2.
3.
4.
Implikasi tauhid
5.
Essensi tauhid
6.
Penyimpangan tauhid
7.
Lingkup agama
1. Pengertian Tauhid
Kata tauhid berasal dari bahasa Arab. Kata ini berasal dari kata dasar wahada
yang berarti menyatu. Dari kata wahada dapat dibentuk menjadi kata
wahhada (dobel h) yang berarti berbuat menyatukan . dari kata wahhada dapat
dibentuk kata benda (masdar) tauhid yang berarti penyatuan atau pengesaan.
praktis
tidak
ada
Tuhan
kecuali
Allah
rumusan oleh para sufi, dan tidak ada yang kekal kecuali
sepenuh
hati
bersaksi
bahwa
Allah
itu
Keesaan Allah:
Dapat dibagi-bagi
dirinya
Ada tanpa awal dan akhir
berakhir
Antara substansi dan sifat identik
dengan sifat.
4. Jangkauan Agama.
Islam, sebagaimana dijelaskan oleh Alquran sendiri menjangkau semua aspek
kehidupan, atau telah sempurna. Demikian firman Allah yang menunjukkan
pernyataan ini:
Artinya:
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan
(diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan
anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa
untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka
dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu
agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai
Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa
sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
QS. Al-Maaidah/5 : 3).
Pada terjemahan ayat yang dicetak tebal ini terlihat jelas agama Islam sebagai
agama yang sempurna. Pengertian sempurna antara lain tidak kekurangan sesuatu
apa, dengan kata lain semua aspek kehidupan tercakup dalam Islam.
Kitab suci ini juga menyatakan bahwa,tidak ada bagian sekecil apa pun dalam
kehidupan ini yang berada di luar jangkauan Islam. Demikian teks yang
menyatakan pernyataan ini:
Artinya:
Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang
dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami
Artinya:
Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi
atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi
saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran)
untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi
orang-orang yang berserah diri (QS. An-Nahl/16 : 89).
Firman Allah pasti benar, kalau ada sesuatu penyakit yang sampai sekarang
belum diketemukan obatnya, itu bukan berarti Alquran tidak menjelaskan, melainkan
pemahaman kita tentang Alquran atau gejala yang ditunjuk oleh Alquran belum
secara baik kita pahami. Pemikiran manusia begitu terbatas, dan pencapaian prestasi
akal dalam memahami gejala alam (alam makro maupun alam mikro seperti selukbeluk dunia sell, DNA, ion, virus, bakteri, microba) bertahap sesuai dengan tekad
manusia untuk menguak misteri alam semesta ini melalui nadhar atau penelitiandemi pene;itian yang pada gilirannya menghasilkan berbagai macam teori dan
selanjutnya menghasilkan ilmu.
Diantara yang dijelaskan oleh Alquran yang telah dapat diungkap antara lain
bahwa semua yang berkaitan dengan ilmu dan teknologi kedokteran adalah termasuk
dalam cakupan pengertian tauhid. Demikian urutan penalaran untuk sampai pada
kesimpulan ini: Bagian kehidupan dunia adalah dunia akademik,
bagian dunia akademik adalah dunia ilmu, bagian dunia ilmu adalah
dunia ilmu kedokteran. Walhasil, Ilmu kedokteran adalah bagian
dari agama Islam itu sendiri, dan inti agama Islam adalah Tauhid.
Ilmu kedokteran adalah bagian dari tauhid itu sendiri. Segera
terbayang
bahwa
ilmu
kedokteran
ada
dua
macam
Ilmu
besar
Muhammadiyah.
Muhammadiyah
melaksanakan
berusaha
agama
ini
Pola
keberagamaan
sekuat-kuatnya
benar-benar
murni
agar
hanya
dalam
dari
Muhammadiyah
beruasaha
sekuat-kuanya
menghindari
(3)
ini,
selain
pendidikan
negeri,
pendidikan
yang
ini
telah
banyak
berdiri
cabang-cabang
membuat
keributan,
meskipun
diganggu
oleh
melaksanakan ritual-ritual
ritus-ritus
kematian, seperti:
wekasan
dalam
bulan
shafar,
ritus-ritus
lingkaran
oleh
Rasulullah.
