PUSKESMAS SUKMAJAYA
DEPOK JAWA BARAT
PENYUSUN :
B2 (KELOMPOK 11 DAN 12)
B3 (KELOMPOK 13 DAN 14)
B4 (KELOMPOK 15 DAN 16)
DAFTAR ISI
COVER.....
LEMBAR PENGESAHAN..
DAFTAR ISI.. 3
DAFTAR GAMBAR.
DAFTAR TABEL.. 5
KATA PENGANTAR...
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang.................................
Masalah..................
Tujuan........................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................
10
14
Imunisasi.
14
KB.
17
ANC.
23
39
Kesimpulan
39
Saran..
40
41
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
Tabel 5
Tabel 6
Tabel 7
Tabel 8
Tabel 9
Tabel 10
Tabel 11
Table 12
Table 13
Table 14
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan laporan Field Study ini dan tak lupa kami ucapkan terima
kasih kepada koordinator Field Study dan dosen-dosen pembimbing, serta pihak
puskesmas yang telah membantu sehingga terselesaikannya laporan ini.
Laporan ini kami buat sebagai hasil dari kunjungan ke Puskesmas Sukmajaya
dalam rangka menjalani program Field Study FK UPN Veteran Jakarta yang mana di
dalamnya kami melaporkan profil, strukur organisasi puskesmas, macam-macam
program
Puskesmas
Sukmajaya,
keberlangsungan
program-program
kerja,
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu diwujudkan.
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber
daya manusia yang sehat, terampil dan ahli. Salah satu strategi pembangunan
kesehatan nasional untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2010 adalah menerapkan
pembangunan nasional berwawasan kesehatan, yang berarti setiap upaya program
pembanguan harus mempunyai kontribusi positif terhadap terbentuknya lingkungan
yang sehat dan perilaku yang sehat.
Penerapan UU RI Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU
RI Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan Pusat
dan Daerah memberikan otonomi luas kepada kabupaten/kota dan otonomi terbatas
pada provinsi, sehingga pemerintahan daerah akan semakin leluasa menentukan
prioritas pembangunan sesuai kondisi daerah.
Masalah
1. Imunisasi di puskesmas Sukmajaya
2. KB di puskesmas Sukmajaya
3. ANC di puskesmas Sukmajaya
Tujuan
a. Umum
Untuk
menngetahui
program-program
kesehatan
yang
dilaksanakan
puskesmas Sukmajaya
di
b. Khusus
Tujuan khusus dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui
program imunisasi, KB, dan ANC dari puskesmas Sukmajaya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada laporan ini, kami mendapatkan data dari petugas puskesmas. Laporan
tersebut merupakan profil puskesmas, struktur organisasi puskesmas dan hasil dari
program kerja, khususnya kegiatan imunisasi, KB, ANC per bulan. Laporan ini didapat
dari bulan Januari sampai April 2011.
Keseluruhan data ini, berpedoman dari keputusan mentri kesehatan Republik
Indonesia yang dituangkan dalam pedoman penyelenggaraan imunisasi, KB, dan ANC.
