenagan

:

Eealistis


$ersedia SD'

aik

erkewenangan

;

Aetral


Aetral

Aertal

Aetral

4

$idak $ersedia


$idak tersedia SD'

$idak aik

$idak erkewenangan

5

Sangat $idak $ersedia

Sangat $idak $ersedia
SD'

Sangat $idak aik

Sangat $idak
erkewenangan

Langkah terakhir diadakan voting dari beberapa pendapat orang yang ahli dan berkompeten hasilnya sebagai berikut :


M6%3.9M6%3. %A.AM P3$GA"A'A$
&$T&K M3MB&AT P3.A"A' B3.A"A' MA$%*'*
%i SMK $egeri = Samarinda
Oleh : 6)L)( F.

A. Pendahuluan
Sudah ,0 tahun saya menjadi guru S'* Aegeri F Samarinda, sebuah sekolah
kejuruan yang banyak diminati, disegani, di9avoriti warga Samarinda. Selain itu
sebagai sekolah kejuruan yang dianggap senior maka sekolah ini juga
merupakan rujukan bagi sekolah kejuruan swasta yang serumpun bidang
keahlian nya di Samarinda dan sekitarnya. *epala sekolah, guru:guru dari luar
sering berkonsultasi ke sekolah ini hanya untuk mengembangkan sekolahnya
dan menyamakan persepsi dalam pendidikan dan pengajaran.

Sebagai sekolah kejuruan, sekolah ini tergolong telah mampu mengeluarkan
lulusan yang banyak di serap di dunia kerja maupun kuliah di perguruan tinggi
baik negeri maupun swasta. Se%ara persisnya data ini belum terkaver mengingat
sekolah ini tidak memiliki data tentang keadaan lulusan untuk lima tahun terakhir
ini. Aamun sebagai guru di sini, penulis sering bertemu para alumni ini bekerja di
berbagai instansi, perusahaan, dan kantor:kantor juga sering menemui para
siswa yang kuliah di >nmul maupun perguruan tinggi swasta lainnya, serta
beberapa alumni yang berwiraswasta.

Dalam soal belajar mengajar saya tidak menemukan hal yang istimewa, sekolah
ini tetap menggunakan kegiatan belajar mengajar model +eramahGkuliah.
Selanjutnya diskusi kelompok, latihan "praktikum&, dan terakhir penugasan oleh
guru. ;ika siswa mempunyai prestasi baik dalam belajar itu disebabkan
dasarnya memang sudah baik, misalnya A7' yang digunakan syarat untuk
masuk ke sekolah ini rata:rata baik, selain itu mereka punya kemauan dan
motivasi untuk belajar. Di sini guru dalam mengajar tidak terlalu repot, tidak
terbeban, tidak merasa kesulitan, walau dengan persiapan seadanya dan
dengan metode yang paling sederhana sekalipun.

Di sekolah ini dalam pembagian kelas telah dikelompokkan atas rangking
prestasi belajar, pada siswa yang prestasi belajarnya baik maka dikelompokkan
pada kelas unggulan, rangking berikutnya di kelompok kelas berikutnya dan
seterusnya.

*elas unggulan merupakan siswa yang mampu mandiri dalam belajar daripada
kelas yang lain di bawahnya, hal ini disebabkan kesadaran siswa yang tinggi
disertai motivasi belajar yang tinggi serta karena kemampuan mereka yang baik
disertai dengan mereka yang dikumpulkan dengan teman:teman yang baik
sehingga punya daya saing yang hebat. Aamun se%ara umum para siswa belum
mampu mandiri dalam belajar mereka masih bergantung pada guru untuk
memperoleh ilmu pengetahuan.
Dengan mengingat rasa keadilan dalam memberikan pelayanan pada siswa
serta berdasar pada salah satu kebijakan strategis yang diambil Direktorat
;enderal !endidikan Dasar dan 'enengah dalam meningkatkan mutu
pendidikan untuk mengembangkan SD' dengan konsep menggunakan
paradigma belajar atau learning paradigm yang akan menjadikan pelajar:
pelajar atau learner menjadi manusia yang diberdayakan, maka tulisan ini
di9okuskan untuk membantu guru:guru dalam membenahi pengajaran agar
membuat siswa menjadi mandiri dalam belajar.

B. Hasil Pengamatan
Dalam pengamatan penulis pola umum mengajar guru:guru di S'* Aegeri F
Samarinda adalah : ,& +eramahQ 1& Diskusi kelompokQ 5& penugasan, 0& latihan
"demonstrasi&.

5. Met!de Ceramah
!engajaran menggunakan metode %eramah telah mendominasi dalam kegiatan
pengajaran di S'* Aegeri F Samarinda. 'etode %eramah GkuliahGpenuturan
merupakan metode mengajar yang konvensional, karena metode ini sudah sejak
dulu digunakan sebagai alat komunikasi pengajaran antara guru dengan siswa.
'eskipun metode ini banyak menuntut keakti9an guru daripada siswa, namun
metode ini tetap tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam kegiatan pengajaran.
)palagi pada sekolah:sekolah yang 9asilitasnya kurang dan sekolah:sekolah di
daerah terpen%il "pedalaman&.

