Anda di halaman 1dari 27

SPEKTROSKOPI MASSA

A. PENDAHULUAN
Dahulu, berat molekul suatu senyawa ditentukan dengan cara mengukur kerapatan
uap atau penurunan titik beku senyawa tersebut, sementara rumus molekulnya
ditentukan dengan cara analisis unsur. Selain lama dan merepotkan, teknik ini juga
memerlukan jumlah sampel yang banyak dengan kemurnian yang tinggi. Sekarang
berat molekul dan rumus molekul bisa ditentukan dengan cepat dan jumlah sampel
sedikit menggunakan spektrofotometer massa (MS).
Identifikasi struktur kimia suatu molekul, merupakan salah satu fungsi spektroskopi
massa. enentuan struktur molekul baik molekul organik maupun anorganik
didasarkan pada pola fragmentasi dari ion!ion yang terbentuk ketika suatu molekul
diionkan. ola fragmentasi suatu molekul sangat berbeda dengan molekul yang lain
dan hasil analisisnya dapat berulang (reproducible).
"ambar #.$. Skema alat Spektroskopi Massa
Secara umum spektroskopi massa terdiri dari tiga bagian penting, yaitu tempat
pengionan sampel, pemisahan ion, dan deteksi ion yang terbentuk. ada gambar %.$.
digambarkan suatu spektroskopi massa dengan tehnik tumbukan elektron (&I).
Sampel dimasukan kedalam chamber, diuapkan dengan menaikkan temperatur
chamber, ditembak dengan elektron berenergi tinggi, ion fragmen yang terbentuk
dipercepat dan dipisahkan dalam medan magnet, kemudian dideteksi dengan
detektor.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, masing!masing bagian telah mengalami
perubahan untuk meningkatkan kemudahan dalam penggunaan dan kemampuan alat
dalam menganalisa. Saat ini, spektroskopi massa biasanya digunakan secara mandiri
dalam analisa sampel atau digunakan bersama!sama dengan alat lain, seperti dengan
'romatografi (air 'inerja )inggi (*+(), 'romatografi "as ("(), &lectroforesis
'apiler ((&) sehingga dikenal istilah *+(!MS, "(!MS, dan (&!MS. *+(, "(,
atau (& berperan untuk memisahkan campuran sampel, yang selanjutkan setiap
komponen yang sudah terpisah akan dianalisa satu persatu dalam MS.
B. PENANGANAN DAN IONISASI SAMPEL
Sampel yang akan dianalisis dimasukkan pada tempat pengionan dalam alat
spektroskopi massa. Sampel dapat berupa gas, padatan, dan larutan sesuai dengan
wujud sampel dan teknik ionisasi yang dipilih. ,eberapa teknik ionisasi yang la-im
dilakukan akan dibahas berikut ini.
$. )umbukan &lektron (&lectron Impact.&I)
Dalam ruang pengionan, uap sampel ditumbuk dengan elektron berenergi tinggi
(/0 e1). &nergi yang diserap molekul sampel akan mendorong pelepasan.
pengionan elektron dari orbital ikatan dan orbital anti!ikatan. &nergi ditransfer
kearah pembentukan ion melalui proses tumbukan seperti terlihat pada
persamaan reaksi berikut 2
3!,!( 4 e
!
5 3!,!(
4
4 6 e
!
Metode ini banyak digunakan untuk sampel yang 1olatil dan stabil pada
temperatur tinggi. Sacara umum, spektroskopi massa dengan metode tumbukan
elektron yang menghasilkan ion positif (kation) lebih disukai dibandingkan yang
menghasilkan ion negatif (anion). Selain itu, literatur dengan pola!pola
fragmentasi ion positif sebagai referensi telah banyak dipublikasikan.
6. &lectrospray Ionisation (&SI)
Suatu larutan disemprotkan melalui pipa berdiameter sangat kecil kedalam ruang
1akum dengan medan listrik bergradient beberapa ratus hingga ribuan 1olt per
centimeter, menghasilkan ion gas dari solut. &SI merupakan tehnik MS yang
mampu menghasilkan fraksi besar dari fragmen!fragmen molekul organik atau
analit biologis. 'arena MS mengukur rasio massa terhadap muatan ion, metode
ini memberikan keuntungan dalam menganalisa massa yang sangat tinggi tanpa
perlu instrument analisis massa yang khusus. Sebagai contoh, suatu ion dengan
massa $60.000 dalton membawa 70 muatan positif muncul pada 6000 massa per
muatan. Metode ini telah digunakan untuk mengukur massa ion dari molekul
hingga 600.000 dalton, seperti protein.
#. (hemical Ioni-ation ((I)
Ion yang akan dianalisa diproduksi melalui transfer suatu partikel (*
4
, *
!
, dan
lebih berat) hasil pengionan suatu reaktan berupa gas yang lebih berat ke dalam