BAB III
PENYAJIAN DATA
Profil puskesmas
GAMBARAN UMUM
PUSKESMAS SUKMAJAYA
KONDISI GEOGRAFI
WILAYAH KERJA :
1. KELURAHAN MEKARJAYA
2. KELURAHAN TIRTAJAYA
LUAS WILAYAH
JUMLAH RW
JUMLAH RW SIAGA
JUMLAH POSYANDU
JUMLAH POSBINDU
:
:
:
:
:
55,14 Km
39 RW
39 RW
37 POSYANDU
21 POSBINDU
GAMBARAN UMUM
PUSKESMAS SUKMAJAYA
KONDISI DEMOGRAFI
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH PENDUDUK MISKIN
: 51.589 JIWA
: 3.341 JIWA
JUMLAH BALITA
JUMLAH USILA
JUMLAH NAKER
: 5.621 ANAK
: 3.163 ORANG
: 22.458 ORANG
GAMBARAN UMUM
PUSKESMAS SUKMAJAYA
SUMBER DAYA KESEHATAN
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI
PERAWAT
PERAWAT GIGI
BIDAN
NUTRITION
APOTEKER
ASISTEN APOTEKER
ANALIS KESEHATAN
SARJANA KESEHATAN
NON KESEHATAN
PPG
: 5 ORANG
: 2 ORANG
: 7 ORANG
: 1 ORANG
:10 ORANG
: 1 ORANG
: 1 ORANG
: 1 ORANG
: 1 ORANG
: 2 ORANG
: 7 ORANG
: 6 ORANG
STRUKTUR ORGANISASI
PUSKESMAS SUKMAJAYA
KEPALA PUSKESMAS
Dr. Linda Patricia, MM.
TATA USAHA
Sudarmono, SE.
ADMINISTRASI/
LOKET PENDAFTARAN DAN
KASIR
BENDAHARA
Suyudi
Sudarmono, SE.
Suyudi
UNIT 1
P2P
Dr. Yuniarsih Handayani
UNIT 2
Kesehatan
Keluarga
Dr. Umi Zakiati
UNIT 3
MULKES &
Rujukan
Sub. Unit
Pengobatan
Sub. Unit
KIA
A. Bari W. Wintoro,
SKM.
Dr. Yuniarsih
Dr. Umi Zakiati
DBD
Sub. Unit
KB
Sub. Unit
Gigi & Mulut
Liah Darmilah
Sub. Unit
GIZI
Sub. Unit
Pelayanan Swasta
A. Bari W. Wintoro,SKM
Diare, Pneumoni,
Campak
Sub. Unit
USILA
Irma Maryati
Dahlia Gultom
Sub. Unit
PKM
Hidayati
UNIT 5
PERAWATAN
UNIT 6
PENUNJANG
Drg. Aniata R
Sub. Unit
P2P
Neneng S. SKM.
UNIT 4
KESLING
Drg. Saraswati Dian
UNIT 7
Pelayanan
Khusus
Dr. Irwan Machjudin
Sub. Unit
RB.
Sub. Unit
Laboratorium
Sub. Unit
Mata
Liah Darmilah
Sudarmono
Dahlia Gultom
Sub. Unit
UKS/UKGMD
Sub. Unit
Farmasi
Sub. Unit
Kesehatan Jiwa
Toni Irawan
Sub. Unit
Kesling
Neneng Sumiati, SKM.
Sub. Unit
PKM
Liah Darmilah
Irma Maryati
Sub. Unit
Perencanaan
Dr. Umi Zakiati
A. Bari W. Wintoro,
SKM.
Neneng Sumiati, SKM.
Drg. Emanuella G.U.