'enurut Syai9ul ahri Djamarah ",--.:,/-:,,/&, B'etode %eramah adalah %ara
penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan
lisan se%ara langsung terhadap siswa.

*elebihan metode %eramah
: Guru mudah menguasai kelas.
: 'udah mengorganisasikan tempat dudukGkelas.
: Dapat diikuti oleh jumlah siswa besar.
: 'udah mempersiapkan dan melaksanakannya.
: Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.
a. *elemahan metode %eramah
: 'udah menjadi verbalisme "pengertian kata:kata&
: Fang visual menjadi rugi, yang auditi9 "mendengar& lebih besar
menerimanya.
: ila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan.
: Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada
%eramahnya, ini sukar sekali.
: 'enyebabkan siswa menjadi pasi9.

Dalam praktiknya, guru dalam mengajar tidak bisa hanya menggunakan metode
%eramah saja, tapi dikombinasikan dengan metode:metode mengajar lainnya.
'isalnya metode %eramah biasanya dikombinasikan dengan tanya jawab dan
penugasan, sedang untuk metode latihan dikombinasi dengan %eramah dan
demonstrasi.

4. Met!de .atihan
'etode latihan digunakan di S'* Aegeri F Samarinda terutama untuk
pelajaran:pelajaran yang memerlukan ketrampilan "skill& seperti pelajaran
akuntansi, komputer, stenogra9i, penjualan barang, korespondensi, mengetik dan
sebagainya. >ntuk pelajaran 'atematika, ahasa Cnggris sering pula
menggunakan metode ini. 'etode latihan atau disebut juga metode training,
merupakan suatu %ara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan:
kebiasaan tertentu. ;uga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan:
kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat juga digunakan untuk
memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan.

Sebagai suatu metode yang diakui banyak mempunyai kelebihan, juga tidak
dapat disangkal bahwa metode latihan mempunyai beberapa kelemahan. 'aka
dari itu, guru yang ingin mempergunakan metode latihan ini kiranya tidak salah
bila memahami karakteristik metode ini.
Syai9ul ahri Djamarah ",--.:,/2:,/-&, merin%i kelebihan dan kelemahan
metode latihan sebagai berikut:
*elebihan metode latihan
a. >ntuk memperoleh ke%akapan motoris, seperti menulis, mela9alkan huru9,
kata:kata atau kalimat, membuat alat
: alat, menggunakan alat:alat "mesin permanen dan elektrik&, dan terampil
menggunakan peralatan olah raga.
b. >ntuk memperoleh ke%akapan mental seperti dalam perkalian, menjumlah,
pengurangan, pembagian, tanda
:tanda "simbol&, dan sebagainya.
%.>ntuk memperoleh ke%akapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat, seperti
hubungan huru9:huru9 dalam ejaan,
penggunaan simbol, memba%a peta dan sebagainya.
d.!embentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan serta
ke%epatan pelaksanaan.
e. !eman9aatan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan serta
ke%epatan pelaksanaan.
9. !embentukan kebiasaan:kebiasaan membuat gerakan:gerakan yang
kompleks, rumit, menjadi lebih otomatis.

b. *elemahan metode latihan
a. 'enghambat bakat dan inisiati9 siswa, karena siswa lebih banyak dibawa
kepada penyesuaian dan diarahkan
jauh dari pengertian.
b. 'enimbulkan penyesuaian se%ara statis kepada lingkungan.
%. *adang:kadang latihan yang dilaksanakan se%ara berulang:ulang merupakan
hal yang monoton, mudah
m membosankan.
d. 'embentuk kebiasaan yang kaku, karena bersi9at otomatis.
e. Dapat menimbulkan verbalisme.

Dalam praktiknya, metode latihan tidak bisa berdiri sendiri namun divariasikan
dengan metode %eramah, sebagaimana dijelaskan Syai9ul ahri Djamarah :
B'etode latihan umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan
atau keterampilan dari bahan yang dipelajarinya. *arena itu, metode %eramah
dapat digunakan sebelum maupun sesudah latihan dilakukan. $ujuan dari
%eramah untuk memberikan penjelasan kepada siswa mengenai bentuk
keterampilan tertentu yang akan dilakukannya.D