sampel. 8mumnya reaktan yang digunakan adalah gas metana pada tekanan 0,6!
6,0 torr (6/!6/0 pascal). Mula!mula metana ((*
%
) diionkan melalui proses
tumbukan elektron menghasilkan ion (*
%
4
. Selanjutnya ion tersebut bereaksi
dengan molekul netral metana yang lain menghasilkan asam ,ronsted yang kuat
untuk bereaksi dengan molekul sampel melalui transfer proton.
(*
%
4 e
!
5 (*
%
4
4 6 e
!
(*
%
4
4 (*
%
5 (*
9
4
4 (*
#
(*
#
4
4 (*
%
5 (
6
*
9
4
4 *
6
(*
9
4
4 3!,!( 5 *3,(
4
4 (*
%
(
6
*
9
4
4 3!,!( 5 *3,(
4
4 (
6
*
%
"as lain yang juga sering digunakan adalah hidrogen (*
6
), uap air (*
6
:),
ammonia (;*
#
), dan isobutana ((
%
*
$0
). Dalam gas!gas ini, ion yang reaktif
adalah *
#
4
, *
6
:
4
, ;*
#
4
dan (
%
*
$0
4
. &nergi yang ditransfer pada proses ionisasi
dengan metode ini berkisar $0!90 kkal.mol atau %0!600 k<.mol, jumlah energi
yang cukup kuat untuk proses fragmentasi, namun fragmentasi yang terjadi lebih
sedikit dari metode tumbukan elektron.
%. =ast 3tom ,ombardment (=3,)
=3, merupakan suatu tehnik ionisasi yang popular untuk molekul non!1olatil
dan atau labil terhadap temperatur tinggi. ,aik digunakan untuk molekul polar
dan molekul dengan berat molekul tinggi. 8mumnya =3, menggunakan uap
atom netral berkecepatan tinggi seperti 3rgon dan >enon pada ? k@. Sampel
yang dianalisa dapat berupa padatan atau sampel yang dilarutkan dalam pelarut
kental seperti gliserol. ,iasanya ion pseudo molekuler AM4*B
4
terbentuk bersama
sedikit ion fragmen dengan massa yang lebih rendah.
9. =ield Desorption (=D)
8ntuk material yang kurang 1olatil, ionisasi biasanya dilakukan dekat permukaan
elektroda melalui gradient medan listrik yang sangat tinggi (beberapa 1olt per
angstrom). 3wan elektron dalam molekul didistorsi dan bagian molekul yang
mengandung kelebihan elektron berperan sebagai anoda. Ion yang terbentuk akan
ditolak oleh anoda. +ifetime dari ion ini sangat singkat dibandingkan dengan ion
hasil tumbukan electron. 'arena sedikit energi yang ditransfer berupa energi
dalam dan ion bergerak sangat cepat, dan fragmentasinya sangat sedikit, maka
berat molekul sangat mudah dideteksi.
7. MatriC 3ssisted +aser Desorption Ioni-ation (M3+DI)
Metode ini baik digunakan untuk sampel dengan berat molekul lebih besar dari
/00.000, dan tehnik ini telah digunakan untuk menentukan berat molekul dari
molekul biologi besar yang bersifat polar, seperti en-im, analisa interaksi
antibodi. Sampel berupa matriks organik atau dibuat dalam matrik organic (asam
sinapinat biasanya untuk sampel protein), dioleskan pada permukaan suatu
lempeng, selanjutnya diradiasi dengan sinar laser (;
6
##/ nm) . M3+DI adalah
metode ionisasi yang lemah dan fragmentasi ion sampel jarang terjadi. Ion yang
dihasilkan biasanya berupa ion molekuler sehingga spektra yang dihasilkan
sangat sederhana.
C. ANALISA SPEKTRA MASSA
C.1. RUMUS MOLEKUL DAN INDEKS KEKURANGAN HIDROGEN
eralatan spektroskopi massa resolusi tinggi (*DMS) yang telah tersedia saat ini
mampu menentukan massa suatu ion molekuler (massa yang setara dengan rumus
molekul) atau fragmen molekul (pecahan molekul setelah proses ionisasi) secara
akurat, sehingga memudahkan untuk membedakan ion molekuler atau fragmen
molekul yang massanya hampir sama. Massa yang teramati adalah penjumlahan
eksak semua massa atom penyusun molekul atau fragmen molekul dengan
kelimpahan isotop terbanyak. Sebagai contoh, *DMS mampu membedakan (:, ;
6
,
(*
6
;, dan (
6
*
%.
$6
( $6,0000
$%
; 6?,0076
$6
( $6,0000
$6
( $6,0000
$7
: $9,EE%E
$
*
6
6,0$97
$
*
%
%,0#$6
6/,EE%E
$%
; $%,00#$ 6?,0#$6
6?,0$?/
8ntuk ion molekul yang tersusun oleh atom!atom yang memiliki beberapa isotop
atom dengan kelimpahan yang cukup besar, maka ion molekul yang muncul bisa
lebih dari satu. Ion molekuler yang muncul biasanya ditandai sebagai M
4
, AM4$B
4
,
AM46B
4
, dan seterusnya tergantung jumlah ion molekuler yang mungkin ada. Sebagai
contoh (*
#
,r yang memiliki ion molekuler M
4
dan AM46B
4
akibat adanya isotop
/E
,r
dan
?$
,r yang kelimpahannya hampir sama banyak.
M
4

