Anda di halaman 1dari 19

BAB I

HAKIKAT TAUHID DALAM ILMU KEDOKTERAN


Sasaran Belajar
Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan bahwa ilmu kedokteran merupakan bagian
dari tauhid. Untuk itu, diperlukan memiliki pengetahuan tentang:
1.

arti tauhid baik secara generik maupun secara praktis

2.

ungkapan atau rumusan tauhid

3.

arti keesaan Allah

4.

Implikasi tauhid

5.

Essensi tauhid

6.

Penyimpangan tauhid

7.

Lingkup agama

1. Pengertian Tauhid
Kata tauhid berasal dari bahasa Arab. Kata ini berasal dari kata dasar wahada
yang berarti menyatu. Dari kata wahada dapat dibentuk menjadi kata
wahhada (dobel h) yang berarti berbuat menyatukan . dari kata wahhada dapat
dibentuk kata benda (masdar) tauhid yang berarti penyatuan atau pengesaan.

2. Pengertian secara praktis


Tauhid berarti menyatakan bahwa Tuhan itu hanya Satu. Pernyataan ini
merupakan ungkapan dari keyakinan batin bahwa Tuhan itu hanya Satu.
Keyakinan yang telah dinyatakan ini diteruskan ke dalam perbuatan apa saja,
antara lain seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pengobatan oleh dokter
terhadap pasien, atas nama Allah Swt. sebagai konsekuensinya.

3. Rumusan Ungkapan Tauhid


Tahlil: Laa ilaaha illallaah (Tidak ada Tuhan selain Allah). Rumusan
ini dikenal nafi isbat. Nafi berarti peniadaan, bahwa di seluruh
alam semesta ini sama sekali tidak ada Tuhan. Fenomena atau
gejala apa pun di dunia yang dijadikan objek penyembahan, jelas
itu bukan Tuhan. Isbat berarti penetapan, yaitu menetapkan
bahwa hanya ada satu Tuhan yaitu Allah swt.
Pengertian

praktis

tidak

ada

Tuhan

kecuali

Allah

mencakup: Tidak ada yang benar-benar maujud (ada) kecuali


Allah Laa maujuda illa-llaah - rumusan oleh para filosof, Tidak
ada yang berhak disembah kecuali Allah Laa mabuuda illallaah-

rumusan oleh para sufi, dan tidak ada yang kekal kecuali

Allah Laa qaadima illa-llaah - rumusan oleh kaum teolog (ulama


Ilmu Kalam).
Syahadad (persaksian): Asyahdu an laa ilaaha illallaah. Rumusan
ini biasa dikenal syahadad tauhid. Syahadad tauhid selalu disertai
syahadad Rasul: Wa asyhadu anna Muhamnmadan Rasuulullaah.
Arti kedua syahadad itu adalah: Aku bersaksi bahwa tidak ada
Tuhan kecuali Allah, dan Aku bersaksi bahwa Muhammad Saw itu
adalah utusan Allah. Arti persaksian adalah kesadaran penuh
akan akibatnya, yaitu kesanggupan mentaati kepada yang
dipersaksikannya.
Keridlaan

sepenuh

hati

bersaksi

bahwa

Allah

itu

Thannya dan Muhammad bin Abdullah itu sebagai Utusan Allah


yang rumusannya adalah : Radiitu billaahi Rabbaa: aku rela
bahwa Allah adalah Rab-ku pencipta,pemelihara, pendidik,
perencana, pengasuh, pengajar.

Pengertian mengesakan Allah adalah pernyataan bahwa


Allah itu Esa. Keesaan Allah adalah Esa yang semurni-murninya.
Semua yang bersifat individual adalah esa, tetapi tidak murni.
Demikian perbandingannya:

Keesaan Allah:

Keesaan selain Allah:

Tempat bergantung segala sesuatu


Bergantung kepada
sesuatu
Tidak diperanakkan
Diperanakkan
Tidak menganakkan
Menganakkan
Tidak dibagi-bagi

Dapat dibagi-bagi

Tidak terdiri atas unsur-unsur

Terdiri atas unsur-unsur

Ada dengan sendirinya

Ada karena faktor di luar

dirinya
Ada tanpa awal dan akhir

Ada yang berawal dan

berakhir
Antara substansi dan sifat identik

Substansi tidak identik

dengan sifat.

