Asuhan Keperawatan Kasus Coxitis TB
Asuhan Keperawatan Kasus Coxitis TB
Di Susun Oleh :
Nama : Rini Budiarti
NIM : 20120461011039
Tgl. Pengkajian
Jam Pengkajian
Ruang/Kelas
I. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Gol. Darah
Alamat
: 20 Agustus 2013
: 10.00 WIB
: Ruang 15/ Kelas III
:
:
:
:
:
:
An. R
4 Tahun
Laki-laki
Islam
-
No. Register
Tgl. MRS
: 13186xxx
: 20 Juni 2013
47
49
4,6
3,5
Keterangan :
: Menikah
: Laki-laki meninggal
: Anak
: Perempuan meninggal
: Laki-laki
: Klien / Penderita
: Perempuan
Keterangan :
Klien merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Klien mempunyai 1 saudara laki-laki, dimana
saudara laki-lakinya masih berusia 3,5 tahun. Klien mempunyai orang tua, ibu klien anak ke 4 dari 6
bersaudara dan ayah kandung klien anak ke 7 dari 7 bersaudara. Klien tinggal serumah dengan ayah,
ibu dan adik kandungnya.
V. RIWAYAT KEPERAWATAN KLIEN
1. Pola Aktifitas Sehari-hari (ADL)
ADL
Di Rumah
Pola pemenuhan kebutuhan Makan :
nutrisi dan cairan
Jumlah : 3x/hari, 1 porsi habis
Jenis : nasi, lauk pauk, sayur
Pantangan : tidak ada pantangan
Kesulitan : tidak ada kesulitan
Usaha mengatasi : -
Pola Eliminasi
Di Rumah Sakit
Minum :
Jumlah : 6 gelas/hari
Jenis : air putih
Pantangan : tidak ada pantangan
Kesulitan : tidak ada kesulitan
Usaha mengatasi : BAK :
Jumlah : 2-3 x/hari
Warna : kuning jernih
Bau : khas urin
Masalah : tidak ada masalah
Cara Mengatasi : -
Makan :
Jumlah : 3x/hari, hanya dapat
menghabiskan porsi
Jenis : nasi, lauk, sayur
Pantangan : tidak ada pantangan
Kesulitan : sulit makan, nafsu makan
berkurang
Usaha Mengatasi : diit NS TKTP
Minum :
Jumlah : 4 gelas/hari
Jenis : air putih, air gula
Pantangan : tidak ada
Kesulitan : tidak ada kesulitan
Usaha Mengatasi : tidak ada
BAK :
Jumlah : 2-3 x/hari
Warna : kuning jernih
Bau : khas urin
Masalah : tidak ada masalah
Cara Mengatasi : -
BAB :
Jumlah :. 1 x/hari
BAB :
Jumlah : 2 x dalam 1 minggu
Tidak terkaji
Tidak terkaji
Aktivitas Lain
2. Riwayat Psikologi
a. Status Emosi
Klien tampak stabil dengan kesadaran compos mentis
GCS : 4 5 6. Klien juga mengatakan
keinginannya cepat sembuh.
b. Gaya Komunikasi
Klien juga mampu berkomunikasi dengan baik dengan petugas kesehatan dan sangat
kooperatif serta terbuka dengan kondisinya saat ini. Klien menggunakan bahasa jawa dan
indonesia saat berkomunikasi.
c. Pola Pertahanan
Klien mampu bertahan dengan kondisi sakitnya sampai sekarang sedikit demi sedikit
menunjukkan perubahan yang membaik. Klien juga patuh tentang apa yang di instruksikan
oleh dokter dan perawat.
d. Dampak di Rawat Di Rumah Sakit
Klien mengatakan tidak nyaman selama di rawat di rumah sakit, karena tidak bisa bertemu
dengan keluarga dan teman-teman dirumah. Klien tidak bias bermain dengan teman-teman
karena terpasang traksi hanya dapat mobilisasi di tempat tidur
e. Kondisi Emosi/ Perasaan Klien
Klien merasakan senang mempunyai teman baru saat dirawat dirumah sakit.
3. Riwayat Sosial
Klien berasal dari Suku Jawa, dan menganut kebudaayan Jawa.
4. Riwayat Spiritual
Klien mengatakan jika di rumah, klien selalu melaksanakan ibadah shalat 5 waktu, akan tetapi
semenjak di rumah sakit, klien mengatakan tidak dapat melaksanakan ibadah shalat 5 waktu.