;. Met!de %iskusi

'etode diskusi digunakan oleh guru S'* Aegeri F Samarinda, umumnya oleh
guru mata pelajaran Sejarah, !!*n, )gama dan 7tika, serta guru ahasa
Cndonesia untuk materi praktik diskusi, dan guru kesekretarisan untuk materi
praktik pertemuan dan rapat "meeting&.
'etode diskusi berman9at untuk melatih kemampuan meme%ahkan masalah
se%ara verbal, dan memupuk sikap demokratis. Diskusi dilakukan bertolak dari
adanya masalah. 'enurut Hinarno Sura%hmad dalam 'uhammad )li "1///:2/:
2,&, pertanyaan yang layak didiskusikan mempunyai %iri sebagai berikut :
,. 'enarik minat siswa yang sesuai dengan tara9nya
1. 'empunyai kemungkinan jawaban yang lebih dari sebuah yang dapat
dipertahankan kebenarannya
5. !ada umumnya tidak menyatakan mana jawaban yang benar, tetapi lebih
anyak mengutamakan hal
mempertimbangkan dan membandingkan.

'etode diskusi mempunyai kadar +S) %ukup tinggi. Aamun demikian, diskusi
dapat berjalan dengan baik dan e9ekti9 bila siswa sudah mampu ber9ikir dan
menggunakan penalaran.
!elaksanaan sebuah diskusi dapat dipimpin oleh guru yang bersangkutan, atau
dapat pula meminta salah seorang siswa untuk memimpinnya. !emimpin diskusi
dikenal dengan nama moderator biasanya se%ara 9ormal moderator dibantu oleh
sekretaris, untuk men%atat pokok:pokok 9ikiran penting yang dikemukakan
peserta diskusi.
Sayangnya karena kurikulum di S'* Aegeri F Samarinda yang padat, dan guru
harus menghabiskan materi sesuai program pengajaran maka beberapa guru
tidak mau menjalankan, alasan repot, makan waktu dan memerlukan kerja keras
untuk memperhatikan tiap:tiap kelompok diskusi. iasanya guru hanya membagi
kelompok pelajar untuk berdiskusi tentang suatu topik, tanpa ada bimbingan,
sehingga masing:masing kelompok berdiskusi, hasil diskusi ditulis di kertas,
hasilnya dikumpulkan.

:. Penugasan
!enugasan kepada siswa sering dilakukan oleh guru S'* Aegeri F Samarinda.
$ugas:tugas tersebut diantaranya adalah mengisi L*S "Lembar *egiatan
Siswa&, !E "!ekerjaan Eumah&, membuat klippping, membuat makalahGkarya
tulis, mengadakan studi banding.
$ugas ini sebenarnya baik bagi perkembangan siswa dalam belajar, namun guru
kurang mengadakan bimbingan sehingga seolah:olah, siswa hanya
mengerjakan kewajiban saja, tanpa tahu apa maknanya tugas tersebut.
'isalnya dalam membuat kliping siswa hanya menggunting lalu menempel dan
menjilid, tidak tahu apa maksud isi yang diklipping tersebut. 'isalnya siswa
membuat makalah, tanpa pernah dipresentasikan di depan guruGkelas. 'isalnya
siswa telah mengerjakan L*S lalu dikumpulkan kepada guru tanpa ada koreksi
atau pembahasan.
Eupanya ada keengganan bagi guru untuk mengoreksi, untuk menindak lanjuti
tugas:tugas yang ia berikan kepada siswa, dan ini bisa berdampak pada siswa
yaitu siswa menjadi kurang bersemangat dalam mengerjakan tugas atau siswa
mengerjakan tugas sekedarnya saja "yang penting telah mengerjakan&.

C. Permasalahan
eberapa pola umum mengajar guru:guru S'* Aegeri F Samarinda yang telah
diuraikan di atas dengan kelebihan dan kekurangannya masih menimbulkan
ganjalan dalam peningkatan mutu pendidikan dan masih menyisakan masalah:
masalah sebagai berikut :
,. Guru belum mampu membuat pelajar menjadi Learner autonomy
1. Guru belum menerapkan konsep belajar tuntas sebagai perwujudan dari
learner autonomy
5. Guru belum menggunakan perpustakaan sebagai sarana bagi
terlaksananya learner autonomy
0. Guru belum menggunakan metode mengajar yang mengarah pada
learner autonomy

D. Analisis Masalah dan Pemecahannya

!embelajar mandiri "learner autonomy& adalah suatu masalah yang eksplisit
atau perhatian yang serius atau sadar: kita tidak dapat menerima tanggung
jawab pembelajaran kita meskipun kita mempunyai ide apa, bagaimana, kenapa
kita berusaha untuk belajar. !embelajar harus berinisiati9 untuk memberi bentuk
arahan untuk proses belajar dan harus berbagi dalam kemajuan dan evaluasi
untuk mengembangkan sasaran pembelajar yang di%apai "David Little&

Otonomi se%ara semantik berarti kompleks, !embelajar mandiri harus
menginterpretasikan kebebasan dari kontrol guru, kebebasan dari tekanan
kurikulum bahkan kebebasan untuk memilih tidak belajar. 'asing:masing
kebebasan ini harus dihadapkan dan didiskusikan se%ara bijaksana, tetapi untuk
kita yang terpenting adalah kebebasan belajar yang tersirat di dalam diri sendiri.
Fang berarti kapasitas tersebut dibatasi dengan tujuan yang ingin di%apai.