$6
( $6,0000 AM46B
4 $6
( $6,0000

$
*
#
#,06#%
$
*
#
#,06#%
/E
,r /?,E$?#
?$
,r ?0,E$7#
E#.E%$/ E9.E#E/
,ila ion molekuler diketahui, maka rumus molekul dari sampel dapat ditentukan pula
dengan cara mencocokkan harga m.- dari ion molekuler dengan tabel Dumus
Molekul dengan 1ariasi jumlah karbon, hidrogen, nitrogen, dan oksigen yang
tersedia. Selanjutnya dari rumus molekul yang ada, dapat dihitung indeks
kekurangan hidrogen (sering disebut ,D&) yang bermanfaat untuk diprediksi jumlah
ikatan rangkap atau adanya cincin.siklik dalam molekul tersebut. *arga D,&
dihitung dengan rumus 2
D,& F ( ! G * ! G *alogen 4 G ; 4 $
)abel #.$ 'elimpahan relatif dan massa eksak beberapa isotop yang umum
Unsur Isotop Massa eksak Ke!"pa#an reat!$
'arbon
$6
( $6,0000 $00
$#
( $#,00#% $,$$
*idrogen
$
* $,00/? $00
6
* 6,0$%$ 0,0$7
;itrogen
$%
; $%,00#$ $00
$9
; $9,000$ 0,#?
:ksigen
$7
: $9,EE%E $00
$/
: $7,EEE$ 0,0%
$?
: $/,EEE6 0,60
Silikon
6?
Si 6/,E/7E $00
6E
Si 6?,E/79 9,$0
#0
Si 6E,E/#? #,#9
,elerang
#6
S #$,E/6$ $00
##
S #6,E/$9 0,/?
#%
S ##,E7/E %,%0
'lor
#9
(l #%,E7?E $00
#/
(l #7,E79E #6,9
,rom
/E
,r /?,E$?# $00
?$
,r ?0,E$7# E?,0
3danya isotop suatu atom dapat membantu dalam identifikasi suatu molekul. Spektra
massa suatu senyawa akan menampilkan puncak yang menginformasikan jumlah
isotop yang ada dalam molekul. Sebagai contoh spektra massa suatu hidrokarbon
yang memiliki 9 atom karbon. Intensitas puncak AM4$B
4
yang mengindikasikan
banyaknya isotop (
$#
dalam molakul, pasti 9($,$H) F 9(0,0$$) dikalikan intensitas
relatif puncak ion molekuler. <adi banyaknya atom karbon dalam molekul dapat
dihitung bila intensitas relatif AMB
4
dan AM4$B
4
diketahui.
<umlah ( F intensitas relatif puncak AM4$B
4
0,0$$ C intensitas relatif AMB
4

