Hukum Agraria
Hukum Agraria
HAK-HAK AGRARIA
HAK-HAK AGRARIA BERDASARKAN UUPA
1. Hak atas tanah
Yaitu hak yang memberi wewenang untuk
menggunakan
atau
mengusahakan
tanah tertentu
2. Hak Guna air
3. Hak Pemeliharaan dan penangkapan air
4. Hak Guna Ruang Angkasa
HAK
HAK
HAK
HAK
HAK
HAK
HAK
MILIK
GUNA USAHA
GUNA BANGUNAN
PAKAI
SEWA
MEMBUKA TANAH
MEMUNGUT HASIL
HAK MILIK
adalah hak turun temurun, terkuat dan
HAK PAKAI
adalah hak untuk menggunakan dan/atau
HAK SEWA
adalah hak yang dipunyai seseorang
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
SECARA
Hak atas tanah ; hak atas tanah bersifat tetap meliputi; hak
milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai, hak
sewa untuk bangunan, hak untuk pengelolaan (HAk
pengelolan diatur dalam PMA No 9/1965 Ttg Pelaksanaan
konversi hak penggunaan atas tanah Negara dan ketentuanketentuan kebijakan selanjutnya. Sedangkan hak atas tanah
yang bersifat sementara. Yaitu hak gadai, hak guna usaha
bagi hasil, hak menumpang, hak sewa tanah pertanian.
Hak tanggungan
Hak bangsa
Hak menguasai Negara
Hak kuasa pertambangan
Hak Guna air
Hak Guna Ruang Angkasa
Hak Mengusahakan hutan
dengan undang-undang
3. hak atas tanah yang bersifat sementara
pihak lain
Macam-macam hak atas tanah ini adalah hak
guna bangunan atas tanah hak milik, hak pakai
atas tanah hak pengelolaan, hak pakai atas
tanah hak milik, hak sewa untuk bangunan, hak
gadai (gadai tanah), hak usaha bagi hasil
(perjanjian bagi hasil), hak menumpang, dan
hak sewa tanah pertanian.
HAK MILIK
Ketentuan mengenai hak milik disebutkan
dalam Pasal 16 ayat (1) huruf a UUPA.
PERSEORANGAN
Hanya warga Negara Indonesia yang
dapat mempunyai hak milik (Pasal 21 ayat
(1) UUPA)
BADAN-BADAN HUKUM
Pemerintah
menetapkan badan-badan
hukum yang dapat mempunyai hak milik
dan syarat-syaratnya (Pasal 21 ayat (2)
UUPA)
UUPA:
1. Hak milik atas tanah yang terjadi
menurut hukum adat
2. Hak milik atas tanah terjadi karena
penetapan pemerintah
3. Hak milik atas tanah terjadi kerena
ketentuan undang-undang
pemiliknya
karena ditelantarkan
karena subjek haknya tidak memenuhi syarat
sebagai subyek hak milik atas tanah
kerena peralihan hak yang mengakibatkan
tanahnya berpindah kepada pihak lain tidak
memenuhi syarat sebagai subjek hak milik atas
tanah.
1996
Pemegang hak guna usaha berhak
menguasai dan mempergunakan tanah
yang diberikan dengan hak guna usaha
untuk melaksanakan usaha dibidang
pertanian, perkebunan, perikanan, dan
atau peternakan
HAPUSNYA HAK
(PASAL 34 UUPA)
GUNA
USAHA
3.
4.
5.
6.
7.
2.
3.
4.
NEGARA
2. HAK GUNA BANGUNAN ATAS TANAH
HAK PENGELOLAAN
3. HAK GUNA BANGUNAN ATAS TANAH
HAK MILIK
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
HAPUSNYA HAK GUNA BANGUNAN
ADALAH:
a. berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam
b.
c.
d.
e.
f.
g.
3.
2.
3.
4.
