Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI


SIMETRI LIPAT BANGUN DATAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA
MELALUI METODE INKUIRI
DAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBANDINGKAN TEKNOLOGI
PRODUKSI MASA LALU DAN MASA KINI MATA PELAJARAN IPS
MELALUI MEDIA CHART SISWA KELAS IV SDN KETING
KECAMATAN SEKARAN KABUPATEN LAMONGAN

OLEH
UMMU SAADAH
813 814 375

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SURABAYA
POKJAR S1 PGSD KABUPATEN LAMONGAN
APRIL, 2009

LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL


(PKP)
EKSAK
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI
SIMETRI LIPAT BANGUN DATAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA
MELALUI METODE INKUIRI SISWA KELAS IV SDN KETING
KECAMATAN SEKARAN KABUPATEN LAMONGAN

OLEH
UMMU SAADAH
813 814 375

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SURABAYA
POKJAR S1 PGSD KABUPATEN LAMONGAN
APRIL, 2009

LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN


LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SIMETRI
LIPAT BANGUN DATAR MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN
MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN KETING KECAMATAN SEKARAN
KABUPATEN LAMONGAN
DAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBANDINGKAN TEKNOLOGI
PRODUKSI MASA LALU DAN MASA KINI MATA PELAJARAN IPS SISWA
KELAS IV SDN KETING KECAMATAN SEKARAN KABUPATEN
LAMONGAN
Nama

: UMMU SAADAH

NIM

: 813 814 375

Prodi

: SI PGSD

Tempat Mengajar

: SDN Keting

Jumlah Pembelajaran

: 2 (dua)

Tempat dan Tanggal Pelaksanaan

:SDN

Keting

kecamatan

Sekaran

Kabupaten Lamongan
Eksak

: Siklus I : Tgl 10 Maret 2009


: Siklus II : Tgl 16 Maret 2009

Noneksak

: Siklus I : Tgl 11 Maret 2009


Siklus I : Tgl 18 Maret 2009

Masalah Yang Menjadi Fokus Penelitian :


-

Kemampuan Mengidentifikasi Simetri Lipat Bangun Datar

Kemampuan Membandingkan Teknologi Produksi Masa Lalu dan Masa


Kini.
Menyetujui
Supervisor

Lamongan, April 2009


Peneliti

Dra. RETNAYU P.S, M.Si

UMMU SAADAH

NIP. 131 960 408

NIM. 813 814 375

SURAT PERNYATAAN
PERTANGGUNGJAWABAN PENULISAN LAPORAN PKP

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:


Nama

: UMMU SAADAH

Tempat dan Tanggal Lahir : Lamongan, 03 Mei 1982


Nim

: 813 814 375

Alamat

: Desa Centini, Kecamatan Laren, Kabupaten


Lamongan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa


(1) Laporan PKP yang daserahkan ke UPBJJ-UT Surabaya untuk dinilai ini
adalah benar-benar pekerjaan saya sendiri (bukan hasil jiplakan baik
sebagian maupun seluruhnya)
(2) Apabila pada kemudian hari terbukti bahwa laporan PKP ini hassil
jiplakan sebagaimana yang tersebut pada nomor (1), saya bersedia
menerima sanksi pembatalan kelulusan saya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Surabaya, April 2009


Pembimbing

Yang Menyatakan

Dra. RETNAYU P.S, M.Si

UMMU SAADAH

NIP. 131 960 408

NIM. 813 814 375

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial dan Matematika sebagai persyaratan mengikuti Mata Kuliah di
UNIVERSITAS TERBUKA di SDN Keting.
Laporan ini disusun berdasarkan partisipasi dan pengalaman dalam
menjalani KBM dengan tujuan untuk melengkapi Mata Kuliah Pemantapan
Kemampuan Profesional ( PDGK 4501 ).
Dalam penyusunan ini tidak lsepas dari bimbingan dan petunjuk, baik dari
lingkungan UT, Supervisor, DIKNAS, dan SDN Keting. Oleh karena itu saya
mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat :
1. Drs. Sugiran selaku pengelolah UT di Kabupaten Lamongan
2.Dra. Retnayu Prasetyanti S, M.si selaku dosen pembimbing
3. Sugeng Irianto, S.Pd. selaku kepala SDN Keting
4. Istrini, S.Pd selaku teman sejawat
5. Dan semua pihak yang membantu terlaksananya Penelitian ini
Sebagai penulis pemula, saya menyadari bahwa laporan ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan laporan ini serta sebagai
pedoman penulisan laporan berikutnya dikemudian hari. Penulis berharap laporan
ini bermanfaat.

Lamongan, April 2009


Peneliti

UMMU SAADAH
NIM : 813 814 375

ABSTRAK
UMMU SAADAH, 2009. UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MENGIDENTIFIKASI SIMETRI LIPAT BANGUN DATAR
MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN MATEMATIKA
SISWA KELAS IV SDN KETING KECAMATAN SEKARAN
KABUPATEN LAMONGAN
Kata Kunci: Pembelajaran Matematika SD, Prestasi belajar, Metode inkuiri,
Metode yang digunakan oleh setiap guru beraneka ragam, salah satunya
adalah metode penemuan/inkuiri terhadap pelajaran atau materi yang di pelajari
untuk menambah dan meningkatkan prestasi belajar siswa.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terbagi dalam dua siklus
menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terbagi dalam dua
siklus. Masing-masing siklus terdiri atas 4 (empat) tahapan yaitu: (1) Rencana
Perbaikan, (2) Pelaksanaan Perbaikan, (3) Pengumpulan Data, (4) Refleksi.
Penelitian dilakukan di SDN Keting Kecamatan Sekaran Kabupaten
Lamongan, dengan jumlah siswa kelas IV sebanyak 15 siswa yang terdiri dari 7
siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.
Hasil penelitian pada sebelum siklus menunjukkan siswa masih belum
menguasai materi terutama dalam menentukan simetri lipat bangun datar, dalam
pengerjaannya memperoleh nilai ketuntasan 40% sedangkan pada siklus I
pencapaian hasil ketuntasan 46,6%, pada siklus II mencapai ketuntasan 93,3% ini
membuktikan bahwa setelah menggunakan metode inkuiri siswa aktif dalam
kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil penelitian tersebut tampak jelas bahwa dengan menggunakan
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam belajar Matematika Siswa SDN
Keting, terutama dalam mengidentifikasi Simetri Lipat Bangun Datar.