Sunarti
Hidayati
Sub. Unit
Harm Reduction
Hidayati
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Imunisasi
Table 1.Input data penerimaan vaksin
No
Bulan
BCG
HB 0
DPT-
Polio
Campak
TT
HB
1
Januari
30
40
60
40
30
10
Februari
10
20
60
40
20
10
Maret
20
30
50
40
30
30
April
30
20
60
20
20
Mei
20
20
50
30
Juni
10
20
50
60
20
20
Juli
20
20
50
40
30
10
Agustus
20
30
50
40
40
10
September 10
20
40
40
20
20
10
Oktober
20
30
40
30
20
20
11
November
20
20
50
40
25
20
12
Desember
20
30
50
40
20
230
300
610
410
280
160
Polio
Campak
TT
Jumlah
Vaksin
Bulan
BCG
HB 0
DPTHB
Januari
17
25
55
43
27
15
Februari
16
29
47
37
25
13
Maret
22
22
60
38
20
14
April
23
19
54
27
27
13
Mei
17
18
51
25
12
Juni
19
20
46
35
30
14
Juli
16
26
52
40
34
15
Agustus
13
24
47
39
20
11
September 13
22
39
31
18
10
10
Oktober
22
20
48
41
24
13
11
November
23
32
55
42
27
12
12
Desember
18
17
48
40
28
15
219
274
602
413
305
157
BCG
HB 0
DPT-HB
Polio
Campak
TT
13
25
15
10
Jumlah
Vaksin
No
Sisa
vaksin
tahun
lalu
Identifikasi masalah
Masalah yang ada pada puskesmas sukmajaya berkaitan dengan program imunisasi
sangat sedikit. Dari sudut pandang jumlah vaksin yang tersedia masih terdapat sisa
untuk digunakan pada bulan berikutnya. Dengan kita melihat jumlah vaksin sisa, kita
dapat mengambil kesimpulan bahwa kasus penyakit yang terjadi di puskesmas
sukmajaya ini lebih sedikit daripada estimasi dari pihak puskesmas. Juga menunjukkan
bahwa tingkat kesehatan hidup masyarakat sekitar puskesmas sukmajaya dalam
keadaan baik.
Dari sisi tenaga medis kita lihat bahwa jumlah tenaga medis yang tersedia di
puskesmas sukmajaya sangat kurang dari cukup. Itu terlihat dari satu orang pengurus
memegang beberapa program.
Pada sudut pandang ibu, sang ibu khawatir akan tertularnya penyakit yang disebabkan
vaksin yang diberikan puskesmas, serta kurang nya edukasi tentang pentingnya
imunisasi untuk balita. Selain itu, masalah fasilitas di puskesmas yang kurang nyaman
juga merupakan kendala masyarakat malas menunggu di puskesmas.
Selain itu, menurut kami distribusi kepada daerah yang jauh dari jangkauan puskesmas
juga merupakan masalah dari distribusi vaksin.
Menetapkan daftar masalah
Masalah yang terjadi di puskesmas sukmajaya meliputi:
1. persediaan vaksin
2. jumlah tenaga medis yang tersedia masih sangat kurang
3. fasilitas yang kurang nyaman
4. kurang edukasi
Kerangka konsep masalah
hambatan
Input :
Man
Money
Method
Maintenance
Management
Output:
Proses :
Tidak optimalnya
program
imunisasi
Program
imunisasi
No
Kelurahan
Luas
Wilayah
(km)
JUMLAH
Desa
Kelur
ahan
Desa+
Kel
Jmlh
pendu
duk
Jmlh
Rumah
Tangga
Rata-rata
Jiwa/Ru
mah
Tangga
Kepada
tan
Pendud
uk/
km)
Mekarjaya
26.60
52,391
19,989
2.6
1,970
Tirtajaya
28,54
11,090
3,398
3,3
389
JUMLAH
55,14
63,481
23,387
2.7
1,151
Dari data yang didapat, program KB di puskesmas sukmajaya berjalan lancar dan
efisien. Terbukti dari banyaknya pengguna KB baru. Tenaga medis yang melayani KB
adalah dokter dan bidan.
Agar program KB ini efisien, puskesmas sukmajaya menyediakan 1 ruangan khusus
untuk pelayanan KB. Dalam hal melayani, ruangan tersebut sudah memadai untuk
melayani pasien. Jika ada safari di puskesmas, biasanya memerlukan ruangan
tambahan untuk melayani pasien KB, seperti ruangan bersalin dan kamar perawatan.
Selain itu, Puskesmas Sukmajaya membuat jadwal khusus untuk pelayanan KB.
Pelayanan jenis implan dan IUD pada hari senin dan sabtu, sedangkan untuk suntik, pil,
dan kondom dilaksanakan setiap hari.