C.%. POLA &RAGMENTASI SETIAP GOLONGAN SEN'A(A ORGANIK
Akana
uncak ion molekuler alkana rantai terbuka selalu muncul tetapi intensitasnya
semakin rendah seiring dengan bertambahnya panjang rantai. ola fragmentasinya
ditandai dengan puncak!puncak dengan selisih massa $% ((*
6
) yaitu m.- 6E, %#, 9/,
/$, ?%, ... seterusnya. Setiap puncak umumnya memiliki m.- F $%n 4 $, dimana
fragmen yang paling tinggi pada (
#
dan (
%,
serta puncak seterusnya akan terus
berkurang secara bertahap
.

ola fragmentasi alkana bercabang memiliki kemiripan dengan alkana terbuka,
hanya saja pola perubahan puncak dengan selisih m.- $% hilang karena adanya
fragmentasi yang dominan pada percabangan.
R CH
2
CH
2
CH
3
! e
R CH
2
CH
2
CH
3
4.
! . CH
3
R CH
2
CH
2
4
R CH
2
CH
2
4
! ) CH
2
R CH
2
4
[M]
+
[M-15]
+
[M-29]
+
[M-15]
+
"ambar #.6 Spektra
massa dodekana
"ambar #.# Spektra massa
6,#!dimetilbutana

Intensitas puncak ion molekuler alkana dengan rantai bercabang cenderung lebih
rendah dibandingkan alkana tak bercabang. *al ini mengindikasikan tingginya
tingkat kestabilan karbokation yang dihasilkan dari fragmentasi pada percabangan
rantai, sehingga mendukung proses fragmentasi dari ion molekuler. Sementara alkana
siklik cenderung memiliki puncak ion molekuler yang tinggi. Seperti terlihat pada
spektra n!heksana, 6!metilpentana dan sikloheksana berikut.
"amabar #.%
Spektra massa n!
heksana

ola fragmentasi alkana siklik mirip dengan alkana pada umumnya dengan
pengurangan massa sesuai dengan deret homolog alkana. uncak dasar fragmentasi
sikloalkana adalah hasil pelepasan etena ((
6
*
%
) atau m.- AM!6?B
4
seperti puncak pada
m.- 97 dari sikloheksana. ,ila alkana siklik memiliki cabang atau rantai samping,
pemutusan cabang merupakan pola fragmentasi yang paling fa1orit.
Akena
uncak ion molekuler alkena khususnya polialkena selalu muncul. 3lkena rantai
terbuka memiliki ciri mirip dengan alkana, dimana puncak!puncak dengan selisih
massa $% akan muncul. uncak dengan massa (
n
*
2n!$
dan (
n
*
2n
akan lebih tampak
"ambar #.9 Spektra
massa
6!metil!pentana
"ambar #.7 Spektra
massa
sikloheksana
dibandingkan puncak (
n
*
2n4$
. =ragmentasi allilik dan 1inilik akan terlihat nyata.
uncak!puncak yang la-im terlihat adalah m.- 6/, %$, 99, 7E, ?#, ....dan seterusnya.
ada spektra massa 6!pentena terlihat puncak pada m.- %$ dan 99 hasil dari
fragmentasi pelepasan etil dan metil.

