Anda di halaman 1dari 89

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan
World Tourism Organization (WTO), telah mengakui bahwa pariwisata
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama
menyangkut kegiatan social dan ekonomi Diawali dari kegiatan yang semula
hanya dinikmati oleh segelintir orang!orang yang relati" kaya pada awal abad
ke!#$, kini telah men%adi bagian dari hak azazi manusia, sebagaimana
dinyatakan oleh &ohn 'aisbitt dalam bukunya (lobal Parado) yakni bahwa
*where once travel was considered a privilege of the moneyed elite, now it is
considered a basic human right +al ini ter%adi tidak hanya di negara ma%u
tetapi mulai dirasakan pula di negara berkembang termasuk pula ,ndonesia
Dalam hubungan ini, berbagai negara termasuk ,ndonesia pun turut
menikmati dampak dari peningkatan pariwisata dunia terutama pada periode
-..$ / -..0 Badai krisis ekonomi yang melanda ,ndonesia se%ak akhir tahun
-..1, merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi masyarakat
pariwisata ,ndonesia untuk melakukan re-positioning sekaligus re-vitalization
kegiatan pariwisata ,ndonesia Disamping itu berdasarkan 2ndang!undang
'o #3 Tahun #$$$ tentang Program Perencanaan 'asional pariwisata
mendapatkan penugasan baru untuk turut mempercepat pemulihan ekonomi
nasional dan memulihkan citra ,ndonesia di dunia internasional Penugasan
ini makin rumit terutama setelah dihadapkan pada tantangan baru akibat
ter%adinya tragedi -- 4eptember #$$- di 5merika 4erikat
5set pariwisata bagi daerah adalah men%adi salah satu "actor yang
menun%ang pembangunan daerah Betapa tidak, di era otonomi daerah yang
memungkinkan satu daerah memiliki kewenangan besar untuk mengatur
rumah tangganya, sector pariwisata men%adi salah satu sumber pendapatan
asli daerah (P5D) yang u%ungnya digunakan untuk pembangunan daerah
tersebut
4ystem desentralisasi pemerintahan semacam ini terdapat keuntungan
dan mengikuti pula beberapa kerugian 6euntungan yang dimaksud adalah
setiap daerah memiliki hak prerogati7e untuk mengatur rumah tangga
pariwisatanya sendiri dan berhak atas hasil dari mana%emen kepariwisataan
yang dikelolanya 4istem semacam ini %uga memungkinkan daerah untuk
dapat berkembang kepariwisataannya karena untuk menggen%ot pendapatan
dari sector ini, kreati7itas dan ino7asi pemerintah daerah sangat dibutuhkan
agar mampu menyedot wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun
wisatawan mancanegara
Disamping peluang yang dimaksud, beberapa kelemahan %uga mengikuti
perubahan system, terutama pada aspek sumber daya manusia dan pola
penerapan system baru tersebut terhadap ob%ek yang ada 6elemahan sumber
daya manusia yang dimaksud adalah, masih terdapat perangkat pengelola
asset pariwisata yang mengikuti 8cara lama9 dengan hanya membiarkan
tempat wisata ber%alan dengan normati7e, tidak ada kreati7itas yang muncul
dengan kesadaran keharusan meraup pendapatan asli daerah setinggi!
tingginya dari sector wisata
Di 6abupaten Wonosobo, asset pariwisata sangat banyak yang harus
mendapatkan perhatian serius dari semua elemen :enurut tugas pokok dan
"ungsi Pemerintah 6abupaten Wonosobo, pihak yang paling
bertanggung%awab atas perkembangan bidang kepariwisataan ini adalah Dinas
Pariwisata dan 6ebudayaan 4ebagai badan usaha pemerintah yang
bertanggung%awab atas hal tersebut, tentulah didalamnya proses kreati7itas
pengembangan mana%emen pariwisata harus diterapkan untuk dapat
menun%ang suksesi pemerintahan secara umum
Diruntut secara ringkas, keberadaan Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan
adalah penyesuaian terhadap perubahan yang ter%adi setelah penghabusan
Departemen 6ebudayaan yang tadinya merupakan satu kesatuan dengan
Dinas Pendidikan dan 6ebudayaan 4usuan rganisasi dan tata ker%a dinas!
dinas daerah memberikan legitimasi Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan untuk
men%adi pihak yang men%adi garda depan pembangunan sector
kepariwisataan
Perubahan yang ter%adi pada system tersebut, disamping ter%adinya
berbagai ke%adian besar di ,ndonesia sempat membuat sector kepariwisataan
nasional mengalami penurunan %umlah pengun%ung dalam angka yang cukup
drastic 5ksi terror yang ter%adi dise%umlah tempat wisata membuat
pengun%ung, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara
enggan menyambangi tempat!tempat wisata yang ada Disinilah hal tersebut
memberi pengaruh besar terhadap sector kepariwisataan dalam skala kecil di
masing!masing daerah Di Wonosobo contohnya, angka kun%ungan di tempat!
tempat wisata selama tiga tahun terakhir (terhitung sampai #$$.), %umlah
pengun%ung wisata hanya mengalami kenaikan yang normati"
Dari enam ob%ek wisata besar yang ada, masing!masing Dieng Plateau,
;embah Dieng, Telaga :en%er, 6alianget, (elanggang <enang :angli dan
Waduk Wadaslintang, pada tahun #$$1 %umlah pengun%ung #$33.= orang
yang terdiri dari .,003 wisatawan mancanegara dan -.3.>> wisatawan
nusantara 4etahun berikutnya angkanya naik men%adi #-.1?= pengun%ung
dan pada tahun #$$. kenaikan ter%adi hingga menembus >#033- pengun%ung
yang #>#>3 orang merupakan wisatawan mancanegara
Padahal, untuk sekelas ob%ek wisata alam yang sangat indah itu,
setidaknya %umlah pengun%ung harus mampu digen%ot dengan angka
sedikitnya dua kali lipat dari %umlah tersebut agar kepariwisataan nasional
melon%ak tinggi Tantangan inilah yang harus dihadapi oleh Dinas Pariwisata
dan 6ebudayaan 6abupaten Wonosobo untuk membangun sector
kepariwisataan men%adi lebih baik
'amun, untuk mencapai target idealitas semacam itu, beberapa tantangan
harus dilewati di internal Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan Pembenahan
baik dari sector sumber daya manusia dan penerapan system men%adi langkah
awal untuk pembenahan tersebut 6eberadaan sumber daya manusia harus
menyadari sepenuhnya bahwa pembangunan sector ini lebih mengutamakan
kreati7itas sumber daya manusia sendiri dibandingkan harus men%alankan
kepariwisataan dengan alur yang normati7e
Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan Wonosobo harus berani mengambil
kebi%akan yang proakti", antisipati" dan "leksibel 6ebi%akan proakti" adalah
kebi%akan yang dikeluarkan tidak hanya disandarkan pada reaksi terhadap
perubahan yang ter%adi saat itu, tetapi %uga melakukan diagnosis terhadap
pencapaian hasil yang diinginkan secara ob%ekti" ;angkah antisipasi"
mengarah pada kebi%akan yang ditempuh adalah diproyeksikan terhadap
situasi masa depan berdasarkan analisis kondisi yang sedang ter%adi
4ementara "leksibilitas berarti kebi%akan yang diambil sangat memperhatikan
kemampuan dan peluang yang tersedia bagi organisasi
2ntuk mencapai hal tersebut, beberapa langkah awal yang perlu
diperhatikan agar men%adi dasar pemikiran selan%utnya harus benar!benar
diperhitungkan Pertama, 4umber daya manusia yang memadai, kedua,
anggaran program kepariwisataan yang cukup dan sarana, ketiga sarana dan
prasarana kepariwisataan yang memadai dan terakhir organisasi dan
man%emen kepariwistaan yang baik
;andasan diatas selaras dengan prinsip dasar teori mana%emen, dimana
penempatan hal tersebut adalah merupakan bagian inti dari proses
berlangsungnya sebuah system yang ideal 'amun demikian, pengembangan
terhadap "actor tersebut mutlak diperlukan, apalagi untuk menun%ang program
perencanaan yang melibatkan pengembangan berbagai bidang
kepariwisataan :unculnya sta"", planning, organizing, directing dan
controlling dalam teori dasar mana%emen oleh +endri @ayol dapat
dikembangkan untuk langkah persiapan setelah landasan tersebut dika%i
@actor pertama yakni pengembangan sumber daya manusia
kepariwisataan @actor ini menempati unsure 7ital karena sebuah system
tanpa dilakukan sumber daya manusia yang mumpuni dapat men%adi mentah
dan tidak ber%alan Pada Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan 6abupaten
Wonosobo, sumber daya manusia yang tersedia adalah A
No Nama Pendidikan
Pelatihan
Jabatan
- Drs 5ziz Wi%aya, :4i 5dministrasi B
# Drs Cdy <iyanto 6omunikasi B
> 4uprayudhi, 44os 4ospol B
? :uh Dhamim, 44os 5dministrasi 'egara B
3 Drs 4apitya Doent%oro 5dministrasi 'egara B
0 Drs <ully Csmono Basuki Ckonomi B
1 Clias 4umar, 4Pd Pendidikan B
= 4upini 4:C5E4ekretaris B
. <etno :ardiningsih Bahasa ,nggris B
-$ 4uradi, 4+ ,lmu +ukum B
-- 4ri 4etiyawati, 4C Ckonomi B
-# Widi +arsono 4:5E,P4 B
-> 4ulistriyaningsih, B5 4eni Tari B
-? @adholi, 44os 4ospol B
-3 Daldiri 4:C5ETata 'iaga B
-0 Cdi 45ntoso, 44TP Pemerintahan B
-1 Bambang Triyono P, 4C Ckonomi
-= <iana Twindar 5stuti, 4C :ana%emen
-. 4ri +andayani 4:5E,P5 B
#$ : Fakroh :ana%emen
#- 4ubuh Oni Wiyono, 4C Ckonomi
## 4ulastri, 4Pd Pendidikan B
#> Tuki%o 4:5E,P4
#? 4ri :ulyono Basuki 4T:E;istrik B
#3 :uazaroh, 5:d Bahasa ,nggris
#0 4ri 5riyanti, 4,P 5P:D
#1 4uwignyo 4:C5EPerdagangan
#= 4ri 2neng ;uswiyati Peternakan
#. Csti 2tami 5kpari
>$ 2swatun 6hasanah, 5:d Bahasa ,nggris
>- 4uwarno 4:P
># :uhabin 4:2
>> 4umarno :5'
>? 4lamet <umadi 4T:
>3 Bolot 4uparman 4D
>0 Gomar 4D
>1 6andar 4:C5EPerkantoran
>= 2ntung 4:C5
>. ;iwon 4:C5E6euangan
?$ @arikhun 4:5
?- +eli ,rtiHo :5'
?# 4ukmowati 4:5
?> ;ia 4usiana 4:5
?? 4aban 4:P
?3 'gahad 4D
?0 ;ukman :5'
?1 4abar 4D
Dari data %umlah sumber daya manusia kepariwisataan yang ada, -.
diantara mereka merupakan sumber daya manusia yang telah melewati
pelatihan pro"esi %abatan 5rtinya, 3=,> persen diantara %umlah tersebut masih
belum mendapatkan pelatihan serupa 'amun ketika dilihat dari tugas pokok
dan "ungsi yang diemban oleh masing!masing sumber daya manusia yang
ada, prosentase itu sudah terbilang lebih dari cukup karena setengah atau
lebih sumber daya manusia yang berkaitan dengan pengambilan kebi%akan
atau tenaga teknis langsung telah mendapat pelatihan pro"esi yang
memungkinkan pendalaman terhadap bidang yang diembannya
2ntuk pengelolaan sumber daya manusia yang memiliki kapasitas dan
kapabilitas sesuai standar kompeten, menurut @irdaus (-...A#$) setidaknya
dua cara memandang persoalan pengelolaan sumber daya manusia kaitannya
dengan pengorganisasian sumber daya manusia, masing!masing pendekatan
proses dan pendekatan kebi%akan
Pendekatan proses mengarah pada pengelolaan sumber daya manusia
"ocus pada proses pencapaian output, kiner%a, produkti7itas, kapasitas,
ketrampilan dan keahlian sumber daya manusia yang bersangkutan
4edangkan dalam pendekatan kebi%akan, maka kepentingan organisasi
men%adi "ocus utama 5rtinya, pengelolaan dan pengembangan sumber daya
manusia akan sangat dipengaruhi oleh kondisi dan kepentingan organisasi
seperti penyatuan elemen organisasi dan kelenturan organisasional
Dalam teorinya tersebut, @irdaus (-...A1) sangat menyadari bahwa
perubahan teknologi in"ormasi telah memberikan peluang kepada organisasi
dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada
5<tinya, perubahan di luar organisasi men%adi "actor penting dalam
menentukan kebi%akan pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi
tertentu Ditambahkan @irdaus, kehadiran system in"ormasi memberkan
peluang baru untuk lebih mengoptimalkan berbagai kegiatan organisasi
Penataan system in"ormasi memungkinkan adanya kesamaan persepsi dari
semua sumber daya manusia sehingga hal yang si"atnya parsialitis dapat
dihindari +al ini %uga harus diperhatikan adalah peman"aatan system
in"ormasi yang ada untuk mengarah pada aspek masa depan yang membawa
instansi atau perusahaan mencapai tu%uannya
6ebi%akan menyangkut sumber daya manusia, manusia dalam organisasi
tidak lepas dari situasi lingkungan di luar organisasi maupun yang ada dalam
organisasi, sehingga pengembangan sumber daya manusia melaluiA (a) 4istem
mana%emen sumber daya manusia komprehensi" (mulai rekruitmen hingga
pemeliharaan sumber daya manusia), (b) Proses pengembangan sumber daya
manusia berkesinambungan, ber%en%ang dan berlandaskan stakeholder total
7alues, dengan menggunakan pendekatan continuous learning dan
pengembangan kompetensi (knowledge and skill), attitude (moti7asi, etika,
budaya ker%a) dan intellectual ability (ino7asi, adaptasi, immitasi) 4umber A
diadaptasi Silabus Mata Kuliah Pengembangan SDM S!"# $$ %&''()*
Pentingnya analisis mengenai situasi lingkungan dimana organisasi
berada dan kondisi organisasi itu sendiri bagi pengembangan sumber daya
manusia, dengan kata lain audit situasional sangat penting bagi semua
organisasi Tidak hanya penting bagi organisasi swasta yang berorientasi
pro"it, melainkan %uga birokrasi pemerintahan yang memberikan pelayanan
public Dengan audit situasional, maka organisasi dapat mengambil sebuah
kebi%akan yang tepat dalam pengembangan sumber daya manusia yang
dimiliki
6etika diterapkan dalam kasus Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan sebagai
pengelola kepariwisataan di Wonosobo, untuk menciptakan sumber daya
manusia kepariwisataan yang sesuai standar kompetensi, maka audit
situasional adalah sangat penting 5sil dari kegiatan audit situasional tersebut
akan memberikan bahan ka%ian untuk menentukan alternati7e kebi%akan dan
program yang tepat dengan tu%uan organisasi (Dinas Pariwisata dan
6ebudayaan), u%ung dari semua itu, maka kepariwistaaan yang kompeten di
Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan akan tidak mustahil terwu%ud
4elain persoalan mengenai sumber daya manusia sebagaimana telah
disebutkan dimuka, problem %uga ter%adi pada kondisi anggaran daerah untuk
program kepariwisataan +al ini men%adi masalah penting, mengingat setelah
mampu mewu%udkan sumber daya manusia yang sesuai standar, apabila tidak
didukung dengan anggaran yang memadai maka akan men%adi percuma dan
tidak berman"aat untuk pengembangan kepariwisataan
Bupati Wonosobo, Drs 6holiH 5rie", :4i dalam <apat Paripurna DP<D
6abupaten Wonosobo dengan agenda Pembahasan 625 dan PP54
perubahan tahun #$-$ pada -= 5gustus #$-$ menun%ukkan Prioritas
anggaran, dalam 5PBD Perubahan tahun anggaran #$-$ ini akan
mem"okuskan pada <encana Pembangunan &angka :enengah Daerah
(<P&:D) 6abupaten Wonosobo tahun #$$0!#$-$ Berdasarkan <P&:D
tersebut, 6holiH memprioritaskan pada program pembangunan
:enurutnya beberapa program dan kegiatan yang belum dipenuhi dan
patut men%adi prioritas dalam perubahan yakni khususnya untuk
memenuhi kekurangan Belan%a Tidak ;angsung (Belan%a Pegawai untuk (uru
non 4erti"ikasi), Belan%a ;angsung khususnya Cks B52 untuk <42,
Dana Percepatan Pembangunan ,n"rastruktur Pendidikan (DPP,P) Disamping
itu, Dana Penguatan Desentralisasi @iskal dan Percepatan Pembangunan
Daerah (DPD@ I PPD) dan Percepatan Pembangunan ,n"rastruktur
Perdesaan (PP,P)
:elihat keadaan keuangan, khususnya pada 5PBD Perubahan #$-$ ini,
hal yang men%adi catatan adalah, sector pengembangan pariwisata ternyata
tidak men%adi prioritas utama <P&:D 6abupaten Wonosobo yang ditetapkan
+al ini berarti bahwa kondisi keuangan daerah tidak memungkinkan untuk
pengembangan sector pariwisata secara lebih optimal, kendati sector ini %uga
tidak sedikit menyetorkan P5D untuk kepentingan pembangunan daerah
secara umum
@aktor selan%utnya, adalah sarana dan prasarana kepariwisataan yang
memadai 4ecara umum, di Wonosobo sumber daya pariwisata sudah tidak
diragukan lagi, adanya tempat!tempat wisata, baik wisata alam maupun
wisata buatan sudah memiliki daya tarik tersendiri, apalagi didukung dengan
kondisi alam yang memungkinkan wisatawan betah berlama!lama di kota
pegunungan ini Dieng Plateau misalnya, di daerah wisata alam dan wisata
se%arah ini, merupakan salah satu area tu%uan wisata besar, baik untuk skala
nasional maupun internasional Potensi ini seharusnya men%adi salah satu
bentuk daya tarik wisata tersendiri
Belum lagi tempat wisata budaya seperti Desa Wisata (iyanti (&anti) dan
Desa Wisata 4endangsari yang berpotensi menarik wisatawan untuk study
wisata budaya khas Wonosobo
Pengembangan pariwisata regional, khususnya untuk kawasan wisata
meliputi pula pengembangan sarana dan prasarana pendukung,
pengembangan %aringan kun%ungan wisata melalui ker%a sama pengembangan
produk wisata, %alur wisata pemasaran dan promosi 2ntuk mendukung
pengembangan produk wisata, diperlukan pembagian daerah
pengembangannya
Daerah pengembangan wisata secara umum dapat diklasi"ikasikan
men%adi tiga macam, masing!masing pengembangan wisata keagamaan,
ekologi dan budaya pedesaan, selan%utnya pengembangan wisata budaya
kera%aan!kera%aan &awa (grand culture) dan pengembangan kegiatan wisata
alam dan minat khusus (nature and special interest tourism)
Pengembangan wisata ini, ditekankan pada ptensi wisata yang dimiliki
dan permintaan pasar wisata Dengan mengarahkan peningkatan pada obyek
yang bersi"at wisata budaya, wisata alam dan wisata buatan Di Wonosobo,
ob%ek wisata alam dan grand culture memiliki daya pikat kuat, khususnya di
6awasan Dieng Plateau yang lengkap pula dengan wisata budaya dan
ekologi
@aktor terakhir, organisasi dan mana%emen kepariwisataan yang baik
@actor keempat ini lebih lari pada penanganan pascapenanganan pertama
yakni mengenai sumber daya manusia 5pabila sumber daya manusia telah
berkembangan sesuai dengan standar yang diharapkan, maka dalam
mengorganiser dan memanage perkembangan pariwisata akan mengikuti +al
ini %uga berkaitan dengan "actor lain seperti masalah anggaran daerah untuk
pengembangan wisata dan kondisi tempat wisata yang ada
4esuai latar belakang dan pen%abaran yang peneliti %abarkan dimuka,
empat hal yang peneliti tekankan dalam hal ini adalah kondisi sumber daya
manusia, kondisi anggaran daerah, kondisi tempat wisata dan mana%emen
serta organisasi kepariwisataan 'amun dari keempat "actor tersebut, hal
utama yang akan peneliti dalami lebih pada "actor sumber daya manusia
:engingat "actor sumber daya manusia memiliki potensi yang besar untuk
mengembangkan tiga "actor lain setelahnya
Peneliti dalam hal ini akan menggali lebih dalam dan mendetail
mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang harus dihadapi
oleh Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan dalam menghadapi problem
kepariwisataan Wonosobo, lebih spesi"ik lagi mengenai pengembangan
sumber daya manusia yang ada didalamnya +al ini %uga yang kemudian
mendorong peneliti untuk melakukan riset dengan mengambil %udul
4T<5TC(, PC','(65T5' POTC'4, 42:BC< D5J5 :5'24,5 P5D5
D,'54 P5<,W,45T5 D5' 6CB2D5J55' 65B2P5TC' WO'O4OBO
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan rencana strategis
pengembangan sumber daya kepariwisataan yang beru%ung pada peningkatan
potensi sumber daya wisata 6abupaten Wonosobo
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang permasalahan yang telah penulis
ungkapkan dimuka, untuk mempermudah pembahasan serta menghindari
overleap dalam pembahasan, penulis menetapkan rumusan permasalahn yang
akan dibahas dalam penelitian ini, yakniA
Bagaimana strategi yang harus dilakukan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Wonosobo dalam rangka meningkatkan sumber daya
Pariwisata pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam rangka
pengembangan kepariwisataan daerah?.