Pelayanan KB di puskesmas sukmajaya terdiri dari
1. Dalam gedung :
Kontrasepsi yang dilayani seperti IUD, implant, suntik, pil, dan kondom
2. Luar gedung :
Suntik, pil, dan kondom
3. Kegiatan lain :
Biasanya dilakukan saat Ulang Tahun Kota Depok, bakti IDI dan IBI, serta Pelayanan
gratis tentang IUD dan implant.
Jumlah (orang)
Februari
5050
Maret
6965
April
6861
Jumlah
18876
Jumlah (orang)
Februari
113
Maret
208
April
213
Jumlah
534
Kegiatan KB
Jumlah
Peserta
Gakin
113
b. Suntik
78
c. Pil
25
d. Implant
e. MOW
a. IUD
f. MOP
g. Kondom
h. Lain-lainnya
No
Kegiatan KB
Jumlah
Peserta
Gakin
5.050
2.225
b. Suntik
692
c. Pil
1.645
d. Implant
84
e. MOW
287
f. MOP
98
g. Kondom
19
h. Lain-lainnya
a. IUD
Kegiatan
Maret 2011
Kelurahan
Mekar Jaya
1.
Tirta
Jaya
Luar Wilayah
Jmlh
Gakin
Peserta KB akseptor
baru
a. IUD
38
38
b. Suntik
89
22
111
c. PIL
21
30
d. Implant
29
29
e. MOW
f. MOP
g. Kondom
h. Lain-lainnya
No
Kegiatan
Maret 2011
Kelurahan
Mekar Jaya
2.
Tirta
Jaya
Luar Wilayah
Jmlh
Gakin
Peserta KB akseptor
aktif
a. IUD
1826
399
2225
b. Suntik
1812
692
2504
c. PIL
1357
288
1645
d. Implant
77
84
e. MOW
260
27
287
f. MOP
75
23
95
g. Kondom
117
125
h. Lain-lainnya
Kegiatan
April 2011
Kelurahan
Mekar Jaya
1.
Tirta
Jaya
Luar Wilayah
Jmlh
Gakin
Peserta KB akseptor
baru
a. IUD
36
38
b. Suntik
96
105
c. PIL
41
48
d. Implant
12
12
e. MOW
f. MOP
g. Kondom
10
h. Lain-lainnya
No
Kegiatan
April 2011
Kelurahan
Mekar Jaya
2.
Tirta
Jaya
Luar Wilayah
Jmlh
Gakin
Peserta KB akseptor
aktif
a. IUD
1591
400
1991
b. Suntik
1733
696
2429
c. PIL
1419
339
1758
d. Implant
76
85
e. MOW
326
26
352
f. MOP
77
21
98
g. Kondom
120
28
148
h. Lain-lainnya
Pengumpulan
data
dan
analisa
data,
penentuan
diagnosa
baik, disamping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba
terjadi kadaan gawat darurat. Bidan hendaknya kunjungan rumah untuk hal ini
(PPIBI, 1999:26-27)
3. Penatalaksanaan Ante Natal Care (ANC)
Pelayanan Ante Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada ibu selama kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan Ante Natal
Care (ANC), selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi anamnesis,
pemeriksaan fisik baik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas
indikasi serta intervensi dasar dan khusus sesuai dengan resiko yang ada.
Namun dalam penerapan operasionalnya dikenal standar minimal 7T untuk
pelayanan Ante Natal Care (ANC) yang terdiri atas:
(Timbang) berat badan
Ukuran berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian yang
seringan-ringannya. Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester III dinyatakan
ibu kurus kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
(Ukur (tekanan) darah
Untuk mengetahui setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan
mengenali tanda-tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil
tindakan yang tepat dan merujuknya.
Ukur (tinggi) fundus uteri
Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk
memperkirakan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah,
memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam
rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
Pemberian imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap.