SISTEMATIKA LAPORAN PKP

HALAMAN JUDUL.i
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN PERTANGGUNG JAWABAN LAPORAN PKP ..... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK . v
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1, Nama dan jenis kelamin siswa
Tabel 1.2. Nilai prestasi siswa siklus I
Tabel 1.3, Hasil pengamatan kegiatan guru siklus I
Tabel 1.4, Hasil pengamatan kegiatan siswa siklus I
Tabel 1.5, Hasil pengamatan kegiatan guru siklus II
Tabel 1.6, Hasil pengamatan kegiatan siswa siklus II
Tabel 1.7. Nilai prestasi siswa siklus II
DAFTAR ISI vi
BAB I
: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang . 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
D. Manfaat .. 2
BAB II

: KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran Matematika SD
- Pendekatan Ketrampilan Proses Belajar Mengajar
- Cara Pembelajaran Matematika
- Proses Belajar Mengajar Matematika
B. Metode Inkuiri ..
C. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu .

3
3
4
5
6
7

BAB III : PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


A. Lokasi dan Subyek penelitian 8
B. Prosedur Penelitian .
9
Siklus I . 10
Siklus II 11
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .
18.
- Hasil Penelitian Siklus I ... 18
- Hasil Penelitian Siklus II .. 22
B. Pembahasan
- Pembahasan Siklus I . 26
- Pembahasan Siklus II 27

BAB V

: PENUTUP
A. SIMPULAN 29
B. SARAN 29

DAFTAR PUSTAKA .. 30
LAMPIRAN
- Surat pernyataan teman sejawat
- Surat rekomendasi dari kepala sekolah
- Rencana perbaikan pembelajaran (RPP) siklus I
- Rencana perbaikan pembelajaran (RPP) siklus II
- Lembar Kerja Siswa

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Memasuki abad ke-21 ini dunia pendidikan menghapi tantangan yang
tidak ringan, terutama di bidang IPTEK yang sangat pesat. Perubahan
masyarakat dunia maupun masyarakat kita sendiri dibidang sosssial budaya
dan berkembangnya isu bahwa kualitas pendidikan rendah. Oleh karena itu
untuk menghadapi tantangan tersebut pendidkan dan pembelajara perlu
adanya perubahan baik kuantitas maupun kualitasnya. Berbagai upaya telah
dilakukan di bidang pendidikan. Misalnya dkeluarkan UU SISDIKNAS no 2
tahun 1985 dan program pendidikan 9 tahun serta diberlakukannya
kurikulum- kurikulum baru seperti kurikulum 2004, KBK, KTSP.
Namun satu hal yang penting yaitu guru sebagai pelaksana langsung
pencapaian tujuan pembelajaran perlu meningkatkan kualitas proses
pembelajaran yaitu dengan memperhatikan bagaimana cara menyampaikan
pengetahuan yang dimiliki itu kepada peserta didiknya. Maka dari itu peneliti
mencoba untuk melakukan penelitian tindakan kelas dalam mengatasi
masalah tersebut.
Di SDN Keting Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan ditentukan
ketuntasan minimal untuk pelajaran Matematika adalah 60 keatas. Sedangkan
siswa dikatakan belum berhasil apabila mendapat nilai kurang dari 60.
Metode penemuan pada pembelajaran matematika dimaksudkan untuk
mendorong siswa dalam memahami sesuatu yang bersifat fakta atau relasi
matematika yng masih baru bagi siswa, misalnya pola, sifat-sifat atau rumus
tertentu. Setelah menemukan fakta/relasi siswa diminta untuk menarik suatu
generasi dari apa yang mereka temukan sendiri.
B. Rumusan Masalah
Berdasar uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan/inkuiri
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika?

2. Bagaimana meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran


matematika dengan menggunakan metode penemuan /inkuiri?
3. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan
metode inkuiri?
C. Tujuan Penelitian
Berdasar permasalahan diatas maka tujuan penelitian tindakan kelas
ini adalah sebagai berikut:
1.

untuk

mengetahui

bagaimana

pembelajaran

dengan

menggunakan metode inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa


pada pelajaran matematika
2.

Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan pemahamansiswa


terhadap materi pembelajaran matematika dengan menggunakan metode
inkuiri

3. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran


matematika dengan menggunakan metode inkuiri
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Guru
Guru akan memiliki gambatan tentang pembelajaran matematika yang
efektif dan menyenangkan sehingga dapat mengidentifikasi permasalahan
yang terjadi di kelass sekaligus dapat memecahkan permasalahan
pembelajaran. Diharapkan dapat mengembangkan profesinya sehingga
menjadi guru yang professional.
2. Siswa
Siswa akan mudah memahami materi pelajaran sehingga menjadi aktif
dan dapat meningkatkan belajarnya. Melatih siswa dalam bekerja sama
dalam memecahkan masalah.
3. Lembaga

Bagi lembaga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan


informasi tentang salah satu topik dan cara pembelajaran matematika pada
siswa SD dengan metode inkuiri untuk mencapai tujuan pembelajaran.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar Dan Pembelajaran Matematika SD
1. Pendekatan Ketrampilan Proses Belajar Mengajar Matematika SD
Pendekatan Konsep
Guru matematika SD mempunyai tugas yang kompleks yaitu
memahami dengan baik materi yang akan diajarkan, memahami dan
memanfaatkan dengan baik siswa
mengajarkan

matematika

yang

belajar matematika memahami cara


efektif,

menggunakan

cara-cara

pembelajaran matematika.
Tujuan pembelajaran matematika SD menurut kurikulum 2004
adalah

mengembangkan

kemampuan

bernalar

melalui

kegiatan

panyelidikan, ekspositoris dan eksperimen sebagai alat pemecahan masalah


melalui pola pikir dan model matematika serta sebagai alat komunikasi
melalui symbol, tabel, grafik, diagram, dalam menjelaskan gagasan.
Teori belajar matematika untuk mengajar matematika di SD menurut
Winataputra (2007:7) ada 6 teori yaitu sebagai berikut:
1. Teori belajar William Brownell
Anak-anak pasti memahami apa yang sedang mereka pelajari jika
belajar secara permanent atau terus menerus untuk waktu yang lama.
Salah satu cara bagi siswa untuk mengembangkan pemahaman tentang
matematika adalah dengan menggunakan benda-benda tertentu ketika
mereka mempelajari konsep matematika.
2. Teori Belajar Zolton P. Dienes
Dengan menggunakan berbagai sajian tentang suatu konsep
matematika, anak-anak akan dapat memahami secara penuh konsep
tersebut jika hanya dibandingkan dengan satu macam sajian.
3. Teori belajar Jean Piaget
Perkembangan mental setiap pribadi melewati 4 tahap, yaitu
tahap sensorimotor, tahap praoperasional, tahap operasi kongkrit, dan
tahap operasi formal.