!embelajar mandiri se%ara umum adalah salah satu hasil perkembangan dan
eksperimen belajar, sebagai %ontoh penguasaan bahasa Cbu berhasil hanya bila
dikembangkan oleh murid sebagai pengguna bahasa tersebut, sebagai bahasa
Cbu. Sama dengan belajar melalui pengalaman membantu mende9inisikan apa
itu pelayanan masyarakat dalam memperkembangkan kapasitasnya sebagai
tingkah laku pembelajar mandiri. *ebanyakan guru tergantung latihan:latihan
pembelajar dalam jangkauan yang lebar dari kelakuan pembelajar di luar kelas
yang tergambar dalam prinsip semua pembelajar seharusnya mampu di dalam
kelas.

eberapa kritik diajukan terhadap pembelajar mandiri ini dengan ide:ide yang
berma%am:ma%am, seperti bagian dari tradisi budaya barat atau pembelajar
bukan baratGaneh. ";ones, ,--?&. )rgumen ini dibantah bahwa metode ini
digunakan untuk mengembangkan pengetahuan pembelajar mandiri sebagai
tradisi pengajaran barat %ontoh budaya pendidikan Denmark, Cnggris dan
Crlandia. !erkembangan !embelajar mandiri di ;epang dielaborasikan se%ara
spesi9ik dengan tradisi budaya ;epang baik di dalam maupun di luar kelas,
diharapkan pengalaman terhadap tantangan dan pengayaan belajar adalah
didapatkan rasa per%aya diri untuk dibawa pulang dengan pengertian yang
besar mengenai teori dan implikasi praktik pendidikan.

elajar mandiri membuat para pelajar terbebas dari kelas reguler, membuat
belajar sesuai dengan kemampuan pelajar, dan dapat melayani diri sendiri
dalam hal kebutuhan belajarnya. >ntuk itu perlu diupayakan agar belajar mandiri
ini dapat berkembang dengan mendorong para pelajar untuk belajar dengan
tekun yang datang dari keinginannya sendiri. Dengan demikian akan diperoleh
generasi yang proakti9, mampu meme%ahkan masalahnya sendiri dan kritis.
Dengan pembelajar mandiri maka akan ter%ipta generasi bisa bertoleransi, bisa
berdemokrasi, dan berbudi pekerti, serta menghargai hak:hak orang lain. 'aka
untuk selanjutnya kita tidak lagi menyebut siswa, student atau pupil tapi learner
atau pelajar bagi anak didik kita.

!ermasalahan pertama, Guru belum mampu membuat pelajar menjadi Learner
autonomy atau pelajar menjadi mandiri dalam belajar ini disebabkan oleh
adanya pengkotak:kotakan siswa dalam kelas unggulan, dan bukan unggulan.
!ada kelas unggulan yang berisi siswa dengan prestasi diatas rata:rata telah
terjadi persaingan yang ketat antar mereka, pada kelas ini guru senang dan
bersemangat dalam mengajar karena siswa mudah mengerti dan mudah di atur.
'otivasi siswa untuk belajar dan berhasil dalam belajar tinggi, sehingga mereka
mampu mandiri mamapu menjadi pelajar yang mandiri. (al ini dapat dilihat dari
kegiatan mereka dalam mengambil inisiati9 jika terjadi kekosongan guruGjam
kosong, mereka mulai belajar sendiri melalui kunjungan ke perpustakaan,
memba%a buku pelajaran sendiri, atau membuat kelompok:kelompok diskusi.
Lain halnya pada kelas yang dibawah unggulan mereka kurang termotivasi
belajar, semakin kebawah kelasnya semakin tidak semangat untuk belajar. !ada
kelas ini mereka merasa sebagai kelas a9kiran, mereka kelas kedua dan bukan
kelas utama, mereka anak:anak yang bodoh yang bermasalah.
6alah Funus ",---&, dalam penelitiannya tentang hubungan motivasi dengan
prestasi belajar di S'* Aegeri F Samarinda ditemukan hal:hal sebagai berikut :
, *orelasi motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa "r8/,.1&
1 Cnterpretasi r8 /,.1 yaitu : tingkat hubungan adalah BkuatD
5 Sumbangan relati9 motivasi terhadap prestasi belajar "r
1
8/,5- atau 5-3&,
sedang sisanya .,3 dipengaruhi oleh 9aktor lain.
0. !ada angket motivasi dibagi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik, ternyata motivasi intrinsik lebih dominan daripada motivasi
ekstrinsik, dengan perbandingan .:0.
?. Di S'* Aegeri F ada kelas unggulan dan kelas biasa, ternyata kelas
unggulan motivasinya lebih tinggi daripada kelas biasa. Dari pernyataan ke ?
simpulan penelitian tersebut, maka seyogyanya agar pelajar dapat mandiri,
sekolah jangan membuat kelas unggulan. ;ika mau membuat kelas unggulan
buat saja sekolah unggulan tersendiri. >ntuk itu sebaiknya kelas di %ampur
saja sehingga dalam satu kelas terdapat siswa pandai, sedang dan kurang
yang mereka akan berinteraksi dan saling menyadari akan kekurangan dan
kelebihan, dan terjaminlah rasa keadilan.