Lama
perlindungan Perlindungan
(selang waktu
minimal)
TT 1
Pada
kunjungan
antenatal
pertama
TT 2
minggu 3 tahun
80
setelah TT 1
TT 3
1-6
bulan 5 tahun
95
setelah TT 2
TT 4
tahun 10 tahun
95
setelah TT 3
TT 5
tahun 25 tahun/
99
setelah TT 4
seumur
Keterangan :
Memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya
tentang tanda-tanda resiko kehamilan.
(Depkes RI, 2001:23)
Menurut buku Maternal dan Neonatal, (Saifudin Abdul Bari, 2002:67), tujuan
Ante Natal Care (ANC) adalah:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu
dan bayi.
3. Mengenali secara diri adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin
terjadiselama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal
4. Kunjungan Ante Natal Care (ANC)
Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga profesional untuk
mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai standar yang ditetapkan.
Istilah kunjungan disini tidak hanya mengandung arti bahwa ibu hamil yang
berkunjung ke fasilitas pelayanan, tetapi adalah setiap kontak tenaga kesehatan
baik diposyandu, pondok bersalin desa, kunjungan rumah dengan ibu hamil tidak
memberikan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai dengan standar dapat
dianggap sebagai kunjungan ibu hamil (Depkes RI, 2001:31)
Kunjungan ibu hamil Kl
Kunjungan baru ibu hamil adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada
masa kehamilan.
Kunjungan ulang
Kunjungan ulang adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang kedua
dan seterusnya, untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai dengan standar
selama satu periode kehamilan berlangsung.
K4
K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke empat atau lebih
untuk mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai standar yang
ditetapkan dengan syarat:
1)
2)
3)
Dua kali dalam trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan setelah 6).
4)
ibu
dan
keluarga
terhadap
pentingnya
pemeriksaan
: 5 ORANG
DOKTER GIGI
: 2 ORANG
PERAWAT
: 7 ORANG
PERAWAT GIGI
: 1 ORANG
BIDAN
: 10 ORANG
NUTRITION
: 1 ORANG
APOTEKER
: 1 ORANG
ASISTEN APOTEKER
: 1 ORANG
ANALIS KESEHATAN
: 1 ORANG
SARJANA KESEHATAN
: 2 ORANG
NON KESEHATAN
: 7 ORANG
PPG
: 6 ORANG
Variabel
Masukan
a) Tenaga
Hasil
mencukupi untuk
menjalankan program.
satu program
Secara keseluruhan
c) Sarana
Terdapat toilet
khusus lansia
Antrian loket
khusus lansia
Parkiran mobil
pelaksanaan program
memadai
Untuk
puskesmas
sukma jaya
fasilitas
(sarana)
Alat
pemeriksaan
khusus untuk
ibu hamil
pelaksanaan program
Alat
pemeriksaan
khusus untuk
ibu hamil
sudah
memadai
Ruang yang tersedia untuk
mushola
Promosi
melaksanakan tugas?
kesehatan dan
melaksanakan
7T
2.
Cukup efektif
Proses
a) perencanaan
Rencana tertulis
diketahui petugas
b) pengorganisasian
Rencana tertulis
pelaksana (koordinator
kesehatan lingkungan)
diketahui semua
petugas
Kegiatan sudah
direncanakan dan
tersusun sebelumnya,
sehingga para
petugas telah
mengetahui petunjuk
pelaksanaan program
c) pelaksanaan
Pembuatan laporan
d) pencatatan
e) pengawasan dan
semua kegiatan
dilaporkan ke dinas
kesehatan.
Evaluasi dilakukan
penilaian
3.
Lingkungan
kesehatan, dengan
tujuan untuk
meningkatkan mutu
tidak
dihasil berikutnya.
Lokasi puskesmas
mudah dicapai
Transportasi ke puskesmas
Mudah, karena
mudah
banyak transportasi
umum
Partisipasi masyarakat
Masyarakat sangat
berpartisipasi dalam
semua kegiatan
puskesmas contoh :
kebersihan
lingkungan, para
kader diarahkan dan
diberikan penyuluhan
sebelum melakukan
kegiatan
tingkat pendidikan
pada tingkat
masyarakat
menengah pendidikan
pada tingkat
menengah.