4. Teori belajar Albert Bandura


Belajar yang menekankan pada pemerolehan kompleks melalui
pengamatan modeled behavior / prilaku yang diteladani beserta
konsekuensinya terhadap individu.
5. Teori Jeremi S. Bruner
Metode belajar merupakan factor yang menentukan dalam
pembelajaran dibandingkan dengan pemerolehan suaatu kemampuan
khusus. Metode yang sangat didukung oleh Jeromi S. Bruner adalah
metode belajar dengan penemuan (inkuiri).
6. Teori belajar Robert M. Gagne
Hasil belajar lebih penting dari pada proses belajar. Tujuan
pembelajaran adalah pemerolehan kemampuan-kemampuan yang telah
dideskripsikan secara khusus dan dinyatakan istilah-istilah tingkah laku
2. Cara-cara pembelajaran matematika
Cara-cara pembelajaran matematika di sekolah dasar yang di
anggap sesuai saat ini menurut Mahsetyo (2007:26) adalah sebagai berikut:
1. Problem Solving / pemecahan masalah
Ciri utama problem solving adalah adanya masalah yang tidak
rutin (non routine problem) pada awalnya pembelajaran ini mengalami
kesulitan mengerjakanya namun seterusnya menjadi terbiasa dan cerdas
dalam memecahkan masalah setelah memperoleh banyak latihan.
2. Mathematical Investigation
Mathematical Investigation adalah penyelidikan matematika
tentang masalah yang dapat di kembangkan menjadi model matematika
berpusat pada tema tertentu, berorientasi pada kajian atau eksplorasi
mendalam dan bersifat open ended. Kegiatan belajar dapat berupa
cooperative learning.
3. Contextual Learning
Contextual Learning adalah pengelolaan suasana belajar yang
mengaitkan bahan pelajaran dengan situasi dan atau kehidupan seharihari, hal-hal yang factual atau keadaan nyata yang dialami siswa.

4. Inkuiri
Metode pembelajarn ini mendorong sswa untuk memahami suatu
fakta atau relasi matematika dalam mengkaji dan menemukan sendiri
sehingga siswa dapat menarik kesimpulan sendiri.
3. Proses Belajar Mengajar Matematika
Proses belajar mengajar merupakan proses interaksi antara siswa
dengan guru dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Menurut
Hudojo (2002:92) belajar merupakan proses aktiv dalam memperoleh
pengalaman atau pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan
tingkah laku. Menurut Bell Gredler dalam Winata putra (2007:5) belajar
adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka
ragam kemampuan, ketrampilan dan sikap. Selanjutnya menurut Yuli
Kurnia

(2005:8)

belajar

didefinisikan

sebagai

perubahan

dalam

pengetahuan atau prilaku yang dihasilkan oleh pengalaman, perubahan


tidak terjadi semata-mata terjadi melalui maturasi atau kondisi-kondisi
bersifat sementara.
Dari beberapa pengertian diatas, belajar pada dasarnya adalah
proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Perubahan yang
terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya, oleh
karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang
merupakan perubahan dalam arti belajar. Adapun ciri-ciri perubahan
tingkah laku dalam arti belajar adalah perubahan terjadi secara sadar,
bersfat kontinyu dan fungsional, positif dan aktif bukan bersifat sementara,
perubahn tersebut bertujuan dan terarah serta mencakup seluruh aspek
tingkah laku.
Mengajar merupakan proses aktif guru untuk membimbing siswa
dalam mempelajari dan memahami konsep-konsep yang dikembangkan
dalam proses belajar mengajar (Ariifin;2003:8). Karena kegiatan belajar
merupakan hal yang wajib dikerjakan oleh individu, maka guru hendaknya
memberikan bimbingan dan dorongan kepada siswa agar timbul motivasi
pada diri siswa sebagai motivasi ekstrinsik. Selanjutnya mengajar menurut

Usman dan L. Setiawan (1993:4) adalah usaha untuk mengkoordinasikan


lingkungannya dengan siswa dan bahan pangajaran sehingga menimbulkan
proses belajar pada siswa. Dari pendapat tersebut mengajar merupakan
suatu kegiatan atau proses yang menyediakan kondisi yang merangsang
kegiatan belajar siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan
sikap nilai-nilai tertentu.
B. Metode Inkuiri
Pembelajaran menggunakan metode inkuri/penemuan merupakan
suatu model pengajaran, mendorong siswa untuk memahami fakta/relasi
matematika yang masih baru bagi siswa. Misalnya pola-pola atau rumus
tertentu.
Fakta atau relasi sebenarnya sudah ada atau datemukan sebelumnya
namun belum pernah digunakan secara langsung oleh guru. Kegiatan dalam
metode ini menggunakan konsep maupun ketrampilan matematika dalam
kaitan dengan pemecahan masalah. Menurut Muhsetyo (2007:35) metode
penemuan (inkuiri) dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
1. Penemuan Murni
Pelajaran terfokus pada siswa, tidak terfokus pada guru, siswa yang
menentukan tujuan dan pngalaman belajar yang diinginkan kepada para
siswa kemudian siswa diminta untuk mangkaji dan menemukan fakta atau
relasi yang terdapat dalam masalah tadi yang ahkhirnya siswa juga yng
menarik kesimpulan dari apa yang mereka temukan. Siswa hamper tidak
mendapat bimbingan guru.
2. Penemuan Terbimbing
Guru mengarahkan atau memberi petunjuk kepada siswa tentang
materi pelajaran. Bimbingan yang diberkan sangat tergantung kepada
kemampuan siswa dan topik yang dipeljari. Bimbingan bisa berupa
petunjuk, arahan, pertanyaan atau dialog sehingga diharapkan siswa
sampai pada kesimpulan sesuai dengan yang diinginkan guru. Guru harus
sudah merancang secara jelas kesimpulan apa yang harus ditemukan.

Adapun tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam menggunakan


metode inkuiri adalah sebagai berikut:
1.

Meningkatkan keterlibatan siswa dalam menemukan dan memproses


bahan belajarnya.

2.

Mengurangi

ketergantungan

peserta

didik

pada

guru

untuk

mendapatkan pengalaman belajarnya.


3.

Melatih siswa untuk menggali dan memanfaatkan lingkungan sebagai


sumber belajar yang tidak ada habisnya.

4.

Memberi pengalaman belajar seumur hidup.


Alasan penggunaan metode inkuiri adalah sebagai berikut:

1.

Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat

2.

Belajar tidak hanya dapat diperoleh dari sekolah, tetapi juga


lingkungan sekitar.

3.

Melatih siswa untuk memiliki kesadaran sendiri kebutuhan belajarnya.

4.

Penanaman kebiasaan untuk belajar seumur hidup.

C. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu


Dari hasil penelitian Jumiati, mahasiswa Universitas Terbuka tahun
2008 dengan judul Peningkatan Prestasi Belajar Matematika dalam
menentukan sifat-sifat Bangun Datar Sederhana dengan Menggunakan
Metode Penemuan Melalui Model Pembelajaran Koopertif diperoleh hasil
bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi dalam menggunakan
metode inkuiri adalah memuaskan. Hasil penelitiannya juga menunjukkan
adanya peningkatan prestasi belajar siswa dan aktifitas siswa dalam
pembelajaran sangat memuaskan.

BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Lokasi dan Subyek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian pembelajaran adalah di SDN Keting kecamatan
Sekaran Kabupaten Lamongan. Adapun waktu penelitian pembelajaran ini
dilakukan pada semester II tahun ajaran 2008/2009. Mata pelajaran
matematika, tentang simetri lipat bangun datar dengan metode inkuiri.
Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I pada tanggal 5
Maret 2009, siklus II pada tanggal 11 Maret 2009 dan sesuai dengan jadwal
kegiatan. Penelitian ini di bantu oleh teman sejawat sebagai rekan kerja dan
pengamat dalam penelitian ini.
2. Subyek penelitian
Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SD
Negeri Keting Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan, dengan jumlah
siswa 15 anak, terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.
Tabel 1.1
Daftar nama siswa dan jenis kelamin
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Nama
Nanang Adi S
Mei Elfida
Rahayu suprapti
Andrianto
Nursaidah
Eric Monandzar
Uun Nurjannah
Eka Puji Rahayu
Nasrul Hakiki
Nungki Widya
Arniyati
Diki Dwi P.
Fajar Subeki
Kukuh Amirullah
Siti Zulaikah

Jenis Kelamin
L
P
P
L
P
L
P
P
L
P
P
L
L
L
P

Subyek pelaku tindakan kelas adalah guru kelas IV yang dibantu


oleh teman sejawat dan kepala sekolah selama melaksanakan penelitian.
Mata pelajaran yang menjadi sasaran pembelajaran adalah pelajaran
matematika kelas IV, khususnya pada materi simetri bangun datar.
B. Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK).
Pada hakekatnya PTK merupakan suatu proses dimana melalui proses ini guru
menginkan adanya perbaikan, peningkatan, dan perubahan pembelajaran lebih
baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus masing-masing
siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu:
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Pengumpulan Data
4. Pefleksi
Empat tahap dalam satu putaran pada penelitian adalah:
1. Perencanaan
Sebelum melakukan penelitian pada tahap ini peneliti menyusun rumusan
masalah, tujuan penelitan, serta membuat rencana tindakan yang akan
dilaksanakan pada proses belajar mengajar. Selain itu tahap ini juga
dipersiapkan instrument penelitian dan perangkat pembelajaran yang akan
digunakan
2. Tindakan atau Pelaksanaan
Pada tahap ini tindakan yang harus dilaksanakan peneliti sebagai upaya
untuk melaksanakan perbaikan kegiatan belajar mengajar serta mengamati
hasil dan proses kegiatan belaar mengajar yang dilakukan oleh teman
sejawat
3. Pengumpulan Data
Pada tahap ini peneliti berusaha mengumpulkan data untuk mendapatkan
hasil.
4. Refleksi (analisis dan interpretasi)

Pada tahap ini peneliti bersama guru dan teman sejawat sebagai pengamat
melihat serta mempertimbangkan hasil dan dampak dari tindakan yang
telah dilakukan.
Prosedur Penilaian Siklus I
1. Rencana Tindakan Perbaikan atau Tahap Rancangan
a. Penyusunan RPP (Rencana Perbaikan Pembelajaran) untuk observasi
proses belajar mengajar yang bisa dilakukan guru, pada pelajaran
matematika. Banyak ditemukan kesalahan konsep ketika guru
menerangkan materi pelajaran. Setelah itu peneliti menyusun
rencana pembelajaran dengan metode penemuan berdasarkan materi
pelajaran yang diberikan.
b. Kegiatan selanjutnya terdiri dari kegiatan merumuskan tujuan
pembelajaran,

menyusun

langkah-langkah

pembelajaran,

merencanakan alat yang sesuai dengan pokok bahasan yang akan


diajarkan.
c. Mempersiapkan

daftar

pengamatan

sebagai

acuan

untuk

mengumpulkan data tentang prestasi belajar siswa dalam mengikuti


pelajaran matematika serta menyiapkan bahan penelitian.
d. Memberikan tes di akhir pelajaran yang dimaksudkan untuk
mengetahui perkembangan prestasi.
2. Pelaksanaan Perbaikan
a. Saat pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai guru dibantu
oleh teman sejawat sebagai pengamat yang memantau jalannya
proses pembelajaran yang hasilnya berupa rekaman data kegiatan
pembelajaran.
b. Guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode
penemuan untuk meningkatkan prestasi belajar dimana guru
menggunakan media yang mendukung sesuai dengan materi yang
disampaikan, guru kemudian memberikan pertanyaan-pertanyaan
dan tugas-tugas sehingga siswa dapat menjawab pertanyaanpertanyaan yang diajukan guru.

3. Pengumpulan Data
a. Pada waktu guru mengajar, peneliti dibantu teman sejawat untuk
melakukan pengumpulan data dengan cara mencatat kejadiankejadian

selama

kegiatan

pembelajaran

berlangsung

untuk

mengetahui sejauh mana data prestasi belajar siswa sebelum dan


sesudah diberi tindakan.
b. Untuk mengetahui perkembangan prestasi, siswa diberi angket
prestasi belajar pada awal kegiatan sebelum melakukan tindakan dan
juga pada lembar jawaban observasi prestasi belajar yang dibawa
peneliti. Untuk mengetahui perkembangan prestasi belajar siswa
dilakukan melalui tes yang diberikan setiap akhir siklus.
4. Refleksi
Dari hasil observasi, dilakukan analisis pada tindakan I kemudian
dilanjutkan dengan refleksi yang dilakukan bersama teman sejawat, perlu
dilakukan tindakan selanjutnya.
Prosedur Penilaian Siklus II
1. Rencana Tindakan Perbaikan (perencanaan)
a.

Rencana tindakan kelas siklus II disusun berdasarkan hasil analisis


dan refleksi selama siklus I. pada siklus I guru menyampaikan materi
dengan metode penemuan dengan menggunakan media gambar tidak
dengan media benda nyata.

b.

Menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus II sebagai


kelengkapan proses belajar mengajar.

c.

Mempersiapkan

daftar

pengamatan

sebagai

acuan

untuk

mengumpulkan data tentang prestasi belajar siswa dalam mengikuti


pelajaran matematika serta menyiapkan bahan penelitian.
d.

Memberikan

tes

pada

akhir

pelajaran

untuk

mengetahui

perkembangan prestasi belajar siswa.


2. Pelaksanaan Perbaikan
a.

Tindakan pada siklus II disusun berdasarkan refleksi dari hasil


tindakan pertama. Hasil analisis data pada siklus I tersebut digunakan

sebagai acuan refleksi untuk menentukan rencana tindakan tahap ke II


dengan mengadakan beberapa perbaikan dari rencana tindakan tahap
pertama.
b.