5.
apabila hak guna bangunan hapus dan tidak dapat diperpanjang atau
diperbaharui, bekas pemegang hak wajib membongkar bangunanbangunan dan benda-benda yang ada diatasnya dan menyerahkan
tanahnya kepada negara dalam keadaan kosong selambat-lambatnya
dalam waktu satu tahun sejak hapusnya hak guna bangunan
apabila bangunan, tanaman, dan benda-benda tersebut diatas
diperlukan, maka kepada pemegang baik pemegang hak guna bangunan
diberikan ganti rugi yang bentuk dan jumlahnya diatur lebih lanjut
dengan keputusan presiden
pembongkaran bangunan dan benda-benda diatas tanah hak guna usaha
dilaksanakan atas biaya bekas pemegang hak guna bangunan
jika bekas pemegang hak guna bangunan lalai dalam memenuhi
kewajiban tersebut , maka bangunan dan benda-benda yang ada diatas
tanah bekas hak guna bangunan dibongkar oleh pemerintah atas biaya
pemegang hak guna bangunan
apabila hak guna bangunan atas tanah hak pengelolaan atau atas tanah
hak milik hapus , maka bekas pemegang hak guna bangunan wajib
menyerahkan tanahnya kepada pemegang hak pengelolaan atau
pemegang hak milik dan memenuhi ketentuan yang sudah disepakati
dalam perjanjian penggunaan tanah hak pengelolaan atau perjanjian hak
guna bangunan atas tanah hak milik
HAK PAKAI
Ketentuan hak pakai disebutkan dalam
Pasal 16 ayat 1 huruf d UUPA secara
khusus diatur dalam pasal 41 sampai
dengan pasal 43 UUPA.
Indonesia
3. Badan hukum yang didirikan menurut
hukum Indonesia dan berkedudukan di
Indonesia
4. Badan hukum asing yang mempunyai
perwakilan di Indonesia
1.Hak
pemberian
hak
pakai
oleh
BPN
berdasarkan usul pemegang hak pakai.
Hak pakai ini terjadi sejak keputusan
pemberian hak pakai didaftarkan kepada
kepala Kantor pertanahan Kabupaten/kota
setempat untuk dicatat dalam buku tanah
dan diterbitkan sertifikat sebagai tanda
bukti
3.
4.
5.
6.
1. berakhirnya
2.
3.
4.
5.
a. tidak
b.
c.
dipenuhinya
kewajiban-kewajiban
pemegang hak pakai dan atau dilanggarnya
ketentuan-ketentuan dalam hak pakai
tidak dipenuhinya syarat-syarat
atau
kewajiban-kewajiban yang tertuang dalam
perjanjian pemberian hak pakai antara
pemegang hak pakai dengan pemilik tanah
atau perjanjian penggunaan hak pengelolaan
putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap
2.
3.
Indonesia
3. badan hukum yang didirikan menurut
hukum Indonesia dan bekedudukan di
Indonesia (badan hukum Indonesia)
4. badan hukum asing yang mempunyai
perwakilan di Indonesia
gadai
2. pihak yang menyerahkan uang kepada
pemberi
gadai
adalah
penerima(pemegang) gadai
(GADAI
DALAM
tidak ditentukan
2. hak gadai (gadai tanah) yang lamanya
ditentukan
hak
hak
yang
mengulanggadaikan tanahnya
c. pemegang gadai tidak boleh menuntut
supaya tanahnya segera ditebus
d. tanah yang digadaikan tidak bisa secara
otomatis menjadi milik pemegang gadai
bila tidak ditebus
4.
5.
6.
7.
3.
4.
5.
(pemberi gadai)
hak gadai sudah berlangsung 7 tahun atau
lebih
adanya putusan pengadilan yang menyatakan
bahwa pemegang gadai menjadi pemilik tanah
atas tanah yang digadaikan karena pemilik
tanah tidak dapat menebus dalamjangka
waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak
dalam gadai tanah
tanahnya dicabut untuk kepentingan umum
tanahnya musnah
tidak memberikan
pengertian apa yang dimaksud hak usaha
bagi hasil.
d.
HAK MENUMPANG
PENGERTIAN
UUPA tidak memberikan pengertian apa
yang dimaksud hak menumpang
hak yang
memberi wewenang kepada seseorang
untuk mendirikan dan menempati rumah
diatas tanah pekarangan milik orang lain.
CARA TERJADINYA
Hak menumpang biasanya terjadi atas dasar
kepercayaan oleh pemilik tanah kepada orang
lain yang belum mempunyai rumah sebagai
tempat tinggal dalam bentuk tidak tertulis, tidak
ada saksi dan tidak diketahui oleh perangkat
desa/kelurahan,sehingga jauh dari kepastian
hukum dan perlindungan hukum bagi kedua
belah pihak.
3.
4.
5.
6.
CARA TERJADINYA
Hak sewa tanah pertanian bisa terjadi
6.