1.3. u!uan Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan bertu%uan untukA
a. :endiskripsikan kondisi internal dan kondisi eksternal yang berkaitan
langsung dan tidak langsung terhadap pengengembangan potensi sumber
daya manusia pada Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan 6abupaten
Wonosobo dalam upaya pengembangan kepariwisataan secara umum
b. :enelaah keadaan, menyusun hipotesis serta mendapatkan isu!isu
strategis untuk pengembangan kepariwisataan Wonosobo dari sisi
pengembangan sumber daya manusia
c. :emberikan rekomendasi kepada Pemerintah 6abupaten Wonosobo
berdasarkan hasil penelitian dalam rangka menyusun rencana strategi
pengembangan potensi pariwisata
1.4. Man"aat Penelitian
4etelah dilakukan penelitian berdasarkan kondisi lapangan yang ada, penulis
mengharapkan hasil penelitian ini berman"aat untukA
a. Bagi ilmu pengetahuan, khususnya mana%emen sumber daya manusia
pariwisata :aka hasil penelitian ini akan men%adi pengayaan dan
pengembangan studi kompetensi sumber daya manusia dan analisis
4WOT Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan
b. Bagi peneliti, mendalami dan menambah wawasan, konsep!konsep serta
permasalah pengembangan sumber daya manusia, khususnya dalam
bidang kompetensi sumber daya manusia pariwisata
c. Bagi pemerintah, lebih khusus Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan
6abupaten Wonosobo, hasil penelitian ini dapat men%adi bahan diskusi
maupun bahan tambahan dalam kebi%akan pengembangan sumber daya
manusia di masa mendatang
BAB II
LANDA#AN E$RI
2.1. Penelitian erdahulu
Datatan dan hasil penelitian ilmiah mengenai strategi pengembangan
pariwisata sudah sangat banyak, bahkan terbilang berlebih untuk sebuah
konsep yang dapat diterapkan di salah satu institusi yang mengembangkan
kepariwisataan 'amun sepan%ang pengetahuan penulis, belum tampak hasil
penelitian ilmiah yang membidik langsung secara spesi"ik pada "actor sumber
daya manusia <ata!rata, hasil penelitian tersebut mengarah pada
pengembangan sector pariwisata secara umum, dan terlalu luas skala
penelitiannya
Dari data yang penulis himpun, terdapat beberapa hasil penelitian ilmiah
yang hampir sama dengan yang penulis a%ukan, yakniA
+asil penelitian ilmiah yang dilakukan oleh BBBBBBBBB, pada tahun
#$$. dengan %udul
*4T<5TC(, :C'(C:B5'(65' POTC'4, 42:BC< D5J5
P5<,W,45T5 P5D5 D,'54 P5<,W,45T5 D5' 6CB2D5J55'
65B2P5TC' WO'O4OBOK
4ekolah Tinggi ,lmu Ckonomi (4T,C) Widya Wiwaha
Penelitian ini ingin mengetahui potensi secara umum mengenai sumber
daya wisata dan menentukan strategi yang akan diterapkan dalam
pengembangan sector wisata secara umum
Dari hasil penelitian diatas, diketahui bahwa apa yang di%abarkan dalam
penelitian tersebut masih bersi"at global dan tidak spesi"ik mengarah pada
salah satu "actor pengembangan sector pariwisata 2ntuk itu, penulis hendak
mengarahkan penilitian ini lebih spesi"ik kepada "actor sumber daya manusia
berikut potensi yang ada di Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan
2.2. Peren%anaan Pengembangan Pari&isata
Pengembangan konsep kepariwisataan tidak lepas dari proses
perencanaan yang melibatkan semua unsur dalam pariwisata itu sendiri
Perencanaan pembangunan sector pariwisata yang melibatkan semua unsure
pariwisata akan menghasilkan out put yang mengakomodir semua unsur
2nsur!unsur yang dimaksud selain sumber daya manusia yang ada, adalah
unsur tempat wisata itu sendiri, unsur materi berupa anggaran pembangunan
dan system yang digunakan untuk pengembangan
:engenai perencanaan pengembangan pariwisata, Joeti (-..1A3!0)
memiliki alasan tersendiri, menurutnya perencanaan menempati posisi 7ital
apabila sektor pariwisata akan benar!benar dioptimalkan Beberapa
pen%elasan Joeti terkait pentingnya hal tersebut antara lainA
a. :emberi pengarahan
b. :embimbing ker%asama
c. :enciptakan koordinasi
d. :en%alin tercapainya kema%uan
e. 2ntuk memperkecil resiko
f. :endorong dalam pelaksanaan
:enurut Joeti, perencanaan menempati posisi yang paling depan dan
dilakukan dengan optimal sebelum mengambil tindakan penanganan
pengembangan @ungsi perencanaan yang akan memberikan pengarahan
terhadap tindakan yang akan diambil memungkinkan minimalisasi kegagalan
dalam proses pengembangan yang terlalu o7er leap Dengan minimnya
kegagalan tersebut, secara otomatis memperkecil resiko atau dampak negati7e
atas usaha yang dilakukan
Program pengembangan pariwisata yang merupakan bagian dari
pembangunan daerah secara menyeluruh, untuk itu dalam program ini,
perencanaan harus dilakukan dengan matang Dengan perencanaan yang
matang, sukses pembangunan pariwisata daerah memberi andil besar dalam
rangka pembangunan nasional Beberapa tahapan yang harus dipahami dalam
perencanaan pengembangan sektor pariwisata menurut Joeti adalahA
a. :elakukan in7entarisasi mengenai semua "asilitas yang tersedia dan
potensi yang dimiliki
b. :enaksir pasaran pariwisata dan mencoba melakukan proyeksi lalu
lintas wisatawan pada masa yang akan datang
c. 4esuai dengan mekanisme hukum pasar, :emperhatikan di daerah
belahan dunia mana permintaan (demand) adalah lebih besar dari
pada persediaan atau penawaran (supply)
d. :elakukan riset kemungkinan perlunya penanaman modal, baik
modal dari in7estor dalam negeri maupun in7estor asing untuk
pengembangan
e. :elakukan tindakan konkrit terhadap kekayaan alam yang dimiliki
dan memelihara warisan budaya bangsa serta adat istiadat suatu
bangsa yang ada
:engingat bahwa pengembangan pariwsata harus direncanakan dengan
baik agar terintegarsi dengan rencana pembangunan nasional, maka
kebi%akanpengembangan pariwsata harus cocok dengan tu%uan!tu%uan umum
pemerintah dan <encana Pembangunan 'asional Tu%uan!tu%uan ini,
sebagaimana diterapkan dalam bidang pariwisata seperti dikatakan Wahab
(-..1A-.-!-.#) hendaknya mencakup hal!hal sebagai berikutA
a. :enarik modal dan keahlian asing (misalnya dalam usaha
perhotelan)
b. :eningkatkan pendapatan 7aluta asing
c. :emperoleh suatu hasil ganda (multiplier effect) dalam kegiatan
ekonomi 'egara penerima wisatawan
d. :engurangi angka pengangguran atau setengah penganggur,
khususnya pada bidang pertanian dengan cara menciptakan lapangan
ker%a baru
e. :elestarikan tradisi budaya dan mengurangi lunturnya budaya
bangsa
f. :elindungi lingkungan hidup yang baik dan mencegah ter%adinya
polusi
g. :emperluas daerah kun%ungan wisata dan mengarahkannya ke pusat!
pusat atraksi wisata, di daerah yang penghasilan masyarakat masih
rendah
h. :eningkatkan dan mempertahankan suatu tingkat angka
pengembangan modal yang ditanam dalam dalam industry pariwsata
yang memadai
i. :engembangkan suatu produk wisata kelas satu atau kelas elite atau
produk wisata untuk masyarakat biasa secara missal
j. :engawasi tingkat in"lasi musiman, karena ter%adinya peningkatan
pendapatan dari sektor pariwisata pada bulan!bulan tertentu
k. :embatasi %umlah kun%ungan wisatawan dalam prosentase tertentu
seimbang dengan %umlah penduduk untuk menghindarkan
pencemaran penduduk setempat dan kebudayaannya
l. :engindari perluasan industry melanggar atas kawasan industry yang
ditentukan, khususnya ke daerah yang bernilai wisata (misalnya
daerah wisata pantai yang baik untuk daerah wisata)
m. :engawasi spekulasi real estate dan men%aga keindahan kualitas
sarana!sarana wisata (sehingga para wisatawan tidak merasa kecdewa
berlibur disana)
Dipaparkan Wahab (-..1A-=3), perencanaan harus dilakukan secara
menyeluruh secara dedukti", dari hal yang bersi"at umum ke hal yang bersi"at
khusus 5rtinya, perencanaan harus dimulai dari hal yang global kemudian
diturunkan pada hal yang lebih sektoral Dalam hal ini, perencanaan
pembangunan pariwisata harus dilakukan dari pembuatan rencana secara
nasional, yang beru%ung pada penurunan ke daerah!daerah, bahkan ob%ek!
ob%ek tertentu 4umber!sumber kekayaan yang diteliti itu harus ada kaitannya
dengan industry pariwisata dan maksud penyusunannya ke dalam suatu da"tar
yakni untuk mempersiapkan langkah berikutnyaA
a. 2ntuk menentukan tantangan yang dapat menghambat pencapaian
tu%uan pariwisata nasional
b. 2ntuk mengetahui kekuatan dan kelemahan kita pada tara" nasional
dalam mikat calon wisatawan
4umber!sumber wisata yang telah dida"tar tadi, dapat digolongkan
men%adiA
a. 4umber!sumber ekonomi makro!tantangan!tantangan
b. 4umber!sumber wisata kekuatan dan kelemahannya (Wahab,
-..1A-=3)
:en%abarkan apa yang dimaksudkan oleh Wahab, dalam pariwisata
setidaknya terdapat lima pembedaan tingkat perencanaan yang berbeda,
masing!masingA
a. !ingkat " + ,encana -asional yang menyeluruh
<encana nasional yang menyeluruh ini menentukan peruntukan
sumber!sumber yang dimiliki dan menetapkan tu%uan pada tara"
nasional, yang siklus perencanaan pariwisata biasanya berada pada
keempat tingkat perencanaan berikut
b. !ingkat "" + ,encana "nduk Pariwisata -asional
Biasanya siklus sama lamanya dengan perencanaan nasional yang
menyeluruh (biasanya antara empat sampai dengan enam tahun)
Tingkat perencanaan ini biasanya disusun oleh Organisasi Pariwsata
'asional (departemen, lembaga, komisi!komisi dan sebagainya)
sesuai dengan pedoman garis!garis besar bidang pariwisata yang
tertera dalam rencana nasional tadi
c. !ingkat """ + ,encana !ngkat Provinsi atau sektoral
Tingkat Pro7insi
Disusun untuk suatu daerah pro7insi atau kawasan tertentu oleh suatu
organisasi pariwisata tingkat nasional, atau suatubadan campuran atau
badan konsultan swasta
Tingkat 4ektoral
Dikembangkan untuk suatu sektor kegiatan tertentu atau yang
berkaitan dengan pariwisata (misalnya A pusat ski, marina, olahraga
berkuda, kawasan pantai, budaya setempat) Biasanya tenggang
waktunya lebih singkat sedikit dari suatu perencanaan nasional
d. !ingkat ". + Program-Program
Pada tahap ini biasanya ditentukan proyek!proyek khusus yang akan
dilaksanakan atau diselesaikan khusus untuk tahun anggaran tertentu
e. !ingat . + Proyek-Proyek
4uatu proyek adalah komponen terpisah dan beridir sendiri dari suatu
program tahunanPerlu ditekankan disini bahwa siklus perencanaan
yang telah diuraikan dapat dan harus dipakaipada semua tingkatan
perencanaan &ustru sungguh layak dan patans %ika suatu perencanaan
dikembangkan dengan mencakup didalamnya tu%uan, metode, analisis
untung rugi, tanggung %awab, batas!batas waktu, pendanaan dan
pengawasan
4ebagaimana telah di%abarkan dimuka, pada era otonomi daerah
semacam ini, pemerintah kabupaten memiliki kewenangan penuh untuk
mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri tanpa campur tangan dari
pemerintah pusat 6ewenangan yang diatur oleh daerah salah satunya adalah
kewenangan bidang pariwisata yang men%adi salah satu pintu diantara pintu
lainnya untuk mendapatkan pendapatan asli daerah (P5D) untuk
pembangunan daerah secara luas
6abupaten Wonosobo yang memiliki potensi kepariwisataan yang cukup
banyak harus menyadari pentingnya pengembangan potensi pada setiap ob%ek
wisata yang ada Pengembangan sektor pariwisata akan berdampak langsung
pada penerimaan P5D setiap tahunnya yang pada akhirnya beru%ung dengan
semakin meluasnya pembangunan dari berbagai arah 2ntuk melakukan
pengembangan, sekali lagi, perencanaan harus mendapatkan posisi terdepan
Perencanaan pengembangan pariwsata yang baik itu harus melibatkan
seluruh stakeholder yang ada didaerah sehingga hasil yang akan diperoleh
akan berman"aat dalam menun%ang pelaksanaan pembangunan daerah dan
dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat Pada gilirannya, kese%ahteraan
masyarakat akan meingkat ke arah yang lebih baik
:embiacarakan konsep perencanaan, erat kaitannya dengan sumber daya
manusia yang ada di Dinas Pariwsata dan 6ebudayaan sebagai pelaksana
langsung kegiatan pengembangan pariwisata Beberapa hal yang harus
ditekankan antara lain adalah bahwa sumber daya manusia pariwisata yang
ada di Dinas Pariwsata dan 6ebudayaan harus sudah benar!benar siap dan
memiliki pengalaman dan pengetahuan luas mengenai konsep kepariwisataan
Disamping itu, sumber daya manusia yang ada %uga harus mengendapankan
prinsip pengembangan, bukan prinsip peker%aan standar tanpa pengembangan
kearah yang lebih baik
4umber daya manusia harus dikembangkan melalui berbagai system
pengayaan pengetahuan dan ketrampilan 2paya ini ditempuh dengan
seringnya sumber daya manusia yang ada mengikuti pelatihan, pendidikan
dan praktek lapangan terkait dengan keparwisataan +al ini %uga akan diikuti
dengan praktek secara nyata dilapangan yang kemudian mengundang
pertanyaan mengenai etos ker%a dan kreati7itas sumber daya manusia tersebut
berbenturan dengan "akta di lapangan
Beberapa catatan mengenai pengembangan sumber daya manusia, secara
umum, optimalisasi sumber daya manusia harus dilihat pula pada "aktor
pendidikan Problem yang ter%adi saat ini berdasarkan data sumber daya
manusia yang ada, dari sebagian besar tenaga kepariwisataan yang ada hanya
3=,> persen atau se%umlah -. orang dari ?1 tenaga yang telah mengikuti
pelatihan kepariwisataan Disamping itu, dari %umlah tersebut, rata!rata
%urusan pendidikan mereka hanya beberapa yang berkaitan langsung dengan
kepariwisataan Problem semacam ini akan men%adi kendala yang cukup
berarti dalam upaya pengembangan kepariwisataan secara umum
2ntuk meminimalisir ketidakberhasilan pengembangan sektor pariwisata
karena lemahnya pendidikan kepariwisataan, beberapa hal yang dapat
ditempuh antara lain dengan menggiatkan sumber daya manusia yang ada
dalam praktek di ob%ek wisata dengan pemahaman yang mendalam serta
dibekali dengan teori!teori kreati7itas untuk pengembangan ob%ek wisata
Tindakan semacam ini perlu dilakukan %uga dengan diikuti system
8pertandingan9 antar sumber daya manusia dilihat dari keberhasilan
pengembangan melalui system perencanaan yang baik dan penerapan atas
perencanaan yang telah disusun tadi dengan kreati7itas dan ino7ati"

2.3. 'onse( Pengembangan #umber Da)a Pari&isata
2ntuk mengetahui pembangunan dan pengembangan sektor wisata secara
umum, harus diketahui pula secara mendetail mengenai potensi sumber daya
manusia yang ada 4ebelum sampai peningkatan pengembangan secara
global, penelitian terhadap aspek!aspek spesi"iki sangat diperlukan dalam
rangka mengukur kemampuan dan potensi yang dimiliki
4yamsu, dkk (#$$-) mengatakan bahwa perencanaan pengembangan
suatu kawasan wisata memerlukan tahapan!tahapan pelaksanaan sepertiA
Marketing ,esearch, Situational /nalysis, Marketing !arget, !ourism
Promotion, pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam promosi dan
:arketing
;ebih lan%ut di%elaskan, untuk men%adikan suatu kawasan men%adi ob%ek
wisata yang berhasil haruslah memperhatikan "aktor!"aktor sebagai berikut
(-) @aktor kelangkaan (Scarcity) yakniA si"at ob%ekEatraksi wisata yang tidak
dapat di%umpai di tempat lain, termasuk kelangkaan alami maupun
kelangkaan ciptaan (#) @aktor kealamiahan (-aturalism) yakniA si"at dari
ob%ekEatraksi wisata yang belum tersentuh oleh perubahan akibat perilaku
manusia 5traksi wisata bisa berwu%ud suatu warisan budaya, atraksi alam
yang belum mengalami banyak perubahan oleh perilaku manusia
4elan%utnya, (>) @aktor 6eunikan (0ni1ueness) yakni si"at ob%ekEatraksi
wisata yang memiliki keunggulan komparati" dibanding dengan ob%ek lain
yang ada di sekitarnya (?) @aktor pemberdayaan masyarakat (2ommunity
empowerment) @aktor ini menghimbau agar masyarakat lokal benar!benar
dapat diberdayakan dengan keberadaan suatu ob%ek wisata di daerahnya,
sehingga masyarakat akan memiliki rasa memiliki agar menimbulkan
keramahtamahan bagi wisatawan yang berkun%ung
6emudian, (3) @aktor Optimalisasi lahan (/rea optimalsation)
maksudnya adalah lahan yang dipakai sebagai kawasan wisata alam
digunakan berdasarkan pertimbangan optimalisasi sesuai dengan mekanisme
pasar Tanpa melupakan pertimbangan konser7asi, preser7asi, dan proteksi
(0) @aktor Pemerataan harus diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan
man"aat terbesar untuk kelompok mnasyarakat yang paling tidak beruntung
serta memberikan kesempatan yang sama kepada indi7idu sehingga tercipta
ketertiban masyarakat tuan rumah men%adi utuh dan padu dengan pengelola
kawasan wisata
Di 6abupaten Wonosobo, sebenarnya "actor!"aktor tersebut telah
terpenuhi, dimana semua unsur yang ada didalamnya telah ada dan
berkembang 'amun perkembangan kepariwisataan Wonosobo %ustru kurang
begitu optimal pengembangannya +al ini perlu diselidiki lebih lan%ut
mengenai "actor penyebab dan kemungkinan ter%adinya kesalahan tindakan
yang dilakukan oleh sumber daya pariwisata yang lain selain potensi ob%ek
yang ada
Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah, bahwa keberadaan ob%ek
wisata serta sumber daya pariwisata lainnya harus mendapatkan perhatian
secara menyeluruh dan bekerlan%utan 4elama ini, kenyataan menun%ukkan
adanya ob%ek wisata hanya dilihat dari "aktor ob%eknya dan
mengesampingkan multiple e""ect yang ditimbulkan akibat adanya area
wisata tersebut 2ntuk itu, konsep pengembangan berkelan%utan harus benar!
benar dioptimalkan
:enutut 5rdiwid%a%a (#$$>), berkelan%utan dapat diartikan kelestarian
yang menyangkut aspek "isik, sosial, dan politik dengan memperhatikan
pengelolaan sumber daya alam (resources management) yang mencakup
hutan, tanah, dan air, pengelolaan dampak pembangunan terhadap
lingkungan, serta pembangunan sumber daya manusia (human resources
de7elopment)
4edangkan 4warbrooke (-..=), mengatakan bahwa pada hakekatnya
pariwisata berkelan%utan harus terintegrasi pada tiga dimensi Tiga dimensi
tersebut adalah, (-) dimensi lingkungan, (#) dimensi ekonomi, dan (>)
dimensi sosial
4elan%utnya berdasarkan konteks pembangunan berkelan%utan, pariwisata
berkelan%utan dapat dide"inisikan sebagaiA pembangunan kepariwisataan yang
sesuai dengan kebutuhan wisatawan dengan tetap memperhatikan kelestarian
(conservation, environmental dimention), memberi peluang bagi generasi
muda untuk meman"aatkan (economic dimention) dan mengembangkannya
berdasarkan tatanan social (social dimention) yang telah ada
:engutip 22 'omor . tahun -..$ tentang kepariwisataan, disebutkan
bahwa pembangunan ob%ek dan daya tarik wisata dilakukan dengan
memperhatikanL (-) kemampuan untuk mendorong peningkatan
perkembangan kehidupan ekonomi dan sosial budaya (#) nilai!nilai agama,
adat istiadat serta pandangan da nilai$nilaiyang hidup dalammasyarakat (>)
kelestarian mutu lingkungan hidup (?) 6elangsunganusaha pariwsata itu
sendiri
2ntuk meng%elaskan pengemnai pengembangan pariwsata, Joeti
(#$$#A3#) menetapkan sasaran pengembangan pariwisata pada suatu daerah
tu%uan wisata sebagai berikutA
Pertama, mempersiapkan aksesbilitas, "asilitas dan daya tarik pariwisata
sedemikian ruap sehingga bila wisatawan berkun%ung ke daerah tempat wisata
tersebut merasa puas, senang dan sesuai harapannya, harapan tentang alas an
ia melakukan per%alanan wisata
Kedua, supaya perusahaan!perusahaan yang termasuk kelompok industry
pariwisata memperoleh hasil keuntungan yang berimbang atau proposional
dengan 7olume kun%ungan wisatawan ke daerah itu, apalagi bagi pengusaha
yang telah mengin7estasikan modalnya dalam sector pariwisata untuk
pengembalian relati7e cukup lama
Ketiga, pengembangan yang dilakukan hendaknya sekaligus dapat
memberikan perlundungan terhadap kerusakan lingkungan, pencemaran seni
dan budaya, kerusakan moral dan kepribadian bangsa, kehancuran kehidupan
beragama dan terhindar dari perdagangan narkotika internsional ,a
menekankan pada ekonomi, namun sasaran akhirnya mengingatkan agar
sasaran ketiga dianggapnya lebih penting diperhatikan
Daerah biasanya memiliki banyak gagasan atau ide bagaimana
meningkatkan peranan pariwisata tersebut, akan tetapi sering dihadapkan
pada keterbatasan sumber daya dan keuangan Bila demikian halnya, karena
da keterbatasan!keterbatasan maka harus memilah!milah proyek mana sa%a
yang harus diprioritaskan untuk dikembangkan pertama kali dan proyek mana
sa%a yang dapat diker%akan belakangan ,stilahnya menyusun skala prioritas
pembangaunan pengembangan potensi pariwisata
2.4. Peren%anaan #trategis
Perencanaan strategis merupakan unsur yang cukup penting dalam
rangka pemberdayaan sumber daya pariwisata 4eberapa penting unsur ini
tergantung dari seberapa dalam mampu menganalisis "ungsi dan man"aat
rencana strategis :enurut Olsen dan Cadie (dalam Bryson #$$$A-=?)