Pada siklus II ini lebih banyak memberikan kesempatan pada siswa


untuk menemukan dan mencari bentuk-bentuk bangun datar dan
jumlah sisinya. Pada saat pelaksanaan tindakan ini didapat hasil
rekaman data tentang kegiatan pembelajaran dari teman sejawat.

3. Pengumpulan Data
Untuk mengetahui perkembangan prestasi belajar siswa dilakukan
pengisian lembar observasi prestasi belajar siswa dan melalui tes yang
diberikan setiap akhir siklus.
4. Refleksi
Berdasarkan data tentang prilaku siswa yang diperoleh pada pemberian
tindakan yang berupa data jawaban tes siswa baik prestasi belajar maupun
pemantauan Proses pembelajaran di kelas, maka data tersebut diolah dan
dianalisis. Hasil analisis tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai salah
satu masukan untuk melakukan refleksi dan digunakan sebagai bahan
untuk menyusun tindakan selanjutnya.
Instrumen penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Lembar Observasi
Lembar ini digunakan untuk mengamati peneliti dalam kegiatan perbaikan
pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan.
2. Lembar Aktifitas Siswa
Lembar ini digunakan untuk mengetahui aktifitas siswa dalam proses
pembelajaran
3. Angket Respon Siswa
Angket ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana respon siswa
terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan.
Sebagai penunjang pengumpulan data diperlukan perangkat pembelajaran
sebagai berikut :

1. Rencana perbaikan pembelajaran


2. Lembar kerja siswa.
Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh dari lembar observasi
pengelolaan pembelajaran, pemberian tugas, lembar penilaian aktivitas siswa
dan tes hasil belajar siswa dianalisis dengan cara sebagai berikut :
-

Tes hasil belajar


Analisis data pre-tes dan post-tes hasil belajar siswa dilakukan untuk
mengetahui peningkatan kompetensi kognitif siswa akibat adanya
perbaikan pembelajaran yaitu dengan menggunakan metode penemuan
untuk menentukan peningkatan kompetensi kognitif belajar siswa
dianalisis dengan menggunakan topik deskriptif atau prosentase (%)
sebagai berikut :
daya serap = jumlah nilai yang benar x 100%
jumlah soal
datanya dapat dilihat pada tabel terlampir.

Hasil daya serap siswa dapat diketahui.


Yang mendapat daya serap mencapai 70% ke atas adalah 14 siswa, sedang
yang mencapai daya serap 70% kebawah adalah 1 siswa.

Ketuntasan kelas menggunakan persamaan :


Ketuntasan kelas = jumlah siswa yang tuntas x 100%
Jumlah total siswa
Ketuntasan kelas = 14 x 100 % = 93,3%
15

Siklus I
1. Rencana
a. Menyusun skenario pembelajaran (RPP), menyusun lembar kerja siswa,
menyiapkan masalah dan lembar penilaian
b. Menyusun lembar pengamatan, untuk mengetahui aktifitas siswa dan
guru dalam proses pembelajarn
2. Pelaksanaan

a. Melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang


telah direncanakan.
b. Melaksanakan penilaian.
3. Pengamatan
Instrumen yang digunakan dalam pengamatan adalah:
a. Lembar pengamatan kepada siswa
b. Lembar pengamatan kegiatan guru
c. Lembar tes
4. Pengumpulan data
a. Menilai aktifitas siswa
b. Menilai hasil belajar siswa
5. Refleksi
Setelah menganalisa dan mendiskusikan dengan teman sejawat, hasil
yang dicapai belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh:
a. Guru kurang maksimal dalam menggunakan metode pembelajaran
b. Keberanian siswa untuk bertanya masih rendah dan keberanian untuk
mengungkapkan pendapat masih rendah.
c. Guru kurang mendorong aktifitas siswa
Siklus II
Dalam siklus II ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Perencanaan
- Menyusun rencana perbaikan
- Memadukan hasil refleksi I, siklus I agar siklus II lebih baik
- Menyiapkan masalah/soal
2. Pelaksanaan
- Menjelaskan tujuan pembelajaran
- Menjelaskan materi pembelajaran
- Membagi kelompok sesuai dengan kelompok belajar
- Memberi masalah
- Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan
- Melaporkan hasil kerja kelompok

- Menyimpulkan materi
- Melaksanakan penilaian
3. Pengumpulan data
Sumber data yang diperoleh dari peneliti adalah sebagai berikut:
Dari siswa antara lain:
- Menilai aktifitas siswa dan hasil tes
- Menilai hasil kerja kelompok
- Menilai pemahaman setiap siswa tentang materi pelajaran
Jenis-jenis data adalah sebagai berikut :
a. Data korelatif berupa :
1. Rencana
a. Menyusun skenario pembelajaran (RPP), menyusun lembar kerja
siswa, menyiapkan masalah dan lembar penilaian.
b. Menyusun lembar pengamatan, untuk mengetahui aktifitas siswa
dan guru dalam proses pembelajaran
2. Pelaksanaan
a. Melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan langkahlangkah yang telah direncanakan.
b. Melaksanakan penilaian.
3. Pengumpulan data
a. Menilai aktifitas siswa
b. Menilai hasil belajar siswa
4. Refleksi
Setelah menganalisa dan mendiskusikan dengan teman sejawat, hasil
yang dicapai belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh:
a.

Guru

kurang

maksimal

dalam

menggunakan

metode

pembelajaran
b.

Keberanian siswa untuk bertanya masih rendah dan keberanian


untuk mengungkapkan pendapat masih rendah.

c.

Guru kurang mendorong aktifitas siswa

Siklus II
Dalam siklus II ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Perencanaan
- Menyusun rencana perbaikan
- Memadukan hasil refleksi I, siklus I agar siklus II lebih baik
- Menyiapkan masalah/soal
2. Pelaksanaan
- Menjelaskan tujuan pembelajaran
- Menjelaskan materi pembelajaran
- Membagi kelompok sesuai dengan kelompok belajar
- Memberi masalah
- Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan
- Melaporkan hasil kerja kelompok
- Menyimpulkan materi
- Melaksanakan penilaian
3. Pengumpulan data
Sumber data yang diperoleh dari peneliti adalah sebagai berikut:
1. Dari siswa antara lain:
- Menilai aktifitas siswa dan hasil tes
- Menilai hasil kerja kelompok
- Menilai pemahaman setiap siswa tentang materi pelajaran
b. Jenis data
- Data korelatif berupa berupa data hasil pengamatan
- Data kuantitatif berupa data hasil pembelajaran siswa

c. Tehnik pengumpulan data


- Data kesulitan siswa diambil dari penilaian hasil pembelajaran melalui
tes
- Data aktifitas guru dan siswa diambil dari proses pembelajaran dengan
menggunakan lembar pengamatan
d. Analisis data