Kegiatan
jumlah
102
82
169
a. tenaga kesehatan
b. masyarakat
Peserta gakin
Kegiatan
Februari 2011
Ibu hamil
jmlh
Gakin
wilayah
1
27
30
27
30
KIA
3
86
16
102
67
15
82
138
31
169
a. tenaga kesehatan
b. masyarakat
(K1) akses
5
Penjaringan (deteksi
resiko) ibu hamil oleh
Penanganan komplikasi
obstetri
(komplikasi kebidanan
yang ditangani)
10
11
Kegiatan
Februari 2011
Ibu hamil
jmlh
Gakin
wilayah
1
43
48
KIA
3
43
48
89
17
106
71
14
85
141
28
169
a. tenaga kesehatan
b. masyarakat
Penanganan komplikasi
P4K
4
(K1) akses
5
Penjaringan (deteksi
resiko) ibu hamil oleh
obstetri
(komplikasi kebidanan
yang ditangani)
9
10
11
Kegiatan
Februari 2011
Ibu hamil
jmlh
Gakin
wilayah
1
45
50
95
45
50
91
16
72
13
154
28
182
13
15
a. tenaga kesehatan
11
12
b. masyarakat
13
15
KIA
3
95
P4K
4
107
85
Penjaringan (deteksi
resiko) ibu hamil oleh
Penanganan komplikasi
obstetri
(komplikasi kebidanan
yang ditangani)
10
11
komplikasi yang
ditangani tetapi
meninggal
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Imunisasi
Masalah imunisasi di puskesmas Sukmajaya dapat disimpulkan bahwa dari segi
input, masalah tenaga kesehatan dan metode masih minimal.
2. KB
Program keluarga berencana di puskesmas sukmajaya berjalan sesuai harapan
pemerintah. Terlihat dari:
a. semakin meningkatnya jumlah akseptor baru setiap bulannya
yang sangat signifikan.
b. Perbandingan
antara
akseptor
aktifnya
dengan
jumlah
masyarakat 1:4
Dari dua hasil pengamatan tersebut masyarakat sudah semakin
menyadari dan mengetahui manfaat penggunaan KB.
3. ANC
Puskesmas Sukmajaya memiliki program-program yang cukup memadai untuk
melaksanakan antenatal care (ANC) dan berhasil melakukan sosialisasi dengan
baik,sehingga puskesmas Sukmajaya ini mendapatkan kepercayaan seutuhnya
dari warga.Karena warga percaya seluruhnya pada puskesmas,puskesmas ini
berhasil menangani kasus-kasus kehamilan yang terjadi di daerahnya dengan
baik dan sesuai dengan target. Dan berdasarkan data yang ada dapat
disimpulkan pengunjung / masyarakat yang datang untuk memeriksa kondisi
kehamilannya cukup stabil karena penyuluhan-penyuluhan yang diberikan telah
berhasil dengan baik sehingga membuat masyarakat sadar akan pentingnya
kesehatan mereka dan janin yang dikandungnya .
Saran
Saran
peningkatan kader
DAFTAR PUSTAKA
1. berpedoman dari keputusan mentri kesehatan Republik Indonesia yang
dituangkan dalam pedoman penyelenggaraan imunisasi.
2. profil puskesmas dan struktur organisasi puskesmas dari petugas puskesmas
3. daftar kegiatan imunisasi per bulan, tahun 2010.
4. Data laporan pemberantasan dan pencegahan penyakit khususnya tentang
imunisasi
5. Data penyebarluasan informasi kesehatan
6. Grafik cakupan pemantauan wilayah setempat imunisasi BCG, TT, polio, DPT
HB, HB PID dan campak Puskesmas Sukmajaya