Sudah
barang
tentu
(7)
Muhammadiyah
memahami
dan
berusaha
Artinya:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah
yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang
lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (QS. An-Nahl/16 : 125).
Artinya:
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya,
demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya
dan
rasul-rasul-Nya.
(Mereka
mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang
lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat."
(Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat
kembali (QS. Al-Baqarah/2 : 285)
Mengenai inti ajaran tauhid yang dibawa oleh seluruh Nabi dan Rasul dapat
diperhatikan pula dalam: Alquran surat al-Fatihah/1 : 5; al-Ikhlash/112 : 1-
10
pengertian
jodohnya,
kepalanya
dalam
kantor
Taghut (QS.al-
Artinya:
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas
jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar
kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang
11
kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS al-Baqarah/2 : 256).
atau al-Jibt, sebagaimana pernyataan Alquran sebagai berikut:
Artinya:
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian dari Al kitab?
Mereka percaya kepada jibt dan thaghut, dan mengatakan kepada orang-orang Kafir
(musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang
beriman (QS. An-Nisaa/4 : 51).
Atas dasar pengertian ayat tersebut di atas, dokter yang terlalu percaya kepada ilmu
dan teknologikedok teranya dan merendahkan agama, secara lebih khusus lagi
mengingkari sistem pengobatan Nabi Saw sebagaimana diriwayatkan secara shahih,
dokter tersebut telah bertuhan kepada thaghut atau al-jibt. Berikut ini dijelaskan lebih
agak terperinci mengenai mempertuhan kepada thaghut atau al-jibt sebagai berikut:
Bentuk-Bentuk Mempertuhan Taghut
Alquran menjelaskan berbagai bentuk orang-orang
mempertuhan kepada thaghut, antara lain sebagai berikut:
a.
yang
Allah yang
12
Artinya;
Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti kesesatan bagi
mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan syaitan-syaitan pelindung (mereka)
selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk (QS. AlAraf/7 : 30).
Perwujudan mempertuhan syetan antara lain berbagai sihir seperti sulap,
telepati, levitasi (mengangkat atau memindahkan barang tanpa
disentuh). Termasuk mempertuhan syetan adalah: permohonan
pesugihan, santet, guna-guna dan sejenisnya. Kegiatan ini
biasanya
untuk
memperoleh
kekuatan
magik,
kekebalan,
Artinya:
Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan
selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam,
padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka
persekutukan (QS at-Taubah/9 : 31).
c.
13
Artinya:
Dan (tidak wajar pula baginya) menyuruhmu menjadikan malaikat dan para nabi
sebagai tuhan. Apakah (patut) dia menyuruhmu berbuat kekafiran di waktu kamu
sudah (menganut agama) Islam (QS. Ali Imran/3 : 80).