perencanaan strategis adalah upaya yang didisiplinkan untuk membuat
keputusan dan tindakan penting yang membentuk dan memandu bagaiman
men%adi organisasi (atau entitas lainnya) apa yang diker%akan organisasi (atau
entitas lainnya) dan mengapa organisasi (atau entitas lainnya) menger%akan
hal seperti itu
Dalam perencanaan pariwsata dilaksankan diberbagai tingkat, dari
tingkat makro sampai local atau lebih detil Tiap le7el ber"okus pada
pertimbangan!pertimbangan tertentu, yang tak %arang pertimbangan tersebut
merupakan pertimbangan khusus Dalam kerangka umum, le7el tersebut
terdiri dari perencanaan pariwisata tingkat internasional (WTO, ,5T5,
WTTD, ,@TO, ,+I<5, ,DD; dan lainnya), di tingkat regional muncul P5T5,
TD4P dan ,OTO sebagai salah satu penggiat rencana strategis (renstra)
tersebut
Pada tingkat nasional, kebi%akan nasional wisata, rencana structural,
pencapaian internasional ke dalam ngeri, "asilitas di tingkat nasional, standar
pelayanan, kebi%akan penanaman modal dan kebi%akan pemasaran merupakan
bagian penting dalam renstra Pada tingkat pro7insi, renstra tersusun atas
%aringan pencapaian dan kendaraan, "asilitas dan standar pelayanan dan
sebagainya 4ementara lebih spesi"ik lagi pada tingkat ob%ek lebih mengarah
pada lokasi bangunan dan "asilitas yang tersedia
Teori perencanaan tidak hanya berdasar pada satu paradigma
Perencanaan adalah "asilitasi, atau ad7okasi, atau inter7ensi yang bertu%uan
mengubah proses yang sudah ada :akin kompleks dan tidak pastinya
keberpihakan perencana antara sektor publik dan sektor swasta, antara
menuruti atasan, kolega perencana lain, dan publik 2mumnya perencana
dituntut untuk dapat mewu%udkan keinginan publikEmasyarakat
Beberapa pendekatan yang umumnya dilakukan (untuk semua sector dan
le7el, tidak hanya pariwisata) adalahL
a. Pendekatan system
b. Pendekatan komprehensi",
c. Pendekatan integrati7e
d. Pendekatan lingkungan dan bekelan%utan
e. Pendekatan strategis
f. Dapat diimplementasikan,
g. Perencanaan terpusat
h. Perencanaan dari bawah
i. Penyediaan dan permintaan
Dalam pendekatan perencanaan tersebut, acapkali beberapa pendekatan
digunakan dalam satu upaya penyusunan renstra sekaligus +asilnya memang
cukup e"ekti" dan tepat sasaran, namun ditengah melakukan analisis
mengenai hal tersebut berhadapan pula dengan beberapa problem analisis,
khususnya tentang kerumitan processing data Dalam proses perencanaan,
beberapa hal yang harus diperhatikan antara lainL (-) 5nalisis, mengenai
penyediaan dan permintaan, (#) sintesis, tentang penentuan 7isi dan misi
strategis, (>) Penentuan, mengenai tu%uan, sasaran dan pemilihan strategi, (?)
Pembuatan rencana dan cara implementasi dan (3) penentuan cara
monitoring, e7aluasi dan koreksi
:enurut cara pandang Olsen dan Cadie (dalam Bryson #$$$A-=.), dalam
proses perumusan perencanaan strategis harus meliputi komponen!komponen
dasar yang teridir dari A
a. Pernyataan misi dan tu%uan umum (overall mission and goals
statement), yang dirumuskan oleh para pimpinan (eskekuti")
mana%emen dan menekankan pemikiran strategis yang dikembangan
dengan target!target kedepan
b. 5nalisis lingkungan (environmental scan or analiysis), dengan
menidenti"ikasi dan menilai serta mengatisipasi "aktor!"aktor
eksternal dan kondisi yang harus diperhitungkan untuk bahan
mem"ormulasikan strategi organisasi
c. :emeriksa keadaan dan sumber daya internal (internal profile and
resource audit), dengan mene7aluasi kekuatan dan kelemahan
organisasi, sehingga dapat dipertimbangkan dalam penyusunan
perencanaan strategis
d. :elaksanakan dan mengawasi rencana strategis (the implementation
and control of the strategic plan)
4elain komponen!komponen diatas dalam proses perencanaan strateigs
ada pula tahapan!tahapan dalam proses perencanaan strategis yang dapat pula
dikatakan seabgai komponen yang peril diperhatikan dalam upaya menyuns
renstra Osborne dan (aebler (-...A?>) memandang beebrapa hal terkait
dengan iniA
a. 5nalisis situasi, baik internal maupun ekstrenal (analysis of the
situation, both internal and eksternal)*
b. Diagnosis, atauidenti"ikasi isu!isu kunci (diagnosis, or identification
of the key issues facing the organization)
c. :ende"inisikan misi organisasi (definition of the organization3s
fundamental mission)
d. :engartikulasian tu%uan dasar organisasi (articulation of the
organization3s basic goals)
e. :enciptakan sebuah 7isiA keberhasilan seperti apa yang diinginkan
%creation of a vision+ what success looks like)*
f. :engembangkan suatu strategi untuk meralisasikan 7isi dan tu%uan!
tu%uan (development of a strategy to realize the vsion and goals)
g. :engembangkan %adwal untuk melaksanaan strategi (development of
a timetable for that strategy)
h. :engukur dan menge7aluasi hasil (measurement and evaluation of
results)
Dalam rangka penyusunan perencanaan strategis tersebut, beberapa
proses yang diperlukan antara lainA
a. :erumuskan 7isi dan misi organisasi
b. :elakukan analisis 4WOT dalam rangka identi"ikasi lingkungan
internal dan eksternal
c. :engidenti"ikasi isu strategis
d. :erumuskan strategi untung mengelola isu
e. ,mplementasi
Misi menempati urutan pertama karena keberadaan 7isi sangat penting,
khususnya untuk langkah kesuksesan masa depan yang men%adi impian
realistis Misi merupakan sesuatu yang dicita!citakan, nilai yang hendak
dike%ar atau kondisi ideal di masa depan yang ingin diwu%udkan Bryson
(-..3A-=?) mengemukanan tentang 7isi sebagai suatu deskripsi yang %elas
dan ringkas tentang organisasi atau komunitas harus seperti apa ketika
organisasi tersebut berhasil mengimplementasikan strateginya dan mencapai
seluruh potensinya
@ungsi 7isi bagi suatu organisasi adalah memberikan arahan kepada
organisasi, kemana arah organisasi akan menu%u Misi yang %elas %uga akan
mendorong anggota organisasi melakukan perubahan untuk menu%u kepada
7isi, atau dengan katalain 7isi merupan driving forces perubaha 2ntuk
mewu%udkan 7isi tersebut, misi men%adi langkah!langkah strategis yang
kemudian harus diambil dalam upaya merealisasikan 7isi :isi memberi
gambaran global mengenai langkah!langkah strategis seperti apa yang perlu
diambil
Perumusan suatu rencana strategi untuk pengembangan potensi
pariwisata harus mencakup semua strategi, baik untuk daerah tu%uan wisata
itu sendiri maupun untuk perusahaan!perusahaan yang berkegar dalam usaha
pariwata yang terlibat dalam kegiatan pariwisata di daerah <encana strategi
hendaknya mencakpu program dan kegiatan yang kini sedang dilaksanakan
dengan memperhatikan, apakahah kegiatan dan program tersebut rele7an
dengan kondisi yang ter%adi di daerah
6olter dan @o) (dalam Joeti, #$$#A-) mengingatkan perumusan suatu
strategi harus berdasarkan dan berpedoman kepadaA environment analysis,
resource analysis dan goal formulation steps* Dalam perumusan strategi suatu
daerah tu%uan wisata, dian%urkan untuk melakukan tiga tingkatan, yaituA
pertama, melakukan analisis terhadap perusahan!perusahaan kelompok
industry pwariwsata ang terdapat di daerah tu%uan wisata tersebut Kedua,
penyusunan strategis yang menyangkut kebi%akan pemerintah daerah tentang
pengembangan pariwisata, dan ketiga, strategi pengembangan pariwisata
secara regional menyangkut aksesibilitas, "asilitas, ob%ek dan atraksi wisata
dan sarana pendukung lainnya
2.5. 'onse( Perumusan #trategis dalam Pengembangan #umber Da)a
Par&isata
Dari teori perumusan strategis yang telah dikemukakan dimuka, untuk
men%abarkannya pada dataran teknis, perlu dilakukan pengonsepan
perumusan strategis dalam pengembangan sumber daya pariwisata 6onsep
tersebut merupakan unsur turunan yang akan men%adi pemandu menyusun
program!program teknis dalam rangka pengembangan pariwisata secara
umum
2ntuk membuat suatu rumusan strategi bagi Pemerintah 6abupaten
Wonosobo, khususnya untuk Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan dalam
mengembangkan potensi pariwisata sebagaimana yang penulis harapkan
dalam penyusunan tesis ini, penulis menggunakan pendekatan perencanaan
strategis pada langkah!langkah proses perencanaan strategis yang dikemukan
oleh Bryson (-..3A33) yakniA
a. :emprakarsai dan menyepakati suatu proses perencanaan strategis
b. :engidenti"ikasi mandate organisasi
c. :emper%elas misi dan nilai!nilai organisasi
d. :enilai lingkungan ekstrnal A peluang dan ancaman
e. :enilai lingkungan internal A kekuatan dan kelemahan
f. :engidenti"ikasi isu strategis yang dihadapi organisasi
g. :erumuskan strategi untuk mengelola isu
h. :enciptakan 7isi organisasi yang e"ekti" bagi masa depan
5dapun terkait dengan langkah!langkah yang dirumuskan Bryson
tersebut, secara umum akan digunakan oleh penulis sebagai pendekatan untuk
perumusan perencanaan strategis ;angkah!langkah tersebut apabila
di%abarkan dalam skema besar adalahA
2.5.1. :engidenti"ikasi mandat organisasi
2.5.2. 5nalisis terhadap lingkungan strategis, berupaL
2.5.2.1. Penilaian ;,ngkungan ,nternal :engacu pada > kategori
utama, yaituA
2.5.2.1.1. 4umber Daya (input)
:erupakan kumpulan dari "aktor!"aktor yang
tersedia yang dikendalikan atau dimiliki oleh suatu
organisasi 4umber daya merupakan input proses
produksi organisasi seperti kemampuan sta",
anggaran serta sarana dan prasaran pendukung
6elangkaan sumber daya tetap merupakan hambatan
bagi pelaksanaan kegiatan organisasi 4uatu rencana
apabila tidak didukung oleh mobilisasi sumber daya
yang layak, tidak akan dapat diubah men%adi suatu
tindakan Perkiraan sumber daya akan terutama
memperhatikan implikasi "inancial, sebagai kondisi
apriori dari karakter in7estasi dalam rencana
tindakan
2.5.2.1.2. 4trategi sekarang (proses)
4trategi sekerang menyangkut strategi yang telah
dilakukan sekarang 2ntuk itu makan perumusan
strategi yang dilkaukan tersebut pada dasarnya perlu
memedomani para pemimpin dalam menetapkan
akti7itas yang akan ditekuni organisasi, tu%uan akhir
yang ingin dicapai 5ncangan "ormulasi strategi
merupakan penyempurnaan dari ancangan
perencanaan %angka pan%ang Proses untuk membuat
strategi biasanya perlu diawali dengan menetapkan
7isi!misi organisasi sampai penetapan strategi
2.5.2.1.3. 6iner%a (output)
6iner%a suatu organisasi public khususnya
pemerintah merupakan hasil ker%a dan kemampuan
sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi
yang bersangkutan atau dengan kata lain kema%uan
dan kiner%a suatu organisasi public sangat tergantung
kepada kemampuan dan etos ker%a para
stakeholders yang berkepentingan dengan
organisasi 6emampuan dan etos ker%a dimaksud
adalah kemampuan dan etos ker%a di dialam
mengoptimalkan dimensi!dimensi territorial
akti7itas organisasi public baik pada aspek ekonomi,
sosial, budaya, politik dan teknologi, implicit
kemampuan menciptakan kese%ahteraan setiap warga
masyarakat maupun stakeholders*
2.5.2.2. Penilaian lingkungan eksternal mengacu pada ? kategori,
yaituA
2.5.2.2.1. @aktor Politik
Dalam "aktor ini perlu mendapatkan perhatian dan
harus disimak dan dinilai degan cermat meliputiL (a)
kondisi kestabilan politik dalam negeri, stabilitas
politik dalam negeri memberikan peluang bagi
pemerintah daerah untuk meningkatkan
kese%ahteraan masyarakat dan mendapatkan otonomi
yang lebih luas dan nyata Pada tingkat
internasional, perlu dipela%ari tentang iklim politik
internasional, di kawasan!kawasan tertentu dan
beberapa 'egara yang tekait dengan kegaitan
pembangunan (b) 6onsistensi dari kebi%akan dan
peraturan daerah, konsistensi dari kebi%akan dan
peraturan pemerintah sangat diharapkan agar proses
mana%erial organisasi public pada tingkat di
bawahnya akan ber%alan sesuai dengan yang
direncankan 6onsistensi yang dimaksud adalah
kebi%akan, peraturan!peraturan maupun undang!
undang
2.5.2.2.2. @aktor Ckonomi
Jang dimaksud engan "aktor ekonomi adalah
berbagai "aktor di bidang ekonomi dalam
lingkungan mana suatu organisasi bergerak atau
beroperasi 6arena pola konsumsi dipengaruhi oleh
kese%ahteraan relati7e berbagai segmen pasar, dalam
perencanaan strategis setiap organisasi harus
mempertimbangkan kecenderungan ekonomi di
segmen!segmen yang mempengaruhinya
Dalam "aktor ekonomi yang perlu disimak dan
dinilai adalahA a) situasi ekonomi saat ini dan arah
perubahan pada masan yang akan dating, ditngkat
nasional, regional dan internasional b) 6ondisi saat
ini dan arah perubahan dari tingkat pertumbuhan
ekonomi yangmeliputi antara lainA produk domestic
regional buto (PD<B), ketersediaan modal dan
tingkat pendapatan
2.5.2.2.3. @aktor 4osial
Dalam bidang sosial, "aktor!"aktor yang perlu
mendapatkan perhatian dan dinilai antara lian yang
berkaitan denganA nilai$nilai yang dianut, sikap,
pandangan dan pola hidup dan kebudayaan Pada
aspek lain perubahan sosial yang merupakan suatu
perubahan yang dinamis, yang terus menerus ter%adi
sebagai hasil suatu usaha manusia untuk
mengendalikan dan menyesuaikan diri dengan
"aktor!"aktor lainnya, agar dapat memuaskan
kebutuhan (need) dan keinginan (want) mereka
@aktor yang perlu dipertimbangkan untuk dinilai
adalahL %umlah penduduk, tingkat pertumbuhan,
pendidikan dan pola hidup
2.5.2.2.4. @aktor Teknologi
2ntuk menghindari keusangan dan mendorong
ino7asi, organisasi harusmewaspadai perubahan
teknologi yang mungkin mempengarhuinya
5daptasi teknologi yang kreati" dapat membuka
kemungkinan terciptanya produk baru,
penyempurnaan produk yang sudah ada atau
penyempurnaan dalam teknik produksi dan
pemasaran Terobosan teknologi dapat mempunyai
dampak segera dan dramatic atas lingkungan
organisasi, terobosan teknologi dapat membuka
pasar dan produk baru yang canggih Dengan
perubahan teknologi yang pesat, adalah penting bagi
organisasi untuk segera teliti mengamati elemen
yang berbeda dalam segmen teknologi
2.5.3. ,denti"ikasi isu!isu strategis
;angkah ketiga ini merupakan langkah yang paling penting dalam
rangka merumuskan strategi pengembangan sector pariwisata, karena
menurut Bryson (#$$$A -0-) mengidenti"ikasi isu!isu strategis adalah
%antung dalam proses perencanaan strategis
Dari beberapa isu yang telah teidenti"ikasi, maka untuk mengetahui
ukuran tentang bagaiman stragisnya suatu isu dengan menggunakan
litmus test 2ntuk lebih %elas, dapat dilihat dari table dibawah iniA
Tabel ,,-
;itmus Test untuk ,su!isu 4trategis
Pemerintah 6abupaten Wonosobo dalam Pengembangan Potensi Pariwisata
No Pertan)aan #kor * #kor + #kor ,
- 6apan tantangan atau peluang isu!isu
strategis ada dihadapan organisasiN
4ekarang Tahun depan
Dua tahun atau
lebih dari sekarang
# 4eberapa luas isu tersebut akan
berpengaruh kepada organisasiN
,nstansi tunggal
Beberapa
instansi
4eluruh instansi
> 4eberapa banyak resiko
keuanganEeluang keuangan instansi
anda
6ecil (kurang dari
-$ persen)
4edang (antara
-$!#3 persen)
Besar (lebih dari #3
persen)
? 5kankah strategi!strategi bagi
pemecahan isu akan memerlukanA
1. Pengembangan sasaran dan
program pelayanan baruN
2. Perubahan signi"ikan dalam
sumber!sumber
keuanganEanggaranN
3. Perubahan signi"ikan dalam
peraturan perundang!
undanganN
4. Penambahan atau modi"ikasi
"asilitas utamaN
5. Penambahan sta" yang
Tidak Ja
signi"ikanN
3 Bagaimana pendekatan yang terbaik
bagi pemecahan isuN
&elas siap
diimplemntasikan
Parameter luas
agak terperinci
Terbuka luas
0 Tingkat mana%emen terendah
manakah yang dapati menetapkan
bagaimana menaggulangi isuN
4ta" lini
6epala sub
dinas
6epala dinas
1
6onsekuensi apakah yang mungkin
ter%adi bila isu ini tidak diselesaikanN
5da gangguan
ine"isiensi
6ekacauan
pelayanan,
kehilangan
sumber dana
6ekacauan
pelayanan %angka
pan%ang dan biaya
besarEpenghaislan
merosot
= 4eberapa banyak dinasEinstansi
lainnya yang dipengarhui dan
dilibatkan dalam pemecahanN
Tidak ada
4atu sampai
tiga
Cmpat atau lebih
. Bagaimana sensi7itas atau charged isu
ini terhadap nilai!nilai sosial, politik,
religious dan cultural komunitasN
;unak 4edang keras
4umberA Bryson (#$$$A -=?)
