Materi 1
HIGIENE DAN SANITASI
PENJAMAH MAKANAN
Oleh:
Eky Purwanti
Pengertian Higiene
Menurut depkes (2006), higiene adalah
upaya kesehatan dengan cara memelihara
dan melindungi kebersihan individu
subyeknya.
Misalnya mencuci tangan untuk melindungi
kebersihan tangan, cuci piring untuk
melindungi kebersihan piring, membuang
bagian makanan yang rusak untuk
melindungi keutuhan makanan secara
keseluruhan.
Pengertian Sanitasi
Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan
cara memelihara dan melindungi
kebersihan lingkungan.
Misalnya menyediakan air bersih,
menyediakan tempat sampah dan lain-lain.
Mencuci Tangan
Tangan yang kotor atau terkontaminasi dapat
memindahkan bakteri dan virus patogen dari
tubuh, feses atau sumber lain kemakanan.
Oleh karena itu kebersihan tangan perlu
mendapatkan prioritas yang tinggi walaupun hal
itu sering disepelekan.
Cuci tangan merupakan langkah yang dapat
mencegah penularan penyakit melalui makanan,
kerena tangan yang kotor dapat menjadi media
penyebaran mikroorganisme dari tangan ke
makanan.
Sarung Tangan
Sarung tangan berfungsi sebagai
perlindungan kontak langsung dengan
makanan, sarung tangan yang baik dalam
tempat pengolahan makanan menggunakan
sarung tangan sekali pakai.
Pekerja yang menderita luka ditangan tetapi
tidak infeksi masih diperbolehkan bekerja
tetapi harus menggunakan sarung tangan
(glove).
Selain itu pekerja disarankan tidak
menggunakan cat kuku jika terpaksa harus
memakai cat kuku maka penggunaan sarung
tangan karet menjadi keharusan.
Penutup Kepala/Topi
Semua penjamah makanan hendaknya
memakai topi atau penutup rambut untuk
mencegah jatuhnya rambut kedalam makanan
dan mencegah mengusap/menggaruk rambut
atau melindungi pencemaran terhadap
makanan. (Depkes, 2006).
Pencucian rambut dilakukan secara teratur,
rambut kotor akan menimbulkan rasa gatal
pada kulit kepala yang dapat mendorong
karyawan untuk menggaruknya dan dapat
mengakibatkan kotoran atau ketombe atau
rambut dapat jatuh ke dalam makanan dan
kuku menjadi kotor. (Fathonah, 2006)
Tidak Merokok
Penjamah makanan sama sekali tidak
diijinkan merokok selama bekerja, baik
waktu mengolah maupun mencuci
peralatan.
Merokok merupakan mata rantai dari bibir
dan tangan dan kemudian ke makanan, di
samping sangat tidak etis. (Depkes,
2006).
TERIMAKASIH
Materi 2
Pencucian
Pengolahan Makanan
Pengolahan makanan merupakan kegiatan
mengubah bahan pangan mentah menjadi
makanan yang siap untuk dikonsumsi melalui
berbagai proses yang berkaitan.
Adapun tujuan pengolahan adalah untuk
mempertahankan nilai gizi, meningkatkan nilai
cerna, meningkatkan dan mempertahankan
warna, bau, rasa, keempukan, dan
penampakan makanan, juga untuk
membebaskan dari mikroorganisme yang
berbahaya.
Waktu pengolahan harus disesuaikan dengan
waktu penyajiaan makanan dan jumlah
2. Dapur
Dapur sangat berperan terhadap kualitas
makanan yang akan dihasilkan.
Syarat dapur: (1) Lantai, (2) Dinding, (3)
Jendela dan pintu, (4) Ventilasi, (5)
Pencahayaan, (6) Peralatan, (7) Fasilitas
pencucian peralatan bahan pangan, (8)
Tempat cuci tangan, dan (9) Air bersih.
(Widyati&Yuliarsih 2002)
Penyajian Makanan
Penyajian makanan merupakan kegiatan
akhir dari penyelenggaraan makanan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan di
antaranya (Karyantina 2007):
Makanan harus didistribusikan dan
disajikan kepada konsumen tepat pada
waktunya, tidak terlalu awal atau
terlambat.
Makanan yang disajikan harus sesuai
dengan jumlah atau porsi yang telah
ditentukan.
Kondisi makanan yang disajikan sesuai
TERIMAKASIH