VI. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum
Keadaan umum klien : klien tampak cukup, tampak menahan sakit bila bergerak, kesadaran compos
mentis dengan GCS : 4 5 6.
B. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
SAAT SEBELUM SAKIT
tidakterkaji
SAAT PENGKAJIAN
TD : Nadi : 100x/menit
RR : 24x/menit
Suhu : 36,7 C
Tinggi badan : 93 cm
Berat badan : 11,5 kg
C. Pemeriksaan Kepala
Inspeksi
: bentuk kepala normal, simetris, tidak terdapat luka
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan
D. Pemeriksaan Wajah
Rambut
Inspeksi : pertumbuhan rambut merata, warna hitam, sedikit kotor.
Mata
Inspeksi : bentuk mata simetris, kelopak mata tidak mengalami odema, konjungtiva tidak anemis,
pupil isokor, tidak terdapat luka dan benjolan, bulu mata rontok, kemampuan berkedip
(+).
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Hidung
Inspeksi : bentuk hidung simetris, tidak ada pembengkokan, tidak ada perdarahan, tidak terdapat
pembengkakan, tidak terdapat pembesaran polip, tidak terdapat lesi, dan kotor.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan.
Mulut
Inspeksi : bentuk mulut normal, mukosa bibir kering terkelupas, lidah kotor, mulut sedikit berbau
tidak terdapat lesi, tidak terdapat peradangan tenggorokan, gigi tampak kekuningan
Telinga
Inspeksi : bentuk telinga simetris, sedikit terdapat serumen, tidak terdapat pus, tidak terdapat lesi,
tidak terdapat benda asing, tidak terdapat perdarahan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
E. Pemeriksaan Leher
Inspeksi
: bentuk leher simetris, tidak ada peradangan, tidak terdapat jaringan parut, tidak ada
cidera servical
Palpasi
: tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat distensi vena jugular, tidak terdapat
pembengkakan kelenjar limfe, tidak terdapat pembengkakan kelenjar tiroid
F. Pemeriksaan Thoraks/Dada
Pemeriksaan paru :
Inspeksi
: bentuk dada simetris, pergerakan dinding kanan dan kiri sama, bentuk mamae
normal dan simetris, puting susu kiri dan kanan menonjol.
Palpasi
: tidak terdapat nyeri tekan, vocal fremitus kanan dan kiri sama
Perkusi
: sonor (+/+)
Auskultasi : tidak ada suara nafas tambahan, wheezing
- ronchi
- - - Pemeriksaan jantung :
Inspeksi
: tidak terdapat ictus cordis
Palpasi
: tidak terdapat pembesaran jantung
Perkusi
: normal dengan batas atas : ICS II, batas bawah : ICS V, batas kiri : ICS V Mid
clavikula sinistra, batas kanan : ICS IV mid sternalis dextra
Auskultasi : BJ1 dan BJ2 tunggal, tidak ada suara jantung tambahan
G. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
: kulit permukaan abdomen halus, tidak ada lesi, bentuk abdomen cembung
Auskultasi : bising usus (+), 10x/menit
Palpasi
: tidak terdapat nyeeri tekan, tidak ada tanda-tanda pembesaran hepar
Perkusi
: thymphani
+
+
+
- - -
Kontraktur - - -
Krepirasi
- - -
N. Pemeriksan Kulit/Integument
Warna kulit sawo matang, kulit kusam, tekstur halus, kuku kotor, turgor 2 detik, akral hangat,
terdapat luka post op pada panggul di bagian kaki kanan. Jenis luka : akut. Tipe luka : luka eksisi.
Tidak ada nyeri tekan.
O. Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik Medik
Pada tanggal 20 Agustus 2013
Laboratorium Faal Hati :
AST / SGOT
22 U/L
(N: 0-40)
ALT / SGPT
0 U/L
(N : 0-41)
VII. TINDAKAN DAN TERAPI
Terapi obat FDC
Diit nasi TKTP
Injeksi streptomimycin 1x400mg/ IM selama 6 bulan
Pertahankan skin traksi dengan beban 2kg
TTD PERAWAT
Nama Klien
: An. R
Tgl.Pengkajian
No.Reg.
: 13186xx
NO.
1.
