Prosedur Diagnosis Ortodonti
Prosedur Diagnosis Ortodonti
Analisis
Analisis
Analisis
Analisis
Analisis
umum
lokal
Fungsional
model
sefalometri
Analisis Umum
I
1
Keadaan sosial
Uraian
Kelamin , umur berkaitan dengan
pertumbuhkembangan
dentomaksilofasial
Misal : perubahan fase geligi,
perbedaan pertumbuhkembangan
muka pria dan wanita
Biasanya ttg keadaan susunan gigi
yang dirasakan pasien mengganggu
estetik dentofasial , mempengaruhi
status social , fungsi pengunyahan
yang mendorong keinginan untuk
dilakukan perawatan ortodonti
Untuk mengetahui emosi px misal
adanya kebiasaan menghisap jari yang
berkepanjangan, prestasi belajar yang
kurang baik
Kesehatan px sejak dilahirkan smp
px datang misal trauma pd muka dan
kepala smp memerlukan operasi,
Bentuk skelet :
endomorfik
mesomorfik
ektomorfik
Ciri keluarga / pola tertentu yg
selalu ada pd keluarga
Penyakit anak
10
Alergi
11
Kelainan endokrin
Yang terjadi pd pra lahir
Yang terjadi pd pasca lahir
12
13
Tonsil
Kebiasaan bernafas
Analisa local
II
hipoplasia gigi
mempengaruhi percepatan/
hambatan pertumbuhan muka,
derajat pematangan tulang,
penutupan sutura, resorpsi akar
gigi sulung,, erupsi gigi permanen
radang / tidak
melalui mulut kesukaran pd waktu
dicetak
Uraian
palatum,lengkung geligi )
brakisefalik
dolikosefalik
mesosefalik
Cara menentukan :
Simetris wajah
Dilihat dari depan
Dilihat dari vertikal
Tipe wajah:
leptoprosop.
mesoprosop,
euriprosop
Tipe profil
Pemeriksaan ini dapat
mengetahui proporsi skeletal
jurusan antero posterior,
vertical )
cekung
lurus
cembung
Bibir
Fungsi bicara
Kebiasaan jelek
Analisis intraoral
Lidah
Palatum
Kebersihan mulut
Karies
lebar, pendek
panjang,
sempit
rata2
Lebar kepala x 100
Index sefalik = --------------------------Panjang kepala
Fase geligi
Gigi yang ada
Analisa fungsional
III
1
Path of clousure
Deviasi Mandibula
jurusan sagital
Sendi Temporomandibula
Cara
memeriksa
IV
Analisa model
Diskrepansi pd model
Kurva Spee
Diastema
Simetri gigi
Relasi gigi
Jurusan Transfersal
Jurusan vertical
Jurusan vertikal
Analisis Sefalometri
to edge
Tumpang gigit / over bite ( jarak
vertical insisisal insisivi atas dengan
insisal insisivi bawah , normal 2 mm )
Tumpang gigit bertambah gigitan
dalam
Tumpang gigit berkurang negatip ( - )
Tumpang gigit : 0 ( edge to edge )
Di bahas di blok 8