BAB III
ME$D$L$-I PENELIIAN
3.1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian yang penulis lakukan, penulis menggunakan metode
deskripti" dengan pendekatan kualitati" Pendekatan metodologi ini
memungkinkan untuk menya%ikan data yang dapat memberikan gambaran
atau mendeskripsikan secara sistematis, "actual dan akurat terhadap ob%ek
yang diteliti :etode ini merupakan salah satu dari beberapa %enis penelitian
yang dinilai paling cermat dalam mengukur "enomena tertentu
:enurut &azuli 5khmad dan 'ur Widiastuti (#$-$A->) penelitian
deskripti" adalah pengumpulan data untuk diu%i hipotesis atau men%awab
pertannyaan mengenai status terakhir dari subyek penelitian Tipe yang palin
gumum adalah penilaian sikap atau pendapat terhadap indi7idu, organisasi,
keadaan atau prosedur
Dari pengertian diatas, ada dua kemungkinan yang dapat diambil dalam
penelitian menggunakan metode ini, yakni mengumpulkan data untuk diu%i
hipotesis dan men%awab pertanyaan mengenai situasi terakhir dari obyek
penelitian Dalam penulisan ini, penulis mengembangkan konsep
menghimpun "akta tetapi tidak melakukan pengu%ian hipotesis
Terkait dengan penelitian ini, yang dimaksud orang dalam lingkungan
hidupnya adalah mereka yang terlibat dalam pengembangan potensi
pariwsata, yaitu pemerintah daerah, stakeholders, yang terkait dengan
pariwisata dan masyarakat yang mengenal dampak dari pengembangan
pariwisata
Berdasarkan pendapat!pendapat diatas, maka penlis akan melakukan
penelitian terhadap bagaiman aupaya!upaya yang seharusnya dilakukan oleh
Pemerintah 6abupaten Wonosobo dalam rangka mengembangkan sector
pariwisata, dimana potensi pariwsata sangat besar tetapi tidak dikelola secara
pro"essional sehingga akan mendatngkan man"aat bagi peningkatan
kese%ahteraan masyarakat
3.2. As(ek )ang Diteliti
Dalam penelitian ini, penulis lebih mem"okuskan pembahasan pada
aspek sebagai berikutL
3.2.1. :isi dan :andat Organisasi
:isi adalah tu%uan yang hendak diwu%udkan pemerintah 6abuaten
Wonosobo dalam upayanya mengembangkan potensi pariwisata di
daerahnya 4ementara pengamatan terhadap "aktor misi adalah apa
yang hendak diwu%udkan oleh Pemerintah 6abupaten Wonosobo
apabila mandate tersebut dilaksanakan
4edangkan madat adalah apa yang seharusnya dilakukan oleh
Pemerintah 6abupaten Wonosobo dalam pengembangan potensi
pariwisata @aktor yang diamati adalah seluruh tugas dan kewa%iban
yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah 6abupaten Wonosobo
3.2.2. ;ingkungan ,nternal
;ingkungan internal yaitu berbagai "aktor lingkungan yang berada di
dalam tubh organisasi pemerintah daerah yang berkaitan dengan
pariwsata yang berpengaruh secara langsung atau tidak langsung
terhadap pencapaian 7isi, misi dan mandate organisasi yang
merupakan kekuatan dan kelemahan organisasi yang meliputi antara
lainL
a. @aktor 4umber Daya (,nput) yaitu gambaran sumber daya,
anggaranEdana, "asilitasEsarana dalam rangka pengembangan
potensi pariwisata oleh Pemerintah Daerah
b. @aktor 4trategi (proses), yaitu gambaran strategi pengembangan
potensi parwisata yang telah ditetapkan di 6abupaten Wonosobo
yang dapat dika%i melluik kebi%akan apa yang telah dilakukan
pemerintah kabuapten dalam meman"aatkan sumber daya, dana,
4D,:, "asiltas yang dimiliki oleh pemerintah daerah untuk
pengembangan potensi pariwisata
c. @aktor 6iner%a (output), yaitu gambaran hasil yang telah dicapai
oleh Pemerintah 6abupaten Wonosobo dalam rangka melakukan
pengembangan potensi pariwisata
3.2.3. ;ingkungan Cksternal
Jang dimaksudkan dengan lingkungan eksternal adalah berbagai
"kator lingkungan yang berda di luar organisasi Pemerintah 6abupaten
Wonosobo yang dapat mempengarhui secara langsung atau tidak
langsung terhadap pencapaian 7isi dan misi di sector pariwisata
a. @aktor Politik, yaitu menyangkut berbagai kebi%akan pemerintah,
khususnya di bidang pariwisata atau yang memiliki keterkaitan
dengan bidang tersebut dimana dapat memberikan dampak
langsung atau tidak langsung terhadap pengembangan potensi
pariwisata, yaitu komitmen!komitmen politik, perungang!
undangan, pemgbanungan dan sebagainya
b. @aktor Ckonomi, yaitu berbagai kecenderungan dinamika
perekonomian di luar sector pariwisata yangmemberikan dampak
langsung atau tidak langsung terhadap pengembangan sector
pariwisata
c. @aktor 4osial, yaitu berbgai gambaran keadaan sosial budaya
masyarakat yang memberikan dampak langsung atau tidak
langsung terhadap pengembangan potensi pariwisata berupa
kebiasaan hidup (li"estyle) maupun budaya masyarakat
d. @aktor Teknologi, yaitu perkembangan teknologi yang memberikan
dampak langsung atau tidak langsung tehadap pengembangan
potensi pariwisata
3.3. eknik Pengum(ulan Data
2ntuk kepentingan pengumpulan data, beberapa pendekatan yang penulis
lakukan adalahA
a. Pengamatan (Obeser7asi)
Jaitu melakukan pengamatan secara langsung berkaitan dengan
kondisi lokasi penelitian maupun terhadap hal!hal lain yang terkait
dengan tu%uan penelitian, untuk mendapatkan data yang obyekti"
b. Wawancara (inter7iew)
Teknik wawancara atau inter7iew merupakan teknik dalam
pengumpulan data yang dilakukan dengan Tanya %awab secara bebas
namun tetap terarah, maksudnya bahwa dalam melakukan
wawancara, peneliti tetap berpedoman pada pertanyaan!pertanyaan
yang telah disiapkan Tidak terlepas dari itu peneliti %uga akan
mengembangkan pertanyaan!pertanyaan yang si"atnya spontan untuk
menun%ang data!data penelitian ini Wawancara diarahkan kepada
pihak!pihak yang memiliki keterlibatan langsung dengan penelitian
ini
c. 4tudi Dokumenter
Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
mempela%ari dokumen!dokumen yang berkaitan denganpenelitian ini
berupa catatan!catatan, arsip!arsip dan kumpulan peraturan
perundang!undangan, sertalaporan!laporan dari dinas!dinas terkait
dengan penelitian ini
3.4. #umber Data
Dalam rangka pengumpulan data yang menun%ang penelitian ini, maka
peneliti akan menetapkan sumber data sesuai dengan data yang dibutuhkan
2ntuk itu maka peneliti menetapkan beberap aorang sebagai sumber data
sebagai berikut A 6epala Bagian Pemasaran 4ekreatiat Daerah 6abuapaten
Wonosobo, 6elaa Dinas Peker%aan 2mum, 6epala Dinas Perhubungan,
6epala Bappeda, 6epala Dabang PT Telkom, 6epala Dinas Pariwisata dan
6ebudayaan dan sebagainya
3.5. eknik Analisis Data
Dalam menganalisis data yang akan diperoleh dalam penelitian ini, maka
penulis akan mempergunakan teknik analisis kualititati", yaitu teknik analisis
yang dilakukan mellaui pemikiran logis, baik secara indukti", dedukti",
analogi, maupun komparati" dengan tu%uan untuk memperoleh suatulangkah
strategis dalam pengembangan pariwisata
Data!data yang diperoleh dalam penelitian ini akan diproses dengan
analisis data yang mengacu pada model perencanaann strategis dan dalam hal
ini dibagi dalam pbeberapa tahapan proses, yakniL
a. :engidenti"ikasi 7isi, misi dan madat organisasi, dengan menanalisis
data sekunder berupa peraturan perundang!undangan yang berlaku
b. 5nalisis 4WOT A yaitu dengan menganalisis data sekunder maupun
data primer untuk menilai lingkungan internal berupa kekuatan dan
kelemahan denganmemantau sumber daya (input), strategi (proses)
dan kiner%a (output) ;ingkungan kesternal berupa peluang dan
ancaman dengan memantau berbagai kekuatan kecenederungan
politik, ekonomi, sosial dan teknologi
c. :engidenti"ikasi isu!isu strategisL dalam proses identi"ikasi isu
strategis selain berpegang pada hasil analisis 4WOT %uga harus tidak
terlepas dari 7isi dan misinya sehingga strategi yang akan
dikembangkan akan menu%u pada pencapaian 7isi dan misi tersebut
Bryson mengemukakakn ada empat pendekatan untuk merumuskan
isu strategis yaituA -) Pendekatan langsung (the direct approach)L #)
pendekatan sasaran (the goals approach) dan >) Pendekatan 7isi
kebehrasilan (the vision of the success approach)
Pendekatan langsung meliputi %alna lurus dari ulasan terahdap
mandate, misi dan 4WOT (kekuatan!kelemahan!peluang dan
ancaman) hingga identi"ikasi isu!isu strategis Pendekatan ini
merupakan yang tebaik ketika tidak adak kesepakatan tetnang sasaran
(goals), atau %ika ada kesepakatan tentang sasaran, maka sasaran itu
sendiri terlalu abstrak untuk digunakan Dengan kata lain pendekatan
langsung akan beker% sangat baik ketika tidak ada kesesuaian nilai
Pendekatan langsung akan sangat baik %ika tidak ada 7isi keberhasilan
sebelumnya dan megembangkan 7isi berdasarkan konsensus akan
terlalu sulit
Pendekatan sasaran dapat beker%a %ika kesepakatan yang agak luas
dan mendalam tentang sasaran dan tu%uan organisasi serta %ika
sasaran dan tu%uan itu cukup terperinci dan spesi"ik untuk memandu
pengembangan strategi Pendekatan ini %uga dapat diharapkan beker%a
ketika ada struktur otoritas herarkis dengan para pemimin di puncak
dapat memksakan ssaran itu pada keseluruhan system Pendekatan ini
lebih mungkin beker%a dalam organisasi public yang ber"ungsi
tunggal dari pada dalam situasi multi organisasi atau multi "ungsi
Pendekatan 7isi keberhasilan men%adi sangat berguna %ika organisasi
kesulitan mengidenti"ikasi isu!isu strategis secara langsung &ika
tidak ada kesepakatan sasaran dan tu%uan yang terperinci dan spesi"ik
serta akan sulit mengembangkan strategi, dan %ika perubahan drastic
mngkin diperlukan Pendekatan ini lebih mungkin beker%a dalam
organisasi nirlaba ketimbang organisasi public
:engingat bahwa Pemerintah 6abupaten Wonosobo adalah
organisasi public, maka pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan langsung yaitu setelah identi"ikasi imisi,mandate dan
4WOT langusng melakukan identi"ikasi isu!isu strategis
d. :enge7aluasi isu strategis, berdasarkan isu!isu strategis yang telah
ditetapkan pada tahap ketiga, maka tahap ini bertu%uan untuk
mengukur tingkat kestrategisan suatu isu dengan mempergunakan
alat ukur berupa litmus test
e. :erumuskan Program 4trategisA program strategis disusun sebagai
respon terhadap isu!isu strategis yaitu apa yang akan dilakukan oleh
organisasi untuk menanggulangi isu Pada tahap ini dirumuskan
rencana langkah!langkah strategis, alternati" kebi%akan mendasar
yang akan dilalkukan untuk menanggulangi atau men%awab isu
strategis
BAB I.
HA#IL DAN ANALI#I# HA#IL PENELIIAN
4.1. .isi/ Misi/ Mandat 'abuaten 0onosobo dan #trategi 'ebi!akan #ektor
Pari&isata
:en%abarkan 7isi, misi dan mandate 6abupaten Wonosobo terkait
dengan perihal pengembangan sumber daya pariwisata merupakan langkah
awal sebelum melakukan analisis mendalam mengenai hal tersebut yang
selan%utnya akan digunakan sebagai kerangka acuan dalam rangka menyusun
program dan teknis pelaksanaan pengembangan pariwisata
Perihal pembangunan pariwisata ini, 6abupaten Wonosobo memiliki 7isi
*Mewu4udkan $onosobo sebagai daerah tu4uan wisata utama %main tourism
destination) di "ndonesia yang berkualitas dan bernilai ekonomis tinggi,
dengan cirri khas wisata alam %natural tourism) yang mampu menampilkan
inovasi dan kreasi baru berdasarkan indigenous value dari potensi yang
ada5*
Dengan adanya 7isi tersebut, Pemerintah 6abupaten Wonosobo terus
melakukan berbagai upaya kegiatan agar 7isi tersebut secara bertahap dapat
terealisasi Dalam penerapan 7isi tersebut, Pemerintah 6abupaten Wonosobo
kemudian menurunkan 7isi tersebut kedalam konsep!konsep yang lebih teknis
berupa misi pengembangan pariwisata 4pillane, &ames (#$$-A#-)
mengemukanan misi adalah tu%uan (prupose) yang unik yang membedakan
dari perusahaanEorganisasi lain yang se%enis dan mengidenti"ikasi cakpuan
operasinya
Pengembangan pariwisata di 6abupaten Wonosobo merupakan bagian
dari pembangunan pariwisata nasional dan wilayah pengembangan wisata
+al ini berarti misi yang akan dilaksanakan disusun dalam kerangka misi
pengembangan pariwisata nasional dan wilayah 'amun demikian,
penyusunan misi pengembangan pariwisata 6abupaten Wonosobo tetap akan
mempertimbangkan karakteristik wisata yang ada serta 7isi pengembangan
pariwisata akan dicapai
+asil dari analisis penyusunan misi tersebut oleh Pemerintah 6abupaten
Wonosobo adalahA
a. :engembangkan produk wisata yang 7ariati" dengan tingkat
pelayanan tinggi sehingga mampu menarik dan menahan wisatawan
yang dating berkun%ung
b. :emperbesar penerimaan Pendapatan 5sli Daerah dari sector
pariwisata
c. :ampu berperan dalam pengembangan dan peningkatan kualitas
sumber daya manusia
d. :emperluas kesempatan ker%a bagi masyarakat luas
e. Berorientasi pada pengembangan usaha skala kecil dan menengah
f. :en%adikan pariwisata sebagai agen pelestari adat dan budaya serta
lingkungan
g. :ampu mendukung kegiatan pembangunan dan pengembangan
wilayah seara umum
h. :embentuk suatu kesadaran dari stakeholders, pengusaha di bidang
pariwisata dan masyarakat untuk mengembangkan pariwisata yang
ramah lingkungan baik "isik maupun non "isik sehingga
pengembangan pariwsata dapat diterima secara sosial (sosiocultural
acceptable) dan ekologis (ecologically sustainable)
4.2. Analisis Lingkungan Internal
4.2.1. 5spek ,nput (4umber Daya)
5spek sumber daya merupakan aspek yang paling penting,
gabungan dari unsur ini merupakan energy yang menentukan apakah
kepariwisataan dapat ber%alan sesuai dengan harapan atau tidak 5spek
input sendiri meliputi sumber daya manusia, sumber daya anggaran,
sumber daya sarana dan prasarana, in"ormasi dan budaya organisasi
yang dimiliki oleh Pemerintah 6abupaten Wonosobo dalam rangka
pengembangan potensi
4.2.1.1. 4umber Daya :anusia
5spek sumber daya manusia (4D:) adalah aparartur yang
ada di %a%aran Pemerintah 6abupaten Wonosobo, lebih spesi"ik
tenaga yang dimiliki Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan 4aat
ini secara kuantitas, %umlahnya masih harus diperhitungkan
ulang untuk kabupaten yang memiliki potensi wisata cukup
besar Betapa tidak, 4D: yang dimiliki oleh instansi tersebut
apabila dibandingkan dengan beban ker%a yang harus
ditanggung memiliki %arak yang cukup %auh, akibatnya satu
4D: diwa%ibkan untuk menger%akan peker%aan yang
seharusnya untuk dua atau tiga orang tenaga Pada instansi!
instansi tersebut, %umlah pengawainya kurang memenuhi
target, kekurangan %umlah pegawai ini diakibatkan oleh
6abupaten Wonosobo merupakan kabupaten yang baru
dimekarkan 2ntuk itu pemerintah daerah berupaya untuk
memenuhi target %umlah pegawai dengan melakukan
rekrutmen sesuai dengan kemampuan yang tersedia
4ementara itu, apabila ditin%au dari sisi kualitas,
kondisinya tidak kalah memprihatinkan, betapa tidak dari
%umlah 4D: yang ada, masih banyak egawai yang mempunyai
latar belakang pendidikan kurang memadai 4esuai hasil
obeser7asi yang dilakukan pada masing!masing dinas, kantor,
instansi maupun badan di 6abupaten Wonosobo, dimana
pegawai yang berlatar belakang pendidikan sar%ana 4- pada
masing!masing instansi hanya sebanyak -3 persen dari %umlah
pegawai yang ada
4pesi"ik ke Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan 6abupaten
Wonosobo, sumber daya aparatur khusus di bidang
kepariwsataaan sampai dengan saat ini belum ada +al init
erlihat dari seluruh %umlah pegawai di 6abupaten Wonosobo
hanya satu orang yang mempunya latar belakang pendidikan
kepariwsataan 5kibatnya dalam rangka upaya pengembangan
pariwisata maupun dalam rangka penyusunan rencana
pengembangan pariwisata masih mengalami banyak kendala
2ntuk mengubahnya, tampaknya Pemerintah 6abupaten
Wonosobo harus melakukan langkah antisipasi dengan dengan
mengikutsertakan para pegawai khusus untuk menangani
urusan kepariwisataan dengan mengikuti pendidikan maupun
pelatihan bidang kepariwisataan
Terkait dengan persoalan sumber daya manusia tersebut,
maka di Bagian Pesaran 4ekretariat Daerah 6abupaten
Wonosobo yang diserahi keewenangan untuk menangani
urusan kepariwsataan di 6abupaten Wonosobo dari sisi
kuantitas hanya diperkuat dengan -3 orang pegawai yang
melakukan akti7itas sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan 6omposisi -3 orang pegawai yang ada pada bagian
tersebut dibagi men%adi empat sub bagian
4ecara kuantitas, %umlah tersebut %uga sangat tidak
memadai apabila dibandingkan dengan 7olume ker%a dan
rutinitas yang begitu padat 4ementara ditilik dari sisi kualitas,
rata!rata pegawai yang ada pada bagian tersebut belum
memdai pula +al ini dikarenakan Dinas Pariwsata dan
6ebudayaan merupakan hasil gabungan dari dua macam dinas,
masing!masing Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan dan 4ub
Bdinas 6ebudayaan yang tadinya berada di bawah Dinas
Pendidikan 6emudian, berbagai macam mutasi pegawa dan
wa%ar apabila dilihat dari kedua tolok ukur tersebut keberadaan
sumber daya manusia tidak memenuhi target
:enilik pada internal Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan,
ternyata sumber daya manusia yang ada secara kualitas %uga
masih belum memadai, hal ini akan tampak %elas pada table
dibawah iniA
Tabel ,M-
4usunan 6epegawaian :enurut Tingkat Pendidikan
Pada Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan
6abupaten Wonosobo
Tahun #$-$
No Pendidikan
Jenis 'elamin
Jumlah Prosentase
L P
Pendidikan Formal
- 4D 3 ! 3 -$,0>
# 4:P # ! # ?,#3
> 4:5 -> ? -1 >0,-1
? 4ar%ana :udaEDiploma # 0 = -1,$#
3 4- . 3 -? #.,1=
0 4# - ! - #,-#
Jumlah ># -3 ?1 -$$
Latihan Jabatan
- Diklat Pim ,M -$ 0 -0 >?,$?
# Diklat Pim ,,, > > 0,>=
> Diklat Pim ,, ! ! ! $
Jumlah -$ . -. ?$,?#
Sumber + Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten $onosobo, diolah
Berdasarkan table diatas, diketahui bahwa tingkat
pendidikan pada Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan 6abupaten
Wonosobo sangat tidak memadahi karena didominasi oleh
lulusan 4:5 sedera%at sebanyak >0,-1 persen Disamping itu,
tenaga yang belum mengikuti pelatihan %abatan %uga terbilang
cukup banyak yang prosentasenya mencapai 3.,0= persen
Pengalaman pendidikan dan pelatihan dibidang pariwisata
yang belum memadai tersebut, membuat para pegawai beker%a
hanya berdasarkan tugas pokok dan "ungsi yang harus
diker%akan 4ementara kreati7itas dan ino7asi tidak terlalu
'ampak kental dalam nuansa ker%a para pegawai @akta
tersebut membuat sangsi ketika harus menyusun perencanaan
pengembagan pariwisata sesuai dengan target dan tu%uan yang
dikehendaki
4.2.1.2. 4umber DanaE5nggaran
5nggaran adalah salah satu sumber daya yang cukup 7ital
untuk mendapatkan perhatian Operasional tugas!tugas rutin
maupun pembangunan yang harus dilakukan tergantung dari
%umlah "aktor ini, apabila mendapatkan prosi yang kecil, maka
rencana pembangunan yang sudah tertata sedemikian bagusnya
akan runtuh dengan sendirinya 6etersediaan anggaran dan
kemamuan mengelola dan meman"aatkannya secara optimal
sangat mempengaruhi produkti7itas bahkan bermuara pada
keberhasilan kiner%a organisasi 4ehubungan dengan hal
tersebut Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan yang berkaitan
langsung harus terlibat akti" dalam menentukan anggaran yang
dibutuhkan untuk realisasi perencanaan
Dalam program pembangunan daerah (Properda)
6abupaten Wonosobo #$$0!#$-$, disebutkan bahwa
kebi%akan sector pariwisata men%adi bagian dari pembangunan
bidang ekonomi 5rah kebi%akan pariwisata dan kebudayaan
adalah meningkatnya peran pariwiasata sebagai sector andalan
yang mampu menggalakkan ekonomi termasuk kegatan sector
lain, sehingga dapat meningkatkan lapangan ker%a, pendapatan
masyarakat, pendapatan daerah, pendapatan 'egara dan
meningkatkan de7isa melalui upaya pengembangan potensi
kepariwisataan
Properda tersebut mengisyaratkan dilakukannya program!
program teknis, seperti A
a. Program pengembangan obyek wisata
b. Program pengembangan penyuluhan tenaga
kepariwisataan
c. Program pengembangan promosi dan pemasaran
wisata
d. Program pengembangan sarana dan prasarana
pariwisata, dan
e. Program pelestarian dan pengembangan budaya
Wonosobo
4ementara itu, dari data yang dilansir Dinas Pariwisata
dan 6ebudayaan dalam tahun anggaran #$-$, sedikitnya ada
lima program besar yang akan diusung :asing!masing dapat
dilihat dari table berikutL
Tabel ,M#
<incian Program dan <Calisasi
Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan 6abupaten Wonosobo
Tahun 5nggaran #$-$
No PR$-RAM
REALI#A#I
AN--ARAN
-
Program Pengembangan Pemasaran
Pariwisata
<p >>$$$$$$$,!
# Program Perencanaan Pembangunan Daerah <p 13$$$$$$$,!
>
Program Peningkatan 4arana dan Prasarana
5paratur
<p 3$$$$$$$,!
? Program Pengembangan 'ilai Budaya <p -3$$$$$$$,!