!ermasalahan ke dua, Guru belum menerapkan konsep belajar tuntas di S'*
Aegeri , Samarinda sebagai perwujudan dari learner autonomy. Dalam Garis:
garis besar !rogram pendidikan dan !elatihan "G!!& *urikulum S'*,
menganut prinsip sebagai berikut :
,. erbasis luas, kuat dan mendasar "Broad Based %urriculum:BB%&
1. erbasis kompetensi "%ompetenci Based %urriculum&

!engertian Broad Based %urriculum adalah pola penyajian kurikulum yang
terstruktur mulai dari kemampuan dasar, kemampuan lanjutan, sampai
kemampuan spesialisasiGkeahlian 5 aspek dalam pengembangan + pertama,
pendidikan harus selebar mungkin %akupannya, agar tamatan yang akan bekerja
akan dapat menemukan tempat pada lapangan kerja lainnya yang berdekatan
dengan kuali9iaksi bidang kejuruannya. *edua pendidikan harus sedalam
mungkin agar tamatan yang akan bekerja memiliki kuali9ikasi yang memadai
untuk pekerjaan yang menuntut spesialisai.

!engertian !endekatan +ompeten%yGkemampuan adalah seperangkat tindakan
inteligensi dan penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai
prasyarat melaksanakan bidang pekerjaan tertentu

Sehubungan dengan hal tersebut di S'* ada istilah remedial dan pengayaan,
maksudnya siswa diharapkan untuk menuntaskan pelajaran sebelum ia
mempelajari pelajaran berikutnya atau dalam istilah S'* siswa harus
menuntaskan kompetensi pertama sebelum mempelajari kompetensi kedua.
;ika siswa belum ternyata belum tuntas maka guru perlu memberikan
pengayaan dan remedial. Cni sebenarnya sebuah langkah bahwa siswa harus
belajar dan belajar se%ara kontinyu. Cni adalah mengarah pada siswa menjadi
pembelajar mandiri.
agaimana guru dapat membuat siswa menjadi pembelajar mandiri dalam
menuntaskan pembelajaran ketika dilaksanakan remedial atau pengayaan. (al
ini bisa dilakukan berma%am:ma%am %ara, misalnya guru memberikan tugas
kepada pelajar untuk membuat makalah, guru membuat modul yang harus
dipelajari pelajar di rumah dan sebagainya.
!engajaran remedial "remedial teaching & adalah suatu bentuk pengajaran yang
bersi9at perbaikan, atau pengajaran yang membuat menjadi baik.
Dalam belajar mengajar guru melakukan pengajaran dengan tujuan agar siswa
dapat belajar se%ara optimal. Aamun jika ternyata terdapat siswa yang lamban
dalam belajar dan prestasi belajarnya rendah maka diperlukan suatu proses
belajar mengajar yang dapat membantu siswa agar ter%apai hasil yang
diharapkan "'oh >zer >sman,1///&.
!engayaan adalah kegiatan tambahan yang diberikan kepada siswa yang telah
men%apai ketentuan dalam belajar yang dimaksudkan untuk menambah
wawasan atau memperluas pengetahuannya dalam materi pelajarn yang telah
dipelajarinya "'oh >zer >sman, 1///&.