"ambar #./ Spektra massa 6!pentena
(iri khas fragmentasi sikloalkena merupakan kebalikan reaksi Diels!3lder, yaitu
pemcahan cincin menghasilkan suatu diena dan dienofil. *al ini dibuktikan dengan
munculnya puncak m.- 7? pada spektra massa limonen.
*
.
*
.
4
Akuna
Spektra massa alkuna mirip dengan alkena. Intensitas puncak ion molekuler cukup
tinggi dan pola fragmentasinya mirip dengan alkena. emutusan ikatan ( I ( dari
karbon yang terikat langsung ke ( J ( dan pelepasan * dari alkuna terminal sangat
la-im dijumpai.
Spektra massa 6!pentuna menunjukkan puncak ion molekuler pada m.- 7? dengan
intesitas yang cukup tinggi. elepasan radikal hidrogen dari (!$ menghasilkan
puncak pada m.- 7/. Dengan pola yang sama, pelepasan radikal metil akan
menghasilkan puncak pada m.- 9#.
"ambar #.? Spektra massa 6!pentuna
*
.
*
.
4
m.- 7?
limonen
C C H CH
2
R
*
.
C C H CH
2
*
. R
C C H CH
2
*
. H
C C CH
2
R
*
Ako#o
uncak ion molekuler alkohol primer dan sekunder muncul dengan intensitas yang
sangat rendah, bahkan tidak muncul untuk alkohol tersier. emutusan ikatan ( I (
dekat atom oksigen pada alkohol primer akan menghasilkan puncak dengan m.- #$
((*
6
F:*)
4
. 3lkohol sekunder dengan pola fragmentasi yang sama akan
menghasilkan puncak dengan m.- %9, 9E, /#, ... seterusnya tergantung panjang rantai
karbon, sementara alkohol tersier menghasilkan puncak mulai m.- 9E, /#, ...
seterusnya.
3lkohol rantai panjang biasanya menghasilkan puncak M!$? akibat pelepasan *
6
:
dan puncak AM!(*
6
: 4 alkena)B
4
.
Spektra 6!pentanol menunjukkan puncak!puncak pada m.- %9 dan /% hasil dari
pelepasan (
#
*
E
dan (*
#
. Sementara puncak ion molekuler muncul dengan intensitas
yang sangat rendah.
CH
2
C OH R
R'
R"
.4
! . (*
6
DK
C
OH
R
R'
4
Alkohol primer R dan R' = H m! = 31
Alkohol "ek#nder RR' "alah "a$# = H m! = %5& 59& '3&((((
Alkohol $er"ier RR' )#kan = H m! = 59& '3&((((

"ambar #.E Spektra massa 6!pentanol
3lkohol siklik seperti sikloheksanol akan mengalami fragmentasi sekurang!
kurangnya dengan tiga skema yang berbeda, yaitu 2
H OH
OH
. H
m! 99
H OH
CH
2
.
OH
H
H
H
CH
3
OH
H
H
CH
3
OH
H H
m! 5'
($)
(6)
H OH
(#)
H
2
O
4
m! *2
"ambar #.$0 Spektra massa sikloheksanol
Eter
&ter alifatik memiliki intensitas puncak ion molekuler yang lebih rendah
dibandingkan alkohol dengan berat molekul yang sama. ola fragmentasi eter hampir
mirip dengan alkohol seperti pemutusan ikatan ( ! ( dan penataan ulang dengan
pemutusan ikatan ( ! *. ola fragmentasi eter menghasilkan m.- mulai #$, %9, 9E,
/#, dan seterusnya tergantung panjangnya rantai alkil.
Spektra massa dietileter menunjukkan puncak ion molekuler pada m.- /%. *asil
fragmentasi pelepasan (*
#
pada m.- 7E. sementara puncak %9 dan #$ merupakan
hasil fragmentasi lanjutan dari puncak AM!$9B melalui pelepasan (*
6
F(*
6
diikuti
dengan )(*
6
.
R CH
2
O R
. R
CH
2
O R
CH O CH
2
R CH R
H
CH OH R 4
CH
2
CH R
"ambar #.$$ Spektra massa dietileter
A+e#!+
uncak ion molekuler aldehid biasanya mucul walaupun intensitasnya lemah.
emutusan ikatan ( I ( dan ( I * dari ( karbonil atau yang la-im disebut
pemutusan (!clea1age) la-im terjadi menghasilkan puncak fragmen dengan m.-
AM!*B
4
dan AM!DB
4
atau A(*:B
4
. Selain, itu pemutusan juga merupakan model
fragmentasi yang penting menghasilkan fragmen D
4
atau senilai AM!%#B
4
.
O
C R H
. H
O
C R
[M-1]
+
O
C R H
. R
O
C
m! 29
H
CH
2
R C R
+
O
H CH
2
C
O
H 4
[M-%3]
+
($)
(6)
(#)
3ldehid rantai panjang dapat mengalami fragmentasi yang disebut dengan penataan
ulang Mc+afferty. 3ldehid tidak bercabang akan menghasilkan puncak pada m.- %%.
uncak hasil penataan ulang ini biasanya menjadi puncak dasar.

