0%(1)0% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
126 tayangan4 halaman
Surat Edaran ini menjelaskan tentang sistem penomoran surat yang diproses melalui takah (pengurusan tata naskah) di lingkungan Angkatan Darat. Penomoran terdiri dari kode tingkat klasifikasi, nomor urut, nomor pokok persoalan, nomor anak persoalan, dan kode satuan/satker. Satuan diberi pilihan melaksanakan sistem penomoran secara desentralisasi atau sentralisasi. Surat Edaran ini dimaksudkan untuk meningkat
Surat Edaran ini menjelaskan tentang sistem penomoran surat yang diproses melalui takah (pengurusan tata naskah) di lingkungan Angkatan Darat. Penomoran terdiri dari kode tingkat klasifikasi, nomor urut, nomor pokok persoalan, nomor anak persoalan, dan kode satuan/satker. Satuan diberi pilihan melaksanakan sistem penomoran secara desentralisasi atau sentralisasi. Surat Edaran ini dimaksudkan untuk meningkat
Surat Edaran ini menjelaskan tentang sistem penomoran surat yang diproses melalui takah (pengurusan tata naskah) di lingkungan Angkatan Darat. Penomoran terdiri dari kode tingkat klasifikasi, nomor urut, nomor pokok persoalan, nomor anak persoalan, dan kode satuan/satker. Satuan diberi pilihan melaksanakan sistem penomoran secara desentralisasi atau sentralisasi. Surat Edaran ini dimaksudkan untuk meningkat
a. Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/1/II/2007 tanggal 20 Februari 2007 tentang Petunjuk Administrasi Umum TNI 2007.
b. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/1/VII/2007 tanggal 5 Juli 2007 tentang Buku Petunjuk Administrasi tentang Tulisan Dinas di lingkungan Angkatan Darat.
c. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/2-33/VII/2011 tanggal 29 Juli 20011 tentang Buku Pedoman Pengurusan Tata Naskah.
2. Sehubungan dasar di atas, dengan ini diberitahukan bahwa untuk tertib administrasi umum (minu) khususnya pengurusan dan pelaksanaan tata naskah (takah), perlu adanya keseragaman dalam penomoran, untuk itu diperlukan tata cara penomoran surat yang diproses melalui takah sebagai berikut :
a. Penomoran terdiri dari :
1) Kode tingkat klasifikasi.
2) Nomor urut.
3) Tanda hubung.
4) Nomor pokok persoalan.
5) Nomor anak persoalan.
6) Nomor urut cucu persoalan (perihal).
7) Kode satminkal.
b. Kode tingkat klasifikasi. Kode tingkat klasifikasi sesuai dengan tingkat klasifikasi surat yang dibuat (Sangat Rahasia, Rahasia, maupun Biasa).
c. Nomor urut. Nomor urut sesuai nomor urut penomoran dalam satu tahun takwim, pengagendaan tersendiri.
2
d. Tanda hubung. Setelah nomor urut diberi tanda hubung.
e. Nomor Pokok Persoalan (PP). Nomor Pokok Persoalan (PP) disesuaikan dengan nomor kode pokok persoalan yang tercantum di dalam Nomor Indeks Persoalan Takah (NIPT).
f. Nomor Anak Persoalan (AP). Nomor Anak Persoalan (AP) disesuaikan dengan nomor kode anak persoalan yang tercantum di dalam Nomor Indeks Persoalan Takah (NIPT).
g. Nomor Cucu Persoalan (CP/Perihal). Nomor Cucu Persoalan (CP/ Perihal) ditentukan oleh satminkal yang membuka takah berurutan sesuai dengan jenis kegiatannya.
h. Kode satminkal. Kode satminkal/satker pembuka takah berupa singkatan nama satminkal pembuka takah.
3. Penomoran surat yang diproses melalui takah dapat dilaksanakan dengan sistem desentralisasi dan sentralisasi.
a. Satminkal yang melaksanakan sistem desentralisasi, contoh penomoran surat sebagai berikut :
1) Nomor : R/3-08/07/01/Bagpers Setditajenad
R : Klasifikasi Rahasia
3 : Nomor urut surat dalam satu tahun takwim
- : Tanda hubung sebagai tanda pemisah antara nomor urut surat dengan kode nomor PP
08 : Nomor PP bidang personel
07 : Nomor AP jenis kegiatan Perubahan Status/Pangkat Personel TNI
01 : Nomor CP (perihal) yang merupakan rincian dari jenis kegiatan perubahan status/pangkat personel TNI yakni usul kenaikan pangkat personel prajurit, misalnya UKP Bintara/Tamtama Ditajenad TMT 1 April 2012
Bagpers Setditajenad : Singkatan Bagian Personel Setditajenad yang membuka takah.
2) Nomor : R/15-08/01/12/Situud Ajendam
R : Klasifikasi Rahasia
15 : Nomor urut surat dalam satu tahun takwim
3
- : Tanda hubung sebagai tanda pemisah antara nomor urut surat dengan kode nomor PP
08 : Nomor PP bidang personel
01 : Nomor AP jenis kegiatan pembinaan personel
12 : Nomor CP (perihal) yang merupakan rincian dari jenis kegiatan pembinaan personel yakni pelanggaran disiplin personel prajurit, misalnya penyelidikan prajurit yang THTI a.n. Pratu Dadu
Situud Ajendam : Singkatan Seksi Tata Usaha Urusan Dalam Ajendam yang membuka takah.
b. Satminkal yang melaksanakan sistem sentralisasi, contoh penomoran surat sebagai berikut :
1) Nomor : R/22-08/07/02/Setditajenad
R : Klasifikasi Rahasia
22 : Nomor urut surat dalam satu tahun takwim
- : Tanda hubung sebagai tanda pemisah antara nomor urut surat dengan kode nomor PP
08 : Nomor PP bidang personel
07 : Nomor AP jenis kegiatan Perubahan Status/Pangkat Personel TNI
02 : Nomor CP (perihal) yang merupakan rincian dari jenis kegiatan perubahan status/pangkat personel TNI yakni usul kenaikan pangkat personel prajurit, misalnya UKP Pamen Ditajenad TMT 1 April 2012
Setditajenad : Singkatan nama Sekretariat Ditajenad yang membuka takah.
2) Nomor : B/19-08/02/01/Ajendam
B : Klasifikasi Biasa
19 : Nomor urut surat dalam satu tahun takwim
- : Tanda hubung sebagai tanda pemisah antara nomor urut surat dengan kode nomor PP
08 : Nomor PP bidang personel
4
02 : Nomor AP jenis kegiatan pengadaan personel TNI
01 : Nomor CP (perihal) yang merupakan rincian dari jenis kegiatan pengadaan personel TNI yakni pengadaan prajurit, misalnya pengadaan personel Ba PK Tahun 2012.
Ajendam : Singkatan Ajudan Jenderal Kodam yang membuka takah.
4. Bagi satminkal/satker yang melaksanakan pengurusan takah secara parsial (tidak menggunakan sarana takah secara lengkap), dapat memberikan penomoran surat sebagaimana penomoran surat yang tidak diproses melalui takah.
5. Surat Edaran ini sebagai pelengkap dari Buku Pedoman Pengurusan Tata Naskah di lingkungan Angkatan Darat.
6. Demikian untuk dimaklumi.
Kepada Yth. :
1. Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus Angkatan Darat 2. Para Dansatminkal