Disusun oleh :
Septiana
12330706
Maria Rizki
12330707
Rully Bathista
12330708
Dosen Pembimbing:
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan
dan kekuatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah mengenai Alas
Bedak Cair sebagai salah satu tugas Teknologi Kosmetika.
Adapun makalah ini berisi informasi yang kami peroleh secara tertulis dari berbagai
macam sumber.Ucapan terima kasih kami berikan kepada ibu DR. HJ. Teti Indrawati, M.si.,
Apt. dan ibu Rahmi Hutabarat, MSi, Apt selaku dosen Pembimbing Teknologi Kosmetika
serta rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini berguna bagi pembaca pada umumnya dan penulis
pada khususnya. Segala kritik dan saran yang dapat membangun selalu diharapkan penulis.
Penulis
DAFTAR ISI...................................................................................................
ii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
I.1
I.2
I.3
Tujuan ....................................................................................
I.4
Manfaat ..................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA
II.1
II.2
11
12
III.3 Fungsi Zat Aktif dan Bahan Tambahan Yang digunakan ......
14
15
16
16
16
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.Rumusan Masalah
1. Bagaimana formulasi alas bedak cair yang baik dan aman untuk wajah?
2. Apa fungsi dari pemakaian alas bedak cair?
3. Bagaimana karakteristik sediaan alas bedak cair yang baik?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui formulasi alas bedak cair yang baik dan aman untuk wajah.
2. Mengetahui fungsi pemakaian alas bedak cair.
3. Mengetahui karakteristik sediaan alas bedak cair yang baik
1.4.Manfaat Penulisan
Semoga makalah ini bisa memberi manfaat dan menambah pengetahuan tentang alas
bedak dan mengetahui alas bedak yang sesuai dengan jenis dan warna kulit kita.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kosmetik
dalam
Peraturan
Kepala
Badan
POM
RI
digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organgenital
bagian
luar)
atau
gigi
dan
membran
mukosa
mulut
terutama
untuk
dekoratif
yang
hanya
menimbulkan
efek
pada
permukaan
danpemakaiannya sebentar, misalnya bedak, lipstick, pemerah pipi, eye- shadow dan lain
lain
2. Kosmetik dekoratif yang efeknya mendalam dan biasanya dalam waktu lama baru
luntur, misalnya kosmetik pemutih kulit, cat rambut, pengering rambutdan preparat
penghilang warna rambut.
Bahan dasar foundation ini adalah air, sehingga penggunaannya akan lebih mudah menyerap
ke dalam kulit dan lebih ringan dari minyak. Hasil akhir dari penggunaan foundation ini,
riasan akan tampak lebih natural. Gunakan spons untuk mengaplikasikan liquid foundation,
kemudian kenakan dengan cara ditekan untuk menutupi pori-pori dan rongga kulit wajah.
2) Oil based foundation.
Alas bedak jenis ini cocok untuk wanita dewasa dan mereka yang berkulit kering,
karena foundation ini mengandung minyak dan pelembab. Alas bedak ini dapat menutup
kerutan sehingga riasan lebih bagus dan rata. Apabila menggunakan Oil based
foundation, sebaiknya tidak menggunakan bedak lagi, karen jenis foundation ini cenderung
lebih berat. Sehingga Jika ingin menggunakan bedak, sebaiknya aplikasikan secara tipis. Oil
based foundation dikemas dalam bentuk compact atau stick.
3) Oil free moisturizer Foundation
Kosmetika ini cocok untuk kulit berminyak dan jenis alas bedak ini mampu menyerap
kelebihan minyak pada kulit, sehingga wajah tidak tampak mengkilap.
4) Concealer
Jenis foundation ini digunakan untuk menutupi bagian-bagian kulit yang memerlukan
penutupan khusus seperti noda, bercak-bercak, bekas jerawat atau luka sehingga kulit wajah
akan tampak bersih dan rata. Selain itu juga dapat menutupi lingkaran hitam di seputar mata.
5) Foundation krim pemutih.
Jenis alas bedak ini biasanya digunakan di bawah mata untuk memberikan efek cerah
di daerah tersebut dan mampu menyamarkan kantung mata.
dengan label non-comedogenic karena hal ini berguna untuk menghindari munculnya
komedo yang dapat menyebabkan jerawat.