4. Jangkauan Agama.
Islam, sebagaimana dijelaskan oleh Alquran sendiri menjangkau semua aspek
kehidupan, atau telah sempurna. Demikian firman Allah yang menunjukkan
pernyataan ini:

Artinya:
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan
(diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan
anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa
untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka
dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu
agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai
Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa
sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
QS. Al-Maaidah/5 : 3).
Pada terjemahan ayat yang dicetak tebal ini terlihat jelas agama Islam sebagai
agama yang sempurna. Pengertian sempurna antara lain tidak kekurangan sesuatu
apa, dengan kata lain semua aspek kehidupan tercakup dalam Islam.
Kitab suci ini juga menyatakan bahwa,tidak ada bagian sekecil apa pun dalam
kehidupan ini yang berada di luar jangkauan Islam. Demikian teks yang
menyatakan pernyataan ini:

Artinya:
Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang
dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami

alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab kemudian kepada Tuhanlah mereka


dihimpunkan (QS. Al-Anama/6 : 38).
Terjemahan ayat tersebut yang dicetak tebal ini begitu jelas pernyataan
Alquran bahwa apa pun di dunia ini diatur dan diperhatikan oleh Allah. Itulah
diantara pengertian ar-Rahmaan, Bahwa Allah itu mengasihi segala makhlukNya yang berarti segala sesuatu.
Sejajar dengan pernyataan di atas, Alquran juga menyatakan bahwa dirinya
menjelaskan segala sesuatu (QS. an-Nahl/16 : 89)

Artinya:
Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi
atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi
saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran)
untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi
orang-orang yang berserah diri (QS. An-Nahl/16 : 89).
Firman Allah pasti benar, kalau ada sesuatu penyakit yang sampai sekarang
belum diketemukan obatnya, itu bukan berarti Alquran tidak menjelaskan, melainkan
pemahaman kita tentang Alquran atau gejala yang ditunjuk oleh Alquran belum
secara baik kita pahami. Pemikiran manusia begitu terbatas, dan pencapaian prestasi
akal dalam memahami gejala alam (alam makro maupun alam mikro seperti selukbeluk dunia sell, DNA, ion, virus, bakteri, microba) bertahap sesuai dengan tekad
manusia untuk menguak misteri alam semesta ini melalui nadhar atau penelitiandemi pene;itian yang pada gilirannya menghasilkan berbagai macam teori dan
selanjutnya menghasilkan ilmu.

Diantara yang dijelaskan oleh Alquran yang telah dapat diungkap antara lain
bahwa semua yang berkaitan dengan ilmu dan teknologi kedokteran adalah termasuk
dalam cakupan pengertian tauhid. Demikian urutan penalaran untuk sampai pada
kesimpulan ini: Bagian kehidupan dunia adalah dunia akademik,
bagian dunia akademik adalah dunia ilmu, bagian dunia ilmu adalah
dunia ilmu kedokteran. Walhasil, Ilmu kedokteran adalah bagian
dari agama Islam itu sendiri, dan inti agama Islam adalah Tauhid.
Ilmu kedokteran adalah bagian dari tauhid itu sendiri. Segera
terbayang

bahwa

ilmu

kedokteran

ada

dua

macam

Ilmu

kedokteran Islam dan Ilmu Kedokteran sekuler-ateis.


Ilmu kedokteran yang hendak dikembangkan pada fakultas
Ilmu Kedokteran Unimus adalah Ilmu Kedokteran Islam berpola
Muhammadiyah. Tambahan berpola Muhammadiyah ini dianggap
penting karena:
(1)

Penyelenggara pendidikan ini adalah institusi di bawah


payung

besar

Muhammadiyah.

Muhammadiyah
melaksanakan

berusaha
agama

ini

Pola

keberagamaan

sekuat-kuatnya
benar-benar

murni

agar
hanya

dalam
dari

Kitabullah dan sunnah Rasulnya. Dokter yang dihasilkan dari


pendidikan ini jangan sampai menjadi terkun (dokter plus
dukun).
(2)

Muhammadiyah

beruasaha

sekuat-kuanya

menghindari

penyakit masyarakat luas, yaitu TBC + S (tahayyul, bidah,


khurafat, dan syirik); diantara contoh praktik syirik dalam
pengobatan adalah pengobatan alternatif yang menggunakan
khadam, jin, mantra-mantraa, dan jimat-jimat yang diyakini
bertuah.