- Prosentase banyak siswa yang mendapat nilai diatas 65


- Prosentase banyak siswa yang aktif dalam proses pembelajaran
Dalam perbaikan pembelajaran pada siklus kedua ini, guru mengevaluasi
kekurangan dan kelebihan data hasil pengamatan
4. Refleksi
- Menganalisis aktifitas siswa
- Menganalisis hasil belajar siswa
- Menyusun laporan
Dalam perbaikan pembelajaran pada siklus kedua ini, guru
mengevaluasi

kekurangan

dan

kelebihan

yang

terjadi

pada

proses

pembelajaran. Ternyata proses pembelajaran lebih baik, keberanian siswa


untuk bertanya bertambah dan antusias menaingkat dan menyenangkan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
a. Hasil Penelitian Siklus I
Untuk memperoleh gambaran dari hasil penelitian diperlukan data. Data
tersebut adalah sejumlah fakta yang digunakan sebagai sumber atau masukan
untuk menentukan kesimpulan atau keputusan yang diambil. Yang menjadi
topik pengamatan adalah kegiatan siswa, kegiatan guru dan hasil pembelajaran
siswa pada mata pelajaran matematika tentang simetri lipat bagun datar.
Setelah diadakan penelitian pada siklus I masih belum menunjukkan hasil
yang memuaskan bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi
pembelajaran yaitu dalam mengidentifikasi simetri lipat bangun datar dengan
metode penemuan, Prestasi belajar siswa dan aktifitas siswa serta pemahaman
terhadap materi pembelajaran masih kurang maksimal. Dari hasil tes diperoleh
nilai rata-rata 46,6. Nilai ini belum mencapai standar SKM yang ditetapkan di
SD Negeri Keting.
Tabel 1.1
Tabel prestasi belajar siswa kelas IV siklus I
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Nama siswa
Nanang Adi S
Mei Elfida
Rahayu suprapti
Andrianto
Nursaidah
Eric Monandzar
Uun Nurjannah
Eka Puji Rahayu
Nasrul Hakiki
Nungki Widya
Arniyati
Diki Dwi P.
Fajar Subeki
Kukuh Amirullah
Siti Zulaikah

Sebelum siklus
30
60
40
65
65
20
34
65
20
30
40
65
40
55
60

Ketuntasan kelas = jumlah siswa yang tuntas x 100%

Nilai siklus I
60
40
70
70
65
40
50
50
30
45
50
50
60
55
65

Jumlah total siswa


Ketuntasan kelas =

7
x 100 % = 46,6%
15

Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I
No

Aspek yang diamati

Siswa memperhatikan

penjelasan atau pertanyaan


Siswa terdorong

Selalu

Sering

Jarang

menggunakan kemampuan
berfikir kritis (menganalisis
3

dan menguraikan masalah)


Siswa terdorong

menggunakan kemampuan
4

berfikir kreatif
Siswa belajar dalam keadaan

antusias dan gembira


Terjadi interaksi siswa

dengan siswa
Terjadi interaksi siswa

dengan guru
Siswa mempunyai

kesempatan untuk
8

mengemukakan pendapat
Siswa berbicara dan

berbagai
9

pengalaman(bekerjasama)
Siswa aktif dalam

10

pembelajaran
Siswa melakukan refleksi /

berfikir kembali tentang apa


yang dipelajari
Keting, 10 Maret 2009

Tidak
pernah

Pengamat

ISTRINI, S.Pd
NIP, 132 030 037
Analisis :
Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pembelajaran hendaknya
ditingkatkan menjadi sering dan yang sering hendaknya ditingkatkan
menjadi selalu, dan yang selalu hendaknya dipertahankan.

Tabel 1.3
Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I
No

Aspek yang diamati

A. Kegiatan awal
1. Membangkitkan minat siswa
2. Mengkomunikasikan tujuan

Selalu

Sering

pembelajaran
B. Kegiatan inti
1. Memberikan masalah

kontekstual
2. Menekankan pada pemecahan
masalah
3. Guru menggunakan alat peraga

Jarang

yang cocok
4. Penjelasan atau demonstrasi

(pemodelan) guna melakukan


dengan jelas, sederhana dan
mudah dimengerti.
5. Guru membimbing dan
memperhatikan siswa
6. Aktifitas belajar berlangsung
dalam suasana menyenangkan.
7. Memperhatikan dan
menghargai ide atau pendapat

Tidak
pernah

siswa
8. Guru memberikan
penghargaan kepada siswa.
9. Guru melakukan

refleksi/berfikir kembali
C.
1.

tentang apa yang diajarkan.


Kegiatan akhir
Membuat kesimpulan materi

yang diajarkan.
2. Guru mengadakan penilaian

Keting, 10 Maret 2009


Pengamat

ISTRINI, S.Pd
NIP, 132 030 037

Analisis :
Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pembelajaran hendaknya
ditingkatkan menjadi sering dan yang sering hendaknya ditingkatkan
menjadi selalu dan yang selalu hendaknya dipertahankan.
b. Hasil Penelitian Siklus II
Pada siklus II ini peneliti berusaha untuk memperbaiki
kekurangan dan kelemahan pada siklus I.
1)

Perencanaan
Bersama teman sejawat peneliti menyusun rencana tindakan untuk
memecahkan masalah yang timbul pada siklus I. rencana tindakan
pada siklus II ini sama dengan siklus I.

2)

Pelaksanaan Pembelajaran
-

Melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan langkahlangkah yang telah ditentukan olah RPP II.

3)

Melaksanakan penilaian.
Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan oleh pengamat sama dengan pengamatan


siklus I . Hasil pengamatan siklus ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1.4
Hasil pengamatan siswa kelas IV semester II
siklus II
No

Aspek yang diamati

Siswa memperhatikan

penjelasan atau pertanyaan


Siswa terdorong

Selalu Sering

menggunakan kemampuan
berfikir kritis
(menganalisis dan
3

menguraikan masalah)
Siswa terdorong

menggunakan kemampuan
4

berfikir kreatif
Siswa belajar dalam

keadaan antusias dan


5

gembira
Terjadi interaksi siswa

dengan siswa
Terjadi interaksi siswa

dengan guru
Siswa mempunyai

kesempatan untuk
8

mengemukakan pendapat
Siswa berbicara dan

berbagai
9

pengalaman(bekerjasama)
Siswa aktif dalam

10

pembelajaran
Siswa melakukan

refleksi / berfikir kembali

Jarang

Tidak
pernah

tentang apa yang


dipelajari
Keting, 16 Maret 2009
Pengamat

ISTRINI, S.Pd
NIP, 132 030 037
Analisis :
Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pembelajaran hendaknya
ditingkatkan menjadi sering dan yang sering hendaknya ditingkatkan
menjadi selalu dan yang selalu hendaknya dipertahankan.
Tabel 1.5
Hasil Kegiatan Pengamatan Guru Siklus II
No

Aspek yang diamati

A. Kegiatan awal
1. Membangkitkan minat siswa
2. Mengkomunikasikan tujuan

Selalu Sering Jarang

pembelajaran
B. Kegiatan inti
1. Memberikan masalah
kontekstual
2. Menekankan pada

pemecahan masalah
3. Guru menggunakan alat

peraga yang cocok


4. Penjelasan atau demonstrasi

(pemodelan) guna
melakukan dengan jelas,
sederhana dan mudah
dimengerti.
5. Guru membimbing dan

Tidak
pernah

memperhatikan siswa
6. Aktifitas belajar berlangsung

dalam suasana
menyenangkan.
7. Aktifitas belajar berlangsung

dalam suasana
menyenangkan
7. Memperhatikan dan

menghargai ide atau


pendapat siswa
8. Guru memberikan

penghargaan kepada siswa.


