Anda di halaman 1dari 9

PROSEDUR DIAGNOSIS ORTODONTI

Prosedur diagnosis adalah suatu langkah dalam perawatan yang dilakukan


sebelum merencanakan sesuatu perawatan
Diagnosis ortodonti : suatu studi dan interpretasi data klinik untuk menetapkan
ada tidaknya maloklusi dalam perawatan ortodonti
Menurut Moyers ( 1988 ) diagnosis ortodonti: adalah perkiraan yang sistematis,
bersifat sementara ,akurat yang ditujukan untuk penentuan problema klinis dan
perencanaan perawatan
Menurut Houston dkk ( 1992 ) , tujuan pemeriksaan pasien adalah untuk merekam
informasi yang berkaitan dengan keadaan maloklusi sebagai dasar untuk
menentukan penyebabnya
Diagnosisi ortodonti ditentukan dari beberapa analisis yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.

Analisis
Analisis
Analisis
Analisis
Analisis

umum
lokal
Fungsional
model
sefalometri

Analisis Umum

I
1

Nama, alamat ,kelamin, umur

Keluhan utama pasien

Keadaan sosial

Riwayat kesehatan pasien dan


keluarga

Uraian
Kelamin , umur berkaitan dengan
pertumbuhkembangan
dentomaksilofasial
Misal : perubahan fase geligi,
perbedaan pertumbuhkembangan
muka pria dan wanita
Biasanya ttg keadaan susunan gigi
yang dirasakan pasien mengganggu
estetik dentofasial , mempengaruhi
status social , fungsi pengunyahan
yang mendorong keinginan untuk
dilakukan perawatan ortodonti
Untuk mengetahui emosi px misal
adanya kebiasaan menghisap jari yang
berkepanjangan, prestasi belajar yang
kurang baik
Kesehatan px sejak dilahirkan smp
px datang misal trauma pd muka dan
kepala smp memerlukan operasi,

Berat dan tinggi badan

Ras/ kelompok etnik

Bentuk skelet :
endomorfik
mesomorfik

ektomorfik
Ciri keluarga / pola tertentu yg
selalu ada pd keluarga

Penyakit anak

10

Alergi

11

Kelainan endokrin
Yang terjadi pd pra lahir
Yang terjadi pd pasca lahir

12
13

Tonsil
Kebiasaan bernafas

Analisa local

II

Analisa ekstra oral

Bentuk kepala: ( ada hubungan


dgn bentuk muka,

penyakit jantung, diabetes,arthritis,


tonsil yg sudah pernah di operasi
Mengetahui pertumbuhkembangan
normal/ tidak sesuai umur dan
jenis kelamin
Dalam pengertian fisik ( bukan
budaya )meliputi ras ayah ibu, kakek
nenek
pendek,berlemak
berotot
langsing , sedikit jaringan otot /
lemak

Kelainan skelet berupa prognati


mandibula, keadaan yang selalu
berulang pd suatu keluarga secara
turun menurun
Yang dapat mengganggu
pertumbuhkembangan, misal
penyakit dgn panas tinggi, sistemik
Terhadap obat2an, bahan ( latex ),
lingkungan ( debu)

hipoplasia gigi
mempengaruhi percepatan/
hambatan pertumbuhan muka,
derajat pematangan tulang,
penutupan sutura, resorpsi akar
gigi sulung,, erupsi gigi permanen

radang / tidak
melalui mulut kesukaran pd waktu
dicetak

Uraian

palatum,lengkung geligi )
brakisefalik
dolikosefalik
mesosefalik
Cara menentukan :
Simetris wajah
Dilihat dari depan
Dilihat dari vertikal

Tipe wajah:
leptoprosop.
mesoprosop,

euriprosop

Tipe profil
Pemeriksaan ini dapat
mengetahui proporsi skeletal
jurusan antero posterior,
vertical )
cekung
lurus
cembung
Bibir
Fungsi bicara