(3)

Muhammadiyah sangat agresif


pengetahuan dan teknologi
Indonesia

ini,

selain

dalam menguasai ilmu

mutakhir. Itulah sebabnya di

pendidikan

negeri,

pendidikan

yang

diselenggarakan oleh Muhammadiyah jauh lebih maju dibanding


organisasi keagamaan Islam yang lain. Banyak pengamat di
dunia bahwa hingga saat ini, Muhammadiyah adalah organisasi
sosial keagamaan yang paling establis dan tertata rapi di dunia.
Sekarang

ini

telah

banyak

berdiri

cabang-cabang

Muhammadiyah di luar negeri, seperti di Timur Tengah, di Asia,


bahkan di Eropa dan Amerika Serikat.
(4)

Muhammadiyah mengambil jalan moderat dibanding ekstrim


kanan dan ekstrim kiri dalam berpolitik dan bermasyarakat.
Itulah sebabnya para anggota persyarikatan Muhammadiyah, di
mana pun tidak pernah membuat anarkhis,kerusuhan, atau
memulai

membuat

keributan,

meskipun

diganggu

oleh

organisasi apa pun.


(5)

Muhammadiyah sangat berpegang teguh kepada Alquran dan


Assunnah, dan tidak mau berkompromi dengan masyarakat luas
yang

gegap gempita dan meriah

melaksanakan ritual-ritual

berkenaan dengan momen-momen tertentu seperti suronan,


nyadranan, Jumat Kliwonan, sloso Kliwonan, sedekah bumi,
nglarung

laut, sesaji, hingga

ritus-ritus

kematian, seperti:

nelungdinani, nyeminggoni, matangpuluhi, nyatusi, mendahk


pisan, mendhak pindho, nyewu, haul; Tradisi lainnya lagi seperti
rebo

wekasan

dalam

bulan

shafar,

ritus-ritus

lingkaran

kehidupan seperti: brokohan, nyepasaran, nyelapanan, maupun


ulang tahun kelahiran dengan upacara-upacara yang tidak
dicontohkan

oleh

Rasulullah.

Sudah

barang

tentu

Muhammadiyah sering mendapat kecaman pedas dan berbagai


hujatan dari masyarakat penghayat tradisi-tradisi tersebut.
Namun demikian para anggota persyarikatan ini tetap teguh
pendiriannya karena berpendirian dan berkeyakinan bahwa
tradisi-tradisi tersebut mengandung kemusrikan. Harap dipahami
betul bahwa Muhammadiyah menjunjung semua tradisi maupun
kreatifitas apa pun selagi terbebas dari unsur tahayyul bidah,
khurafat, dan syirik.
(6)

Muhammadiyah berusaha sekuat-kuatnya santun dan tolerans


kepada semua golongan dan kelompok agama yang mana pun
baik di dalam Islam maupun di luarnya. Itulah sebabnya
Muhammadiyah tidak pernah menjadi pemicu konfilk sosial yang
muncul.

(7)

Muhammadiyah adalah golongan sosial keagamaan yang


secara gigih menjalankan gerakan amar makruf nahi mungkar
(mengajak kebaiakan dan mencegah kemungkaran, segala
macam bentuk kejahatan) secara arif dan bijaksana. Dalam
berdakwah,

Muhammadiyah

memahami

dan

berusaha

melaksanakan ajaran Alquran:

Artinya:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah
yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang
lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (QS. An-Nahl/16 : 125).

Setelah diketahui bersama bahwa Ilmu Kedokteran Islam merupakan bagian


dari cakupan Islam itu sendiri dan berbeda benar dengan Ilmu Kedokteran sekuler
harap diingat bahwa bisa saja seorang dokter beragama Islam, tetapi segala
refleksinya tentang kedokterannya sekuler karena dokter tersebut memang
membedakan dengan tegas mana agama, mana ilmu, dan mana kegiatan profesi.
Berikut ini dijelaskan di balik keluasan Islam yang mencakup seluruh aspek
kehidupan itu, intinya adalah tauhid.

