Modul 2 Biofar
Modul 2 Biofar
BIOFARMASI-FARMAKOKINETIKA
FARMAKOKINETIKA SEDIAAN INTRAVENA
(MONO KOMPARTEMEN DAN MULTI KOMPARTEMEN)
Disusun oleh :
Kelompok C5
Laduna Aniq (10060309017)
Tammy Mulia Dewi (10060309038)
Lisna Gianti (10060309039)
Mauliddya Nuryatin (10060309067)
Leonard Azdarisha K. (10060309068)
Rudy Komar (10060309129)
ASISTEN :
Millatur Rodiyah S.Farm
LABORATORIUM FARMASI TERPADU UNIT E
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2013
1. Tujuan Percobaan
1.1. Mengetahui
prinsip
dan
perhitungan
parameter-parameter
eliminasi
(yakni,
ekskresi
dan
metabolisme)
obat.
Adapun
untuk
klinis
terapi
merupakan
obat,
mencakup
penerapan
suatu
metode
pendekatan
2.3.
plasma yang diambil pada berbagai jarak waktu setelah pemberian suatu
produk obat. Konsentrasi obat dalam tiap ciplikan plasma digambar pada
koordinat kertas grafik rektangular terhadap waktu pengambilan cuplikan
dari
data
percobaan.
Suatu
fungsi
farmakokinetika
mekanisme
atau
prosesnya,
dengan
menganggap
Adalah waktu untuk mencapai kadar puncak dalam plasma dan area di
bawah kurva. Sedangkan waktu kadar puncak dalam plasma adalah waktu
yang diperlukan untuk mencapai konsentrasi obat maksimum dalam plasma
yang secara kasar menunjukkan laju absorpsi obat rata-rata. Kadar puncak
dalam plasma (konsentrasi maksimum obat) biasanya dikaitkan dengan
dosis dan tetapan laju absorpsi dan eliminasi obat. Sedangkan waktu AUC
dikaitkan dengan jumlah obat yang terabsopsi secara sistemik (Shargel, L.,
et al. 2012:7).
2.6.
Acyclovir
2.7.
Metilprednisolon
3. Data Pengamatan
3.1. Acyclovir
Waktu (jam)
0,167
0,3
0,5
0,75
1
1,5
2
Cp (g/mL)
26
23
19
16
12
7
5
ln Cp
3,26
3,14
2,94
2,77
2,48
1,95
1,61
ln Ct = -Ke.t + ln Co
y = bx + a
3.1.1. Grafik Acyclovir (Model 1 Kompartemen)
Model 1 Kompartemen
4.00
3.00
Konsentrasi plasma (g/mL)
2.00
1.00
0.00
0 2 4
Waktu (jam)
RUMUS
-Ke = b
HASIL
0,93
ln Co = a
Co = Exp a
0,75
3,42
30,42
10 mg/1 kg BB
33500,00
Vd x Ke
1,10
1,02
t 1/2 (jam)
ln Co
Co (g/mL)
Dosis Intravena (g/kg) (BB: 3.35
kg )
Vd (L)
Clearance (L/jam)
(g/mL.jam)
32,86
3.2.
Obat X (sheet 1)
Diketahui : Obat x dengan dosis intravena 250 mg
yang
di
dapat
acyclovir
memiliki
parameter
standar
farmakokinetika..........
Selanjutnya diberi data obat x yang tidak diketahui dan diperoleh ternyata
obat ini bekerja pada model 2 kompartemen terbuka (multi kompartemen). Hal ini
ditunjukkan oleh profil kurva kadar obat dalam plasma menurun secara
bieksponensial sebagai penjumlahan dari dua proses order kesatu distribusi dan
eliminasi. Kurva untuk obat yang mengikuti model kompartemen ini dibagi
menjadi dua bagian, yakni fase distribusi dan fase eliminasi. Model ini
menganggap bahwa tidak ada obat dalam kompartemen jaringan pada t = 0.
Setelah injeksi intravena bolus, obat berkesetimbangan dengan cepat dalam
kompartemen sentral (Shargel, L., et al. 2012:75-76).
Setelah diketahui kurvanya maka pemodelan dua kompartemen dikerjakan
dengan metode residual. Metode residual dikenal sebagai feathering atau peeling
adalah suatu prosedur yang berguna untuk mencocokan suatu kurva dengan data
percobaan suatu obat bila obat tidak jelas mengikuti suatu model kompartemen
satu (Shargel, L., et al. 2012:79). Langkah pertama dicari persamaan regresi-linier
dari bagian fase eliminasi terlebih dahulu, selanjutnya dari persamaan tersebut
data waktu dimasukan untuk memperoleh ln kadar obat dalam plasma dan
dieksponensialkan barulah menggunakan metode residual. Dari metode ini dapat
dihasilkan parameter-parameter farmakokinetika beserta nilai AUC, AUC terakhir,
AUC total, dan
.
Hasil dari parameter farmakokinetika dari obat x ini diperoleh waktu paruh
eliminasi obat x di dalam tubuh adalah 5,67/jam, dengan laju eliminasinya
0,20/jam.
5. Kesimpulan
a. Dari data obat acyclovir diperoleh obat bekerja pada model 1
kompartemen yang dapat ditunjukkan oleh terbentuknya garis linier
pada kurva obat dalam plasma terhadap waktu.
b. Data obat x (tidak diketahui) ternyata obat ini dapat bekerja pada model
2 kompartemen (multi kompartemen) yang ditunjukkan dengan
terbentuknya garis yang tidak linier pada kurva obat dalam plasma
terhadap waktu, yakni ada dua bagian distribusi dan post-distribusi
(eliminasi).
DAFTAR PUSTAKA
Shargel, L., Wu, S., Yu, A. 2012. Biofarmasetika & Farmakokinetika Terapan,
Edisi Kelima. Airlangga University Press, Surabaya.