10. Guru melakukan

refleksi/berfikir kembali
C.
1.

tentang apa yang diajarkan.


Kegiatan akhir
Membuat kesimpulan materi

yang diajarkan.
2. Guru mengadakan penilaian

Keting, 16 Maret 2009


Pengamat

ISTRINI, S.Pd
NIP, 132 030 037

Analisis :
Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pembelajaran hendaknya
ditingkatkan menjadi sering dan yang sering hendaknya ditingkatkan
menjadi selalu dan yang selalu hendaknya dipertahankan.
Setelah diadakan penelitian pada siklus II menunjukkan hasil bahwa
kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran menunjukkan
adanya peningkatan. Sebelum siklus siswa yang mendapat nilai sesuai dengan

standar ketuntasan minimal (SKM) hanya tiga siswa dari 15 siswa di SD


Negeri Keting, sedangkan siswa yang lain mendapatkan dibawah SKM.
Namun setelah diadakan perbaikan pada siklus II terjadi peningkatan yang
begitu cepat.
Peningkatan tersebut dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 1.7
Daftar prestasi belajar siswa kelas IV semester II
pada siklus II
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Nama siswa
Nanang Adi S
Mei Elfida
Rahayu suprapti
Andrianto
Nursaidah
Eric Monandzar
Uun Nurjannah
Eka Puji Rahayu
Nasrul Hakiki
Nungki Widya
Arniyati
Diki Dwi P.
Fajar Subeki
Kukuh Amirullah
Siti Zulaikah

Nilai siklus I
60
65
70
65
80
45
50
65
40
65
75
65
70
70
65

Nilai siklus II
75
90
80
65
70
55
75
65
70
65
70
70
85
70
65

Ketuntasan kelas = jumlah siswa yang tuntas x 100%


Jumlah total siswa
Ketuntasan kelas =

14
x 100 % = 93,3%
15

Dengan melihat tabel prestasi belajar siswa dapat diketahui bahwa


prestasi hasil belajar pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup pesat
yaitu 14 siswa sudah berhasil sesuai dengan SKM bahkan ada yang diatas
SKM, hanya 1 siswa yang belum berhasil dari 15 siswa di SDN Keting.
B. Pembahasan (dibuat persiklus tindakan perbaikan)
1. Pembahasan Siklus I
Hasil penelitian pembelajaran untuk peningkatan prestasi belajar
matematika tentang simetri lipat bangun datar di kelas IV terutama dalam
mengidentifikasi simetri lipat bangun datar persegi, persegi panjang, segi tiga,
lingkaran, trapesiummasih belum sepenuhnya dipahami anak.
Beberapa hal yang menyebabkan ini adalah:
a.

Siswa kurang termotifasi untuk belajar matematika

b.

Metode yang diterapkan guru masih belum bisa membuat siswa aktif
dalam pembelajaran di kelas.

Dari segi prestasi belajar juga tampak jelas bahwa prestasi belajar siswa masih
jauh dan kurang memuaskan bagi peneliti hal ini dapat dilihat dari hasil nilai
pada diagram grafik siklus I sebagai berikut:
Diagram grafik pada sebelum dan siklus I
100
90
80
70
60
50

46,6%
40%

40
30
20
10
Sebelum Siklus

Siklus I

2. Pembahasan Siklus II
Pada siklus II ini pengamatan yang diperoleh adalah:
a. Antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran semakin meningkat, karena
pembelajaran dengan metode penemuan lebih jelas dan terarah.
b. Interaksi antar guru dan siswa juga sering terjadi karena guru
memperhatikan dan menghargai ide atau pendapat siswa.
c. Hasil akhir siklus pembelajaran ke II ini semakin meningkat dibanding
siklus I, dari rata-rata 46,6% menjadi 93,3%

Diagram grafik pada sebelum siklus, siklus I & II


100
90

93,3 %

80
70
60
50

46,6%
40,6%

40
30
20
10
Sebelum Siklus

Siklus I

Siklus II

BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan peneliti dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut
1. pembelajaran matematika dengan menggunakan metode penemuan
(inkuiri) dapat meningkatkan kemampuan/prestasi siswa
2. Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran matematika dengan metode
penemuan mengalami peningkatan
3. Aktifitas

siswa

dalam

pembelajaran

matematika

dengan

model

pembelajaran kooperatif dapat muncul dan berkembang


4. Dengan menggunakan metode penemuan dapat melatih dan mendorong
siswa dalam menemukan suatu fakta atau relasi yang belum diketahui
B. Saran
Dari kesimpulan diatas dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Kegiatan pembelajaran matematika yang selama ini menggunakan metode
kurang meningkatkan prestasi belajar siswa, keaktifan siswa dan
pemahaman terhadap materi sebaiknya menggunakan pembelajaran yang
aktif, efektif, menyenangkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
2. Dengan melihat prestasi belajar siswa melalui metode penemuan yang
mengalami peningkatan, tentunya bisa dikembangkan dengan metode
pembelajaran yang lain yang dianggap lebih efektif.
3. Dengan adanya perbaikan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan
profesional guru dalam mengemban amanat sebagai guru yang profesional.

DAFTAR PUSTAKA

Augustine, C. and Smith, W. C. (jr).1992. Theaching Elementary School


Mathematic.New York : Ny : Harpell Collins.
Hatfield, Mary M. Edward, Nancy Tanner & Bitter, Garry G. 1993. Mathematic
Method for The Elementary and Midle School. Boston : Allyn and Bacon.
Kurikulum. 2004. Mata Pelajaran Matematika. Jakarta : Depdiknas.
Moedjiono dan Moh. Dimyati. 1991/1992. Strategi Belajar Mengajar.
Depdikbud. Ditjen Pendidikan Tinggi. Proyek pembinaan tenaga
kependidikan.
Raka Joni, T. (ED) 1998. Penelitian Tindakan Kelas Bagian Kedua prosedur
Pelaksanaan . Jakarta : Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah,
Ditjen DIKTI.
Raka Joni, T. Kardiawarman & Hadi Subroto, T. 1998. Penelitian Tindakan Kelas,
Bagian Pertama Konsep Dasar.Jakarta : Proyek Pengembangan Guru
Sekolah Menengah, Ditjen DIKTI.