5. Inti Agama Allah adalah Tauhid dan Penyimpangannya


adalah Thaghut
Inti agama yang dibawa sejak Nabi dan Rasul pertama, Adam AS
hingga Nabi dan Rasul terakhir, yaitu Muhammad bin Abdullah
adalah tauhid, mengesakan Allah QS. al-Baqarah/2 : 285;Alquran
menyebutkan demikian:

Artinya:
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya,
demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya
dan
rasul-rasul-Nya.
(Mereka
mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang
lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat."
(Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat
kembali (QS. Al-Baqarah/2 : 285)
Mengenai inti ajaran tauhid yang dibawa oleh seluruh Nabi dan Rasul dapat
diperhatikan pula dalam: Alquran surat al-Fatihah/1 : 5; al-Ikhlash/112 : 1-

10

4; dan an-Nisaa/4 : 48) dan berimplikasi lebih lanjut selain tauhid


adalah syirik (musyrik).
Secara praktis musyrik adalah bertuhan selain Allah
Swt, atau bertuhan kepada Allah swt, tetapi juga bertuhan kepada
selain Allah, meyakini ada dua atau lebih Tuhan yang kesemuanya
diabdi, dimintai sesuatu, umpama meminta berkah kepada orang
yang telah meninggal (wali sanga, Syeikh Abdul Qadir jailani,
Nabi Muhammad sekalipun). Para peziarah makam para wali jika
ditanya dalam berdoa pasti menjawab berdoa kepada Allah, tetapi
pasti berwasilah kepada para ruh wali, atau bahkan secara
eksplisit meminta sesuatu kepada ruh ini, umpama mohon restu
mengenai aneka macam kebutuhan, umpama: supaya lancar
rezekinya,

pengertian

jodohnya,

kepalanya

dalam

kantor

mengasihinya, lancar dalam melaksanakan hajatan mantunya,


supaya lekas-lekas dapat melaksanakan haji ke Mekkah dan lainlain kemusyrikan.
Alquran menyebut Tuhan selain Allah, adalah
Baqarah/2 : 256-257

Taghut (QS.al-

Artinya:
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas
jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar
kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang

11

kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS al-Baqarah/2 : 256).
atau al-Jibt, sebagaimana pernyataan Alquran sebagai berikut:

Artinya:
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian dari Al kitab?
Mereka percaya kepada jibt dan thaghut, dan mengatakan kepada orang-orang Kafir
(musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang
beriman (QS. An-Nisaa/4 : 51).
Atas dasar pengertian ayat tersebut di atas, dokter yang terlalu percaya kepada ilmu
dan teknologikedok teranya dan merendahkan agama, secara lebih khusus lagi
mengingkari sistem pengobatan Nabi Saw sebagaimana diriwayatkan secara shahih,
dokter tersebut telah bertuhan kepada thaghut atau al-jibt. Berikut ini dijelaskan lebih
agak terperinci mengenai mempertuhan kepada thaghut atau al-jibt sebagai berikut:
Bentuk-Bentuk Mempertuhan Taghut
Alquran menjelaskan berbagai bentuk orang-orang
mempertuhan kepada thaghut, antara lain sebagai berikut:
a.

Mengabdi kepada syaitan. Demikian firman


menyatakan ini:

yang

Allah yang

12

Artinya;
Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti kesesatan bagi
mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan syaitan-syaitan pelindung (mereka)
selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk (QS. AlAraf/7 : 30).
Perwujudan mempertuhan syetan antara lain berbagai sihir seperti sulap,
telepati, levitasi (mengangkat atau memindahkan barang tanpa
disentuh). Termasuk mempertuhan syetan adalah: permohonan
pesugihan, santet, guna-guna dan sejenisnya. Kegiatan ini
biasanya

untuk

memperoleh

kekuatan

magik,

kekebalan,

pelarisan, pengasihan, dan lain-lain yang sejenis.


b. Mempertuhan kepada manusia. Alquran menyatakan:

Artinya:
Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan
selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam,
padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka
persekutukan (QS at-Taubah/9 : 31).
c.