3 Program Pelayanan 5dministrasi 6antor <p #10>0.13$,!
Jumlah R(1 *12231,341526/7
4umber A Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan 6abupaten Wonosobo, diolah
:elihat anggaran %umlah tersebut, maka dana yang
disediakan oleh pemerintah 6abupaten Wonosobo dalam upaya
pembangunan sumber daya pariwisata dinilai telah mencukupi
+al ini menun%ukkan, Pemerintah 6abupaten Wonosobo sudah
mulai memahami betapa pentingnya upaya pengembangan
pariwisata dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah
(P5D) serta multiple e""ect yang ditimbulkan karenanya untuk
masyarakat disekitarnya
Pada model pemerintahan otonomi daerah, peran legeslati"
dalam menentukan angka!angka penganggaran sangat terlihat
paling mencolok Dimana setiap angka yang ditetapkan adalah
bagian dari campur tangan mereka se%ak mulai pengusulan
anggaran dari masing!masing dinas 2ntuk itu, komitmen para
anggota dewan dalam upaya pengembangan pariwisata di
6abupaten Wonosobo sangat diharapakan
4.2.1.3. 4arana dan Prasarana
Pengembangan pariwisata adalah kegiatan yang tidak
dapat terpisah dari sarana dan prasarana umum dan berperan
sebagai "aktor penun%ang produk wisata (ambaran kondisi
sarana dan prasarana umum mencakup sarana "asilitas
kesehatan, keamanan dan peribadatan, sedangkan gambaran
kondisi prasarana mencakup transportasi, air serta
telekomunikasi
Dalam hal sarana umum berupa "asilitas kesehatan,
keamanan, peribadatan dan lainnya di 6abupaten Wonosobo
sudah terbilang cukup baik ,klim keamanan yang kondusi"
serta "asilitas kesehatan yang cukup dan tempat peribadatan
yang ada hampir disetiap tempat wisata memberi dampak
positi" terhadap upaya pengembangan pariwisata
4ayangnya, prasarana yang ada kurang begitu mendukung,
terutama dalam hal transportasi Di beberapa ob%ek wisata,
tidak ada %alur trasportasi umum yang memungkinkan
wisatawan dapat mengun%ungi beberapa tempat sekaligus
dengan satu kendaraan Disamping itu, terbelit pula dalam hal
sarana berupa %alan aspal yang belum men%angkau atau
terdapat banyak kerusakan untuk mengakses tempat wisata
tersebut
4ementara itu diinternal Dinas Pariwisata dan
6ebudayaan, beberapa hal yang perlu mendapatkan e7aluasi
antara lain keberadaan gedung yang terpisah antara Bidang
Pariwisata dan Bidang 6ebudayaan Terpisahnya gedung
meski tidak terpaut %auh, namun memberi dampak besar
terhadap pola komunikasi yang dibangun 4ementara itu,
gedung tourist in"ormation center (T,D) kurang begitu terawat
keberadaannya kendati tempatnya sudah sangat strategis, yakni
tepat di depan alun!alun kota Wonosobo
4.2.1.4. ,n"ormasi
2ntuk melakukan perencanaan strategis dalam
pengembangan pariwisata memerlukan in"ormasi yang
mendalam dan akurat ,n"ormasi tersebut diperlukan dalam
upaya pengambilan keputusan dalam rangka pengembangan
pariwisata dan dalam rangka mengantisipasi perubahan!
perubahan yang cepat beruba di masa yang akan datang
Dengan kemampuan mengakses in"ormasi yang cepat,
7alid dan actual sangat mendukung pelaksanaan kiner%a para
pegawai sehingga nantinya memudahkan dalam pengambilan
kebi%akan dan kebi%akan tersebut dapat
dipertanggung%awabkan ,n"ormasi mengenai potensi wisata
yang ada di kabupaten Wonosobo saat ini mulai diupayakan
dengan menysun data!data mengenai pro"il kepariwisataan
yang ada, membuat stiker!stiker, brosur, maupun iklan!iklan
yang terkait dengan potensi wisata yang ada
4elain itu, langkah promo %uga dilakukan melalui internet
dan penggunaan pihak ketiga untuk memasarkan produk
wisata Pihak ketiga yang dimaksud adalah perhotelan, biro
per%alanan wisata, serta pihak lain yang memiliki andil besar
dalam pengembangan potensi wisata 4ecara umum,
pemasaran produk wisata sudah cukup bagus
Problem yang ter%adi %ustru di internal Dinas Pariwisata
dan 6ebudayaan sendiri yang seringkali kurang dapat
mengakses in"ormasi melalui internet, dimana dengan media
ini perkembangan kepariwisataan dunia dapat diperoleh
dengan cepat dan akurat Pemantauan in"ormasi hanya sebatas
pada media massa yang ada

4.2.1.5. Budaya Organisasi
Budaya organisasi lebih mengarah kepada buday aker%a,
kecenderungan yang muncul pada setiap organisasi public
adalah buday ker%a berdasarkan rutinitas peker%aan dan hanya
menunggu perintah atasan, sebagian besar pegawai
menganggap bahwa peker%aan yang diberikan harus ada
imbalan, sehingga setiap peker%aan yang tidak ada imbalannya
merek aenggan untuk menger%akannya
6endati para pegawai telah diberikan ga%i setiap bulannya,
namun mereka hanya melakukan peker%aan rutin sa%a tana ada
pemikiran untuk memberikan gagasan!gagasan baru yang
segar dalam rangka kema%uan daerah, khususnya sector
pariwisata Ctos ker%a yang rendah serta pengaruh budaya lain
%uga men%adi kendala mencapai kema%uan organisasi Para
pegawai tersebut acap kali enggan memberikan kritikan secara
terbuka, usulan atau gagasan!gagasan baru kepada rekan ker%a
maupun kepada atasan mereka Parahnya, budaya ker%a
semacam ini sudah berlangsung lama dan mengakar seolah
men%adi bagian dari pro"esionalitas ker%a mereka, meskipun
sebenarnya men%adi batu sandungan dalam rangka
pengembangan sumber daya pariwisata
Budaya ker%a tersebut sudah hampir merupakan hal yang
lazim ter%adi dalam lingkup Pemerintahan 6abupaten
Wonosobo di semua instansi Tak %arang, tugas dan
tanggung%awab pokok para pegawai seringkali diabaikan
karena mereka mencoba menyibukkan diri pada hal yang
beroientasi proyek, yang diidentikkan dengan uang Begitupun
kritikan!kritikan yang seharusnya dilontarkan oleh pimpinan
kepada bawahan, apabila melakkan pelanggaran!pelanggaran
kepegawaian, hal tersebut tidak pernah dilakukan, apalagi
kepada sesame rekan ker%a dalam satu unit ker%a yang sama
4.2.2. 4trategi yang dilakukan (Proses)
4trategi yang dilakukan adalah berbagai gambaran strategi untuk
pengembangan potensi pariwisata yang telah ditetapkan di 6abupaten
Wonosobo, yang dapat dika%i melalui kebi%akan apa yang telah
dilakukan oleh pemerintah 6abupaten Wonosobo dalam meman"aatkan
sumber daya, danaEanggaran, sumber daya manusia dan srana dan
prasarana yang dimiliki Pemerintah 6abupaten Wonosobo untuk
melaksankan pengembangan potensi pariwisata
4alah satu karakteristik dari pariwisata adalah produk yang di%ual
bersi"at abstrak, tidak nyata hanya berupa pengalaman 4emakin
beragam pengalaman yang dapat diperoleh di tempat wisata, akan
semakin tinggi nilai %ual area tempat wisata tersebut Pemahaman
mengenai hal ini %uga harus men%adi dasar pemikiran pengelola wisata
agar memiliki kreati7itas dalam pengelolaan aspek pariwisata agar
dapat tercipta banyak pengalaman!pengalaman yang dirasakan
pengun%ung
2ntuk memberikan pengalaman kepada wisatawan, maka sumber
daya wisata tersebut harus dikemas dengan baik 4alah satu caranya
adalah dengan menciptakan berbagai %enis kegiatan wisata sesuai
dengan ketersediaan sumber daya wisata tersebut Dengan
pengembangan sumber daya wisata yang ada melalui penciptaan %enis
kegiatan serta didukung dengan "aktor pelengkap kepariwisataan yang
lain, maka diharapkan dapat memberi nilai dari sumber daya tersebut
yang berdampak langsung pada peningkatan dan dapat diman"aatkan
secara optimal
Pada dasranya pengembangan sumber daya wisata bertu%uan untuk
menarik serta menahan wisatawan untuk data serta tinggal lebih lama
di 6abupaten Wonosobo Dengan kondisi tersebut maa sasaran
pengembangan pariwisata berupa peningkatan %umlah kun%ungan serta
tingkat lama tinggal (length of stay), dapat tercapai 2ntuk mendukung
tu%uan tersebut, strategi pengembangan sumber daya wisata yang
ditetapkan adalah dengan (-) Di7ersi"ikasi %enis kegaiatan wisata yang
akan dikembangkan dengan mengeksplorasi sesuatu yang baru serta
pengaturan rute wisata, dan (#) ,ntessi"ikasi dan re7italisasi ob%ek!
ob%ek wisata yang telah ada
4trategi di7ersi"ikasi %enis kegiatan wisata dan pengaturan rute
wisata diarahkan untuk dapat memberikan keragaman pengalaman dan
pilihan kepada wisatawan yang melakukan kegiatan wisata di
6abupaten Wonosobo Dengan kreati7itas di dalam penciptaan dan
pengembangan %enis kegiatan wisata baru maka diharapkan dapat
dihasilkan suatu %enis kegiatan yang berkualitas dan bernilai %ual
tinggi 4edangkan strategi pengaturan rute wisata dimaksudkan untuk
mempertinggi daya dukung pada masing!masing titik sumber daya
wisata
Beberapa tindakan yang diambil untuk mendukung strategi tersebut
adalahA
a. Pembuatan "ilm dokumentasi mengenai alam dan budaya
masyarakat 6abupaten Wonosobo yang ditayangkan di Dieng
Plateau Theatre
b. :endokumentasikan sumber daya wisata yang ada
c. :enciptakan berbagai alternati7e paket %enis kegiatan wisata
d. :engembangkan atraksi wisata budaya melalui e7ent!e7ent
wisata yang menggunakan akar budaya tradisional Wonosobo
e. Pengembangan spiritual tourism*
f. :erencanakan dan menyusun rute wisata
g. Pengembangan proyek percontohan desa wisata di setiap
wilayah adat
4edangkan strategi intensi"ikasi dan re7italisasi ob%ek!ob%ek wisata
merupakan strategi peman"aatan produk yang telah ada dalam arti
lebih ter"okus kepada peman"aatan kapasitas yang telah dimiliki untuk
melayani wisatawan Dengan demikian diperlukan upaya!upaya untuk
pengembangan ob%ek yang telah ada tersebut 2paya pengembangan
tersebut dimaksudkan untuk dapat lebih meningkatkan kualitas ob%ek,
meningkatkan daya tarik serta mampu menciptakan 7ariasi bagi
wisatawan yang melakukan kun%ungan ulang
4trategi ini dilakukan dengan meman"aatkan popularitas dari ob%ek
bersangkutan yang telah terbentuk sebelumnya +al ini berarti
pembangungan dilakukan di lokasi!lokasi yang telah dikenal oleh
wisatawan Dalam strategiini terkandung pula makna pertimbangan
daya dukung untuk pengembangan dan pencegahan degradasi kualitas
ob%ek wisata yang ada
Tindakan yang dilakukan untuk mendukung strategi ini adalahA
a. Penelitian untuk menge7aluasi kondisi ob%ek yang ada untuk
menentukan tindakan yang perlu diambil
b. <e7italisasi ob%ek wisata yang telah ada berdasarkan penelitian
tersebut
c. Perbaikan sarana dan prasarana yang rusak di ob%ek wisata
yang bersangkutan
d. :enyusun site plan dan mengembangkan rencana pengelolaan
e. Penyempurnaan system ticketing yang handal dan berkeadilan
f. :en%adwalkan kembali e7ent!e7ent pariwisata yang telah ada
g. Optimalisasi kualitas pelayanan
4.2.3. +asil yang telah dicapaiE6iner%a (Output)
Penilaian hasil kiner%a merupaka suatu kegiatan yang sangat
penting karena dapat digunakan sebagai ukuran keberhasilan suatu
organisasi dalam mencapai misinya 2ntuk itu maka kiner%a yang
dimaksudkan disini adalah gambaran hasil yang telah dicapai oleh
Pemerintah 6abupaten Wonosobo dalam melakukan upaya
pengembangan potensi pariwisata
Walaupun kondisi eksitting kun%ungan wisatawan yang datang ke
6abupaten Wonosobo, baik wisatawan mancanegara mupun wisatwan
nusantara menun%kkan angka yang sangat rendah Jang ter%adi baru
pergerakan wisatawan local, namun demikian, kondisi ini tidak
menyrutkan semangat pemerintah kabupaten untuk menghidupkan
sector pariwisata di daerahnya
+asil ker%a keras dari pemerintah kabupaten dalam rangka
pengembangan potensi pariwisata adalah dengan dikembangakannya
beberapa ob%ek wisata, antara lain Dieng Plateau Theatre (DPT), Desa
Wisata (iyanti, Desa Wisata 4endangsari, serta ob%ek wisata lainnya
Dalam menun%ang program!program pariwisata, disamping
pembangunan lokasi wisata, %uga dalam tahun anggaran #$-$ ini telah
dilakukan studi kelayakan dalam rangka pembangunan lokasi wisata
kecil dalam %alur transportasi arus lalu lintas dari dan ke Banyumas
Beberapa capaian yang dari kiner%a Dinas Pariwisata dan
6ebudayaan dalam kaitannya mengenai pengembangan pariwisata
sedikitnya ada enam unsur berdasarkan laporan akuntabilitas kiner%a
dinas tersebut, masing!masing adalahL
a. Program pengembangan nilai budaya
b. Program pengelolaan keragaman budaya
c. Program pengelolaan kekayaan budaya
d. Program pengembangan destinasi pariwisata
e. Program pengembangan pemsaran pariwisata
f. Program pengembangan kemitraan
4.3. Analisis Lingkungan Eksternal
@aktor ekstrnal memiliki pengaruh besar dalam upaya pengembangan
sumber daya pariwisata 5nalisis terhadap "aktor ini memungkinkan
pengembangan sumber daya pariwisata dapat dilakukan dengan cermat dan
tepat sasaran 4elain itu, analisis terhadap "aktor ini %uga akan dapat
berpengaruh terhadap tingkat kun%ungan wisata
4.3.1. @aktor Politik
@aktor politik memiliki pengaruh yang cukup besar dalam upaya
pengembangan sumber daya pariwisata, apalagi ditengah
berlangsungnya system otonomi daerah, yang memungkinkan
pemerintah daerah men%adi ra%a!ra%a kecil dalam mengatur rumah
tangganya @aktor politik mempengarhi dalam hal menyangkut
berbagai kebi%akan pemerintah khususnya pemerintah 6abupaten
Wonosobo di sector pariwisata yang memiliki keterkaitan dengan
pariwisata dan memberikan dampak terhadap pengembangan potensi
pariwisata berupa Peraturan Daerah, Perundang!2ndangan, komitmen!
komitmen politik serta regulasi lain, baik "ormal maupun in"ormal
'amun pada sisi yang lain anggaran untuk pembangunan daerah
yang selama ini sebagain besar merupakan subsidi dari pemerintah
pusat melalui 5PBD ,, 5PBD ,,, 5PB' serta paket bantuan lainnya
dengan dipraktekkannya system otonomi daerah berkurang secara
drastic Penurunan ini akan berpengaruh besar terhadap pembangunan
sumber daya pariwisata di 6abupaten Wonosobo Dapat disimpulkan,
bahwa system otonomi daerah selain memberikan peluang untuk
mengatur rumah tangganya sendiri, %uga men%adi ancaman sector
pariwisata yang kehilangan beberapa sumber pokok pengembangan
potensi sumber daya pariwisata
4.3.2. @aktor Ckonomi
@aktor ekonomi dalam lingkungan eksternal dimaksudkan adalah
berabgai kecenderungan dinamika pereknomia di luar sector pariwisata
yang memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap
pengembangan potensi wisata yang tercermin antara lain melalui
"luktuasi produk domestic regional brutto (PD<B), pengaruh krisis
ekonomi dan moneter terhadap perkembanganpariwisata serta
perkembangan ekonomi diluar sector pariwisata
@aktor ekonomi apabila dikaitkan memiliki kaitan erat dengan
tingkat kun%ungan wisata, yang hal itu berarti berpengaruh pula
terhadap pendapatan asli daerah (P5D) 4e%ak krisis ekonomi pada
medio -..1 hingga krisis keuangan dunia pada awal #$-$ lalu
memberi dampak besar terhadap peningkatan aspek pengembangan
sumber daya pariwisata 4alah satu indikatornya adalah menurunnya
nilai tukar rupiah terhadap dollar mata uang luar negeri lainnya Dalam
skala lebih detil, pengaruh ini %uga berdampak pada menurunnya daya
beli masyarakat dari berbagai sector 4edikit banyak ke%adian ini
memberi pengeruh terhadap kun%ungan wisatawan baik local maupun
mancanegara karena menurunnya kemampuan pada aspek tersebut tadi
akan memperhitungkan ulang biaya untuk parwisata keluarga
4.3.3. @aktor 4osial
@aktor sosial yang mempengaruhi lingkungan eksternal yaitu
berbagai gambaran keadaan sosial budaya masyarakat berupa nilai!
nilai yang dianut oleh masyarakat, sikap, pola hidup, kebudayaan,
%umlah penduduk, tingkat pertumbuhan yang memberikan dampak
langsung ataupun tidak langsung terhadap pengembangan potensi
pariwisata
Perbaikan lingkungan non "isik akan sangat terkait dengan tindakan
pen%agaan dan perbaikan kondisi sosial budaya masyarakatnya
4eperti telah diketahui, pariwisata missal (mass tourism) telah
meberikan dampak negati7e yang sangat besar dan signi"ikan terhadap
adat dan budaya suatu masyarakat pada suatu daerah yang men%adi
tu%uan wisata
Dari sisi negati7e, dengan berkembangnya parwiisata telah banyak
ter%adi kerusakanEdegradasi nilai budaya, sehingga banyak budaya
masyarakat yang tidak %elas lagi akarnya, stabilitas sosial terganggu,
seta ter%adi pola konsumerisme pada masyarakat di daerah tu%uan
wisata Dengan demikian, sasaran perbaikan lingkungan non "isik di
dalam pengembangan pariwisata berkelan%utan di 6abupaten
Wonosobo adalah meminimalisir dampak negati7e tersebut
4.3.4. @aktor Teknologi
@aktor teknologi yang mempengarhui lingkungan eksternal
organisasi yaitu, perkembangan teknologi yang tekrait dengan
teknologi di bidang pariwisata yang memberikan dampak langsung
atau tidak langsung terhadap pembangunan sector pariwisata seperti
teknologi in"ormasi berupa internet, telekomunikasi maupun
transportasi
Perkembangan teknolog akan sangat mempengaruhi bisnis
pariwisata pada era seperti sekarang ini 4uatau perusahaan atau
organisasi yang tidak memperhatikan perkembangan dan kema%uan
teknologi akan diramalkan kalah dalam persaingan dan lambat laun
akan mati secara pelan!pelan 6ema%uan teknologi %uga memang diaku
lebih %arang ter%adi, tetapi sekali datang kalau tidak diantisipasi akan
meberikan dampak cuku besar terhadap perusahaan atau organisasi
Perkembangan teknologi in"ormasi harus direspon oleh
penguasanya untuk kepentingan penun%angan kiner%a Teknologi
in"ormasi ini memungkinkan akses pemasaran, promosi wisata akan
cepat dikuasai oleh aparat pemerintah 6abupaten Wonosobo 6egiatan
bidang pariwisata adalah men%ual akses wisata yang ada dan berusaha
menawarkan melalui promosi yang menarik Dari hasal pengamatan
yang dilakukan pada instansi!instansi pemerintah berupa dinas, badan
dan kantor belum ada satupun yang menggunakan internet secara
optimal untuk menun%ang tugas!tugasnya 6eberadaan internet di
kantor tersebut hanya terbatas pada urusan kedinasan, pribadi dan
lainnya
4.4. #trategi Dalam Membangun Jaringan 'er!a 8Net&ork9
Pemerintah 6abupaten Wonosobo memang dapat dengan mudah berdiri
sendiri untuk mengembangkan pariwisata yang dikelolanya 6emudahan
pengelolaan sendiri ini akan berdampak pada tingkat intensitas ker%a yang
tinggi, yang pasti struktur didalamnya mengalami banyak kendala yang akan
dihadapi 2ntuk melakukan hal tersebut sendiri, memang mungkin dilakukan,
tetapi hasil yang tidak optimal akan didapatkan
6er%asama atau kemitraan men%adi salah satu solusi yang harus ditempuh
6er%asama akan berdampak pada peningkatan upaya pengembangan
pariwisata secara kolekti" melalui %e%aring yang dibangun, baik di internal
pemerintahan, pemerintahan antar wilayah ataupun pihak swasta
Pentingnya ker%asama ini %uga akan berdampak pada pemasaran pariwisata
yang beru%ung pada peningkatan pendapatan asli daerah (P5D) dari sector ini
4elain itu, kemudahan dalam realisasi ker%a di internal Pemerintah 6abupaten
Wonosobo %uga akan didapatkan karena pihak %e%aring tersebut sedikit banyak
membantu dalam 8men%ual9 produk wisata yang ada
@ocus ker%asama harus diarahkan pada dua hal pokok, pertama ker%asama
dengan pihak swasta yang memungkinkan dapat men%adi pemasar terbaik
Pihak swasta yang dapat diperbantukan untuk meningkatkan potensi
pariwisata antara lain, perhotelan, biro per%alanan wisata, media massa, pihak
atau orang yang memiliki pengaruh besar yang memungkinkan untuk dapat
menarik massa mengun%ungi daerah wisata yang ada
6edua, ker%asama antar pemerintah 6er%asama ini diwu%udkan melalui
pola komunikasi yang tepat antara Wonosobo dan daerah sekitarnya,
disamping secara horizontal, ker%asama ini %uga perlu diarahkan 7ertical,
yakni system ker%asama dengan Pemerintah Pro7insi &awa Tengah dan
pemerintah pusat untuk membantu memasarkan produk wisata
6edua pola tersebut apabila dikembangkan dengan serius akan berdampak
positi" bagi pengembangan pariwisata 6abupaten Wonosobo Dalam catatan
selan%utnya, penulis akan lebih mem"okuskan pembahasan pada dua hal
tersebut
4.4.1. 'er!asama dengan Pihak #&asta
Pemerintah 6abupaten Wonosobo sangat penting untuk terus
men%alin hubungan baik dengan pihak!pihak swasta dalam upaya
pengembangan potensi pariwisata 6er%asama yang dimaksud harus
diarahkan pada upaya promosi potensi wisata yang ada di Wonosobo
dengan mengedepankan prinsip saling menguntungkan 4ecara umum,
pihak swasta berorientasi pro"it dalam setiap langkah yang akan
ditempuhnya, untuk itu, Pemerintah 6abupaten Wonosobo harus
mampu memahami itu serta memposisikan diri sebagai pihak yang
tidak merugikan swasta
Beberapa pihak swasta yang memungkinkan untuk men%adi relasi
semacam itu antara lain biro per%alanan wisata, pengusaha dibidang
pariwisata, media massa, hotel dan penginapan serta beberapa
komunitas kepariwisataan yang ada, baik di tingkat nasional maupun
tingkat local &aringan tersebut bisa didapatkan melalui pengembangan
%aringan di daerah!daerah kantong wisata seperti Bali, Jogyakarta,
&akarta dan sebagainya Pemerintah 6abupaten Wonosobo harus
mampu meyakinkan kepada %e%aring tersebut mengenai upaya promosi
terhadap potensi kepariwisataan yang ada Dengan keyakinan
semacam itu, maka pihak swasta tersebut dengan mudah dapat
mengarahkan usahanya kedalam pengembangan potensi
kepariwisataan yang ada di Wonosobo
Dara semacam itu merupakan bagian yang sangat enting dan 7ital
dalam upaya mendorong pengembangan potensi pariwisata
6un%ungan!kun%ungan itu harus direncanakan dengan baik, agar
mampu memberi kesan yang baik dan pengertian yang benar mengenai
keadaan ob%ek wisata yang tersedia di daerah tersebut Dan sebaliknya,
keuntungan secara pro"it dapat mereka peroleh manakala mampu
menggiring wisatawan mendatangi potensi wisata yang ada di
Wonosobo 6esan pertama yang baik, akan berdampak pada
peningkatan produkti7itas kepariwisataan pada kun%ungan!kun%ungan
selan%utnya
Pemerintah 6abupaten Wonosobo belum menyikapi strategi!