TGL
JAM
: 20 Agustus 2013
DATA PENUNJANG
PROBLEM
ETIOLOGI
DS :
Klien mengatakan nyeri dan ngilu
pada luka post op, terutama pada
panggul kaki sebelah kiri.
P:
Nyeri akibat luka post op
pada panggul kaki kanan
Q:
Nyeri yang dirasakan klien
seperti ditusuk-tusuk.
R:
Nyeri di panggul kaki sebelah
kanan.
S:
Skala 3
T:
Nyeri dirasakan bila pada
malam hari dan udara dingin.
Nyeri akut
Agen cidera
biologis
(coxitis TB hip)
Resiko ketidak
seimbangan
nutrisi : kurang
dari kebutuhan
tubuh
Faktor biologis
(nafsu makan
berkurang)
Kerusakan
Faktor mekanik
DO :
Klien
menangis
apabila
merasakan sakit pada malam
hari dan udara dingin
Terdapat
discontinouitas
jaringan kulit dan tulang
Pemeriksaan TTV :
Nadi = 100 x/menitt
RR = 24 x/ menit
Suhu = 36,7 C
Terdapat luka post op pada
panggul kaki sebelah kanan.
Jenis luka : akut
Tipe luka : post op
Grimace (+)
2.
DS :
Klien mengatakan
makan berkurang
nafsu
DO :
Jumlah : makan 3 x porsi
rumah sakit
Bising usus (+), 10x/menit
3.
DS :
4.
5.
integritas kulit
DS :
Klien mengatakan nyeri dan ngilu
pada panggul kaki sebelah kanan
Konstipasi
Kurangnya
mobilitas fisik
Gangguan
mobilitas fisik
Terpasang skin
traksi
DO :
BAB :
- Jumlah : 2 x dalam 1
minggu perawatan di Rumah
Sakit.
- Warna : kuning tanpa
disertai darah
- Bau : khas feces
- Konsistensi : padat
- Masalah : asupan makanan
dan minuman yang sedikit
serta kurangnya mobilisasi
Bising usus (+), 10x/menit
Terdapat discontinounitas
jaringan kulit dan tulang pada
kaki sebelah kanan
Terpasang skin traksi dengan
beban 2kg
DS :
Klien mengatakan nyeri dan
ngilu pada panggul kaki
sebelah kanan
DO :
Terdapat discontinounitas
IX.
DIAGNOSA PRIORITAS
Diagnosa
Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera termis (combustio)
Resiko ketidak seimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh ditandai
dengan faktor biologis (nafsu makan berkurang)
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor mekanik
Konstipasi berhubungan dengan kurangnya mobilitas fisik
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan terpasang skin traksi
X. INTERVENSI
Prioritas Dx
ke- 1
ke- 2
ke- 3
ke- 4
ke- 5
Prioritas
Dx
1.
NOC
NIC
Score
5
5
5
5
Keterangan :
5 : None
4 : Mild
3 : Moderate
2 : Subtantial
1 : Severe
2.
No
NOC
1. Intake
makanan dan
minuman
adekuat
2. Intake
nutrient
normal
Keterangan :
5 : Consistenly
4 : Often
3 : Sometimes
2 : Rarely
1 : Never
3.
Score
5
No.
Indikator
1. Integritas kulit
yang baik bisa
dipertahankan
2. Perfusi
jaringan baik
3. Menunjukkan
terjadinya
proses
penyembuhan
luka
Skor
5
5
5
kering
2. Monitor TTV
3. Monitor kulit akan adanya inflamasi
4. Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
5. Monitor status nutrisi pasien
6. Observasi luka : lokasi, dimensi, kedalaman
luka, karakteristik,warna cairan, granulasi,
jaringan nekrotik, tanda-tanda infeksi lokal,
formasi traktus
7. Lakukan tehnik perawatan luka dengan steril
8. Berikan posisi yang mengurangi tekanan
pada luka
Keterangan :
5 : Consistenly
4 : Often
3 : Sometimes
2 : Rarely
1 : Never
4.
5.
1. Mengkaji
kemampuan
klien
dalam
melakukan mobilitas fisik
Klien sudah mampu bergerak
2. Menjelaskan kepada klien dan keluarga
manfaat latihan
No.
Indikator
1. Klien
meningkat
dalam
aktivitas fisik
2.
Mengerti
tujuan dari
peningkatan
mobilitas
Keterangan :
5 : Consistenly
4 : Often
3 : Sometimes
2 : Rarely
1 : Never
Skor
5