PENDAFTARAN TANAH
Pendaftaran Hak atas Tanah diatur:
PP
No. 24 Tahun
pendaftaran tanah
1997
tentang
PENGERTIAN PENDAFTARAN
TANAH
Pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan
2.
3.
Pendaftaran
Pendaftaran
tanah
secara
sporadik
dilaksanakan atas permintaan pihak yang
berkepentingan, yaitu pihak yang berhak
atas obyek pendaftaran tanah yang
bersangkutan atau kuasanya
Penunjukan
dilaksanakan
asas sederhana, aman,
muktakhir dan terbuka
berdasarkan
terjangkau,
Azas sederhana
Dimaksudkan agar ketentuan-ketentuan
pokok maupun prosedur pendaftaran
tanah dengan mudah dapat dipahami oleh
pihak-pihak
yang
berkepentingan,
terutama para pemegang hak
Azas aman
Dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa
Azas terjangkau
Dimaksudkan
Azas Mutakhir
Dimaksudkan kelengkapan yang memadai
dalam
pelaksanaan
dan
berkesinambungan pemeliharaan data
pendaftaran tanah
Data yang tersedia harus menunjukkan
keadaan yang mutakhir, sehingga perlu
diikuti
kewajiban
mendaftar
dan
pencatatan perubahan-perubahan yang
terjadi
tanah
Pendaftaran dan peralihan hak atas tanah
Pemberian surat tanda bukti hak atau
sertifikat
adalah
kegiatan
pendaftaran
yang
dilakukan terhadap obyek pendaftaran
tanah yang belum didaftar berdasarkan PP
10/1961 dan PP 24/1997
Dalam
rangka
pengumpulan
dan
pengolahan data fisik, dilakukan kegiatan
pengukuran dan pemetaan
peta
yang berkaitan
kegiatan ini meliputi:
1. Pembuktian hak baru
2. Pembuktian hak lama dan
3. Pembukuan hak
dengan
a.
b.
c.
d.
e.
Pembukuan hak
Pembukuan hak dilakukan berdasarkan
alat bukti dan berita acara pengesahan
PEMELIHARAAN DATA
PENDAFTARAN TANAH
Kegiatan pemeliharaan data pendaftaran
tanah meliputi :
Pendaftaran peralihan dan pembebanan
hak
Pendaftaran perubahan data pendaftaran
tanah
JUAL BELI
HIBAH
PEWARISAN
WAKAF
JUAL BELI
1. Jual Beli Tanah menurut Hukum Adat
2. Jual Beli Tanah menurut UUPA
Bentuk-bentuk pemindahan
menurut sistem Hukum adat
hak
milik
Jual Lepas
Jual Lepas merupakan proses pemindahan
Jual Lepas
Panjer
Fungsi Panjer
1. Pembicaraan yang mengandung janji
saja
tidak
mengakibatkan
suatu
kewajiban
2. Tanpa panjer, orang tidak merasa terikat
3. Perjanjian pokok (jual beli) belum
terlaksana hanya dengan pemberian
panjer
a. Jual Gadai
b. Jual Tahunan
a. Jual Gadai
Jual Gadai merupakan suatu perbuatan
b. Jual Tahunan
Jual tahunan merupakan suatu perilaku
1.
2.
3.
Sifatnya
Tunai
Terang
Riil
1. Syarat Materril
a. Pembeli berhak membeli tanah yang
bersangkutan
b. Penjual berhak menjual tanah yang
bersangkutan
c. Tanah hak yang bersangkutan boleh
diperjual belikan dan tidak dalam
sengketa
2. Syarat Formal
Setelah syarat materriil dipenuhi maka
PengHibahan Tanah
Hibah
harus
D. Pewarisan Tanah
Perolehan hak milik atas tanah yang
terjadi karena pewarisan dari pemilik
kepada ahli waris (Pasal 26 UUPA)
2.