Mempertuhan kepada Malaikat atau Nabi. Demikian Firman


Allah melarangnya dengan tegas:

13

Artinya:
Dan (tidak wajar pula baginya) menyuruhmu menjadikan malaikat dan para nabi
sebagai tuhan. Apakah (patut) dia menyuruhmu berbuat kekafiran di waktu kamu
sudah (menganut agama) Islam (QS. Ali Imran/3 : 80).
Perwujudan mempertuhan Nabi, Malaikat sebagai tuhan
antara lain percaya dan menggunkan aneka macam

hizib

(nashar, luthfi, khafi, kurung dan masih banyak jenis hizib lainnya
secara literal hizib berarti bolo atau teman atau tentara untuk
berbagai macam keperluan hidup). Wifiq dan azimah tulisan
berbentuk rumus atau rajah yang ditulis dalam kertas kemudian
dibungkus plastik dan dibalut kain untuk dibuat sebagai sabuk
atau ditaruh dalam dompet dan jika buang air harus dilepas
terlebih dulu. Wifiq dan azimat dalam bahasa Jawa diucapkan
jimat) dipercayai dapat memberikan perlindungan dari berbagai
mara-bahaya kepada pemakainya maupn dapat mendapatkan
keuntungan lain. Wifiq dan azimah dipercayai berasal dari para
Nabi dan penerusnya, yaitu ulama dengan berdasarkan epatah
al-Ulamaa waratsat al-Anbiyaa. Dengan demikian percaya
kepada wifiq dan azimah termasuk mempertuhan kepada para
Nabi dan Malaikat. Sementara itu Nabi dan Malaikat tidak pernah
memberikan sepotong pun wifiq maupun azimah. Kedua benda
mistis ini sebenarnya adalah buatan para dukun, syaman, orangorang pintar. Tugas Nabi sebagaimana pernyataan Alquran
hanyalah memberi kabar gembira dan kabar yang menakutkan

Artinya:
Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai
pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta

14

(pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka (QS. A-Baqarah/2 :


119).
Termasuk mempertuhan para Nabi dan Malaikat adalah wirid
yang secara praktis mengandung pengertian membaca formula:
mantra, jampi-jampi, rapal (dari bahasa Arab lafadh) tertentu
dapat

mendatangkan

sesuatu

yang

diharapkan

seperti

keselamatan dari bahaya yang mengancam, atau sesuatu yang


berkhasiat sebagai obat. Rumusan wirid sering dipercayai berasal
dari Nabi, karena itu wirid termasuk cakupan memohon bantuan
kepada para Nabi dan Malaikat. Harap dibedakan antara dzikir
dan wirid. Dzikir secara literal menyebut atau mengingat. Dari
kata dzikir dapat dirangkai dengan kata Allah menjadi dzikrullaah.
Artinya

adalah

mengingat

dan

menyebut

Allah,

umpama

subhaanallaah yang berarti memahasucikan Allah. Dzikir tidak


dilarang, melainkan dianjurkan sebanyak-banyaknya. Bahkan
sebuah hadis menyatakan bahwa: al-Farqu ladzii yadzkuru
Rabbahu walam yadzkur Rabbahu kamaa baina al-hayyi wa almayyiti

(Perbedaan

antara

orang

yang

berdzikir

kepada

Tuhannya dengan orang yang tidak berdzikir kepada Tuhannya


bagaikan orang yang hidup dan yang mati). Artinya jika kita
berdzikir dikategorikan hidup, dan jika kita tidak berdezikir
kepada-Nya dikategorikan mati. Subhaanallaah.
d. Mempertuhan hawa nafsu. Demikian Allah berfirman yang
menyatakan ketuhanan kepada hawa nafsu:

15

Artinya:
Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai
tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?,(QS. alFurqan/25 : 43).
Dan

Artinya:
Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai
tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah
mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas
penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah
(membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?(alJasyiyah/45 : 23).
Perluasan mempertuhan hawa nafsu

bisa kepada kesenangan

atau dambaan kepada apa saja yang melebihi ketaatannya kepada


Allah dan Rasulullah, umpama mendewakan ilmu pengetahuan dan
teknologi, mempertuhan jabatan hingga sampai hati mencelakai
atau menghancurkan yang dianggap rivalnya, mempertuhan harta
kekayaan hingga bekerja tanpa mengenal waktu dan meninggalkan
kewajibankewajiban pokok agama, mempertuhan wanita (daam arti
senantiasa bersenang-senang dengan wanita bukan istrinya karena
mampu membayari wanita yang dikehendaki (bagi laki-laki) atau
mempertuhan laki-laki (bagi wanita, dll).

