Mikromeritik
Mikromeritik
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROMERITIK
OLEH :
NAMA
: M. ALFIAN PARTANG
NIM
: N11107010
KELOMPOK : I
ASISTEN
: SAFARUDDIN, S.Si.
MAKASSAR
2008
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Dalam bidang farmasi, zat-zat yang digunakan sebagai bahan obat
kebanyakan berukuran kecil dan jarang yang berada dalam keadaan
optimum. Ukuran partikel bahan obat padat mempunyai peranan penting
dalam bidang farmasi sebab merupakan penentu bagi sifat-sifat, baik sifat
fisika, kimia dan farmakologik dari bahan obat tersebut.
Mikromeritik merupakan ilmu yang mempelajari tentang ilmu dan
teknologi partikel kecil. Pengetahuan dan pengendalian ukuran, serta
kisaran ukuran partikel sangat penting dalam bidang farmasi. Secara
klinik, ukuran partikel suatu obat dapat mempengaruhi penglepasannya
dari bentuk-bentuk sediaan yang diberikan secara oral, parenteral, rectal,
dan tropical. Formulasi yang berhasil dari suspensi, emulsi dan tablet, dari
segi kestabilan fisik , dan respon farmakologis , juga bergantung pada
ukuran partikel yang dicapai dari produk itu. Dalam bidang pembuatan
tablet dan kapsul, pengendalian ukuran partikel sangat penting sekali
dalam mencapai sifat aliran yang diperlukan dan pencampuran yang
benar dari granul dan serbuk.
Pada percobaan ini, akan ditentukan diameter partikel dari amilum
orizae dan talkum dengan menggunakan metode ayakan, metode ini
merupakan metode yang paling sederhana, tetapi relatif lama dari
penentuan ukuran partikel adalah analisis ayakan.
Maksud Percobaan
Mengetahui dan memahami cara menentukan ukuran partikel
Tujuan Percobaan
Menentukan ukuran partikel ZnO dan talkum dengan menggunakan
metode ayakan.
I.3 Prinsip Percobaan
Pengukuran pertikel dari serbuk berdasarkan atas penimbangan
residu yang tertinggal pada tiap ayakan yaitu dengan melewatkan serbuk
pada ayakan dari nomor mesh rendah ke nomor mesh tinggi yang
digerakkan oleh mesin penggetar dengan waktu dan kecepatan tertentu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mempunyai ukuran serbuk lebih kasar, granul tablet, dan garam granular
berada dalam kisaran ayakan(3).
Setiap kumpulan partikel biasanya disebut polidispersi. Karenanya
perlu untuk mengetahui tidak hanya ukuran dari suatu partikel tertentu,
tapi juga berapa banyak partikel-partikel dengan ukuran yang sama ada
dalam sampel. Jadi kita perlu sutau perkiraan kisaran ukuran tertentu
yang ada dan banyaknya atau berat fraksi dari tiap-tiap ukuran partikel,
dari sini kita bisa menghitung ukuran partikel rata-rata untuk sampel
tersebut (3).
Ukuran partikel bahan obat padat mempunyai peranan penting
dalam farmasi, sebab ukuran partikel mempunyai peranan besar dalam
pembuatan sediaan obat dan juga terhadap efek fisiologisnya (4).
Pentingnya mempelajari mikromiretik, yaitu (5):
1.
2.
3.
4.
5.
Mikroskopi Optik
Menurut metode
mikroskopis,
suatu
emulsi
atau
suspensi,
di
mana
partikel
terlihat,
diletakkan
mikrometer
untuk
Tidak ada perkiraan yang bisa diperoleh untuk mengetahui ketebalan dari
partikel dengan memakai metode ini. Tambahan lagi, jumlah partikel yang
harus dihitung (sekitar 300-500) agar mendapatkan suatu perkiraan yang
baik dari distribusi , menjadikan metode tersebut memakan waktu dan
jelimet. Namun demikian pengujian mikroskopis dari suatu sampel harus
selalu dilaksanakan, bahkan jika digunakan metode analisis ukuran
partikel lainnya, karena adanya gumpalan dan partikel-partikel lebih dari
satu komponen seringkali bisa dideteksi dengan metode ini (3).
Pengayakan
Suatu metode yang paling sederhana, tetapi relatif lama dari
ht
: Talcum
Sinonim
: Talk
Pemerian
Kelarutan
Penyimpanan
Khasiat
: Zat tambahan
Kegunaan
: Sebagai sampel
2. ZnO ( 6; 636 )
Nama Resmi
: Zinci Oxydum
Sinonim
: Seng Oksida
Pemerian
Kelarutan
Penyimpanan
Khasiat
: Antiseptikum lokal
Kegunaan
: Sebagai sampel.