Perwujudan mempertuhan Nabi, Malaikat sebagai tuhan
antara lain percaya dan menggunkan aneka macam
hizib
(nashar, luthfi, khafi, kurung dan masih banyak jenis hizib lainnya
secara literal hizib berarti bolo atau teman atau tentara untuk
berbagai macam keperluan hidup). Wifiq dan azimah tulisan
berbentuk rumus atau rajah yang ditulis dalam kertas kemudian
dibungkus plastik dan dibalut kain untuk dibuat sebagai sabuk
atau ditaruh dalam dompet dan jika buang air harus dilepas
terlebih dulu. Wifiq dan azimat dalam bahasa Jawa diucapkan
jimat) dipercayai dapat memberikan perlindungan dari berbagai
mara-bahaya kepada pemakainya maupn dapat mendapatkan
keuntungan lain. Wifiq dan azimah dipercayai berasal dari para
Nabi dan penerusnya, yaitu ulama dengan berdasarkan epatah
al-Ulamaa waratsat al-Anbiyaa. Dengan demikian percaya
kepada wifiq dan azimah termasuk mempertuhan kepada para
Nabi dan Malaikat. Sementara itu Nabi dan Malaikat tidak pernah
memberikan sepotong pun wifiq maupun azimah. Kedua benda
mistis ini sebenarnya adalah buatan para dukun, syaman, orangorang pintar. Tugas Nabi sebagaimana pernyataan Alquran
hanyalah memberi kabar gembira dan kabar yang menakutkan
Artinya:
Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai
pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta
14
mendatangkan
sesuatu
yang
diharapkan
seperti
adalah
mengingat
dan
menyebut
Allah,
umpama
(Perbedaan
antara
orang
yang
berdzikir
kepada
15
Artinya:
Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai
tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?,(QS. alFurqan/25 : 43).
Dan
Artinya:
Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai
tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah
mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas
penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah
(membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?(alJasyiyah/45 : 23).
Perluasan mempertuhan hawa nafsu
6.
Implikasi Tauhid
16
Artinya:
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang
yang sebelummu, agar kamu bertakwa, (QS.al-Baqarah/2 : 21-22)
b.
Allah diyakini
sebagai satu-satrunya pemberi
sebagaimana pernyataan Alquran sebagai berikut:
rezeki,
Artinya:
Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah
yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi ? Tidak ada
Tuhan selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan (QS. alFathir/35 : 3)
c.
Artinya:
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam
enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala
urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-
17
Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia.
Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran? (QS. Yunus/10 : 3).
d.
Artinya:
Katakanlah: "Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang nyata (Al Quran) dari
Tuhanku sedang kamu mendustakannya. Tidak ada padaku apa (azab) yang kamu
minta supaya disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah hak
Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang
paling baik (yang paling asasi(QS. al-Anam/6 : 57).
e.
satu-satunya
pelindung.
Alquran
Artinya:]
Artinya:
Dan hanya kepada
Insyirah/94 : 8).
Tuhanmulah
hendaknya
kamu
berharap
(QS.
al-
18
g.
Artinya:
Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):
"Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada
orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang
yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul QS. an-Nahl/16 : 36)
Dan
Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta
pertolongan ( al-Fatihah/1 : 5).
h. Allah diyakini sebagai satu-satunya penyembuh dari sakit. Allah
berfirman : Wa idza maridltu fahuwa yasyfiin (apabila aku
sakit,maka Dialah yang menyembuhkanku).
7. Penutup
Mudah-mudahan pembekalan ini ada manfaatnya bagi para peserta
didik. Mereka bertauhid secara murni baik dalam peribadatan,
maupun dalam kehidupan profesinya sebagai dokter di hari
mendatang. Amin Ya Rabbal Alamain.
19
Referensi:
Al-Quraan al-Kariim
Abd al-Baqi, Ahmad Fuad, al-Mujam al-Mufahras li Alfaadh alQuraan al-Kariim.
Indonesia: Maktabah Dahlan, [t.th.].
Danusiri (et.all), Pendidikan Agama Islam. Semarang: Universitas
Dian Nuswantoro
Press, 2007.
Kadir, Muslim.A; Ilmu Islam Terapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2001.
Rais, Rahat, Pengembangan Kepribadian Islam. Surabaya: Aneka
Ilmu, 2006.
Sobron, Sudarno, Studi Islam I. Surakarta: Lembaga Studi Islam
Universitas
Muhammadiyah Surakarta, [t.h.].
Tim Dosen Pendidikan Agama Islam Universitas gadjah mada,
Pendidikan Agama
Islam, Yogyakarta: Badan Penerbitan
Fakultas Filsafat UGM, 2006.
Masri Shohabiya & Imron Rosyadi, Sudi Islam I. Surakarta: Lembaga
Studi Islam
UMS, 2004.