strategi seperti itu untuk diterapkan dalam upaya pengembangan
potensi pariwisata +al ini dapat dilihat dari belum banyaknya
pengusaha dibidang pariwisata yang melakukan in7estasi besar!
besaran di wilayah tersebut Begitu pula dengan biro per%alanan wisata
yang sampai dengan saat ini belum ada satupun yang beroperasi di
daerah yang sebenarnya memiliki potensi pariwisata yang besar
5gaknya, pola komunikasi antara Pemerintah 6abupaten
Wonosobo dengan se%umlah pihak swasta tersebut perlu dibenahi
6husus untuk ker%asama dengan media massa, penting kiranya sebagai
salah satu daya %ual yang dapat memperkenalkan pariwisata secara
lebih luas lagi, baik ditingkat local, nasional maupun internasional
media massa mampu men%angkau wilayah tersebut melalui
pengembangan!pengembangan %e%aring pembacanya yang tersebar
luas 4ayangnya, kesadaran media massa di Pemerintah 6abupaten
Wonosobo, khususnya dalam upaya pengembangan pariwisata masih
sangat rendah :ereka masih belum mampu meman"aatkan media
massa sebagai salah satu %e%aring yang mampu mengangkat potensi
wisata secara lebih luas lagi
4.4.2. 'er!asama dengan .ertikal dan Hori:ontal Pemerintahan
6er%asama tersebut mengarahkan pada pola ker%asama yang
memungkinkan 6abupaten Wonosobo dapat men%adi salah satu daerah
tu%uan wisata utama 6er%asama 7ertical adalah ker%asama antara
Pemerintah 6abupaten Wonosobo dengan Pemerintah Pro7insi &awa
Tengah dan Pemerintah pusat 6er%asama semacam ini adalah
ker%asama bertingkat yang memungkinkan pengembangan potensi
wisata dapat lebih optimal lagi
4ementara ker%asama horizontal merupakan ker%asama antar
pemerintah kabupaten disekitar Wonosobo dan daerah lainnya yang
memiliki potensi wisata yang besar 6er%asama antara daerah ini
dilakukan mengingat pemasaran dan pengembangan produk pariwisata
dapat dilakukan dengan study banding, ker%asama promo dan bentuk
lainnya dalam rangka mencapai tu%uan pengembangan potensi daerah
4alah satu contoh yang ada misalnya, 6awasan Dieng Plateau,
secara geogra"is administrati7e dimiliki oleh dua kabupaten sekaligus,
masing!masing 6abupaten Wonosobo dan 6abupaten Ban%arnegara
6er%asama yang baik antara Wonosobo dan Ban%arnegara
memungkinkan pengembangan kepariwisataan dapat dilakukan dengan
lebih optimal lagi
4elain itu, ker%asama dengan wilayah disekitarnya, yakni
6abupaten Temanggung, 6abupaten Pekalongan, 6abupaten Batang,
6abupaten Purwore%o dan sebagainya %uga sangat dibutuhkan +al ini
untuk dapat lebih mempermudah peengembangannya dapat
diintegrasikan dalam satu wilayah pengembangan +al ini dilakukan
karena pembangunan terhadap kawasan wisata seharusnya ditopang
pula oleh daerah!daerah sekitar yang sudah ma%u kondisi
kepariwisataannya, karena daerah yang ada dalam satu wilayah
transportasi pariwisata, secara umum memiliki kesamaan baik dari ssi
budaya, potensi sumber daya alam maupun perekonomiannya
Pemerintah 6abupaten Wonosobo dalam mengembangkan potensi
pariwisata kurang mampu men%alin komunikasi dengan daerah!daerah
sekitarnya Disamping itu, pengembangan %uga tidak dilakukan dengan
didasarkan pada pengembangan pariwisata berdasarkan konsep arus
transportasi yang memungkinkan dapat membelah daerah pariwisata
yang dekat men%adi terkesan %auh 2ntuk itu, maka strategi
pengembangannya terkait dengan ker%asama antara daerah perlu
didasari atas konsep model wisata serumpun sehingga upaya
percepatan pengembangan pariwisata dapat mencapai sasaran yang
diharapkan
Table ,M>
<ingkasan 5nalisis ;ingkungan ,nternal dan Cksternal
Pengembangan Potensi Pariwisata 6abupaten Wonosobo
No Penilaian Lingkungan # 0 $
-
Lingkungan Internal
a
#umber Da)a Manusia
1. Tidak adanya pegawai yang berlatarbelakang
pendidikan khusus kepariwisataan
2. Tingkat pendidikan pegawai secara kualitas dan
kuantitas masih rendah
b
#umber Dana;Anggaran
1. 6etersediaan dana untuk pengembangan pariwisata
cukup memadai
2. 5danya komitmen dari DP<D untuk meningkatkan
anggaran pariwisata
3. DP<D selalu menaikkan porsi anggaran yang akan
diusulkan eksekuti" dalam program pengembangan
pariwisata
c
#arana dan Prasarana
1. 6ondisi perkantoran kurang mendukung
2. ,n"rastruktur maupun suprastruktur kepariwisataan
belum memadai
d
In"ormasi
1. Tersedianya data!data tentang pro"il kepariwisataan
2. Dibuatnya stiker, brosur, iklan yang terkait dengan
promosi wisata
3. 5kses in"ormasi perkembangan pariwisata dari
dalam dan luar negeri melalui internet
e Buda)a 'er!a
1. Dalam pelaksanaan peker%aan, hanya menunggu
perintah atasan
2. Tidak adanya gagasanEide yang segar dalam rangka
kema%uan daerah
3. Ctos ker%a sangat kurang
#
Lingkungan Eksternal
a
Politik
1. Belum ada perangkat untuk pengembangan
pariwisata
2. 4udah diundangkannya perda 'o 3E#$$> tentang
pembnetukan 4usuan Organisasi dan Tata 6er%a
Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan
3. Dibuatnya rencana ,nduk Pengembangan Pariwisata
Daerah (<ippda)
4. 6ebi%akan Otda yang memberikan kewenangan
kepada daerah untuk menggali potensi sumber daya
alam
5. 6ebi%akan Otda yang mengakibatkan anggaran
pembangunan daerah melalui subsidi pemerintah
pusat men%adi berkurang
b
Ekonomi
1. 6risis ekonomi, krisis keuangan dan krisis moneter
yang terus ter%adi di tingkat nasional dan
internasional
2. Pertumbuhan ekonomi 6abupaten Wonosobo
mengalami pertumbuhan yang kurang baik
c
#osial
1. 6eindahan serta keragaman budaya yang ada
2. ;ingkungan sosial akan berubahnya di masa
mendatang
3. 4truktur kependudukan yang tidak merata
4. 6erusakan lingkungan hidup
5. Bergulirnya paradigm baru pengembangan
pariwisata yang ramah lingkungan dan
berkelan%utan
6. Ter%adi degradasiEkerusakan nilai!nilai budaya
d
eknologi
1. 6ema%uan teknologi yang pesat
2. 4udah masuk %aringan internet
3. 4ystem komputerisasi yang belum optimal
4.5. Perumusan Isu7Isu #trategis
4.5.1. Identi"ikasi Isu #trategis
,su strategis merupakan suatu pilihan kebi%akan mendasar yang
mempengaruhi mandate, misi, nilai, tingkat dan kombinasi pelayanan,
klien, biaya, organisasi atau mana%emen (Bryson, -..3L-$?) 4uatu isu
dapat dikatakan strategis apabila isut tersebut merupakan "aktor
determinan bagi pencapaian 7isi, bila tidak maka halt ersebut bukan
merupakan isu strategis
2ntuk mengatasi masalah pengembangan potensi pariwisata di
6abupaten Wonosobo, dengan mempelihatkan segenap "aktor
lingkungan eksternal yang berupaya pelung maupun ancaman bagi
keberlan%utan pengembangan pariwisata, dengan menggunkaan matrik
4WOT akan ditentukan isu strategis yang perlu segera ditangani dalam
pengembangan potensi pariwisata di 6abupaten Wonosobo
:engacu pada table ,M> ringkasan analisis lingkungan interla dan
lingkungan eksternal yang telah dikemukanan pada halaman
sebelumnya, selan%utnya untuk menentukan isu strategisnya dengan
menggunakan matrik 4WOT seperti ditampilkan pada table berikutA
Tabel ,M?
:atrik 4WOT Pengembangan Potensi 4umber Daya Pariwisata
Di 6abupaten Wonosobo
I<A#
E<A#
#REN-H 8#9
1. 6omitmen DP<D untuk
tingkatkan anggaran
pariwisata
2. Tersedianya data tentang
pro"il 6epariwistaan
3. Dalam rangka Promosi
wisata dibuat stiker, brosur,
serta iklan tentang potensi
wisata
0EA'NE## 809
1. Pendidikan pegawai secara
kualitas dan kuantitas
rendah
2. 6ondisi perkantoran kurang
mendukung
3. Dalam pelaksaaan peker%aan
sering menunggu perintah
atasan
4. Tidak ada gagasanEide segar
dalam rangka
pengembangan pariwisata
5. Ctos ker%a kurang
$PP$RUNIIE# 8$9
1. 4udah diundangkannya
I#U #RAE-I# #7$
1. :an"aatkan anggaran
pariwisata yang memadai
I#$ #RAE-I# 07$
1. :eningkatkan kualitas
aparatur, khusus dibidang
perda 'o 3E#$$> tentang
pembnetukan 4usuan
Organisasi dan Tata 6er%a
Dinas Pariwisata dan
6ebudayaan
2. Dibuatnya rencana ,nduk
Pengembangan Pariwisata
Daerah (<ippda)
3. 6ebi%akan Otda yang
memberikan kewenangan
kepada daerah untuk
menggali potensi sumber
daya alam
4. 6ema%uan teknologi yang
pesat
5. 6eindahan alam dan
keragaman budaya
6. Paradigma baru
pengembangan pariwisata
yang ramah lingkungan
7. 4udah ada %aringan internet
untuk pengembangan
seluruh potensi sumber
daya pariwisata
2. :an"aatkan kema%uan
teknologi untuk
meningkatkan
pengembangan pariwisata
3. Bagaimana meman"aatkan
potensi pariwisata dengan
optimal
kepariwisataan agar dapat
mengatasi permasalahan
pariwisata
2. :eningkatkan sarana dan
prasarana ker%a untuk
menung%ang kegiatan
pariwisata
HREA 89
1. Belum ada perangkat
pengembangan pariwisata
2. 6ebi%akan otda yang
mengakibatkan anggaran
pembangunan daerah
melalui subsidi pemerintah
pusat men%adi berkurang
3. 6risis ekonomi, keuangan
dan global berkepan%angan
4. Pertumbuhan ekonomi yang
tidak ma%u
5. 4truktur kependudukan
tidak merata
6. Ter%adi degradasi nilai
budaya
7. 4ystem komputerisasi
belum optimal
I#U #RAE-I# #7
1. :eningkatkan upaya untuk
mengatasi kerusakan
lingkungan
2. :eningkatkan upaya
promosi wisata
I#U #RAE-I# 07
1. :eningkatkan keterlibatan
masyarakat local dalam
pembangunan pariwisata
2. :eningkatkan loyalitas
aparatur
4elan%utnya dalam pengidenti"ikasian isuatu isu strategis
didasarkan pada dua criteria utama (Bryson, -..3L-$-), yakni,
pertama, seberapa besar keterkaitan isu tersebut dengan lingkungan
internal yangmembuat isu tersebut men%adi strategis Kedua, seberapa
besar resiko yang akan diterima %ika isu tesebut gagal dipecahkan,
proses perumusan isu strategis diawali dengan mengka%i 7isi, misi,
mandate dengan kominasi "aktor internal (kekuatan dan kelemahan)
dan "aktor eksternal (peluang dan ancaman), kombinasi empat "aktor
strategis tersebut akan muncul isu!isu strategis sebagai berikutA

4.5.2. Isu #trategis #trong7hreat
Dalam sebuah organisasi, anggaran merupakan sesuatu yang sangat
7ital untukmelaksankan kegiatan!kegiatan, baik itu kegiatan
pembangunan, pemerintahan maupun pelayanan kepada masyarakat
2ndang!undang nomor #3 tahun -... tentang perimbangan keuangan
antara pemerintah pusat dan daerah membawa perubahan "undamental
dalam hubungan tata pemerintahan dan hubungan keuangan sekaligus
membawa perubahan penting dalam pengelolaan anggaran daerah
Dari anggaran yang tersedia yang dalokasikan khusus untuk sector
pariwisata perlu diman"aatkan semaksimal mungkin untuk
mengembangkan seluruh potensi parwisata yang ada dan membuka
akses wisata yang ada diaerah shingga akan dapat meraih peluang yang
ada seperti menyiapkan anggaran untuk pembuatan <encana ,nduk
Pengembangan Pariwisata Daerah (<ippda), kebi%kaan otonomi daerah
yang memberikan kewenangan kepada daerah untuk menggali potensi
sumber daya alam yang ada, mengantisipasi kema%uan teknologi yang
pesat dengan melakukanpengadaan peralatan teknologi yang canggih,
menglola keindahan alam dan keragaman budaya sebagai asset wisata
5nggaran untuk pengembangan pariwisata yang cukup memadai
tersebut merupakan suatu kekuatan yang sangat besar untuk
melakukanpengembangan potensi pariwisata yang ada Tanpa
dukungan anggaran, maka kegiatan yang dilakukan sulit dan tidak
mungkin dapat diralisasikan, melihat besarnya kekuatan tersebut maka
isu strategisnya adalah A meman"aatkan anggaran pariwisata yang
memadai untuk pengembangan potensi sumber daya pariwisata
6ema%uan teknologi dewasa ini berkembang demikian pesatnya,
sehingga dapat dikatakan bahwa umat manusia belum pernah
mengalami perkembangan secaepat itu Perkembangan yang amat
pesat itu berdampak antara lain pada lahirnya berbagai ilmu yang baru
dan aneka ragam temuan dan terbosan ter%adi dalam bidang teknologi
Berbagai temuan dan terobosan tersebut sudah seedemikian rupa
sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada lagi segi!segi dan proses
pengeloaan bisnis, khususnya bisnis di bidang parwiwisata yang tidak
disentuh oleh teknologi tersebut
Perkembangan teknologi yang begitu besar tersebut, baik teknologi
dibidang in"ormasi maupun di bidang transportasi makin
memudahkanorang untuk mengakses dari suatu tempat ke tempat
yang lain dalam waktu yang sangat singkat +al ini akan sangat
mendukung perkembangan pariwisata di suatu daerah 6arena promosi
dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi in"ormasi seperti
internet Disamping itu, dengan berkembangnya teknologi transportasi
wisatawan akan leih mudah bepertgian dari tempat tinggalnya menu%u
ke ob%ek!ob%ek wisata dengan cepat :elihat pentingnya "aktor
teknologi tersebut maka isu strategisnya adalahA Pelatihan dan
implementasi sumber daya manusia untuk meman"aatkan kema%uan
teknologi untuk peningkatan pengembangan pariwisata
4.5.3. Isu #trategis 0eakness7$((ortunit)
2ntuk pengelolaan potensi wisata yang berlimpah di 6abupaten
Wonosobo maka diperlukan tenaga!tenaga khusus yang ahli dibidang
kepariwisataan 2ntuk itu maka aparatur yang menangani urusan
kepariwisataan perlu diikutsertakan dalam mengikuti pendidikan yang
bersi"at "ormal maupun yang bersi"at non"ormal berupa pendidikan
dan elatihan maupun mengikutimagang yang terkait dengan
kepariwisataan ,ni dimaksudkan agar tenaga!tenaga tersebtu dapat
menadi tenaga yang pro"essional dalam mengembangkan potensi
parwisata yang ada tersebut
Peningkatan aparatur, khusus di bidang kepariwisataan agar dapat
mengatasi permasalah pariwisata dengan meman"aatkan peluang
berupa Peraturan Daerah 'o 3 tahun #$$> tentang 4usunan dan Tata
6er%a Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan Dengan diundangkanny
perda tersebut maka perlu diantisipasi dengan menyiapkan tenaga!