Lampiran I

SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

: UMMU SAADAH

NIM

: 813 814 375

UPBJJ-UT

: SURABAYA

Menyatakan bahwa:
Nama

: ISTRNI, S. Pd

NIP

: 131031 037

Tempat Mengajar

: SDN Keting

Guru kelas

: VI

Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan


pembelajaran, yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4501 (Pemantapan
Kemampuan Profesional/ PKP)
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Keting, 5 Maret 2009


Teman Sejawat

Yang Membuat pernyataan


Mahasiswa

ISTRINI, S.Pd
NIP, 131 030 037

UMMU SAADAH
NIM, 813 814 375

Kepada
Kepala UPBJJ-UT
Di SURABAYA
Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:
Nama

: ISTRINI

NIP

: 131 030 037

Tempat Mengajar : SDN Keting


Alamat Sekolah

: Desa Keting Kec. Sekaran Kab. Lamongan

Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam


melaksanakan PKP atas nama:
Nama

: UMMUSAADAH

NIM

: 813 814 375

Tempat Mengajar : SDN Keting


Alamat Sekolah

: Desa Keting Kec. Sekaran Kab. Lamongan

Demikian agar surat pernyataan ini digunakan sebagaimana mestinya.

Keting, 5 Maret 2009


Mengetahui
Kepala SDN Keting

Teman Sejawat

SUGENG IRIANTO, S.Pd


NIP, 131 037 359

ISTRINI, S.Pd
NIP, 131 030037S

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN


(SIKLUS I)
Satuan Pendidikan

: SDN Keting

Materi Pelajaran

: Matematika

Kelas/semester

: IV/2

Alokasi Waktu

: 2 x 35 Menit

Materi Pokok

: Sifat dan Hubungan Antar Bangun

I. Standar Kompetensi
Mengidentifikasi sifat-sifat kesebangunan simetri lipat dan simetri putar
bangun datar
II.

Kompetensi Dasar
Menentukan sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.

Mengidentifakasi simetri lipat bangun datar


III.
Indikator
Menentukan simetri lipat dan simetri putar bangun datar
Membandingkan simetri lipat dan simetri putar antar bangun
IV. Tujuan Perbaikan
Siswa dapat membandingkan simetri lipat dan simetri putar pada bangun
datar
Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan tepat
V. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal
-

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Menyampaikan kegiatan yang akan di lakukan

Apersepsi: mengajukan pertanyaan, mengaitkan materi dengan


pelajaran sebelumnya atau berkaitan dengan pengalaman siswa
sehari-hari

b.

Memberikan pre-test
Kegiatan Inti

Guru membagikan bangun datar yaitu bangun persegi, persegi


panjang, segitiga, trapezium, lingkaran pada setiap siswa

Guru membimbing siswa dalam menemukan simetri lipat

Masing-masing siswa melaporkan hasil temuannya

Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan

c.

Kegiatan Ahir
-

Memberikan tes tertulis

Membahas hasil tes

VI. Metode
- Tanya jawab
- Diskusi
- Penemuan
- Penugasan
VII. Alat dan Sumber
Alat:
Beberapa potong kertas berbentuk bermacam-macam bangun datar
Sumber:
1. Buku Matematika kelas IV penerbit Yudistira
2. Buku-buku penunjang lain
3. LKS
VII. Penilaian
- Tes tertulis
- Unjuk kerja
- Keaktifan siswa
Mengetahui
Kepala Sekolah

SUGENG IRIANTO, S. Pd
NIP. 131 037 359

Keting, 10 Maret 2009


Mahasiswa

UMMU SAADAH,
NIM. 813 814 375

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN


(SIKLUS II)
Satuan Pendidikan

: SDN Keting

Materi Pelajaran

: Matematika

Kelas/semester

: IV/2

Alokasi Waktu

: 2 x 35 menit

Materi Pokok

: Sifat dan Hubungan Antar Bangun

I. Standar Kompetensi
Mengidentifikasi sifat-sifat kesebangunan simetri lipat dan simetri putar
bangun datar
II. Kompetensi Dasar
Menentukan sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.
Mengidentifakasi simetri lipat bangun datar
III. Indikator
-

Menentukan simetri lipat dan simetri putar bangun datar

Membandingkan simetri lipat dan simetri putar antar bangun

IV. Tujuan Perbaikan


Siswa dapat membandingkan simetri lipat dan simetri lipat pada bangun
datar
Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan tepat
V. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal
-

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Menyampaikan kegiatan yang akan di lakukan

Apersepsi: mengajukan pertanyaan, mengaitkan materi dengan


pelajaran sebelumnya atau berkaitan dengan pengalaman siswa.

Memberikan pre-test

b. Kegiatan Inti
-

guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok


terdiri atas 3 siswa

Guru membagikan bangun datar yaitu bangun persegi, persegi


panjang, segitiga, trapezium, lingkaran pada setiap kelompok

Guru membimbing siswa dalam menemukan simetri lipat yang


dibentuk oleh bangun-bangun tersebut

Guru memberi kesempatan pada kelompok lain untuk berdiskusi dan


bertanya tentang hal-hal yang belum jelas

Masing-masing kelompok melaporkan hasil temuannya

c. Kegiatan Akhir
-

Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan dan membuat


rangkuman materi

Memberikan tes tertulis

Membahas hasil tes

Perbaikan dan pengayaan

VI. Metode
- Tanya jawab
- Kelompok
- Diskusi
- Inkuiri
VII. Alat dan Sumber
Alat:
Beberapa potong kertas berbentuk bermacam-macam bangun datar
Sumber:
1. Buku Matematika kelas IV penerbit Yudistira
2. Buku-buku penunjang lain
3. LKS

VIII. Penilaian
- Tes tertulis
- Unjuk kerja
- Keaktifan siswa
Mengetahui
Kepala Sekolah SDN Keting

SUGENG IRIANTO, S. Pd
NIP. 131 037 359

Keting, 16 Maret 2009


Mahasiswa

UMMU SAADAH
NIM. 813814375

LEMBAR KERJA SIKLUS I


Kelompokkan bangun berikut ke dalam kelompok bangun simetris dan tidak
simetris !

Kelompok Bangun
Bangun yang simetris

Gambar Huruf

Bangun yang tidak


simetris

LEMBAR KERJA SIKLUS II

Alasan

Berilah tanda centang ( ) sesuai sifat benda itu, simetris atau tidak
simetris!
No
1

3
4

7
8
9

10

Gambar

Benda Simetris

Benda Tidak Simetris

Anda mungkin juga menyukai