Selain aldehid, penataan ulang Mc+afferty dapat terjadi pada semua senyawa
karbonil seperi keton, asam karboksilat, ester, dan amida yang memiliki panjang
rantai minimum % atom karbon dan atom ( ke!% harus mengikat atom *.
"ambar #.$6 Spektra massa pentanaldehid
Spektra massa pentanaldehid diatas menunjukkan puncak pada m.- 6E dan %% yang
merupakan hasil fragmentasi ( dengan ( karbonil, serta hasil penataan ulang
Mc+afferty.
O
C
C
H
2
CH
2
H
H
R
O
C
CH
2
H
H
4
CH
2
R
m! %%
Keton
uncak ion molekuler dari keton biasanya umumnya muncul walaupun intensitasnya
tidak begitu tinggi. ola fragmentasi keton asiklik hampir mirip dengan aldehid,
yaitu pemutusan ikatan ( dengan ( karbonil. ,ila ukuran kedua gugus alkil yang
mengapit ( karbonil tidak sama, maka lepasnya gugus alkil yang lebih besar akan
lebih disukai sehingga intensitas puncaknya umumnya lebih tinggi. ,ila rantai
karbon keton memiliki jumlah atom (%, maka puncak hasil penataan ulang
Mc+afferty akan teramati.
"ambar #.$# Spektra massa 6!pentanon
uncak ion molekuler 6!pentanon terlihat cukup tinggi intensitasnya pada m.- ?7.
Sementara puncak pada m.- %# dan /$ merupakan hasil pemecahan ( dengan (
karbonil, dimana intensitas puncak hasil pelepasan rantai propil lebih tinggi
dibandingkan pelepasan rantai metil. uncak pada m.- 9? merupakan hasil penataan
ulang Mc+afferty.