tenaga khusus di bidang kepariwisataan agar dapat melaksanakan tugas
sesuai apa yang diundangkan dalam regulasi tersebut Begitupun dapat
meman"aatkan peulang berupa kema%uan teknlogi yang pesat, dapat
mengelola potensi pariwisata berupa keindahan alam dan keraguaman
budaya, dan dapat menangkap peluang berupa bergulirnya paradigm
baru pengembangan pariwisata yang ramah lingkungan
Peningkatak nualitas aparatur merupakan satu hal yang mutlak
harus dilakukan dalam menghadai arus perubahan yang semakin ceat
dan untuk menciptakan e"ekti7itas dan e"isiensi ker%a :elihat
kegunaan kekuatan tersebut, maka isu strategisnya dalahA
meningkatkan kualitas aparatur, khusus dibidang kepariwisataan agar
dapat mengatasi persoalan pariwisata
4elan%utnya sarana dan prasarana pariwisata, keberadaannya dalam
rangka pengembangan potensi pariwisata memiliki peran besar, apabila
memadai maka akan dapat mendukung optimalisasi kiner%a :elihat
kondisi ruang ker%a yang belum memadai, karena terpisah!pisah dan
kurangnya sarana pengembangan potensi kebudayaan, maka halo
tersebut perlu diminimalkan dengan menangkap peluang berupa perda
'o 3 tahun #$$> Bergulirnya paradigm baru yang ramah lingkungan,
dibuatnya <ippda dan meman"aatkan peluang berupa keindahan alam
dan keragaman budaya yang ada
Dengan melihat sarana dan prasarana ker%a dalam rangka
menun%ang kegiatan pariwisata yang belum memadai tersebut, maka
perlu ditanggapi oleh Pemerintah 6abupaten Wonosobo secara serius
dan resonsi" karena kelengkapan sarana dan prasarana sangat
dibutuhkan, dari penggunaan peluang terkait meminimakan kelemahan
yang ada, maka isu strategis yang perlu dikembangkan adalahA
:eningkatkan sarana dan prasarana sumber daya pariwisata Dinas
Pariwisata dan 6ebudayaan untuk menun%ang kegiatan pariwisata
4.5.4. Isu #trategis #7
Dalam membahas mengenai isu strategis ini, terdapat paradoks
yang seringkali men%adi persoalan klasik Pemerintah 6abupaten
Wonosobo terus berupaya melakukan upaya untuk mendatangkan
wisatawan sebanyak!banyaknya 'amun kedatangan wisatawan yang
sangat banyak itu terkadang membuat tempat men%adi rusak dan
kurang menarik 4elain itu %uga, pembangunan sarana!dan prasarana
pariwisata kurang begitu optimal 4arana dan prasarana seperti hotel,
terminal, %alan dan tempat ibadah akan memperlancar kedatangan
wisatawan +al ini penting untuk dilakukan terlepas dari paradoks
yang muncul tadi
6erusakan lingkungan yang ter%adi di 6abupaten Wonosobo karena
kedatangan wisatawan yang memban%iri ini terlihat belum begitu
parah Jang paling parah adalah kerusakan lingkungan hidup akibat
penebangan hutan yang tidak terkendali sehingga menimbulkan
bencana seperti tanah longsor, erosi dan ban%ir yang kesemuanya itu
sangat dirasakan mengganggu upaya pengembangan pariwisata
;ongsor yang ter%adi di Desa Tieng, 6ecamatan 6e%a%ar yang ter%adi
pada medio #$-$ lalu berdampak pada tertutupnya akses menu%u
Dieng Plateau karena %alan mengalami kerusakan yang sangat parah
:aka dari itu, Pemerintah 6abupaten Wonosobo kini sedang
berusaha melakukan berbagai upaya kea rah perbaikan lingkungan
tersebut dengan melestarikan lingkungan baik "isik maupun non "isik
6egiatan seperti penanaman pohon, penghi%auan dan upaya lainnya
terus digalakan melalui berbagai e7ent dengan meman"aatkan
paradigma baru pengembangan pariwisata yang ramah lingkungan
@aktor lingkungan hidup sangat penting untuk mendapatkan
perhatian khusus dalam upaya pengembangan pariwisata :aka dari
itu, dari keadaan tersebut dapat ditarik isu strategis berupaA
:eningkatkan upaya untuk mengatasi kerusakan terhadap lingkungan
hidup
4eperti diketahui, strategi promosi terdiri dari bermacam!macam
komunikasi yang dilakukan untuk menyampaikan in"ormasi dan
meyakinkan atau membu%uk calon wisatawan yang ptensial untuk
melakukan per%alanan wisata 5dapun macam kegiatan promosi yang
biasa dilakukan adalahL advertising, personal selling, sales
promotions, brochures printing, positioning, public relation, publiciy*
Promosi adalah hal yang paling penting dalam rencana strategis
dan dapat dipandang sebagai suatu unsur untuk menciptakan
kesempatan menguasai pasar wisata 2nsur promosi yang digunakan
disusun oleh lingkungan, terutama oleh keadaan atau kondisi
permintaan wisatawan 'amun promosi dapat men%adi "ungsi
penghubung atau katalisator dalam strategi pemasaran dan se%ak
permintaan men%adi salah satu kekuatanyang tidak terawasi yang
sebenarnya harus diperhitungkan :aka promosi digunakan untuk
mengganti permintaand an mempercepat proses keputusan untuk
melakukan per%alanan wisata
:elihat begitu pentingnya kegiatan promosi dalam pengembangan
pariwisata, maka kekuatan tersebut perlu ditingkatkanguna dapat
mengatasi ancaman!ancaman berupa belum adanya perangkat
pengembangan pariwisata, kerusakan lingkungan hidup, dalam
melakukan promosi wisata pelru pula dilakukan himbauan tentang
pentingnya men%aga lingkungan hidup disekitar lokasi wisata dan
perlunya men%aga nilai!nilai budaya setempat
Penggunaan media promosi seperti media massa masih sangat
kurang Promosi menggunakan media massa semacam ini dapat
mempermudah dalam hal pemasaran, karena media massa merupakan
alat yang paling cepat dan akurat sampai kepada masyarakat Dengan
demikian, isu strategisnya adalah A :eningkatkan upaya promosi
wisata
4.5.5. Isu #trategis 0
Peran masyarakat dalam pembangunan adalah bagian dari cirri dari
darah yang mandiri Dalam masyarakat yang semakin ma%u dan
berkembang, keakti"an masyarakat dalam proses perubahan merupakan
sebuah keniscayaan, sesuatu yang tidak mungkin dihindari 4e%alan
dengan proses otonomi daerah dan desentralisasi yang salah satu
tu%uannya untuk mengembangakan sumber daya local, maka
kandungan keari"an local dalam perencanaanpembangunan daerah
semakin diperlukan mengingat semakin banyaknya program
pembangunan yang tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat local
Penyebab kegagalan adalah karena model pembangunanyang
berlaku tidak memberi kesempatan yang luas kepada masyarakat local
untuk ikut dalam proses pembangunan Dengan kata lain masyarakt
diposisikan sebagai ob%ek pembangunan yang terus tunduk dan patuh
terhadap kebi%akan pembangnan yang dintrodusir oleh pemerintah
Pola pengembangan pariwisata di 6abupaten Wonosobo belum
sepenuhnya melibatkan masyarakat local :asyarkaat local hanya
di%adikan sebagai ob%ek serta penonton dalam proses pengembangan
pariwisata 2ntuk itu, maka sasaran pemberdayaan masyarkat local
dalam kaitannya dengan pengembangan pariwisata di 6abupaten
Wonosobo dapat dicapai %ika sumber daya masyarakat loka tersebut
sudah siap untuk terlibat dalam proses pengembangan pariwisata
2ntuk itu perlu dilakukan upaya peningkatan sumber daya manusia
masyarakat local yang akan terlibat dalam pengembangan pariwisata
:elihat perlunya keterlibatan masyarakat local dalam pengembangan
pariwisata maka isu strategisnya adalahA :eningkatkanketerlibatan
sumber daya manusia masyarakat local dalam pembangunan parwisata
4.5.6. 0eakness
:eningkatkan loyalitas merupakan satu hal yang sangat penting
dalam upaya meningkatkan potensi kepariwisataan ;oyalitas yang
tinggi dalam melaksanakan peker%aan merupakan suatu modal yang
sangat berman"aat apabila dapat diarahkan dengan tepat, loyalitas
tersebut harus lebih diarahkan pada peker%aan yang diemban oleh
masing!masing personal Bukan hanya loyalitas kepada pimpinan,
dengan adanya loyalitas yang tinggi sangatberguna dalam menghadapi
ancaman yang muncul
5pabila loyalitas tidak diman"atkans ebagaimana mestinya
mungkin akan menimbulkan hal!hal yang tidak diinginkan dan pada
akhirnya akan bermuara kepada ter%adinya semacam budaya nepotisme
maupun kolusi :elihat begitu rugensinya maka isu strategisnya
adalahA :eningkatkan loyalitas perangkat sumber daya manusia pada
Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan
4.6. E=aluasi Isu #trategis
dari analisis isu strategis data yang merupakan kombinasi empat "aktor
tersebut, telah dapat diidenti"ikasi delapan isu strategis, yaituA
1. :an"aatkan anggaran pariwisata yang memadai untuk
pengembanganpotensi sumber daya manusia dan ob%ek pariwisata yang
ada
2. :an"aatkan kema%uan teknologi untuk meningkatkan pengembangan
pariwisata
3. 4umber daya manusia terkait meman"aatkan kema%uan teknologi untuk
meningkatkan pengembangan pariwisata
4. :eningkatkan kualitas aparatur, khusus dibidang kepariwisataan agar
dapat mengatasi permasalahan pariwisata
5. :eningkatkan sarana dan prasarana sumber daya manusia di Dinas
Pariwisata dan 6ebudayaan untuk menun%ang kegiatan pariwisata
6. :eningkatkan upaya untuk mengatasi kerusakan lingkungan hidup
7. :eningkatkan promosi wisata
8. :eningkatkan keterlibatan sumber daya manusiamasyarakat local
dalam pembangunan pariwisata
,su!isu strategis yang telah berhasil diidenti"ikasi pada setiap tahap
sebelumnyaharus diu%i terlebih dahulu untuk mengukur tingkat kestrategisan
masing!masing isu dengan menggunakan litumus tes, yaitu
denganmenga%ukan -> pertanyaan kepada masing!masing isu &awaban
pertanyaan tersebut diberikan skor -!> ,su dengan skor tertinggi
menun%ukkan bahwa isu tersebut sangat strategis memperluas prioritas
pemecahan 4ebaliknya, isu dengan skor rendah menun%ukkan bahwa isu
tersebut merupakan bagian dari isu strategis (bersi"at operasional) yang
penyelesainnya dapat dilakukan melalui kegiatan rutin
Penilaian yang dilakukand alam penelitian ini dilakukan dengan cara
melibatkan aparat yang menduduk , posisi kunci dalam pengmbilan
keputusan pengembangan pariwisata, baik yang ada di Bagian Pemasaran
4etda Wonosobo yang menangani urusan kepariwisataan maupun dari unsur
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan atau Dinas
Pariwisata dan 6ebudayaan dengan cara wawancara 2ntuk mengetahui
penilaian hasil litmus tes dapat dilihat dalam table berikutA
Tabel ,M3
;itmus Test -
:anaatkan anggaran pariwisata yang memadai untuk pengembangan Potensi
4umber Daya Pariwisata
6abupaten Wonosobo
No Pertan)aan Ja&aban #kor
- 6apan tantangan atau peluang isu!isu strategis ada
dihadapan andaN
4ekarang -
# 4eberapa luas isu tersebut akan berpengaruh kepada
organisasiN
Beberapa instansi #
> 4eberapa banyak resiko keuanganEpeluang keuangan
organisasiN
Besar (lebih dari #3O
anggaran)
>
? 5kankah strategi!strategi bagi pemecahan isu akan
memerlukanA
a. Pengembangan sasaran dan program pelayanan
yang baruN
b. Perubahan signi"ikan dalam sumber!sumber
keuangan EanggaranN
c. Perubahan signi"ikan dalamperaturan perundang!
undanganN
d. Penambahan atau modi"ikasi "asilitas utamaN
e. Penambahan sta" yang signi"ikanN
Ja
Ja
Tidak
Ja
Ja
>
>
-
>
>
3 Bagaimana pendekatan yang terbaik bagi pemecahan
isuN
Terbuka luas >
0 Tingkat mana%emen terendah manakah yang dapat
menetapkan bagaimana menaggulangi isuN
6epala Bagian >
1 6onsekuensi apakah yang mungkin ter%adi bila isu ini
tidak diselelsaikanN
6ekacauan pelayanan,
kehilangan sumber
dana
#
= 4eberapa banyak dinasEinstansi lainnya yang
dipengarhui dan harus dilibatkan dalam pemecahanN
Cmpat atau lebih >
. Bagaimana sensi7itas atau 8charged9 isu ini terhadap
nilai!nilai sosial, politik, religious dan kulural
komunitasN
6eras >
Jumlah ,,
Sumber + 6ryson %&'''789)
Tabel ,M0
;itmus Test #
:anaatkan kema%uan teknologi
untuk pengmbangan Potensi 4umber Daya Pariwisata
6abupaten Wonosobo
No Pertan)aan Ja&aban #kor
- 6apan tantangan atau peluang isu!isu strategis ada
dihadapan andaN
4ekarang -
# 4eberapa luas isu tersebut akan berpengaruh kepada
organisasiN
,nstansi tunggal -
> 4eberapa banyak resiko keuanganEpeluang keuangan
organisasiN
4edang (antara #$!
#3O anggaran)
#
? 5kankah strategi!strategi bagi pemecahan isu akan
memerlukanA
a. Pengembangan sasaran dan program
pelayanan yang baruN
b. Perubahan signi"ikan dalam sumber!sumber
keuangan EanggaranN
c. Perubahan signi"ikan dalamperaturan perundang!
undanganN
d. Penambahan atau modi"ikasi "asilitas utamaN
e. Penambahan sta" yang signi"ikanN
tidak
Ja
Tidak
tidak
tidak
-
>
-
-
-
3 Bagaimana pendekatan yang terbaik bagi pemecahan
isuN
Terbuka luas >
0 Tingkat mana%emen terendah manakah yang dapat
menetapkan bagaimana menaggulangi isuN
6epala 4ub Bagian #
1 6onsekuensi apakah yang mungkin ter%adi bila isu ini
tidak diselelsaikanN
5da gangguan
e"isiensi
-
= 4eberapa banyak dinasEinstansi lainnya yang
dipengarhui dan harus dilibatkan dalam pemecahanN
4atu sampai tiga #
. Bagaimana sensi7itas atau 8charged9 isu ini terhadap
nilai!nilai sosial, politik, religious dan kulural
komunitasN
;unak -
Jumlah +6
Sumber + 6ryson %&'''789)
Tabel ,M1
;itmus Test >
Pelatihan dan ,mplementasi 4D: terkait
untuk pengembangan Potensi 4umber Daya Pariwisata
6abupaten Wonosobo
No Pertan)aan Ja&aban #kor
- 6apan tantangan atau peluang isu!isu strategis ada
dihadapan andaN
4ekarang -
# 4eberapa luas isu tersebut akan berpengaruh kepada
organisasiN
Beberapa instansi #
> 4eberapa banyak resiko keuanganEpeluang keuangan
organisasiN
Besar (lebih dari #3O
anggaran)
>
? 5kankah strategi!strategi bagi pemecahan isu akan
memerlukanA
a. Pengembangan sasaran dan program
pelayanan yang baruN
b. Perubahan signi"ikan dalam sumber!sumber
keuangan EanggaranN
c. Perubahan signi"ikan dalamperaturan perundang!
undanganN
d. Penambahan atau modi"ikasi "asilitas utamaN
e. Penambahan sta" yang signi"ikanN
ya
Ja
Tidak
Tidak
Ja
>
>
-
-
>
3 Bagaimana pendekatan yang terbaik bagi pemecahan
isuN
Terbuka luas >
0 Tingkat mana%emen terendah manakah yang dapat
menetapkan bagaimana menaggulangi isuN
6epala Bagian >
1 6onsekuensi apakah yang mungkin ter%adi bila isu ini
tidak diselelsaikanN
5da gangguan
e"isiensi
-
= 4eberapa banyak dinasEinstansi lainnya yang
dipengarhui dan harus dilibatkan dalam pemecahanN
4atu sampai tiga #
. Bagaimana sensi7itas atau 8charged9 isu ini terhadap
nilai!nilai sosial, politik, religious dan kulural
komunitasN
4edang #
Jumlah ,6
Sumber + 6ryson %&'''789)
Tabel ,M=
;itmus Test ?
:eningkatkan kualitas aparatur, khusus dibidang kepariwisataan
5gar dapat mengatasi persoalan Pariwisata
6abupaten Wonosobo
No Pertan)aan Ja&aban #kor
- 6apan tantangan atau peluang isu!isu strategis ada
dihadapan andaN
4ekarang -
# 4eberapa luas isu tersebut akan berpengaruh kepada
organisasiN
4emua instansi >
> 4eberapa banyak resiko keuanganEpeluang keuangan
organisasiN
Besar (lebih dari #3O
anggaran)
>
? 5kankah strategi!strategi bagi pemecahan isu akan
memerlukanA
a. Pengembangan sasaran dan program
pelayanan yang baruN
b. Perubahan signi"ikan dalam sumber!sumber
keuangan EanggaranN
c. Perubahan signi"ikan dalamperaturan perundang!
undanganN
d. Penambahan atau modi"ikasi "asilitas utamaN
e. Penambahan sta" yang signi"ikanN
Ja
Ja
ya
Ja
Ja
>
>
>
>
>
3 Bagaimana pendekatan yang terbaik bagi pemecahan
isuN
&elas, siap
diimplementasikan
-
0 Tingkat mana%emen terendah manakah yang dapat
menetapkan bagaimana menaggulangi isuN
4emua sub system >
1 6onsekuensi apakah yang mungkin ter%adi bila isu ini
tidak diselelsaikanN
5da ganguan e"isiensi -
= 4eberapa banyak dinasEinstansi lainnya yang
dipengarhui dan harus dilibatkan dalam pemecahanN
Cmpat sampai tiga >
. Bagaimana sensi7itas atau 8charged9 isu ini terhadap
nilai!nilai sosial, politik, religious dan kulural
komunitasN
lunak -
Jumlah ,*
Sumber + 6ryson %&'''789)
Tabel ,M.
;itmus Test 3
:eningkatkan kualitas 4D: Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan
untuk pengmbangan Potensi 4umber Daya Pariwisata
6abupaten Wonosobo
No Pertan)aan Ja&aban #kor
- 6apan tantangan atau peluang isu!isu strategis ada
dihadapan andaN
Tahun depan >
# 4eberapa luas isu tersebut akan berpengaruh kepada
organisasiN
Beberapa instansi -
> 4eberapa banyak resiko keuanganEpeluang keuangan
organisasiN
Besar (lebih dari #3O
anggaran)
>
? 5kankah strategi!strategi bagi pemecahan isu akan
memerlukanA
a. Pengembangan sasaran dan program
pelayanan yang baruN
b. Perubahan signi"ikan dalam sumber!sumber
keuangan EanggaranN
c. Perubahan signi"ikan dalamperaturan perundang!
undanganN
d. Penambahan atau modi"ikasi "asilitas utamaN
e. Penambahan sta" yang signi"ikanN
tidak
Ja
ya
tidak
tidak
-
>
-
-
-
3 Bagaimana pendekatan yang terbaik bagi pemecahan
isuN
Terbuka luas >
0 Tingkat mana%emen terendah manakah yang dapat
menetapkan bagaimana menaggulangi isuN
6epala Bagian >
1 6onsekuensi apakah yang mungkin ter%adi bila isu ini
tidak diselelsaikanN
6ekacauan pelayanan
%angka pan%ang, biaya
besarEmerosotnya
penghasilan
>
= 4eberapa banyak dinasEinstansi lainnya yang
dipengarhui dan harus dilibatkan dalam pemecahanN
4atu sampai tiga >
. Bagaimana sensi7itas atau 8charged9 isu ini terhadap
nilai!nilai sosial, politik, religious dan kulural
komunitasN
sedang >
Jumlah +5
Sumber + 6ryson %&'''789)
Tabel ,M-$
;itmus Test 0
:eningkatkan upaya untuk mengatasi kerusakan lingkungan hidup
2ntuk pengembangan potensi sumber daya pariwisata
6abupaten Wonosobo
No Pertan)aan Ja&aban #kor
- 6apan tantangan atau peluang isu!isu strategis ada
dihadapan andaN
4ekarang -
# 4eberapa luas isu tersebut akan berpengaruh kepada
organisasiN
Beberapa instansi #
> 4eberapa banyak resiko keuanganEpeluang keuangan
organisasiN
Besar (lebih dari #3O
anggaran)
>
? 5kankah strategi!strategi bagi pemecahan isu akan
memerlukanA
a. Pengembangan sasaran dan program
pelayanan yang baruN
b. Perubahan signi"ikan dalam sumber!sumber
keuangan EanggaranN
c. Perubahan signi"ikan dalamperaturan perundang!
undanganN
d. Penambahan atau modi"ikasi "asilitas utamaN
e. Penambahan sta" yang signi"ikanN
tidak
Ja
Tidak
Ja
tidak
-
>
-
>
-
3 Bagaimana pendekatan yang terbaik bagi pemecahan
isuN
Terbuka luas >
0 Tingkat mana%emen terendah manakah yang dapat
menetapkan bagaimana menaggulangi isuN
6epala Bagian >
1 6onsekuensi apakah yang mungkin ter%adi bila isu ini
tidak diselelsaikanN
5da gangguan
e"isiensi
-
= 4eberapa banyak dinasEinstansi lainnya yang
dipengarhui dan harus dilibatkan dalam pemecahanN
4atu sampai tiga #
. Bagaimana sensi7itas atau 8charged9 isu ini terhadap
nilai!nilai sosial, politik, religious dan kulural
komunitasN
6eras >
Jumlah +3
Sumber + 6ryson %&'''789)
Tabel ,M--
;itmus Test 1
:eningkatkan upaya promosi wisata
untuk pengembangan Potensi 4umber Daya Pariwisata
6abupaten Wonosobo
No Pertan)aan Ja&aban #kor
- 6apan tantangan atau peluang isu!isu strategis ada
dihadapan andaN
Dua tahun atau lebih
dari 4ekarang
#
# 4eberapa luas isu tersebut akan berpengaruh kepada
organisasiN
,nstansi tunggal #
> 4eberapa banyak resiko keuanganEpeluang keuangan
organisasiN
6ecil (kurang dari
-$O anggaran)
>
? 5kankah strategi!strategi bagi pemecahan isu akan
memerlukanA
a. Pengembangan sasaran dan program
pelayanan yang baruN
b. Perubahan signi"ikan dalam sumber!sumber
keuangan EanggaranN
c. Perubahan signi"ikan dalamperaturan perundang!
undanganN
d. Penambahan atau modi"ikasi "asilitas utamaN
e. Penambahan sta" yang signi"ikanN
tidak
Ja
Tidak
tidak
tidak
-
>
>
-
-
3 Bagaimana pendekatan yang terbaik bagi pemecahan
isuN
Terbuka luas >
0 Tingkat mana%emen terendah manakah yang dapat
menetapkan bagaimana menaggulangi isuN
6epala Bagian >
1 6onsekuensi apakah yang mungkin ter%adi bila isu ini
tidak diselelsaikanN
5da gangguan
e"iseinsi
#
= 4eberapa banyak dinasEinstansi lainnya yang
dipengarhui dan harus dilibatkan dalam pemecahanN
4emua instansi #
. Bagaimana sensi7itas atau 8charged9 isu ini terhadap
nilai!nilai sosial, politik, religious dan kulural
komunitasN
6eras >
Jumlah +4
Sumber + 6ryson %&'''789)
Tabel ,M-#
;itmus Test =
:eningkatkan keterlibatan 4D: masyarakat lokal
untuk pengembangan Potensi 4umber Daya Pariwisata
6abupaten Wonosobo
No Pertan)aan Ja&aban #kor
- 6apan tantangan atau peluang isu!isu strategis ada
dihadapan andaN
4ekarang -
# 4eberapa luas isu tersebut akan berpengaruh kepada
organisasiN
4eluruh instansi >
> 4eberapa banyak resiko keuanganEpeluang keuangan
organisasiN
6ecil (kurang dari
-$O angaran)
-
? 5kankah strategi!strategi bagi pemecahan isu akan
memerlukanA
a. Pengembangan sasaran dan program
pelayanan yang baruN
b. Perubahan signi"ikan dalam sumber!sumber
keuangan EanggaranN
c. Perubahan signi"ikan dalamperaturan perundang!