4. Alas Bedak untuk Semua Jenis Kulit
Alas bedak ini disebut liquid foundation atau alas bedak cair. Alas bedak jenis ini
memiliki dua bahan dasar formula yaitu alas bedak berbahan dasar minyak dan air.
Alas bedak berbahan dasar air cocok digunakan untuk jenis kulit berminyak
sedangkan alat bedak berbahan minyak sebaiknya digunakan untuk kondisi dan jenis
kulit yang kering. Selain itu, alas bedak cair ini juga memiliki tekstur yang lembut
sehingga mudah diserap oleh pori-pori kulit. Hal ini membuat hasil riasan lebih indah,
menempel, dan natural (Kustanti Hemi, 2008).
II.8. Karakteristik Sediaan Alas Bedak Cair
Sediaan alas bedak cair harus memiliki beberapa karakteristik sediaan sebagai berikut:
1. Alas bedak harus dapat menutupi urat nadi namun juga tidak boleh terlihat jelas
(terlalu tebal)
2. Alas bedak harus lembut dan diformulasikan agar hanya meninggalkan lapisan
sangat tipis dan tidak berkilau di permukaan kulit.
3. Konsistensi dan warna alas bedak cair stabil dalam penyimpanan.
4. Alas bedak harus mengandung bahan yang mudah diserap oleh kulit
5. Alas bedak harus mudah diaplikasikan dan mudah juga dibersihkan
6. Alas bedak harus mengandung bahan yang lebih ringan dari bedak karena sebagai
pelindung kulit sehingga tidak menyumbat pori-pori kulit.
II.9. Formulasi Alas Bedak Cair Sebagai Pembanding
FORMULA I
Fase 1
Nama Bahan
Fungsi
Kadar
(%)
TITANIUM DIOXIDE,
UV titan pelindung UV A
TRIETHOXYCAPRYLYLSILANE, ALUMINA
dan UV B
OCTOCRYLENE
Penyerap sinar UV
BUTYL METHOXYDIBENZOYLMETHANE
Penyerap Sinar UV A
BIS-ETHYLHEXYL HYDROXYDIMETHOXY
UV Filter
9
2,5
2
BENZYLMALONATE
BISABOLOL
0,2
sensitif
SYNTHETIC FLUORPHLOGOPITE, SILICA
Bahan pengisi
Pemberi Warna
0,6
Pemberi Warna
PEG-30 DIPOLYHYDROXYSTEARATE
w/o emulsion
PEG-10 DIMETHICONE
Humektan
0,3
PEG-9 POLYDIMETHYLSILOXYETHYL
Humektan
Emolient, antimikroba
ETHYLHEXYL STEARATE
CYCLOPENTASILOXANE,
Emollient
DIMETHICONE
CYCLOHEXASILOXANE
Fase 2
XANTHAN GUM
Surfaktan, peningkat
0,2
viskositas
AMMONIUM ACRYLOYLDIMETYLTAURATE / VP
Pengontrol viskositas
0,5
COPOLYMER
BUTYLENE GLYCOL
Humektan
AQUA (WATER)
Pelarut
32
Fase 3
TITANIUM DIOXIDE, SILICA, GLYCERIN
ECTOIN
5
Meningkatkan elastisitas
0,2
kulit
BUTYLENE GLYCOL
Humektan
SODIUM CHLORIDE
Pengawet
SODIUM CITRATE
Buffer
0,3
FORMULA II
Fase 1
Nama Bahan
Fungsi
Kadar
(%)
Pengontrol viskositas
1.5
1.5
Meningkatkan elastisitas
kulit
GLYCERIN, AQUA (WATER
Pelarut, humektan
TRIETHANOLAMINE
XANTHAN GUM
6
0,1
Surfaktan, peningkat
0,15
viskositas
AQUA (WATER)
Pelarut
48,62
UV titan
Pemberi warna
0,74
Pemberi warna
0,15
Pemberi warna
0,07
Pemberi warna
0,04
OCTOCRYLENE
Penyerap sinar UV
BUTYL METHOXYDIBENZOYLMETHANE