3. Jika
E. Pewakafan tanah
Wakaf tanah hak milik merupakan suatu
7.
keterangan
kepala
desa,
surat
keterangan pendaftaran tanah
4. Pendaftaran wakaf tanah milik ke kantor
pertanahan
Kabupaten/kota
untuk
memperoleh sertifikat
susun, kepadanya tidak disampaikan sertifikat asli hak yang bersangkutan atau
sertifikat yang diserahkan tidak sesuai dengan daftar-daftar yang ada dikantor
pertanahan
Mengenai bidang tanah yang belum terdaftar, kepadanya tidak disampaikan (a) surat
bukti hak atau surat keterangan Kepala Desa/Kelurahan yang menyatakan bahwa
yang bersangkutan menguasai bidang tanah tersebut dan (b) surat keterangan yang
menyatakan bahwa bidang tanah yang bersangkutan belum bersertifikat dari kantor
Pertanahan atau untuk tanah yang terletak didaerah yang jauh dari kedudukan
kantor pertanahan, dari pemegang hak yang bersangkutan dengan dikuatkan oleh
Kepala Desa/Kelurahan
Salah satu atau para pihak yang akan melakukan perbuatan hukum yang
bersangkutan atau salah satu saksi tidak berhak atau tidak memenuhi syarat untuk
bertindak demikian
Salah satu pihak atau para pihak bertindak atas dasar suatu surat kuasa mutlak
(pemberian kuasa yang tidak dapat ditarik kembali oleh pihak yang memberi kuasa)
yang pada hakikatnya berisikan perbuatan hukum pemindahan hak
Untuk perbuatan hukum yang akan dilakukan belum diperoleh izin pejabat atau
instansi berwenang, apabila izin tersebut diperlukan menurut peraturan perundangperundangan yang berlaku
Obyek
perbuatan
hukum
yang
bersangkutan sedang dalam sengketa
mengenai data fisik dan data yuridis
Tidak dipenuhinya syarat lain atau
dilangggar larangan yang dientukan dalam
peraturan
perundang-undangan
yang
bersangkutan
ditandatangani,
maka
PPAT
yang
bersangkutan wajib menyampaikan akta
yang
dibuatnya
beserta
dokumendokumen yang bersangkutan kepada
Kantor Pertanahan, wajib didaftarkan
secara tertulis kepada para pihak yang
bersangkutan
Kewajiban
PPAT
hanya
sebatas
menyampaikan akta dengan berkasberkasnya kepada Kantor Pertanahan .
Pendaftaran kegiatan selanjutnya serta
penerimaan sertifikatnya menjadi urusan
pihak yang berkepentingan sendiri
Permintaan
susun apabila (a) kepadanya tidak diserahkan sertifikat asli hak yang
bersangkutan, kecuali dalam hal lelang eksekusi yang dapat tetap
dilaksanakan walaupun sertifikat hak tersebut tidak diperoleh oleh pejabat
lelang dari pemegang haknya, (b) sertifikat yang diserahkan tidak sesuai
dengan daftar-daftar yang ada dikantor pertanahan
Mengenai bidang tanah yang belum terdaftar, kepadanya disampaikan (a)
surat bukti hak atau surat keterangan kepala desa/kelurahan yang
menyatakan bahwa yang bersangkutan menguasai bidang tanah tersebut,
dan (b) surat keterangan yang menyatakan bahwa bidang tanah yang
bersangkutan belum bersertifikat dari Kantor Pertanahn, atau untuk tanah
yang terletak didaerah yang jauh dari kedudukan Kantor Pertanahan, dari
pemegang hak yang bersangkutan dengan dikuatkan oleh Kepala
Desa/Kelurahan
Ada perintah Pengadilan Negeri untuk tidak melaksanakan lelang
berhubung dengan sengketa mengenai tanah yang bersangkutan
B. Pembebanan Hak
Pembebanan hak Tanggungan pada hak atas
tanah
Pembagian hak bersama
Hapusnya hak atas tanah dan hak milik atas satuan
rumah susun
Peralihan dan hapusnya hak tanggungan
Perubahan data pendaftaran tanah berdasarkan
putusan pengadilan atau penetapan pengadilan
Perubahan nama
pemegang
hak
yang
bersangkutan, satu bidang tanah yang sudah
didaftar dapat dipecah secara sempurna menjadi
beberapa
bagian
yang
masing-masing
merupakan satuan bidang baru dengan status
hukum yang sama dengan bidang tanah semula
Untuk setiap bidang dibuat surat ukur, buku
tanah dan sertifikat sebagai pengganti surat
ukur, buku tanah dan sertifikat asalnya
Pemisahan
Atas permintaan pemegang hak yang
pemisahan/pemecahan
sempurna),
semua
bagian dari bidang tanah semula tidak lagi
mempunyai identitas lama, sedangkan
Pemisahan
(dahulu
pemisahan/pemecahan
sebagian), masih ada sebagian dari bidang
tanah semula yang tidak berubah identitasnya,
kecuali luas dan batas-batasnya
Apabila
1.