6.

Implikasi Tauhid

16

Yang dimaksud implikasi tauhid adalah efek dari pernyataan


dan persaksian
mengesakan Allah. Implikasi itu, sebagaimana
disebut dalam Alquran:
a.
Allah diyakini sebagai satu-satunya pencipta alam semesta,
demikian Allah berfirman:

Artinya:
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang
yang sebelummu, agar kamu bertakwa, (QS.al-Baqarah/2 : 21-22)
b.

Allah diyakini
sebagai satu-satrunya pemberi
sebagaimana pernyataan Alquran sebagai berikut:

rezeki,

Artinya:
Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah
yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi ? Tidak ada
Tuhan selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan (QS. alFathir/35 : 3)
c.

Allah diyakini sebagai satu-satunya pemelihara alam semesta.


Alquran menyatakan demikian:

Artinya:
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam
enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala
urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-

17

Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia.
Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran? (QS. Yunus/10 : 3).
d.

Allah diyakini sebagai satu-satunya pencipta hukum. Demikian


Allah menjelaskan
kepada kita:

Artinya:
Katakanlah: "Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang nyata (Al Quran) dari
Tuhanku sedang kamu mendustakannya. Tidak ada padaku apa (azab) yang kamu
minta supaya disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah hak
Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang
paling baik (yang paling asasi(QS. al-Anam/6 : 57).
e.

Allah diyakini sebagai


menyatakan demikian:

satu-satunya

pelindung.

Alquran

Artinya:]

Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari


kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir,
pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada
cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka
kekal di dalamnya(QS. al-Baqarah/2 : 257).
f.

Allah diyakini sebagai satu-satunya tumpuan harapan. Demikian


Allah menyatakan:

Artinya:
Dan hanya kepada
Insyirah/94 : 8).

Tuhanmulah

hendaknya

kamu

berharap

(QS.

al-

18

g.

Allah diyakini sebagai satu-satunya yang berhak disembah dan


dimintai pertolongan. Demikian Allah menyatakan:

Artinya:
Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):
"Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada
orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang
yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul QS. an-Nahl/16 : 36)
Dan

Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta
pertolongan ( al-Fatihah/1 : 5).
h. Allah diyakini sebagai satu-satunya penyembuh dari sakit. Allah
berfirman : Wa idza maridltu fahuwa yasyfiin (apabila aku
sakit,maka Dialah yang menyembuhkanku).

7. Penutup
Mudah-mudahan pembekalan ini ada manfaatnya bagi para peserta
didik. Mereka bertauhid secara murni baik dalam peribadatan,
maupun dalam kehidupan profesinya sebagai dokter di hari
mendatang. Amin Ya Rabbal Alamain.

19

Referensi:
Al-Quraan al-Kariim
Abd al-Baqi, Ahmad Fuad, al-Mujam al-Mufahras li Alfaadh alQuraan al-Kariim.
Indonesia: Maktabah Dahlan, [t.th.].
Danusiri (et.all), Pendidikan Agama Islam. Semarang: Universitas
Dian Nuswantoro
Press, 2007.
Kadir, Muslim.A; Ilmu Islam Terapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2001.
Rais, Rahat, Pengembangan Kepribadian Islam. Surabaya: Aneka
Ilmu, 2006.
Sobron, Sudarno, Studi Islam I. Surakarta: Lembaga Studi Islam
Universitas
Muhammadiyah Surakarta, [t.h.].
Tim Dosen Pendidikan Agama Islam Universitas gadjah mada,
Pendidikan Agama
Islam, Yogyakarta: Badan Penerbitan
Fakultas Filsafat UGM, 2006.
Masri Shohabiya & Imron Rosyadi, Sudi Islam I. Surakarta: Lembaga
Studi Islam
UMS, 2004.

Anda mungkin juga menyukai