Penyerap sinar UV A
BIS-ETHYLHEXYL HYDROXYDIMETHOXY
UV filter
Fase 2
Fase 3
8
1,5
1
BENZYLMALONATE
PEG-8, TOCOPHEROL, ASCORBYL PALMITATE,
ASCORBIC ACID,
CITRIC ACID
Antioksidan
0,03
PENTYLENE GLYCOL
CAPRYLIC/CAPRIC TRIGLYCERIDE
lembut
ARACHIDYL ALCOHOL, BEHENYL ALCOHOL,
surfaktan
OCTYLDODECANOL
Emollient
2,8
pelembab
SODIUM ACRYLATE/SODIUM
ACRYLOYLDIMETHYLTAURATE
COPOLYMER, ISOHEXADECANE, POLYSORBATE 80
Surfaakta, emollient
PARFUM
Pemberi aroma
ARACHIDYLGLUCOSIDE
Fase 4
Fase 5
0,2
FORMULA III
Fase
Nama Bahan
Fungsi
Kadar
(%)
Fase 1
Aqua (Water)
pelarut
20
BUTYLENE GLYCOL
humektan
UV titan
Pemberi warna
TALC
AQUA (WATER)
pelarut
ECTOIN
Meningkatkan elastisitas
Fase 2
DIOXIDE
MICA, CI 77891 (TITANIUM DIOXIDE), CI 77491
(IRON OXIDES
Fase 3
28,5
2
kulit
Fase 4
CAPRYLIC/CAPRIC TRIGLYCERIDE
emollient
SQUALANE
BIS-ETHYLHEXYL HYDROXYDIMETHOXY
UV filter
ETHYLHEXYL OLIVATE
surfaktan
HYDROXYETHYL ACRYLATE/SODIUM
ACRYLOYLDIMETHYLTAURATE
COPOLYMER, SQUALANE, POLYSORBATE 60
emollient
1,5
AQUA (WATER
pelarut
SORBITOL, DIHYDROXYMETHYLCHROMONE
antioksidan
Pengontrol viskositas
BENZYLMALONATE
ARACHIDYLGLUCOSIDE
Fase 5
Fase 6
8. Evaluasi Stabilitas
Tujuan pemeriksaan kestabilan adalah untuk menjamin bahwa setiap foundation yang
didistribusikan tetap memenuhi persyaratan yang ditetapkan meskipun sudah cukup
lama dalam penyimpanan. Pemeriksaan kestabilan digunakan sebagai dasar penentuan
batas kadaluarsa, cara-cara penyimpanan yang perlu dicantumkan dalam label.
BAB III
PEMBAHASAN
Bahan
Titanium oxide
8%
Bismut oksiklorida
2,5%
Isopropil meristat
6%
Parafin cair
15 %
Asam stearat
10 %
Besi oxide
3%
Tokoferol
0,05 %
Metil Paraben
0,1 %
Propil Paraben
0,1%
Minyak Mawar
Qs
Talc
3%
Mica
2%
Water
Qs
2. Talkum, tokoferol, metil paraben, propil paraben, titanium oksida dan besioksida
digerus homogen (massa 2)c.
3. Dalam lumpang panas dituang massa 2 lalu digerus, kemudian ditambahka nmassa 1
perlahan-lahan sambil di aduk kuat sampai homogen keseluruhannya.
4. Gerus homogen sampai campuran dingin, di teteskan minyak mawar secukupnya.
5. Tuang campuran dalam wadah yang sesuai
encer,
juga
digunakan
dalam
kosmetik
&
produk
makanan
sebagai
bahan
pewarna
putih
dan
penangkal
cahaya.Cakupan dari cahaya yang menyebar dapat diubah oleh variasi ukuran
partikel dari serbuk titanium oksida. Sebagai contoh, titanium oksida yang
memiliki ukuran partikel sekitar 230 nm menyebarkan sinar tampak, tetapi
titanium oksidadengan ukuran partikel 60 nm menyebarkan sinar UV dan
minyak
mineral
dan
hidrokarbon
lingkungan
yang langka, oleh karena itu diperlukan penambahan anti oksidan dalam
sediaan.Konsentrasi yang digunakan pada sediaan topikal adalah 0,05%.