Kebiasaan jelek

Analisis intraoral

Lidah
Palatum
Kebersihan mulut
Karies

lebar, pendek
panjang,
sempit
rata2
Lebar kepala x 100
Index sefalik = --------------------------Panjang kepala

proporsi lebar mata, hidung dan mulut


simetri / asimetri
Pada dasarnya muka tidak simetris
secara bilateral
Sempit, panjang, protrusifkepala
dolikosefalik
Sedang
kepala mesosefalik
Lebar, kurang protrusif
kepala
brakisefalik

Maloklusi kelas III


Maloklusi kelas I
Maloklusi kelas II
kompeten, tidak kompeten
Ada hubungan maloklusi dgn fungsi
bicara, biasanya dengan mekanisme
adaptasi, anak dengan mal olkusi yg
parah tetap berbicara tanpa gangguan
Dapat menyebabkan maloklusi
,tergantung dari lama, frekuensi dan
intensitasnya
Untuk mengetahui keadaan
jaringan keras dan lunak
Ukuran, bentuk, fungsi ( makroglosi,
mikroglosi )
sempit, panjang , dalam dapat
mempengaruhi alat lepasan
Baik/ jelek

Fase geligi
Gigi yang ada

Keadaan jaringan periodontal

Dapat merupakan penyebab utama


maloklusi local, penyebab terjadinya
tanggal prematur gigi disidui yang
dapat menyebabkan pergeseran gigi
permanen
pergantian, permanen
gigi kelebihan,agenisi
Penyakit periodontal meningkat pada
px dewasa

Analisa fungsional

III
1

Path of clousure

Deviasi Mandibula

Displacement Mandibula, dapat


terjadi pd
jurusan tranversal

jurusan sagital

Adalah arah gerakan mandibula pada


posisi istirahat ke oklusi sentrik
Path of clousure berupa gerakan engsel
sederhana melewati freeway space
Freeway space = interocclusal
clearance ,adalah jarak antaroklusal
pada saat mandibula dalam posisi
istirahat
Keadaan ini berhubungan dengan posisi
kebiasaan mandibula

adanya gigitan silang posterior


adanya gigitan silang unilateral gigi
posterior disertai garis median atas
bawah yang tidak segaris
adanya kontak premature pada
daerah Insisivi
Gambar :

Displacement mandibula ke kanan


4

Sendi Temporomandibula

Indikator penting fungsi sendi

Cara
memeriksa

IV

Analisa model

Bentuk lengkung gigi

Diskrepansi pd model

Merupakan bagian dr diskrepansi


total yg tdd diskrepansi model,
sefalometri, kedalaman kurve spee,
pergeseran molar ke mesial

Digunakan untuk menentukan


macam perawatan dgn
pencabutan / tidak gigi
permanen

temporomandibular adalah lebar


pembukaan maksimal antara 35-40
mm, 7 mm gerakan ke lateral 6 mm
ke depan
Dilakukan palpasi ada rasa
sakit/tidak, ada suara / tidak

Model studi : rekam ortodontik yg


paling sering digunakan untuk
menganalisis suatu kasus
Normal
: parabola
Tidak normal :lebar, menyempit di
anterior dll
Berhubungan dgn bentuk kepala, misal
brakisefalik bentuk lengkung gigi
lebar
Adalah : perbedaan tempat yg
tersedia dan tempat yg
dibutuhkan
Tempat yg tersedia / available
space : tempat disebelah mesial M1
kiri smp mesial M1 kanan
Cara mengukur :
RA :dengan membuat lengkungan
kawat tembaga ( brass wire ) dari
mesial M1 kiri melewati fisura gigi
didepannya terus melewati insisal
incisive yg letaknya benar terus
melewati fisura gigi posrerior smp
mesial M1 kanan
RB : lengkung kawat tdk melewati
fisura gigi posterior tp lewat tonjolbukal
gigi posterior
Pengukuran ini ada bbrp cara
Gambar :