!ermasalahan ke tiga, guru belum menggunakan perpustakaan sebagai sarana
bagi terlaksananya learner autonomy. !erpustakaan merupakan pusat dan
sumber belajar bagi pelajar dan %iri:%iri khas dari seorang pembelajar mandiri
adalah kegemarannya dalam memba%a. ;ika guru mampu menggunakan
perpustakaan semaksimal mungkin sebagai sumber belajar siswa, maka tujuan
menjadikan siswa suka belajar akan ter%apai.
Guru tidak bisa memberikan semua dan seluas:luasnya lmu kepada siswa,
mengingat %epatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh
karena itu perpustakaan di sekolah harus diberdayakan. !roses belajar
mengajar harus melibatkan perpustakaan sekolah. Disamping itu siswa juga
diberdayakan untuk menggunakan jaringan komputer "Cnternet& sebagai sumber
pustaka Audio #isual Aids ,A#A.. anyak in9ormasi yang bisa diakses dari
Cnternet untuk mengembangkan pengetahun siswa seperti jurnal ilmiah, berita,
dan in9ormasi lainnya yang membantu penambahan ilmu pengetahuan siswa.
'enurut SH):'arkplus, dari lima kota "daerah& yang mereka survey yaitu
;abotabek, Surabaya, andung, Fogyakarta dan 'edan akses internet dari
perguruan tinggi dan sekolah terbilang ke%il rata:rata .,43. andingkan dengan
akses dari warnet yang menunjukkan angka 0?,23 atau dari rumah ,-3.
Eupanya internet di kampus dan sekolah belum menjadi kebutuhan. 'asih
banyak kepala sekolah yang menganggap internet belum jelas man9aatnya di
sekolah. *arena itulah mereka tak melengkapi sekolahnya dengan internet.
)lasan lain karena 9aktor dana dan tidak tersedianya sumber daya yang paham
internet. Demikian diungkapkan )mir 6aisal, sta9 Direktorat !endidikan
'enengah *ejuruan "Dimenjur& yang sering berkunjung ke sekolah:sekolah di
Cndonesia untuk melatih penggunaan internet. Dari 4// Sekolah 'enengah
*ejuruan Aegeri di Cndonesia, baru 5// sekolah yang membuka Cnternet,
Btuturnya "Eepublika,,4G,/G1///&.

!ermasalahan keempat, guru belum menggunakan metode mengajar yang
mengarah pada learner autonomy. !erlu bagi guru untuk mengembangkan
metode mengajarnya ke arah pelajar menjadi mandiri. elajar *elompok atau
Diskusi kelompok yang diungkapkan di atas jika di kelola dengan serius oleh
guru akan mengantarkan pelajar menjadi pembelajar mandiri.
elajar *elompok "%ooperative learning& adalah sebuah strategi pengajaran
yang sukses di dalam tim ke%il, penggunaan sebuah variasi dari aktivitas belajar
untuk memperbaiki pemahaman subyek. Setiap anggota tim tidak hanya
bertanggung jawab pada belajar yang telah diajarkan tapi juga membantu kawan
belajar se:tim, jadi membuat sebuah kondisi berprestasi "Stephen alk%om&.

+iri:%iri pembelajaran kooperati9 menurut 'uslimin Cbrahin "1///& adalah :
,.Siswa bekerja dalam kelompok se%ara kooperati9 untuk menuntaskan materi
belajarnya
1. *elompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan
rendah
5.ila mungkin anggota kelompok berasal dari ras budaya, suku, jenis kelamin
berbeda:beda
0.!enghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu

Langkah:langkah 'odel !embelajaran *ooperative :
/ase Tingkah .aku Guru
6ase ,
'enyampaikan tujuan dan memotivasi siswa



6ase 1
'enyajikan in9ormasi


6ase 5
'engorganisasikan siswa kedalam ke I
lompok:kelompok belajar


6ase 0
'embimbing kelompok bekerja dan belajar

6ase ?
7valuasi


6ase .
'emberikan penghargaan



Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin di%apai pada
pelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar


Guru menyajikan in9ormasi kepada siswa dengan jalan demostrasi
atau lewat bahan ba%aan


Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana %aranya membentuk
kelompok belajar dan membantu agar setiap kelompok melakukan
transisi se%ara 9isien

Guru membimbing kelompok:kelompok belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas mereka

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang dipelajari atau
masing:masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya

Guru men%ari %ara:%ara untuk menghargai baik upaya maupun hasil
belajar individu dan kelompok



elajar kelompok yang terdiri 0:. anak per kelompok sangat bagus bagi
perkembangan kepribadian anak dan perkembangan sosialisasi. !ada belajar ini
siswa dapat saling berinteraksi sehingga akan timbul rasa persaudaraan, siswa
belajar untuk mengeluarkan pendapat, ide. Siswa akan bangga terhadap
penguasaan topik tertentu dan akan memberikan presentasi kepada teman:
temannya, bahkan dalam salah satu strategi belajar kelompok siswa dapat
memperoleh julukan ahli misalnya ahli empedu, ahli jantung dan sebagainya
dalam belajar kelompok.

Linda luendgren ",--0 dan Aur dkk, ,--4& yang dikutip oleh 'uslimin Cbrahim
dkk, memberikan beberapa hasil penelitian yang menunjukan man9aat
pembelajaran kooperati9 bagi siswa dengan hasil yang rendah antara lain :
U 'eningkatkan pen%urahan waktu pada tugas
U Easa harga diri lebih tinggi
U 'emperbaiki sikap terhadap C!) dan segala
U 'emperbaiki kehadiran
U )ngka putus sekolah menjadi lebih rendah
U !enerimaan terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar
U !erilaku menggangu menjadi lebih ke%il
U *on9lik antar pribadi berkurang
U Sikap apatis berkurang
U !emahaman yang lebih mendalam
U 'otivasi lebih besar
U (asil belajar lebih tinggi
U Eetensi lebih lama
U 'eningkatakan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi

erdasarkan teknik pelaksanaan , diskusi kelompok dapat digolongkan dua
ma%am, yang jika dilaksanakan akan mengarahkan siswa untuk menjadi
pembelajar mandiri, yaitu :
<. 6ebate. Di dalam debate terdapat dua kelompok mempertahankan
pendapatnya masing:masing yang bertentangan. !endengar "Audience&
dijadikan sebagai kelompok yang memutuskan mana yang benar dan mana
yang salah dalam keputusan akhir. )gar debate tidak bekrpanjangan harus
dibatasi sesuai dengan waktu yang tersedia.
@. 6iskusi. Diskusi pada dasarnya merupakan musyawarah untuk men%ari
titik temu pendapat tentang sesuatu masalah. Ditinjau dari pelaksanaannya
dapat digolongkan ke dalam :
a. 6iskusi kelas. Diskusi kelas adalah sema%am <brain storming=
"pertukaran pendapat&. Dalam hal ini guru mengajukan pertanyaan
kepada seluruh kelas. ;awaban dari siswa diajukan lagi kepada
siswa lain atau dapat pula meminta pendapat siswa lain tentang
hal itu. Sehingga terjadi pertukaran pendapat se%ara serius dan
wajar.

b. 6iskusi kelompok. Guru mengemukakan suatu masalah. 'asalah
dipe%ah ke dalam sub masalah. Siswa dibagi ke dalam kelompok:
kelompok ke%il mendiskusikan sub:sub masalah tersebut. (asil
diskusi kelompok dilaporkan di depan kelas dan ditanggapi.
*esimpulan akhir adalah kesimpulan hasil laporan kelompok yang
sudah ditanggapi seluruh isiwa.

c. "anel. !anel merupakan diskusi yang dilakukan oleh beberapa
orang saja. isanya antara 5 sampai dengan 4 orang panelis.
Siswa lain hanya bertindak sebagai pendengar "Audience&.
Dengan diskusi yang dilakukan oleh panelis tadi, audiens dapat
memahami maksud yang terkandung pada masalah yang
didiskusikanQ merangsang ber9ikir untuk mendiskusikan lebih lanjut.
Oleh karena itu panel dilakukan oleh orang:orang yang benar:
benar ahli memahami seluk beluk masalah yang didiskusikan.
!anel tidak bertujuan memproleh kesimpulan, tapi merangsang
ber9ikir agar siswa mendiskusikan lebih lanjut.

d. onferensi. Dalam kon9erensi anggota duduk saling menghadap,
mendiskusikan sesuatu masalah. Setiap pesertaGsiswa harus
memahami bahwa kehadirannya harus sudah mempersiapkan
pendapat yang akan diajukan.

e. &ymposium. !elaksanaan symposium dapat menempuh dua %ara.
+ara pertama, mengundang dua orang pembi%ara atau lebih.
Setiap pembi%ara dimintakan untuk menyajikan prasaran yang
sudah ditulis. 'asalah yang dibahas oleh setiap pembi%ara adalah
sama. Aamun masing:masing menyoroti dari sudut pandangan
yang berbeda:beda. +ara ke dua, membagi masalah ke dalam
beberapa aspek. Setiap aspek di bahas oleh seorang pemrasaran,
Selanjutnya disiapkan penyanggah umum yang akan menyoroti
pemrasaran tersebut. Setelah selesai penyanggah umum
memberikan sanggahan, baru diberikan kesempatan memberikan
jawaban sanggahan.

f. &eminar. Seminar merupakan pembahasan ilmiah yang
dilaksankan dalam meletakkan dasar:dasr pembinaan tentang
masalah yang dibahas. !embahasan seminar bertolak dari kertas
kerja yang disusun oleh pemrasaran, dan maksud yang terkandung
dalam pokok seminar "tema&. !elaksanaanya seringkali diawali
dengan pandangan umum atau pengarahan dari 9ihak tertentu
yang berkepentingan.

!eranan guru sebagai pemimpin diskusi pada umumnya adalah sebagai
berikut :
,. !engatur jalannya diskusi, yakni :
a. 'enunjukkan pertanyaan kepada seorang siswa
b. 'enjaga ketertiban pembi%araan
%. 'emberi rangsangan kepada siswa untuk berpendapat
d. 'emperjelas suatu pendapat yang dikemukakan
1. Sebagai dinding penangkis, yakni menerima dan menyebarkan pertanyaan
Gpendapat kepada seluruh peserta
5. Sebagai penunjuk jalan, yakni memberikan pengarahan tentang tata%ara
diskusi "muhamad )li,,--/:2/&