undanganN
d. Penambahan atau modi"ikasi "asilitas utamaN
e. Penambahan sta" yang signi"ikanN
tidak
tidak
ya
tidak
tidak
-
-
>
-
-
3 Bagaimana pendekatan yang terbaik bagi pemecahan
isuN
&elas siap
diimplementasikan
-
0 Tingkat mana%emen terendah manakah yang dapat
menetapkan bagaimana menaggulangi isuN
6epala Bagian >
1 6onsekuensi apakah yang mungkin ter%adi bila isu ini
tidak diselelsaikanN
5da gangguan
e"isensi
>
= 4eberapa banyak dinasEinstansi lainnya yang
dipengarhui dan harus dilibatkan dalam pemecahanN
Cmpat atau lebih >
. Bagaimana sensi7itas atau 8charged9 isu ini terhadap
nilai!nilai sosial, politik, religious dan kulural
komunitasN
6eras >
Jumlah +2
Sumber + 6ryson %&'''789)
Berdasarkan litmus test dan berdasarkanperhitungan skor maka dapat
ditentukan empat isu yang dikategorikan sangat strategis, isu!isu tersebut
adalah sebagai berikutA
a. Bagaimana meman"aatkan angagaran pariwisata yang memadai untuk
pengembangan seluruh potensi 4D: pariwisata yang ada
b. Bagaimana meningkatkan kualitas aparatur, khsuus di bidang
kepariwisataan agar dapat mengatasi permaslaah pariwisata
c. :engatasi bagaiamana 4D: agar dapat meman"aatkan teknologi da
pengembangan pariwisata
d. Bagaimana meningkatkan upaya promosi wisata
6eempat isu yang termasuk dalam kategori sangat strategsi tersebut yang
harus di%awab dalam perumusan trategi
Tabel ,M->
<ekapitulasi +asil ;itmus Test terhadap ,su 4trategis
No isu
#trategis
#kor (ertan)aan untuk tia( (ertan)aan #kor
rata7rata
ingkat
strategis
- # > ? 3 0 1 = . -$ -- -# ->
- - # > > > - > > > > # > > #3 44
# - - # - > - - - > # - # - -,3> 4
> - > > > > - - > > > - # # #,>$ 44
? - > > > > > > > - > > > - #,?0 44
3 > - - - > - - - > > > > > #,$1 4
0 - # > - > - > - > # - # > #,$$ 4
1 # # > - > > - - > > > # # #,#> 44
= - > - - - > - - - > > > > -,.# 4
Sumber+ Data olahan
6eterangan A 44 P 4angat 4trategis
4 P 4trategis
4.7. #trategi untuk Mengelola Isu
4etelah mengemukakan mengenai isu strategisnya, maka berdasarkan
proses perencanaan strategis ditindaklan%uti dengan pengembangan strategi
agar isu tersebut tidak hanya sekedar isu, melainkan ada penyelesaiannya
Pada tahap identi"ikasi isu strategis, telah dihasilkan empat isu yang dinilai
sangat strategis yang perlu dikembangkan oleh Pemerintah 6abupaten
Wonosbo dalam rangka pengembangan sumber daya pariwisata
Tindak lan%ut dari empat isu terpilih sebagai isu yang terkategorikan
dalam isu sangat strategis dalam rangka pengembangan potensi pariwisata
dapat dipaparkan satu demi satu sebagai berikutA
4.7.1. Bagaimana meman"aatkan anggaran (ari&isata )ang memadai
untuk (engembangan seluruh (otensi )ang ada
2ntuk menyelesaikan problem mengenai penggunaan anggaran
yang sesuai dengan misi, 7isi, mandate dan tu%uan organisasi, maka
langkah yang perlu ditempuh oleh Pemerintah 6abupaten Wonosobo
dalam upayanya mengembangkan potensi sumber daya pariwisata
adalah sebagai berikutA
a. :enyiapkan dan melakukan suatu perencanaan yang matang
dalam rangka pengembangan potensi pariwisataA perencanaan
yang matang sangat diperlukan dalam upaya pengembangan
potensi pariwisata, sebab akan berdampak terhadap pencapaian
sasaran yang diinginkan 2ntuk itu, pemerintah daerah erlu
melakukan suatu perencanaanyang matang dan hendaknya
perencanaan tersebut dapat memberi rincian tentang tindakan
apa sa%a yang diperlukan untuk mencapai tu%uan, melaksankan
strategi dan memenuhi sasaran perencanaan itu <encana itu
haruslah mencermati satu persatu tu%uan dan menspesi"ikasi
tindakan apa yang harus dilakukan untuk mengikutinya
b. Penataan dan pembangunan semua in"rastruktur maupun
suprastruktur yang terkait dengan kepariwisataanL dalam upaya
melakukan pengembangan potensi pariwisata, perlu didukung
oleh tersedianya in"rasturktur maupun suprastruktur pariwisata
yang memadai 2ntuk itu pemerintah kabupaten perlu menata
ulang dan membangun seluruh in"rastruktur dan suprastruktur
tersebut sehingga dapat mendukung upaya proses
pengembangan potensi pariwisata dan pada akhirnya akan
dapat mencapai hasil yang diinginkan
c. :embangun ker%asama dengan pihak!pihak yang terkait, dalam
membangun "asilitas kepariwisataanL ker%asama merupakan
"aktor yang sangat penting dalam pengembangan potensi
pariwisata 6er%asama ini sangat diperlukan oleh karena
pemerintah kabupaten mempunyai keterbatasan kemampuan
baik dari sisi pembiayaan, maupun dari sisi keahlian 2ntuk itu
maka pemerintah kabupaten perlu melakukanker%asama
terutama dengan lembaga!lembaga perguruan tinggi setempat
maupun yang ada diluar daerah dalam rangka melakukan
penelitian!penelitian yang terkait dengan pengembangan
potensi pariwisata yang ada Pelu %uga melakukan ker%asama
dengan para in7estor baik dari dalam maupun luar negeri untuk
menanamkan modalnya disektor pariwisata
d. :embuat <encana ,nduk Pengembangan Pariwisata Daerah
(<ippda) yang lebih komprehensi"A ripda yang dibuat perlu
didasarkan pada pertimbangan kondisi pariwisat regional,
nasional dan local &ug aperlu didasrkan pada pertimbangan
ekonomi, sosial budaya, lingkungan, politik, keamanan dan
"aktor lain yang terkait yang paling pokok dari semua itu
adalah produk perencanaan pariwisata tersebut dapat
diimplementasikan
e. :elakukan studi banding ke daerah!daerah yang kondisi
pariwisatanya sudah sangat ma%uL dalam pengembangan potensi
pariwisata, satu hal yang harus sangat diperlukan oleh
Pererintah 6abupaten Wonosobo adalah melakukan studi
banding ke daerah!daerah yang kondisi pariwisatanya sudah
sangat ma%u 4tudi banding ini dimaksudkan agar dapat melihat
kondisi pariwisata yang ada disana Bagaimana
pembangunannya, bagaimana penataan untuk dapat diterapkan
didaerah dan %uga diharapkan men%adi masukan kepada daerah
dalam rangka pengembangannya
4.7.2. Bagaimana meningkatkan kualitas a(aratur/ khusus dibidang
ke(ari&isataan agar da(at mengatsi (ermasalahan (ari&isata1
4ebagaimana telah dipaparkan sebelumnya, kondisi aparatur,
sumber daya manusia yang ada di Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan
6abupaten Wonosobo masih sangat rendah +al ini terkait dengan
background pendidikan mereka yang masih belum banyak
mendapatkan pendidikan dan pelatihan khusus kepariwisataan
4trategi yang perlu ditempuh pemkab dalam rangka peningkatan
kualitas aparatur, khsuus dibidang kepariwisataan untuk mengatasi
permaslaah pariwisata adalah dengan melalui pendidikan dan
pelatihan khsuus di bidang kepariwisataan, baik yang si"atnya "ormal
maupun in"ormal
Pendidikan dan pelatihan di"okuskan kepada aparatur yang lama
sedangkan untuk aparatur baru, perlu untuk mengikuti magang bagi
sta"" yang akan menangani bidang ini ;angkah yang perlu diambl
untuk mendukung strategi ini adalahA
a. :embentuk pusat pelatihan ilmu pariwisata +al ini
membutuhkan ker%asama dengan lembaga!lembaga yang
menangani pariwisata atau perguruan tinggi yang konsen pada
bidang tersebut
b. Pelatihan berbagai bidang ketrampilan praktis mengenai
mana%emen kepariwisataan bagi aparatur yang khusus
menangani urusan pariwisata di daerah
c. Bagi aparatur agar tingkat produkti7itas tinggi, maka
diperlukan pelaksanaan system reward and punishment alam
lingkungan ker%a sehari!hari
d. Di7ersi"ikasi pelatihan tetang berbagai aspek industry
pariwisata bagi aparatur yang menangani urusan kepariwisataan
dengan melibatkan pula tenaga ker%a dalam sector pariwisata
e. :engikutsertakan aparatur yang menangani urusan
kepariwisataan untuk melan%utkan studi %en%ang selan%utnya
khusus dibidang mana%emen kepariwisataan
4.7.3. Bagaimana mengatasi #DM agar da(at meman"aatkan teknologi
dalam (engembangan (ari&isata dan im(lementasi #DM terkait
untuk meman"aatkan kema!uan teknologi untuk meningkatkan
(engembangan sumber da)a (ari&isata1
Di era seperti ini, kema%uan teknologi in"ormasi %uga perlu terke%ar
oleh aparatur pemerintahan yang bergerak di sector pariwisata 2ntuk
itu pemerintah kabupaten perlu melakukan langkah!langkah strategis
dalam upaya pengembangan pariwisata melaluiA
a. :elakukan pelatihan!pelatihan maupun pendidikan teknologi
in"ormasi kepariwisataan
b. Pengenalan in"ormasi teknologi yang sedang berkembang saat
ini,melalui "orum!"orum internet, maupun teknologi gateway
(%aringan selular)
c. :enekan biaya administrati7e manual dengan mengoptmalkan
teknologi in"ormasi agar pesan kepariwisataan dapat e"ekti" dan
e"esien
d. :engoptimalkan %e%aringinternet yang sudah ada pada kantor
dinas sebagai media publikasi eksternal maupun internal
4.7.4. Bagaimana meningkatkan u(a)a (romosi &isata1
Promosi wisata adalah bagian yang harus diperhitungkan dan
mendapatkan tempat tersendiri dalam upaya peningkatan sumber daya
pariwisata :elalui peningkatan promo, maka pendapatan daerah dari
sector ini dapat digen%ot karena dampak dari promo wisata adalah
meningkatnya angka kun%ungan ke tempat wisata 5dapun langkah
yang perlu ditempuh dalam hal ini adalahA
a. :enetukan target pasar yang akan dipengaruhi oleh kegiatan
promosi yang akan dilakukanL untuk melakukan strategi ini,
pemerintah kabupaten Wonosobo perlu mengetahui target pasar,
karena dengan strategi ini akanlebih mudah bagi Pemab
melakukan pemilihan terhadap media yang akan digunakan
maupun akan dapat mengetahui waktu!waktu yang biasanya
melakukan per%alanan wisata
b. :enetapkan kelayakan promosi yang akan dilakukanL
maksudnya %enis dan macam promosi apa sa%a yang akan
dilakukan, dan berapa anggaran yang akan digunakan untuk
target pasar tertentu
c. :empersiapkan bentuk!bentuk deain iklan yang akan
digunakanA desain iklan yang akandigunakan mulai dari
penentuan ukuran, warna, bahasa yang akan digunakan dalam
iklan tersebutmaupun produk apa yang diton%olkan dalam
promo tersebut
d. :enun%uk seorang public relation o""icer, untuk mena%aga atau
memelihara citra daerah tu%uan wisataL keberadaan public
relation o""icer sangat penting dalam upaya untuk mencouhnter
berita!berita negati7e terkait dengan daerah tu%uan wisata untuk
konsumsi luar negeri, khususnya target pasar yang ditu%u
e. :enentukan tu%uan promosiA strategi ini diharapkan agar para
calon wisatawan yang akan datang ke daerah tu%uan wisata
merespon pormosi yang akan dilakukanatau in"ormasi yang
disampaikan sesuai dengan apa yang diinginkan atau
diharapkan oleh calon wisatawan yang di%adikan target pasar
BAB .
'E#IMPULAN DAN #ARAN
5.1. 'E#IMPULAN
Dari analisis yang telah penulis %abarkan dimuka, beberapa simpulan
yang dapat diambil dalam rangka upaya pengembangan sumber daya
pariwisata di 6abupaten Wonosobo adalahA
a. Potensi pariwisata yang ada di 6abupaten Wonosobo sangat
besar, baik dari sisi kuantitas maupun dari keragaman %enis dan
bentuknya apabila dibandingkan dengan daerah lain sekitar
Wonosobo Wisata alam yang didukung dengan wisata se%arah
berupa peninggalan!peninggalan se%arah dan potensi wisata
budaya berupa adat istiadat serta tradisi masayrakat setempat
merupakan bukti potensi besar yang dimiliki 'amun, semua itu
ternyata belum mendapatkan pengelolaan yang khusus dan
memadai dalam rangka pengembangan kedepan Penanganan
yang dilakukan Pemerintah 6abupaten Wonosobo dalam hal ini
belum dilakukan optimal dengan menggunakanstrategi dalam
pengembangan sumber daya pariwisata yang ada 4tragei
kebi%akan sector pariwisata dirasakan belum e"ekti" sehingga
ditharapkan strategi yang penulis tawarkandalam peneilian ini
akan dapat membuka peluang baru dalam upaya pengembangan
kepariwisataan agar lebih optimal
b. Dalamkoneks pariwisata di daerah, 6abupaten Wonosobo belum
memiliki perangkat pengembanganpariwisata +al tersebut
berdampak pada pelaksanaan pengembangan pariwisata di
daerah dan di kawasan wisata yang akan dikembangankan belum
memiliki dasar acuan terutama dalam penyusunan program dan
strategi pengembagnan pariwista Pembentukansusunan
organisasi dan tata ker%a Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan telah
mendapatkan legalitas, akan tetapi hingga pnelieitan ini
dilaksanakan tindak lan%ut dari regulasi tersebut belum 'ampak
optimal dalam realisasinya
c. Peluang yang dimiliki daerah untuk melaksanakan
pengembangan potensi daerah adalahA
1. Telah diundangankannya Perna 'o $3 tahun #$$> tentang
Pembentukan 4usunan dan Tata 6er%a Dinas Pariwisata dan
6ebudayaan
2. 6ebi%akan otonomi daerah yang memberikan kewanangan
kepada daerah untuk menggali sumber daya alam
3. 6ema%uan teknologi yang pesat
4. 6eindahan alam dan keragaman budaya
5. Paradigm baru pengembangan pariwisata yang ramah
lingkungan
d. 5ncaman yang harus dihadapi yang berpotnesi menghambat
tercapainya tu%uang pengembangan potensi sumber daya
pariwisata adalahA
1. Belum adanya perangkat pengembangan pariwisata
2. 6ebi%akan otonomi daerah yang mengakibatkan anggaran
untuk pembangunan daerah melalui pemerintah pusat
men%adi berkurang
3. 6risis eknomi yang berkepan%angan
4. Pertumbuhan ekonomi daerah yang negati7e
5. 4truktur kependudukan yang tidak merata
6. 6erusakan lingkungan hidup
7. Ter%adi degradasi nilai budaya
8. Belum optimal penggunaan teknologi in"ormasi
e. 6ekuatan yang dimiliki oleh Pemerintah 6abupaten Wonosobo
untuk dapat mengembangkan potensi pariwisata adalahA
1. 6etersediaan dana yang memadai dalam pegembangan
sumber daya pariwisata
2. 6omitmen DP<D untuk meningkatkan angagaran pariwisata
3. DP<D selalu menaikkan porsi anggaran yang diusulkan
eksekuti" dalam program pariwisata
4. Tersedianya data tentang pro"il kepariwisataan 6abupaten
Wonosobo
5. Dalam rangka promosi wisata dibuat stiker, brosur, serta
iklan tentang potensi wisata
f. 6elemahan yang masih ada pada pemerintah 6abupaten
Wonosobo dalam pengembangan potensi pariwisata adalahA
1. Tidak adanya pegawai yang berlatar belakang pendidikan
kepariwisataan
2. Pendidikan pegawai secara kualitas dan kuantitas sangat
rendah
3. 6ondisi perkantoran kurang mendukung
4. Dalam melaksankan peker%aan sering menunggu perintah
atasan
5. Tidak ada gagasanEide segar dalam rangka pengembangan
pariwisata
6. Ctos ker%a sangat lemah
g. Dari serangkaian analisisi lingkungan strategis tersebut dikaitkan
dengan 7isi dan misi pengmbangan pariwisata di 6abupaten
Wonosobo dan setleah melalui u%i tes litmus maka isu strategis
dalam pengembangan potensi pariwisata adalahA
1. Bagaimanan meman"aatkan anggaran pariwisata yang
memadai untuk pengembagan seluruh potensi sumber daya
pariwisata
2. Bagaimana meningkatkan kualitas aparatur, khusus dibidang
kepariwisataan agar dapat mengatasi permasalahan
pariwisata
3. Bagaimana mengatasi sumber daya agar dapat meman"aatkan
teknologi dalam pengembangan pariwisata
4. Bagaimana meningkatkan upaya promosi wisata
5.2. RE'$MENDA#I
Dalam penelitian ini, beberapa rekomendasi yang penulis hendak
sampaikan dalam upaya pengmbangan potensi pariwisata di 6abupaten
Wonosobo adalahA
a. Pembiayaan dalam bidang pelatihan dan peningkatan mutu
sumber daya manusia dibidang kepariwistaan masih perlu
banyak ditingkatkan 4ehiubungan dengan itu, maka Dinas
Pariwisata dan 6ebudayaan adalah lembaga institusi pemerintah
yang harus menerapkan system pengembangan sumber daya
manusia yang ada, pendeknya, tidak mengoptimalkan rekruitmen
baru tetapi lebih mengoptimalkan kualitas tenaga yang sudah
ada
Table M-
Data PegawaiA &abatan dan Pendidikan (&uli #$-$)
No Jabatan Pendidikan
- 6epala 4#
# 6abid 4-
> Pegawai 4-ED>E4:5E4:P
? 4ta"" 4:5E4:PE4D
Sumber+Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten $onosobo
Dari data tersebut, diketahui tingkat pendidikan masih banyak
yang belum memadai, apalagi secara lebih spesi"ik %urusan dan
konsentrasi pendidikan masing!masing yang rata!rata tidak
memiliki background kepariwisataan 4elain itu, dari ?1 aparatur
di Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan baru beberapa orang yang
mengikuti pelatihan kepariwisataan, selebihnya belum Beberapa
rekomendasi yang penulis hendak sampaikan adalahA
1. 6ursus, diklat dan pendidikan kepariwisataan perlu diadakan
untuk aparatur
2. Pelatihan pengmbangan information and communication
technology (,DT) bagi aparatur perlu digalakkan untuk
memperlancar pengembangan pemasaran pariwisata
3. :emberikan intensi" dan dukungan kepada karyawan dalam
upaya meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang
diminati sesuai bidang peningkatan sumber daya pariwisata
b. Dalam usah meningkatkan kualitas aparatur di Dinas Pariwisata
dan 6ebudayaan, agar dalam pengembangan ob%ek wisata dan
wisata budaya lebih baik tidak hanya ter"okus pada sebuah
masalah sa%a namun perlu menimbang hal lain Dalam penelitian
ini melalui isu strateis ditemukan bahwa peningkatan mutu
sumber daya manusia men%adi "aktor yang sangat penting
dilakukan +al ini pula akan berdampak pada pengembangan
sumber daya pariwisata yang ada tidak bertentangan dengan
7isi, misi dan tu%uan kepariwiataan 6abupaten Wonosobo
Dontoh dari pengembangan pariwisata yang tidak hanya ter"okus
pada satu ob%ek sa%a dapat dilihat dari table <inican Program dan
<ealisasi 5nggaran pada 5PBD #$-$ dibawah iniA
Table M#
<incian Program dan <ealisasi
Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan
Tahun 5nggaran #$-$
No PR$-RAM
REALI#A#I
AN--ARAN
- Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata <p >>$$$$$$$,!
# Program Perencanaan Pembangunan Daerah <p 13$$$$$$$,!
>
Program Peningkatan 4arana dan Prasarana
5paratur
<p 3$$$$$$$,!
? Program Pengembangan 'ilai Budaya <p -3$$$$$$$,!
3 Program Pelayanan 5dministrasi 6antor <p #10>0.13$,!
Jumlah R(1 *12231,341526/7
Sumber + Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten $onosobo diolah
Dapat dilihat dalam table diatas bahwa pembangunan
kepariwisataan tidak hanya ter"okus pada satu ob%ek sa%a,
melainkan dilakukan pula upaya memacu sumber daya
kepariwisataan yang lain agar mendukung tercapainya
peningkatan sumber daya pariwisata secara menyuluruh disemua
elemen
Dari contoh anggaran diatas pula, adalah bentuk untuk mengatasi
kemacetan anggaran yang biasa digunaan sebagai kegiatan tetap,
yaitu perawatan dan pemberdayaan ob%ek :eskipun dalam
kenyataan sebuah public hearing dalam bidang pariwisata ini
sering tidak imbang antara income dan outcome!nya
Berikut gra"ik perbandingan pendapatan dan pengeluaran
anggaran untuk sector pariwisata dari -> ob%ek wisata yang ada
di 6abupaten WonosoboL
Table M>
Data Pendapatan Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan
6abupaten Wonosobo
Tahun #$$>!#$-$
No ahun arget Realisasi Prosentase
- #$$> ?#13$$$$$ ?-3=1.#=$ .1,#=
# #$$? ?>303$$$$ >0=->?1>$ =?,3$
> #$$3 ?=.#3$$$$ ?13#3?.3$ .1,-?
? #$$0 0?>-3$$$$ ?.3?#3-3$ 11,$>
3 #$$1 30#03$$$$ 0>1>#??#$ -->,#1
0 #$$= 13?$$$$$$ 0-?.?-=#$ =-,30
1 #$$. 33$3$$$$$ 3=$013-3$ -$3,?=
= #$-$Q 30$3$$$$$ #.#00033$ 3#,##
Sumber + Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten $onosobo diolah
:Data sampai ;uli &'7'
Table M?
Tingkat Popularitas Ob%ek Wisata
Di 6abupaten Wonosobo
No Nama $b!ek Prosentase Po(ularitas
- Dataran Tinggi Dieng .3,>$
# Pemandian 6alianget 01,0$
> Telaga Warna ?1,=$
? <uwat <ambut (embel #1,#$
3 Telaga :en%er ##,1$
0 5ir Ter%un 4ikarim ##,3$
1 Pendakian (unung 4indoro -.,?$
= 5ir Ter%un Winong -=,=$
. 5growista Tambi -1,.$
-$ 6awah Dandradimuka -?,0$
-- :akam Tumenggung &ogonegoro ->,?$
Sumber + <itbang Sekolah !inggi Pariwisata 6andung
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tidak semua kawasan
wisata yang ada memiliki popularitas yang tinggi bagi
masyarakat kendati secara umum ob%ek yang ada terbilang
memiliki daya tarik yang besar Dengan tingkat kun%ungan ob%ek
yang kurang begitu besar, maka popularitas ob%ek wisata perlu
digen%ot ulang, sehubungan dengan upaya mencapai target
pendapatan daerah
Dilihat secara umum selama delapan tahun terakhir, hanya dua
kali Dinas Pariwisata dan 6ebudayaan mampu menutup target
pendapatan mereka Jang itu menun%ukkan bahwa daya %ual
kawasan wisata tersebut belum optimal +al ini bersumber pada
masih rendahnya kiner%a aparatur yang ada dan kurangnya
pengalaman dan pendidikan mengenai kepariwisataan
Berkitan dengan pengembangan sumber daya pariwisata, selama
ini pola pengembangan pariwisata di 6abupaten Wonosobo
belum sepenuhnya melibatkan masyarakat local 4elama ini
masyarakat hanya di%adikan ob%ek serta penonton dalam proses
pengembangan pariwisata 2ntuk itu maka perlu adanya usaha
menggandeng masyarakat local yang pada u%ungnya nanti akan
berdampak pada rasa memiliki %save to belonging) masyarakat
local terhadap ob%ek wisata yang ada, dan ini akan berdampak
pada kenyamanan wisatawan yang datang +al ini %uga sesuai
dengan system pariwisata yang berbasis masyarakat (community
based tourism development)
c. :engatasi sumber daya manusia agar dapat menggunakan
information and communication technology (,DT) sebagai model
pengembangan pariwisata 6ema%uan teknologi dan komunikasi
yang pesat akhir!akhir ini harus mampu diakomodir dan
digunakan sebagai media promo yang mampu mengembangkan
potensi dan promosi pariwisata yang ada di daerah tersebut
d. Promosi wisata perlu peningkatan yang optimal Promosi wisata
melalui media massa, pembuatan baliho, pamphlet dan media
reklame lainnya harus lebih diperbanyak dalam rangka
meningkatkan popularitas ob%ek wisata yang ada

Anda mungkin juga menyukai