Tempat yg dibutuhkan :jumlah lebar


mesiodistal gigi permanen disebelah
mesial M1 kiri smp M1 kanan
( premolar kedua kiri sampai premolar
kedua kanan )

Pengukuran ini ada bbrp cara


Pada fase geligi permanen, dengan
mengukur lebar mesio distal premolar
kedua kanan sampai premolar kedua
kiri pada model studi dan dijumlahkan
Jumlah lebar ke 4 insisive atas
permanen : 28 36 mm ( normal )
Pada fase geligi pergantian
1. Mengukur mesio distal gigi pada
model untuk gigi yang telah erupsi,
gigi yang belum erupsi diukur pada
foto rontgen
Kelemahannya gambaran pada
foto rontgen mengalami distorsi
( bertambah panjang/ pendek )
2. Mengetahui lebar benih gigi
dengan menghitung memakai
rumus tertentu

Panduan ( Proffit dkk 2oo7 ):


Kekurangan tempat : smp 4 mm
tdk diperlukan pencabutan gigi
permanen
Kekurangan tempat: 5-9 mm
kadang masih tanpa pencabutan
tetapi sering dgn pencabutan gigi
permanen
Kekurangan tempat :10
mm/lebihselalu dgn pencabutan
gigi permanen
Insisivi lateral atas banyak mengalami
anomali
Analisis Bolton : mengukur lebar
mesio distal setiap gigi permanen
Adalah lengkung yg menghubungkan
insisal Insisive dgn bidang oklusal
molar terakhir pd RB
Normal : kedalaman tdk lebih 1.5
mm
Kurva spee positif bentuk kurve
jelas dan dalamgigi insisivi supra
posisi / gigi posterior infra posisi
Gambar :

Analisis ukuran gigi

Kurva Spee

Diastema

Adalah ruang antara 2 gigi yg


berdekatan
Gambar :

Simetri gigi

Untuk mengetahui simetri gigi senama

Gigi yang terletak salah

Pergeseran garis median

dlm jurusan sagital maupun transversal


dengan cara membandingkan letak gigi
permanen senama kiri dan kanan
Versi : mahkota miring ttp akar lurus
( mesioversi, distoversi, labioversi,
linguoversi)
Infra oklusi , supra oklusi, rotasi,
transposisi, ektostema
RA : garis yang menghubungkan titik
pertemuan rugae palatine kedua kiri
kanan dengan titik pada rafe palatine
RB : membuat titik pada perlekatan
frenulum labial dan lingual dan titik ini
melewati titik kontak insisivi sentral
bawah
Gambar :

Relasi gigi

Relasi gigi posterior


Jurusan Sagital

Jurusan Transfersal

Jurusan vertical

Relasi gigi anterior


Jurusan sagital

Adalah hubungan gigi atas dan bawah


dalam keadaan oklusi ( yg diperiksa
molar permanen dan kaninus )
Netroklusi, distoklusi, mesioklusi,
gigitan tonjol, tidak ada relasi
Normal : Gigitan fisura luar rahang atas
Tidak normal : gigitan fisura dalam
atas, gigitan tonjol,
Gigitan terbuka ( tidak ada kontak gigi
atas dan bawah pada saat oklusi )
Jarak gigit/ over jet
Normal :insisivi atas didepan insisivi
bawah dengan jarak 2-3 mm
Tidak normal : jarak gigit terbalik. Edge

Jurusan vertikal

Analisis Sefalometri

to edge
Tumpang gigit / over bite ( jarak
vertical insisisal insisivi atas dengan
insisal insisivi bawah , normal 2 mm )
Tumpang gigit bertambah gigitan
dalam
Tumpang gigit berkurang negatip ( - )
Tumpang gigit : 0 ( edge to edge )

Di bahas di blok 8

Anda mungkin juga menyukai