2.
7. Perubahan Nama
Pendaftaran perubahan data pendaftaran
tanah sebagai akibat pemegang hak yang
ganti
nama
dilakukan
dengan,
mencatatnya di dalam buku tanah dan
sertifikat hak atas tanah atau hak milik
atas
satuan
rumah
susun
yang
bersangkutan berdasarkan bukti mengenai
ganti nama pemegang hak tersebut sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
Ketentuan-ketentuan
yang
berkaitan dengan permohonan
pengganti sertifikat adalah :
Permohonan pengganti sertifikat yang
Penerbitan
Pengadaan Tanah
Untuk kepentingan Umum
1.
2.
3.
4.
5.
6.
PENGERTIAN
Pengadaan Tanah (pasal 1 Perpres
65 tahun 2006)
Pengadaan tanah, adalah setiap kegiatan
Latar Belakang
1. Meningkatnya
2.
pembangunan
untuk
kepentingan umum yang memerlukan tanah
sehingga pengadaannya perlu dilakukan
secara tepat dan transparan dengan tetap
memperhatikan
prinsip
penghormatan
terhadap hak-hak yang sah atas tanah.
Pengadaan
tanah
untuk
kepentingan
pembangunan yang diatur dalam Kepres No.55
tahun 1993 sudah tidak sesuai lagi sebagai
landasan
hukum
dalam
melaksanakan
pembangunan untuk kepentingan umum
Pengadaan
tanah
selain
untuk
kepentingan umum oleh pemerintah
dilaksanakan dengan cara jual beli, tukar
2.
3.
3.
4.
5.
7.
8.
Musyawarah
Pengadaan tanah bagi pelaksaan melalui
musyawarah dalam rangka memperoleh:
1. Pelaksanaan
pembangunan
untuk
kepentingan umum dilokasi tersebut
2. Bentuk dan besarnya ganti rugi
3.
4.
2.
3.
Uang
Tanah pengganti
Pemukiman kembali
Gabungan dari dua atau lebih bentuk
ganti rugi sebagaimana dimaksud huruf
a,b, dan c
5. Bentuk lain yang disetujui oleh pihakpihak yang bersangkutam
b.
c.
memperhatikan
NJOP
tahun
berjalan
berdasarkan penilaian lembaga/Tim Penilai
Harga Tanah yang ditunjuk panitia
Nilai jual bangunan yang ditaksir oleh
perangkat daerah yang bertanggung jawab
dibidang banguna
Nilai jual tanaman yang ditaksir oleh perangkat
daerah yang bertanggung jawab di bidang
pertanian
Apabila
upaya
yang
dilakukan
Bupati/walikota/Gubernur/Mendagri tetap tidak terima
pemegang hak sedang lokasi tidak dapat dipindahkan maka
diusulkan untuk dilakukan pencabutan hak menurut UU
No.20 tahun 1961
Usul disampaikan pada Kepala BPN dengan tembusan
kepada Menteri dan instansi yang memerlukan tanah
dan menteri hukum dan hak asasi manusia
Setelah menerima usul penyelesaian kepala BPN
berkonsultasi dengan Menteri dan HAM
Permintaan pencabutan hak disampaikan kepada
Presiden oleh Kepala BPN yang ditanda tangani oleh
menteri instansi yang memerlukan tanah dan menteri
hukum dan HAM
Apabila keputusan Presiden tentang ganti rugi tidak
diterima oleh pemegang hak, maka dapat dimintakan
banding pada Pengadilan Tinggi
kuasanya
Penyelesaiannya dilakukan berdasarkan UU No 51
tahun 1960 tentang larangan Pemakaian tanah tanpa
ijin yang berhak atau kuasanya
Pengadaan tanah skala kecil
Pengertian Landreform
Dalam arti sempit Landreform
Merupakan serangkaian tindakan dalam
rangka Agrarian Reform Indonesia
Landreform
meliputi
perombakan
mengenai pemilikan dan penguasaan
tanah serta hubungan-hubungan hukum
yang bersangkutan dengan penguasaan
tanah
Tujuan Landreform
a.
b.
c.
d.
e.
Program landreform
1.
2.
3.
4.
5.
6.