'eton siklik mengalami 1ariasi fragmentasi dan penataan ulang. Sebagai contoh
adalah spektra massa sikloheksanon dibawah ini.
"ambar #.$% Spektra massa sikloheksanon
Munculnya puncak!puncak pada m.- E?, ?#,/0, 99, dan %6 dapat dijelaskan melalui
beberapa 1ariasi fragmentasi dan penataan ulang.
O
m.- E?
CH
2
O
m.- E?
CH
2
O
m.- /0
C
2
H
% CO CH
2
CH
2
m.- %6
CH
2
O
m.- E?
H
H
CH
3
O
m.- E?
H
C
3
H
'
O
m.- 99
CH
3
O
m.- E?
H
CH
3
O
m.- ?#
Asa" Kar,oks!at
uncak ion molekuler asam karboksilat biasanya muncul, walaupun pada senyawa
tertentu intensitasnya rendah atau bahkan tidak teramati. emecahan (ikatan (
dengan (F:) yang la-im dijumpai pada senyawa karbonil juga akan teramati pada
senyawa ini. Spektra masssa asam butanoat dibawah ini menunjukkan puncak ion
molekuler yang lemah pada m.- ??. Sementara puncak pada m.- /$, %9, dan %#
merupakan hasil pemecahan . enataan ulang Mc+afferty juga terjadi pada asam
butanoat dengan munculnya puncak pada m.- 70 dengan intensitas tertinggi.
"ambar #.$9 Spektra massa asam butanoat
Ester
ola fragmentasi ester serupa dengan asam karboksilat. Selain pemecahan ,
penataan ualng Mc+afferty la-im terjadi pada ester. &til butanoat menunjukkan
puncak ion molekuler dengan intensitas lemah pada m.- $$7. emecahan akan
menghasilkan puncak!puncak pada m.- %#, %9, /$ dan /#. Sementara penataan ulang
Mc+afferty menghasilkan puncak pada m.- ??.
&ster etil dari asam!p!hidroksiben-oat la-im mengalami pemecahan (melapas
radikal etoksi) menghasilkan puncak pada m.- $6$ dengan intensitas yang sangat
tinggi. =ragmen ini memiliki kestabilan yang tinggi karena resonansi ke cincin
aromatik.
"ambar #.$7 Spektra massa etilbuatnoat
"ambar #.$/ Spektra massa etil!p!hidroksiben-oat
A"!na
*arga m.- dari ion molekuler amina sangat bermanfaat dalam mengidentifikasi
banyaknya atom ; dalam senyawa amina. 3mina dengan jumlah atom ; ganjil akan
memiliki ion molekuler dengan harga m.- ganjil, sementara senyawa yang jumlah
atom ;!nya genap akan memiliki harga yang genap pula. Sayangnya, puncak ion
molekuler amina intensitasnya sangat lemah bahkan jarang muncul. Intensitas
puncak tertinggi biasanya berasal dari hasil pemecahan . Sementara amina rantai
panjang la-im membentuk fragmen siklik 7 atom (nF%).
"ambar #.$? Spektra massa heksilamina
H!+rokar,on Aro"at!k
<ika ada gugus alkil yang terikat pada cincin ben-ena, fragmentasi la-imnya terjadi
pada posisi ben-ilik membentuk fragmen dengan m.- E$ ((
/
*
/
4
). ,ila panjang rantai
alkil lebih besar atau terdiri dari # atom karbon, fragmen massa hasil penataan ulang
Mc+afferty akan teramati.
CH
2
+ar)oka$ion )en!il ,on $ropili#m
m! 91 m! 91
CH
CH
3
CH
3
CH
CH
3
CH
3
m! 1-5
H
CH
3
CH
3
H
CH
2
H
H
4
CH
2
CH
3
H
m! 92
Ak! #a!+a
Intensitas puncak ion molekuler senyawa alkil halida alifatik ber1ariasi, dimana alkil
iodida memiliki intensitas ternggi dan alkil fluorida terendah. Intensitas puncak ion
molekuler akan berkurang seiring dengan bertambahnya ukuran gugus atau cabang
pada posisi . ola fragmentasi yang paling penting dari alkil halida terutama alkil
iodida dan alkil bromida adalah lepasnya atom halida dan meninggalkan carbokation
pada rantai alkil. *al ini mudah terjadi karena iodida dan bromida merupakan gugus
pergi yang baik. 'arbokation yang terbentuk biasanya mengalami fragmentasi lebih
lanjut. Sebaliknya pola fragmentasi pelepasan halida sangat jarang terjadi pada alkil
klorida, dan bahkan tidak terjadi pada alkil fluorida. ada kedua alkil halida ini ((l
dan =) la-imnya terjadi pelepasan *>
ola fragmentasi pemecahan pada lakil halida juga sering terjadi. ,ila pada posisi
terdapat percabangan, maka lepasnya gugus yang lebih besar umumnya lebih la-im
terjadi. uncak yang dihasilkan dari pemecahan umumnya cukup lemah.
8ntuk alkil klorida dan alkil bromida rantai panjang, pembentukan fragmen siklik 9
atom la-im terjadi dengan melepas sisa rantai dalam bentuk radikal.
uncak ion molekuler dan pola fragmentasi senyawa alkil halida cukup unik
sehingga memudahkan dalam proses identifikasi. =luorida dan iodida tidak memiliki
isotop, sementara klorida dan bromida memiliki isotop dengan kelimpahan yang
R CH CH
2
H .
H.
R CH CH
2
R CH
2
.
R
CH
2
.
berbeda!beda mudah dibedakan. uncak ion molekuler AMB
4
alkil fluorida dan alkil
iodida berupa puncak tunggal, sementara untuk alkil klorida dan alkil bromida akan
muncul AMB
4
dan AM46B
4
bila mengandung satu atom (l atau ,r. Serta akan lebih
kompleks bila jumlah atom (l dan atau ,r bertambah. Selain itu, perbandingan
intensitas puncak!puncak ion molekuler juga akan lebih kompleks, seperti tertera
pada )abel #.6.
)abel #.6 *ubungan <umlah dan <enis 3tom *alogen dengan rosentase Intensitas
uncak Ion Molekuler
Ato"
Hao-en
Intens!tas Reat!$ Pun.ak Ion Moekuer /01
2M3
*
2M*%3
*
2M*43
*
2M*53
*
2M*63
*
2M*173
*
2M*1%3
*
,r $00 E/,6
6 ,r $00 $E9,0 E9,9
# ,r $00 6E#,0 6?7,0 E#,%
(l $00 #6,7
6 (l $00 79,# $0,7
# (l $00 E/,? #$,E #,%/
% (l $00 $#$,0 7#,E $%,0 $,6
9 (l $00 $7#,0 $07,0 #%,/ 9,/ 0,%
7 (l $00 $E7,0 $7$,0 7E,% $/,0 6,6 0,$
,r (l $00 $#0,0 #$,E
6 ,r $ (l $00 66?,0 $9E,0 #$,6
6 (l

