Suara berisik udara pernapasan yang terjadi pada waktu tidur
Obstructive Sleep Apneu ( OSA )
Henti napas / apneu pada waktu tidur. Severity Level of OSA : 1. Normal : dewasa < 5 dtk anak < 1 dtk 1. Mild OSA : 5 - 15 dtk 2. Moderate : 15 - 30 dtk 3. Severe : > 30 dtk Snoring is not sleep apneu, sleep apneu is not snoring, However patients with snoring do have significant sleep apneu
Faktor penyebab Snoring & OSA
1. Obstruksi hidung : Konka hipertropi Deviasi septum polip, tumor dll 2. Tenggorok : Palatum molle lunak, uvula panjang Lidah besar Tonsil >> Dinding Faring Adenoid Hp 3. Gaya hidup : obesitas, alkohol, perokok, obat penenang 4. Usia
PATOFISIOLOGI SNORING Tidur
Relaksasi otot (Nasal, Orofaring)
Penyempitan saluran napas atas Me
Tidal Volume
Vibrasi jaringan lunak
Tekanan udara resp
SNORING
OSA
Pada saat tidur terjadi relaksasi otot-otot/jaringan lunak
Akibatnya terjadi penyempitan saluran napas atas : 1. Terjadi Vibrasi jaringan lunak seperti dinding faring, palatum mole, uvula, lidah. Vibrasi tersebut menimbulkan Snoring 2. Tidal volume menurun sehingga tekanan udara respirasi meningkat. Tekanan udara respirasi yang meningkat akan menambah vibrasi jaringan lunak, sehingga snoring bertambah keras. Apabila penyempitan saluran napas meningkat dapat terjadi obstruksi saluran napas sehingga terjadi henti napas (Obstructive Sleep Apneu)
Snoring dapat dibedakan menjadi :
1. Snoring derajat I : hanya terjadi bila tidur telentang, tanpa sleep apneu dan tidak mengantuk di siang hari 2. Snoring derajat II : terjadi pada semua posisi tidur, tanpa sleep apneu dan tidak mengantuk di siang hari 3. Snoring derajat III : selalu mendengkur disertai sleep apneu < 40 kali/jam dan mengantuk di siang hari 4. Snoring derajat IV : selalu mendengkur disertai sleep apneu > 40 kali/jam dan mengantuk di siang hari Penanganan snoring : 1. Olah raga 2. Kurangi berat badan 3. Jangan minum alkohol, obat penenang dan stop rokok 4. Tidur miring dan atau bantal ditinggikan 5. Operasi
Akibat OSA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Mengantuk di siang hari
Headache Mudah marah, lemas Risiko KLL (Sleepy Driver) Produktivitas kerja menurun Daya inga t/ kemampuan intelektual menurun Masalah seksual Depresi Risiko Hipertensi Risiko penyakit jantung koroner Risiko Stroke