BAB III
METODE KERJA
III.1
III.1.1
mesh 20, 40, 60, 80, 100, mesin pengayak, sikat tabung, timbangan
miligram, timbangan gram kasar
III.1.2
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
IV.1 Data pengamatan
1. ZnO
No. Mesh
d (mm)
g (gram)
n (%)
nxd
20
40
60
80
100
0,850
0,425
0,250
0,212
0,200
0,8
15,1
2,7
1,5
0,6
20,7
3,865
72,947
13,043
7,246
2,899
100,0
3,285
31,000
3,261
1,536
0,580
39,662
No. Mesh
d (mm)
g (gram)
n (%)
nxd
20
40
60
80
100
0,850
0,425
0,250
0,212
0,200
0,2
2,3
1,4
1,5
1,5
6,9
2,899
33,333
20,280
21,739
21,739
99,99
2,464
14,167
5,070
4,608
4,348
30,657
2. Talk
x 100 %
Jumlah seluruh massa yang tertahan
IV.2 Perhitungan
n.d
Dln
atau
n
Keterangan = dln
= % Berat tertahan
a. Diameter ZnO
n.d
Dln =
39,662
=
100,0
= 0,3966 mm
b. Diameter talk
n.d
Dln =
30,657
=
99,99
= 0,3066 mm
BAB V
PEMBAHASAN
Mikromiretik biasanya diartikan sebagai ilmu dan teknologi
tentang partikel kecil. Pengertian ini sangat penting untuk diketahui oleh
mahasiswa farmasi khususnya dalam membahas obat sediaan padat
dengan
sangat
hati-hati,
ayakan-ayakan
tersebut
bisa
baik penghitungan
distribusi
ukuran
partikel
yang
diperoleh
dengan
penetapan
dapat
dilakukan
dengan
cepat,
maka
metode
metode
mikroskopik,
metode
ayakan
memberikan
hasil
menghindari
kesalahan
penghitungan
hasil
ayakan
yang
sejumlah zat ( ZnO dan talk ) ditimbang 25 gram dan dimasukkan dalam
ayakan yang telah disusun dengan urutan dari nomor mesh yang besar di
atas dan yang paling kecil di bawah. Setelah partikel menerobos ayakan
barulah ditimbang masing-masing zat tersebut yang tertinggal di atas
ayakan. Keuntungan dari metode ini adalah alat yang digunakan sangat
sederhana, penggunaannya mudah dan cepat, serta pengontrolan
kecepatan dan waktu pengayakan yang konstan.
Dari hasil percobaan diperoleh diameter rata-rata dari talkum
yaitu 0,3066 mm sedangkan diameter rata-rata dari ZnO adalah 0,3966
mm. Berdasarkan literatur, jika derajat halus serbuk dinyatakan dengan
no.1, dimaksudkan bahwa semua serbuk dapat melewati pengayak
dengan nomor tersebut. Jika derajat serbuk dinyatakan dengan no.2,
dimaksudkan bahwa serbuk tersebut dapat melewati pengayak dengan
nomor terendah dan tidak lebih dari 40 % dapat melalui pengayak dengan
nomor tertinggi.
Derajat halus serbuk tidak dapat diabaikan pada formulasi sediaan
farmasi, karena sifat ini berkaitan dengan kehomogenitasan bentuk
sediaan dan kandungannya, dimana persyaratan tersebut termasuk salah
satu rangkian dari evaluasi yang dilakukan terhadap produk jadi (segera
setelah produk dihasilkan) yang menyatakan layak atau tidaknya produk
tersebut dipasarkan di masyarakat, yang sangat berkaitan erat kembali
pada memenuhi syarat atau tidaknya sediaan tersebut mencapai efek
terapi.
BAB VI
PENUTUP
VI.1
Kesimpulan
Dari hasil percobaan maka disimpulkan bahwa :
1. Serbuk talk mempunyai ukuran diameter partikel rata-rata
0,3066mm.
DAFTAR PUSTAKA
3. Martin, A., (1990), Farmasi Fisika, Buku II, UI Press, Jakarta, 10221023, 1036-1038.
4. Moechtar., (1990), Farmasi Fisika, UGM Press, Yogyakarta, 169.
5. Parrot, L,E., (1970), Pharmaceutical Technologi, Burgess Publishing
Company, Mineapolish, 11, 12
6. Ditjen POM., (1979), Farmakope Indonesia, edisi III, Jakarta, 591,
635.