Dalam pengajaran bahasa, terutama bahasa Cnggris penggunaan belajar
kelompok seperti diskusi kelompok dan seminar akan sangat menarik, dan
mampu membuat siswa menjadi mahir dalam berbahasa Cnggris, sebab siswa
dengan metode ini mau tidak mau dipaksa untuk menggunakan bahasa Cnggris
dalam melakukan pembi%araan, menyanggah, berdebat dan berargumentasi.
Di S'* Aegeri F Samarinda, berhubung ada pelaksanaan !raktik Cndustri "7n
the 4ob Training& dimana siswa harus meninggalkan sekolah selama 5 "tiga&
bulan untuk latihan kerja di dunia usahaGperusahaan maka akan mengakibatkan
jam belajar siswa berkurang. >ntuk itu perlu bagi sekolah untuk mampu
membuat siswa menjadi pembelajar mandiri di rumah dengan %ara belajar
menggunakan 'odul.

'enurut ;ames D. Euseel ",-45& dalam 'uhammad )li, modul yaitu merupakan
suatu paket belajar mengajar berkenaan dengan satu unit bahan pelajaran.
Dengan modul siswa dapat men%apai tara9 mastery "tuntas& dengan belajar
se%ara individual. Siswa tidak dapat melanjutkan ke suatu unit pelajaran
berikutnya sebelum men%apai tara9 tuntas. iasanya modul menggunakan multi
media. Dengan melalui modul siswa dapat mengontrol kemampuan dan intesitas
belajarnya, modul dapat dipelajari dimana saja. Lama sebuah modul tidak
tertentu. Dapat beberapa menit, dapat bebetapa jam, dapat dilakukan se%ara
tersendiri atau dibuat variasi dengan metoda lain.

;ika dilihat dari segi interaksi belajar mengajar yang berorientasi pada siswa
sebagai subyek maka, modul itu dapat membuat:
,. )nak didik akan lebih akti9 dalam belajar karena yang bersangkutan
dituntut akti9 berpartisipasi dalam setiap penyelesaian modul sesuai
kemampuan anak dan guru hanya sebagai pembimbing, yang berusaha
mengatur kelas sedemikian rupa sehingga anak belajar dengan baik.

1. )nak belajar sesuai dengan pertumbuhan masing:masing. )nak yang
%epat akan dapat menyelsaikan modul lebih dahulu, tetapi ada pula anak
yang lambat dalam penyelesaian modulnya.

3. Simpulan dan Saran

Dari uraian di atas dapat di buat simpulan dan saran sebagai berikut :
,. S'* Aegeri F Samarinda dalam proses belajar mengajar belum
memberdayakan pelajar menjadi Learner Autonomy, padahal ini perlu
digalakkan dalam kerangka menjebatani salah satu kebijakan Direktorat
;enderal !endidikan Dasar dan 'enengah dalam meningkatkan mutu
pendidikan untuk mengembangkan SD' dengan konsep menggunakan
paradigma belajar atau learning paradigm yang akan menjadikan
pelajar:pelajar atau learner menjadi manusia yang diberdayakan
1. S'* Aegeri F Samarinda perlu memberdayakan siswa menjadi leraner
outonomy dengan menghapus kelas unggulan, memberdayakan
perpustakaan dan jaringan komputer "internet&, pelaksanaan belajar
tuntas dengan mengadakan remedial dan pengayaan, metode belajar
kelompok terutama diskusi kelompok dan seminar dan pengajaran modul

DAFTAR P!TA"A

)nonim, (nternet Belum 6ianggap "enting 6i &$, berita dalam harian
Eepublika, ,4G,/G//
)li, 'uhammad, 1///, /uru 6alam "roses Bela!ar $enga!ar, Sinar aru
)lgensindo, andung
)stati, Sutriati, ,---, "endukung "elaksanaan Buku (( urikulum &$ 1disi
<===, !!!G* Sawangan, Depdikbud
alk%om, Stephen, +ooperative Learning, diakses dari http:GGwww.ed .
govGpubsG OEG +onsumen GuidesGCndeL.html diakses 1 'ei 1//1

arah, Syai9ul akri, ,--., &tarategi Bela!ar $enga!ar, Eineka +ipta, ;akarta
Cbrahim, 'uslimin, dkk. 1///, "embela!aran %ooperative, !rogram
!as%asarjana >nesa, >niversity !ress, Surabaya

Little, David, Learner )utonomy : Hhat and Hhy O, The Language Teacher
7nline @@.<A, diakses dari http:GGlongue.hyoer.%hubu .a%.jpGjaltGpubGtQt G
-2GnovGlittle dam.html diakses 1 'ei 1//1
>sman, 'oh. >zer, 1///. Bpaya 7ptimalisasi egiatan Bela!ar $enga!ar,
Eemaja Eosdakarya, andung

Fusu9, ). 'uri, ,-21, "engantar (lmu "endidikan, Ghalia Cndonesia, ;akarta

Anda mungkin juga menyukai