$

,r $00 $7#,0 /%,% $0,%
'eterangan 2 3ngka!angka pada kolom $ mewakili jumlah atom dalam molekul
D. LATIHAN SOAL8SOAL
$. ,erapakah jumlah atom ( dalam molekul bila intensitas relatif ion
molekulernya %#,6/ H dan intensitas relatif AM4$B
4
#,?$ H L
6. Spektra massa berikut merupakan spektra massa $!metoksibutana, 6!metoksi
butana, dan 6!metoksi!6!metilpropana. asangkanlah senyawa!senyawa tersebut
dengan spektra massanya M
#. uncak!puncak pada m.- berapakah yang la-im akan muncul pada spektra
massa a. 6!pentanon b. #!heptanol c. 6!klorobutana
d. etilheksanoat e. etilben-ena
%. Diantara ketiga senyawa berikut, ada dua senyawa memiliki puncak dasar
pada m.- $$E dan ada satu senyawa pada m.- $09. )entukanlah senyawa!senyawa
tersebut sesuai dengan harga puncak dasarnya M
CH
2
CH
3
H
3
C CH
3
CH
2
CH
2
CH
3
CH
3
CH/CH
3
0
2
CH
3
E. DA&TAR PUSTAKA
a1ia D+, +ampman "M, 'ri- "S, $EE7, Introduction to Spectroscopy, Saunders
(ollege ublishing, 8S3
Sil1erstein DM, ,assler "(, Morrill )(, $EE$, Spectrometric Identification of
Organic Compounds, 9
th
ed., <ohn Niley O Sons, 8S3
(resswell, (<., DunPuist, :3., (ampbell, MM., $E?6, Analisis Spektrum Senyawa
Organik, (diterjemahkan oleh 'osasih admawinata dan Iwang Sudiro),
enerbit I),, ,andung
Dudley N., and =leming I., $EE9, Spectroscopic Methods in Organic Chemistry,
Mc"raw *ill *igher &ducation
,ruice Q, 6009, Organic Chemistry, %
th
ed, <ohn Niley O Sons, 8S3

Anda mungkin juga menyukai