7. Metil paraben
Metil paraben sering digunakan sebagai pengawet antimikroba dalam
kosmetik, makanan dan sediaan farmasi lainnya. Dapat digunakan tunggal
ataudikombinasikan dengan paraben yang lain, atau dengan bahan antimikroba
lainnya. Penggunaan sebagai pengawet antimikroba paling sering digunakan
untuk kosmetik.Golongan paraben efektif pada jangkauan pH yang luas,meskipun
hanya lebih efektif untuk melawan kapang dan jamur.Metil paraben biasanya
digunakan sebagai pengawet fase air. Konsentrasi yang digunakanpada sediaan
topikal adalah 0,02-0,3%.i.
8. Propil paraben
Propil paraben sering digunakan sebagai pengawet antimikroba dalam
kosmetik, makanan dan sediaan farmasi lainnya. Dapat digunakan tunggal
ataudikombinasikan dengan paraben yang lain, atau dengan bahan antimikroba
lainnya. Penggunaan sebagai pengawet antimikroba paling sering digunakan
untuk kosmetik. Golongan paraben efektif pada jangkauan pH yang luas,
meskipun hanya lebih efektif untuk melawan kapang dan jamur.Propil paraben
biasanya
digunakan
sebagai
pengawet
fase
minyak.Konsentrasi yang
9. Minyak mawar
Minyak mawar digunakan sebagai pengaroma.
10. Talk
Talk digunakan sebagai bahan pengisi pada sediaan alas bedak. Penggunaan
talk bersama titanium oksida dapat memberikan efek merata pada kulit
wajah,sehingga dapat menyamarkan noda-noda di wajah atau menutupi warna
kulit wajah yang kurang rata.
11. Bismut oksiklorida
Bismut Klorida
pengeluaran warna keseragaman pada alas bedak dapat dengan mudah diperiksa
dengan menyebarkannya pada kertas putih dan diuji dengan kaca pembesar. Jika
terdapat ketidakseragaman yang terdeteksi, proses selanjutnya untuk memperoleh
pengembangan warna maksimal harus diperoleh dalam homogenitas.
Uji Viskositas
Uji viskositas pada liquid foundation perlu dilakukan untuk melihan viskositas
dari sediaan liquid foundation. Jika viskositas dari liquid foundation terlalu tinggi
akan menyulitkan pada saat dituang dan menyulitkan dalam pemakaian pada
wajah. Viskositas atau kekentalan yang dikehendaki dalam sediaan liquid
foundation in tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.
Uji Iritasi
Uji iritasi penting dilakukan untuk keamanan dari pemakaian foundation.
Evaluasi Stabilitas
Tujuan pemeriksaan kestabilan adalah untuk menjamin bahwa setiap foundation
yang didistribusikan tetap memenuhi persyaratan yang ditetapkan meskipun
sudah cukup lama dalam penyimpanan. Pemeriksaan kestabilan digunakan
sebagai dasar penentuan batas kadaluarsa, cara-cara penyimpanan yang perlu
dicantumkan dalam label.
III.7. Gambar Design dan kemasan Produk Sediaan Alas Bedak Cair
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
R/
Titanium oxide
Bismut Oksiklorida
Isopropil miristat
Parafin Cair
Asam Stearat
Besi Oxide
Tokoferol
Metil Paraben
Talc
Mica
Minyak Mawar
Air
8%
2,5%
6%
15%
10%
3%
0,05%
0,1%
3%
2%
qs
qs
4.2. Saran
Perlu dilakukannya penelitian tentang formulasi sediaan alas bedak cair untuk
mengetahui formulasi yang mudah diaplikasikan ke wajah dan memberi hasil yang bagus
dan natural
DAFTAR PUSTAKA
Elsevier.Badan POM, 2011. Pedoman Cara Pembuatan Kosmetik Yang Baik. Jakarta.
Multitasking Care. SOFW Internasional Journal for Applied Science vol.9 No.138.
Direktorat
Tinku K. Singh, dkk, 2013, Cosmeceuticals: Enchance The Health and Beauty Of
The Skin. Shambhunath Institute of Pharmacy,Jhalwa, Near IIIT, Allahabad, World
Journal Of Pharmaceutical Research. Volume 2, Issue 5, 1475-1485.
Tranggono, Retno Iswari dan Fatma Latifah. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan
Kosmetik.Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.